Anda di halaman 1dari 240

 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga iii


 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penulis panjatkan


panjatkan kepada Allah
Allah Yang Maha Penyayang.
Penyayang. Atas karunia-Nya, sehingga

Buku Ajar Keperawata Keluarga ini dapat diselesaikan tepat waktu. Buku Ajar Keperawatan

Keluarga berstandar nasional dengan mengacu kepada Kurikulum Pendidikan Diploma III
Keperawatan Indonesia. AIPVIKI: Jakarta Tahun 2018. Terselesaikannya penulisan buku ini juga

tidak terlepas dari doa, dorongan dan bantuan banyak pihak yang terlibat dalam penyusunan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada

Kapusdik SDM kesehatan BPSDM Kemenkes RI, Ketua Umum AIPVIKI, Direktur Poltekkes

Kemenkes Jakarta I dan III beserta seluruh jajaran manajemen serta keluarga tercinta. Penulis

menyadari bahwa buku ini masih mempunyai kelemahan sebagai kekurangannya. Karena itu,

penulis berharap agar pembaca berkenan menyampaikan kritikan dan sarannya. Dengan segala

pengharapan dan keterbukaan, penulis menyampaikan rasa terima kasih dengan

setulustulusnya. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapat membawa manfaat kepada

para pembaca, khususnya para dosen dan mahasiswa Prodi D-III Keperawatan dalam

mempelajari keperawatan keluarga.

Jakarta, 13 Mei 2019

Penulis

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

 
Save Accept All
Buku AjarKeperawatan Keluarga iv
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii


DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
Pengantar 1
Campai Pembelajaran Mata Kuliah 1
Diskripsi Mata Kuliah 1
Manfaat mata kuliah 2
BAB II KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 3
Pendahuluan 3
Capaian pembelajaran 3
Topik 1: Konsep pelayanan kesehatan
kesehatan primer 4
Topik 2: Konsep komunitas 8
Topik 3: Konsep keluarga 13
Topik 4: Model konseptual keperawatan keluarga 18
Topik 5: Trend dan issue dalam keperawatan
keperawatan keluarga 26
Topik 6: Manajemen sumber daya keluarga 28
Topik 7: Tingkatan/level dalam asuhan keperawatan
keperawatan keluarga 31
Topik 8: Peran dan fungsi perawat keluarga 35
Latihan 38
Ringkasan 38
Test 40
Kunci jawaban 44
Daftar Pustaka 44
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KELUARGA 46
Pendahuluan 46
Capaian pembelajaran 51
Topik 1: Pengkajian tahap pertama dan kedua 52
Topik 2: Diagnosis keperawatan
keperawatan keluarga 64
Topik 3: Rencana keperawatan
keperawatan keluarga 72
Topik 4: Tindakan keperawatan
keperawatan keluarga 88
Topik 5: Evaluasi keperawatan keluarga 96
Latihan 99
Ringkasan 100
Test 101
Kunci jawaban 105
Daftar Pustaka 105
BAB IV PROSEDUR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA 107
This website storesPendahuluan
data such as 107
Capaiansite
cookies to enable essential pembelajaran 108
functionality, as well as marketing,
Topik 1: Pengkajian tahap pertama 109
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy
 

Marketing

Personalization
Buku AjarKeperawatan Keluarga  v
 
Analytics

Save Accept
Topik All
2: Pengkajian tahap kedua 113
Latihan 114
Ringkasan 116
Test 117
Kunci jawaban 118
Daftar Pustaka 118
BAB V PROSEDUR TINDAKAN KELUARGA 119
Pendahuluan 119
Capaian pembelajaran 120
Topik 1: Pendidikan kesehatan 121
Topik 2: Merawat anggota keluarga yang sakit 140
Topik 3: Pemberdayaan
Pemberdayaan keluarga 157
Latihan 161
Ringkasan 162
Test 162
Kunci jawaban 165
Daftar Pustaka 165
BAB VI PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH 166
KESEHATAN
Pendahuluan 166
Capaian pembelajaran 166
Topik 1: Asuhan keperawatan klien TB Paru dalam konteks keluarga 168
Topik 2: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Pneumonia dalam konteks keluarga 177
Topik 3: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Diare dalam konteks keluarga 186
Topik 4: Asuhan keperawatan
keperawatan klien HIV-AIDS dalam konteks keluarga 198
Topik 5: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Hipertensi dalam konteks keluarga 210
Topik 6: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Diabetes Mellitus dalam konteks keluarga 219
Topik 7: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Stroke dalam konteks keluarga 231
Topik 8: Asuhan keperawatan
keperawatan klien Maternal Risti dalam konteks keluarga 243
Topik 9: Asuhan keperawatan klien Gizi kurang dalam konteks keluarga 268
Latihan 273
Ringkasan 274
Test 275
Kunci jawaban 276
Daftar Pustaka 277

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
 
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 1


Privacy Policy

Marketing
Bab 1
Personalization

PENDAHULUAN 
Analytics

SaveWahyu Widagdo,
AcceptSKp,
All MKes, SpKom & Yeti Resnayati, SKp, MKes.
Pengantar

Buku ini berisikan materi pembelajaran mata kuliah keperawata


keperawatan
n keluarga yang mengacu kepada

kurikulum pendidikan diploma III keperawatan Indonesia yang dikeluarkan oleh AIPViKI tahun

2018. Mata Kuliah Keperawatan keluarga membahas konsep keperawatan keluarga dengan

segala kompleksitas permasalahannya dan asuhan keperawatan keluarga dalam berbagai

pemasalahan kesehatan yang dihadapi. Lingkup asuhan keperawatan keluarga meliputi upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan pemulihan

kesehatan melalui pendekatan proses keperawatan keluarga. Praktik keperawatan keluarga

ditekankan pada asuhan keperawatan individu dalam kontek keluarga di tatanan komunitas

dimana didisain untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengaplikasikan asuhan

keperawatan keluarga. 

Capaian Pembelajaran Mata Kuliah

Capaian pembelajaran mata kuliah keperawatan keluarga adalah:

1.  Mampu menguasai konsep keperawatan keluarga

2.  Mampu menguasai konsep asuhan keperawaan keluarga

3.  Mampu menguasai prosedur pengkajian keperawatan keluarga

4.  Mampu menguasai prosedur tindakan keperawatan

5.  Mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan sesuai

dengan tahap perkembangan

Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini membahas tentang konsep pelayanan kesehatan primer, konsep komunitas,

konsep keluarga, trend d a


ann issue dalam keperawatan keluarga, manajemen sumber daya

This website Buku Ajar Keperawatan Keluarga 2


  stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
keluarga You keperawatan keluarga. Praktik di tatanan komunitas didisain untuk
dan asuhan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengaplikasikan keperawatan keluarga secara

nyata
Privacy Policy

Marketing
Manfaat Buku Ajar
Personalization
Setelah mempelajari buku ajar Keperawatan Keluarga ini diharapkan mahasiswa akan
Analytics
memperoleh manfaat berupa peningkatan pemahaman tentang konsep keperawatan keluarga
Save Accept All
dan asuhan keperawatan keluarga dengan berbagai permasalahan kesehatan yang dihadapi.

Keperawatan keluarga yang dipahami oleh mahasiswa akan menjadi landasan yang kuat dalam
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan keluarga

sehingga akan mempercepat dalam pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang lebih

optimal. 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 3


 

Bab 2
This website stores data such as
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Yeti Resnayati, YouMKes.
SKp,
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Pendahuluan
Privacy Policy

Marketing
Memahami pentingnya sebuah keluarga dan keperawatan dimana keluarga merupakan unit
Personalization
terkecil dari masyarakat yang dapat mempengaruhi kesehatan; upaya penemuan kasus ada
Analytics
dalam keluarga; keluarga sebagai sistem pendukung yang vital bagi anggotanya; keluarga sebagai
Save Accept All
sumber daya kritis untuk membawa pesan-pesan kesehatan; dan keluarga adalah unit yang

apabila ada disfungsi di dalamnya (mis. penyakit, cidera, perpisahan) dapat memengaruhi
anggotanya menjadi bagian dari pentingnya bab ini untuk dijabarkan.

Bab konsep keperawatan keluarga ini akan membahas konsep pelayanan kesehatan primer,

konsep komunitas, konsep keluarga, model konseptual keperawatan keluarga, trend dan issue

dalam keperawatan keluarga, manajemen sumberdaya keluarga, dan tingkatan/ level dalam

asuhan keperawatan keluarga. Diharapkan seorang perawat di keluarga akan memahami

pentingnya keluarga sebagai fokus sentral dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi
dan bersama keluarga membuat perencanaan dengan memperhatikan sumber daya yang ada.

Untuk selanjutnya, akan diuraikan materi dalam beberapa topik. Semoga bab ini dapat

dipahami oleh mahasiswa dan menjadi dasar dalam melakukan kegiatan praktik keperawatan

keluarga. Selamat belajar !

Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep Keperawatan
Keluarga.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 4


 

Topik 1
Konsep Pelayanan Kesehatan Primer 
Definisi PHC

This website stores data


Primary suchCare
Health as (PHC) adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan pada metode
cookies to enable essential site
dan
functionality, teknologi
as well praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum, baik oleh individu
as marketing,
personalization, and analytics. You
may change maupun keluarga
your settings dalam
at any time masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
or accept the default settings.
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat

perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan nasib sendiri
Privacy Policy
(Widagdo & Kholifah, 2016).
Marketing

Personalization
Tujuan PHC
Analytics

SaveTujuan umum PHC


Accept All adalah mendapatkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang
diberikan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat
masyarakat yang menerima pelayanan,
sedangkan yang menjadi tujuan khusus adalah berikut ini.

1.  Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani.


di layani.

2.  Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani.

3.  Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan


kebutuhan medis dari populasi yang dilayani.

4.  Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain

dalam memenuhi kebutuhan


kebutuhan masyarakat.

FUNGSI PHC

PHC hendaknya harus memenuhi fungsinya sebagai berikut:

1.  Pemeliharaan kesehatan.

2.  Pencegahan penyakit.

3.  Diagnosa dan pengobatan.

4.  Pelayanan tindak lanjut.

5.  Pemberian sertifikat.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 5


 

Selanjutnya yang menjadi unsur utama PHC adalah:

1.  mencakup upaya-upaya dasar kesehatan;

2.  melibatkan peran serta masyarakat;

3.  melibatkan kerja sama lintas sektoral.

Prinsip Dasar PHC

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Alta ditetapkan prinsip-prinsip PHC sebagai pendekatan

This websiteatau strategi


stores global
data such as guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip PHC sebagai berikut.
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
 
personalization,
1. and analytics. You
Pemerataan upaya kesehatan
may change your settings at any time
Distribusi perawatan kesehatan
kesehatan menurut prinsip ini, yaitu perawatan
yaitu perawatan primer dan layanan lainnya
or accept the default settings.
untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam masyarakat yang harus diberikan sama bagi

Privacy Policy
semua individu tanpa memandang jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau

Marketing
pedesaan, dan kelas sosial. 

2.  Penekanan pada upaya preventif


Personalization

Analytics
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala 
segala  usaha, pekerjaan
usaha, pekerjaan dan kegiatan

Savememelihara
Accept All
dan meningkatkan derajat kesehatan dengan peran serta individu agar berperilaku

sehat serta mencegah berjangkitnya penyakit.


3.  Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak, dan diterima budaya

masyarakat (misalnya, penggunaan kulkas untuk vaksin


untuk vaksin cold storage).

4.  Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian

Peran serta atau partisipasi masyarakat untuk membuat penggunaan maksimal dari lokal,

nasional, dan sumber daya yang tersedia lainnya. Partisipasi masyarakat adalah proses individu

dan keluarga untuk bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar

mereka serta mengembangkan


mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat.

Partisipasi bisa dalam bidang


bi dang identifikasi kebutuhan atau selama pelaksanaan. Masyarakat perlu

berpartisipasi di desa, lingkungan, kabupaten atau tingkat pemerintah daerah. Partisipasi lebih

mudah dilakukan di tingkat lingkungan atau desa karena masalah heterogenitas yang minim.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 6


 

5.  Kerja sama lintas sektoral dalam membangun kesehatan


kesehatan

Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh suatu intervensi hanya pada sektor
kesehatan formal. Sektor lain sama pentingnya dalam mempromosikan kesehatan dan

kemandirian masyarakat. Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya


sekurang-kurangnya:: pertanian (misalnya,

keamanan makanan), pendidikan, komunikasi (misalnya, menyangkut masalah kesehatan yang

berlaku, metode pencegahan dan pengontrolan mereka), perumahan, pekerjaan umum

(misalnya, menjamin pasokan yang cukup dari air bersih dan sanitasi dasar), pembangunan

perdesaan, industri, dan organisasi masyarakat (termasuk Panchayats


(termasuk Panchayats atau pemerintah
atau pemerintah daerah, 
daerah, 

organisasi-organisasii sukarela, dan
organisasi-organisas sukarela, dan sebagainya) (Kementerian Kesehatan RI, 2017).

Elemen PHC
This website stores data such as
cookies to enable
Elemen essential site sebagai berikut.
PHC adalah
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change   Pendidikan
1.your settings at any time
mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta
or accept the default settings.
pengendaliannya.

2.  Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi.


Privacy Policy
3.  Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
Marketing
4.  Kesehatan ibu dan anak termasuk KB.
Personalization

5.  Imunisasi terhadap penyakit- penyakit infeksi utama.


Analytics

Save
6.  Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat.
Accept All
7.  Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
8.  Penyediaan obat-obat essential.

Ciri-Ciri Pelaksanaan PHC

Pelaksanaan PHC memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1.  Pelayanan yang utama dan dekat dengan masyarakat.

2.  Pelayanan yang menyeluruh.

3.  Pelayanan yang terorganisasi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 7


 

4.  Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat.

5.  Pelayanan yang berkeseninambungan.


berkeseninambungan.

6.  Pelayanan yang progresif.

7.  Pelayanan yang berorientasi pada keluarga.


8.  Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
Gambar 2.1 Kegiatan penimbangan
penimbangan balita merupakan salah satu be
bentuk
ntuk Kegiatan PHC
PHC di Desa.
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Tanggung
or accept the Jawab Perawat Dalam PHC
default settings.

Sebagai seorang perawat memiliki tanggung jawab dalam PHC meliputi hal-hal
Privacy Policy hal -hal sebagai berikut.

1.  Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan
Marketing
kesehatan dan program pendidikan kesehatan.
Personalization

2.  Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu.


Analytics

Save3.  Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat.
Accept All
4.  Memberikan dukungan dan bimbingan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada
masyarakat.

5.  Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat (Maglaya, 2009).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 8


 

Topik 2

Konsep Komunitas

Batasan Komunitas
Bila dilihat sudut sosiologi, kata Community  berasal
 berasal dari bahasa latin “ munus”  ,
 , yang bermakna

the gift  (memberi),
  (memberi), cum, dan together   (kebersamaan) antara satu sama lain. Dapat diartikan,

komunitas adalah sekelompok orang yang saling berbagi dan saling mendukung satu sama lain.

Syarat pokok agar mereka dapat saling berbagi dan saling mendukung adalah adanya interaksi

social sehari-hari yang intensif.

Secara umum, komunitas adalah sekelompok orang yang hidup bersama pada lokasi yang sama,

( group lives) yang diikat


sehingga mereka telah berkembang menjadi sebuah “ kelompok hidup “ (group

oleh kesamaan kepentingan (common interests). Secara harfiah makna komunitas adalah “
masyarakat setempat “(Soekanto,1999). Komunitas dapat diartikan juga sebagai sekumpulan

anggota masyarakat yang hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka dapat merasakan

dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup yang utama. Artinya ada social relationship

yang kuat diantara mereka, pada suatu batasan


batasan geografi tertentu. Elemen dasar yang

membentuk adalah adanya interaksi yang intensif diantara anggotanya, dibandingkan dengan

orang-orang di luar batas wilayah. Ukuran derajat hubungan social, terkait dengan kesamaan
This website stores data such as
tujuanessential
cookies to enable adalah pemenuhan
site kebutuhan utama individu dan anggota pembentuk kelompok dalam
functionality, as well as marketing,
masyarakat.
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept theAdadefault settings.
beberapa batasan komunitas yang digunakan diantaranya adalah:

1.  Komunitas adalah unit dari organisasi


organisasi sosial dan teritorial,
teritorial, yang tergantung dari
dari besarnya
Privacy Policy
dapat berupa RT, RW, desa dan kota (Ficken,1984)
Marketing
2.  Komunitas adalah sekelompok manusia serta hubungan yang ada di dalamnya sebagaimana
Personalization
yang berkembang dan dipergunakan
dipergunakan dalam suatu agen, institusi serta lingkungan fisik yang
Analytics
lazim (Moe,1977)
Save Accept All
3.  Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan

dengan manusia
manusia lain yang berada di luarnya serta saling
saling tergantung
tergantung untuk memenuhi
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 9


 

keperluan barang
barang dan jasa yang penting
penting untuk menunjang
menunjang kehidupan
kehidupan sehari-hari (Wilson,

1970).

Dalam batasan komunitas ada tiga pengertian pokok yang kita temukan yaitu :

a.  Pengertian kelompok manusia (Group people) 


people) 

Pemahaman komunitas dalam kaitan kelompok manusia mempunyai arti penting dalam

mempelajari karakteristik sasaran.

Contoh : Komunitas lansia (umur), Komunitas wanita (jenis kelamin), Komunitas Jawa (suku

bangsa), Komunitas Islam (agama)

b.  Pengertian tempat (place)


(place)  

Pemahaman komunitas dalam kaitan tempat mempunyai arti penting dalam menentukan

lokasi sasaran

Contoh : Komunitas rukun warga, komunitas desa, komunitas kota

c.  Sistem social (Social system) 


system) 

Pemahaman komunitas dalam kaitan sistem sosial mempunyai arti penting dalam
mempelajari interaksi sasaran.

Contoh : Komunitas petani, komunitas nelayan, komunitas pegawai negeri.

Dari tiga pengertian pokok diatas tentang komunitas, maka dapat disimpulkan bahwa

komunitas adalah sekelompok manusia yang hidup dan bertempat tinggal dalam suatu

wilayah yang sama, serta memiliki kegiatan dan atau mata pencaharian yang sama untuk
memenuhi kebutuhan hidup utama secara bersama.

Komponen Komunitas

This website stores data


Menurut such as dan Persznecker (1981) komponen komunitas meliputi :  
Shamansky
cookies to enable essential site
functionality,
1.as well as marketing,
  Manusia (people)
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Menjelaskan
or accept the default settings. unsur “ The who” dari komunitas
komunitas sangat bermanfaat dalam menjawab
menjawab : Siapa

sasaran program, bagaimana karakteristiknya. Program kesehatan untuk komunitas remaja


Privacy Policy tentu tidak sama dengan komunitas lansia, karena sasaran dan karakteristiknya berbeda.

Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 10


 

2.  Ruang dan waktu (space and time ) 


Menjelaskan unsur “ the where and when dari komunitas sangat bermanfaat dalam menjawab

: Dimana lokasi sasaran, kapan waktu yang tepat melaksanakan program kesehatan untuk

komunitas desa tentu tidak sama dengan komunitas kota (lokasi). Program kesehatan untuk

komunitas pejuang 45 tentu tidak sama dengan komunitas remaja melenium (Waktu).

3.  Tujuan (purpose)


(purpose)  
Menyelesaikan unsur “ The why and now   “ dari komunitas sangat bermanfaat dalam

menjawab penyebab timbulnya masalah kesehatan. Program kesehatan yang patut

dilaksanakan. Penyebab timbulnya masalah kesehatan pada komunitas buruh tentu tidak

sama dengan komunitas petani. Program kesehatan yang sesuai untuk komunitas seniman.

Fungsi Komunitas

Fungsi komunitas meliputi :

a.  Produksi, distribusi dan konsumsi


Kemampuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota. Biasanya

dicerminkan dengan keterlibatan


keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perdagangan
perdagangan dan industri yang

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri.

b.  Sosialisasi

Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya, pengetahuan dan ketrampilan

kepada para anggota. Biasanya dilakukan melalui institusi-institusi yang ada di masyarakat

seperti keluarga, sekolah, organisasi social.

c.  Kontrol sosial

Kemampuan memelihara pelbagai ketentuan, peraturan serta norma masyarakat. Biasanya

terkait untuk menjamin keamanan masyarakat. Dilakukan melalui keluarga, sekolah,

pengajian.
This website stores data such as
d.  Partisipasi
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization,Cara
and masyarakat
analytics. You berperan serta dalam memuaskan para anggota. Biasanya dilaksanakan
may change your settings at any time
melalui berbagai organisasi masyarakat.
masyarakat. Termasuk keluarga (Untuk
(Un tuk para anggota keluarga)
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics
 

Save Accept All


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 11
 
Gambar 2.2 Kegiatan gotong royong membangun jalan merupakan salah satu fungsi
komunitas dalam bentuk partispasi

e.  Dukungan bersama

Kemampuan masyarakat melaksanakan upaya khusus yang diperlukan


diperl ukan oleh para anggota
terutama dalam keadaan darurat, dapat berupa bantuan keluarga untuk para anggota

keluarga, atau bantuan masyarakat untuk kelompok yang tidak punya/mampu (yatim piatu,

lansia).

Pengaruh Komunitas Terhadap Kesehatan

Baiklah saudara dapat mencocokan pendapa


pendapatt saudara dengan penjelasan
penjela san tentang pengaruh

komunitas terhadap kesehatan sebagai berikut :

Fungsi komunitas tidak sempurna dapat menimbulkan berbagai masalah, baik terhadap individu
maupun terhadap komunitas secara keseluruhan. Masalah
Masalah yang bisa t imbul seperti :

a.  Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi pangan misalnya dapat menimbulkan

kekurangan gizi

b.  Gangguan pada fungsi dukungan bersama ( mutual support ) pada lansia misalnya, dapat

memperberat berbagai penyakit lansia.


This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
 

Privacy Policy

Marketing Buku Ajar Keperawatan Keluarga 12


 
Personalization

c.  Gangguan pada fungsi sosialisasi nilai-nilai moral, misalnya dapat menimbulkan penyakit
Analytics

Save seksual.Accept All

Apabila kesehatan komunitas tidak mendukung, akan berpengaruh


berpeng aruh buruk tidak hanya terhadap
fungsi, tetapi juga komponen komunitas yaitu :

•  Terjangkitnya wabah penyakit menular dapat mengganggu fungsi produksi, distribusi dan
umur harapan hidup meningkat akan meningkatkan konsumsi (fungsi)

•  Menyebabkan jumlah penduduk lansia bertambah (komponen menurut manusia)

Prinsip Kesehatan Komunitas

Prinsip yang dipegang dalam kesehatan komunitas


komunitas adalah :

a.  Insiden/prevalen tinggi

b.  Resiko kematian tinggi

c.  Penyelesaian mengikutsertakan peran serta masyarakat

d.  Lebih mengutamakan tindakan promotif/preventif dari pada kuratif/rehabilitatif

e.  Tanggung jawab pemerintah lebih besar dari pada masyarakat/swasta


masyarakat/swasta

f.  Aspek efektivitas dan efisien tinggi.

 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 13
may change   your settings at any time
or accept the default settings.

Topik 3
Privacy Policy

Marketing
Konsep Keluarga
Personalization

Analytics
Pengertian Keluarga
Save Accept All
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang

bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan


fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.  

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya

hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,

mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahanka


mempertahankan
n suatu budaya.  

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-isteri atau suami-isteri

dan anak atau ayah/ibu dan anak. Dalam Konteks pembangunan Indonesia bertujuan ingin

menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. Keluarga sejahtera yaitu keluarga yang

dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, dan mampu memenuhi kebutuhan hidup

spiritual dan materiil, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi,

selaras dan seimbang antar anggota, dan dengan masyarakat.

Dari ketiga pengertian diatas, maka dapat disimpulkan


disimpulkan bahwa karakteristik
karakteristik keluarga adalah:

1.  Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah perkawinan, dan adopsi.
2.  Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap memperhatikan

satu sama lain.

3.  Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial:

suami, isteri, anak, kakak, dan adik.

4.  Mempunyai tujuan: menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan

perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.


Dari uraian di atas menunjukkan bahwa keluarga juga merupakan suatu sistem. Sebagai

sistem keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, dan anak atau semua individu yang tinggal
di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga tersebut saling berinteraksi, interelasi dan

interdependensi untuk mencapai tujuan bersama. Keluarga merupakan sistem yang terbuka

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 14


 

This website stores data such as


sehingga
cookies to enable dapatsite
essential dipengaruhi supra sistemnya yaitu lingkungan (masyarakat), dan sebaliknya
functionality, as well as marketing,
sebagai
personalization, andsub sistemYou
analytics. dari lingkungan (masyarakat), keluarga juga dapat memengaruhi
mem engaruhi masyarakat.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Tipe Keluarga
Privacy Policy
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan
kesehatan berasal dari berbagai mac
macam
am pola kehidupan.
Marketing
Sesuai dengan perkembangan
perkembangan sosial. Maka tipe keluarga berkembang mengik
mengikutinya.
utinya. Agar dapat
Personalization
mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan maka perawat perlu
Analytics
mengetahui berbagai tipe keluarga.
Save Accept All
Tipe Keluarga Tradisional, terdiri dari:
a.  Keluarga inti, yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, isteri dan anak.

b.  Keluarga besar (extended ),


), yaitu keluarga inti ditambah dengan keluarga lain yang

mempunyai hubungan darah,


darah, misalnya kakek, nenek, paman dan bibi.

c.  Keluarga Dyad  yaitu


 yaitu suatu rumahtangga yang terdiri dari suami isteri tanpa anak.

d.  Single Parent , yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orangtua dengan anak

(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian


pe rceraian atau kematian.

e.  Single Adult , yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang dewasa.

f.  Keluarga usila, yaitu suatu rumah ta


tangga
ngga yang terdiri dari suami isteri yang berusia lanjut.

Gambar 2.3 Keluarga besar (extended )

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 15


 

Tipe Keluarga Non Tradisional, terdiri dari:

a.  Commune Family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah.

b.  Orangtua (ayah-ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu
This website stores data such as
cookies to enable rumah tangga.
essential site
functionality, as well as marketing,
c.  Homoseksual,
personalization, yaitu dua individu yang sejenis hidup bersama dalam satu rumah tangga.
and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the defaultKeluarga
Fungsi settings.

1.  Fungsi afektif


Privacy Policy

Marketing
Fungsi Afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang merupakan basis
Personalization
kekuatan. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
Analytics
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota

Savekeluarga. Tiap
Accept All keluarga saling mempertahankan
anggota mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari

dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga.


kel uarga. Dengan demikian keluarga
yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan

konsep diri yang positif.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan


melaksanakan fungsi afektif adalah;

a.  Saling mengasuh. Cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling mendukung antar

anggota keluarga. Setiap anggota yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari
anggota yang lain, maka kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan meningkat,

yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan
Hubungan intim

di dalam keluarga merupakan modal dasar dalam memberik hubungan dengan oranglain

diluar keluarga/ masyarakat.

b.  Saling menghargai. Bila angggota keluarga saling menghargai dan mengakui keberadaan dan

hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan iklim yang positif.

c.  Ikatan dan identifikasi. Ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat memulai hidup baru

ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian

pada berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orangtua harus mengembangkan


mengemban gkan proses

identifikasi yang positif sehingga anak-anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 16


 

Fungsi afektif merupakan sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan

keluarga,
keluarg a, kenakalan anak atau masalah keluarga timbul karena
karena fungsi afektif yang tidak
tidak
terpenuhi.

2.  Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang menghasilkan

interaksi sosial dan belajar


belajar berperan dalam lingkungan
lingkungan sosial. Sosialisasi
Sosialisasi dimulai sejak
sejak lahir.
This website stores data such as
Keluarga
cookies to enable merupakan
essential site tempat individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan
functionality, as well as marketing,
individu
personalization, dan keluarga
and analytics. You dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
may change your settings at any time
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar tentang norma-norma,
or accept the default settings.
budaya dan perilaku melalui hubungan interaksi dalam keluarga.
Privacy Policy
3.  Fungsi Reproduksi
Marketing
Keluarga berfungsi untuk meneruskan
meneruskan kelangsungan
kelangsungan keturunan dan menambah
menambah sumber daya
Personalization
manusia. Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
Analytics
4.  Fungsi Ekonomi
SaveFungsi ekonomi
Accept merupakan
All fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota

keluarga, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian dan tempat berlindung (rumah).
5.  Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek pemeliharaan kesehatan, yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit.

Kemampuan
Kemampua n keluarga dalam memberikan
memberi kan asuhan kesehatan
kesehat an mempengaruhi status kesehatan

keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas

kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan

berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :

a.  Mengenal masalah kesehatan.

b.  Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.


c.  Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 17


 

d.  Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah/ lingkungan yang sehat.

e.  Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat.

Struktur Keluarga

1.  Pola dan proses komunikasi

Pola interaksi keluarga yang


yang bersifat terbuka dan
dan jujur, elalu menyelesaika
menyelesaikan
n konflik keluarga,
keluarga,

berpikiran positif, dan tidak mengulang – ulang isu dan pendapat sendiri.

Karakteristik komunikasi keluarga dibagi dalam karakteristik pengirim dimana yakin dalam

mengemukakan
mengemu kakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan berkualitas, dan elalu
This website stores data such as
cookies to enable essential site
meminta dan menerima umpan balik. Sedangkan karakteristik penerima dimana siap
functionality, as well as marketing,
mendengarkan,
personalization, and analytics.memberikan
You umpan balik, dan melakukan validasi.
may change your settings at any time
or accept the
2. default settings.
Struktur peran

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.
Privacy Policy
Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya
Marketing
status sebagai istri/ suami atau anak.
Personalization
3.  Struktur kekuatan
Analytics

Kekuatan merupakan kemampuan dari individu untuk mengendalikan atau memengaruhi untuk
Save Accept All

merubah perilaku orang lain ke arah positif.


4.  Nilai-nilai keluarga

Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,

mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu

pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 18


 

Topik 4

Model Koseptual Keperawatan Keluarga


Model Health Care System dari Betty Neuman

Keluarga diuraikan sebagai fokus yang tepat untuk untuk pengkajian dan intervensi primer,

sekunder dan tertier. Proses keperawatan digunakan sebagai penghubung antara teori keluarga

dan praktik keperawatan. Model dari Neuman digunakan dalam pengkajian dan intervensi

keluarga.

Model konseptual dari Neuman memberi penekanan pada penurunan stress dengan

memperkuat garis pertahanan diri baik yang bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten

diarahkan ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi.

Model ini menganalisa interaksi 4 level yang menunjang komunitas fisik, psikologis, sosial  – 
This website stores data such as
kultural
cookies to enable dan spiritual.
essential site Adapun tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam
functionality, as well as marketing,
lingkungan
personalization, yang dinamis.
and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default
Asumsisettings.
yang dikemukakan Neuman tentang 4 konsep utama dari paradigma keperawatan

yaitu:
Privacy Policy
Manusia  merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni dan
Manusia
Marketing
merupakan
Personalization satu kesatuan dari variabel-variabel fisiologis, psikologis, sosio kultural,
Analytics
perkembangan dan spiritual.

SaveLingkungan
Accept All semua faktor internal
 meliputi internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar
sekitar

klien atau sistem klien.


Sehat yaitu suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan

keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari/ mengatasi stressor.

Keperawatan   dimana intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui


Keperawatan

pencegahan primer, sekunder, dan tertier.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 19


 

Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan biopsikososiokultural dan spiritual

pada tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal, dan resisten. Keperawatan ditujukan

untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat upaya kesehatan,

yaitu intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis
pertahanan yang fleksibel, intervensi yang bersifat prevensi dilakukan apabila garis pertahanan

normal yang terganggu, sedangkan intervensi yang bersifat kuratif atau rehabilitatif dilakukan

apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Keperawatan sebagai ilmu dan kiat, mempelajari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien

(individu, keluarga, kelompok, dan komunitas) yang berhubungan dengan ketidakseimbangan

yang terjadi pada ketiga garis pertahanan, yaitu fleksibel, normal dan resisten dan berupaya

membantu mempertahankan keseimbangan untuk sehat.

Intervensi yang dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang mengalami
gangguan:

1.  Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan fleksibel berupa:

a.  Pendidikan kesehatan

b.  Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien di


This website stores data such as
cookies to enable essential
rumah siteyang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan/ menyeimbangkan garis
functionality, as well as marketing,
personalization, andpertahanan normal.
analytics. You
may change your settings at any time
2. default
or accept the Intervensi bersifat prevensi untuk gangguan pada garis pertahanan normal, berupa:
settings.
a.  Deteksi dini gangguan kesehatan/ gangguan keseimbangan garis pertahanan misalnya
Privacy Policy deteksi dini tumbuh kembang balita.
Marketingb.  Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya imunisasi.

Personalization
3.  Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis pertahanan resisten,
Analytics
berupa:
Save Accept All
a.  Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan keahlian perawat, misalnya melatih

klien duduk atau berjalan.


b.  Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah

c.  Melakukan kerjasama lintas program/ sektor untuk penyelesaian


pe nyelesaian masalah.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 20


 

d.  Melakukan rujukan keperawatan atau non keperawatan.


keperawatan.

Model Perawatan Mandiri Self Care Orem

Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga. Karena tujuan akhir dari keperawatan

keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan

lima tugas kesehatan keluarga , yaitu:

1.  Mengenal masalah

2.  Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah

3.  Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

4.  Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan

5.  Menggunakan fasilitas pelayanan


pelayanan kesehatan
kesehatan secara tepat.

Sistem Keperawatan berorientasi


berorientasi pada individu. Individu (klien) diang
dianggap
gap sebagai penerima

asuhan keperawatan utama. Keluarga dipandang sebagai faktor dasar bagi anggota keluarga
(klien), atau sebagai konteks utama dimana indiviu tersebut tinggal. Perawat memberikan

asuhan keperawatan pada keluarga yang tidak mampu merawat anggota keluarganya secara

mandiri.

Keperawatan mandiri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam menjaga fungsi

tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Keperawatan mandiri adalah suatu pelaksanaan

kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan
This website stores
guna data such as
mempertahankan kehidupan, kesehatan sesuai keadaan baik sehat maupun sakit.
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Pandangan Orem You
terkait dengan paradigma keperawatan yaitu:
may change your settings at any time
Individu
or accept the merupakan integrasi keseluruhan (fisik, psikologis dan sosial)
default settings. sosial) dengan berbagai variasi
variasi
tingkat kemampuan keperawatan mandiri. SelfCare merupakan refleksi untuk mengkaji
Privacy Policy
kebutuhan dan pilihan yang teliti, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan. Individu
Indivi du dalam
Marketing
konsep keluarga dipandang sebagai anggota keluarga yang harus dimandirikan untuk mencapai
Personalization
kemandirian keluarga.
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 21


 

Keperawatan yang berarti pelayanan terhadap manusia, proses interpersonal dan tehnikal

merupakan tindakan khusus. Tindakan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan

perawatan mandiri
mandiri yang terapeutik. Asuhan
Asuhan keperawatan
keperawatan mandiri dapat digunakan dalam

praktek keperawatan
keperawatan keluarga.
keluarga.

Sasaran keperawatannya adalah menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan
mandiri secara terapeutik, menolong
menolong klien bergerak ke arah tindak
tindakan-tindakan
an-tindakan asuhan mandiri,

dan membantu anggota keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan sehingga

kompeten.

Fokus Asuhan Keperawatan


Keperawatan antara
antara lain:

1.  Aspek interpersonal yaitu hubungan di dalam keluarga.

2.  Aspek sosial


sosial yaitu hubungan
hubungan keluarga
keluarga dengan
dengan masyarakat
masyarakat di sekitarnya.

3.  Aspek prosedural yaitu melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu

mengantisipasi perubahan yang terjadi.


4.  Aspek teknis dimana mengajarkan keluarga teknik-teknik dasar yang mampu dilakukan

keluarga di rumah,
rumah, misalnya cara mengompres
mengompres dengan baik dan benar.

Di dalam ssstem keperawatan mandiri


mandiri dibagi atas tiga katagori bantuan yaitu:

1.  “Wholly Compensatory” bantuan secara keseluruhan dibutuhkan untuk klien yang tidak

mampu mengontrol dan memantau lingkungannya, dan tidak berespon terhadap

rangsangan.

2.  “Partially Compensantory” bantuan sebagian dibutuhkan oleh klien yang mengalami

keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.


3.  “Supportive-Educative” dukungan pend idikan dibutuhkan oleh klien
klien yang memerlukan
This website stores data such as
cookies to enable essentialuntuk
bantuan site mempelajari agar mampu melakukan
mel akukan keperawatan
keperawatan mandiri.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 22
 

Model Sistem Terbuka King

Kerangka ini dikenal sebagai kerangka sistem terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini

adalah pertama, asuhan keperawatan berfokus pada manusia termasuk berbagai hal yang

mempengaruhi kesehatan seseorang. Kedua, tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi

individu, kelompok dan masyarakat. Ketiga, manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap

lingkungan.

Dalam kerangka konsep ini terdapat tiga sistem yang saling berinteraksi dan saling

berhubungan erat. Pertama, kepribadian ( personal system). Setiap individu mempunyai sistem

kepribadian tertentu. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh persepsi, konsep diri,

pertumbuhan dan perkembangan, gambaran diri, tempat dan waktu. Kedua,   interpersonal  

system. Sistem ini terbentuk karena hasil dan peran. Ketiga, social system. Sistem sosial meliputi

keluarga, kelompok keagamaan, pendidikan, pekerjaan, dan kelompok sebaya.

Menurut King tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat tercapai jika perawat dan pasien

saling bekerjasama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang
hendak dicapai.

Model Adaptasi Calista Roy

Roy mengembangkan teori adaptasi, dengan memandang keluarga sama halnya dengan individu,

kelompok, organisasi sosial yang akan beradaptasi terhadap perubahan baik pada lingkungan

internal ataupun eksternal. Koping dijadikan strategi penyelesaian masalah oleh keluarga.

Contoh: keluarga dengan pola menabung dan memiliki anggaran khusus untuk pengobatan

tidak akan merasa kesulitan saat salah satu anggota keluarganya ada yang membutuhkan.

Berbeda dengan keluarga yang menganut paham komsumtif, tidak memiliki persiapan saat salah
sal ah

satu anggota keluarganya ada yang sakit dan sangat membutuhkan biaya pengobatan.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

 
Marketing

Personalization

Analytics Buku Ajar Keperawatan Keluarga 23


 
Save Accept All

Model Family Centered Nursing 


Nursing Friedman
Model ini menggambarkan
menggambarkan pendekatan proses keperawatan keluarga.

Pengkajian keluarga Pengkajian anggota keluarga

•   Sosial budaya •  Mental


•   Lingkungan •  Fisik
•   Struktur keluarga •  Emosional
•   • 
Fungsidan
keluarga Sosial
•  Stres strategi koping  •  Spiritual
keluarga 

Identifikasi:

•  Subsistem keluarga
•  Masalah kesehatan
individu
(Diagnosis Keperawatan)

Perencanaan asuhan
keperawatan keluarga

Intervensi:

Pelaksanaan berdasarkan
sumber daya keluarga

Evaluasi

Gambar 2.1 Model Family Centered Nursing dari


Nursing dari Friedman

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
  may change your settings at any time
or accept the default settings.

 
Privacy Policy Buku Ajar Keperawatan Keluarga 24

Marketing

Personalization

Analytics
Friedman (2003) menjelaskan bahwa terdapat dua komponen penting yang menjadi fokus kajian

Save
sebagai dasar pemberian asuhan keperawatan pada keluarga yaitu komponen struktur keluarga
Accept All
dan komponen fungsional keluarga. Komponen struktur keluarga terdiri dari komposisi anggota
keluarga, sistem nilai yang dianut oleh keluarga, pola komunikasi yang digunakan keluarga,

struktur peran dalam keluarga dan struktur kekuatan dalam keluarga. Sedangkan yang termasuk

dalam komponen fungsional keluarga adalah fungsi afektif, fungsi perawatan kesehatan, fungsi

ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan koping keluarga. Inti dari model ini adalah

intervensi keluarga berdasarkan kebutuhan dan tahapan perkembangan keluarga dengan tetap

memerhatikan tingkatan keluarga sebagai sasaran asuhan keperawatan baik keluarga sebagai
klien atau keluarga sebagai sistem.

Fokus utama dalam model keperawatan keluarga terkait upaya pencegahan dan penanganan

risiko jatuh pada lansia dalam konteks keperawatan komunitas adalah bahwa keluarga sebagai

unit terkecil dari masyarakat mempunyai kekuatan yang akan mempengaruhi kekuatan eksternal

yaitu masyarakat itu sendiri. Keluarga menjadi sasaran utama dalam mewujudkan masyarakat

sehat melalui perilaku sehat dari setiap individu dalam keluarga. Hal ini menjadikan struktur
keluarga baik struktur peran dan kekuatan keluarga akan mempengaruhi kesehatan masyarakat

secara umum (Friedman, 2003).

Friedman (2003) juga menjelaskan bahwa keluarga memengaruhi pembentukan perilaku

sehat dari setiap anggota keluarga. Pencegahan


Pencegahan primer dalam bentuk peningkatan
pen ingkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit merupakan upaya pokok dalam keperawatan keluarga sehingga tercipta

perubahan gaya hidup sehat dan sejahtera menuju masyarakat sehat. Keluarga diharapkan

mampu melakukan berbagai upaya perawatan kesehatan diri sendiri dalam mencegah dan

menangani berbagai masalah kesehatan yang dialami seperti keluarga dengan risiko jatuh.

Wright dan Leahey (2000, dalam Friedman, 2003) menggolongkan intervensi keperawatan

keluarga ke dalam tiga tingkatan fungsi keluarga yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (perilaku).

Intervensi yang mencakup tiga domain ini diharapkan keluarga tahu, mau dan mampu

memelihara dan meningkatkan kesehatannya melalui sumber-sumber kekuatan yang ada di

This website stores data such as


cookies to enable essential site Buku Ajar Keperawatan Keluarga 25
 
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
keluarga.
or accept the Beberapa contoh intervensi keperawatan keluarga yang dapat dilakukan antara lain
default settings.
modifikasi perilaku, manajemen kasus, advokasi, kolaborasi, konsultasi, konseling, modifikasi
Privacy Policy
lingkungan, modifikasi gaya hidup, membuat jejaring dengan membentuk self help group  dan
Marketing
social support .
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 26


 

Topik 5
This website stores data such as
cookies to enable essential site
Trend dan Issue Dalam Keperawatan
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Keluarga
may change your settings at any  time
or accept the default settings.

Privacy Policy
Kompleksitas permasalahan yang ada di masyarakat menggambarkan adanya perubahan dari
Marketing
segi kelompok usia, pendidikan, pekerjaan, tingkat ekonomi, struktur keluarga, dan sistem sosial.
Personalization
Contohnya dengan jumlah populasi usia lanjut meningkat, data bahwa 50% usia lanjut tersebut
Analytics
tinggal di masyarakat dan memerlukan bantuan ADL sehingga diperlukan pelayanan Home
SaveHealth Nursing
Accept All
(HHN).

Beberapa trend dan isu seputar keperawa


keperawatan
tan keluarga antara lain:
a.  Restruktur
Restrukturisasi
isasi Keluarga

Hubungan keluarga dan personal berubah secara dramatis dimana anak tinggal dalam keluarga
(tidak mau berpisah dengan keluarga), wanita bekerja di luar rumah, insiden single parents

meningkat, bertambahnya usia harapan hidup, insiden pasangan suami isteri usia lanjut

meningkat yang berdampak pada kondisi ekonomi. Hal ini akan berpengaruh terhadap pelayanan

kesehatan yang diberikan dimasa yang akan datang.

b.  Informasi

Konsumen di masa yang akan datang lebih matur dan lebih menyadari akan kesehatannya

sehingga meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Hal ini menjadi tantangan

dalam penyediaan informasi kesehatan. Sistem informasi bagi perawat dan pemberi pelayanan

keperawatan berkembang di masa yang mendatang sehingga mempengaruhi praktik

keperawata. Contohnya penggunaan sistem komputer untuk dokumentasi catatan kesehatan

klien, monitoring pelayanan keperawatan dan identifikasi pola kebutuhan kesehatan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 27


 

c.  Budaya

Semua pemberi pelayanan menghadapi tantangan dalam memberi pelayanan yang kompeten

berdasarkan budaya
budaya sehingga mengembangkan
mengembangkan keterampilan dalam
dalam memberi pelayanan pada

populasi yang berbeda.

d.  Teknologi
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
Teknologi di masa depan harus dapat meningkatkan kualitas hidup sehingga menuntut
personalization, and analytics. You
may change your settings at pelayanan
perkembangan any time kesehatan. Sebagai contoh lama rawat di RS berkurang dan kebutuhan
or accept the default settings.
pelayanan di luar RS meningkat. Penggunaan teknologi baru dalam pelayanan keperawatan di

rumah dimana keputusan tetap oleh klien dan keluarga. Keluarga menghadapi tantangan baru
Privacy Policy
dalam pengambilan keputusan pemilihan area pelayanan kesehatan berkaitan dengan cost
Marketing
effective dan keterjangkauan.
Personalization keterjangkauan.

Analytics
e.  Perubahan demografi
Save Accept All
Jumlah individu yang perlu perawatan di long term care meningkat sehingga diharapkan
berkembang HHN. Ketentuan terkait HHN akan diusulkan pemerintah melalui perundang

undangan termasuk cara pembayaran, kebijakan-kebijakan. Perawat harus mengambil inisiatif

dalam pebuatan kebijakan untuk mendukung mekanisme jaminan pelayanan berkelanjutan pada

semua aspek.

f.  Kolaborasi

Melakukan kerjasama dengan orang lain dalam mendidik masyarakat umum dan pengambil

kebijakan (interprofesional collaboration). Kurikulum pendidikan keperawatan disesuaikan

dengan sistem pelayanan kesehatan yang mengalami perubahan sesuai kebutuhan konsumen

yang bervariasi. Kebijakan PIS-PK dan GERMAS, Praktik Keperawatan Mandiri, Satu Desa Satu

Perawat, dan Satu RW satu Perawat (DKI Jakarta).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 28


 

Topik 6

Manajemen Sumber Daya Keluarga 

Manajemen sumber daya keluarga (SDK) adalah suatu proses yang dilakukan oleh keluarga dan

anggotanya dalam merencanakan dan melaksanakan penggunaan sumber daya untuk mencapai

tujuan. Penggunaan sumber daya keluarga dalam usaha atau proses mencapai suatu tujuan yang

dianggap penting oleh keluarga. Sumber daya adalah alat atau bahan yang tersedia dan diketahui
This website stores data such as
potensinya
cookies to enable untuk
essential sitememenuhi keinginan (Friedman, 1998).
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Pentingnya SDK antara lain:
may change your settings at any time
or accept the default settings.
1. SDK tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri tetapi juga terdapat di berbagai lingkungan

Privacy Policy sekitar keluarga.

Marketing
2. Kondisi dari sumber daya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau
Personalization
menghambat pencapaian tujuan keluarga.
Analytics
3. Perubahan salah satu sumber daya akan berpengaruh pada sumber daya lainnya
l ainnya dalam sistem
Save Accept All
keluarga
Faktor-faktor yang memengaruhi manajemen
manajemen SDK yaitu:

1. Kompleksitas kehidupan keluarga. Kehidupan keluarga yang sangat kompleks memerlukan

gaya manajemen yang berbeda daripada keluarga yang memiliki masalah tidak terlalu

kompleks.

2. Stabilitas/ ketidakstabilan keluarga. Keluarga yang stabil cenderung dapat melakukan

manajemen sumber daya keluarga dengan lebih baik karena semua anggota keluarga dapat

difokuskan untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.

3. Peran dan Perubahan Keluarga. Manajemen sumber daya keluarga juga dipengaruhi oleh

peran masing-masing anggota keluarga di masyarakat dan juga oleh perubahan dalam

keluarga, misalnya adanya keluarga yang meninggal atau baru lahir.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 29


 

4. Teknologi. Dengan teknologi yang sudah semakin canggih, keluarga dapat melakukan

manajemen sumber dayanya dengan lebih terarah.

Proses manajemen sumberdaya keluarga terdiri dari masukan/ input, proses, keluaran/ output,

dan umpan balik.

Input (masukan)

Input dalam sumber daya keluarga meliputi benda, energi, dan atau informasi yang memasuki

sistem dalam berbagai bentuk untuk mempengaruhi proses dalam mencapai hasil atau keluaran.

Input atau masukan untuk keluarga adalah:

1. Tuntutan: tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan


tinda kan

2. Sumber-sumber: alat atau kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan yang terdapat
This website stores
pada data such
keluarga as adanya tujuan dan kejadian
karena
cookies to enable essential site
Proses
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings
Proses adalahattransformasi
any time benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem dari masukan
or accept the default settings.
sampai keluaran.

Privacy Policy
Output
Marketing
Output meliputi benda, energi dan atau
Personalization atau informasi yang dihasilkan
dihasilkan oleh suatu sistem
sistem dalam

respon terhadap input dari proses transformasi. Output dari sistem manajerial adalah respon
Analytics

Saveterhadap tuntutan
Accept All
dan perubahan sumber-sumber.
Umpan Balik (feedback)
( feedback)
Umpan balik adalah tanggapan atau respon terhadap suatu pesan. Feedback bisa berupa respon

positif atau respon negatif.

Klasifikasi SDK

Berdasarkan jenisnya terdiri dari:

1.  Sumber daya manusia

Mempunyai dua ciri yaitu Personal dan Interpersonal

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 30


 

Ciri personal : kognitif, afektif, psikomotor; status kesehatan, bakat, tingkat intelegensia,

minat, sensitivitas. Ciri interpersonal : HAM, kerjasama/gotong royong dan keterbukaan

antar personal dalam kaitannya dengan pengembangan.

2. Sumber daya Non Manusia / Materi

Sumber daya non manusia atau sumber daya materi merupakan benda-benda yang

mempunyai kegunaan pada individu dan keluarga dalam mencapai tujuan.

Sumber daya materi dapat berupa Benda / barang serta aset keluarga (barang tahan lama ,

barang habis pakai); dan jasa.

3.  Sumber daya Waktu

Bersifat unik karena tidak dapat ditambah atau dikurangi, diakumulasi atau disimpan.

Sumber daya waktu yang dimiliki manusia sama yaitu sebanyak 24 jam.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 31


 

Topik 7

Tingkatan/Level Dalam Asuhan Keperawatan

Keluarga 
Pendekatan dalam Keperawatan Keluarga yaitu rangkaian Kegiatan praktik keperawatan yang

diberikan langsung kepada individu yang menjadi sasaran pelayanan keperawatan dan

melibatkan peran aktif keluarga dengan menggunakan pendekatan proses Keperawatan (level

tingkatan praktik 1) (Kaakinen, 2015)

Tujuan

Meningkatkan kemampuan individu dalam mengatasi masalah kesehatannya dengan

memberdayakan potensi individu dan keluarga.

Prinsip-prinsip

Keluarga sebagai unit dalam pelayanan kesehatan; sehat sebagai tujuan utama; sarana mencapai

peningkatan kesehatan
kesehatan keluarlga; peran serta aktif keluarga; lebih mengutamakan promotif da
dan
n

preventif; pemanfaatan Sumber Daya Keluarga; sasaran asuhan adalah keluarga yang

bermasalah dan berisiko; dan Pendekatan Proses Keperawatan yang dilakukan dirumah.
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 32


 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy Gambar 2.2


2.2 Pendekatan
Pendekatan dalam Keperawatan Keluarg
Keluarg a

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 33


 

Pendekatan Dalam Keperawatan Keluarga

Ada 4 (empat) pendekatan/


pendekatan/ level dalam
dal am keperawatan keluarga yaitu:

a. Keluarga sebagai konteks


1)  Keperawatan keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu bidang dimana keluarga

dipandang sebagai konteks pada klien dan anggota keluarga


2)  Asuhan keperawatan berfokus pada individu

3)  Keluarga merupakan latar belakang dan individu merupakan bagian terdepan atau focus

utama dalam pengkajian dan intervensi

4)  Perawat dapat melibatkan keluarga dalam berbagai tingkat

5)  Keluarga dipandang sebagai lingkungan social yang penting bagi klien dan merupakan

sumber pendukung utama

b . Keluarga sebagai klien


1)  Seluruh keluarga dipandang sebagai klien atau sebagai fokus utama dari pengkajian dan

intervensi

2)  Keluarga merupakan sejumlah dari anggota keluarga secara individu dan fokusnya adalah

tiap anggota keluarga

3)  Keluarga merupakan bagian depan dengan anggota keluarga /individu sebagai latar

belakang

4)  Berfokus pada dinamika keluarga internal dan hubungan dalam keluarga, struktur dan

fungsi keluarga maupun hubungan pada subsistem keluarga dengan keseluruhan dan

keluarga dengan lingkungan

5)  Sering digunakan pada tatanan pelayanan kesehatan di komunitas

c. Keluarga sebagai sistem


1)  Keluarga dipandang sebagai system interaksional berfokus pada keluarga secara
This website stores data such as
keseluruhan
cookies to enable essential site
functionality, as2)well as marketing,pada interaksi diantara anggota keluarga yang merupakan target dari
  Penekanan
personalization, and analytics. You
may change your settings at anydan
pengkajian timeintervensi
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics
 

Save Accept All

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 34


 
3)  Fokus pada individu dan keluarga secara simultan dan memandang keluarga sebagai

system

4)  Jika terjadi sesuatu pada satu bagain dari system maka akan berpengaruh pada seluruh

anggota keluarga lainnya

d . Keluarga sebagai komponen dari masyarakat


1)  Keluarga dipandang sebagai satu dari beberapa institusi di masyarakat

2)  Keluarga merupakan unit dasar atau primer dari masyarakat

3)  Keluarga sebagai keseluruhan berinteraksi dengan institusi lain untuk menerima, berbagi

atau memberi komunikasi dan pelayanan

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

 
Privacy Policy

Marketing
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 35
Personalization
 

Analytics

Save Topik 8Accept All

Peran dan Fungsi Perawat Keluarga 


Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga yaitu (Hanson, 2001):

a.  Pendidik

Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar keluarga dapat

melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri dan bertanggung jawab

terhadap masalah kesehatan.

b.  Koordinator

Koordinasi diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif

dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau

terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.

Melakukan koordinasi pelayanan kesehatan yang diterima keluarga dan kolaborasi dengan

keluarga menyusun perencanaan. Sebagai penghubung sumber-sumber yang dibutuhkan

klien.

c.  Pelaksana

Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun dirumah sakit

bertanggungjawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama perawat

kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan

kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat

melakukan asuhan langsung kepada anggota keluarga yang sakit.

d.  Pengawas Kesehatan

Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visit  atau


  atau kunjungan rumah

yang teratur untuk mengidentifikasikan atau melakukan pengkajian tentang kesehatan

keluarga.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
 
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings. Buku Ajar Keperawatan Keluarga 36
 

Privacy Policy
e.  Advokat (Penasehat)
Marketing
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar
Personalization
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat maka hubungan perawat-keluarga harus
Analytics
dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Memberdayakan
Memberdayakan
Save Accept All
keluarga untuk berbicara tentang dirinya, melindungi keluarga untuk memperoleh hak akan

kesehatan serta membuat keluarga lebih responsif terhadap kebutuhannya.


f.  Kolaborator

Perawat harus bekerjasama dengan pelayanan puskesmas atau rumah sakit atau anggota

tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.

g.  Fasilitator

Peran perawat disini membantu keluarga di dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan

derajat kesehatannya. Kendala yang sering dialami keluarga adalah keraguan di dalam

menggunakan pelayanan kesehatan;


kesehatan; masalah ek
ekonomi,
onomi, dan sosial budaya. Agar dapat

melaksanakan peran fasilitator dengan baik maka perawat harus mengetahui sistem

pelayanan kesehatan, misalnya sistem rujukan dan jaminan kesehatan.

h.  Penemu Kasus

Peran perawat yang juga sangat penting yaitu mengidentifikasi masalah kesehatan sedini

mungkin yang terjadi pada keluarga sehingga tidak terjadi komplikasi, kecacatan dan

kematian.

i.  Modifikasi Lingkungan

Perawat juga dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun lingkungan

masyarakat agar dapat tercipta lingkunga


li ngkungan
n yang sehat.

 j.  Role model


Perawat menjadi contoh peran bagi orang lain.
lain .

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 37


 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality,
k.as well as marketing,
  Manajer kasus (Case manager)
personalization, and analytics. You
may change your settings at
Perawat any time koordinasi dan kolaborasi antara keluarga dengan sistem pelayanan
melakukan
or accept the default settings.
kesehatan. Sebagai manajer kasus harus mampu memberdayakan keluarga dan sumber-

Privacy Policy sumber yang ada.


l. 
Marketing
Peneliti (Researcher)
(Researcher)

Perawat mengidentifikasi masalah-masalah dalam praktik dan mencoba mencari solusi dari
Personalization

Analyticsmasalah.

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 38


 

Latihan 

This website stores data such as


Untuk essential
cookies to enable dapat memperdalam
site pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
functionality, as well as marketing,
berikut!
personalization, and analytics. You
may change   Identifikasi
1.your settings atmasing-masing
any time keluarga anda sendiri dan jawablah dengan singkat pertanyaan
or accept the default settings.
berikut.
a.  Tuliskan tipe keluarga?
Privacy Policy b.  Berikan tiga contoh dari pelaksanaan fungsi afektif?

c.  Berikan tiga contoh dari pelaksanaan fungsi ekonomi?


Marketing
d.  Berikan tiga contoh masalah kesehatan yang terjadi dan langkah apa yang sudah
Personalization
dilakukan?
Analytics
2.  Tuliskan sumber daya yang ada di keluarga masing-masing? Uraikan dari jenis sumber daya
Save Accept
manusia, All
non manusia dan waktu.
3.  Berikan contoh kasus masalah kesehatan dan bagaimana seorang perawat keluarga berperan?
Ringkasan 

•   Keluarga sebagai unit terkecil atau bagian dari suatu masyarakat sangat mempengaruhi

terhadap derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.


•   Keluarga bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan anggota

keluarganya antara lain kebutuhan akan kesehatan.

•   Beberapa alasan penting keluarga menjadi fokus sentral dalam interaksi antara keluarga

dengan masyarakat, yaitu keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai

kekuatan yang akan mempengaruhi kekuatan eksternal atau yang lebih besar; norma-norma

sosial yang berlaku di masyarakat akan berpengaruh kepada norma-norma yang berlaku di

keluarga dan demikian pula sebaliknya; dan berbagai upaya kesehatan yang dilakukan

keluarga dapat mengurangi risiko permasalahan kesehatan di masyarakat.


  Kesehatan individu dan kesehatan keluarga merupakan dasar yang penting bagi kesehatan
masyarakat. Artinya sehatnya suatu masyarakat sangat ditentukan dari kesehatan individu,

keluarga dan kelompok-kelompok yang ada di masyarakat tersebut.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 39


 

•   Keluarga mempengaruhi pembentukan perilaku sehat dari setiap anggota keluarga.

Pencegahan primer dalam bentuk peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit

merupakan upaya pokok dalam keperawatan keluarga sehingga tercipta perubahan gaya

hidup sehat dan sejahtera menuju masyarakat sehat. Keluarga diharapkan mampu

melakukan berbagai upaya perawatan kesehatan diri sendiri dalam mencegah dan

menangani berbagai masalah kesehatan yang dialami.


dialami .
This website stores data such as
• 
cookies to enable Pendidikan kesehatan perlu dirancang secara baik dan komprehensif selain menarik untuk
essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, meningkatkan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga mau dan mampu
and analytics. You
may change your settings at any time
untuk hidup sehat. Peningkatan pemahaman masyarakat tidak hanya untuk mencegah
or accept the default settings.
timbulnya penyakit, tetapi diharapkan terjadi perubahan perilaku sehat seperti melakukan
Privacy Policy aktivitas fisik dan mempertahankan kondisi rumah yang aman.

• 
Marketing
Peranan anggota keluarga akan menentukan bentuk manajemen dalam mengelola
Personalization
sumberdaya. Beberapa atribut keluarga yang berpengaruh terhadap manajemen sumber
Analytics
daya keluarga adalah status sosial ekonomi, pola bekerja anggota keluarga, tahapan
Save Accept
kehidupan All
keluarga dan komunikasi.

•   Adanya bantuan sumber daya dari pihak luar akan mempengaruhi cara mengelola sumber
daya, terutama pada keluarga berpenghasilan rendah dan manajemen sumber daya keluarga

dipengaruhi oleh pendidikan kepala keluarga dan pendapatan keluarga.


  Manajemen sumber daya keluarga terutama manajemen waktu dan pekerjaan merupakan
hal penting bagi tercapainya tujuan keluarga. Kesalahan mengelola sumber daya merupakan

salah satu penyebab keluarga menjadi miskin.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 40


 

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.  Vignette: Seorang perawat sedang melakukan kunjungan rumah pada satu keluarga yang

terdiri suami isteri tanpa anak.

Pertanyaan soal: Apakah tipe keluarga di atas?

Pilihan Jawaban:

A.  Keluarga inti

B.  Keluarga dyad


This website stores data such as
cookies to enable C. essential
Keluargasitebesar
functionality, as well as marketing,
personalization, D.
and  Keluarga
analytics. lansia
You
may change your settings at any time
E.  Keluarga single parent
or accept the default settings.
2.  Vignette: Seorang perawat sedang melakukan kunjungan rumah pada satu keluarga untuk
Privacy Policy menanyakan tentang alat kontrasepsi yang digunakan dan alasan menggunakan alat tersebut.

Marketing
Pertanyaan soal: Fungsi keluarga apa yang sedang dilakukan perawat pada kasus di atas?
Personalization
Pilihan Jawaban:
Analytics
A.  Fungsi Afektif
Save B.  Fungsi
Accept All
Ekonomi
C.  Fungsi Reproduksi
D.  Fungsi Perawatan
Perawatan

E.  Fungsi Sosialisasi

3.  Vignette: Seorang ibu yang mengajak anak balitanya bermain di halaman rumah bersama

anak tetangganya, mencontohkan bagaimana cara menyapa orang yang lewat di depan

rumahnya, serta berbagi mainan dengan teman sebaya.

Pertanyaan soal : Fungsi keluarga manakah yang sedang


sedang dijalankan ibu tersebut?

Pilihan jawaban:
A.  fungsi afektif

B.  fungsi sosialisasi


C.  fungsi reproduksi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 41


 

D.  fungsi ekonomi

E.  fungsi perawatan kesehatan

 
4. Sebuah keluarga terdiri dari seorang bapak berumur 50 tahun dan istrinya berumur 48 tahun
dengan 2 orang anaknya, laki-laki berumur 22 tahun dan adiknya seorang perempuan

berumur 17 tahun. Kedua anaknya aktif terlibat berbagai kegiatan di lingkungan sekolah

maupun tempat tinggalnya.

Aspek apakah yang perlu mendapat perhatian dari fungsi keluarga ditinjau dari segi sosial?
A.  Meneruskan keturunan

B.  Memenuhi kebutuhan gizi

C.  Membentuk norma-norma tingkah laku

D.  Memelihara dan membesarkan anak

E.  Mencari sumber-sumber penghasilan


5.  Seorang perawat keluarga memahami pentingnya keluarga sebagai fokus sentral dalam
This website stores data such as
cookies to enable essential site masalah kesehatan yang terjadi. Perawat bersama keluarga membuat
menyelesaikan
functionality, as well as marketing,
personalization, perencanaan dengan memperhatikan sumber daya yang ada.
and analytics. You
may change your settings at any time
Apakah
or accept the default pernyataan yang tepat sesuai kasus di atas?
settings.
A.  Upaya penemuan kasus ada dalam keluarga
Privacy Policy B.  Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat
masyarakat
MarketingC.  Keluarga sebagai sistem pendukung yang vital bagi anggotanya

Personalization
D. Keluarga sebagai sumber daya kritis untuk membawa pesan-pesan kesehatan.
Analytics
E.  Keluarga adalah unit yang apabila ada disfungsi di dalamnya (penyakit) dapat
Save Accept All anggotanya.
mempengaruhi

6.  Perawat keluarga datang pada sebuah keluarga di RW 03 Kelurahan Jati dan membuat
perencanaan bersama keluarga dengan mengidentifikasi kekuatan keluarga seperti

kemampuan memberikan reinforcement .

Apakah bentuk kekuatan keluarga yang dimaksud sesuai kasus tersebut?

A. Dukungan dalam keluarga

B.  Kemampuan merawat diri

C.  Keterampilan Komunikasi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 42


 

D. Keterampilan memecahkan masalah

E.  Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan

7.  Seorang perawat sedang melakukan pendidikan kesehatan tentang "pentingnya rujukan"

kepada keluarga dengan seorang laki-laki usia 35 tahun yang terdiagnosis TB Paru tetapi
belum mau berobat ke puskesmas .

Apakah peran perawat pada kasus di atas?

A.  advokat

B.  koordinator

C.  edukator

D.  fasilitator

E.  negosiator

8.  Sebuah keluarga memiliki anggota keluarga laki-laki berusia 62 tahun mengeluh sakit pada

persendian terutama siku dan lutut serta mengatakan menderita Rematik sejak 5 tahun yang

lalu, padahal saat mudanya melakukan olah raga lari pagi seminggu 2kali. Selanjutnya

perawat melakukan intervensi pemberian kompres hangat pada daerah yang sakit.

Apakah peran yang dilakukan perawat di atas?


This website stores data such as
A.  pendidik
cookies to enable essential site
functionality, asB.
well as marketing,
  fasilitator
personalization, and analytics. You
may change your C. settings at any time
konsultan
or accept the default settings.
D.  koordinator

Privacy Policy E.  pelaksana perawatan


9.  Seorang perawat melakukan pengkajian lapangan di suatu RW, mendapatkan data : sampah
Marketing
berserakan di pinggir jalan, selokan tidak lancar dan masih banyak warga yang memiliki
Personalization

Analyticskandang ternak berdempetan dengan rumah.

Apakah data sekunder yang harus dilengkapi pada kasus diatas ?  


Save Accept All
A.  Pelayanan kesehatan di masyarakat
B.  Angka morbiditas penyakit menular

C.  Angka kematian penduduk selama setahun

D.  Tata lingkungan dan pemerintahan setempat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 43


 

E.  Sosial ekonomi masyarakat


masyarakat

10.  Keluarga Ibu K yang menjadi janda setelah ditinggal oleh suaminya karena sakit. Beberapa

minggu yang lalu dan baru saja dilantik menjadi seorang kader kesehatan.
kese hatan.

Faktor apakah yang mempengaruhi manajemen sumber daya keluarga dimaksud ?

A.  Kompleksitas kehidupan keluarga

B.  Stabilitas/ketidaks
Stabilitas/ketidakstabilan
tabilan keluarga

C.  Peran dan Perubahan Keluarga

D.  Teknologi

11.  Adanya tujuan atau kejadian yang memerlukan tindakan segera dari keluarga merupakan
bagian dari proses manajemen sumber daya keluarga, yaitu… 

A.  Input

B.  Proses

C.  Output

D.  Feedback

E.  Impact

12.  Mempunyai ciri-ciri status kesehatan yang kurang baik, ada bakat menulis, tingkat
intelegensia yang moderat, dan senang kerjasama/gotong royong merupakan klasifikasi
sumber daya … 

A.  Sumber daya manusia

B.  Sumber daya non manusia/ materi


This website stores data such as
cookies to enableC. essential
Sumbersitedaya waktu
functionality, as well as marketing,
personalization,D.   Sumber
and daya
analytics. Younon material
may change your settings at any time
or accept the   Wanita
13.default bekerja di luar rumah, insiden single parents meningkat, dan bertambahnya usia
settings.
harapan hidup merupakan isu ter kait … 

Privacy Policy A.  Kelompok usia

Marketing
B.  Pembiayaan
Personalization
C.  Restrukturisasi keluarga
Analytics
D.  Tantangan sosiopolitik
Save Accept All
E.  Sensitifitas budaya
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 44


 

14.  Adanya 12 indikator keluarga sehat di antaranya yaitu anggota keluarga tidak ada yang
merokok dan
dan memiliki jamban
jamban sehat.
sehat. Hal tersebut
tersebut termasuk isu terkini yaitu… 

A.  Perawatan paliatif

B.  Praktik mandiri perawat

C.  Program PIS-PK

D.  Satu desa satu perawat

E.  Perawat desa

15.  Peran perawat yang mengetahui ada kejadian seorang pemuda yang dipasung sejak remaja
dan memiliki luka terbuka di bagian paha sebelah kanan yaitu… 

A.  Pendidik

B.  Role model

C.  Pemberi pelayanan

D.  Penemu kasus

 
E. Peneliti

Kunci Jawaban :

1.  B
2.  C
3.  B
4.  C
5.  C
6.  A
7.  C
8.  E
9.  B
This website stores data such as
cookies to enable  A
10.essential site
functionality, as11. Aas marketing,
well
personalization,12.
and
 Aanalytics. You
may change your settings at any time
13. C settings.
or accept the default
14. C
15. D
Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All

 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 45
 

Daftar Pustaka

Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D., 2014. Community Health Nursing. 8 ed. Philadelphia:
Lippincott & Wilkins. 

Friedman, M. M., 1998. Family Nursing Research, Theory & Practice. Fourth ed. New Jersey: Appletion&
Lange.

Hanson, S. M. H., 2001. Family Health Care Nursing. Second ed. Philadephia: F.A Davis Company.
Kaakinen, J. . R., 2015. Family health care nursing : theory, practice, and research. Philadelphia: F.A Davis
Company.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Modul Pelatihan Teknis Keperawatan Kesehatan Masyarakat Bagi
B agi
Perawat Pelaksana di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI, 2017. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Jakarta:
Available at: http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia-sehat-
dengan-pendekatan-keluarga.html (Accessed: 19 November 2017).

Maglaya, A. S., 2009. Nursing Practice In The Community. Fifth ed. Marikina City: Argonauta Corporation.

Widagdo, W. & Kholifah, S. N., 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

  Personalization

Analytics
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 46
Save  Accept All
Bab 3
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA 
Wahyu Widagdo, SKp, MKep, SpKom.

Pendahuluan

Program Indonesia sehat melalui gerakan masyarakat hidup sehat dengan pendekatan keluarga

dalam mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat saat ini menjadi program prioritas

pemerintah dalam program pembangunan kesehatan secara nasional (Kementerian Kesehatan

RI, 2016). Pelayanan


Pel ayanan kesehatan keluarga, dimana salah satu llayanan
ayanan kesehatannya dilakuka
dilakukan
n oleh

perawat dalam bentuk pelayanan keperawatan keluarga. Pelayanan keperawatan keluarga

merupakan salah satu area dari pelayanan keperawatan di masyarakat yang dilakukan dengan

pendekatan keluarga. Pelayanan keperawatan keluarga diberikan secara komperhensif melalui

suatu proses yang komplek, dimana memerlukan kecakapan yang logis dan sistematis perawat
dalam bekerja dengan keluarga atau individu dalam keluarga. Pelayanan keperawatan keluarga

yang saat dikembangkan merupakan bagian pelayanan kesehatan masyarakat (Perkemas)

(Kementerian Kesehatan RI, 2014).

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan bentuk layananan yang diberikan sesuai

dengan kebutuhan keluarga yang dihadapi dan berada dalam lingkup praktik keperawatan.

Pelayanan keperawatan diberikan secara holistik dengan menempatkan keluarga dan

komponennya sebagai fokus pelayanan keperawatan dan melibatkan keluarga atau anggota

keluarga dalam tahap-tahapan proses keperawatan yaitu mulai tahap pengkajian, diagnosis,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pelayanan keperawatan yang diberikan juga

menggunakan atau memanfaatkan


memanfaatkan seluruh potensi dan sumber-sumber yang ada di keluarga dan

yang ada di komunitas, serta program-program kesehatan dan sektor non kesehatan prioritas

yang ada di pemerintah (Kementerian Kesehatan RI, 2017).

Pelayanan keperawatan keluarga yang dilakukan di rumah merupakan suatu bentuk

pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lain yang diberikan oleh
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
 
or accept the default settings.

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 47
Marketing

Personalization
tenaga kesehatan yang lain. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat di keluarga dapat
Analytics
dilaksanakan secara mandiri dan atau bisa diberikan secara kolaborasi dengan tenaga kesehatan
Saveyang lain melalui
Acceptdukungan
All klien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi

secara efektif.
Pelayanan keperawatan keluarga diberikan didasarkan pada tugas keluarga dalam bidang

kesehatan yang harus dijalankan yang meliputi: keluarga mampu mengenal masalah kesehatan,

keluarga mampu mengambil kepeutusan untuk mengatasi masalah kesehatan, keluarga mampu

merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, keluarga mampu memodifikasi

lingkungannya, keluarga mampu memanfaatkan sumber-sumber atau fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan keluarga selalu

melibatkan atau memberdayakan keluarga agar keluarga dapat menjalankan tugasnya dalam

bidang kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat di keluarga

mencakup pada upaya pencegahan primer, pencegahan sekunder dan upaya kesehatan tersier

(Sahar, et al., 2018).

Praktik keperawatan keluarga terdiri dari pelayanan holistik yang menempatkan keluarga

sebagai fokus pelayanan atau individu sebagai pencari dukungan dan atau pelayanan. Perawat

keluarga dalam praktiknya menunjang keterlibatan anggota keluarga dalam pengkajian,

pengambilan keputusan, perencanaan dan pelaksanaan perawatan. Perawat keluarga juga perlu

memobilisasi sumber-sumber lain yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara


maksimal untuk keluarga.

Pelayanan keperawatan keluarga dalam asuhan keperawatan keluarga bertujuan untuk: a.

memandirikan klien sebagai bagian keluarga; b. mensejahterakan klien sebagai gambaran

kesejahterakan keluarga; c. meningkatkan kemampuan hidup sehat bagi setiap anggota keluarga;

d. meningkatkan produktivitas klien dan keluarga; e. meningkatkan kualitas keluarga.

Pada buku ajar ini akan membahas dua level yaitu asuhan keperawatan individu dalam
keluarga dan asuhan keluarga. Asuhan keperawatan diberikan pada individu di rumah dengan
melibatkan peran serta aktif keluarga. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

a.  Penemuan suspek/kasus kontak serumah

b.  Penyuluhan/Pendidik
Penyuluhan/Pendidikan
an kesehatan pada individu dan keluarganya

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, Buku Ajar Keperawatan Keluarga 48
 
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
c.  Pemantauan keteraturan
keteraturan berobat sesuai dengan
dengan program pengobatan
pengobatan

Privacy Policy d.  Kunjungan rumah sesuai dengan rencana


e.  Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung.
Marketing
Asuhan keperawatan keluarga ditujukan pada keluarga rawan kesehatan/keluarga yang
Personalization

Analytics
memiliki masalah kesehatan yang ditemukan di masyarakat atau dilakukan di rumah keluarga.

SaveKegiatan yang dilakukan


Accept All meliputi (Kementerian Kesehatan RI,
RI , 2006):

a.  Identifikasi keluarga rawan kesehatan/keluarga dengan masalah kesehatan di masyarakat.


b.  Penemuan dini suspek/kasus kontak serumah.

c.  Pendidikan/penyulu
Pendidikan/penyuluhan
han kesehatan terhadap keluarga (lingkup keluarga).

d.  Kunjungan rumah (home visit/home health nursing) sesuai rencana.

e.  Pelayanan keperawatan dasar langsung maupun tidak langsung.

f.  Pelayanan kesehatan sesuai rencana, misalnya memantau keteraturan berobat pasien

dengan pengobatan jangka panjang.

g.  Pemberian nasihat (konseling) kesehatan/keperawatan


kesehatan/keperawatan di rumah.

h.  Dokumentasi keperawatan.


keperawatan.

Kemampuan keluarga dalam bidang kesehatan dapat diukur dengan melihat tingkat

kemandirian keluarga, dimana terdapat tujuh kriteria dalam menetapkan tingkat kemandirian
dari tingkat I sampai dengan tingkat kemandirian IV. Adapun tujuh kriteria yaitu (Riasmini, et al.,

2017):
a.  Kriteria 1: Keluarga menerima perawat

b.  Kriteria 2: Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai dengan rencana keperawatan
keperawatan

keluarga.

c.  Kriteria 3: Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatan dengan benar.

d.  Kriteria 4: Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehata


kesehatan
n sesuai dengan anjuran.

e.  Kriteria 5: Keluarga melakukan tindakan keperawatan


keperawatan sederhana yang sesuai anjuran.

f.  Kriteria 6: Keluarga melakukan tindakan pencegahan


pencegahan secara aktif.
g.  Kriteria 7: Keluarga melakukan tindakan promotive secara aktif.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 49


 

This website stores data such as Tabel 3.1 Tingkat Kemandirian Keluarga
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Tingkat Kriteria Kriteria
personalization, and analytics. You
Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
may change your settings at any time
Tingkat I
or accept the default settings.
√  √ 
Tingkat II √  √  √  √  √ 
Tingkat III √  √  √  √  √  √ 
Privacy Policy Tingkat IV √  √  √  √  √  √  √ 
Marketing
Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan keluarga harus memperhatikan beberapa
Personalization
prinsip perawatan keluarga. Adapun prinsip-prinsip dalam perawatan keluarga adalah sebagai
Analytics
berikut:
Save Accept All
a.  Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.

b.  Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperawata


keperawatan
n keluarga.
c.  Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan

kesehatan keluarga.

d.  Perawat melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam merumuskan

masalah dan kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatannya.

e.  Mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan tidak

mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

f.  Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan
kesehatan
keluarga.

g.  Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan diutamakan

keluarga yang beresiko tinggi.

h.  Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dilakukan dengan

pendekatan proses keperawatan yang diberikan dirumah.

Keperawatan keluarga memiliki beberapa karateristik antara lain:

a.  Pelayanan diberikan pada anggota keluarga pada kondisi sehat maupun sakit.

b.  Pada saat memberikan pelayanan, perawat juga melibatkan peran serta anggota keluarga

lain

c.  Mempertimbangkan hubungan antara anggota keluarga dan menyadari bahwa kesehatan

setiap anggota keluarga tidak selalu akan dicapai secara bersamaan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 50


 

 
d. Perawat menyadari bahwa gejala pada individu yang mempunyai masalah dapat berubah
sepanjang waktu.

e.  Perawat mencoba meningkatkan interaksinya dengan seluruh komponen keluarga

maupun antar anggota keluarga.


This website stores data such as
cookies to enablef.  essential
Perawatsite
mempertimbangkan bahwa komunitas sebagai sumber yang dapat berkontribusi
functionality, as well as marketing,
personalization, anddan mendukung
analytics. You kesehatan keluarga.
may change your settings at any time
g.  Fokus pelayanan keperawatan keluarga pada kekuatan dan pertumbuhan seluruh
or accept the default settings.
individu anggota keluarga.
Privacy Policy h.  Perawat bersama keluarga menetapkan tulang punggung keluarga untuk menempatkan

Marketing
energi terapeutiknya.
Personalization
Proses keperawatan keluarga suatu metode ilmiah yang teorganisir dan sistematis yang
Analytics
digunakan dalam memberikan
memberi kan asuhan keperawatan yang berfokus pada respon manusia yang

Saveunik secara
Accept All
individual atau kelompok terhadap perubahan kesehatan secara aktual atau

potensial. Dalam proses keperawatan dilakukan melalui tahap: pengkajian, diagnosis


keperawatan, perencanaan, pelaksanaan
pelaksanaan dan evaluasi. Setiap tahap proses keperawatan
keperawatan

keluarga sangat berkaitan erat dan sangat mempengaruhi tahap-tahap selanjutnya. Berikut ini

adalah Family Center Nursing Model   yang menggambarkan pendekatan proses keperawatan

keluarga dari Friedman (Friedman, 1998).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 51


 

Pengkajian Keluarga Pengkajian Individu Anggota Keluarga.



  Data demografi dan social-budaya. •
  Identitias
•  Lingkungan rumah •   Riwayat Kesehatan
•  Struktur keluarga •   Pemeriksaan Fisik
•  Fungsi keluarga •   Kondisi Psikososial
•  Perekembangan keluarga •   Pemeriksaan diagnostik/
•  Stress dan strategi koping keluarga laboratorium

Identifikasi keluarga, subsistem keluarga


dan masalah kesehatan individu
(Diagnosis Keperawatan  
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You Perencanaan keperawatan
may change your settings at any time •   Menyusun prioritas
or accept the default settings.
  Menetapkan tujuan

•   Menentukan intervensi keperawatan

Privacy Policy
Implementasi rencana melalui
Marketing pemanfaatan sumber-sumber
Personalization

Analytics
Evaluasi asuhan keperawatan

Save Accept All

Gambar 3.1: tahap-tahap proses keperawatan individu dan keluarga


Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa dihara


diharapkan:
pkan:

1.  Menjelaskan Pengkajian keluarga Tahap I

2.  Menjelaskan Pengkajian keluarga Tahap II

3.  Menjelaskan Diagnosa keperawatan keluarga (Single Diagnosis)

4.  Menjelaskan Perencanaan Asuhan Keperawatan keluarga

5.  Mendiskusikan Tindakan


Tindakan Keperawatan
Keperawatan keperawatan
keperawatan keluarga

6.  Menjelaskan Evaluasi asuhan keperawatan keluarga

7.  Mendiskusikan Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 52


 

Topik 1

Pengkajian tahap pertama dan tahap kedua 


kedua 

Pengkajian adalah tahap pertama dari proses keperawatan, dimana seluruh keputusan dan

intervensi keperawatan didasarkan atas informasi yang dikumpulkan pada tahap ini. Untuk itu

tahap ini sangat penting guna menuju tahap berikut dalam proses keperawatan. Proses

pengkajian data pada proses keperawatan keluarga digunakan perawat untuk menetapkan status

kesehatan keluarga sebagai klien, kemampuan keluarga untuk mempertahankan diri sendiri

sebagai suatu sistem dan unit fungsional dan kemampuan mempertahankan kesehatan,

This website stores data such as


mencegah,
cookies to enable mengontrol
essential site atau mengatasi masalah kesehatan dalam rangka mencapai kesehatan
yang
functionality, lebih
as well baik diantara anggota keluarga. Data tentang kondisi atau status keluarga yang
as marketing,
personalization, and analytics. You
dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan dinamika keluarga, realita, kemungkinan dan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
kerentananan umum atau faktor yang dikaitkan kesehatan dan pengalaman sakit. Berbagai

model-model teori digunakan untuk memahami karakteristik dan perilaku keluarga sebagai unit
Privacy Policy
fungsional dan klien (DeLaune & Ladner, 2011).
Marketing
Personalization
Definisi Pengkajian Keperawatan Keluarga
Analytics

Pengkajian adalah langkah atau tahapan penting dalam proses perawatan, mengingat pengkajian
Save Accept All
sebagai awal interaksi dengan keluarga untuk mengidentifikasi data-data kesehatan seluruh
anggota keluarga. Pengertian pengkajian menurut Yura dan Walsh (1998) adalah tindakan

pemantauan secara langsung pada manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan

maksud menegaskan kondisi penyakit dan masalah kesehatan. Pengkajian merupakan suatu

proses berkelanjutan, dimana perawat akan mendapatkan data tentang kondisi/situasi klien

sebelumnya dan saat ini sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk menyusun

perencanaan pada tahap berikutnya (DeLaune & Ladner, 2011).

Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan peninjauan situasi manusia untuk

memperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan situasi penyakit, diagnosa masalah

klien, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan klien. Pengkajian keperawatan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 53


 

merupakan proses pengumpulan data. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi

tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentuan masalah-masalah, serta

kebutuhan-kebutuhan
kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien.

Pengkajian keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat

untuk mengukur keadaan klien/keluarga dengan menggunakan patokan norma-norma

kesehatan individu atau


atau sosial, sistem integritas dan kesanggupan
kesanggupan untuk mengatasi
mengatasi masalah-

masalah. Norma-norma yang digunakan dalam menentukan status kesehatan keluarga adalah:

1.  Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga

2.  Keadaan di rumah maupun di lingkungan


l ingkungan yang dapat membawa peningkata
peningkatan
n kesehatan

3.  Sifat-sifat keluarga, dinamika atau tingkat kesanggupan keluarga yang dapat membawa

perkembangan keluarga (Maglaya, 2009).

Tahapan dalam Pengkajian Keperawatan Keluarga


Pengkajian keperawatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data, analisis data atau

interpretasi dan pernyataan tentang masalah atau diagnosis keperawatan. Diagnosis


This website stores data such as
keperawatan
cookies to enable essentialmerupakan
site hasil akhir dari dua tipe utama pengkajian dalam praktik keperawatan
functionality, as well as marketing,
keluarga.
personalization, Dua tipeYou
and analytics. pengkajian keperawatan keluarga terdiri dari: (1) pengkajian tahap pertama;
may change your settings at any time
(2) pengkajian tahap kedua (Maglaya, 2009).
or accept the default settings.
Pengkajian tahap pertama,
pertama , dimana perawat mengumpulkan data atau informasi tentang
Privacy Policy
kondisi atau masalah kesehatan keluarga. Data yang dikumpulkan meliputi:
Marketing 1.  Pengkajian Keluarga
Personalizationa. Pengenalan keluarga,
 
Analytics
b.  Riwayat dan tahap perkembangan keluarga,

Save   Rumah
c.Accept All dan Lingkungan,

d.  Struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi,


komunikasi, kekuatan),
e.  Fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi,

reproduksi),

f.  Koping keluarga.

2.  Pengkajian Individu (Status Kesehatan individu anggota keluarga yang mengalami

masalah kesehatan).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 54


 

Pada pengkajian tahap pertama, dimana data tentang status kesehatan individu sebagai anggota

keluarga, keluarga sebagai suatu sistem dan lingkungannya akan dibandingkan dengan norma

atau standar personal, sosial, kesehatan lingkungan dan interaksi atau interpersonal dalam

sistem keluarga. Sebagai hasil akhir dari analisis data selama pengkajian tahap pertama dapat
dikategorikan sebagai: (1) Keadaan sehat; (2) ancaman kesehatan; (3) deficit kesehatan; (4)

Kondisi stress atau situasi krisis yang dapat diramalkan (Maglaya, 2009).

Pengkajian tahap kedua,


kedua, lebih spesisik pada masalah keperawatan atau diagnosis

keperawatan, dimana keluarga dapat melakukan tugas dalam bidang kesehatan dengan menaruh

perhatian yang diberikan pada kondisi atau masalah kesehatan yang menghambat atau

menyebabkan ketidakmampuan keluarga menjalankan tugas kesehatannya (Freeman, 1981) .

Selanjutnya tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dijalankan meliputi:

1. Mengenal kondisi atau masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatan


3. Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan
ketergantungan atau beresiko.

4. Mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif untuk kesehatan dan perkembangan

personal.

5. Memanfaatkan sumber-sumber
sumber-sumber atau fasilitas kesehatan yang ada.
ada.

This website stores data such as


cookies to enable Tabel
essential
3.2.site
Tahapan Pengkajian Keluarga
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your No settings atTipe
any Pengkajian
time Fokus
or accept the default
1 settings.
Pengkajian Tahap Mengidentifikasi kondisi/masalah kesehatan yang
Pertama individu anggota keluarga, keluarga sebagai sistem
Privacy Policy dan lingkungannya. yang dikategorikan menjadi:
1. Keadaan sehat
Marketing
2. Ancaman kesehatan
Personalization 3. Defisit Kesehatan
Analytics 4. Kondisi stress atau situasi krisis

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 55


 

2. Pengkajian tahap Mengidentifikasi dan menetapkan masalah /diagnosis


kedua keperawatan dari setiap kondisi/masalah kesehatan
yang diidentifikasi pada pengkajian tahap pertama
berdasarkan lima tugas keluarga dalam bidang
kesehatan yaitu:
1.  Mengenal kondisi atau masalah kesehatan

2.  Mengambil keputusan untuk meningkatkan,


meningkatkan,
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
3.  Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat,
ketergantungan atau beresiko.
4.  Mempertahankan lingkungan rumah yang
kondusif untuk kesehatan dan perkembangan
personal.
5.  Memanfaatkan sumber-sumber atau fasilitas
kesehatan yang ada.

Pentingnya Pengkajian Keperawatan Keluarga


Pengkajian keperawatan kesehatan keluarga berfokus pada kesehatan keluarga bukan pada

kesehatan individu untuk perlu perhatian yang lebih dalam mengkaji kesehatan keluarga untuk
mendapatkan informasi kondisi kesehatan keluarga secara komperhensif dengan menggunakan

berbagai pendekatan.
pendekatan. Selanjutnya mengapa
mengapa pentingnya
pentingnya melakukan
melakukan pengkajian
pengkajian kesehatan
kesehatan

keluarga, yaitu :

1.  Keluarga adalah pusat pelayanan secara total, dimana bila salah satu anggota terganggu

kesehatannya maka akan mengganggu atau mempengaruhi kesehatan semua anggota

keluarga.

2.  Status kesehatan keluarga akan mempengaruhi status kesehatan individu, begitu juga
This website stores data such as
sebaliknya
cookies to enable essential site status kesehatan individu akan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
functionality, as well as marketing,
3.  Keluarga mempunyai standar perawatan untuk merawat anggota keluarga yang
personalization, and analytics. You
may change your settings at anymasalah
mengalami time kesehatan.
or accept the default settings.
4.  Keluarga juga berperan dalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap masalah

Privacy Policy kesehatan yang dapat terjadi pada anggota keluarganya.

5.  Masalah kesehatan


Marketing kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga
keluarga merupakan gambaran
gambaran dari
Personalization
kesehatan keluarga dan merupakan pintu masuk untuk melakukan pengkajian kesehatan
Analytics yang lebih luas terhadap kesehatan anggota keluarga yang lain.

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 56


 

6.  Kondisi kesehatan keluarga akan mempengaruhi kesehatan komunitas, selanjutnya juga

kondisi kesehatan komunitas akan mempengaruhi kesehatan keluarga, hal ini disebabkan

karena keluarga selalu berinteraksi dengan komunitasnya (Friedman, 1998).

Sumber data Pengkajian


Sumber data dalam pengkajian keperawatan terdiri dari:
1.  Sumber data Primer

Sumber data primer adalah


adalah data-data yang
yang dikumpulkan secara
secara langsung dari klien
klien dan

keluarga, yang dapat memberikan informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan yang

dihadapinya.

2.  Sumber data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data-data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien

(keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti kondisi klien selama

sakit. Data sekunder dapat pula didapatkan dari catatan-catatan keperawatan hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak lain (Kaakinen, 2015).

Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data kesehatan keluarga

adalah:

a.  Klien dan keluarga

b.  Orang terdekat

c.  Catatan klien

d.  Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan)


e.  Konsultasi

f.  Hasil pemeriksaan diagnostik


g.  Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
This website stores data such as
h.  Perawat lain
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
i.  Kepustakaan
personalization, and analytics. You
may change your Datasettings
yangatdikumpulkan
any time dari hasil pengkajian terdiri dari data subyektif dan data obyektif.
or accept the default settings.
Data subyektif adalah data hasil wawancara dan data obyektif adalah data hasil pemeriksaan

fisik, pemeriksaan penunjang dan observasi.


Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics

 
Save Accept All
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 57
 

Kegiatan yang dapat anda lakukan dalam kegiatan pengkajian keperawat


keperawatan
an keluarga adalah

mengumpulkan data yang akurat dari klien dan keluarga sehingga diketahui berbagai masalah

kesehatan yang terjadi. Agar pengkajian dapat anda lakukan dengan baik dan benar, Perawat

harus memiliki pengetahuan diantaranya pengetahuan tentang kebutuhan dasar manusia

sebagai sistem biopsikososial dan spiritual. Selama proses pengkajian, Perawat memandang

manusia dari aspek biologis, pskologis, sosial dan aspek spiritual. Kemampuan lain yang harus

dimiliki juga oleh


ol eh perawat adalah melakukan observasi secara sistematis pada klien dan keluarga,

kemampuan dalam membangun suatu kepercayaan, kemampuan mengadakan wawanca


wawancara
ra serta

melakukan pemeriksaan fisik keperawatan.


keperawatan.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data keperawatan
keperawatan keluarga dapat dilakukan dengan cara:

1.  Wawancara

Wawancara yaitu komunikasi dengan klien dan keluarga untuk mendapatkan respon baik

verbal maupun non verbal. Wawancara adalah menanyakan atau membuat tanya-jawab
yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh klien, atau disebut dengan anamnesa.

Wawancara berlangsung untuk menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah

yang dihadapi klien dan keluarga serta merupakan suatu komunikas


komunikasii yang direncanakan.

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan

pada klien dan keluarga. Wawancara


Wawancara juga bertujuan
bertujuan untuk membantu memperoleh

informasi tentang partisipasiklien dan keluarga dalam mengidentifikasi masalah dan


membantu perawat untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap

pengkajian.Wawancara
pengkaji an.Wawancara juga dilakukan untuk menjalin hubungan antara perawat dengan

klien.
Semua interaksi perawat dengan klien adalah berdasarkan komunikasi. Komunikasi

keperawatan adalah suatu proses yang kompleks dan memerlukan kemampuan skill

komunikasi dan interaksi. Komunikasi keperawatan biasanya digunaan untuk memperoleh

This website storesriwayat keperawatan.


data such as Istilah komunikasi terapeutik adalah suatu teknik yang berusaha
cookies to enable essential site
untuk mengajak klien dan keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Teknik tersebut
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy
 

Marketing
Personalization
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 58
 
Analytics

Save Accept All


mencakup keterampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian

yang tinggi.
Teknik verbal meliputi pertanyaan terbuka atau tertutup, menggali jawaban dan

memvalidasi respon klien. Teknik non verbal meliputi : mendengarkan secara aktif, diam,

sentuhan dan konta mata. Mendengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang penting

dalam pengumpulan data, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang sulit dipelajari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan wawancara dengan klien dan
keluarga adalah sebagai berikut :

a.  Menerima keberadaan


keberadaan klien dan keluarga sebagaimana
sebagaimana adanya

b.  Memberikan kesempatan kepada klien dan keluarga untuk menyampaikan

keluhan-keluhannya
keluhan-keluhannya / pendapatnya secara bebas

c.  Selama melakukan wawancara harus dapat menjamin rasa aman dan nyaman bagi

klien

d.  Perawat harus bersikap tenang, sopan dan penuh perhatian

e.  Menggunaka
Menggunakan
n bahasa yang mudah dimengerti

f.  Tidak bersifat menggurui


g.  Memperhatikan pesan yang disampaikan

h.  Mengurangi hambatan-hambatan


hambatan-hambatan

1)  Posisi duduk yang sesuai (berhadapan, jarak tepat/sesuai, cara duduk)
2)  Menghindari adanya interupsi

3)  Mendengarkan keluha-keluhan yang disampaikan klien dan keluarga

4)  Memberikan kesempatan istirahat kepada


kepada klien dan keluarga selama proses

data 
pengumpulan data 

Jenis wawancara yang dapat dilakukan perawat adalah :

a. Auto anamnese yaitu wawancara dengan klien dan keluarga secara langsung

b. Allo anamnese adalah wawancara dengan keluarga / orang terdekat dengan klien dan
keluarga.

Petunjuk meningkatkan Kesuksesan dalam wawancara 


wawancara  

1.  Bagaimana membina hubungan baik

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
  personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 59


Privacy Policy

Marketing 1)  Yakinkan privacy . Berikan suasana tenang, buat suasana pribadi tanpa adanya

Personalization ancaman yang mengganggu.


Analytics 2)  Gunakan nama klien. Diawali dari dari sendiri dan perlihatkan bahwa

Save sesungguhnya
Accept All anda baik.

3)  Jelaskan maksud
maksud dan tujuan. Jelaskan tujuan pertanyaan sehingga pertanyaan
yang diberikan untuk memberikan terbaik untuk
un tuk arah perawatan dengan

mengetahui lebih banyak tentang klien dan keluarganya.

4)  Gunakan kontak mata secara tepat . Hal ini untuk


un tuk memberikan perhatian secara
penuh.

5)  Jangan tergesa
tergesa-gesa. Tergesa-gesa dapat menyebabkan sesorang merasa tidak

tertarik untuk mendengarkan apa yang anda katakan.


2.  Bagaimana untuk mengamati.

1)  Gunakan indra anda. Apakah anda melihat, mendengar, mencium adanya

ketidaknormalan?.

2)  Catat penampilan secara umum. Apakah penampilan klien terlihat terawat dan

baik kesehatannya?.
kesehatannya?.

3)  Catat bahasa tubuh klien. Apakah tampak nyaman, gugup, menarik diri, gelisah.

Apa yang ada lihat?

4)  Catat pola interaksi . Respon klien secara sadar terkait dengan gaya wawancara
(kadang-kadang
(kadang-kadang perbedaan budaya akan menyebabkan hambatan dalam

komunikasi).

3.  Bagaimana untuk bertanya.

1)  Tanyakan berkaitan dengan masalah utama klien . Pertanyaan tentang masalah

yang membuat klien/keluarga mencari pertolongan pelayanan kesehatan terhadap

apa yang dirasakan.

2)  Gunakan peristilahan yang dapat dipahami . Tanyakan pada klien, apakah ada yang
kurang dimengerti (misalnya anda dapat menjelaskan kepada klien tentang apa

yang dikatakan pada pagi ini)

This website stores data such as Buku Ajar Keperawatan Keluarga 60


 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
3)  Gunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka dibutuhkan untuk jawaban
may change your settings at any time
or accept the default settings.
yang lebih dari satu kata.

4)  Gunakan refleksi . (Menanyakan kembali apa yang dikatakan oleh klien dalam
Privacy Policy
suatu pertanyaan) Untuk meminta secara lebih luas, apa yang klien katakan.
Marketing
5)  Jangan mulai   pertanyaaan hal-hal yang pribadi. Lakukan hal ini sampai
pertanyaaan dengan hal-hal
Personalization
mengetahui kondisi klien.
Analytics
6)  Tunda pertanyaan yang tidak berkaitan,
ber kaitan, jika klien tampak tidak nyaman.
Save Accept All
7)  Gunakan daftar pertanyaan yang terorganisir . Hal ini untuk mencegah kelupaan.

Ini sering digunakan oleh institusi.


4.  Bagaimana untuk mendengar.

1)  Jadilah pendengar
pendengar yang aktif. Sekilas akan membantu mendorong klien untuk

melakukannya.

2)  Biarkan klien menyelesaikan kalimatnya.  Secara tenang dan simpatik serta tidak

terburu-buru.

3)  Bersabarlah jika memiliki hambatan dalam mengingat . Berikan waktu yang cukup

4)  Berikan perhatian penuh klien.  Mencegah agar tidak terjadi gangguan.

5)  Untuk klarifikasi, membuat kesimpulan, dan mengulangi kembali apa yang

ditanyakan. Mengurangi kesalahan pahaman antara perawat dan klien.

2. Observasi

Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien dan keluarga untuk memperoleh

data tentang masalah kesehatan yang dialami. Observasi dilakukan dengan menggunakan

penglihatan dan alat indra lainnya, melalui perabaan, sentuhan dan pendengaran. Tujuan

dari observasi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui

kepekaan alat indra.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan observasi adalah :

 
a. Pemeriksaan yang akan dilakukan tidak selalu harus dijelaskan secara terinci kepada
klien, karena dapat berisiko meningkatkan kecemasan klien dan keluarga dan

mengaburkan data. Contoh: pemeriksaan tanda-tanda vital menghitung pernafasan,

 jika perawat memberikan informasi akan dilakukan penghitungan pernafasan,


pernafasan,

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 61


 

kemungkinan data yang diperoleh menjadi tidak valid, karena klien akan berusaha untuk

mengatur nafasnya.
This website stores data such as
cookies to enable b.   Observasi
essential site dapat dilakukan berkaitan dengan kondisi fisik, mental, sosial dan spiritual
functionality, as well as marketing,
klien
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
c.  Hasil observasi harus selalu didokumentasikan dengan baik sehingga datanya dapat
or accept the default settings.
digunakan oleh tim kesehatan lain sebagai data pendukung yang penting.
Privacy Policy 3. Konsultasi dengan tenaga ahli atau spesialis sesuai dengan masalah kesehatan yang

Marketing ditemukan. Hasil konsultasi dapat digunakan


digunakan sebagai data pendukung dan validasi data.
Personalization
4. Pemeriksaan fisik
Analytics
Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk menentukan masalah
Save Acceptklien.
kesehatan All Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

adalah
a.  Inspeksi

Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa

melalui pengamatan. Hasilnya seperti: Mata kuning (icteric), terdapat struma di leher,

kulit kebiruan (sianosis), dll

b.  Palpasi

Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui perabaan terhadap bagian-bagian


tubuh yang mengalami kelainan. Misalnya adanya tumor, oedema, krepitasi

(patah/retak tulang), dll.

c.  Auskultasi

Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan melalui pendengaran. Alat yang digunakan

adalah stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah: bunyi jantung, suara nafas, dan

bising usus.

d.  Perkusi

Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan mengetuk bagian tubuh menggunakan

tangan atau alat bantu seperti reflek hammer untuk mengetahui reflek seseorang. Juga
dilakukan pemeriksaan lain yang berkaitan dengan kesehatan fisik klien. Perkusi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 62


 

dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi perut kembung, batas-batas jantung, batas

hepar-paru (mengetahui pengembangan paru), dll.

Untuk melakukan pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga dapat dilakukan dengan

pendekatan head to toe atau pendekatan sistem tubuh.


Petunjuk Pemeriksaan Fisik :
This website stores data such
a.  Selalu as
meningkatkan komunikasi   antara perawat dengan klien diawali dari perawat,
cookies to enable essential site
functionality, as wellberikan
as marketing,
privacy klien, membina hubungan dan menggunakan teknik wawancara
wawancara pada saat
personalization, and analytics. You
melakukan
may change your settings at anypemeriksaan
time fisik.
or accept the default settings.
b.  Jangan mengandalkan
mengandalkan ingatan. Catat untuk meyakinkan keakuratannya.

 
Privacy Policy c. Pilih metode untuk mengorganisir data yang dikumpulkan   dan selalu menggunakan
metode yang dianjurkan dibawah ini:
Marketing
1)  Jika ada masalahnya jelas, maka kaji masalah pertama klien tersebut (misalnya jika
Personalization

Analytics klien mengatakan “ saya tidak bisa bernapas”, maka kaji sistem pernapasan untuk

pertama kali)
Save Accept All
2)  Lanjutkan pengkajian
pengkajian kondisi fisik sebagaimana dibawah ini:
a)  Status pernapasan: suara napas, kedalaman, kecepatan dan batuk.

b)  Status jantung: denyut apical, irama jantung dan suara jantung

c)  Status sirkulasi:kecepatan, irama, dan kualitas denyut nadi.

d)  Status kulit: warna, temparatur, tugor, edema, lesi/luka


les i/luka dan distribusi rambut.
e)  Status neurologi: Status mental, orientasi, orentasi, reaksi pupil, penglihatan dan

penampilan mata, kemampuan mendengar, pengecap, penghidu, pengecap,

sensasi terhadap sentuhan, nyeri dan temperature.

f)  Status muskuloskletal: Tonus otot, ukuran otot, kekuatan otot, berjalan, stabilitas,

dan jangkauan sendi.

g)  Status gantroinstestinal: kondisi mulut, lidah, gusi, gigi, reflek menelan dan gag

reflek, suara usus, distensi abdomen, impaction, hemorrhoid, pembesaran hepar

dan limfa.

h)  Status genitourinary: adanya distensi kandung kemih, adannya cairan, kondisi

urethra, kondisi vagina dan payudara.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 63


 

5.  Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang dapat meliputi : pemeriksaan laboratorium, rontgen, dan


pemeriksaan lain sesuai dengan kondisi klien

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 64


 

Topik 2
Diagnosis Keperawatan Keluarga 
Diagnosis keperawatan keluarga merupakan tahap kedua dari proses keperawatan keluarga.

Tahap ini merupakan kegiatan penting dalam menentukan masalah keperawatan yang akan

diselesaikan dalam keluarga. Penetapan diagnosis keperawatan yang tidak tepat akan

mempengaruhi tahapan berikutnya dalam proses keperawatan. Kemampuan perawat dalam


menganalisis data hasil pengkajian sangat diperlukan dalam menetapkan diagnosis keperawatan
keperawatan

keluarga (Hanson, 2001).

Definisi Diagnosis keperawatan keluarga

Diagnosis keperawatan adalah adalah interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang
This website stores data such
interpretasi as
ini digunakan perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi dan
cookies to enable essential site
functionality, as well asPengertian
evaluasi. marketing, lain dari diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon
personalization, and analytics. You
may change individu, keluarga
your settings at anydan
time masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai
or accept the default settings.
dasar seleksi intervensi keperawatan
keperawatan untuk mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan

kewenangan perawat. Semua diagnosis keperawatan harus didukung oleh data. Data diartikan
Privacy Policy
sebagai definisi karakteristik. Definisi karakteristik dinamakan ”Tanda dan gejala”, Tanda adalah
Marketing
sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah sesuatu yang dirasakan oleh klien. Diagnosis
Personalization
keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk mencapai hasil
Analytics

bagi perawat (NANDA, 2012).


Save Accept All
Pendapat lain tentang definisi diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan yang
menjelaskan respons manusia
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu ata
atau
u

kelompok dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan

intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan (Doenges, 2005).

Gordon (1976) menyatakan bahwa definisi diagnosis keperawatan adalah masalah kesehatan

aktual dan potensial dimana perawat berdasarkan pendidikan dan pengalamannya mampu dan

mempunyai kewenangan untuk memberikan tindakan keperawatan berdasarkan standar

praktek keperawatan dan etik keperawatan yang berlaku di Indonesia (Doenges, 2005).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 65


 

Diagnosis keperawatan ini dapat memberikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi

tanggung gugat perawat. Formulasi diagnosis keperawatan adalah bagaimana diagnosis

digunakan dalam proses pemecahan masalah karena melalui identifikasi masalah dapat

digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan,

disamping itu dengan menentukan atau menginvestigasi dari etiologi masalah, maka akan

dijumpai faktor yang menjadi kendala atau penyebabnya. Dengan menggambarkan tanda dan

gejala akan dapat digunakan untuk memperkuat masalah yang ada.

Untuk menyusun diagnosis keperawatan yang tepat, dibutuhkan beberapa pengetahu


pengetahuan
an dan

ketrampilan yang harus dimiliki diantaranya: kemampuan dalam memahami beberapa masalah

keperawatan, faktor yang menyebabkan masalah, batasan karakteristik, beberapa ukuran

normal dari masalah tersebut serta kemampuan dalam memahami mekanisne penanganan

masalah,berpikir kritis, dan membuat kesimpulan dari masalah.

Kategori Diagnosis Keperawatan Keluarga.


Diagnosis keperawatan dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu diagnosis negatif dan
This website stores data
diagnosis such as
positif. Diagnosis negative menunjukkan
menunjukkan bahwa klien dalam kondisi sakit atau berisiko
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
mengalami sakit sehingga penegakan diagnosis ini akan mengarahkan pemberian intervensi
personalization, and analytics. You
may change keperawatan yang
your settings at anybersifat
time penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. Diagnosis ini terdiri atas
or accept the default settings.
diagnosis aktual dan diagnosis risiko. Sedangkan diagnosis positif menunjukkan bahwa klien

dalam kondisi yang lebih sehat atau optimal. Diagnosis ini disebut juga dengan diagnosis promosi
Privacy Policy

Marketing
kesehatan (PPNI, 2017).
2017). Selanjutnya jenis-jenis diagnosis keperawatan
keperawatan dapat
dapat dikelompokkan
dikelompokkan
sebagai berikut:
Personalization

Analytics

1  Diagnosis Aktual
Save Accept All
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan
nya yang dapat menyebabkan klien berisiko mengalami masalah kesehatan. Tanda/gejala

mayor dan minor dapat ditemukan. Hal ini didukung oleh batasan karakteristik (manifestas
(manifestasii

tanda dan gejala) yang saling berhubungan.

Contoh diagnosis
diagnosis keperawatan
keperawatan aktual:

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 66


 

Defisit nutrisi

Bersihan jalan napas tidak efektif

Koping tidak efektif

Defisit pengetahuan

2  Diagnosis Risiko

Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi kesehatan/proses kehidupan

nya yang dapat menyebabkan


menyebabkan klien berisiko mengalami masalah kesehatan. Tidak ditemukan

tanda/gejala mayor pada klien, namun klien memiliki factor risiko yang mengalami masalah

kesehatan. Label diagnosis risiko ini diawali dengan frase “Risiko”.

Contoh diagnosis keperawatan risiko:

Risiko ketidakseimbangan cairan

Risiko konstipasi

Risiko infeksi
Risiko harga diri rendah kronis

3  Diagnosis Promosi Kesehatan

Diagnosis ini menggambarkan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi kesehatannya

ketingkat yang lebih baik atau optimal. Label diagnosis promosi diawali dengan frase

meningkatkan”.
“Kesiapan meningkatkan”

Contoh
This website stores data diagnosis
such as keperawatan promosi kesehatan:
cookies to enable essential site
Kesiapan meningkatkan nutrisi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
KesiapanYou
meningkatkan koping keluarga
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Kesiapan meningkatkan komunikasi 

Formulasi Diagnosis Keperawatan Keluarga


Privacy Policy
Berdasarkan kesepakatan Munas IPKKI II di Yogyakarta ditetapkan formulasi diagnosis
Marketing
keperawatan menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Personalization

Analytics1.  Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa etiologi/ diagnosis tunggal.


2.  Dengan menambahkan pernyataan: anggota keluarga yang teridentifikasi memilki
Save Accept All
masalah kesehatan
3.  Inisial kepala keluarga tidak perlu disebutkan kembali karena sudah ditulis diawal.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 67


 

Contoh diagnosis keperawatan:

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada anak B

Risiko perdarahan pada ibu L

Kesiapan meningkatkan komunikasi pada nenek H.

Proses Penegakan Diagnosis Keperawatan


Proses penegakan diagnosis atau mendiagnosis merupakan suatu proses yang sistematis yang

terdiri atas empat tahap yaitu analisis data, mengidentifikasi kondisi/masalah kesehatan

keluarga, mengidentifikasi diagnosis


diagnosis keperawatan dan
dan merumuskan diagnos
diagnosis
is keperawatan .

Bandingkan dengan standar atau norma


ANALISIS DATA Yang dapat dikelompokkan menjadi tiga:
1.  Kesehatan normal anggota keluarga
2.  Kondisi rumah dan lingkungan
3.  Karakteristik, dinamika, fungsi keluarga

Kondisi atau Masalah Kesehatan Keluarga:


1. Keadaan sehat
IDENTIFIKASI KONDISI 2. Ancaman kesehatan
/MASALAH KELUARGA 3. Defisit Kesehatan
4. Kondisi stress atau situasi krisis

Identifikasi diagnosis keperawatan pada setiap


kondisi/masalah kesehatan yang ada berdasarkan lima
tugas keluarga dalam bidang kesehatan yaitu:
1.  Mengenal kondisi atau masalah kesehatan
IDENTIFIKASI DIAGNOSIS
IDENTIFIKASI
2.  Mengambil keputusan untuk meningkatkan,
KEPERAWATAN SETIAP mencegah dan mengatasi masalah kesehatan
KONDISI MASALAH 3.  Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat,
KESEHATAN ketergantungan atau beresiko.

This website stores data such as 4.  Mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif
untuk kesehatan dan perkembangan personal.
cookies to enable essential site 5.  Memanfaatkan sumber-sumber atau fasilitas
functionality, as well as marketing, kesehatan yang ada.
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
PERUMUSAN
or accept the default settings. Rumusan Diagnosis Keperawatan pada setiap kondisi
DIAGNOSIS
Proses penegakan diagnosis keperawatan
KEPERAWATAN dapat
atau masalah diuraikan
kesehatan individusebagai berikut:
anggota keluaga
1.  Diagnosis actual
Privacy Policy 2.  Diagnosis risiko
3.  Diagnosis promosi kesehatan
Marketing

Personalization 3.2  Gambar Skema Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga


Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 68


 

1.  Analisis data

Analisis data dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan nilai normal atau standar.

Pergunakan nilai atau standar untuk menetapkan status keluarga sebagai klien yang dapat

diklasifikasikan menjadi tiga tipe (Maglaya, 2009):

a.  Kesehatan normal anggota keluarga , meliputi kondisi fisik, social dan emosional masing-

masing anggota keluarga.


b.  Kondisi rumah dan lingkungan , meliputi kondisi lingkungan fisik, psikologis dan social

budaya. Sebagaimana yang perlu diperhatikan pada lingkungan ini yaitu: tipe dan kualitas

rumah, ruangan tempat tinggal yang adekuat, sanitasi rumah yang adekuat, sumber-

sumber yang ada di rumah dan masyarakat, kondisi tetangga, norma-norma sosial budaya,

nilai-nilai, pengendalian factor risiko dan bahaya yang menimbulkan kerusakan.


kerusakan.

c.  Karakteristik, dinamika dan fungsi keluarga, meliputi pola peran, respon terhadap

kebutuhan individu anggota keluarga, mekanisme pemecahan masalah yang dinamis,

kemampuan untuk menerima bantuan, pola komunikasi yang terbuka, kemampuan untuk

membina hubungan dan perhatian, caring dan kemampuan untuk mempertahankan dan

membangun hubungan yang konstruktif dengan tetangga dan masyarakatnya.

2.  Identifikasi Kondisi/masalah keluarga

Setelah data keluarga hasil pengkajian diperoleh dan dibandingkan dengan norma atau

standar dan diinterpretasikan, dimana pada akhirnya pada pengkajian tahap pertama

diperoleh gambaran kondisi dan masalah kesehatan yang dapat diklasifikasikan sebagai:

Keadaan sehat, ancaman kesehatan, defisit kesehatan, kondisi stress atau situasi krisis.

3.  Identifikasi diagnosis keperawatan untuk setiap kondisi/masalah keluarga.

Setiap kondisi atau masalah kesehatan yang ada di dalam pada keluarga, dilakukan

diidentifikasi terkait dengan tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dijalankan

yaitu:

a.  Kemampuan
This website stores data such askeluarga mengenal kondisi atau masalah kesehatan
cookies to enable essential site mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan mengatasi
b.  Kemampuan
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
masalah You
kesehatan
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization
 
Analytics

Save Accept All


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 69
 
c.  Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan atau

beresiko.

d.  Kemampuan keluarga mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif untuk

kesehatan dan perkembangan personal.

e.  Kemampuan keluarga memanfaatkan


memanfaatkan sumber-s
sumber-sumber
umber atau fasilitas kesehatan yang ada
ada.

4.  Perumusan diagnosis keperawatan

Berdasarkan identifikasi tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang harus dijalankan pada
setiap kondisi/masalah kesehatan yang ada, selanjutnya dapat ditetapkan dan dirumuskan

diagnosis keperawatan
keperawatan dalam tiga bagian yaitu (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016):

a.  Diagnosis aktual

b.  Diagnosis risiko

c.  Diagnosis promosi kesehatan

Skema 3.2. Contoh : Masalah Kesehatan : Tuberkulosis


Tuberkulosis paru pada Bapak A

No Data Pengkajian Tahap kedua Tugas Keluarga dalam bidang Diagnosis Keperawatan

Kesehatan

1 •  Keluarga mengatakan tidak 1.  Ketidakmampuan keluarga 1. Defisit


Defisit pengetahuan:

mengetahui apa itu penyakit mengenal kondisi atau Penyakit TB paru.

TB, penyebab dan tanda dan masalah kesehatan

gejala tentang penyakit TB Paru

2 •  Keluarga mengatakan tidak 2.  Ketidakmampuan keluarga 2. Konflik


Konflik pengambilan

tahu akibat lanjut dari mengambil keputusan keputusan.

penyakit TB. untuk mengatasi penyakit

•  Keluarga mengatakan TB Paru

bingung dengan penyakitnya

3. •
  Klien penderita TB BTA (+) 3.  Ketidakmampuan keluarga 3. Risiko penyebaran infeksi

sedang dalam pengobatan. dalam merawat anggota 4. Bersihan


Bersihan jalan napas tidak

Ada balita dan bayi di keluarga yang sakit efektif

rumah. 5. Defisit
Defisit nutrisi

•  Klien mengeluh batuk 6. Manajemen


Manajemen kesehatan

berdahak berwarna kental keluarga tidak efektif


This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing Buku Ajar Keperawatan Keluarga 70


 
Personalization

Analytics sudah lebih dari 3 minggu.

Save Bingung
Acceptbagaimana
All
membuang dahaknya.
•  Klien tampak kurus dan
mengatakan mengalami

penurunan berat badan.

BB=51 kg, TB 175.cm. Tidak

nafsu makan dan makanan


masuk kurang.

•  Klien mengatakan sering


lupa minum obat karena

tidak ada anggota keluarga

yang mengingatkannya

4 •  Lingkungan rumah tampak 4.  Ketidakmampuan keluarga 7. Gangguan


Gangguan dalam

kotor, ventilasi rumah dalam mempertahankan pemeliharaan rumah.

berupa jendela ada tetapi lingkungan yang kondusif

tidak pernah dibuka, didalam untuk kesehatan.

rumah penerangan kurang

dan lembab

5. •  Klien dan keluarga jarang 5.  Ketidakmampuan keluarga 8. Pemeliharaan


Pemeliharaan kesehatan

berobat rutin ke Puskesmas. memanfaatkan sumber yang tidak efektif.

Datang ke Puskesmas hanya atau faslitas kesehatan

bila obatnya habis. yang ada

Taksonomi diagnosis keperawatan

Taksonomi diagnosa keperawatan mengklasifikasikan label diagnostik berdasarkan respons

manusia yang ditunjukkan klien dalam merespon stresor aktual atau yang dirasakan. Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) mengatur diagnosis keperawatan sesuai   kategori

respons manusia. SDKI terdiri dari tiga tingkat:


tingkat: Kategori, Subkategori,
Subkategori, dan 149 pernyataan
pernyataan

diagnostik (diagnosa keperawatan). Terdapat 5 kategori dimana pernyataan diagnosis

keperawatan tersebut. Kategori tersebut terdiri dari: fisiologis, psikologis, perilaku, relasional,

This website stores data such as


cookies to enable essential site
 

functionality, as well as marketing,


personalization, and analytics. You
may change Buku Ajar Keperawatan Keluarga 71
  your settings at any time
or accept the default settings.

dan lingkungan. Mengingat formulasi diagnosis keperawatan menggunak


menggunakan
an SDKI belum optimal
Privacy Policy
mengakomodasi diagnosis keperawatan keluarga, kelompok dan komunitas sehingga dapat juga
Marketing
digunakan rumusan diagnosis NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) dan ICNP
Personalization
International Classifications for Nursing Practice) (Herdman & Kamitsuru, 2014).
Analytics
Adapun beberapa contoh diagnosis keperawatan dalam SDKI yang berkaitan dengan
Save Accept All
keperawatan keluarga yaitu (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016):
  Bersihan jalan napas tidak efektif
•  
Risiko perdarahan
•   Defisit nutrisi
•   Risiko ketidakseimbangan cairan
•   Nyeri kronis
•   Koping tidak efektif
•   Penurunan koping keluarga
•   Defisit pengetahuan
•   Gangguan proses keluarga
•   Risiko cidera
•   Risiko infeksi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 72


 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Topik 3
may change your settings at any time
Perencanaan Keperawatan Keluarga 
or accept the default settings.

Privacy Policy Perencanaan adalah langkah ketiga dari proses keperawatan, dimana digunakan untuk

Marketing
merumuskan rencana perawatan klien. Sebelum langkah ini adalah pengumpulan data dan
Personalization
perumusan diagnosis keperawatan. Setelah seorang perawat secara menyeluruh mengkaji
men gkaji klien
Analytics
dan menentukan diagnosis
diagnosis keperawatan (atau masalah)
masalah) klien yang unik, maka disusunlah suatu

Save Accept All


rencana dari tindakan yang dikembangkan dengan tujuan spesifik untuk menyelesaikan diagnosis
keperawatan atau masalah kesehatan. Mengikuti komponen perencanaan, proses keperawatan
berlanjut dengan langkah implementasi intervensi keperawatan dan evaluasi respons klien untuk

rencana perawatan (Allender, et al., 2014).

Perencanaan adalah tahapan yang penting dalam proses keperawatan karena menentukan

tindakan apa yang akan dilakukan pada tahap pelaksanaan oleh perawat. Penyusunan

perencanaan keperawatan keluarga hendaknya dilaksanakan bersama klien dan keluarga.

Perawat dan keluarga secara bersama-sama akan mampu mengidentifikasi sumber yang dimiliki

oleh keluarga yang dapat dimanfaatkan dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.

Tujuan rencana keperawatan klien & keluarga untuk mempertahankan atau meningkatkan
kesehatan keluarga pada tingkat optimal. Perencanaan keperawatan adalah kerangka kerja yang

menjadi dasar praktik keperawatan ilmiah. Karena itu, perencanaan dilakukan untuk

memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Perencanaan juga meningkatkan komunikasi

dan penyediaan tenaga layananan keperawatan secara berkelanjutan dan berkualitas untuk

semua klien.

Definisi perencanaan keperawatan keluarga

Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh

perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan

anggota keluarga (Hanson, 2001). Komponen perencanaan dari proses keperawatan adalah

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 73


 

berurutan, teratur menggunakan metode keterampilan pemecahan masalah dan kritis berpikir
untuk merumuskan rencana perawatan untuk menyelesaikan diagnosis
di agnosis keperawatan. Komponen

perencanaan proses keperawatan meliputi menetapkan prioritas, menetapkan tujuan,


This website stores data such as
mengembangkan kriteria hasil, memilih intervensi keperawatan, dan mendokumentasikan
cookies to enable essential site
functionality, as well as
rencana marketing,(Doenges, 2005).
perawatan
personalization, and analytics. You
may change your settings at any
Perencanaan time atan juga dapat diartikan
keperaw
keperawatan diartikan sebagai suatu proses penyusunan berbag
berbagai
ai
or accept the default settings.
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi

masalah-masalah klien. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat diperlukan


Privacy Policy
berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan
Marketing
kelemahan klien, nilai dan kepercayaan klien, batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga
Personalization
kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan, menulis
Analytics

tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam memenuhi tujuan,
Save Accept All
menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan
tingkat kesehatan lain.

Faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan

keperawatan keluarga yaitu:

1.  Rencana keperawatan harus didasarkan atas analisa data secara menyeluruh tentang

masalah atau situasi keluarga

2.  Rencana keperawatan harus realistik

3.  Rencana keperawatan harus sesuai dengan tujuan dan falsafah instansi kesehatan

4.  Rencana keperawatan dibuat bersama keluarga

Tujuan dari perencanaan


perencanaan keperawatan keluarga adalah

1  Alat komunikasi antar perawat dalam memberikan asuhan keperawata


keperawatan
n keluarga

2  Meningkatkan kesinambungan
kesinambungan asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga,

3  Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil sebagai pedoman bagi perawat dalam

melakukan tindakan kepada keluarga serta melakukan evaluasi

4  Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok

5  Membedakan tanggung jawab perawat


jawab perawat dengan
 dengan profesi kesehatan lainnya

6  Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 74


 

7  Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan

8  Menyediakan kriteria hasil


hasil (outcomes) sebagai pedoman
pedoman dalam melakukan evaluasi
keperawatan keluarga (Friedman, 1998)

Prioritas Kondisi dan Masalah Kesehatan

This website storesseorang


Ketika data suchklien
as atau keluarga memiliki lebih dari satu kondisi atau masalah kesehatan,
cookies to enable essential site
perawat
functionality, dan
as well as klien perlu menetapkan prioritas untuk mengidentifikasi kondisi yang mana dan
marketing,
personalization, and analytics. You
masalah kesehatan akan dibahas pada awalnya dalam rencana perawatan. Dengan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
mengkomunikasikan proses pengambilan keputusan ini ke anggota lain dari tim perawatan

kesehatan, perawat mendorong pendekatan tetap untuk pencapaian kesehatan optimal untuk
Privacy Policy
setiap klien.
Marketing
Penetapan prioritas adalah elemen pertama perencanaan. Saat menetapkan prioritas,
Personalization
perawat memeriksa kondisi dan masalah kesehatan klien dan mengurutkannya sesuai urutan
Analytics
kebutuhan fisiologis atau psikologis. Metode ini mengatur diagnosis keperawa
keperawatan
tan klien ke dalam
Save Accept All
kerangka kerja sistematis untuk perencanaan asuhan keperawatan. Kondisi dan masalah

kesehatan klien harus diberi peringkat bersama oleh perawat dan klien atau keluarga. Melibatkan
klien atau keluarga dalam pengambilan keputusan secara bersama akan membantu memotivasi

klien dan memberi perasaan klien ikut terlibat, yang menginspirasi pencapaian keberhasilan
setiap tujuan.

Penetapan prioritas masalah kesehatan keluarga dengan cara menggunakan skoring.


Komponen dari prioritas masalah keperawatan keluarga adalah kriteria, bobot dan pembenaran.
pembe naran.

Kriteria dari prioritas masalah kesehatan keluarga terdiri dari:

1  Sifat Kondisi atau masalah yang ada,


ada, kriteria sifat masalah ini dapat ditentukan dengan

melihat kondisi atau masalah klien yang dikelompokkan menjadi: keadaan atau potensi

sejahtera skor 3, defisit kesehatan skor 3, ancaman kesehatan dengan skor 2 dan krisis

dengan skore 1.

2  Kemungkinan untuk diubah,


diubah , kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat pengetahuan,
sumber daya keluarga, sumber daya perawatan yang tersedia dan dukungan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 75


 

masyarakatnya. Kriteri kemungkinan untuk diubah


diubah ini skornya terdiri dari mudah skornya

2, sebagaian skornya 1 dan tidak dapat skornya nol.

3  Potensial untuk dicegah,


dicegah, kriteria ini dapat ditentukan dengan melihat kepelikan masalah,

lamanya masalah, dan tindakan yang sedang dilakukan. Skor dari kriteria ini terdiri dari

tinggi dengan skor 3, cukup dengan skor 2 dan rendah dengan skor 1.

4  Menonjolnya masalah,
masalah, kriteria ini dapat ditentukan berdasarkan persepsi keluarga dalam

melihat masalah. Penilaian dari kriteria ini terdiri dari segera dengan skor 2, tidak perlu

segera skornya 1 dan tidak dirasakan dengan skor nol 0 (Maglaya, 2009).

Cara perhitungannya sebagai berikut:

1.  Tentukan skor dari masing-masing kriteria untuk setiap masalah keperawatam yang
This website stores data such as
terjadi. site
cookies to enable essential Skor yang ditentukan akan dibagi dengan nilai tertinggi kemudian dikalikan bobot
functionality, as well as marketing,
dari masing-masing kriteria. Bobot merupakan nilai konstanta dari tiap kriteria dan tidak
personalization, and analytics. You
may change your settings at any (Skor/angka
bisa diubah time tertinggi x bobot).
or accept the default settings.
2.  Jumlahkan skor dari masing-masing kriteria untuk tiap diagnosis keperawatan keluarga.

Privacy Policy 3.  Skor tertinggi yang diperoleh adalah diagnosis keperawatan keluarga yang prioritas.

Marketing

Personalization
Skoring yang dilakukan ditiap-tiap kriteria harus diberikan pembenaran sebagai justifikasi dari
Analytics
skor yang telah ditentukan oleh perawat, Justifikasi yang diberikan berdasarkan data yang

SaveditemukanAccept All dan keluarga.


dari klien

Perawat perlu mempertimbangkan adanya faktor-faktor yang kemungkinkan bisa merubah


kondisi atau masalah kesehatan yaitu (Widagdo & Kholifah, 2016):

1.  Adanya pengetahuan, teknologi dan intervensi saat ini yang dapat yang mendukung

keadaan menjadi lebih sehat atau bisa mengatasi masalah.

2.  Sumber keluarga: fisik, keuangan dan tenaga.

3.  Sumber perawat: pengetahuan, ketrampilan dan waktu.

4.  Sumber masyarakat: Fasilitas, organisasi komunitas atau dukungan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 76


 

Tabel 3.4. Cara skoring untuk menetapkan prioritas masalah

KRITERIA BOBOT

1. Sifat masalah
skala : Kondisi/potensi sejahtera 3 1

Defisit kesehatan 3

Ancaman kesehatan 2

krisis 1

2. Kemungkinan masa
masalah
lah dapat dirubah 2

skala ; dengan mudah 2

hanya sebagian 1

Tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk dicegah 1

skala : tinggi 3

cukup 2
This website stores data such as
cookies to enable essential site rendah 1
functionality, as well as marketing,
4. Menonjol masalah 1
personalization, and analytics. You
may change your settings at any: time
skala Masalah dirasakan dan ingin segera diatasi 2
or accept the default settings.
Masalah dirasakan tidak perlu
perlu sega
segara
ra diatasi 1

Masalah tidak dirasakan 0


Privacy Policy

Marketing
Dalam memutuskan skore yang sesuai untuk potensi masalah untuk dapat dicegah dari kondisi
Personalization
atau masalah kesehatan, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Analytics
1.  Komplek atau beratnya masalah- biasanya dikaitkan dengan perkembangan
Save Accept All
penyakit/masalah yang mengindikasikan semakin luas kerusakan terjadi pada

klien/keluarga.
2.  Lamanya dari masalah- semakin lama masalah itu berlangsung maka semakin sulit untuk

kemungkinan masalah dapat dicegah, dibandingkan dengan kondisi atau masalah

kesehatan baru terjadi.

3.  Manajement saat ini- biasanya dikaitkan dengan adannya dan ketersedian program atau

intervensi dari Lembaga atau institusi yang dapat mendukung terjadinya kondisi sehat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 77


 

atau perbaikan masalah kesehatan. Adanya program dan intervensi dari Lembaga atau

organisasi yang memberikan


memberikan dukungan ke keadaan yang lebih baik maka prioritas
prioritas dalam

pencegahan akan diberikan prirotas yang tinggi. 

4.  Kelompok rentan atau kelompok risiko yang terpapar- adanya kelompok rentan atau
kelompok risiko tinggi maka akan diberikan prioritas yang tinggi untuk dilakukan tindakan

pencegahan (Maglaya, 2009). 

Tabel 3.5. Contoh skoring prioritas masalah: Kurang Gizi pada anak B.

Kriteria Perhtungan Skore Pembenaran

1. Sifat Masalah (Aktual) 3/3 X 1 1 Masalah sudah terjadi dan


memerlukan tindakan
secepatnya

2.  Kemungkinan masalah 2/2 X 2 2 Sumber dana keluarga (+)


dapat dirubah (mudah) Kesempatan keluarga untuk
menyiapkan makanan (+)
Fasilitas kesehatan (+)
Tenaga Kes/perawat (+)

This website stores data such as Sumber daya masyarakat (+)


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
  Potensi You
personalization, and3.analytics. untuk dapat 3/3 X 1 1 Masalah belum lama terjadi dan
may change your settings at any
dicegah time
(tinggi) dapat dicegah atau diatasi
or accept the default settings.
dengan pendidikan kesehatan

Privacy Policy oleh perawat Puskesmas dan


 pemberian makanan tambahan,
tambahan,
Marketing

Personalization
4.  Menonjolnya masalah 2/2 X 1 1 Keluarga menyadari adanya
Analytics masalah dan ingin segera
mengatasi
Save Accept All

5
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 78


 

Berdasarkan tabel diatas, skor yang didapat adalah 5. Selanjutnya skoring dilakukan untuk semua

kondisi atau masalah kesehatan.

Perumusan Tujuan dan Kriteria Hasil.

Setelah mengkaji klien, merumuskan diagnosis keperawatan, dan menetapkan prioritas, perawat
menetapkan tujuan dan mengidentifikasi dan menetapkan kriteria hasil untuk setiap diagnosis

keperawatan. Maksud dari menetapkan tujuan dan kriteria hasil adalah untuk memberikan

pedoman intervensi keperawatan individual dan keluarga dalam menetapkan kriteria evaluasi

untuk mengukur efektivitas dari rencana asuhan keperawatan. Tujuan adalah luas atau

pernyataan yang ditulis secara global yang menjelaskan perubahan yang diinginkan dalam

perilaku, respons, atau hasil klien. Kriteria hasil adalah pernyataan terperinci dan spesifik yang

menjelaskan metode yang akan menjadi tercapainya tujuan. Hasil yang diharapkan ditangani

melalui kegiatan langsung asuhan keperawatan, seperti pengajaran klien.

Tujuan

Penulisan tujuan dibutuhkan untuk membangun secara jelas dalam bentuk instruksi guna

memperbaiki kesempatan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Pada saat penulisan tujuan

harus secara jelas untuk memberikan arah dalam perencanaan keperawatan guna menentukan

evaluasi intervensi keperawatan. Sebagai petunjuk untuk memberikan perubahan yang

diharapkan pada klien, dan klien akan memiliki ide yang secara langsung terkait bagaimana

This websiteresolusi untuk


stores data masing-masing
such as diagnosis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan kriteria evaluasi untuk
cookies to enable essential site
mengukur
functionality, as well as efektivitas
marketing, perencanaan intervensi keperawatan, dimana secara langsung mengatasi
personalization, and analytics. You
diagnosis keperawatan klien.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Tujuan harus ditetapkan untuk memenuhi segera, seperti serta pencegahan dan rehabilitasi

 jangka panjang, kebutuhan klien. Tujuan jangka pendek   adalah pernyataan yang ditulis secara
Privacy Policy
objektif format yang menunjukkan
menunjukkan harapan untuk dicapai dalam resolusi diagnosis keperawatan
Marketing
dalam waktu singkat, biasanya dalam beberapa jam atau hari. Tujuan jangka panjang 
Personalization panjang  adalah

pernyataan ditulis dalam format objektif yang menunjukkan harapan untuk dicapai dalam
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 79


 

resolusi diagnosis keperawatan lebih lama periode waktunya, biasanya selama beberapa minggu

atau bulan.

Pertimbangan lain adalah ketepatan dalam mengidentifikasi etiologi masalah. Jika etiologi

masalahnya adalah diidentifikasi secara tidak benar, klien dalam mencapai tujuan jangka pendek,
dimana masalah yang ada tidak dapat diselesaikan. Jadi,
Jadi, ini penting sekali untuk mengidentifikasi

dengan benar etiologi masalah.

3.6.  Tabel tujuan jangka pendek dan tujuan jangka


jangka penjang

Diagnosis Keperawatan: Nyeri Kronis berkaitan dengan Rhematoid


Arthritis
Tujuan Jangka Pendek   Mengatakan ada rasa sakit

berfokus pada etiologi. •   Mengidentifikasi faktor-faktor yang


mempengaruhi pengalaman sakit.

•   Mengobati sendiri rasa sakit dengan obat


anti nyeri yang dianjurkan

Tujuan Jangka Panjang •   Mengungkapkan adanya rasa nyaman.


berfokus pada masalah. 

Kriteria Hasil

Setelah tujuan ditetapkan, kriteria hasil yang diharapkan bisa diidentifikasi berdasarkan tujuan.

Mengingat situasi unik klien dan sumber daya, kriteria hasil yang diharapkan dibangun menjadi:

• Realistis 

• Saling diinginkan oleh klien dan perawat 

• Dapat dicapai dalam periode waktu yang ditentukan.


This website stores data such as
cookies to enableKriteria hasil
essential yang diinginkan ini merupakan langkah terukur menuju pencapaian tujuan yang
site
functionality, as well as marketing,
ditetapkan sebelumnya (Doenges, 2005). Kriteria hasil yang diharapkan menggambarkan
menggambarkan perilaku
personalization, and analytics. You
may change your terukur
yang settings atperubahan
any
pe time
rubahan atau
atau bukti perubahan pada
pada klien saat
saat tujuannya telah tercapai.
tercapai.
or accept the default settings.
Beberapa kriteria hasil yang diharapkan mungkin diperlukan untuk setiap sasaran. Kriteria hasil

yang diharapkan digunakan di proses evaluasi dengan memberikan standar untuk perbanding
Privacy Policy perbandingan
an

dalam menentukan apakah klien berhasil mencapai target. Karena asuhan keperawatan
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 80
 

didasarkan pada pendekatan holistik, kriteria hasil yang diharapkan dapat ditulis dalam ukuran

spiritual, emosional, fisiologis, perkembangan, dan sosial.

Ketika tujuan dan kriteria hasil ditulis dengan jelas, perawat dapat memilih intervensi

keperawatan untuk memastikan bahwa klien data dasarnya dinilai secara menyeluruh,

kebutuhan individu klien diidentifikasi, dan pendekatan yang tepat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan.

Biasanya, setiap diagnosis keperawatan memiliki satu tujuan dan beberapa kriteria hasil yang

diharapkan. Dalam menulis pernyataan tujuan, Perawat mempertimbangkan diagnosis

keperawatan untuk formulasi


formulasi perilaku klien yang sesuai menggambarkan pengurangan
pengurangan diagnosis

keperawatan. Konsep-konsep ini diperlihatkan pada Tabel 3.7 Dalam membuat tujuan dan

kriteria hasil yang diharapkan, dimana komponen penting adalah subjek, kata kerja, kriteria,

kondisi (jika perlu), dan


d an jangka waktu (Doenges, 2005).

3.7.  Tabel. Hubungan Tujuan dan Kriteria Hasil

Diagnosis Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil

Gangguan Pola Tidur Klien akan tidur tidak terputus •  Klien akan meminta kembali
untuk 5 jam. pijat untuk relaksasi.

•  Klien akan menetapkan batas


pada kunjungan keluarga.

Tidak efektifnya perfusi jaringan Klien akan memilikinya •  Klien akan mengidentifikasi tiga
perifer denyut nadi perifer dengan faktor untuk ditingkatkan
 jelas dalam 1 minggu sirkulasi perifernya.

•  Kaki klien akan hangat bila


disentuh.

Komponen Tujuan dan Kriteria Hasil.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
 

Personalization

Analytics
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 81
 
Save Accept All

Ada lima komponen tujuan yang dibangun dengan baik dan kriteria hasil yang diharapkan yaitu:
subjek, kata kerja, kriteria, kondisi, dan jangka waktu. Untuk lebih jelas adalah sebagai berikut

(DeLaune & Ladner, 2011):

1.  Subjek.

Komponen yang harus dipertimbangkan pada awalnya dalam menulis tujuan adalah subjek.

Subjek mengidentifikasi orang yang akan melakukan perilaku yang diinginkan atau
memenuhi tujuan. Rencana asuhan keperawatan berfokus pada klien, klien adalah orang

yang perlu mencapai perubahan perilaku yang diinginkan.

2.  Kata Kerja

Komponen selanjutnya dalam menulis tujuan adalah kata kerja. Komponen ini

menggambarkan apa yang dilakukan klien untuk mencapai perubahan perilaku yang

diharapkan. Kata kerja memungkinkan evaluator untuk menentukan pencapaian perilaku

yang dapat diamati. Ketika perilaku aktual dinyatakan sebagai kata kerja yang dapat diukur

secara jelas dan langsung, perawat dapat menentukan apakah klien menunjukkan
pencapaian tujuan. Hanya satu kata kerja yang harus digunakan untuk setiap tujuan.

3.  Kriteria.

Komponen penting berikutnya adalah kriteria. Kriteria adalah standar yang digunakan untuk

mengevaluasi apakah perilaku tersebut ditunjukkan menunjukkan pencapaian tujuan.

Kriteria mungkin ditulis dalam berbagai cara dan dapat meliputi:

• Batas waktu 

• Jumlah aktivitas 

• Karakteristik kinerja yang akurat 

• Deskripsi kinerja yang harus diikuti 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
 
may change your settings at any time
or accept the default settings.

 
Privacy Policy Buku Ajar Keperawatan Keluarga 82

Marketing
4.  Kondisi
Personalization

AnalyticsKomponen selanjutnya yang akan dimasukkan dalam penulisan tujuan yang efektif adalah
kondisi di mana klien harus melakukan atau menunjukkan penguasaan tugas. Meskipun
Save Accept All
komponen ini pilihan dalam hal menulis tujuan, ketentuan dapat memberikan kejelasan dan
membantu klien untuk menunjukkan perilaku yang diharapkan. Kondisi tersebut dapat

mencakup pengalaman yang klien diharapkan sebelum melakukan tugas.

5.  Jangka Waktu

Komponen terakhir untuk dimasukkan dalam menulis tujuan dengan tepat adalah jangka
waktu, di mana klien harus melakukan atau menunjukkan penguasaan tugas. Jangka waktu

yang tertulis berfungsi sebagai parameter untuk mengevaluasi pencapaian tujuan.

Rencana Intervensi Keperawatan


Begitu tujuan telah disepakati bersama oleh perawat dan klien, perawat harus menggunakan

proses pengambilan keputusan untuk memilih intervensi keperawatan yang sesuai. Intervensi

keperawatan adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat yang


y ang membantu klien untuk

mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan. Tindakan ini

didasarkan pada prinsip ilmiah dan pengetahuan dari keperawatan, perilaku, dan ilmu fisika.

Biasanya, beberapa intervensi keperawatan dikembangkan untuk masing-masing tujuan yang

diidentifikasi untuk klien (Ralph & Taylor, 2008). Penting untuk mengidentifikasi sebanyak

mungkin intervensi keperawatan sehingga jika terbukti tidak cocok, maka intervensi yang lain

sudah tersedia. Intervensi diprioritaskan sesuai dengan urutannya.

Beberapa faktor yang dapat membantu perawat dalam memilih intervensi keperawatan.

Sama seperti tujuan klien yang dapat diturunkan diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan

 juga dapat dikembangkan dari etiologi masing-masing diagnosis keperawatan. Yang efektif

perawat merencanakan intervensi yang diarahkan pada faktor penyebab diagnosis atau masalah
keperawatan klien. Misalnya, untuk klien dengan angina yang mungkin menjalani perawatan

dengan diagnosis nyeri terkait dengan iskemia miokard, suatu intervensi keperawatan yang tepat

akan membantu klien dalam menghemat energi (misalnya, istirahat di tempat tidur).

This website stores data such as


cookies to enable essential site Buku Ajar Keperawatan Keluarga 83
  as well as marketing,
functionality,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Kategori
or accept the Intervensi Keperawatan.
default settings.

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan perawat yang didasarkan atas
Privacy Policy
pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan. Intervensi
Marketing
keperawatan diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori: independen, interdepeden, dan
Personalization
dependen.
Analytics
Intervensi independen keperawatan
keperawatan   adalah tindakan keperawatan yang dilakukan oleh
Saveperawat dimana
Accept tidak
All memerlukan petunjuk atau supervisi dari tenaga profesional kesehatan

lain. Intervensi ini disepakati sebagai tindakan praktik perawat professional yang bersumber dari
undang-undang praktik keperawatan. Dibanyak negara, dengan tindakan praktik perawat ini

memungkinkan melakukan intervensi keperawatan mandiri berkaitan dengan aktifitas

kehidupan sehari-hari, pendidikan kesehatan, promosi kesehatan, dan konseling. Contoh

intervensi independen keperawatan adalah tindakan perawat untuk meninggikan ekstremitas

klien yang mengalami edema.

Intervensi keperawatan interdependen


interdependen   adalah tindakan yang dilaksanakan secara

kolaboratif oleh perawat dengan tenaga profesional kesehatan lainnya. Kolaborasi adalah

kemitraan di mana semua pihak dihargai atas kontribusinya. Kolaborasi digunakan untuk

mengumpulkan data, merencanakan, mengimplementasikan, mengevaluasi, dan mendapatkan

objektivitas dengan memeriksa sudut pandang orang lain. Intervensi keperawatan

interdependen memungkinkan diagnosa keperawatan klien diselesaikan berdasarkan

rekomendasi oleh tim kesehatan interdisipliner.

Intervensi keperawatan dependen adalah


dependen  adalah tindakan tersebut yang memerlukan instruksi dari

tenaga profesional kesehatan lain. Contoh intervensi dependen adalah dalam pemberian sebuah

obat. Meskipun intervensi ini membutuhkan pengetahuan spesifik dan tanggung jawab

keperawatan, dibanyak negara tidak dalam legal bidang praktik keperawatan untuk meresepkan

obat-obatan. Perawat mungkin tidak memesan obat tetapi, saat memberikannya, perawat

bertanggung jawab untuk mengetahuinya klasifikasi, reaksi farmakologis, dosis normal, efek
samping, kontraindikasi, dan implikasi keperawatan
keperawatan dari obat tersebut. Intervensi keperawatan

yang dependen harus selalu didukung oleh pengetahuan yang tepat dan penilaian.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 84


 

Terkait dengan intervensi keperawatan


keperawatan maka Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
This website stores data such as
telah mengeluarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), namun masih terbatasnya
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
intervensi keperawatan yang ada pada SIKI, maka dapat juga menggunakan Nursing
personalization, and analytics. You
may change your settings atClassification
Interventions any time (NIC) (TIm POkja SIKI DPP PPNI, 2018) 
2018)   (Tim Pokja SLKI DPP PPNI,
or accept the default settings.
2019).
2019).

Tabel. 3.8. Contoh Perencanaan Keperawatan Pada Klien TB dalam konteks keluarga dengan
Privacy Policy
menggunakan SIKI dan atau NIC
Marketing
No
PersonalizationDiagnosis Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan

Analytics Keperawatan

1 Defisit Setelah dilakukan intervensi 2 X   Edukasi kesehatan tentang penyakit


Save Accept All


pengetahuan: 30′, maka pengetahuan TB Paru (SIKI / NIC):
penyakit TB klien/keluarga akan meningkat ✓  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
paru dengan kriteria hasil: menerima informasi.

•  Kemampuan menjelaskan ✓  Jelaskan tentang pengertian,

tentang penyakit TB penyebab penyakit TB Paru.

meningkat ✓  Jelaskan tanda dan gejala penyakit TB

•  Verbalisasi minat belajar paru

meningkat ✓  Ajarkan cara meredakan atau

mengatasi gejala yang dirasakan


✓  Berikan kesempatan untuk bertanya

✓  Informasikan kondisi kesehatan saat

ini

2 Konflik Setelah dilakukan intervensi 1 X   Dukungan pengambilan keputusan.


pengambilan 30′ maka kemampuan (SIKI / NIC):


keputusan. klien/keluarga dalam ✓  Identifikasi persepsi mengenai
pengambilan keputusan masalah yang memicu komplik.
meningkat dengan kriteria hasil: ✓  Jelaskan kepada klien tentang akibat

•  Pemahaman tentang situasi lanjut penyakit TB paru.

meningkat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 85


 

•  Pemahaman tentang akibat ✓  Fasilitasi klien & keluarga untuk

lanjut dari kondisi yang ada melihat situasi sercara realistic.

meningkat ✓  Diskusikan kelebihan dan kekurangan

•  Perhatian meningkat dari solusi yang disampaikan

✓  Fasilitasi klien dan keluarga untuk


This website stores data such as
cookies to enable essential site pengambilan keputusan
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the3defaultRisiko
settings. Setelah dilakukan intervensi 1 X   Pengontrolan infeksi (SIKI / NIC):

penyebaran 30′ maka resiko penyebaran ✓  Identifikasi sumber penularan


Privacy Policy infeksi infeksi klien/keluarga menurun penyakit TB paru.

Marketing dengan kriteria hasil: ✓  Terapkan kewaspadaan universal

Personalization •  Identifikasi intervensi untuk ✓  Ajarkan kepada klien pentingnya etika


Analytics mencegah atau mengurangi batuk dan atau bersin untuk

risiko penyebaran infeksi. mencegah penularan dengan


Save Accept All
•  Demonstrasi teknik dan mengunakan tissue dan membuang
lakukan perubahan gaya pada tempat khusus, gunakan masker

hidup untuk meningkatkan bila diperlukan

lingkungan yang aman ✓  Ajarkan kepada klien dan keluarga

perlunya menampung dahak pada bak

sputum yang diberikan cairan


disinfektan.

✓  Ajarkan kepada klien untuk mengikuti

program pengobatan TB sampai

dengan selesai

✓  Anjurkan keluarga untuk memantau

klien dalam minum obat TB.

4 Bersihan jalan Setelah dilakukan intervensi 1 X •  Manajemen jalan napas (SIKI / NIC):
napas tidak 30′ maka efektifitas bersihan ✓  Monitor pola napas, bunyi napas klien


efektif  jalan napas klien meningkat
meningkat   Monitor sputum klien
dengan kriteria hasil: ✓  Berikan minum hangat

  Batuk efektif meningkat


• ✓  Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 86


 

  Produk sputum menurun


• ✓  Ajaran klien teknik batuk efektif

• ✓ 
  Frekuensi napas membaik Kolaborasi untuk pemberian terapi,
 jika diperlukan

5 Defisit nutrisi Setelah dilakukan intervensi 1 X •  Manajemen nutrisi (SIKI / NIC):


30′ maka status nutrisi klien ✓  Identifikasi status nutrisi klien
meningkat dengan kriteria hasil: ✓  Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis

•  Intake zat gizi meningkat nutrient

•  Intake makanan meningkat ✓  Anjurkan klien dan keluarga


This website stores data such as
•  Ratio BB/TT meningkat memonitor asupan nutrisi
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, •  Tingkat energi meningkat ✓  Montor berat badan klien
personalization, and analytics. You
✓  Anjurkan keluarga untuk memberikan
may change your settings at any time
or accept the default settings. makan tinggi kalori dan tinggi protein.

✓  Anjurkan keluarga untuk menyajikan


Privacy Policy
makanan yang menarik dan hangat.
Marketing
6 Gangguan
Personalization
Setelah dilakukan intervensi 1 X •  Dukungan pemeliharaan rumah
dalam 30′ maka Pemeliharaan rumah (SIKI / NIC)
Analytics
pemeliharaan klien /keluarga meningkat dengan ✓  Identifikasi faktor yang berkontribusi
Save Accept All
rumah. kriteria hasil: terhadap gangguan dalam

  Kebersihan rumah
• pemeliharaan lingkungan rumah.
meningkat ✓  Anjurkan untuk meningkatkan

  Pencahayaan rumah
• kebersihan rumah

meningkat ✓  Anjurkan modifikasi lingkungan

  Ventilasi rumah meningkat


• rumah dengan menata barang dan

perabotan rumah

✓  Anjurkan untuk meningkatkan

pencahayaan dan ventilasi rumah

7 Pemeliharaan Setelah dilakukan intervensi 1 X   Dukungan keluarga merencanakan


kesehatan yang 30′ maka Pemeliharaan  perawatan (SIKI / NIC)


tidak efektif. kesehatan klien/keluarga ✓  Identifikasi sumber-sumber yang bisa
meningkat dengan kriteria hasil: dimanfaatkan klien dan keluarga

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 87


 

•  Kesehatan fisik dan mental ✓  Informasikan fasilitas dan sarana

anggota keluarga meningkat. kesehatan yang ada.


  Akses pemeliharaan ✓  Motivasi klien dan keluarga untuk
kesehatan meningkat mengembangkan sikap dan emosi

•  Sumber perawatan kesehatan yang mendukung upaya kesehatan.

meningkat. ✓  Anjurkan kepada keluarga untuk

•  Pengawasan pemeliharaan menggunakan fasilitas atau sarana

kesehatan meningkat kesehatan.

✓  Monitoring pemanfaatan fasilitas atau

sarana kesehatan ada.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 88


 

Topik 4
Implementasi
Implementasi atau Pelaksanaan keperawatan keluarga merupakan tahap keempat dari proses

keperawatan keluarga. Tahap ini perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sesuai

dengan perencanaan secara mandiri dan atau melaksanakan kerjasama dengan tim kesehatan

lain. Keberhasilan tindakan keperawatan dipengaruhi oleh kemampuan perawat, partisipasi klien

dan keluarga, dan sarana yang tersedia

Tujuan Implementasi diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan klien yang dihasilkan melalui
kegiatan promosi kesehatan, pencegahan penyakit, manajemen penyakit, atau pemulihan

kesehatan dalam berbagai pengaturan termasuk perawatan akut, perawatan kesehatan di

rumah, klinik rawat jalan,atau fasilitas perawatan yang diperluas. Implementasi juga melibatkan
pendelegasian tugas.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi meliputi:

1.  Secara
This website stores data such as menerus mengumpulkan dan mengkaji data
terus
cookies to enable essential site
functionality, as2.   Melakukan
well intervensi keperawatan
as marketing, keperawatan
personalization, and analytics. You
may change your 3. settings
Mendokumentasikan
Mendokumentasik
at any time an asuhan kepeperawatan keluarga
or accept the default settings.
4.  Mempertahankan asuhan keperawatan keluarga yang terbaru sesuai dengan kondisi

klien.
Privacy Policy
Perawat secara terus menerus mengumpulkan dan mengkaji data pada tahap implementasi
Marketing
ini melalui :
Personalization

Analytics1.  Penambahan informasi baru melalui kontak dengan klien


2.  Analisis relevansi dan keputusan
keputusan
Save Accept All
3.  Modifikasi rencana asuhan keperawatan keluarga
Pada tahap implementasi keperawatan keluarga ini, maka kemampuan yang diperlukan oleh

perawat adalah :

1  Kemampuan dalam berpikir kritis dan kreatif

2  Ketrampilan interpersonal yang kuat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 89


 

3  Kecakapan teknikal

4  Ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan


keputusan

5  Kemampuan dalam mengobservasi

6  Kemampuan dalam komunikasi secara efektif

Kebutuhan Implementasi Secara Efektif

Tahap implementasi dari proses keperawatan membutuhkan ketrampilan kognitif (intelektual),

psikomotor (teknis), dan kemampuan berkomunikasi interpersonal. Keterampilan ini berfungsi

sebagai kendaraan dimana asuhan keperawatan yang efektif dapat diberikan dan digunakan baik

dalam hubungannya dengan satu sama lain atau secara individual sebagaimana yang dibutuhkan

klien dan kebutuhan khusus dari situasi tersebut.

Ketrampilan Kognitif.
Kognitif.   Keterampilan kognitif memungkinkan perawat untuk melakukan

pengamatan yang tepat, memahami alasan kegiatan yang dilakukan, dan menghargai bagaimana
perbedaan di antara individu mempengaruhi asuhan keperawatan. Berpikir kritis adalah elemen

penting dalam diri domain kognitif karena membantu perawat untuk menganalisis data,

mengatur pengamatan, dan menerapkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya untuk

situasi klien saat ini.

Ketrampilan Psikomotor.Kemahiran
Psikomotor.Kemahiran keterampilan psikomotor diperlukan untuk keamanan
This website stores data such as
cookies to enable essential site
dan efektifitas dalam melakukan tindakan keperawatan. Perawat harus bisa menangani
functionality, as well as marketing,
peralatan
personalization, medis dengan
and analytics. You kompetensi tingkat tinggi dan untuk melakukan keterampilan seperti
may change your settings at any time
pemberian
or accept the obat-obatan dan membantu klien dengan kebutuhan mobilitas (misalnya dalam
default settings.
penentuan posisi dan ambulasi).
Privacy Policy
Keterampilan interpersonal.  Penggunaan
interpersonal.  keterampilan interpersonal melibatkan
Marketing
komunikasi dengan klien dan keluarga serta dengan tenaga kesehatan profesional lainnya.
Personalization
Hubungan perawat-klien terjalin melalui penggunaan komunikasi terapeutik yang membantu
Analytics
memastikan hasil yang bermanfaat untuk status kesehatan klien. Interaksi antara anggota tim
Save Accept All
perawatan kesehatan meningkatan kolaborasi dan meningkatkan perawatan holistik klien.

Komunikasi juga merupakan mekanisme dimana perawat mengedukasi klien, keluarga, dan
kelompok masyarakat lainnya.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 90


 

Indikasi Untuk Intervensi Keperawatan Keluarga

Wright & Leahey dalam Friedman (1998) menganjurkan untuk melakukan intervensi

keperawatan keluarga pada kondisi-kondisi berikut:

1  Adanya keluarga dengan suatu masalah yang berhubungan


berhubungan diantara anggota keluarga

2  Adanya anggota keluarga dengan penyakit yang memiliki dampak merugikan secara nyata

terhadap anggota yang lain

3  Anggota keluarga mendukung permasalahan


permasalahan atau gejala suatu individu

4  Salah satu anggota keluarga menunjukkan perbaikan dari gejala atau kemunduran dalam

anggota keluarga yang lain

5  Seseorang anggota keluarga didiagnosa penyakit pertama kali

6  Perkembangan anak dan remaja secara emosional, tingkah laku dan masalah fisik dalam

konteks anggota keluarga yang sakit.

7  Salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit kronis pulang atau pindah dari satu

institusi ke komuniti

8  Penyakit anggota keluarga yang mematikan.


mematikan.

Tingkatan Intervensi Keperawatan Keluarga

Ada perbedaan tingkatan intervensi keperawatan keluarga yang berkenaan dengan

kompleksitas intervensi keperawatan mereka. Wright & Leahey dalam Friedman (1998)

menggambarakan
menggambarakan adanya dua tingkat keahlian dalam keperawatan keluarga, yaitu generalis dan

spesialis. Menurut Wright & Leahey, konsep keahlian generalis memandang keluarga konteks
This website stores data such as
cookies to enable
untuk essential site
bekerja dengan klien secara individual. Biasanya ini disiapkan untuk perawat pada level
functionality, as well as marketing,
Diploma III atau Sarjana/Ners. Sedangkan konsep
personalization, and analytics. You
konsep keahlian
keahlian spesialis memandang
memandang keluarg
keluarga
a
may change your settings at any time
sebagai unit unit asuhan dengan kompetensi ketrampilan interview klinikal dan pengetahuan
or accept the default settings.
teori sistem keluarga, penelitian keluarga dan model pengkajian dan intervensi keluarga.

Privacy Policy
Biasanya ini disiapkan untuk perawat pada level magister atau doctoral.

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 91


 

Klasifikasi Intervensi Keperawatan

Menurut Freeman dalam Friedman (1998) secara umum intervensi keperawatan keluarga dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1  Supplemental

Dimana perawat secara langsung memberi pelayanan, dimana keluarga tidak mampu.

2  Facilitative

Dimana perawat membantu mengatasi hambatan dari keluarga dalam memperoleh

pelayanan medis, kesejahteraan sosial, transportasi atau pel perawatan kesehatan di

rumah.

3  Developmental

Perawat membantu kel dalam kapasitasnya


kapasitasnya menolong diri sendiri dan membantu

keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kes yang bersumber dari diri sendiri.

Model Intervensi Keluarga Calgary


Model intervensi keluarga Calgary, (CFIM, Calgary Family Intervension Model) oleh Wright and

Leahey (1994) merupakan kerangka pengorganisasian konseptual


konseptual pembagian domain khusus dari

fungsi keluaga dan intervensi spesifik yang diusulkan oleh perawat. Fokus CFIM adalah

meningkatkan, memperbaiki dan membantu fungsi keluarga secara efektif dalam tiga domain,

yaitu : kognitif, afektif dan perilaku. (lihat tabel dibawah ini).

Tabel.3.9. Model intervensi keluarga Calgary

Domain Intervensi

Kognitif Intervensi secara langsung keperawatan pada domain kognitif fungsi

keluarga adalah dengan memberikan ide-ide, pandangan dan informasi

This website stores data such as atau pendidikan khusus masalah kesehatan atau resiko.
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, Intervensi secara langsung keperawatan pada domain afektiff fungsi
Afektif
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time keluarga adalah dengan menbantu keluarga mengendalikan respon
or accept the default settings.
emosional yang menjadi hambatan dalam upaya pemecahan masalah.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics
 

Save Accept All

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 92


 
Psikomotor Strategi keperawatan langsung pada domain pskikomotor fungsi keluarga

adalah membantu anggota keluarga saling mempengaruhi atau

bertingkah laku dengan cara berbeda satu sama lain dengan mereka yang

berada di luar keluarga

Melakukan Intervensi Keperawatan pada Keluarga


Intervensi keperawatan adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien dengan

tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional, psikososial, budaya dan lingkungan dimana

mereka mencari bantuan. Intervensi keperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari

rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.

Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan pada nursing

order  untuk
 untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah

membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.

Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal diantaranya bahaya-bahaya fisik dan
perlindungan pada klien, teknik komunikasi, kemampuan dalam prosedur tindakan, pemahaman

tentang hak-hak dari pasien serta dalam memahami tingkat perkembangan pasien.

Pelaksanaan intervensi keperawatan yang telah direncanakan dengan menerapkan teknik

komunikasi terapeutik. Dalam pelaksanakan tindakan perlu melibatkan seluruh anggota keluarga

dan selama tindakan perawat perlu memantau respon verbal dan


da n nonverbal keluarga.

Intervensi keperawatan
keperawatan keluarga mencakup:

1  Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan

kesehatan dengan cara:

a.  Memberikan informasi


b.  Memberikan kebutuhan dan harapan tentang kesehatan

2  Menstimulasi keluarga untuk memutuskan


memutuskan cara perawatan
perawatan yang tepat, dengan cara:

a.  Mengidentifikasi konsekuensi


konsekuensi tidak melakukan
melakukan tindakan

b.  Mengidentifikasi sumber sumber yang dimiliki keluarga


This website stores data such as
c.  Mengidentifikasi tentang konsekuensi tipe tindakan
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

  Privacy Policy

Marketing

Personalization Buku Ajar Keperawatan Keluarga 93


 
Analytics

3  Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga


keluarga yang sakit, dengan cara:
Save Accept All
a.  Mendemonstrasik
Mendemonstrasikan
an cara perawatan
b.  Menggunaka
Menggunakan
n alat dan fasilitas yang ada di rumah

c.  Mengawasi keluarga melakukan perawatan

4  Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi

sehat dengan cara :

a.  Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga

b.  Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin

5  Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara

a.  Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga.

b.  Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.

Selama melakukan intervensi, perawat diharapkan tetap mengumpulkan data baru, seperti

respon klien terhadap intervensi atau situasi yang berganti dan perubahan-perubahan

situasi. Yang harus menjadi perhatian adalah pada keadaan ini perawat harus fleksibel dalam

menerapkan intervensi. Beberapa kendala yang sering terjadi dalam implementasi adalah

ide yang tidak mungkin, pandangan negatif terhadap keluarga, kurang perhatian terhadap
kekuatan dan sumber-sumber yang dimiliki keluarga serta penyalahgunaan budaya atau

gender.

Gambar 3.3. Tindakan keperawatan di keluarga

This website stores data such as


cookies to enable essential site
 
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings. Buku Ajar Keperawatan Keluarga 94
 

Privacy Policy
Intervensi keperawatan keluarga secara umum dan spesifik
Marketing
Secara umum intervensi keperawatan keluarga meliputi :
Personalization
1.  Melakukan tindakan keperawatan langsung pada keluarga
Analytics
2.  Membantu klien dalam melakukan aktifitas secara mandiri
Save Accept All
3.  Melakukan supervisi klien dalam melakukan aktifitas mandiri

4.  Mengajarkan atau mendidik klien tentang perawatan kesehatan


5.  Melakukan konseling pada individu dan keluarga dalam memilih keputusan tentang

penggunaan sumber/fasilitas kesehatan


6.  Memonitor/mengkaji klien untuk terjadinya resiko komplikasi dari penyakit/masalah

kesehatan

Menurut Friedman (1998) bentuk intervensi keperawatan keluarga spesifik yang dapat dilakukan

oleh perawat adalah sebagai berikut :

1.  Modifikasi tingkah laku

2.  Kontrak

3.  Manajemen kasus, meliputi koordinasi dan edukasi

4.  Kolaborasi

5.  Konsultasi

6.  Konseling

7.  Strategi pemberdayaan

8.  Modifikasi lingkungan

9.  Advokasi keluarga

10. Modifikasi gaya hidup, meliputi manajemen stress

11. Networking meliputi penggunaan kelompok swabantu dan dukungan sosial

12. Merujuk

13. Model peran

14. Model supplementation
supplementation

15. Strategi pengajaran

16. Klarifikasi nilai-nilai

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 95


 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
Hambatan –Hambatan dalam Intervensi Keperawatan Keluarga
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Menurut Bailon & Maglaya (1978) ada beberapa hambatan yang sering dihadapi perawat dalam
or accept the default settings.
melakukan intervensi keperawatan keluarga. Hambatan-hambatan ini disebabkan oleh beberapa
Privacy Policy
faktor yaitu (Maglaya, 2009):

1.  Informasi yang diperoleh keluarga kurang atau keliru


Marketing

Personalization
2.  Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh sehingga hanya melihat sebagai
Analytics
masalah
Save 3.  Keluarga
Accept All
memperoleh informasi yang diperlukan tetapi mereka tidak dapat mengaitkan

dengan situasi mereka


4.  Keluarga tidak mau menghadapi situasi

5.  Anggota keluarga tidak mau melawan tekanan suatu pola tingkah laku

6.  Kegagalan dalam mengaitkan tindakan dengan sasaran keluarga

7.  Keluarga tidak percaya pada tindakan yang diusulkan.

Kesulitan-kesulitan pada tahap implementasi dapat juga diakibatkan oleh tindakan-tindakan

perawat yang tidak tepat. Hal tersebut merupakan akibat dari hal-hal
hal -hal sebagai berikut (Maglaya,

2009).

1.  Perawat cenderung menggunakan satu pola pendekatan yang tetap (perawat kaku,

kurang luwes).

2.  Perawat kurang memberikan penghargaan dan perhatian dan perhatian terhadap faktor

sosial budaya.

3.  Perawat kurang ahli dalam mengambil tindakan serta menggunakan berbagai macam

teknik, mengingat rumitnya masalah yang berhubungan dengan tingkah laku dalam

kehidupan keluarga, seperti menanggulangi


menanggulangi kesulitan-kesulitan antara suami dan istri.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 96


 

Topik 5
Evaluasi
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as
Evaluasi marketing, keluarga merupakan tahap kelima atau akhir dari proses keperawatan.
keperawatan
personalization, and analytics. You
may change your settings
Tahap evaluasiat any time menilai keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Indikator
ini akan
or accept the default settings.
evaluasi keperawatan adalah kriteria hasil yang telah ditulis pada tujuan ketika perawat

menyusun perencanaan tindakan keperawatan. Evaluasi dikatakan berhasil apabila tujuan


Privacy Policy
tercapai.
Marketing

Personalization
Bahasan topik evaluasi keperawatan keluarga ini akan mempelajari tentang materi
Analytics
pengertian evaluasi keperawatan keluarga, tujuan evaluasi keperawatan keluarga, proses dan

 jenis evaluasi
Save keperawat
keperawatan
Accept All an keluarga, metode
metode dan sumber data
data evaluasi keperawatan
keperawatan keluarga.
Pengertian Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa

 jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.

Meskipun tahap evalusi diletakkan pada akhir proses keperawatan, evaluasi merupakan bagian

integral pada setiap tahap proses keperawatan.

Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan apakah informasi yang telah
dikumpulkan sudah mencukupi dan apakah perilaku yang diobservasi sudah sesuai. Diagnosa

keperawatan juga perlu dievaluasi dalam hal keakuratan dan kelengkapannya. Tujuan

keperawatan harus dievaluasi adalah untuk menentukan apakah tujuan tersebut, dapat dicapai

secara efektif.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi/tindakan yang dilakukan oleh

keluarga, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat respon keluarga dan

hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan.

Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan, seringkali

membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat kriteria objektif untuk hasil
h asil

yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja evaluasi. Evaluasi

merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang perawat memperbaharui

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 97


 

rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan dikembangkan lebih lanjut, perawat

bersama keluarga perlu melihat


mel ihat tindakan-tindakan perawatan tertentu apakah tindakan tersebut

benar-benar membantu (Widagdo & Kholifah, 2016).

Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa
This website stores data such as
cookies to enable essentialdengan
dilaksanakan site mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap
functionality, as well as marketing,
tindakan
personalization, keperawatan
and analytics. You yang diberikan, sehingga perawat
perawat dapat mengambil keputusan untuk :
may change your settings at any time
1  Mengakhiri
or accept the default settings. rencana tindakan keperawatan
2  Memodifikasi rencana tindakan keperawatan
Privacy Policy 3  Melanjutkan rencana tindakan keperawatan.

Marketing

Personalization
Proses Evaluasi
Analytics
1  Mengukur pencapaian tujuan klien
Save Accept All
a.  Kognitif ( pengetahuan )

Untuk mengukur pemahaman klien dan keluarga setelah diajarkan tehnik  –  tehnik
perawatan tertentu. Metode evaluasi yang dilakukan misalnya dengan melakukan

wawancara pada klien dan keluarga. Contoh: Setelah dilakukan pendidikan kesehatan

tentang pencegahan TB Paru, klien dan keluarga ditanya kembali tentang bagaimana
cara pencegahan TB Paru.

b.  Affektif (status emosional)

Cenderung kepenilaian subyektif yang sangat sulit diukur. Metode yang dapat dilakukan

adalah observasi respon verbal dan nonverbal dari klien dan keluarga serta

mendapatkan masukan dari anggota keluarga lain.

c.  Psikomotor (tindakan yang dilakukan)

Mengukur kemampuan klien dan keluarga dalam melakukan suatu tindakan atau

terjadinya perubahan perilaku pada klien dan keluarga. Contoh: Setelah perawat

mengajarkan batuk efektif, klien diminta kembali untuk mempraktikkan batuk efektif

sesuai dengan yang telah dicontohkan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 98


 

2  Penentuan keputusan pada tahap evaluasi adalah

a.  Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan

b.  Klien masih dalam proses mencapai tujuan yang ditentukan

c.  Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan.

Jenis Evaluasi Tindakan Keperawatan


1.  Proses (formatif)

Formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan. Fokus tipe

evaluasi ini adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan
This website stores data such as
keperawatan. Contoh: Perawat telah selesai memberikan pendidikan kesehatan tentang
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, pencegahan
and analytics.diare
You pada anak, maka pada saat itu juga perawat menanyakan kembali tentang
may change your settingsyang
materi at anytelah
time disampaikan pada keluarga. Apabila keluarga mampu menjawab
or accept the default settings.
pertanyaan perawat terkait materi yang telah disampaikan maka dapat dinyatakan tindakan

Privacy Policy keperawatan berhasil dan tujuan tercapai.


2.  Hasil (sumatif)
Marketing
Fokus evaluasi ini adalah perubahan perilaku klien atau status kesehatan klien pada akhir
Personalization

Analyticstindakan perawatan klien.tipe evaluasi ini dilaksanakan pada akhir tindakan keperawatan

Save
secaraAccept
paripurna.
All
Contoh : Pada tujuan keperawatan keluarga dituliskan klien dan keluarga

mampu mengatur diet DM dalam waktu 1 minggu, evaluasi sumatif dilaksanakan pada hari
ketujuh setelah semua tindakan keperawatan
keperawatan dilakukan untuk menilai kemampuan klien dan

keluarga dalam mengatur dietnya (Widagdo & Kholifah, 2016).

Metode dan sumber data evaluasi


1.  Observasi

a.  Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku dari anggota keluarga yang

mempunyai masalah kesehatan.

b.  Memeriksa laporan atau dokumentasi keperawatan


keperawatan

c.  Perawat perlu memeriksa kembali laporan atau catatan keperawatan yang telah ditulis

oleh tim keperawatan


keperawatan setelah melaksanakan
melaksanakan intervensi keperawatan.
keperawatan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 99


 

2.  Wawancara atau angket

Membuat daftar pertanyaan atau angket yang ditujukan pada keluarga untuk mengetahui

kemajuan kondisi kesehtannya. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara.


3.  Latihan/simulasi/redemonstrasi

Perawat mengevaluasi kemampuan Perawat dalam melakukan suatu tindakan untuk

merawat anggota keluarga yang sakit dengan meminta keluarga untuk melakukan

kembali tindakan keperawatan yang telah diajarkan. Contoh : Perawat telah mengajarkan

senam kaki diabetik, klien diminta mengulang kembali senam kaki diabetik seperti yang

telah dijarkan.

Kesulitan-Kesulitan
Kesulitan-Kesulitan Yang Ditemukan Dalam Evaluasi Hasil
Beberapa kesulitan yang sering ditemukan oleh perawat dalam melakukan evaluasi hasil

This websitediantaranya adalah:


stores data such as
cookies to enable essential site
1.  Beberapa petunjuk objektif dari hasil sukar diketahui terutama aspek psikososial.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
2.  Adanya You memerlukan jangka waktu panjang baru kelihatan
hasil yang
may change your settings at any time
or accept the3.   Kadang-kadang
default settings. sukar memisahkan hasil keperawatan dan hasil intervensi tim kesehatan

lainnya dan pengaruh lingkungan


lin gkungan
Privacy Policy
4.  Prasangka dan subjektivitas dalam pengukuran
Marketing

Personalization

Analytics
Latihan 
Save Accept All
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

Diskripsi Kasus:

Keluarga Bapak R (45 tahun) dan istrinya Ibu W (39 tahun) memiliki 2 orang anak berusia remaja

dan usia sekolah. Ibu W mengeluh sering pusing pada bagian tengkuk, terasa kaku dan tegang.

Ibu W menganggap bahwa ini keluhan biasa dan bias diobati dengan obat warung. Ibu W

mengatakan kalau pusing dapat dikurangi dengan makan sayur asam, ikan asin dan sambal terasi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 100


 

Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah diperoleh hasil tekanan darah 160/95 mmHg.

Selama ini ibu W tidak tahu kalua dia mengalami hipertensi dan tidak memahami apa itu

hipertensi, penyebab, tanda dan gejalanya.

Tugas:

1.  Identifikasi data-data yang perlu dikaji pada tahap pertama dan tahap kedua untuk kasus

diatas.

2.  Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus diatas

3.  Buatlah rencana keperawatan berdasarkan


berdasarkan prioritas masalah yang ada

Ringkasan 

1.  Pengkajian merupakan tahap pertama dalam proses keperawatan keluarga, dimana

perawat mengumpulkan data untuk digunakan dalam menetapkan status kesehatan klien

dan keluarga.

2.  Pengkajian
This website stores dalam keperawatan keluarga terdiri dari pengkajian tahap pertama dan tahap
data such as
cookies to enable essential site
kedua. Pengkajian tahap pertama untuk menetapkan kondisi/masalah kesehatan,
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.pengkajian
sedangkan You tahap kedua untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
keperawatan.
may change your settings at any time
3.  Diagnosis
or accept the default settings.keperawatan keluarga dikelompokkan menjadi diagnosis aktual, diagnosis resiko

dan diagnosis promosi kesehatan.


Privacy Policy
4.  Penegakan diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan lima tugas keluarga dalam
Marketing
bidang kesehatan yang dilakukan oleh keluarga.
Personalization
5.  Perencanaan keperawatan
keperawatan keluarga meliputi kegiatan menetapkan prioritas, menetapkan
Analytics
tujuan dan kriteria hasil, memilih intervensi keperawatan dan mendokumentasikan
Save Accept All
rencana keperawatan.

6.  Implementasi keperawatan keluarga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat
yang meliputi secara terus menerus mengumpulkan dan mengkaji data, melakukan

intervensi keperawatan,
keperawatan, mendokumentasikan
mendokumentasikan asuhan keperawatan
keperawatan dan mempertahankan
mempertahankan

asuhan keperawatan terbaru sesuai dengan kondisi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 101


 

7.  Evaluasi keperawatan keluarga merupakan tahap akhir dari proses keperawatan keluarga,

dimana pada tahap ini perawat menilai keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.

Tes 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.  Pengkajian tahap pertama dalam keperawatan


keper awatan keluarga bertujuan untuk?

A.  Menetapkan masalah keperawatan

B.  Mengidentifikasi kondisi atau masalah kesehatan keluarga.

C.  Menetapkan sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga

D.  Mengumpukan informasi tentang pola penangan masalah kesehatan oleh keluarga.

E.  Menetapkan penyebab masalah kesehatan


kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.

2.  Untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan keluarga pada kondisi atau masalah
kesehatan yang ada ditetapkan berdasarkan?

A.  Kebutuhan prioritas keluarga

B.  Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

C.  Fungsi keluarga

D.  Struktur kekuatan keluarga

E.  Nilai-nilai yang ada didalam keluarga


This website stores data such as
3.  Perawat
cookies to enable essential akan
site melakukan pengkajian tentang tugas keluarga di bidang kesehatan yang
functionality, as well as marketing,
personalization, andkedua pada You
analytics. keluarga Bapak M. Tugas keluarga tersebut adalah....
may change your settings at any time
A. memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
or accept the default settings.
B. mengenal masalah kesehatan

Privacy Policy C. mengambil keputusan yang tepat

Marketing D. merawat anggota keluarga yang sakit

Personalization
E. modifikasi lingkungan rumah
Analytics
4.  Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan keperawatan keluarga

Save Accept All


adalah?

A.  Rencana keperawatan disusun oleh perawat


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 102


 

B.  Rencana keperawatan dibuat bersama klien dan keluarga

C.  Rencana keperawatan sesuai keinginan klien dan keluarga

D.  Rencana keperawatan dibuat secara fleksibel

E.  Rencana keperawatan dibuat atas pertimbangan sumber daya masyarakat

5.  Kegiatan yang dilakukan perawat dalam tahap implementasi adalah?

A.  Menetapkan prioritas masalah

B.  Menetapkan tujuan keperawatan

C.  Melakukan intervensi keperawatan

D.  Menetapkan kriteria hasil

E.  Melakukan analisis data terhadap informasi yang diperoleh

6.  Evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan keluarga disebut sebagai?

A.  Evaluasi sumatif

B.  Evaluasi formatif

C.  Evaluasi afektif


D.  Evaluasi kognitif

E.  Evaluasi psikomotor

7.  Bapak Suparman mengalami diare di rumahnya sejak pagi tadi disertai mual, tetapi, Bapak

Suparman masih mau makan dan minum. Tipe diagnosa


di agnosa keperawatan
keperawatan keluarga yang

dapat ditulis adalah ....


A. aktual

B. risiko

C. kemungkinan terjadi

D. promosi kesehatan
This website stores data such as
cookies to enable E.essential site
Wellness
functionality, as well as marketing,
8. and
personalization, Gangguan
analytics.keseimbangan
You cairan & elektrolit
elektrolit (diare)
(diare) pada anak A di kelua
keluarga
rga Bapak adalah
may change your settings at any time
tipesettings.
or accept the default diagnosis keperawatan keluarga....
keluarga....
A. kemungkinan terjadi
Privacy Policy B. sejahtera
Marketing C. aktual

Personalization

Analytics

Save Accept All

 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 103
 

D. promosi kesehatan

E. Wellness

9. Ibu H mengatakan anaknya S umur 1 tahun belum pernah diimunisasi, karena


karena khawatir

anaknya sakit setelah disuntik imunisasi. Ibu H jarang membawa anaknya ke Posyandu,

sehingga tidak pernah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi. Diagnosiskeperawatan

keluarga yang dapat dirumuskan untuk keluarga Ibu H adalah....


A. kecemasan pada Ibu H

B. kurangnya pengetahuan pada Ibu H

C. risiko gangguan pertumbuhan pada An. S

D. kesiagaan meningkatkan pengetahuan pada Ibu H

E. Koping individu tidak efektif pada Ibu H

10. Untuk membantu keluarga


keluarga mengenal masalah
masalah kesehatan keluarga, intervensi perawat

antara lain...

A. hindari ancaman psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi

B. mengenalkan keluarga tentang masalah kesehatan yang terjadi


C. melakukan pendekatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan

D. melakukan observasi perilaku pada anggota keluarga yang sakit

E. merujuk keluarga ke fasilitas ke dekat untuk mendapatkan informasi

11. Faktor penentu


penentu prioritas masalah
masalah keperawatan
keperawatan keluarga berdasarkan…. 
keluarga berdasarkan….

A.  sifat masalah

B.  kemungkinan masalah tidak diubah

C.  masalah yang mengancam jiwa

D.  tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia

E.  Luasnya masalah

12. Seorang Perawat Komunitas aka


akan
n melakukan kunjungan ke Rumah Bp. Y untuk

menjelaskan tentang penyakit


penyakit TB Paru, Kegiatan Perawat tersebut untuk mencapa
mencapaii tugas
This website stores data suchkeluarga
kesehatan as adalah dengan…. 
cookies to enable essential site
functionality, as well
A. asmengenal
marketing,masalah kesehatan
personalization, and analytics. You
may change your B. mengambil
settings keputusan yang tepat
at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

 
Personalization

Analytics

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 104


Save  Accept All
C. merawat anggota keluarga yang sakit

D. memodifikasi lingkungan yang sehat

E. memanfaatkan
memanfaatkan fasilitas kesehatan

13. Perawat mengajarkan


mengajarkan cara pembuatan oralit pada ibu dengan
dengan balita diare. Tindakan
Tindakan

yang dilakukan Perawat tersebut termasuk tindakan....

A.  dependen

B.  independen
C.  interdependen

D.  rujukan

E.  Kolaboratif

14.  Bp. K mempunyai seorang anak yang menderita asma dan belum dapat melakukan batuk

efektif. Perawat Komunitas akan mengajarkan batuk efektif yang benar, kegiatan tersebut

untuk mencapai tugas kesehatan keluarga....


keluarga....

A. mengenal masalah kesehatan

B. mengambil keputusan yang tepat

C. merawat anggota keluarga yang sakit

D. memodifikasi lingkungan yang sehat

E. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

15.  Perawat T melakukan kunjungan ke rumah Ibu K yang menderita TB Paru. Perawat T akan
melakukan intervensi agar keluarga Ibu G mampu memodifikasi lingkungan yang sehat.

Tindakan yang dilakukan oleh Perawat T adalah....

A. menjelaskan pada keluarga tentang penularan penyakit TB Paru

B. memotivasi keluarga untuk memantau obat yang diminum

C. mendemonstrasikan cara batuk efektif pada Ibu G dan keluarga

D. membantu keluarga untuk menyediakan tempat khusus dahak

E. Memotivasi Keluarga menyiapkan tinggi kalori dan protein

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
 

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 105
Marketing

Personalization
Kunci Jawaban:
Analytics
1. B 9. B
Save Accept All
2. B 10. B

3. C 11. A
4. B 12. A

5. C 13. B

6. B 14. C

7. B 15. D

8. C

aftar Pustaka 

Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D., 2014. Community Health Nursing. 8 ed. Philadelphia:
Lippincott & Wilkins.

DeLaune, S. C. & Ladner, P. K., 2011. Fundamentals of Nursing: Standards and Practice. Fourth

ed. New York: Delmar Cengage Learning.


Doenges, M. E., 2005. Nursing diagnosis manual : planning, individualizing, and documenting
client care. Philadelphia: F.A Davis Company.

Freeman, R. a. H., 1981. Community Health Nursing Practice (2nd ed). Philadelphia: W.B.
Saunders Company.

Friedman, M. M., 1998. Family Nursing Research, Theory & Practice. Fourth ed. New Jersey:
Appletion& Lange.

Hanson, S. M. H., 2001. Family Health Care Nursing. Second ed. Philadelphia: F.A Davis
Company.

Herdman, T. H. & Kamitsuru, S., 2014. NANDA International Nursing Definitions & Classification
2015 -2017. Oxford: Wiley Blackwell..
Kaakinen, J. . R., 2015. Family health care nursing : theory, practice, and research.
research. Philadelphia:
F.A Davis Company.

Kementerian Kesehatan RI, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan

Masyarakat di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.

This website stores data such as


 

cookies to enable essential site


functionality, as well as marketing,
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 106
personalization,
  and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Jakarta: Kemenkes
RI.
Privacy Policy
Kementerian Kesehatan RI, 2016. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Marketing
Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kemenkes RI.
Personalization
Kementerian Kesehatan RI, 2017. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga,
Analytics
Jakarta: Available at: http://www.depkes.go.id/article/view/1707070000
http://www.depkes.go.id/article/view/17070700004/program-
4/program-
Save Accept All
indonesia-sehat-dengan-pendekatan-kel
indonesia-sehat-denga n-pendekatan-keluarga.html
uarga.html (Accessed: 19 November 2017).

Maglaya, A. S., 2009. Nursing Practice In Nursing The Community. Fifth edition ed. Marikina
City: Argonauta Corporation.

NANDA, 2012. Nursing Diagnosis Definition & Classification 2012-2014. New York: Wiley Black
Well. PPNI, T. P. S., 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonasia. Kedua ed. Jakarta:
Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Indonesia.

Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R. & Astuti, N. P., 2017. Panduan Asuhan
Keperawatan individu, Keluarga, Kelompok dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA,
ICNP,NOC dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta: UI Press.

Sahar, J. et al., 2018. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga, St Louis: Elsevier.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. 1 ed. Jakarta: DPP
Keperawatan
PPNI.

TIm POkja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. 1 ed. Jakarta: DPP
PPNI.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran Keperawatan. 1 ed. Jakarta: DPP PPNI.

Widagdo, W. & Kholifah, S. N., 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Kemenkes
RI.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 107


 

This website stores data such as

Bab 4
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
PROSEDUR PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KELUARGA 
Privacy Policy

Marketing
Wahyu Widagdo, SKp, MKep, SpKom.
Personalization

Analytics

Save Accept All Pendahuluan


Proses keperawatan keluarga merupakan kegiatan yang terorganisir dan sistematis untuk

memberikan asuhan asuhan keperawatan pada individu dan keluarga yang berfokus pada respon
yang unik seseorang atau kelompok terhadap suatu perubahan baik actual atau risiko, dimana

melalui aktifitas keperawatan yang mana sesorang membutuhkan pelayanan kesehatan melalui

asuhan keperawatan yang terbaik.

Proses keperawatan keluarga dilakukan melalui tahap-tahap pengkajian, diagnosis,

perencanaan, implementasi dan evaluasi, tahap-tahap dalam proses tersebut saling berkaitan

dan sangat menentukan pada tahap berikutnya. Salah satu tahap yang paling penting
penti ng dalam

proses keperawatan keluarga adalah tahap pengkajian, dimana tahap ini sangat menentukan

dalam menetapkan kondisi/masalah kesehatan keluarga. Pada tahap ini perawat akan

mengumpulkan informasi (data) dari berbagai sumber yang ada di dalam keluarga. Data tersebut

dapat diperoleh dari sumber langsung atau sumber tidak langsung.

Pengkajian bertujuan untuk mengumpulkan informasi pada keluarga dapat dilakukan melalui

beberapa metode, diantaranya melalui wawancara, observasi dan melakukan pemeriksaan,

termasuk di dalamnya pemeriksaan fisik yang dilakukan pada setiap anggota keluarga. Untuk

mendapatkan informasi pada keluarga, tentu memerlukan pendekatan pada keluarga, agar
informasi atau data yang dibutuhkan bias disampaikan keluarga secara terbuka dan
d an jelas.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 108


 

Pengkajian keperawatan keluarga yang dilakukan perawat melalui dua tahapan pengkajian,
yaitu tahap pertama dan pengkajian tahap kedua. Pada pengkajian tahap pertama bertujuan atau

berfokus untuk menetapkan kondisi/masalah kesehatan. Sedangkan untuk tahap kedua

bertujuan untuk menetapkan diagnosis keperawatan berdasarkan kondisi/masalah kesehatan


This website stores data such as
cookies to enable essential
yang telah site
diidentifikasi dengan menggunakan pendekatan tugas keluarga dalam bidang
functionality, as well as marketing,
kesehatan
personalization, yang You
and analytics. meliputi: (1) Mengenal kondisi atau masalah kesehatan; (2) Mengambil
may change your settings at any time
keputusan
or accept the untuk meningkatkan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatan; (3) Merawat
default settings.
anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan atau beresiko; (4)Mempertahankan
Privacy Policy
lingkungan rumah yang kondusif untuk kesehatan dan perkembangan personal; (5)
Marketing
Memanfaatkan sumber-sumber
sumber-sumber atau fasilitas kesehatan yang ada (Maglaya, 200
2009).
9).
Personalization
Selanjutnya pada bab ini akan dibahas
dibahas bagaimana prosedur
prosedur pengkajian tahap
tahap pertama dan
Analytics
pengkajian tahap kedua
kedua yang dilakukan oleh perawat pa
pada
da tatanan keluarga.
Save Accept All

Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa dihara
diharapkan:
pkan:

1.  Menjelaskan Prosedur Pengkajian keluarga Tahap pertama

2.  Menjelaskan Prosedur Pengkajian keluarga Tahap kedua

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 109


 

Topik 1
Prosedur Pengkajian tahap Pertama 
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa pengkajian merupakan tahap

pertama dalam proses keperawatan keluarga, dimana pada pengkajian ini perawat

mengumpulkan informasi atau data keluarga dan individu anggota keluarga untuk

mengidentifikasi kondisi/masalah
kondisi/masalah kesehatan
kesehatan keluarga.
keluarga. Informasi yang diperoleh pada tahap

This website stores data


pertama such
tentu as mempengaru
akan mempengaruhi
hi tahap selanjutnya dalam proses keperawatan keluarga.
cookies to enable essential site
functionality, as Keluarga sebagai suatu yang unik, dimana seseorang untuk melakukan pengkajian tentu
well as marketing,
personalization, and analytics. You
harus dibutuhkan kemampuan yang dapat membantu dalam pengumpulan data, diantar adalah
may change your settings at any time
or accept the default settings.
kemampuan komunikasi interpersonal, kemampuan teknikal dan kemampuan berpikir kritis.
Pengkajian keluarga merupakan suatu kesempatan untuk berinteraksi dan menggunakan
Privacy Policy
informasi untuk memberikan asuhan keperawatan yang terbaik dimana perlu kemampuan
Marketing
perawat yang kompeten. Kemampuan perawat untuk menyampaikan maksud dan tujuan kepada
Personalization
klien untuk mengidentifikasi kondisi/masalah kesehatan yang dialami keluarga atau individu
Analytics
anggota keluarga (Doenges, 2005).
Save Accept All
Seorang perawat yang mampu menyampaikan maksud dan tujuan kepada keluarga secara

baik dan mudah untuk dipahami akan sangat menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam
tahap proses keperawatan. Menjalin hubungan baik dengan bersama keluarga merupakan kunci

sukses perawat dalam asuhan keperawatan keluarga. Perawat harus bisa menunjukkan

ketulusan hati untuk membantu mengatasi kondisi atau masalah kesehatan yang dihadapi klien

dan keluarga. Untuk itu perawat harus bisa menggali informasi terkait potensi yang dikeluarga

yang dimiliki dan potensi yang ada di komunitas (Allender, et al., 2014).

Berikut ini data apa saja yang harus dikumpulkan pada pengka
pengkajian
jian tahap pertama, yaitu sebagai

berikut:

Pengkajian Keluarga

1. Data Identitas Keluarga

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 110


 

Data yang dikumpulkan meliputi nama Kepala Keluarga; alamat dan nomer telepon;

komposisi keluarga (termasuk genogram); tipe keluarga; suku bangsa; agama; status kelas

social; aktifitas rekreasi keluarga.

2. Tingkat perkembangan keluarga.

Data yang dikumpulkan meliputi tingkat perkembangan keluarga yang ada; tugas

perkembangan yang belum dijalankan; riwayat keluarga ini dan riwayat keluarga dari kedua

orang tua.

3. Data Lingkungan.

Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik rumah; karakteristik tetangga dan

komunitas; mobilitas geografi keluarga; dan kegiatan atau aktifitas yang diikuti keluarga di

This website stores komuniti.


data such as
cookies to enable essential site
4. Struktur keluarga.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Data You
yang dikumpulkan meluputi pola komunikasi; status kekuatan; struktur peran; dan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
nilai-nilai keluarga.

5. Fungsi keluarga.
Privacy Policy
Data yang dikumpulkan meliputi fungsi akfektif keluarga; fungsi sosialisasi dan fungsi
Marketing
perawatan kesehatan.
Personalization
6. Stress dan koping keluarga.
Analytics
Data yang dikumpulkan meliputi; stressor jangka pendek dan jangka Panjang; kemampuan
Save Accept All
keluarga untuk merespon terhadap stress; koping yang digunakan; penggunan strategi
efektif disfungsional (Friedman, 1998).
Pengkajian Individu (Pengkajian anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan).

1.  Identititas individu

2.  Riwayat kesehatan.

Data yang dikumpulkan adalah riwayat kesehatan saat ini maupun riwayat kesehatan
masa lalu yang berkaitan masalah kesehatan atau penyakit yang dialami klien.

3.  Pemeriksaan fisik

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 111


 

Data yang dikumpulkan dapat dilakukan dengan pemeriksaan head to toe atau sistem

meliputi:

a.  Keadaan Umum

b.  Tanda-tanda vital dan kesadaran

c.  Status gizi: TB, BB, IMT

d.  Status pernapasan: Suara napas, kedalaman, kecepatan dan batuk.

e.  Status jantung: denyut apical, irama jantung dan suara jantung

f.  Status sirkulasi:kecepatan, irama, dan kualitas denyut nadi.

g.  Status kulit: warna, temparatur, tugor, edema, lesi/luka dan distribusi
di stribusi rambut.

h.  Status neurologi: Status mental, orientasi, orentasi, reaksi pupil, penglihatan dan

penampilan mata, kemampuan mendengar, pengecap, penghidu, pengecap, sensasi

terhadap sentuhan, nyeri dan temperature.


i.  Status muskuloskletal: Tonus otot, ukuran otot, kekuatan otot, berjalan, stabilitas,

dan jangkauan sendi.


This website stores data such as
 j.  Status
cookies to enable essential site gantroinstestinal:
gantroinstestinal: kondisi mulut, lidah, gusi, gigi, reflek menelan dan gag reflek,
functionality, as well as marketing,
suara usus, distensi abdomen, impaction, hemorrhoid, pembesaran hepar dan limfa.
personalization, and analytics. You
may change your settings at any genitourinary:
k.  Status time adanya distensi kandung kemih, adannya cairan, kondisi
or accept the default settings.
urethra, kondisi vagina dan payudara.

Privacy Policy 4.  Pengkajian psikososial

Marketing5.  Hasil pemeriksaan diagnostik/laboratorium dan prosedur deteksi dini/skrening kesehatan

Personalization
untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan.
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 112


 

PENGKAJIAN TAHAP PERTAMA

Pengkajian Keluarga Pengkajian Individu Anggota Keluarga.


• Data demografi dan social-budaya. •  Identitias
• Lingkungan rumah •  Riwayat Kesehatan
• Struktur keluarga •  Pemeriksaan Fisik
• Fungsi keluarga •  Kondisi Psikososial
• Perekembangan keluarga •  Pemeriksaan diagnostic/Laboratorium
diagnostic/Laboratorium
• Stress dan strategi koping keluarga

Gambar 4.1 Skema Pengkajian Tahap Pertama

Tipe data yang dikumpulkan pada pada pengkajian data dasar di tahap pertama ini, maka

dapat digunakan untuk diidentifikasi kondisi atau masalah kesehatan klien/keluarga, apakah

itu kondisi sehat, ancaman kesehatan, deficit kesehatan,sakit dan stress atau krisis.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 113


 

Topik 2
Prosedur Pengkajian tahap Kedua

Pengkajian tahap kedua merupakan kelanjutan dari pengkajian tahap pertama, dimana setelah

diindentifikasi kondisi atau masalah kesehatan klien/ keluarga pada pengkajian tahap satu, maka

selanjutnya dilanjutkan dengan pengumpulan data tahap kedua. Pada pengkajian data tahap

kedua ini perawat mencoba untuk menggali secara luas tentang bagaimana keluarga melakukan

tugas keluarga dalam bidang kesehatan pada setiap kondisi atau masalah yang telah
diidentifikasi. Datanya meliputi:

1.  Kemampuan keluarga mengenal kondisi atau masalah kesehatan;

2.  Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan

mengatasi masalah kesehatan;

3.  Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan
ketergantungan atau

beresiko;

4.  Kemampuan keluarga mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif untuk

kesehatan dan perkembangan personal;

5.  Kemampuan keluarga memanfaatkan


memanfaatkan sumber-sumber
sumber-sumber atau fasilitas kesehatan yang ada

(Maglaya, 2009).

Untuk melakukan pengkajian tahap kedua ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam

terhadap terkait dengan realita atau persepsi dari tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang

This websitetelah dijalankan.


stores data such as Selain itu juga dilakukan pegumpulan data dengan metode observasi untuk
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
mendapatkan gambaran dari kondisi atau masalah yang ada.
gambaran
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default contoh
Adapun settings. bentuk pertanyaan terkait dengan pengkajian tahap kedua pada pengkajian

keluarga sebagai berikut (Maglaya, 2009).


Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 114


 

Tabel 4.1 Contoh bentuk pertanyaan terkait pengkajian tugas keluarga dengan masalah
Hipertensi

No Tugas Keluarga Dalam Bidang Pertanyaan

Kesehatan

1 Mengenal kondisi atau masalah   Apakah Bapak/ibu mengetahui apa itu hipertensi ?

kesehatan   Apakah Bapak/ibu mengetahui penyebab hipertensi ?


  Apakah Bapak/ibu mengetahui tanda dan gejala


hipetensi?

  Bagaimana dengan tanda-gejala hipertensi tersebut,


apakah ada juga pada diri Ibu?

2 Mengambil keputusan untuk   Apakah Bapak/Ibu mengetahui akibat lanjut dari


meningkatkan, mencegah dan penyakit hipertensi bila tidak diobati?


mengatasi masalah kesehatan

3 Merawat anggota keluarga yang   Apakah yang bapak/ibu telah dilakukan untuk

sakit, cacat, ketergantungan atau


mengatasi /mengendalikan hipetensi pada ibuM?
beresiko   Apakah ada kemajuan dengan apa yang telah

bapak/ibu lakukan untuk mengatasi/mengendalikan

hipertensi pada ibu M?

4 Mempertahankan lingkungan rumah   Apakah kondisi lingkungan rumah/keluarga nyaman?


yang kondusif untuk kesehatan dan   Apakah ada hambatan dalam komunikasi atau

perkembangan personal. interaksi diantara anggota keluarga?

(observasi interaksi dan komunikasi


komunikasi diantara anggota

keluarga)

5 Memanfaatkan sumber-sumber atau   Apakah ibu M rutin memeriksakan kondisi Hipertensi


fasilitas kesehatan yang ada.


ada. secara rutin di fasilitas pelayanan kesehatan?

  Kenapa Ibu tidak rutin memeriksakan kesehatannya?



This website stores data such as
cookies to enable essential site   Kenapa ibu tidak mengerjakan apa yang dianjurkan

functionality, as well as marketing,


personalization, and analytics. You dalam program terapi?
may change your settings at any time
  Apakah Ibu mengetahui jadwal pelayanan kesehatan

or accept the default settings.
untuk mengendalikan penyakit hipetensinya?

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

 
Save Accept All
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 115
 

Selanjutnya untuk memahami langkah-langkah untuk kegiatan pengkajian keperawatan


keperawatan keluarga

dapat dilihat secara lengkap dibawah ini (Widagdo & Kholifah, 2016):

PENGKAJIAN
PENGKAJIAN TAHAP PERTAMA

Pengkajian Keluarga Pengkajian Individu Anggota Keluarga.


• Data demografi dan social-budaya. • Identitias

• •
 Lingkungan rumah  Riwayat Kesehatan
• Struktur keluarga •  Pemeriksaan Fisik
• Fungsi keluarga •  Kondisi Psikososial
• Perekembangan keluarga •   Pemeriksaan diagnostic 
• Stress dan strategi koping keluarga

KONDISI ATAU MASALAH KESEHATAN


1.  Kondisi sehat,
2.  Ancaman kesehatan,
3.  Defisit kesehatan/sakit
4.  Stress atau situasi krisis.

PENGKAJIAN
PENGKAJIAN TAHAP KEDUA

Pengkajian untuk Identifikasi setiap kondisi/masalah kesehatan yang


ada berdasarkan lima tugas keluarga dalam bidang kesehatan yaitu:
1.  Mengenal kondisi atau masalah kesehatan
2.  Mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan
3.  Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan
atau beresiko.
4.  Mempertaha
Mempertahankan
nkan lingkungan rumah yang kondusif untuk
kesehatan dan perkembanga
perkembangan n pe
personal.
rsonal.
5.  Memanfaatka
Memanfaatkan n sumber-sumber a atau
tau fasilitas kesehatan yang
ada.

Rumusan Diagnosis Keperawatan


Keperawatan pada setiap kondisi
atau masalah kesehatan individu anggota keluaga
1.  Diagnosis actual
2.  Diagnosis risiko
3.  Diagnosis promosi kesehatan
This website stores data such as
cookies to enable essential site
Gambar
functionality, as well as 4.2 .Skema Pengkajian Tahap Pertama dan Pengkajian Tahap Kedua
marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
 

Personalization
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 116
 
Analytics

Save Accept All

Latihan 
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!

Diskrisipsi kasus:

Bapak W (40 tahun) sebagai kepala keluarga dengan Ibu H (30 tahun) dengan dua anak balita an

S (4 tahun) dan anak J ( 1 tahun) tinggal di daerah lingkungan yang padat dan dipinggir sungai.

Saat ini bapak sedang dalam pengobatan TB paru baru sekitar satu bulan.

Tugas:

1.  Identifikasi data-data yang perlu dikaji pada pengkajian tahap pertama untuk kasus diatas

2.  Identifikasi data-data yang perlu dikaji pada pengkajian tahap kedua untuk kondisi atau

masalah kesehatan yang ada.

Ringkasan 
1.  Data yang dikumpulkan pada pengkajiantahap
pengkajiantahap pertama dalam asuhan keperawatan
keperawatan keluarga,

meliputi: pengkajian keluarga (identitas keluarga, tingkat perkembangan keluarga, data

lingkungan rumah, struktur kekuatan keluarga, fungsi keluarga dan stress dan koping) dan

pengkajian individu (identitas individu, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pengkajian

psikososial dan hasil pemeriksaan diagnostic/laborat


diagnostic/laboratorium).
orium).

2.  Data yang dikumpulkan pada pengkajian tahap kedua terkait dengan tugas keluarga terhadap

kondisi atau masalah kesehatan yang telah diidentifikasi, datanya meliputi kemampuan
keluarga:

a.  Mengenal kondisi atau masalah kesehatan

b.  Mengambil keputusan untuk meningkatkan, mencegah dan mengatasi masalah

kesehatan

c.  Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan atau beresiko.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
 
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 117


Privacy Policy

d.  Mempertahankan lingkungan rumah yang kondusif untuk kesehatan dan perkembangan
Marketing

Personalization
personal.
Analytics
e.  Memanfaatkan sumber-sumber
sumber-sumber atau fasilitas kesehatan yang ada.
ada.

Save Accept All

Tes 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.  Kondisi rumah yang kotor, ventilasi dan pencahayaan yang kurang termasuk dalam kondisi

atau masalah kesehatan?


A.  Defisit kesehatan

B.  Ancaman kesehatan

C.  Situasi krisis

D.  Stress lingkungan fisik

E.  Kondisi sehat

2.  Kondisi dimana kepala keluarga menderita


menderita penyakit TB paru BTA + termasuk dalam kondisi

atau masalah kesehatan?

A.  Defisit kesehatan

B.  Ancaman kesehatan

C.  Situasi krisis

D.  Stress lingkungan fisik

E.  Kondisi sehat

3.  Kondisi dimana ibu hamil yang teratur memeriksakan kehamilan ke Puskesmas termasuk
dalam kondisi atau masalah kesehatan?

A.  Defisit kesehatan

B.  Ancaman kesehatan

C.  Situasi krisis

D.  Stress lingkungan fisik

E.  Kondisi sehat

4.  Merawat anggota keluarga yang sakit, cacat, ketergantungan atau beresiko termasuk

dalam tugas keluarga?

This website stores data such as Buku Ajar Keperawatan Keluarga 118
 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your   Pertama
A.settings at any time
or accept the default settings.
B.  Kedua

C.  Ketiga
Privacy Policy
D.  Keempat
Marketing
E.  Kelima
Personalization
5.  Memanfaatkan sumber-sumber
Analytics sumber-sumber atau fasilitas kesehatan yang ada termasuk dalam tugas

keluarga?
Save Accept All
A.  Pertama
B.  Kedua

C.  Ketiga

D.  Keempat

E.  Kelima

Kunci Jawaban:

1.  B

2.  A

3.  E

4.  D

5.  E

aftar Pustaka

Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D., 2014. Community Health Nursing. 8 ed. Philadelphia:
Lippincott & Wilkins. 

Doenges, M. E., 2005. Nursing diagnosis manual : planning, individualizing, and documenting client care.
Philadelphia: F.A Davis Company.

Friedman, M. M., 1998. Family Nursing Research, Theory & Practice. Fourth ed. New Jersey: Appletion&
Lange.

Maglaya, A. S., 2009. Nursing Practice In Nursing The Community.


Comm unity. Fifth edition ed. Marikina City:
Argonauta Corporation.

Widagdo, W. & Kholifah, S. N., 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta: Kemenkes RI.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 119


 

Bab 5
This website stores data such as
PROSEDUR TINDAKAN KEPERAWATAN
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
KELUARGA
may change your settings at any time  
or accept the default
Wahyu settings.SKp, MKep, SpKom dan Yeti Resnayati, SKp, MKes
Widagdo,

Privacy Policy
Pendahuluan
Marketing

Personalization

Analytics
Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan perawat yang di
didasarkan
dasarkan pada
pengetahuan dan penilaian klinis mencapai luaran ( outcome)  yang diharapkan (Tim Pokja SIDI
Save Accept All
DPP PPNI, 2018). Intervensi keperawatan keluarga adalah sebagai tindakan perawat untuk
kepentingan klien atau keluarga dengan tujuan untuk membantu klien atau keluarga dengan

tujuan meningkatkan dan memperbaiki kondisi fisik, emosional, psikososial, spiritual, budaya,

serta lingkungan tempat mencari bantuan. Selain itu juga Intervensi keperawatan keperawatan

keluarga merupakan tindakan yang dilakukan perawat terhadap klien atau keluarga untuk

mencegah penyakit (atau komplikasi) dan meningkatkan, mempertahanka


mempertahankan
n atau mengembalikan

kesehatan. Intervensi keperawatan dilakukan meliputi sebagai berikut:

1.  Melakukan tindakan langsung kepada klien dan keluarga.


2.  Membantu klien dalam melakukan melakukan tindakan sendiri.

3.  Melakukan supervisi kepada klien atau keluarga dalam melakukan tindakan sendiri.

4.  Mengajar klien atau keluarga tentang perawatan kesehatannya.

5.  Melakukan konseling klien atau keluarga dalam membuat pilihan tentang pencarian

dan penggunaan sumber-sumber pelayanan


pel ayanan kesehatan.

6.  Monitoring (pengkajian) klien terhadap kemungkinan komplikasi penyakit.

Tindakan keperawatan adalah merupakan rangkaian perilaku atau aktifitas yang dikerjakan
di kerjakan

oleh perawat untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan (Tim Pokja SIDI DPP PPNI,

2018). Tindakan pada intervensi keperawatan terdiri dari observasi, terapeutik, edukasi dan

kolaborasi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 120


 

Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa dihara


diharapkan:
pkan:

1.  Menjelaskan Pendidikan kesehatan pada keluarga


This website stores data such as
2.  Menjelaskan cara merawat anggota keluarga yang sakit.
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,pemberdayaan keluarga
3.  Menjelaskan
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 121


 

Topik 1

Pendidikan Kesehatan Pada Keluarga

Asuhan keperawatan kepada keluarga bertujuan untuk membantu keluarga agar mampu mandiri

dalam memelihara kesehatan anggotanya. Tujuan itu dapat dicapai apabila keluarga memiliki

kemampuan untuk berperilaku hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat dibangun melalui upaya

pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah upaya terencana untuk mengubah perilaku individu, keluarga,
This website stores data such as
cookies to enable
kelompokessential
dan site
masyarakat. Perubahan yang diharapkan terjadi adalah perubahan cara berfikir,
functionality, as well as marketing,
cara and
personalization, bersikap dan
analytics. Youcara berbuat. Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi
may change your settings at any time
keperawatan
or accept the yang mandiri untuk membantu klien baik individu, keluarga, kelompok dan
default settings.
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan, meningkatkan dan memelihara kesehatannya.
Privacy Policy Tahapan proses pendidikan kesehatan dalam keperawatan dilaksanakan dengan tahapan

Marketing
pengkajian terhadap kebutuhan belajar, penegakkan diagnosa keperawatan, perencanaan,
Personalization
implementasi, evaluasi, dan pendokumentasian.
pendokumentasian.
Analytics

SavePerilaku Kesehatan
Accept All
Konsep Perilaku
Berdasarkan psikologi pendidikan, terbentuknya perilaku baru dan berkembang
b erkembangnya
nya kemampuan

seseorang, terjadi melalui tahapan tertentu yang dimulai dari pembentukan pengetahuan, sikap

sampai dimilikinya keterampilan baru atau pola perilaku baru. Lebih jauh Bloom (1976)

mengemukakan bahwa aspek perilaku yang dikembangkan dalam proses pendidikan meliputi

tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa perilaku tersebut dapat dikembangkan berdasarkan

tahapan tertentu yang dimulai dari pembentukan pengetahuan, (ranah kognitif), sikap (ranah

afektif) dan keterampilan (ranah psikomotor) yang dalam proses pendidikan kesehatan menjadi

pola perilaku baru.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 122


 

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respons seseorang terhadap stimulus yang

berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana seseorang berespon terhadap
sakit dan penyakit, baik secara pasif maupun aktif.

Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem

pelayanan kesehatan. Perilaku ini menyangkut respon terhadap fasilitas kesehatan, petugas

kesehatan dan pengobatan yang berwujud pengetahuan, persepsi, sikap dan tindakan.

Perilaku terhadap makanan yakni respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan

penting bagi hidup. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktik seseorang

terhadap makanan serta unsur unsur yang terkandung didalamnya, pengolahannya dll.

Perilaku terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap lingkungan

sebagai determinan kesehatan manusia. Perilaku ini antara lain mencakup: perilaku sehubungan
This website stores data such as
dengan
cookies to enable air bersih,
essential site pembuangan air kotor, limbah, rumah sehat, dan pembersihan vector.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Domain Perilaku Kesehatan
or accept the default settings.

Untuk tujuan pendidikan, para ahli membagi perilaku ke dalam tiga domain (ranah) yaitu ranah
Privacy Policy
kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam perkembangannya untuk kepentinga
kepentingan
n pengukuran hasil
Marketing
pendidikan ketiga domain itu diukur dari: pengetahuan sasaran terhadap materi ( knowledge),
Personalization
sikap/ tanggapan (attitude) dan praktik atau tindakan yang dilakukan ( practice).
Analytics

Save Accept All


Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu: tahu,

memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan sikap terdiri dari empat tingkat
yaitu: menerima, merespon, menghargai, bertanggung jawab. Sementara itu tingkatan praktik

terdiri dari: persepsi, respons, mekanisme, adaptasi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 123


 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan dapat terbentuk karena berbagai pengaruh atau rangsangan yang berupa

pengetahuan dan sikap,


sikap, pengalaman,
pengalaman, keyakinan, sosial,
sosial, budaya, sarana fisik. Pengaruh
Pengaruh atau

rangsangan tersebut bersifat internal dan eksternal yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga
faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi perilaku kesehatan.

1.  Faktor predisposisi ( predispossing factors) yaitu faktor internal yang ada dalam diri individu,
 predispossing factors

keluarga, kelompok atau masyarakat


masyarakat yang mempermudah individu untuk berperilaku seperti

pengetahuan, sikap, nilai, persepsi dan keyakinan.


keyakinan.

2.  Faktor pemungkin (enabling factors) yaitu faktor yang memungkinkan


memungkinkan individu berperilaku,

karena tersedianya sumber daya, keterjangkauan,


keterjangkauan, rujukan, dan keterampilan.

3.  Faktor penguat (reinforcing factors) yaitu faktor yang menguatkan


menguatkan perilaku seperti
seperti sikap,

keterampilan petugas kesehatan, teman sebaya, orang tua atau atasan.

Prinsip-Prinsip Pendidikan Kesehatan

This websitePendidikan
stores data kesehatan
such as merupakan salah satu peran keperawatan yang penting. Klien berhak
cookies to enable essential site
untuk mengetahui tentang penyakitnya agar dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
kesehatannya danYou
gaya hidupnya. Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dalam
may change your settings at any time
or accept the default settings.
merawat dirinya dan mengembangkan keterampilan perilaku hidup sehat.

Konsep Pendidikan Kesehatan


Privacy Policy

Marketing
Pendidikan adalah proses belajar artinya dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan,
Personalization
perkembangan atau perubahan kearah lebih baik, lebih dewasa dan lebih matang pada diri
Analytics
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Save Accept All
Pendidikan kesehatan
kesehatan dapat didefinisikan
didefinisikan sebagai usaha atau kegiatan
kegiatan untuk membantu

individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan berperilaku


untuk mencapai kesehatan mereka secara optimal.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 124


 

Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah membantu individu, keluarga, atau komunitas untuk

mencapai tingkat kesehatan


kesehatan yang optimal. Tujuan ini dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut :

1.  Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat


masyarakat
2.  Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan kegiatan

untuk mencapai tujuan hidup sehat

3.  Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang

ada

Tujuan Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan keluarga adalah:

1.  Keluarga memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada kesehatan keluarganya,
keluarganya, lingkungan,

dan masyarakat sekitarnya.

2.  Keluarga melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah terjadinya masalah kesehatan,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah, dan mencegah keadaan

ketergantungan melalui rehabilitasi cacat yang disebabkan oleh penyakit.

3.  Keluarga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang eksistensi dan perubahan sistem dan

cara memanfaatkannya dengan


dengan efektif dan efisien.

4.  Keluarga mempelajari apa yang dapat mereka lakukan sendiri dan bagaimana caranya tanpa
This website stores data
selalu such as pertolongan kepada sistem pelayanan kesehatan yang formal.
meminta
cookies to enable essential site
functionality, as wellPendidikan
Proses as marketing,
Kesehatan
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Pendidikan kesehatan dipandang sebagai sebuah sistem sehingga menyangkut aspek masukan,
proses dan keluaran yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 125


 

MASUKAN PROSES KELUARAN


(Perilaku Baru)

•  Latar Belakang •  Kurikulum


Pendidikan •  Sumber Daya
• •
 Sosial Budaya  Lingkungan
•   Kesiapan Fisik Belajar
•  Kesiapan •  Pedoman
Psikologis

Gambar 5.1. Proses Pendidikan Kesehatan

Masukan dalam proses pendidikan kesehatan adalah individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat yang akan menjadi peserta didik. Peserta didik ini sangat dipengaruhi oleh berba gai

aspek latar belakangnya yaitu latar belakang pendidikan, social budaya, kondisi fisik maupun

psikologis (motivasi dan minat)


minat) (Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI, 2013).
Proses dalam pendidikan kesehatan merupakan mekanisme dan interaksi yang

memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada peserta didik dengan memperhatikan

komponen kurikulum, sumber daya, lingkungan belajar dan pedoman. Proses pendidikan

kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor


faktor yaitu : materi/
materi/ bahan
bahan belajar, lingkungan
lingkungan belajar,

instrumental dan subjek belajar.


Materi atau bahan ajar dapat merupakan materi baru atau pelengkap atau pengulangan bagi

subjek belajar. Lingkungan belajar dapat berupa tatanan belajar di kelas, laboratorium,

lingkungan sosial, lingkungan fisik seperti cahaya, udara, dan suara. Instrumental terdiri dari
This website stores data such as
perangkat keras (hardware) seperti perlengkapan belajar dan alat peraga. Perangkat lunak
cookies to enable essential site
functionality, as well asfasilitator
termasuk marketing, belajar, metode belajar, dan organisasi., Subjek belajar dalam pendidikan
personalization, and analytics. You
may change your settings
kesehatan at anyindividu,
adalah time keluarga, kelompok atau masyarakat
masyarakat..
or accept the default settings.

Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan


Privacy Policy

Marketing
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi
Personalization
sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan dan dimensi tingkat pelayanan.
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 126


 

Dimensi Sasaran Pendidikan Kesehatan

Dari dimensi sasarannya pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi: Pendidikan

kesehatan pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI,

2013).

Dimensi Tempat Pelaksanaan

Menurut dimensi pelaksanaan pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat,

sehingga sasarannya akan berbeda seperti berikut ini:

1.  Pendidikan kesehatan


kesehatan di masyarakat (rumah/
(rumah/ keluarga dan lingkungan masyarakat)

2.  Pendidikan kesehatan di tatanan institusi (sekolah, lapas, pesantren, tempat kerja, panti,

asrama haji)

3.  Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, sasarannya pasien atau keluarga pasien

4.  Pendidikan kesehatan ditempat umum

Dimensi Tingkat Pelayanan

Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan dalam 3

tingkat pencegahan yakni:

1.  Pencegahan primer

a.  Promosi kesehatan

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam hal kebersihan

perorangan, pemeriksaan kesehatan berkala, peningkatan


peningkatan gizi, dan kebiasaan hidup sehat.

b.  Perlindungan khusus

Pada tingkat pelayanan ini pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat, misalnya tentang pentingnya imunisasi, perlindungan khusus di

tempat kerja.

This website   Pencegahan


2.stores data suchsekunder
as
cookies to enable essential site
Pencegahan sekunder mencakup deteksi dini dan penanganan secara tepat. Pendidikan
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
kesehatan You
diperlukan karena rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat
masyarakat akan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pada tingkat ini pendidikan kesehatan yang dilakukan

Privacy Policy

Marketing

Personalization
  Analytics

Save Accept All


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 127
 
meliputi penemuan kasus, survey penyaringan kasus, dan penanganan masalah kesehatan

secara tepat.

Metode Pendidikan Kesehatan 

Metode pendidikan kesehatan pada dasarnya adalah kegiatan untuk menyampaikan pesan

kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat agar terjadi perubahan

perilaku. Metode untuk sasaran


sasaran individu akan berbeda dengan metode untuk sasaran keluarga,
keluarga,

kelompok, dan masyarakat. Berikut adalah beberapa metode pendidikan kesehatan untuk

individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Metode Individual

Metode individual digunakan untuk membina perilaku baru pada individu dan keluarga. Metode

individual yang biasa digunakan adalah bimbingan dan penyuluhan. Dengan metode ini kontak

antara klien dengan petugas lebih intensif, setiap masalah yang dihadapi dapat digali lebih dalam

dan dibantu cara pemecahannya.

Metode Kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kesehatan untuk kelompok perlu memperhatikan besarnya

kelompok sasaran.

1.  Metode untuk kelompok besar, adalah:

Apabila peserta pendidikan kesehatan lebih dari 20 orang, metode yang tepat adalah:

ceramah dan seminar. Ceramah sesuai untuk sasaran yang berpendidikan tinggi ataupun

rendah. Sedangkan metode seminar sesuai untuk kelompok besar dengan pendidikan

menengah ke atas.

2.  Metode untuk kelompok kecil, adalah:


Apabila peserta pendidikan kesehatan kurang dari 20 orang, metode yang sesuai adalah:

diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju, bermain peran ( role play ),
), dan permainan

simulasi.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing Buku Ajar Keperawatan Keluarga 128


 
Personalization

Analytics
Metode Massa
SaveMetode pendidikan
Accept All massa untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan

kepada masyarakat atau publik. Contoh


Contoh metode yang biasa digunakan adalah: ceramah, pidato,
tulisan di media massa, sinetron, billboard  yang
 yang dipasang di pinggir jalan.

Alat Bantu Dan Media Pendidikan Kesehatan

Pengertian Alat Bantu Pendidikan Kesehatan

Adalah alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan/ materi. Alat ini juga

sering dikenal dengan alat peraga karena fungsinya untuk memperagakan sesuatu.   Alat peraga

pada dasarnya dapat membantu peserta didik untuk menerima pelajaran dengan menggunakan

panca inderanya.
inderany a. Semakin banyak indera yang digunakan dalam menerima pelajaran,
pelaja ran, maka akan

semakin baik penerimaan pelajaran. Edgar Dale membagi alat peraga ke dalam sebelas bentuk

yaitu: kata-kata, tulisan, rekaman, film, televisi, pameran, kunjungan lapangan, demonstrasi,

sandiwara, benda tiruan, benda asli. Berdasarkan intensitasnya alat peraga tersebut

berikut: 
digambarkan dalam segitiga sebagai berikut: 

Kata-
kata
Tulisan
Rekaman
Film
Televisi
Pameran
Kunjungan Lapangan

Demonstrasi
Sandiwara

Benda Tiruan

Benda Asli

Gambar 5.2. Kerucut Edgar Dale

Manfaat Alat Bantu Pendidikan Kesehatan 


Kesehatan  

Manfaat alat bantu pendidikan kesehatan adalah untuk menimbulkan minat peserta didik, dapat

mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang

peserta didik untuk melaksanakan pesan pendidikan kesehatan, mempermudah penyampaian

bahan, mempermudah penerimaan informasi, mendorong keinginan untuk mengetahui.

This website stores data such as


 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time Buku Ajar Keperawatan Keluarga 129
or accept the
  default settings.

Macam-macam Alat Bantu Pendidikan Kesehatan


Privacy Policy
Pada dasarnya ada dua macam alat bantu pendidikan yaitu:
Marketing
1.  Alat bantu lihat (visual aids)
Personalization
Alat bantu lihat berguna dalam menstimulasi indra penglihatan pada waktu terjadinya proses
Analytics
belajar. Alat bantu ini ada dua bentuk yaitu yang diproyeksikan misalnya slide, film, dan bentuk
Save Accept All
yang tidak diproyeksikan misalnya gambar, peta, bagan,  phantom, dll.
2.  Alat bantu dengar (audio aids)

Alat bantu dengar adalah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengaran pada

waktu proses penyampaian bahan pendidikan, misalnya radio, tape, DVD, dll.

3. Alat bant
bantu
u lihat dengar
dengar ( Audio Aids) 
 Audio Visual Aids)

Selain dua hal di atas ada yang merupakan


merupakan kombinasi
kombinasi yaitu alat bantu lihat dengar
dengar misalnya:

komputer. 
televisi, video kaset, komputer. 

Media Pendidikan Kesehatan

Media merupakan alat saluran ( channel ) untuk menyampaikan informasi kesehatan. Berdasarkan

fungsinya media dibagi menjadi tiga yaitu:

1.  Media cetak


Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan bervariasi. Contohnya: booklet, leaflet,

 flyer  (selebaran),
 (selebaran), rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar, poster.

2.  Media elektronik

Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan.

Adapun jenis-jenisnya adalah : televisi, radio, video, slide, film, internet , VCD.

3.  Media papan (bill board )

Papan atau billboard yang di pasang pada tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan-

pesan atau informasi kesehatan. Media ini juga mencakup pesan yang ditulis di lembaran seng

yang ditempel pada kendaraan umum (bus ataupun taksi)

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 130


 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
Tahap-Tahap Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan Keluarga
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change Pengkajian Kebutuhan
your settings at any time Belajar
or accept the default settings.
Pengkajian tentang kebutuhan belajar dapat digali dari riwayat keperawatan dan hasil pengkajian

fisik serta informasi dari orang yang dekat dengan klien (individu dan keluarga). Pengkajian juga
Privacy Policy

mencakup karakteristik klien misalnya kesiapan belajar, motivasi untuk belajar dan tingkat
Marketing

Personalization
kemampuan untuk membaca. Pengkajian data juga dilakukan melalui observasi terhadap
Analytics
kemampuan dan kebutuhan klien. Kebutuhan belajar klien dapat diidentifikasi dari pertanyaan

Saveklien tentang
Accept All
sesuatu hal yang tidak diketahui klien atau ketidakmampuan klien dalam

melakukan sesuatu.
1.  Pengkajian faktor predisposisi

a.  Pengkajian riwayat keperawatan, mencakup:

•   Usia: memberi petunjuk mengenai status perkembangan seseorang, sehingga dapat


memberi arah mengenai isi pendidikan kesehatan dan pendekatan yang harus

digunakan.

Pertanyaan yang diajukan hendaknya sederhana. Pada klien lanjut usia pertanyaan

dilakukan perlahan dan diulang. Status perkembangan pada anak dapat dikaji melalui

observasi ketika melakukan aktifitas atau bermain sehingga perawat mendapat data

tentang kemampuan motorik dan perkembangan intelektualnya.

•   Persepsi klien tentang kesehatannya: memberikan informasi tentang seberapa jauh


pengetahuan klien
klien mengenai masalahnya dan
dan pengaruhnya terhadap
terhadap aktifitas sehari-
sehari-

hari.

•   Kepercayaan klien tentang kesehatan, agama dan peran gender merupakan faktor
penting dalam mengembangkan rencana pendidikan kesehatan.

•   Keadaan ekonomi klien dapat berpengaruh terhadap proses belajar klien karena
perencanaan pendidikan kesehatan dirancang sesuai dengan sumber yang ada pada

klien agar tujuan dapat tercapai.

•   Gaya belajar klien perlu dikaji agar perawat dapat menentukan metode
metode yang sesuai.
sesuai.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 131


 


  Sistem pendukung klien yang mungkin dapat meningkatkan dan
dan mendorong proses
belajar klien. Anggota keluarga atau teman dekat mungkin dapat membantu klien

dalam mengembangkan keterampilan di rumah dan mempertahankan perubahan gaya


This website stores data such as
hidupsite
cookies to enable essential yang diperlukan klien.
functionality, as well as marketing,
b. Pengkajian fisik
personalization, and analytics. You
may change your settings at anyfisik
Pengkajian timedapat memberikan petunjuk terhadap kebutuhan belajar klien. Hal lain
or accept the default settings.
yang mencakup pengkajian fisik adalah pernyataan klien tentang kapasitas fisik untuk

Privacy Policy belajar dan untuk aktifitas perawatan diri sendiri. Kemampuan melihat dan mendengar

Marketing memberi pengaruh besar terhadap pemilihan substansi dan pendekatan dalam mengajar.

Personalization
Fungsi sistem muskuloskeletal mempengaruhi kemampuan keterampilan psikomotor dan
Analytics perawatan
perawat an diri. Toleransi aktifitas juga dapat dapat mempengaruhi kapasitas klien untuk

Save belajar.
Accept All
c.  Pengkajian kesiapan klien untuk belajar
Klien yang siap untuk belajar dapat dibedakan dengan klien yang tidak siap. Seorang klien

yang siap belajar akan mencari informasi dengan bertanya, atau membaca buku atau

artikel atau tukar pendapat dengan orang lain yang umumnya menunjukkan ketertarikan.

Kesiapan fisik penting dikaji apakah klien dapat memfokuskan perhatian atau lebih

berfokus pada status fisiknya, misalnya


misalnya terhadap nyeri, pusing, lelah, menga
mengantuk
ntuk atau hal

lain.

Kesiapan emosi juga merupakan hal yang sangat penting dikaji. Klien dalam status

cemas, depresi atau dalam keadaan berduka karena keadaan kesehatannya atau keadaan

keluarganya biasanya tidak siap untuk belajar. Perawat tidak dapat memaksanya tetapi

harus menunggu sampai keadaan klien siap menerima proses pembelajaran.

Kesiapan kognitif. Dapatkah klien berfikir secara jernih? apakah klien dalam keadaan sadar

penuh? apakah klien tidak dalam pengaruh zat yang mengganggu tingkat kesadaran?

Keadaan itu sangat penting diketahui oleh perawat.

Kesiapan berkomunikasi. Apakah klien sudah dapat menjalin hubungan saling percaya
dengan perawat? Berkomunikasi
Berkomunikasi dua arah sangat diperlukan dalam proses belajar.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 132


 

d.  Pengkajian motivasi

Seseorang harus mempunyai keinginan belajar demi keefektifan pembelajaran. Motivasi

seseorang dapat dipengaruhi oleh adanya masalah keuangan, penolaka


penolakan
n terhadap status

kesehatan, kurangnya dorongan dari lingkungan sosial, pengingkaran terhadap penyakit,

kecemasan, ketakutan,
ketakutan, rasa malu atau adanya konsep diri yang negatif.

Perawat mengkaji motivasi dan kemampuan klien agar mengerti sepenuhnya tentang

This website stores subjek belajar.


data such as Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin dapat ditunjukkan secara
cookies to enable essential site
functionality, as wellverbal atau nonverbal.
as marketing,
personalization, and analytics. You
e. Pengkajian kemampuan membaca
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Cara yang paling sederhana adalah berikan sesuatu untuk dibaca dan kemudian minta klien

untuk menjelaskan apa yang dibacanya dengan menggunakan bahasanya sendiri. Jika
Privacy Policy
memungkinkan tawarkan kepada klien beberapa cara belajar (membaca,
Marketing
menonton/melihat atau mendengarkan). Jika perawat ragu gunakan materi bacaan yang
Personalization
mudah, sederhana baru kemudian ditambahkan yang lebih kompleks.
Analytics
2.  Pengkajian faktor pemungkin
Save Accept All
Faktor pemungkin mencakup keterampilan serta sumber daya yang penting untuk

menampilkan perilaku sehat. Sumber daya dimaksud meliputi fasilitas yang ada, personalia
yang tersedia, ruangan yang ada, atau sumber lain yang serupa. Faktor ini juga menyangkut

keterjangkauan sumber tersebut oleh klien: apakah biaya, jarak, dan waktu dapat dijangkau?
3.  Pengkajian faktor penguat

Faktor ini yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak.

Faktor penguat dapat berasal dari kepala keluarga, nenek, kakek atau keluarga dekat lainnya.

Apakah faktor penguat itu positif atau negatif tergantung dari sikap dan perilaku orang lain

yang berpengaruh.

Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang berkaitan dengan adanya kebutuhan belajar dikelompokkan ke

dalam kategori kurang pengetahuan.

Definisi kurang pengetahuan adalah pernyataan pada saat individu, keluarga, kelompok atau

komunitas tidak dapat memahami, tidak dapat belajar, dan tidak dapat menunjukkan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 133


 

pengetahuannya tentang tindakan tindakan keperawatan kesehatan yang penting untuk

mempertahankan kesehatan (NANDA).

Karakteristik definisi tersebut di atas adalah: adanya pengungkapan secara verbal tentang

masalah ketidak akuratan mengikui suatu instruksi, ketidaksesuaian perilaku atau adanya

perilaku berlebihan misalnya histeria, permusuhan, agitasi, atau apatis.

Faktor yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab kurangnya pengetahuan

mencakup: kurang terpapar informasi, kurang mengulang pelajaran, adanya kesalahan dalam

menafsirkan, keterbatasan pengetahuan, kurangnya ketertarikan dalam belajar, tidak

familiarnya klien dengan sumber informasi.

Berikut adalah contoh diagnosis keperawatan yang dikemukak


di kemukakan
an NANDA:
This website stores data such as
1. Kurangnya
cookies to enable pengetahuan tentang diet DM
essential site
  well as marketing,
functionality, as
2.   Kurangnya
personalization, pengetahuan
and analytics. You akan bahaya keamanan di rumah
may change your settings at any time
3.  Kurangnya pengetahuan tentang penyalahgunaan zat
or accept the default settings.

Perencanaan Pendidikan Kesehatan


Privacy Policy
Keterlibatan klien saat perencanaan pendidikan kesehatan dapat meningkatkan terciptanya
Marketing
perencanaan yang tepat dan berguna untuk meningkatkan motivasi klien sehingga tujuan dapat
Personalization
tercapai.
Analytics

Save1.  Menetapkan
Accepttujuan
All

Tujuan belajar yang ditetapkan harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:


a.  Menunjukkan perilaku atau penampilan yang dikehendaki. Contohnya: klien dapat

menunjukkan atau mendemonstrasikan cara menyusui dengan benar (psikomotor), klien

dapat mejelaskan alasan mengapa ia harus makan dengan pola sedikit tetapi sering

(kognitif), klien dapat mengemukakan rasa lega setelah menyampaikan permasalahannya

kepada perawat (affektif). Tujuan tidak dinyatakan dalam bentuk perilaku perawat.

b.  Dapat diukur. Contohnya: klien dapat berjalan di sekitar rumahnya.

c.  Menggambarkan kondisi yang diinginkan untuk mengklarifikasi dimana, kapan, atau

bagaimana perilaku yang ditampilkan. Contohnya: klien dapat berjalan dari ujung tempat

tidur ke ujung tempat tidur tanpa menggunakan


menggunakan tongkat pembantu.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 134


 

d.  Terdapat kriteria waktu yang spesifik.


spesifik. Contohnya : klien akan menyebutkan tiga hal yang

mempengaruhi kadar gula darah.

2.  Memilih substansi atau isi materi

Isi materi sangat ditentukan oleh tujuan belajar yang hendak di


dicapai.
capai. Untuk menentukan isi/

materi pembelajaran, perawat harus menggunakan sumber pembelajaran yang akurat,

terbaru, didasarkan atas tujuan pembelajaran, disesuaikan dengan usia klien, budaya dan

kemampuan. Isi harus konsisten dengan mempertimbangkan waktu dan sumber daya yang

mungkin untuk pengajaran.

3.  Memilih strategi belajar

Beberapa tujuan belajar mungkin dapat dicapai dengan mudah melalui tatap muka satu

persatu antara perawat dan klien tetapi tujuan yang lainnya dengan mudah dapat dicapai

dengan metode diskusi kelompok.


4.  Memilih alat bantu dan media pembelajaran
This website stores
Alat data such
bantu as membantu proses pembelajaran, dan digunakan untuk menambah atau
dapat
cookies to enable essential site
functionality, asmenguatkan
well as marketing,
pengajaran dengan strategi tatap muka. Alat bantu pengajaran juga sangat
personalization, and analytics. You
may change your ditentukan
settings atoleh tujuan belajar yang hendak dicapai, oleh karena itu pilihlah alat bantu secara
any time
or accept the default settings.
hati-hati.

5.  Membuat rencana evaluasi


Privacy Policy
Rencana evaluasi harus disebutkan dalam perencanaan kegiatan pendidikan kesehatan,
Marketing
misalnya waktu, sasaran, dan indikator apa yang akan dicapai. Evaluasi dapat dibedakan
Personalization

Analyticsmenjadi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses adalah menilai langkah-langkah

yang telah dijadwalkan dalam perencanaan, apakah sesuai atau terjadi perubahan dalam
Save Accept All
pelaksanaannya. Misalnya tentang jadwal waktu, tempat dan alat bantu belajar. evaluasi hasil
kegiatan adalah evaluasi ketercapaian tujuan yang ingin dicapai dengan pendidikan

kesehatan. Misalnya sudahkah terjadi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan

tindakannya.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 135


 

Implementasi Pendidikan Kesehatan

Perawat harus fleksibel dalam mengimplementasikan berbagai rencana pembelajaran.

Implementasi rencana pembelajaran memerlukan keterampilan personal seperti teknik

komunikasi dan pendekatan yang ramah dan hangat. Berikut adalah petunjuk yang dapat
membantu perawat mengimplementasikan rencana pegajaran.

1.  Waktu yang optimal untuk setiap sesi tergantung pada peserta didik

2.  Kecepatan pengajaran dari setiap sesi mempengaruhi proses pembelajaran. Perawat

hendaknya sensitif terhadap tanda apakah pengajaran terlalu cepat atau lambat. Jika klien

tampak bingung atau tidak mengerti kemungkinan perawat mengajar terlalu cepat. Jika klien

tampak bosan dan kehilangan perhatian mungkin mengajar terlalu lambat atau periode

belajar terlalu lama.

3.  Keadaan lingkungan dapat menurunkan atau sebaliknya membantu proses pembelajaran.
Lingkungan yang bising akan mengurangi konsentrasi, sedangkan lingkungan yang nyaman

dapat meningkatkan pembelajaran.

4.  Alat bantu pengajaran dapat membantu perkembangan


perkembangan belajar dan membantu memfokuskan

perhatian klien. Untuk membantu klien belajar, perawat hendaknya menggunakan alat bantu
This website stores data such as
dan meyakinkan bahwa semua peralatan berfungsi dengan baik.
cookies to enable essential site
functionality,
5.as wellmenemukan
  Jika as marketing, sendiri isi atau substansi belajar, klien akan belajar lebih baik. Cara untuk
personalization, and analytics. You
may change your settings at anypembelajaran,
meningkatkan time mencakup rangsangan motivasi dan rangsangan pencarian
or accept the default settings.
sendiri, misalnya dengan memberikan tujuan belajar yang hendak dicapai secara spesifik,

Privacy Policy realistis dan memberi umpan balik serta membantu klien memperoleh kepuasan dari belajar.
6.  Melakukan pengulangan untuk memperkuat pembelajaran, sebagai contoh merangkum
Marketing
substansi, mengatakan dengan kata-kata lain.
Personalization

Analytics
7.  Materi/ substansi yang dibahas mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks dan

Save hubungannya
Acceptdilihat
All secara logis.

8.  Gunakan bahasa yang umum untuk meningkatkan komunikasi dengan klien.
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 136


 

Evaluasi Pendidikan Kesehatan

1.  Evaluasi belajar klien

Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaran. Klien, perawat,

dan orang yang mendukung klien menentukan apa saja yang telah dipelajari. Proses evaluasi
ini sama seperti evaluasi terhadap pencapaian
pencapaian tujuan untuk diagnosa keperawatan.

Metode terbaik untuk evaluasi tergantung pada jenis pembelajaran. Evaluasi aspek kognitif

dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, misalnya mengobservasi klien dengan

memilih cara pemecahan masalah yang menggunakan pengetahuannya yang baru.

Pengukuran bisa dengan cara menulis, misalnya dengan memberikan test kepada klien dan

pertanyaan secara oral.

Evaluasi kemahiran aspek psikomotor adalah dengan cara mengobservasi bagaimana klien

melakukan prosedur tindakan. Misalnya cara mengganti balutan tali pusat, atau cara

memandikan bayi. Perawat harus memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan
klien.

Evaluasi sikap adalah penilaian terhadap sikap klien, apakah sikap atau nilai telah berubah.

Evaluasi sikap dapat dinilai dengan cara mendengarkan respon klien terhadap pertanyaan,

mencatat bagaimana bagaimana klien berbicara tentang subjek yang relevan dan dengan

mengobservasi perilaku klien


klien yang mengekspresikan
mengekspresikan perasaan dan nilai.

Perawat dapat memodifikasi atau mengulang perencanaan pembelajaran jika tujuan tidak

tercapai
This website stores dataatau
suchhanya
as sebagian tujuan saja yang tercapai. Perubahan perilaku tidak selalu terjadi
cookies to enable essential site
segera
functionality, as well assetelah belajar, seringkali klien menerima perubahan intelektual terlebih dahulu dan
marketing,
personalization, and analytics.
kemudian baruYou
terjadi perubahan perilaku secara periodik sehingga evaluasi harus dilanjutkan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
beberapa
beberap a lama waktu kemudian.

2.  Evaluasi pengajaran


Privacy Policy
Evaluasi pengajaran merupakan hal penting bagi perawat untuk menilai kemampuannya.
Marketing
Evaluasi harus mencakup pertimbangan semua factor, yaitu: waktu, strategi mengajar, jumlah
Personalization
informasi. Klien dapat memberikan evaluasi kepada perawat, apa yang telah membantunya,
Analytics
apa yang menarik baginya. Perawat hendaknya tidak merasa bahwa pekerjaannya
p ekerjaannya tidak efektif
Save Accept All
apabila klien lupa sesuatu yang telah dipelajarinya.
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 137


 

Dokumentasi

Dokumentasi hasil pembelajaran adalah hal yang sangat penting, karena merupakan suatu

legalitas bahwa pengajaran telah dilakukan. Hal yang perlu didokumentasikan adalah respons

klien dan orang yang mendukungnya. Apa yang dilakukan klien atau keluarganya

mengindikasikan bahwa proses belajar telah terjadi. Dokumentasi hendaknya mencakup


diagnosis keperawatan, tujuan belajar, topik, hasil yang dicapai, kebutuhan mengajar tambahan,

dan sumber sumber yang diberikan.

Contoh: Satuan Acara Pembelajaran

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

(INDIVIDU)

Mata Ajar :

Tuliskan pokok Bahasan besar (contoh Hipertensi)


Sub Topik :

Jelaskan sesuai dengan komponen


komponen yang akan dijelaskan
dijelaskan (contoh
(contoh : diet nutrisi hipertensi,
hipertensi, cara
mencegah hipertensi,dll)

Hari/Tanggal 
Hari/Tanggal  :

Waktu  
Waktu :

Tempat 
Tempat  :

Penyuluh :

I.  Diagnosa Keperawatan :


Keperawatan :
Tulis diagnosa keperawatan terkait kurang pengetahuan
This websiteII.stores
  Tujuandata
Tujuan : : such as
cookies to enable essential site
A.  Tujuan Umum :
functionality, as well as marketing,
Sesuaikan dengan diagnosa keperawatan
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
B.  Tujuan khusus :
or accept the default settings.
Jelaskan dengan jelas dari segi kognitif, afektif dan psikomotor sesuai dengan sub topik
yang dijelaskan.
di jelaskan.
Privacy Policy
Contoh:
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 138
 

1.  Klien mampu menjelaskan definisi hipertensi


2.  Klien mampu menyebutkan penyebab hipertensi
3.  Klien mampu menerapkan cara pencegahan hipertensi
4.  Klien mampu menyusun menu rendah garam
5.  dll sesuai tema
III. Sasaran :
Siapa saja yang akan mengikuti pendidikan kesehatan

Media media yang


IV.  Jelaskan : akan digunakan

V.  Metode 
Metode  :
Jelaskan metode yang akan digunakan

VI. Strategi pelaksanaan:
pelaksanaan: Jelaskan sesuai dengan tabel dibawah ini:

Fase Kegiatan Waktu

Orientasi a.  Memberi salam 5 menit


b.  Memperkenalkan diri
c.  Menjelaskan tujuan dilakukan pendidikan
kesehatan
Kerja a.  Bertanya pada klien sejauhmana mengetahui 35 menit
tentang hipertensi
b.  Menjelaskan sesuai topik
c.  Demonstrasikan hal-hal yang akan dilakuka
di lakukan
n
d.  Memberikan reinforcement  positif
 positif
Evaluasi a.  Redemonstrasi tentang ...dari klien 15 menit
b.  Tanyakan terkait dengan tujuan khusus yang
sdh direncanakan
c.  Jelaskan kembali tentang kesimpulan
pendidikan kesehatan

VII. Kriteria evaluasi 


evaluasi 

A.  Struktur
Struktur :
 : jelaskan apa yang akan dilihat dari persiapan pendidikan kesehatan.
Contoh :

1.  Adanya koordinasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lain tentang pelaksanaan
pendidikan kesehatan
2.  Adanya persiapan yang baik terkait, sarana dan prasarana pendidikan kesehatan
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
B.  Proses
Proses  : Apa yang akan dilihat dari proses pendidikan kesehatan.
personalization, and analytics. You
Contohat:any time
may change your settings
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
 

Personalization

Analytics
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 139
 
Save Accept All

1.  Klien mengikuti pendkes dari awal hingga akhir


2.  Klien antusias dan aktif mengikuti proses pendidikan kesehatan
3.  Klien memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan atau masukan
4.  Klien melakukan redemonstrasi senam ringan untuk aktivitas klien hipertensi

C.  Hasil
Hasil :
 : Evaluasi dari tujuan khusus yang ingin dicapai.
Contoh:

1.  Klien mampu menjelaskan kembali pengertian penyakit hipertensi


2.  Klien mampu menyebutkan 4 dari 7 penyebab hipertensi
3.  Klien mampu menyebutkan 5 dari 8 tanda dan gejala hipertensi, dll

VII.  Materi dan Daftar Pustaka

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
 

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 140
Marketing

Topik 2
Personalization

Analytics
Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Save Accept All

Merawat anggota keluarga yang sakit, merupakan salah satu bentuk intervensi keperawatan
yang dilakukan perawat di keluarga untuk mengembalikan kesehatan
kesehatan klien ke keadaan yang lebih

baik. Tentu intervensi yang dilakukan melalui suatu proses pengkajian, diagnosis keperawatan

dan perencanaan keperawatan. Intervensi keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit di
rumah dilakukan terhadap kondisi klien yang perlu dilakukan intervensi keperawatan langsung

dengan berbagai kondisi atau masalah kesehatan klien pada lingkup praktik keperawatan.

Beberapa intervensi keperawatan yang dilakukan pada klien dan keluarga memerlukan

Selanjutnya  Beberapa
penguasaan beberapa prosedur keperawatan yang harus dikuasai. Selanjutnya 

petunjuk yang perlu diperhatikan dalam melakukan intervensi keperawatan yaitu:

1. Jangan melakukan intervensi keperawatan tanpa mengetahui maksud (rasional) untuk

melakukan tindakan tersebut.

2. Sebelum implementasi tindakan keperawatan, perawat perlu mengkaji kembali klien untuk

status masalah dan apakah intervensi sebelumnya yang diidentifikasi masih valid.
3. Melakukan intervensi keperawatan bukan berupa hafalan atau aktifitas mekanikal- perlu

terus mengkaji respon klien terhadap intervensi keperawatan dan siap mengubah

intervensi yang tidak dikerjakan.

4. Pada saat melakukan intervensi keperawatan kepada klien dan keluarga- maka harus selalu

dapat menjelaskan mengapa perawat melakukan intervensi.


5. Intervensi keperawatan dilakukan secara aman dan dalam lingkungan terapeutik.

Selanjutnya perlu memastikan bahwa lingkungan sesuai untuk apapun tindakan yang akan

dilakukan.

6. Pada saat melakukan intervensi keperawatan,pastikan


keperawatan,pastikan perawat mengetahui protocol dan

prosedur tindakan keperawatan sesuai dengan standar (DeLaune & Ladner, 2011).

Beberapa prosedur keperawatan sering digunakan dalam melakukan perawatan anggota

keluarga yang sakit di rumah. Prosedur keperawatan ini dilakukan pada klien di rumah dilakukan

oleh perawat dengan melibatkan keluarga dalam perawatan yang dilakukan. Hal ini sesuai

This website stores data such as


cookies to enable essential site
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 141
functionality,
  as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default tugas
dengan settings.keluarga dalam bidang kesehatan yaitu keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau sakit. Adapun tindakan-tindakan


tindakan-tindakan keperawatan
Privacy Policy
yang digunakan dalam merawat klien di keluarga (rumah) (Hilton , 2004) adalah sebagai berikut:
Marketing
1.  Pernapasan
Personalization
a.  Mengkaji kemampuan klien untuk bernapas.
Analytics
b.  Memonitor kecepatan bernapas.
Save Accept All
c.  Mempertahankan jalan napas

d.  Memonitor sekresi atau sputum klien.


e.  Membuang sekresi atau sputum oral.

2.  Mobilisasi

a.  Mengkaji kemampuan mobilisasi

b.  Melakukan pencegahan jatuh

c.  Melakukan pergerakan atau mobilisasi.

3.  Kebersihan diri & Memakai Pakaian

a.  Mengkaji kemampuan klien untuk melakukan kebersihan diri dan memakai pakaian.

b.  Membantu klien untuk mandi dan memakai pakaian.

c.  Membantu klien untuk membersihkan mulut.

d.  Melakukan perawatan mata

e.  Melakukan perawatan rambut

4.  Makan dan Minum

a.  Mengkaji status hidrasi klien.

b.  Mengkaji klien dalam menseleksi pendekatan untuk makan atau minum.

c.  Memonitor status nutrisi.

d.  Memonitor pemasukan cairan.

e.  Membantu makan dan minum.

f.  Memberikan makan klien yang memiliki risiko kesulitan menelan.


g.  Memberikan pertolongan pertama pada klien yang tersedak.

5.  Komunikasi

a.  Mengkaji kebutuhan komunikasi klien

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 142


 

b.  Merespon panggilan telepon klien


This website stores data such as
c.  Berkomunikas
cookies to enable essential Berkomunikasi
site i dengan klien.
functionality, as well as marketing,
d.  Mengelola tindak kekerasan dan aggresi.
personalization, and analytics. You
may change your 6. settings at any time
  Mempertahankan temperatur tubuh
or accept the default settings.
a.  Mengukur temperatur tubuh

Privacy Policy b.  Mengkaji kemampuan individu untuk mengukur temperatur tubuh

Marketing c.  Memonitor temperatur tubuh


Personalization
d.  Tindakan meningkatkan atau menurunkan temperatur tubuh.
Analytics 7.  Eliminasi

Save a. Accept
Mengkaji
All kemampuan individu untuk eliminasi

b.  Mengkaji kemampuan klien untuk menggunakan toilet


c.  Merawat klien dengan kateter tetap

d.  Memonitor output urin

e.  Memonitor tindakan eliminasi BAB

f.  Monitoring muntah

8.  Bekerja dan Bermain

a.  Mengkaji kemampuan individu untuk bekerja dan bermain.

b.  Membantu klien untuk menseleksi pendekatan


pe ndekatan aktifitas bekerja.
c.  Membantu klien untuk menseleksi pendekatan
pe ndekatan aktifitas rekresasi.

9.  Tidur.

a.  Mengkaji kebutuhan klien yang berkaitan dengan tidur dan istirahat.

b.  Memonitor tidur dan pola istirahat klien.

c.  Membantu klien mencapai keseimbangan antara aktifitas dan istirahat.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 143


 

Beberapa
Yang SakitProsedur Tindakan Keperawatan Keluarga pada Anggota Keluarga
di Rumah.

1.  Tuberkulosis Paru 

Batuk efektif
This website stores data such as
Adalah membersihkan jalan nafas dari sekresi yang berlebih. Tujuannya adalah untuk
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
memberikan kesempatan paru-paru mengembang, mobilisasi sekret, dan mencegah efek
personalization, and analytics. You
may change your settings
samping at any
dari time sekresi paru.
retensi
or accept the default settings.
Pelaksanaan:

Privacy Policy a.  Persiapan klien: jelaskan tujuan dan rasionalisasi tindakan
b.  Persiapan alat: bantal, tempat tidur (yang dapat diatur) atau kursi, tempat/ wadah sputum
Marketing
yang tertutup yang telah diisi larutan klorin, kertas tissue
Personalization

Analytics
c.  Persiapan lingkungan:
l ingkungan:

Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman


Save Accept All
d.  Langkah kerja:
• Cuci tangan
• Awali interaksi dengan mengucapkan salam
• Tempatkan klien dengan posisi duduk
• Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas normal untuk beberapa menit hingga merasa
nyaman

• Lakukan nafas dalam dan panjang sebanyak lima kali dan tahan tarikan nafas terakhir
selama tiga detik (jika memungkinkan)

• Batukkan dengan segera setelah menahan nafas selama tiga detik, dengan cara
menggunakan otot-otot perut atau otot-otot respirasi yang lain. Tekan di kedua
kedua sisi

abdomen dengan menggunakan


menggunakan telapak
telapak tangan
tangan saat batuk. Upayakan
Upayakan lendir untuk

keluar

• Kembali rileks dan bernafas normal


 Anjurkan klien untuk batuk kembali secara teratur (tetap memperhatikan tindakan
hygienis)

• Anjurkan klien membuang dahak (bila ada) ke dalam sputum pot

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 144


 

• Bersihkan mulut klien dengan kertas tissue


 Lakukan evaluasi respon klien selama dan setelah tindakan
• Rapihkan alat-alat
• Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam
• Cuci tangan
• Dokumentasik
Dokumentasikan
an hasil tindakan batuk efektif

e.  Evaluasi:

This website storesRespon verbal:


data such as
cookies to enableKlien
essential site
mengatakan dapat lebih nyaman
nyaman dan dapat mengeluarkan sek
sekret
ret dengan mudah.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Respon non You
verbal:
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Klien kooperatif dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya penumpukan sekret pada jalan

nafas (Kementerian Kesehatan RI, 2013).


Privacy Policy
Latihan pernafasan diafragma
Marketing
Adalah Latihan pernafasan merupakan teknik yang digunakan untuk mengkompensasi
Personalization

Analytics
kekurangan pernafasan dengan meningkatkan efisiensi pernafasan. Latihan dilakukan untuk

Save menyimpan energi


Accept All melalui pernafasan yang terkendali.

Tujuan: Mengurangi kegiatan otot pernafasan yang tidak terkordinasi, menurunkan beban
kerja pernafasan, merelaksasi otot dan memulihkan kecemasan.

Pernafasan perut menjadi spontan dan respirasi lebih efisien dan rileks

Pelaksanaan:
a.  Persiapan klien: jelaskan tujuan dan rasionalisasi tindakan

b.  Persiapan alat: bantal, tempat tidur (yang dapat diatur) atau kursi.

c.  Persiapan lingkungan:


l ingkungan:

Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

d.  Langkah kerja:

•  Cuci tangan

  Awali interaksi dengan mengucapkan salam

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 145


 

•  Tempatkan klien dengan posisi sit up lurus dengan ditopang oleh bahu dan kepala
menengadah.

•  Letakkan telapak tangan diatas perut, persis di bawah tulang iga dan tangan yang lain
pada bagian tengah dada

•  Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam dan lambat secara perlahan melalui hidung
sampai perut menonjol keatas
keatas setinggi
setinggi mungkin. Perut akan membesar selama

inspirasi dan mengempes selama ekspirasi

•  Keluarkan nafas melalui ”pursed lip” sambil menegangkan otot perut dengan kuat
kearah dalam. Rongga dada tidak bergerak, perhatian ditujukan pada perut

•  Lakukan latihan kira-kira satu menit dan istirahat 2 menit, lakukan selama 10 menit ( 4
kali sehari).Lakukan pernafasan diafragma pada saat berbaring, duduk dan akhirnya
This website stores data such as
saat site
cookies to enable essential berdiri dan
dan berjalan.
berjalan. Kordinasikan pernafasan diafragma pada saat menaiki
functionality, as well as marketing,
tangga dan lakukan aktifitas selama masa ekspirasi yang panjang
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
•  Lakukan evaluasi respon klien sebelum, selama dan setelah tindakan

or accept the default settings.


•  Rapihkan alat-alat

Privacy Policy •  Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam


Marketing •  Cuci tangan
Personalization
•  Dokumentasik
Dokumentasikan
an hasil tindakan nafas dalam.
Analytics
e.  Evaluasi:

Save Accept All


Respon verbal klien:
Klien dapat mengatakan bahwa bernafas menjadi lebih ringan dan rileks. Otot
pernafasan menjadi terkordinasi
terkordinasi dan merasa lebih nyaman.

Respon non verbal:

Klien kooperatif ,pernafasan tampak spontan dan respirasi


respirasi lebih efisien dan rileks

2013) 
(Kementerian Kesehatan RI, 2013) 

2.  Stroke

Terapi Latihan Pergerakan Sendi

a.  Pengertian

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 146


 

Terapi latihan pergerakan sendi adalah menggunakan pergerakan tubuh aktif atau pasif

untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibelitas sendi.

b.  Tujuan

1)  Mempertahankan dan meningkatkan fleksibiltas sendi.

2)  Mencegah kontraktur sendi

c.  Langkah-langk
Langkah-langkah
ah Kegiatan

1)  Flexi dan Extensi Pergelangan Tangan

  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


  Atur posisi lengan klien dengan menjauhi sisi tubuh dan siku menekuk dengan

lengan

  Pegang tangan klien dengan satu tangan dan tangan lain memegang pergelangan

tangan klien
  Tekuk tangan klien ke depan sejauh mungkin

  Catat perubahan yang terjadi


This website stores2)data


Flexisuch
danasextensi Siku
cookies to enable essential site
  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
functionality, as well as•marketing,
personalization, and analytics. You
•  Atur posisi lengan klien dengan menjauhi sisi tubuh dengan telapak tangan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
mengarah ke tubuhnya.

  Letakkan tangan di atas siku klien dan pegang tangannya dengan tangan lainnya

Privacy Policy
  Tekuk siku klien sehingga tangannya mendekat bahu

Marketing

Personalization
  Lakukan dan kembalikan ke posisi sebelumnya

Analytics   Catat perubahan yang terjadi


3)  Pronasi dan Supinasi Lengan Bawah


Save Accept All
•  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
•  Atur posisi lengan bawahmenjauhi tubuh klien dengan siku menekuk
•  Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan klien dan pegang tangan klien
dengan tangan lainnya

•  Putar lengan bawah klien sehingga telapak tangan menjauhinya


•  Kembalikan ke posisi semula

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 147


 

4)  Abduksi dan Adduksi

•  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


•  Atur posisi lengan klien di samping badannya

  Letakkan satu tangan perawat di atas klien dan pegang tangan klien dengan tangan
lainnya

•  Gerakkan lengan klien menjauh dari tubuhnya kearah perawat


•  Kembalikan ke posisi semula
•  Catat perubahan yang terjadi
5)  Flexi dan Extensi jari-jari

•  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


•  Pegang jari-jari kaki klien dengan satu tangan, sementara tangan lain memegang
kaki

•  Bengkokkan (tekuk) jari-jari ke bawah


•  Luruskan jari-jari kaki ke belakang
•  Kembalikan ke posisi semula
•  Catat perubahan yang terjadi
6)  Flexi dan Extensi Pergelangan Kaki Siku

  Jelaskan
This website stores data•such as prosedur yang akan dilakukan
cookies to enable essential site
•  Letakkan satu tangan perawat pada telapak kaki klien dan satu tangan yang lain di
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
atasYou
pergelangan kaki. Jaga kaki lurus dan rileks.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
•  Tekuk pergelangan kaki, arahkan diatas siku klien

•  Catat perubahan yang terjadi


Privacy Policy
7)  Rotasi Pangkal Paha
Marketing
•  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Personalization
•  Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki dan satu tangan lain diatas
Analytics
lutut
Save Accept All
•  Putar kaki menjauhi perawat
•  Kembalikan ke posisi semula
•  Catat perubahan yang terjadi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 148


 

Latihan Gerak Lidah dan Bibir 


Bibir 

a.  Pengertian

Latihan gerak lidah dan bibir adalah latihan yang dilakukan untuk meningkatkan atau

mempertahankan
mempertahankan kekuatan otot lidah dan bibir

b.  Tujuan
Membantu klien dalam melatih otot lidah dan bibir yang sangat membantu dalam

mengurangi terjadinya disartria

c.  Langkah-langkah

1)  Bentuk bibir seperti huruf “O” 

2)  Tersenyum

3)  Berganti-ganti membentuk huruf “O” dan tersenyum seolah -olah sedang

mengucapkan huruf o-e

4)  Bukalah mulut lebar-lebar, kemudian gerakkan bibir seperti gerakan mencium

5)  Tutup bibir rapat-rapat seakan mengucapkan “mm” 


6)  Ucapkan “ma ma ma ma” secepat mungkin  

7)  Ucapkan” “mi mi mi mi” secepat mungkin  

8)  Katupkan bibir rapat-rapat, dan kembungkan pipi selama 5 detik, kemudian

hembubuskan

9)  Julurkan lidah sejauh mungkin


mungkin dan tahan selama 3 detik, kemudian tarik kembali

ke dalam mulut

10)  Gerakkan lidah ke atas bawah, samping kanan kiri


This website stores data
11) such as lidah pada seluruh permukaan bibir
Usapkan
cookies to enable essential site
functionality, as well 12)  Ucapkan suara “ta ta ta” dengan kecepatan semakin meningkat  
as marketing,
personalization, and analytics. You
13)  Tekan
may change your settings at any lidah
time ke gusi atas, kemudian tekan kegusi bawah
or accept the default settings.

Latihan Ambulasi
Privacy Policy
a.  Pengertian
Marketing
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk melakukan latihan jalan atau berpindah
Personalization

Analytics
tempat.

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 149


 

b.  Tujuan

Untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya.

1)  Langkah-langkah

1) Duduk ditempat diatas tidur

•   Anjurkan klien untuk meletakkan tangan di samping badannya, dengan telapak

tangan menghadap ke bawah


•   Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan
tangan pada bahu klien

•   Bantu klien untuk duduk dan beri penopang/bantal


2) Turun dan berdiri

  Atur kursi roda dalam posisi terkunci


  Berdirilah menghadap klien dengan ke dua kaki merenggang.


  Fleksikan lutut dan pinggang anda.


  Anjurkan klien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan
• l etakkan

kedua tangan Anda di samping kanan kiri pinggang klien

  Ketika klien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut klien

  Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi


  Bantu klien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman


3)  Membantu berjalan

  Anjurkan klien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang


tclapak tangan anda.

  Berdiri disamping klien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu klien

  Bantu klien untuk jalan


4)  Membantu Ambulasi dengan Memindahkan klien


  Atur branchard dalam posisi terkunci.

•  Bantu klien dengan 2-3 orang.


This website stores data such as
cookies to enable essential

site menghadap klien.
  Berdiri
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
• You tangan di depan dada.
  Silangkan
may change your settings at any time
  Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh klien.
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics
 

Save Accept All

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 150


 
  Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang,

orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang

ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.

  Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.


  Atur posisi klien di brachard (Kementerian Kesehatan RI, 2013).


Mengatur Posisi Tidur

a.  Pengertian

Adalah suatu tindakan dengan memberikan posisi tidur untuk memperlancar sirkulasi

darah klien.

b.  Tujuan

1)  Untuk memperlancar sirkulasi darah

2)  Untuk mencegah komplikasi terjadi seperti pembentukan bekuan darah, dekubitus,

pnemonia, kontraktur otot, keterbatasan gerak sendi

c.  Langkah-langkah

1)  Pastikan bahwa pasien memiliki kasur yang sesuai.

2)  Lakukan mobilisasi (membalikkan) dari satu sisi ke sisi yang lainnya setiap 3 jam sekali

sepanjang siang dan malam.

3)  Ubahlah posisi lengan setiap 2 jam sekali sepanjang siang dan malam hari.

4)  Minimalkan posisi tidur terlentang sebab posisi tidur terlentang akan membuat otot-

otot postur menjadi tidak aktif dan berdampak semakin cepatnya terjadi penurunan
penurunan

kekuatan otot. Jika tidur dalam keadaan terlentang, maka berikan sanggahan pada

sisi yang lemah agar posisi terlentang tidak secara penuh.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

 
Privacy Policy

Marketing

Personalization Buku Ajar Keperawatan Keluarga 151


 
Analytics

Save Accept All


Berikan posisi tidur miring (side lying) dengan cara :

5)  Jika posisi tidur miring kekanan maka berikan topangan pada lengan kiri dan tungkai

kiri dengan menggunakan bantal. Usahakan


Usahakan posisi kepala sejajar dengan tulang

belakang.

6)  Jika posisi miring ke kiri maka posisikan lengan kiri lurus dan geser tulang belikat agak

kedepan. Posisi kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk dengan sanggahan bantal.
Usahakan kepala sejajar dengan tulang belakang.

Teknik Relaksasi
Relaksasi Napas Dalam

a.  Pengertian

Teknik Relaksasi Nafas Dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang

dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas

dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana

menghembuskan napas secara perlahan.

b.  Tujuan

Tujuan dari latihan napas dalam adalah untuk :

1)  Ketentraman hati


2)  Menurunkan kecemasan

3)  Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa

4)  Mengurangi rasa nyeri

c.  Langkah-langkah

1)  Ciptakan lingkungan yang tenan

This website stores data such as


cookies to enable essential site
  functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings. Buku Ajar Keperawatan Keluarga 152
 

Privacy Policy
2)  Usahakan tetap rileks dan tenang
Marketing
3)  Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
Personalization
hitungan 1,2,3
Analytics
4)  Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
Save Accept All
atas dan bawah rileks

5)  Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali


6)  Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan
menghembuskan melalui mulut secara

perlahan-lahan
7)  Membiarkan telapak tangan dan kaki rilek

8)  Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

9)  Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

10)  Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

11)  Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

12)  Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat

3.  Diabetes Mellitus

Perawatan Luka DM
a.  Tujuan

1)  Mencegah komplikasi lebih lanjut akibat luka DM.

2)  Mempercepat proses penyembuhan luka.

3)  Memberikan rasa nyaman klien

b.  Pelaksanaan

1)  Persiapan

a)  Persiapan Pasien

Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dan klien
disiapkan pada posisi yang nyaman

b)  Persiapan Alat

Alat Seteril ( bak instrument bersisi ) :

- 2 Pinset anatomi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 153


 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
- 2 pinset
personalization, and analytics. You chirurgis
may change your settings at any time
- 1 klem arteri
or accept the default settings.
- 1 gunting jaringan

Privacy Policy - 1 klem kocher

Marketing - Kassa dan deppers seteril


Personalization Alat Tidak Seteril
Analytics - Bethadine

Save Accept All


- Larutan NaCl 0,9 %

- Handscone
- Kom kecil

- Verban dan plester

- Perlak

- Tempat cuci tangan

- Bengkok berisi larutan desinfektan ( Lysol )

- Sampiran jika perlu

- Masker jika perlu

- Schort bila perlu

- Obat-obatan sesuai program medis

2)  Langkah Kerja

a)  Cuci tangan.

b)  Jelaskan pada klien tentang tujuan tindakan

c)  Tutup tirai atau pintu ruangan

d)  Buka luka perlahan, hindari terjadinya perdarahan / terauma pada luka. Tidak perlu

menggunakan pinset dalam membuka balutan, cukup menggunakan tangan yang

menggunakan sarung tangan.

e)  Luka dikaji dengan seksama sesuai dengan cara mengkaji luka, jangan lupa

dokumentasikan dengan tepat hal-hal yang harus ditulis dan diambil gambar luka.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 154


 

Jika harus dilakukan pengambilan kultur, sesuaikan dengan prosedur cara


pengambilan kultur.
This website stores data suchluka,
f)  Cuci as boleh dilakukan
dil akukan dengan perendaman air hangat atau air yang mengandung
cookies to enable essential site
antiseptik. Hati-hati dalam mencuci luka jangan sampai menyebabkan trauma,
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings terakhir jika luka tidak terdapat infeksi dapat dibilas dengan NaCl 0,9 % saja atau jika
at any time
or accept the default settings.
ada infeksi dapat menggunakan larutan antiseptik lain, kemudian bilas dengan NaCl

0,9 % atau hanya dengan larutan Feracrylum 1%.


Privacy Policy
g)  Siapkan alas bersih dan mulailah dengan merawat luka. ganti sarung tangan saat akan
Marketing
melakukan pembalutan.
Personalization

Analytics h)  Pilih topikal terapi sesuai dengan kondisi luka, misalnya sesuai dengan warna dasar

luka, bentuk luka, luas dan kedalamannya, terinfeksi atau tidak.


Save Accept All
i)  Tutup luka dengan seksama, jangan sampai ada luka yang tampak kelihatan dari luar,
ukur ketebalan kasa atau bahan topikal yang ditempelkan keluka harus mampu

membuat suasana luka optimal (moisture balance) dan memsuport luka kearah

perbaikan/segera sembuh.

 j)  Jika terdapat edema, lakukan pemeriksaan tentang penggunaan balutan kompresi

(dopler).

k)  Perhatikan kualitas hidup pasien, hindari pasien tidak bisa melakukan aktifitasnya

setelah dikenakan balutan..

l)  Rapikan semua alat-alat dan


dan perhatikan tentang pembuangan
pembuangan sampah medis

3)  Evaluasi

a)  Respon verbal klien : klien mengatakan merasa nyaman, luka tidak bau dan

kesakitan

b)  Respon non verbal : luka tampak bersih tidak ada pus, jaringan berwarna

kemerahan, tidak tampak bengkak.

Senam Kaki Penderita DM

a.  Tujuan
1)  Memperbanyak sirkulasi darah

2)  Memperkuat otot-otot kecil

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 155


 

3)  Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

4)  Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

5)  Mengatasi keterbatasan gerak sendi

6)  Meningkatkan kebugaran klien diabetes mellitus

b.  Pelaksanaan

1)  Persiapan
This website stores data such as
cookies to enable essential site
a) Persiapan klien : Jelaskan tujuan dan rasional dari tindakan
functionality, as well as marketing,
b) Persiapan
Persiapa
personalization, and analytics. Youn alat : Kursi tanpa sandaran dan kertas koran
may change your settings at any time
2)  Langkah
or accept the default settings. Kerja
a)  Posisi awal : Duduk tegak diatas sebuah bangku (jangan bersandar).
Privacy Policy b)  Latihan ke-1 (10x)
Marketing
•  Gerakkan jari-jari kedua kaki anda seperti bentuk cakar
Personalization
•  Luruskan kembali
Analytics
c)  Latihan ke-2 (10x)
Save Accept All
•  Angkat ujung kaki, tumit tepat diletakkan diatas lantai
•  Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali
d)  Latihan ke-3 (10x)

•  Angkat kedua ujung kaki anda


  Putar kaki pada pergelangan kaki ke arah samping
•  Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah
e)  Latihan ke-4 (10x)

•  Angkat kedua tumit anda


•  Putar kedua tumit ke arah samping
•  Turunkan kembali ke lantai dan gerakkan ke tengah
f)  Latihan ke-5 (10x)

•  Angkat salah satu lutut


•  Luruskan kaki anda
•  Gerakkan jari-jari kaki anda ke depa
d epa

•  Turunkan kembali kaki anda, bergantian kiri dan kanan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 156


 

g)  Latihan ke-6 (masing-masing 10x)

•  Luruskan salah satu kaki anda diatas lantai


•  Kemudian angkat kaki tersebut
•  Gerakkan ujung-ujung jari ke arah muka anda
•  Turunkan kembali tumit anda ke lantai
h)  Latihan ke-7 (10x)

•  Seperti latihan sebelumnya, tapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan
i)  Latihan ke-8 (10x)

•  Angkat kedua kaki anda, luruskan dan pertahankan posisi tersebut


This website stores data such as
cookies to enable essential•  Gerakkan
site kaki anda pada pergelangan kaki, ke depan dan ke belakang
functionality, as well as marketing,
personalization, and  j)   Latihan
analytics. ke-9 (masing-masing kaki 10x)
You
may change your settings at any time
•  Luruskan salah satu kaki dan angkat
or accept the default settings.
•  Putar kaki anda pada pergelangan kaki
Privacy Policy •  Tuliskanlah di udara dengan kaki anda angka-angka 0 s/d 9
Marketing k)  Latihan ke-10 (10x)
Personalization
•  Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti
Analytics
bolaKemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan kedua kaki dan setelah itu
Save Accept All
disobek-sobek

•  Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkanlah diatas


lembaran koran lainnya. Akhirnya bungkuslah semuanya dengan kedua kaki

menjadi bentuk bola

3)  Evaluasi

a)  Respon verbal: Klien mengatakan dapat melakukan seluruh gerakan yang

diinstruksikan

b)  Responnon verbal: Klien tampak antusias, tidak mengalami kelelahan dalam

aktifitas, pergerakan kaki tidak mengalami hambatan atau nyeri.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 157


 

Topik 3

Pemberdayaan Keluarga
Pemberdayaan berasal dari kata dasar "daya" yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak

dari pengertian tersebut, maka pemberdayaan dimaknai sebagai proses untuk memperoleh

daya, kekuatan atau kemampuan, dan atau proses pemberian daya, kekuatan atau kemampuan

dari pihak yang memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya. Pada hakekatnya

pemberdayaan adalah suatu proses dan upaya untuk memperoleh atau memberikan daya,

kekuatan atau kemampuan kepada individu, keluarga dan masyarakat lemah agar dapat

mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan kebutuhan dan potensi serta masalah yang dihadapi

dan sekaligus memilih alternatif pemecahnya dengan mengoptimalkan sumberdaya dan potensi
This website stores
yang data such
dimiliki as mandiri.
secara
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
Pemberdayaan sebagai proses menunjuk pada serangkaian tindakan yang dilakukan secara
personalization, and analytics. You
may change your settings
sistematis danatmencerminkan
any time pentahapan kegiatan atau upaya mengubah individu, keluarga dan
or accept the default settings.
masyarakat yang kurang atau belum berdaya, berkekuatan, dan berkemampuan menuju

keberdayaan. Makna "memperoleh" daya, kekuatan atau kemampuan menunjuk pada sumber
Privacy Policy
inisiatif dalam rangka mendapatkan atau meningkatkan daya, kekuatan atau kemampuan
Marketing
sehingga memiliki keberdayaan. Kata "memperoleh" mengindikasikan bahwa yang menjadi
Personalization

Analytics
sumber inisiatif untuk berdaya berasal dari individu, keluarga dan masyarakat itu sendiri. Oleh
karena itu, individu, keluarga dan masyarakat
masyarakat harus menyadari akan perlunya memperoleh daya
Save Accept All
atau kemampuan. Makna kata "pemberian" menunjukkan bahwa sumber inisiatif bukan dari
individu, keluarga dan masyarakat. Inisiatif untuk mengalihkan daya, kemampuan atau kekuatan

adalah pihak-pihak lain yangmemiliki kekuatan dan kemampuan, misalnya pemerintah atau

agen-agen pembangunan lainnya .

Tujuan Pemberdayaan

1.  Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi keluarga/ masyarakat

berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membangun daya kreasi keluarga/

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 158


 

masyarakat dengan mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran akan potensi

yang dimiliki serta upaya untuk pengembangkannya.


pengembangkannya.

2.  Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki keluarga/ masyarakat melalui langkah-langkah

nyata dan menyangkut penyediaan input (berupa bantuan dana, pembangunan prasarana
dan sarana maupun social serta pengembangan Lembaga pendanaan). Untuk itu perlu

program-program khusus untuk keluarga/masyarakat


keluarga/masyarakat yang kurang berdaya.

3. Melindungi, agar yang lemah tidak menjadi bertambah lemah, karena kurang berdaya dalam
menghadapi yang kuat. Melindungi harus dilihat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya

persaingan yang tidak seimbang, akibat eksploitasi oleh kelompok.

Proses Pemberdayaan

Pranarka & Vidhyandika (1996) menjelaskan bahwa ”proses pemberdayaan mengandung dua
kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan

atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada keluarga /masyarakat

agar individu lebih berdaya. Kecenderungan pertama tersebut dapat disebut sebagai

This websitekecenderungan
stores data such primer
as dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau
cookies to enable essential site
kecenderungan
functionality, sekunder menekankan
as well as marketing, menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi
personalization, and analytics. You
individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan apa yang menjadi
may change your settings at any time
or accept the default
pilihan settings. melalui proses dialog.
hidupnya

Privacy Policy Kartasasmita (1995) menyatakan bahwa proses pemberdayaan dapat dilakukan
di lakukan melalui tiga
Marketing
proses yaitu: Pertama: Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi keluarga/
Personalization
masyarakat berkembang (enabling). Titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi
Analytics
yang dapat dikembangkan. Artinya tidak ada sumberdaya manusia atau masyarakat tanpa daya.
SaveDalam konteks
Accept
ini,All
pemberdayaan adalah membangun daya, kekuatan atau kemampuan, dengan

mendorong (encourage) dan membangkitkan kesadaran (awareness ) akan potensi yang dimiliki
serta berupaya mengembangkannya. Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh

keluarga/masyarakatt (empo-wering ), sehingga diperlukan langkah yang lebih positif, selain dari
keluarga/masyaraka

iklim atau suasana. Ketiga, memberdayakan juga mengandung arti melindungi. Dalam proses

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 159


 

pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurang

berdayaannya dalam menghadapi yang kuat.

Proses pemberdayaan keluarga/masyarakat diharapkan dapat menjadikan

keluarga/masyarakatt menjadi lebih berdaya berkekuatan dan berkamampuan. Kaitannya dengan


keluarga/masyaraka

indikator masyarakat berdaya, memiliki ciri-ciri warga keluarga/masyarakat berdaya yaitu: (1)

mampu memahami diri dan potensinya, mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi

perubahan ke depan), (2) mampu mengarahkan dirinya sendiri, (3) memiliki kekuatan untuk

berunding, (4) memiliki bargaining power yang memadai dalam melakukan


mel akukan kerjasama
kerjasama yang saling

menguntungkan,, dan (5) bertanggungjawab atas tindakannya. Selanjutnya


menguntungkan S elanjutnya masyarakat berdaya

adalah masyarakat yang tahu, mengerti, faham termotivasi, berkesempatan, memanfaatkan

peluang, berenergi, mampu bekerjasama, tahu berbagai alternative, mampu mengambil

keputusan, berani mengambil resiko, mampu mencari dan menangkap informasi dan mampu

bertindak sesuai dengan situasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan keluarga/masyarakat

yang memiliki sifat seperti yang diharapkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan

mengoptimalkan partisipasi keluarga/masyarakat secara bertanggungjawab. Meskipun proses

pemberdayaan suatu keluarga/masyarakat merupakan suatu proses yang berkesinambungan,

namun dalam implementasinya tidak semua yang direncanakan dapat berjalan dengan mulus

dalam pelaksanaannya. Tak jarang ada keluarga/kelompok-kelompok dalam komunitas yang

melakukan penolakan terhadap ”pembaharuan” ataupun inovasi yang muncul.  


This website stores
Beberapadata such as (hambatan) dalam pembangunan keluarga/masyarakat, baik yang berasal
kendala
cookies to enable essential site
dari
functionality, kepribadian
as well individu maupun berasal dari sistem sosial:
as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings atdari
1.  Berasal any Kepribadian
time Individu; kestabilan (Homeostatis) , kebiasaan (Habit), seleksi
or accept the default settings.
Ingatan dan Persepsi (Selective Perception and Retention), ketergantungan(Depedence ),

Super-ego, yang terlalu kuat, cenderung membuat seseorang  tidak mau menerima
Privacy Policy
pembaharuan, dan rasa tak percaya diri ( self-Distrust ) 
Marketing
2.  Berasal dari Sistem Sosial; kesepakatan terhadap norma tertentu ( Conformity to Norms),
Personalization
komunitas   tertentu, kesatuan
Analytics yang”mengikat” sebagian anggota masyarakat pada suatu komunitas 
dan kepaduan sistem dan budaya ( Systemic and Cultural Coherence), kelompok
Save Accept All
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 160


 

kepentingan (vested Interest ),


), hal yang bersifat sakral(The Sacrosanct ),
), dan penolakan

terhadap ”Orang Luar” (Rejection


( Rejection of Outsiders)

Pemberdayaan adalah upaya


upaya agar keluarga/masyarakat
keluarga/masyarakat memiliki:

1.  Kesadaran, kemauan & kemampuan untuk dapat melayani pemenuhan kebutuhan

penyelenggara pembangunan kesehatan ( To Serve)

2.  Memperjuangkan kepentingan kesehatan dan keberhasilan pembangunan kesehatan ( To

 Advocate)

3.  Berperan serta aktif melaksanakan


melaksanakan tinjauan kritis
kri tis dan memberikan masukan dalam upaya

peningkatan pembangunan kesehatan (To Watch)

Pemberdayaan keluarga adalah merupakan upaya memfasilitasi agar keluarga mengenal

masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan

memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi,


situasi, kondisi dan
dan kebutuhan
kebutuhan setempat. Menurut

Wallerstein, 1992 Pemberdayaan keluarga/ masyarakat adalah suatu proses kegiatan


kegiatan sosial yang

mana meningkatkan partisipasi keluarga/masyarakat dan organisasi yang bertujuan


meningkatkan kontrol individu, keluarga dan masyarakat, kemampuan politik, memperbaiki

kwalitas hidup keluarga/masyarakat dan keadilan sosial (Hanson, 2001).

Intervensi Pemberdayaan Keluarga.

Intervensi pemberdayaan keluarga meliputi :

1.  Menganjurkan keluarga dan anggota keluarga berpartisipasi secara aktif.

2.  Bertindak dengan berhati-hati dengan mendengarkan apa yang menjadi perhatian dan

mulai dengan yang mereka inginkan.


3.  Mengakui
This website stores data such askeluarga sebagai mitra setara atau anggota tim dalam sistem pelayanan
cookies to enable essential site
functionality, as wellkesehatan.
as marketing,
personalization, and analytics. You
4.  Memperluas visi keluarga tentang pilihan dan kemungkinan apa yang ada.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
5.  Mendorong kemandirian keluarga.

6.  Memungkinkan klien untuk menggunakan otonomi dan penentuan nasib sendiri dalam
Privacy Policy
memutuskan opsi yang mana yang akan dipilih.
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All

 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 161
 

7.  Menghargai bahwa keluarga dan perawat masing-masing memiliki keahlian khusus

sendiri dalam menjaga dan mengelola kesehatan.

8.  Menyadari bahwa keluarga dan perawat membawa kekuatan dan sumber daya kedalam

hubungan mereka.

9.  Menentukan dan menegaskan kekuatan dan sumber daya keluarga yang menjadi dasar

kepercayaan.
10. Mengadvokasi atas nama keluarga ditingkat klien, sietem pelayanan kesehatan dan

kebijakan kesehatan.

11. Membantu keluarga dalam mengembangkan lebih banyak dukungan social dalam

keluarga mereka sendiri melalui pengembangan ketrampilan hubungan keluarga.

12. Memberi keluarga penghargaan atas perubahan dan pencapaian positif yang terjadi

(Friedman, 1998).

Latihan 
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan

berikut!

Deskripsi Kasus:

Bapak H (60 tahun) tinggal bersama istri Ibu K (52 tahun) dengan dua orang anak H (25 tahun)

dan J (21 tahun). Saat ini bapak H mengalami paska stroke (1 minggu paska rawat di RS) dengan

kondisi klien tampak berbaring diatas tempat tidur dengan kelemahan pada bagian tubuh

sebelah kanan, klien mengakami hambatan dalam komunikasi verbal.

Tugas

1.  Identifikasi intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk Bapak H yang mengalami

paska stroke di rumah.


This website stores data such as
cookies to enable essential site
2.  Intervensi pemberdayaan keluarga yang dapat dilakukan oleh perawat untuk keluarga
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
bapak H You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization
 

Analytics

Save  Accept All Buku Ajar Keperawatan Keluarga 162


Ringkasan 

1.  Merawat anggota keluarga yang sakit, merupakan salah satu bentuk intervensi

keperawatan yang dilakukan perawat di keluarga untuk mengembalikan kesehatan klien

ke keadaan yang lebih baik.

2.  Prosedur keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada klien di rumah dengan

melibatkan keluarga dalam perawatan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan tugas

keluarga dalam bidang kesehatan yaitu keluarga mampu merawat anggota keluarga yang

mengalami masalah kesehatan atau sakit.

3.  Pemberdayaan keluarga adalah merupakan upaya memfasilitasi agar keluarga mengenal

masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya pemecahannya dengan

memanfaatkan
memanfaatkan potensi keluarga sesuai situasi, kondisi dan kebutuhan keluarga.

Tes 4

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.  Perawat sebelum melakukan intervensi keperawatan


keperawatan mengkaji kembali terhadap status

masalah kesehatan klien dengan tujuan?

A.  Apakah intervensi keperawatan yang akan dilakukan masih valid atau sesuai.

B.  Apakah ada dukungan dari keluarga

C.  Apakah ada kemampuan keluarga untuk melakukan tindakan secara mandiri

D. Apakah tersedia sumber-sumber di keluarga

E.  Apakah ada penolakan terhadap intervensi yang


y ang akan dilakukan.

2.  Untuk klien yang mengalami gangguan mobilisasi fisik, maka intervensi keperawatan
keperawatan yang

dapat dilakukan oleh keluarga adalah… 

A.  Merujuk tenaga fisioterapi untuk mendapatkan


mendapatkan petunjuk terkait kegiatan latihan.
l atihan.

B.  Mengajarkan untuk melakukan latihan pergerakan sendi (ROM) dengan melibatkan

keluarga
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
 

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 163
Marketing

Personalization
C.  Mengistirahatkan klien sampai ada keinginan untuk melakukan latihan pergerakan
Analytics
D. Membebaskan kepada klien dan keluarga untuk menentukan kapan mulai melakukan
Save Accept All
latihan

E.  Memberikan porsi latihan yang dapat dilakukan klien tanpa ada pengawasan perawat.
3.  Pemberdayaan keluarga yang dapat dilakukan untuk mendukung dalam keberhasilan

adalah?  
dalam pengobatan TB paru di keluarga adalah? 

A.  Mengingatkan kepada klien untuk pemeriksaan kesehatan rutin.


B.  Memberikan dukungan makanan bergizi untuk klien.

C.  Melakukan pengawasan menelan obat secara rutin

D. Menciptakan kondisi lingkungan rumah yang sehat

E.  Membantu klien untuk tindakan lanjut pemeriksaan secara rutin di pelayanan

kesehatan.

4.  Tindakan keperawatan spesifik yang dilakukan


di lakukan terhadap anggota keluarga yang mengalami

stroke di rumah adalah

A.  Latihan Batuk efektif

B.  Latihan otot diafragma


C.  Latihan gerakan lidah dan bibir

D.  Perawatan luka

E.  Latihan atau senam kaki.

5.  Latihan Ambulasi di rumah biasanya dilakukan perawat terhadap klien ?

A.  Diabetes Mellitus

B.  Stroke

C.  TB Paru

D.  Asthma

E.  Paska jantung coroner

6.  Diantara alat bantu yang ada, mana yang paling baik dalam penerimaan materi Pendidikan

kesehatan?

A.  Tulisan

B.  Rekaman

 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You Buku Ajar Keperawatan Keluarga 164
 
may change your settings at any time
or accept the default settings.
C.  Demontrasi
Privacy Policy D.  Film

MarketingE.  Benda tiruan

Personalization
7.  Untuk mengevaluasi sejauhmana Ibu memahami cara mengatasi demam pada anak
Analytics
balitanya dengan cara?
Save Accept All pengertian demam.
A.  Menjelaskan

B.  Mendemostrasikan cara mengatasi demam dengan kompres air hangat.


C.  Menjelaskan prosedur cara mengatasi demam

D.  Menjelaskan cara mengatasi demam dengan obat antidemam

E.  Menjelaskan pentingnya minum banyak untuk anak demam

8.  Untuk mencegah agar tidak terjadi luka pada kaki, maka perlu diajarkan perawatan kaki.
kaki.

Hal ini dilakukan pada klien?

A.  Gagal ginjal

B.  Gagal jantung

C.  Rhematik

D.  Diabetes Mellitus

E.  Stroke
9.  Untuk mencegah penularan TB Paru terhadap anggota keluarga, maka perawat perlu

mengajarkan tentang?

A.  Pentingnya imunisasi lengkap

B.  Pentingnya menutup mulut saat batuk dan membuang dahak pada tempat yang berisi

disinfektan.

C.  Pentingnya makanan tinggi protein dan kalori untuk klien

D.  Pentingnya memisahkan alat makan

E.  Pentingnya menjaga kebersihan rumah

10.  Mengajarkan tentang pentingnya membatasi


membatasi konsumsi garam dan lemak ol
oleh
eh perawat, hal
diberikan pada klien?

A.  Penyakit TB Paru

B.  Hipertensi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 165


 

This website stores


C.  data such as
Diabetes Mellitus
cookies to enable essential site
functionality, as well
D.  as marketing,
Hepatitis
personalization, and analytics. You
may change your   Gatritis
E.settings at any time
or accept the default settings.
KUNCI JAWABAN

Privacy Policy
1 A
Marketing
2 B
Personalization
3 C
Analytics
4 C
Save 5 B Accept All

6 E
7 B

8 D

9 B

10 B

aftar Pustaka

DeLaune, S. C. & Ladner, P. K., 2011. Fundamentals of Nursing: Standards and Practice. Fourth
ed. New York: Delmar Cengage Learning.

Freeman, R. a. H., 1981. Community Health Nursing Practice (2nd ed). Philadelphia: W.B.
Saunders Company.

Friedman, M. M., 1998. Family Nursing Research, Theory Practice. Fourth Edition ed. Norwalk:
Appleton and Lange.

Hanson, S. M. H., 2001. Family Health Care Nursing. Second ed. Philadelphia: F.A Davis
Company.

Hilton , P. A., 2004. Fundamental Nursing Skills. Philadelphia: Whurr Publisher.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Modul Pelatihan Teknis Keperawatan


Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Bagi Perawat Pelaksana di Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.
Tim Pokja SIDI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi. 1 ed. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 166


 

Bab 6
Penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga 
This websiteWahyu
stores Widagdo, SKp, MKep, SpKom.
data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Pendahuluan
or accept the default settings.

Proses keperawatan keluarga merupakan kegiatan yang terorganisir dan sistematis untuk
Privacy Policy
memberikan asuhan asuhan keperawatan pada individu dan keluarga yang berfokus pada respon
Marketing
yang unik seseorang atau kelompok terhadap suatu perubahan baik actual atau risiko, dimana
Personalization

Analytics
melalui aktifitas keperawatan yang mana sesorang membutuhkan pelayanan kesehatan melalui

asuhan keperawatan yang terbaik.


Save Accept All
Asuhan keperawatan keluarga merupakan asuhan yang diberikan pada klien di keluarga
dengan berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi. Melalui asuhan asuhan keperawatan
keluarga perawat dapat melakukan berbagai upaya kesehatan terhadap keluarga dalam bentuk
bentu k

upaya promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative yang tertuang dalam bentuk pencegahan

primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier.

Asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga dilakukan melalui tahap-tahapan proses
keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaa
pelaksanaan
n dan

evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan untuk memberikan layanan keperawatan

secara optimal.

Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan bab ini mahasiswa diharapkan:

1.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien TB Paru dalam konteks


konte ks keluarga.
2.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien pneumonia dalam konteks keluarga.

3.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien Diare dalam konteks keluarga.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 167


 

4.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien HIV-AIDS dalam konteks keluarga.

5.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien Hipertensi dalam konteks keluarga.
6.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien Diabetes Mellitus dalam konteks

keluarga.

7.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien Paska Stroke dalam konteks keluarga.

8.  Mampu menjelaskan asuhan keperawatan klien maternal risiko tinggi dalam konteks

keluarga.
This website stores data such as
9.  Mampu menjelaskan asuhan Keperawatan klien gizi kurang dalam konteks keluarga.
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 168


 

Topik 1

 Asuhan Keperawatan
dalam Konteks Klien
Klien
Keluarga.  
Tuberkulosis Paru

Konsep Dasar TB Paru

Pengertian

Tuberkulosis
Tuberku losis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB

(Mycobacterium Tuberculosis) dan sebagian besar kuman


kuman TBC menyerang paru dan dapat juga

menyerang bagian tubuh lainnya, termasuk meningen, ginjal, tulang dan nodus limfe

This website stores data such


(Kementerian as
Kesehatan RI, 2011).
cookies to enable essential site
Penyebabnya
functionality,  
as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Penyebab dari penyakit TB adalah kuman Mycobacterium tuberkulosis.
tuberkulosis. Kuman ini biasanya
may change your settings at any time
or accept the default settings.
berkembang biak dengan perlahan, berbentuk batang, merupakan organisme tahan asam yang

tumbuh dengan kapsul protein mirip lilin


li lin di luar sehingga tidak mudah hancur. Kuman ini dapat
Privacy Policy
bertahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin. Hal ini terjadi karena kuman
Marketing
berada dalam sifat dornan. Sifat lain dari kuman ini adalah aerob yang menunjukkan bahwa
Personalization
kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi kandungan oksigennya. Kuman ini biasanya
Analytics
disebarkan oleh orang yang terinfeksi yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, tertawa, berbicara
Save Accept All
atau bernyanyi.
Faktor risiko,
risiko,
Faktor risiko tinggi tertular penyakit TB adalah individu yang kontak erat dengan seseorang yang

menderita TB aktif; individu imunosupresif (lansia, klien kanker, klien dalam terapi kortikosteroid,

dan klien HIV/AIDS); klien yang memiliki gangguan medis sebelumnya (diabetes, gagal ginjal

kronis, malnutrisi, dll); klien tanpa perawatan


perawatan yang adekuat (t
(tunawisma,
unawisma, taha
tahanan);
nan); klien yang

tinggal di daerah kumuh; klien yang tinggal di institusi (tahanan, perawatan jangka panjang dan

dirawat di RS jiwa) dan petugas kesehatan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 169


 

Cara Penulaan TB 


TB 

a.  Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang

dikeluarkannya. Namun, bukan berarti bahwa pasien TB dengan hasil pemeriksaan BTA

negative tidak mengandung kuman dalam dahaknya. Hal tersebut bisa saja terjadi oleh

karena jumlah kuman yang terkandung dalam contoh uji ≤ dari 5.000 kuman/cc dahak

sehingga sulit dideteksi melalui pemeriksaan


pemer iksaan mikroskopis langsung
langsung..

b.  Pasien TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB.

Tingkat penularan pasien TB BTA positif adalah 65%, pasien TB BTA negatif dengan hasil

kultur positif adalah 26% sedangkan pasien TB dengan hasil kultur negatif dan foto Toraks

positif adalah 17%.

c.  Infeksi akan terjadi apabila orang lain menghirup udara yang mengandung percik renik dahak

yang infeksius tersebut.


d.  Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan

dahak (droplet nuclei   percik renik )


 ).. Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan
This website stores data such as
cookies to enable dahak (Kementerian
essential site Kesehatan RI, 2014).
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Patofisiologi
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Infeksi primer terjadi pada saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang

terhirup sangat kecil ukurannya sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus
Privacy Policy
dan terus berjalan sampai alveolus. Infeksi mulai saat kuman TB berhasil berkembang biak
Marketing
dengan cara pembelahan diri di paru. Saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe
Personalization
di sekitar hilus paru dan ini disebut sebagai komplek primer. Waktu antara terjadinya infeksi
Analytics
sampai pembentukan komplek primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat
Save Accept All
dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman yang masuk dan besar

respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan

menetap sebagai kuman persiter atau dorman (tidur).

Kadang-kadang daya tahan tubuh seseorang tidak mampu menghentikan perkembangan kuman,

akibatnya dalam beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB Paru. Masa

inkubasi TB sekitar 6 bulan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 170


 

Penyakit ini dapat menyebar melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah yang akan

menimbulkan lesi atau fenomena akut menyebabkan tuberkulosis


tuberkulosis milier. Hal ini terjadi bi la fokus

necrotic   merusak pembuluh darah dimana organisme masuk ke dalam sistem vaskuler dan
necrotic

menyebar ke organ lain.


Manifestasi Klinik

Gejala utama adalah batuk berdahak


berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan

gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu

makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,

demam meriang lebih dari satu bulan.

Penatalaksanaan

Pengobatan tuberkulosis
tuberkulosis berkolaborasi dengan medis, obat tuberkulosis diberikan dalam bentuk

kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, agar semua
kuman (termasuk kuman persister) dapat dibunuh. Jika paduan obat yang digunakan tidak

adekuat (jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan)


pengobatan) maka kuman TB akan berkembang menjadi

kuman kebal obat (resisten). Program Nasional Penangulangan TB di Indonesia menggunakan

paduan OAT (Kemenkes,2011):

Kategori
This website stores 1 : 2(HRZE)/4(HR)3.
data such 2(HRZE)/4(
as HR)3.
cookies to enable essential site
Kategori
functionality, as well 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3.
as marketing,
personalization, and analytics. You
Disamping kedua kategori ini, disediakan paduan obat sisipan (HRZE)
may change your settings at any time
or accept the default Obat
Paduan settings.
Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan tujuan untuk

memudahkan pemberian obat dan menjamin kelangsungan (kontinuitas) pengobatan sampai


Privacy Policy
selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasien dalam sa
satu
tu (1) masa pengobatan. Untuk menja
menjamin
min
Marketing
kepatuhan penderita menelan obat, pengobatan perlu dilakukan dengan pengawasan langsung
Personalization
oleh seorang Pengawas Menelan Obat (PMO). Secara rinci pengobatan tuberkulosis dapat dilihat
Analytics
pada panduan
panduan OAT di Indonesia.
Save Accept All
Efek samping obat TB yang ringan antara lain: tidak nafsu makan, mual, sakit perut, nyeri

sendi, kesemutan, dan warna kemerahan pada air seni. Efek samping obat TB yang berat antara
lain: gatal dan kemerahan di kulit, kuning seluruh tubuh (ikterus), muntah-muntah, gangguan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 171


 

keseimbangan tubuh, gangguan penglihatan,


penglihatan, tuli, renjatan (syok). Jika terjadi efek samping yang

berat maka segera rujuk pasien.

Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada klien dengan stadium lanjut adalah: batuk darah berat

(hemoptisis)
hemoptisis),, kolaps paru
paru   spontan karena kerusakan jaringan paru ( pneumotho
 pneumothorax
rax spontan),
spontan),

bronkhiektasis dan fibrosis paru, insufisiensi kardio pulmoner, penyebaran infeksi ke organ lain

seperti otak, tulang, persendian dan ginjal.

Asuhan Keperawatan Pada Klien TB Paru.


Pengkajian

1.  Riwayat Kesehatan

a.  Riwayat masa lalu: riwayat TB Paru pada keluarga, riwayat pengobatan TB, PMO,

kebiasaan/perilaku
kebiasaan/perilaku membuang dahak sembarangan, merokok

b.  Riwayat saat ini: adanya batuk berdahak selama 2  –


 –   3 minggu atau lebih, batuk dahak

bercampur darah, sesak napas, badan lemas (malaise), nafsu makan menurun, berat
badan menurun, berkeringat malam hari tanpa ada kegiatan fisik, sulit tidur,

demam/meriang lebih dari satu bulan.

2.  Pemeriksaan fisik

a.  Demam subfebris

b.  Sakit kepala

c.  Tachycardia
This website stores data such as
cookies to enable d. essential site
Anoreksia
functionality, as well as marketing,
personalization, e.
and analytics.
  Hilang beratYou
badan
may change your settings at any time
f.  Malaise
or accept the default settings.

g.  Kelelahan
Privacy Policy
h.  Batuk (non produktif pada awal), adanya darah di sputum, sputum mucopurulent
Marketing
i.  Benjolan pada kelenjar limfe, meradang dan nyeri
Personalization
 j.  Nyeri dada pleuritic
Analytics
k.  Mens tidak teratur.
Save Accept All
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 172


 

3.  Psikososial

Status sosial ekonomi, pekerjaan, lingkungan rumah, perasaan terisolasi, penolakan dari

lingkungannnya, perubahan harga diri, peran, strategi koping, sistem pendukung, aktifitas

sehari-hari, aktifitas sosial dan hobby.

4.  Pengetahuan klien dan Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit TB Paru, meliputi: pengertian,

penyebab, tanda dan gejala.

b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi TB Paru.

c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami TB Paru.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien

dan keluarga

e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan

sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah TB Paru

5.  Pemeriksaan diagnostik meliputi:

a.  Kultur sputum

b.  Ziehl Neelsen (pemeriksaan
Neelsen (pemeriksaan BTA)

c.  Test kulit (Protein


(Protein Purified Derivate/PPD
Derivate/PPD atau Mantoux test )

d.  Foto torak.

Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada

klien dengan tuberkulosis


tuberkulosis paru adalah sebagai
sebagai berikut:

1.  Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

2.  Defisit nutrisi


This website3.stores data
  Resiko such penyebaran/
tinggi as aktivasi ulang infeksi tuberkulosis.
cookies to enable essential site
functionality,
4.as well aspengetahuan
  Defisit marketing, mengenai proses penyakit, pencegahan, dan pengobatan
personalization, and analytics. You
may change   Intoleransi
5.your settings ataktivitas
any time berhubungan dengan keletihan, perubahan
perubahan status nutrisi dan demam
or accept the default settings.

Rencana Tindakan 
Tindakan 
Privacy Policy
1.  Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
Marketing

Personalization

Analytics

 
Save Accept All
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 173
 

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien dapat mempertahankan jalan nafas yang

efektif

Kriteria Hasil:

Klien dapat: mengeluarkan sekret tanpa bantuan, menunjukkan


menunjukkan perilaku untuk memperbaiki/

mempertahankan bersihan
bersihan jalan nafas, berpartisipasi dalam program
program pengobatan.
pengobatan.

Rencana tindakan:

a.  Kaji fungsi pernafasan (bunyi nafas, kecepatan, irama, kedalaman dan penggunaan otot

aksesori)

b.  Catat kemampuan untuk mengeluarkan dahak melalui batuk efektif (catat karakter dahak,

 jumlah sputum dan adanya hemoptisis)


hemoptisis)

c.  Berikan klien posisi semi fowler atau fowler

d.  Bantu klien latihan batuk efektif dan latihan nafas dalam

e.  Anjurkan klien mempertahankan masukan


masukan cairan sedikitnya 2500 ml/hari

f.  Berikan obat –obatan


 –obatan sesuai indikasi seperti agen mukolitik bronkhodilator

2.  Defisit nutrisi

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien akan memperlihatkan peningkatan status

nutrisi

Kriteria hasil:

Intake zat gizi meningkat, Intake makanan meningkat, Ratio BB/TT meningkat, tingkat energi

meningkat

Rencana tindakan:
a.  Identifikasi pola diet klien terkait makanan yang disukai/ tidak disukai

b.  Catat status nutrisi klien (turgor kulit, berat badan, integritas
integrit as mukosa oral, kemampuan

menelan, riwayat mual/muntah atau diare)

c.  Kaji
This website stores dataanoreksia,
such as mual dan muntah dan catat kemungkinan hubungan dengan pemberian
cookies to enable essential site
obat
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy
 
Marketing

Personalization
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 174
Analytics
 

Save Accept All


d.  Jelaskan kebutuhan gizi seimbang (tinggi kalori dan protein dengan porsi kecil tetapi

sering)
e.  Libatkan keluarga dalam mengawasi masukan/ pengeluaran dan berat badan secara

periodik

f.  Ajarkan klien dan keluarga dalam menyusun menu seimbang sesuai kebutuhan klien

3.  Defisit pengetahuan tentang proses penyakit,


penyakit, pencegahan dan pe
pengobatan
ngobatan
Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien dan keluarga menyatakan pemahaman

tentang proses penyakit, pencegahan dan kebutuhan pengobata


pengobatan.
n.

Kriteria hasil:

Klien mampu: melakukan perubahan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan dan

menurunkan resiko kekambuhan, mengidentifikasi gejala yang memerlukan evaluasi/

intervensi, menggambarkan rencana untuk menerima perawatan kesehatan yang adekuat

Rencana tindakan:
a.  Kaji kemampuan klien dan keluarga untuk belajar (masalah, kelemahan, tingkat partisipasi,

lingkungan terbaik
terbaik dimana klien d
dapat
apat belajar, seberapa banyak isi, media terbaik dan

siapa yang terlibat)

b.  Jelaskan pentingnya mempertahankan


mempertahankan nutrisi tinggi kalori dan protein serta pemasukkan

cairan yang adekuat

c.  Berikan informasi tertulis


tertulis khusus pada klien sebagai panduan (jadwal obat)
obat)

d.  Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang dosis obat, frekuensi pemberian, kerja yang

diharapkan, efek samping obat dan alasan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang

e.  Ajarkan klien mengidentifikasi


mengidentifikasi gejala yang
yang perlu penanganan llanjut
anjut (batuk darah,nyeri
darah,nyeri

dada, demam, kesulitan bernafas, kehilangan pendengaran dan vertigo)

f.  Libatkan keluarga sebagai PMO dalam mengawasi klien minum obat

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
 
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 175


Privacy Policy

Marketing
g.  Anjurkan keluarga agar membawa anggota keluarga ke pelayanan kesehatan untuk
Personalization
pemeriksaan sputum ulang dan jika ditemukan adanya efek samping yang berat dari obat
Analytics
TB Paru (mulut kering, sakit kepala, mual berlebihan, konstipasi)
Save Accept All

4.  Risiko tinggi penyebaran/ aktivasi ulang infeksi


Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali penyebaran infeksi dapat dicegah atau

menurunnya risiko penyebaran infeksi


Kriteria hasil:

Klien akan :

•  Identifikasi intervensi untuk mencegah atau mengurangi risiko penyebaran infeksi.


•  Demonstrasi teknik dan lakukan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan lingkungan
yang aman

Rencana tindakan:

a.  Kaji patologi penyakit dan penyebaran infeksi melalui droplet udara selama batuk, bersin,

meludah, bicara, tertawa dan menyanyi

b.  Identifikasi orang lain yang berisiko (anggota keluarga di rumah, teman)

c.  Ajarkan dan anjurkan klien untuk batuk/ bersin dengan cara menutup mulut pakai kertas

tisu/ saputangan dan hindari meludah sembarangan (meludah pada tempat tertutup yang

berisi/mengandung desinfektan:
desinfektan: air sabun, lisol, cairan pemutih pakaian/klorin);
pakaian/klorin); gunakan

tisu sekali pakai; ajarkan teknik mencuci tangan yang tepat.

d.  Ajarkan keluarga untuk menghindar saat klien batuk/bersin (pada fase aktif)

e.  Anjurkan keluarga untuk memantau suhu tubuh klien

f.  Jelaskan pentingnya terapi obat bagi


bagi klien sampai pengobatan
pengobatan tuntas

g.  Jelaskan pentingnya melakukan pemeriksaan BTA ulang secara periodik selama program

terapi

h.  Motivasi untuk makan makanan bergizi (gizi seimbang) Berikan makanan porsi kecil tetapi

sering

This website stores data such as Buku Ajar Keperawatan Keluarga 176
 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your i.  Berikan OAT
settings at anysesuai
time program terapi
or accept the default settings.
 j.  Anjurkan keluarga agar memodifikasi lingkungan untuk mencegah penularan TB Paru

seperti membuka jendela agar cahaya masuk rumah, ventilasi yang cukup, membersihkan
Privacy Policy
debu rumah, menjemur kasur, bantal dan selimut secara rutin
Marketing
Pelaksanaan
Personalization
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga di dalam
Analytics

setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,
Save Accept All
afektif serta
serta psikomotor dalam mengatasi
mengatasi masalah TB Paru. Disamping itu, perawat dapat
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dalam rangka meningkatkan

perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

1.  Bersihan jalan nafas efektif

2.  Status nutrisi meningkat

3.  Pengetahuan tentang proses penyakit meningkat

4.  Tidak terjadi penyebaran infeksi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 177


 

Topik 2
 Asuhan Keperawatan Klien
Klien Pneumonia dalam
This website stores data such as
cookies to enable essential site
Konteks Keluarga. 
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Konsep Dasar Pneumoni
Pneumonia
a
Privacy Policy
Pengertian
Marketing

Personalization
Infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang mengakibatkan alveoli berisi
Analytics
exsudat (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

SavePenyebab Accept All

Berdasarkan studi mikrobiologik ditemukan penyebab utama bakteriologik pneumonia anak-


balita adalah Streptococcus pneumoniae/pneumococcus (30-50 % kasus) dan Hemo philus

influenzae type b/Hib (10-30% kasus), diikuti Staphylococcus aureus dan Klebsiela pneumoniae

pada kasus berat. Bakteri lain seperti Mycoplasma pneumonia, Chlamydia spp, Pseudomonas

spp, Escherichia coli (E coli) juga menyebabkan pneumonia. Pneumonia pada neonatus banyak

disebabkan oleh bakteri Gram negatif seperti Klebsiella spp, E coli di samping bakteri Gram positif

seperti S pneumoniae, grup b streptokokus dan S aureus (Said, 2010).

Penyebab utama virus adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) yang mencakup 15-40% kasus

diikuti virus influenza A dan B, parainfluenza, human metapneumovirus dan adenovirus. Pada

dekade terakhir ini epidemi infeksi Human Immuno deficiency Virus (HIV) berkontribusi

meningkatkan insidens dan kematian pneumonia. Penyebab utama kematian pneumonia anak

dengan infeksi HIV adalah karena infeksi bakteri namun sering ditemukan patogen tambahan

seperti Pneumocystis jirovici (dulu Pneumocystis carinii). Di samping itu M tuberculosis tetap

merupakan penyebab penting pneumonia pada anak terinfeksi HIV (Said, 2010).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 178


 

Faktor Risko Pneumonia

Faktor-risiko pneumonia anak-balita Faktor-dasar (fundamental) yang menyebabkan tingginya

morbiditas dan mortalitas pneumonia anak-balita di negara berkembang adalah (Mulholland K,

1999):

This website1.stores
Kemiskinan
data suchyang
as luas. Kemiskinan yang luas berdampak besar dan menyebabkan derajat
cookies to enable essential site
functionality, askesehatan rendah dan status sosio-ekologi menjadi buruk.
well as marketing,
personalization, and analytics. You
2. Derajat kesehatan rendah. Akibat derajat kesehatan yang rendah maka penyakit infeksi
may change your settings at any time
or accept the default settings.
termasuk infeksi kronis dan infeksi HIV mudah ditemukan. Banyaknya komorbid lain seperti

malaria, campak, gizi kurang, defisiensi vit A, defisiensi seng (Zn), tingginya prevalensi
Privacy Policy
kolonisasi patogen di nasofaring, tingginya kelahiran dengan berat lahir
l ahir rendah, tidak ada atau
Marketing
tidak memberikan ASI dan imunisasi yang tidak adekwat memperburuk derajat kesehatan.
Personalization
3. Status sosio-ekologi buruk. Status sosio-ekologi yang tidak baik ditandai dengan buruknya
Analytics
lingkungan, daerah pemukiman kumuh dan padat, polusi dalam-ruang akibat penggunaan
Save Accept All
biomass (bahan bakar rumah tangga dari kayu dan sekam padi), dan polusi udara luar-ruang.

Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan ibu yang kurang memadai serta adanya adat
kebiasaan dan kepercayaan lokal yang salah.

4. Pembiayaan kesehatan sangat


sangat kecil. Di negara berpenghasilan rendah pembiaya
pembiayaan
an kesehatan

sangat kurang. Sebagai gambaran kesenjangan pembiayaan kesehatan adalah sbb: di seluruh

dunia 87% pembiayaan kesehatan di pakai hanya untuk 16% jumlah penduduk di negara ber

penghasilan tinggi. Sisanya (13 %) pembiayaan di pakai untuk sebagian besar (84%) penduduk

di negara berpenghasilan rendah. Pembiayaan kesehatan yang tidak cukup menyebabkan

fasilitas kesehatan seperti infrastruktur kesehatan untuk diagnostik dan terapeutik tidak

adekwat dan tidak memadai, tenaga kesehatan yang terampil terbatas, di tambah lagi dengan

akses ke fasilitas kesehatan sangat kurang

5. Proporsi populasi anak lebih besar. Di negara berkembang yang umumnya berpenghasi lan

rendah proporsi populasi anak 37%, di negara berpenghasilan menengah 27% dan di negara

ber penghasilan tinggi hanya 18% dari total jumlah penduduk. Besarnya proporsi populasi
anak akan menambah tekanan pada pengendalian dan pencega han pneumonia terutama

pada aspek pembiayaan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 179


 

Patofisiologi

Pneumonia yang dipicu oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai usia lanjut.
Pecandu alcohol, pasien pasca operasi, orang-orang dengan gangguan penyakit pernapasan,

sedang terinfeksi virus atau menurun kekebalan tubuhnya , adalah yang paling berisiko.
Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan yang sehat. Pada

saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri

pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak organ paru-paru. Kerusakan

 jaringan paru setelah kolonisasi


kolonisasi suatu mikroorganisme paru banyak
banyak disebabkan
disebabkan oleh reaksi
reaksi imun
This website stores data such as
dan peradangan yang dilakukan oleh pejamu. Selain itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh
cookies to enable essential site
functionality, as wellpada
bakteri as marketing,
pneumonia bakterialis dapat secara langsung merusak sel-sel system pernapasan
personalization, and analytics. You
may change your settings
bawah. at any bakterialis
Pneumonia time menimbulkan respon imun dan peradangan yang paling mencolok.
or accept the default settings.
Jika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru, ataupun seluruh lobus, bahkan

sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri)
Privacy Policy
menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-paru, infeksi dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh
Marketing
melalui peredaran darah. Bakteri pneumokokus adalah kuman yang paling umum sebagai
Personalization

Analytics
penyebab pneumonia (Sipahutar, 2007)

SaveManifestasi
Accept
KlinisAll
Sebagian besar gambaran klinis pneumonia anak-balita berkisar antara ringan sampai sedang
hingga dapat berobat jalan saja. Hanya sebagian kecil berupa penyakit berat mengancam

kehidupan dan perlu rawat-inap. Secara umum gambaran klinis pneumonia diklasifikasi menjadi

2 kelompok. Pertama, „gejala umum‟ misalnya


misa lnya demam, sakit kepala, maleise, nafsu makan

kurang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare. Kedua, „gejala respiratorik‟

seperti batuk, napas cepat (tachypnoe/ fast breathing), napas sesak (retraksi dada/chest

indrawing), napas cuping hidung, air hunger dan sianosis. Hipoksia merupakan tanda klinis

pneumonia berat. Anak pneumonia dengan hipoksemia 5 kali lebih sering meninggal

dibandingkan dengan pneumonia tanpa hipoksemia (Said, 2010).


2010).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 180


 

Penatalaksanaan

Penatalaksaan pada klien dengan pneumonia 2 bulan s/d 59 bulan adalah sebagai berikut

Tanda/Gejala Klasifikasi Tindakan


•   Tarikan dinding dada ke Pneumonia Berat  
• Beri oksigen maksimal 2-3 liter per
dalam (TDDK) atau menit
•   Saturasi oksigen < 9090
9090    
• Beri dosis pertama antibiotik yang
sesuai
 
• Rujuk segera ke RS
 
• Obati wheezing bila ada
•   Napas cepat Pneumonia  
• Berikan amoksisilin oral dosis tinggi 2
kali per hari untuk 3 hari*** 
 
• Beri pelega tenggorokan dan pereda
batuk yang aman

  Apabila batuk > 14 hari rujuk
This website stores data such as  
• Apabila wheezing berulang rujuk
cookies to enable essential site  
• Nasihati kapan kembali segera
functionality, as well as marketing,  
• Kunjungan ulang dalam 3 hari
personalization, and analytics. You  
• Obati wheezingbila ada
may change your  settings

at any
Tidak ada time
tarikan Batuk Bukan  
• Beri pelega tenggorokan dan pereda
or accept the default

settings.
  Dinding dada ke dalam Pneumonia batuk yang aman
•   Tidak ada napas cepat  
• Apabila batuk > 14 hari rujuk
Privacy Policy  
• Apabila wheezing berulang rujuk
 
• Nasihati kapan kembali segera
Marketing  
• Kunjungan ulang dalam 5 hari bila tidak
Personalization ada perbaikan
 
• Obati wheezing bila ada
Analytics

SavePenatalaksaan pada
Accept All klien dengan Pneumonia kurang dari 2 bulan adalah sebagai berikut

Tanda/Gejala Klasifikasi Tindakan


Ada salah satu tanda Penyakit Tindakan Pra rujukan :
berikut: Sangat Berat •  Kirim segera ke RS
- napas cepat (60 kali Rujuk Segera •  Beri 1dosis antibiotik
/menit), •  Obati demam,jika ada
ATAU •  Obati wheezing, jika ada
- napas lambat (30 Kali •  Tetap beri ASI 
/menit), ATAU tarikan
dinding dada ke dalam
yang sangat kuat (TDDK),
ATAU
kurang mau minum
- demam,kejang

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 181


 

- kesadaranmenurun
- stridor
- tangan dan kaki teraba
dingin
- wheezing
- Tanda gizi buruk

-  Tidak ada tarikan Batuk •   Beri pelega tenggorokan dan pereda


dinding dada ke dalam Bukan batuk yang aman
-  Tidak ada napas cepat Pneumonia •   Apabila batuk > 14 hari rujuk
•   Apabila wheezing berulang rujuk
•   Nasihati kapan kembali segera
•   Kunjungan ulang dalam 5 hari bila tidak
ada perbaikan
•   Obati wheezing bila ada

Komplikasi Pneumonia

Komplikasi pneumonia yang dapat terjadi adalah:


•   Infeksi aliran darah.
darah. Infeksi aliran darah atau bakteremia terjadi akibat adanya bakteri yang

masuk ke dalam aliran darah dan menyebarkan infeksi ke organ-organ

lain. data
This website stores Bakteremia
such as berpotensi menyebabkan gagal berfungsinya banyak organ.
cookies to enable essential site
•    Abses paru atau paru bernanah.
bernanah. Abses paru dapat ditangani dengan antibiotik, namun
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
terkadang jugaYou
membutuhkan tindakan medis untuk membuang nanahnya.
may change your settings at any time
or accept the  default

settings.
Efusi pleura.
pleura . Kondisi di mana cairan memenuhi ruang yang menyelimuti paru
paru-paru.
-paru.

Privacy Policy
Asuhan Keperawatan Pada Klien Pneumonia
Marketing
Pengkajian
Personalization
1.  Riwayat penyakit: lamanya keluhan batuk, pilek, demam, status gizi, status imunisasi, dan
Analytics
faktor pencetus
Save Accept All
2.  Kondisi lingkungan: kondisi rumah, ventilasi, pencahayaan, kebersihan, asap rokok, asap
dapur

3.  Pemeriksaan fisik:

a.  Frekuensi pernafasan, suara nafas tambahan, tarikan dinding dada, cuping hidung

b.  Batuk, pilek

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 182


 

c.  Sumbatan nasal: dapat mempengaruhi pernafasan dan menyusu pada bayi, serta dapat

menyebabkan otitis media dan sinusitis

d.  Demam bisa mencapai


mencapai 39.5ºC-40.5ºC (dapat mencetuskan kejang
kejang febris)

e.  Anoreksia: kurang nafsu makan

f.  Muntah: anak kecil mudah muntah bersamaan dengan penyakit dan merupakan petunjuk

untuk awitan infeksi.

g.  Nyeri abdomen: keluhan umum

h.  Diare, biasanya ringan dan merupakan penyerta infeksi pernafasan khususnya karena

virus.

i.  Meningismus: sakit kepala, nyeri, dan kekakuan pada punggung dan leher

4.  Pengetahuan keluarga dan Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit pneumonia, meliputi:

pengertian, penyebab, tanda dan gejala.


b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi pneumonia.
pneumonia.

c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami pneumonia.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman
n yaman untuk klien

dan keluarga

e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber-

This website storessumber


data suchyang
as ada di masyarakat untuk mengatasi masalah pneumonia
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Diagnosa You
Keperawatan
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada
klien dengan ISPA adalah sebagai berikut:
Privacy Policy
1.  Bersihan jalan nafas tidak efektif
Marketing
2.  Pola nafas tidak efektif
Personalization
3.  Peningkatan suhu tubuh
Analytics
4.  Risiko tinggi infeksi
Save Accept All
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 183


 

Rencana Tindakan

1.  Bersihan jalan nafas tidak efektif

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien
k lien mempertahankan jalan nafas yang paten

Kriteria hasil:
Jalan nafas tetap bersih, anak bernafas dengan mudah, anak mengeluarkan sekresi dengan

adekuat, pernafasan dalam batas normal.

Rencana tindakan:

a.  Bantu anak dalam mengeluarkan sputum

b.  Beri ekspektoran sesuai ketentuan

c.  Lakukan fisioterapi dada

d.  Pastikan masukan cairan yang adekuat untuk mengencerkan sekresi

e.  Bantu anak batuk efektif

f.  Buang sekret yang terakumulasi


ter akumulasi

2.  Pola nafas tidak efektif

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan


kunjungan sebanyak...kali
sebanyak...kali klien akan mempertahankan
mempertahankan pola nafas efektif

Kriteria hasil :

Pernafasan dalam batas normal, pernafasan tidak sulit, anak tidur dan istirahat dengan

tenang

Rencana tindakan:
This website stores data such as
cookies to enablea.  essential
Posisikansiteuntuk ventilasi yang maksimum (peninggian kepala minimal 30º)
functionality, as well as marketing,
b.  Periksa posisi anak dengan sering untuk memastikan anak tidak merosot
personalization, and analytics. You
may change your c. settings
Hindariatpakaian
any time atau bedong yang ketat
or accept the default settings.
d.  Gunakan bantal dan bantalan untuk memastikan jalan nafas tetap terbuka

Privacy Policy e.  Tingkatkan istirahat dan tidur dengan penjadwalan yang ketat

f.  Ajarkan pada keluarga tentang tindakan yang mempermudah upaya pernafasan
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 184


 

3.  Peningkatan suhu tubuh

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien dapat mempertahankan suhu tubuh

normal

Kriteria hasil :

Suhu tubuh dalam batas normal


Rencana tindakan:

a.  Monitor tanda-tanda vital

b.  Anjurkan keluarga untuk memberi anak banyak minum dan pertahankan intake cairan

yang adekuat

c.  Anjurkan keluarga untuk memakaikan anak baju yang tipis dan tidak menggunakan

selimut tebal

d.  Ajarkan keluarga cara melakukan kompres pada anak

e.  Berikan obat penurun panas (paracetamol)

4.  Risiko tinggi penyebaran infeksi

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali penyebaran infeksi tidak terjadi

Kriteria hasil:

Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi sekunder, klien tidak menyebarkan infeksi

kepada anggota keluarga yang lain, anak menunjukkan bukti penurunan infeksi

Rencana tindakan:

a.  Kaji situasi rumah dan implementasikan tindakan perlindungan sesuai dengan keadaan

anak

b.  Pertahankan lingkungan yang bersih

c.  Ajarkan
This website stores data suchkeluarga
as untuk menghindari penyebaran infeksi dengan cara tidak membuang
cookies to enable essential site
dahak disembarang tempat dan menutup mulut saat klien batuk dan bersin
functionality, as well as marketing,
personalization,d.and analytics.
  Ajarkan You mencuci tangan yang benar
teknik
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

 
Analytics

Save Accept All


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 185
 
e.  Berikan makanan bergizi sesuai kesukaan anak dan kemauan untuk mengkonsumsi nutrisi

untuk mendukung pertahanan tubuh alami

f.  Beri obat antibiotik sesuai dengan program pengobatan

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga di dalam

setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,
afektif serta
serta psikomotor dalam mengatasi masalah Pneumonia.
Pneumonia. Disamping itu, perawat dapat

memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dalam rangka meningkatkan

perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

5.  Bersihan jalan nafas efektif

6.  Pola nafas efektif

7.  Suhu tubuh dalam batas normal

8.  Tidak terjadi penyebaran infeksi

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing Buku Ajar Keperawatan Keluarga 186


 
Personalization

Analytics
Topik 3
Save Accept All
 Asuhan Keperawatan Klien
Klien Diare dalam
Konteks Keluarga. 

Konsep Dasar Diare


Pengertian

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau
cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih)

dalam satu hari (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Berdasarkan lamanya maka diare dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Diare Akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan

2. Diare Kronis/Persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari Berdasarkan Diare

Bermasalah dibagi menjadi 2 yaitu:

a.  Disentri, yaitu diare dengan darah dan lendir dalam feses.

b.  Diare kronis/persisten

Penyebab.

Dibawah ini penjelasan tentang epidemiologi penyebab penyakit diare (Kementerian Kesehatan

RI, 2011):

1.  Infeksi (kuman-kuman penyakit) Kuman-kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui

makanan/minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita (feces oral)

Di dalam istilah bahasa Inggris disebutkan 5 F (Feces, Flies, Food, Finger, Fomites) siklus

penyebaran penyakit diare bisa digambarkan sebagai berikut melalui: Feces atau tinja Flies
atau lalat Food atau makanan Fomites atau peralatan makanan Finger atau tangan (jari

tangan) Dibawah ini beberapa contoh perilaku terjadinya penyebaran kuman yang

menyebabkan penyakit diare:

• Tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara esklusif (ASI eksklusif) sampai 6 bulan kepada

bayi atau memberikan MP ASI terlalu dini. Memberi MP ASI terlalu dini mempercepat bayi

kontak terhadap kuman

This website stores data such as


  cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time Buku Ajar Keperawatan Keluarga 187
or accept the
  default settings.

Privacy Policy • Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan


meningkatkan risiko terkena penyakit diare karena sangat

Marketingsulit membersihkan botol dan juga kualitas air dibeberapa wilayah Indonesia juga sudah
terkontaminasi kuman-kuman penyakit seperti bakteri E. Coli
Personalization

Analytics
• Menyimpan makanan pada suhu kamar dan tidak ditutup dengan baik

• Minum air/menggunakan air yang tercemar


Save Accept All
• Tidak mencuci tangan setelah BAB, membersihkan BAB ana
anakk
• Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarangan.
sembarangan.

2.  Penurunan Daya Tahan Tubuh


• Tidak memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun (atau lebih). Di dalam ASI terdapat

antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit

• Kurang gizi/malnutrisi
gizi/malnutrisi terutama anak yang kurang gizi buruk akan mudah terkena
ter kena diare

• Imunodefi siensi/Imunosupresi, terinfeksi oleh virus (seperti campak, AIDS)

• Segera proporsional, balita lebih sering terkena diare (55%).

3.  Faktor Lingkungan dan Perilaku Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang

faktor utama dari kontaminasi air atau tinja berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak

sehat.

Faktor Risiko
Perilaku yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diare adalah :

1. Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bln pertama


2. Menggunaka
Menggunakan
n susu botol

3. Menyimpan makanan masak pada suhu kamar


4. Jajan di sembarang tempat (makanan kurang bersih)
5. Air minum tercemar bakteri tinja
6. Tidak mencuci tangan dengan benar
7. Tidak membuang tinja dengan benar

Derajat Dehidrasi Diare

1.  Diare Tanpa Dehidrasi

Kehilangan cairan < 5% Berat Badan penderita diare.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 188


 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
Tanda-tandanya:
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
• Balita tetapYou
aktif,
may change your settings at any time
or accept the default settings. keinginan untuk minum seperti biasa
• Memiliki

• Mata tidak cekung


Privacy Policy
• Turgor kembali segera
Marketing
2.  Diare Dehidrasi Ringan/Sedang
Personalization
Kehilangan cairan 5 -10% Berat Badan penderita diare.
Analytics
Tanda-tandanya:
Save Accept All
• Gelisah atau rewel
• Mata cekung
• Ingin minum terus/rasa haus meningkat

• Turgor kembali lambat Diare

3.  Diare Dehidrasi Berat

Kehilangan carian > 10% Berat Badan penderita diare.

Tanda-tandanya:

• Lesu/lunglai, tidak
tidak sadar

• Mata cekung

• Malas minum

• Turgor kembali sangat lambat ≥ 2 detik 


detik  

Patofisiologi

Mekanisme terjadinya diare dapat disebabkan oleh beberapa gangguan seperti gangguan

osmotik, gangguan sekresi dan gangguan motilitas usus. Masuknya patogen pada saluran

pencernaan dapat menyebabkan diare, dimana patogen akan memproduksi enterotoksin yang

akan menstimulasi sekresi air dan elektrolit, invasi langsung dan kerusakan sel epitel, inflamasi

lokal dan invasi sistemik oleh mikroorganisme.

Hal ini akan menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Gangguan sekresi yang terjadi akibat

rangsangan tertentu (enterotoksin) pada dinding usus akan menyebabkan terjadinya

peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus, selanjutnya terjadi peningkatan isi

rongga usus dan timbul diare. Gangguan osmotik terjadi akibat adanya makanan atau zat yang

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 189


 

tidak dapat diserap yang menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat dan
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus secara berlebihan sehingga

merangsang usus untuk mengeluarkannya dan akhirnya timbul diare.


This website stores data such as
Gangguan
cookies to enable motilitas
essential site usus hyperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
functionality, as well as marketing,
untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan
personalization, and analytics. You
may change your settings at any
mengakibatkan time tumbuh berlebih dan timbul diare.
bakteri
or accept the default settings.

Manifestasi Klinik
Privacy Policy

Marketing
Manifestasi klinik diare adalah:
Personalization
1. Pada anak biasanya cengeng dan gelisah
Analytics
2. Nyeri perut bila membungkuk menyebabkan
menyebabkan kram perut

Save3. Tinja cair


Accept
atau All
mungkin disertai lendir

4. Muntah (terjadi sebelum, selama atau sesudah diare disebabkan lambung yang meradang
akibat gangguan keseimbangan basa dan elektrolit)

5. Suhu tubuh biasanya meningkat


6. Nafsu makan berkurang
7. Anus dan daerah sekitarnya lecet
8. Tampak lemah/lesu
Jika diare disertai
di sertai muntah berlangsung lama, dapat menyebabkan dehidrasi dengan gejala: berat

badan berkurang, turgor kulit kurang elastisitasnya (turgor kulit kembali dengan lambat), mata

cekung, ubun-ubun cekung (pada bayi), mukosa bibir dan mulut kering, tampak lesu/lunglai.

Penatalaksanaan

Kematian karena diare dapat dihindari jika diberikan: cairan rumah tangga, ORALIT, ZINC,

makanan sesuai umur (saat diare dan selama masa penyembuhan) dan mengobati penyakit

penyerta.

1.  Mencegah Terjadinya Dehidrasi .


Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total dapat berupa hilangnya air lebih banyak

dari natrium (dehidrasi hipertonik) atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 190


 

(dehidrasi isotonik) atau hilangnya natrium yang lebih daripada air (dehidrasi hipotonik).

Tindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga jika balita

mengalami diare adalah:

1.  Memberikan ASI 


ASI  lebih sering dan lebih lama dari biasanya 
biasanya   bagi bayi yang masih

menyusui (bayi 0  –
 –   24 bulan atau lebih) dan bagi petugas kesehatan sangat penting

untuk mendukung dan membantu ibu untuk menyusui bayinya jika ibu berhenti
This website stores data such asbayinya yang masih berusia 0-24 bulan
menyusui
cookies to enable essential site
2.  as
functionality, as well Pemberian
marketing,ORALIT  sampai
 sampai diare berhenti.
personalization, and analytics. You
may change your   Memberikan
3.settings at any timecairan rumah tangga, cairan/minuman yang biasa diberikan oleh
or accept the default settings.
keluarga/masyarakat
keluarga/masyarakat setempat dalam mengobati diare, dan memberikan sari m
makanan
akanan

yang cocok, contoh: kuah sayur, air tajin, kuah sup. Jika tidak tersedia cairan rumah
Privacy Policy
tangga dan oralit di rumah, bisa dengan memberikan air minum.
Marketing
4.  Segera membawa balita diare ke sarana kesehatan
Personalization
2.  Mengobati dehidrasi. 
Analytics dehidrasi. 

Bila terjadi diare, segera bawa ke petugas kesehatan atau ke sarana kesehatan untuk
Save Accept All
mendapatkan pengobatan yang cepat dan tepat sesuai dengan tatalaksana diare.
ORALIT

ORALIT adalah campuran garam elektrolit seperti natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl),

dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.


Manfaat ORALIT .

ORALIT diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat

diare. Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung

garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam

tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan garam yang terkandung

dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

Sejak tahun 2004, WHO/UNICEF merekomendasikan


merekomendasikan oralit dengan osmolaritas rendah.

Berdasarkan
Berdasarkan penelitian dengan ORALIT osmolaritas
osm olaritas rendah diberikan kepada penderita diare

akan:
a. Mengurangi volume tinja hingga 25%

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 191


 

b. Mengurangi mual muntah hingga 30%

c. Mengurangi secara bermakna pemberian cairan melalui intravena sampai 33%

3.  Mempercepat Kesembuhan

Bagi seorang ibu/keluarga tentunya akan sangat khawatir jika balitanya mengalami diare dan

tidak kunjung sembuh (diare terus menerus). Semakin panjang durasi diare maka semakin

tinggi risiko balita mengalami dehidrasi


d ehidrasi dan terutama bagi balita malnutrisi, jika mengalami

dehidrasi karena diare, bisa menyebabkan kematian pada balita. Selama bertahun-tahun

WHO membuat penelitian penelitian yang dapat menurunkan parahnya diare dan

mempercepat kesembuhan.

 ZINC .
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well
BuktiasZINC
marketing,
baik dan aman untuk pengobatan diare berdasarkan hasil penelitian Departement
personalization, of Child
and and Adolescent
analytics. You Health and Development, World Health Organization yaitu:
may change your settings at any time
a.  ZINC
or accept the default sebagai obat pada diare
settings.
• 20% lebih cepat sembuh jika anak diare diberi ZINC (Pen
(Penelitian
elitian di India)
Privacy Policy • 20% risiko diare lebih dari 7 hari berkurang
Marketing • 18% – 59%
– 59% mengurangi jumlah tinja
Personalization
• Mengurangi risiko diare berikutnya 2-3
2-3 bulan ke depan.
Analytics
b.  ZINC dan pengobatan diare akut
Save Accept
• 25% All
mengurangi lama diare

c.  ZINC dan pengobatan diare persisten


• 24% diare
di are persisten berkurang

d.  ZINC sebagai obat pencegah diare akut dan persisten

e.  ZINC pencegahan dan pengobatan diare berdarah

f.  ZINC mengurangi biaya pengobatan


g.  ZINC aman diberikan kepada anak.

4.  Memberikan Makanan


Memberikan makanan selama diare kepada balita (usia 6 bulan ke atas) penderita diare

akan membantu anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.

Sering sekali balita yang terkena diare jika tidak diberikan asupan makanan yang sesuai

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 192


 

umur dan bergizi akan menyebabkan anak kurang gizi. Bila anak kurang gizi akan

meningkatkan
meningkatkan risiko anak terkena diare kembali. Oleh karena perlu diperhatikan:

a.  Bagi ibu yang menyusui bayinya, dukung ibu agar tetap menyusui bahkan meningkatkan
pemberian ASI selama diare dan selama masa penyembuhan (bayi 0  –  –   24 bulan atau

lebih).

b.  Dukung ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi berusia 0-6 bulan, jika bayinya

sudah diberikan makanan lain atau susu formula berikan konseling kepada ibu agar

kembali menyusui eksklusif. Dengan menyusu lebih sering maka produksi ASI akan

meningkat dan diberikan kepada bayi untuk mempercepat kesembuhan karena ASI

memiliki antibodi yang penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

c.  Anak berusia 6 bulan ke atas, tingkatkan pemberian makan: Makanan Pendamping ASI

(MP ASI) sesuai umur pada bayi 6  –


 – 24
 24 bulan dan sejak balita berusia 1 tahun sudah
dapat diberikan makanan keluarga secara bertahap.
This website stores data such as
d.  Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,pemulihan berat badan anak.
membantu
personalization, and analytics. You
may change your 5.  Mengobati
settings at any time
masalah lain
or accept the default settings.
Apabila ditemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan

Privacy Policy pengobatan sesuai indikasi.

Marketing
Komplikasi
Personalization

Analytics
Komplikasi diare yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1. Kekurangan Cairan
Save Accept All
Komplikasi diare ini dapat terjadi
terjad i akibat buangan yang banyak ataupun konsumsi cairan yang

kurang selama diare berlangsung. Pada kekurangan cairan yang ringan hingga sedang, gejala
diare yang timbul mulai dari rasa kering di mulut dan kulit, lemas, pusing, rasa ingin minum

terus  – 
 –  menerus, serta rewel pada anak. Sedangkan pada kasus dengan kekurangan cairan

berat, dapat terjadi penurunan kesadaran. Jika terdapat tanda  –


 –   tanda kekurangan cairan

berat (penurunan kesadaran, tangan kaki terasa dingin, mata dan ubun –
ubun  – ubun
 ubun nampak cekung

pada anak, serta kulit tak lekas kembali bila dicubit, atau tidak kencing > 6 jam pada dewasa

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 193


 

dan > 3 jam pada anak) segera cari pertolongan medis terdekat untuk mendapat pengobatan
pengobatan

diare yang tepat.

2. Infeksi Berat

Pada penyakit diare akibat infeksi yang tak teratasi dengan baik, dapat terjadi komplikasi diare
berupa perluasan infeksi ke dalam darah (sepsis), atau ke otak maupun selaput otak

(meningitis, ensefalitis, maupun meningoensefalitis).

3. Malnutrisi

Pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, diare merupakan salah satu penyebab malnutrisi,

dan malnutrisi akan menyebabkan kekebalan tubuh anak menurun dan lebih mudah terserang

diare. Komplikasi diare ini apabila terjadi diare terus  –


 –   menerus, tentu fungsi usus yang

utamanya adalah untuk menyerap nutrisi dari makanan pun akan terganggu dan

menyebabkan malnutrisi. Oleh karena segera lakukan pencegahan diare agar diare pada anak

tidak dibiarkan berlarut –


berlarut – larut.
 larut.

4. Ketidakseimbangan Elektrolit

Elektrolit akan ikut terbawa keluar bersama dengan air yang keluar saat diare. Hal yang dapat

menjadi tanda terjadinya ketidakseimbangan elektrolit ini adalah lemas, kesulitan

menggerakkan
This website stores data such asanggota tubuh, hingga kejang.
cookies to enable essential site
5. Iritasi Pada Kulit Sekitar Anus
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
Buang Youyang sering ditambah lagi pH tinja yang asam bila diare diakibatkan oleh
air besar
may change your settings at any time
or accept the default settings.
intoleransi laktosa, dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada kulit sekitar anus.

Privacy Policy
Asuhan Keperawatan Pada Klien Diare
Marketing

Personalization
Pengkajian
Analytics
1.  Riwayat kesehatan
Save Accept All
b.  Riwayat kesehatan masa lalu: tidak mendapatka
mendapatkan
n ASI eksklusif, status imunisasi, status gizi
sebelumnya, perilaku hidup bersih dan sehat dan sanitasi lingkungan buruk

c.  Riwayat kesehatan saat ini: frekuensi BAB yang meningkat, cair, adanya lendir atau darah

pada feses.rasa haus, lemas dan demam.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 194


 

2.  Pemeriksaan fisik

a.  Penampilan umum: tingkat kesadaran,


kesadaran, tanda-tanda vital, Berat badan
badan

b.  Frekuensi BAB yang meningkat, caira, ada lender atau darah dalam feses

c.  Hilang berat badan

d.  Nafsu makan menurun

e.  Nyeri abdomen atau kram

f.  Distensi abdomen

g.  Suara peristaltic usus yang meningkat

h.  Demam

i.  Kesadaran menurun

 j.  Dehidrasi: fontanel anterior depres, kelopak mata cekung, tugor kulit menurun, tidak ada

, membran mukosa kering, air mata saat menangis, Berat jenis urin meningkat, oliguria

3.  Psikososial: Faktor yang mendukung terjadi masalah kesehatan, pola perilaku terkait hidup

bersih dan sehat, nilai dan keyakinan yang mempengaruhi kesehatan.

4. Pengetahuan klien dan keluarga dan tugas keluarga dalam bidang kesehatan terkait: 
a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit diare, meliputi: pengertian,

penyebab, tanda dan gejala.

b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi diare.

c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami diare.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan


menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien
klie n
This website stores data such as
dan keluarga
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan
may change your settings at any time
sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah diare.
or accept the default settings.
5.  Pemeriksaan diagnostic/laboratorium
diagnostic/laboratorium

Privacy Policy Pemeriksaan darah dan pemeriksaan feses untuk kultur dan adanya darah.

Marketing
Diagnosa Keperawatan
Personalization

Analytics
Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada

Saveklien dengan diareAll


Accept adalah sebagai berikut:
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 195


 

1.  Diare

2.  Hipovolemia

3.  Gangguan integritas kulit

4.  Defisit pengetahuan: proses penyakit


peny akit dan penanganannya

Rencana Tindakan
1. Diare
Tujuan:
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien akan memperlihatkan proses pengeluaran
feses yang membaik
Kriteria Hasil:
Kontrol proses pengeluaran feses membaik, konsistensi feses membaik, frekuensi BAB
membaik, peristaltic usus membaik, nyeri abdomen dan kram menurun.
m enurun.
Rencana Tindakan:
a. Identifikasi penyebab diare
b. Identifikasi riw
riwayat
ayat pemberian makanan
c. Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi
konsistensi feses
feses
d. Monitor tanda dan gejala hypovolemia
e. Berikan asuhan cairan oral (mi
(misalnya
salnya ORALIT, larutan gula dan garam, dll)
dll)
f. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
g. Anjurkan melanjutkan pe
pemberian
mberian ASI
h. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan mengandung laktosa.
i. Kolaborasi untuk pemberian terapi medis.
2. Hipovolemia
Tujuan :

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien akan memperlihatkan peningkatan volume
This website stores data such as
cairan.
cookies to enable essential site
Kriteria hasil:
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
 Asupan cairanYou
meningkat, output urin meningkat, dehidrasi menurun, tekanan darah,
darah, denyut
may change your settings at any time
nadi membaik,
or accept the default settings. mukosa mulut dan bibir lembab, mata tidak
tidak cekung, dan turgor kulit
kulit membaik
Rencana tindakan:

Privacy Policy a. Periksa tanda dan gejala hypovolemia (tekanan


(tekanan darah menurun, denyut nadi lemah, tugor
kulit menurun , mukosa mulut kering, haus, lemah,
lemah , volume urin menurun)
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All

 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 196
 

b. Monitor intake dan output cairan.


c. Hitung kebutuhan cairan
d. Berikan asupan cairan
cairan peroral dengan melibatkan
melibatkan keluarga
e. Anjurkan k
kepada
epada klien dan keluarga untuk memperbanyak asupan cairan
cairan peroral
f. Kolaborasi untuk pemberian
pemberian cairan IV isotonis dan terapi medis.
3. Risiko gangguan integritas kulit

Tujuan:
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali gangguan integritas kulit klien tidak terjadi
Kriteria hasil:
Integritas kulit normal, tidak terjadi iritasi (kemerahan, abrasi) tidak ada tanda-tanda infeksi
Rencana tindakan:
a. Kaji area kulit perineal anak
b. Jelaskan pada keluarga pentingnya
pentingnya menjaga kebersihan daerah perineal
perineal anak
c. Ajarkan keluarga agar membersihkan anus bayi
bayi /anak setiap buang air besar dengan
dengan
menggunakan air hangat
d. Ajarkan keluarga agar mengganti popok/ kain apabila
apabila lembab atau basah

e. Ajarkan keluarga agar membiarkan kul


kulit
it terpapar dengan udara untuk kelancaran
sirkulasi
f. Ajarkan keluarga
keluarga agar mengamati keadaan perineal setiap membersihkan
membersihkan anus untuk
mendeteksi jika terjadi gangguan integritas kulit atau adanya candida/ jamur
g. Gunakan minyak/krim bila perlu untuk perawatan perineal

4. Defisit pengetahuan: proses


proses penyakit dan penanganannya
Tujuan:
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali tingkat pengetahuan keluarga tentang diare dan
penangannya meningkat
Kriteria hasil:
•   Keluarga mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan akibat lanjut
dari diare
•   Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan dan perawatan diare di rumah
Rencana tindakan:
This website stores data such as
cookies to enable a.essential
Kaji tingkat
site pengetahuan keluarga
functionality, as well as marketing,
b. Diskusi bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta akibat
personalization, and analytics. You
lanjut dari
may change your settings diare
at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
 

Personalization

Analytics
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 197
 
Save Accept All

c. Diskusikan bersama keluarga tentang perilaku hidup bersih sehat


d. Diskusikan bersama keluarga tentang cara pencegahan serta perawatan anak dengan
diare
e. Demonstrasikan cara pembuatan cairan ORA
ORALIT
LIT dan larutan gula garam

Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan dilaksanakan s
sesuai
esuai dengan rencana keperawatan dengan
dengan

melibatkan anggota keluarga dalam setiap tindakan keperawatan sehingga keluarga memiliki
kemampuan dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami masalah
diare. Disamping itu, perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam
keluarga dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi
Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon
r espon verbal dan non verbal
klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan
keperawatan yang dilakukan.
Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

1. Diare yang dialami sudah teratasi


teratasi
2. Volume cairan tubuh adekuat
3. Gangguan integritas kulit tidak terjadi
4. Pengetahuan keluarga tentang
tentang diare
diare dan penanganannya meningkat

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
 
or accept the default settings.

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 198
Marketing

Personalization
Topik 4
Analytics
 Asuhan Keperawatan Klien
Klien HIV positif/AIDS
Save Accept All
dalam Konteks Keluarga. 
Konsep Dasar HIV/AIDS

Pengertian

HIV (human
(human immunodeficiency virus)
virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan

menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan

tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang


d iserang berbagai penyakit (Kementerian Kesehatan

RI, 2012).

Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut

AIDS ( Acquired
 Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.

Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
hil ang sepenuhnya.

Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk

memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup


penderita.

Tipe HIV 
HIV 

Virus HIV terbagi menjadi 2 tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Masing-masing tipe terbagi lagi

menjadi beberapa subtipe. Pada banyak kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1, 90% di

antaranya adalah HIV-1 subtipe M. Sedangkan HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil

individu, terutama di Afrika Barat.

Infeksi HIV dapat disebabkan oleh lebih dari 1 subtipe virus, terutama bila seseorang tertular

lebih dari 1 orang. Kondisi ini disebut dengan superinfeksi. Meski kondisi ini hanya terjadi kurang

dari 4% penderita HIV, risiko superinfeksi cukup tinggi pada 3 tahun pertama setelah terinfeksi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI, selama tahun 2016 terdapat lebih dari 40 ribu kasus

infeksi HIV di Indonesia.


I ndonesia. Dari jumlah tersebut, HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti

lelaki seks lelaki (LSL), dan pengguna NAPZA suntik (penasun). Di tahun yang sama, lebih dari

7000 orang menderita AIDS, dengan jumlah kematian lebih dari 800 orang.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, Buku Ajar Keperawatan Keluarga 199
  as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default
Data settings.
terakhir Kemenkes RI menunjukkan, pada rentang Januari hingga Maret 2017 saja sudah

tercatat lebih dari 10.000 laporan infeksi HIV, dan tidak kurang dari 650 kasus AIDS di Indonesia.
I ndonesia.
Privacy Policy
Penyebab & Faktor Risiko
Marketing

Personalization
AIDS disebabkan oleh human immunodeficiency 
immunodeficiency  virus
 viru s (HIV). HIV yang masuk ke dalam tubuh akan
Analytics
menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi.

SaveSemakin sedikit
Acceptsel
All CD4 dalam tubuh, maka semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh

seseorang. Penularan HIV terjadi saat darah, sperma, atau cairan vagina dari seseorang yang
terinfeksi masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara, antara
lain:

•   Hubungan seks.
seks. Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina

maupun dubur (anal). Meskipun sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral.
Akan tetapi, penularan lewat seks oral hanya akan terjadi bila terdapat luka terbuka di

mulut penderita, misalnya seperti gusi berdarah atau sariawan.

•   Berbagi jarum suntik.


suntik. Berbagi
 Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV, adalah

salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Misalnya menggunakan

 jarum suntik bersama


bersama saat membuat
membuat tato, atau saat menggunakan
menggunakan NAPZA suntik.

•   Transfusi darah. Penularan
darah. Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari

penderita HIV (Kementrian Kesehatan RI, 2017).

Selain melalui berbagai cara di atas, HIV juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang

dikandungnya. Virus HIV juga dapat menular pada proses melahirkan, atau melalui air susu ibu

saat proses menyusui.

Perlu diketahui, HIV tidak


tid ak menyebar melalui kontak kulit se
seperti
perti berjabat tangan atau berpelukan

dengan penderita HIV. Penularan juga tidak terjadi melalui ludah, kecuali bila penderita

mengalami sariawan, gusi berdarah, atau terdapat luka terbuka di mulut.

Faktor Risiko AIDS


HIV bisa menginfeksi semua orang dari segala usia. Akan tetapi, risiko tertular HIV lebih tinggi

pada pria yang tidak disunat, baik pria heteroseksual atau lelaki seks lelaki. Risiko tertular HIV

 juga lebih tinggi pada individu


individu dengan sejumlah
sejumlah faktor, di antaranya:

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 200


 

•   Hubungan seks tanpa mengenakan kondom. Risiko


kondom. Risiko penularan akan lebih tinggi melalui
This website stores data such as
hubungan
cookies to enable essential site seks anal, dan hubungan seks dengan berganti pasangan.
functionality, as well as marketing,
personalization,  andMenderita

analytics. You infeksi menular seksual. Sebagian
seksual.  besar 
besar infeksi menular
may change your settings at any time
seksual menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita, sehingga meningkatkan risiko
or accept the default settings.
tertular HIV.
Privacy Policy  
• Berbagi suntikan.
suntikan.  Pengguna NAPZA suntik
sunti k umumnya berbagi jarum suntik
sun tik dalam
dal am
Marketing menggunakan narkoba.
Personalization
Manifestasi Klinis
Analytics
Gejala HIV dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah tahap infeksi akut, dan terjadi
Save Accept All
pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi HIV. Pada tahap ini, sistem kekebalan
tubuh orang yang terinfeksi membentuk antibodi untuk melawan virus
viru s HIV.

Pada banyak kasus, gejala pada tahap ini muncul 1-2 bulan setelah infeksi terjadi. Penderita

umumnya tidak menyadari telah terinfeksi HIV. Hal ini karena gejala yang muncul mirip dengan

gejala penyakit 
penyakit flu,
flu,   serta dapat hilang dan kambuh kembali. Perlu diketahui, pada tahap ini

 jumlah virus di aliran darah cukup tinggi. Oleh karena itu, penyebaran infeksi lebih mudah terjadi
di aliran darah

pada tahap ini.

Gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa
minggu, yang meliputi (Bhatti, et al. , 2016):

 
• Demam  hingga menggigil.
Demam

 
• Muncul ruam di kulit.

 
• Muntah.

 
• Nyeri pada sendi dan otot.

 
• Pembengkakan
Pembengkakan kelenjar getah bening. 
bening. 

 
• Sakit kepala.

 
• Sakit perut.

 

Sakit tenggorokan dan sariawan.
Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat berlangsung

hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin berkembang dan merusak

kekebalan tubuh.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 201


 

Gejala infeksi HIV pada tahap laten bervariasi. Beberapa penderita tidak merasakan gejala

apapun selama tahap ini. Akan tetapi, sebagian penderita lainnya mengalami sejumlah gejala,

seperti (Kementerian Kesehatan RI, 2016):

 
• Berat badan turun.
This website stores

data such as di malam hari.
  Berkeringat
cookies to enable essential site
functionality, as well
• as marketing,
  Demam.
personalization, and analytics. You
Diare. at any time
may change your  settings

or accept the default settings.


•  Mual dan muntah.

 
• Herpes zoster.
zoster. 
Privacy Policy

Marketing  Pembengkaka
Pembengkakan n kelenjar getah bening.

  Sakit kepala.

Personalization

Analytics  
• Tubuh terasa lemah.

Infeksi tahap laten yang terlambat ditangani, akan membuat virus HIV semakin berkembang.
Save Accept All
Kondisi ini membuat infeksi HIV memasuki tahap ketiga, yaitu AIDS. Ketika penderita memasuki
tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah, sehingga membuat penderita lebih mudah

terserang infeksi lain (Kementerian Kesehatan RI, 2012).

Gejala AIDS meliputi:

•   Berat badan turun tanpa diketahui sebabnya.

•   Berkeringat di malam hari.

•   Bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan anus.

•   Bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang.

•   Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.

•   Diare kronis.

•   Gangguan saraf, seperti sulit berkonsentrasi atau hilang ingatan.

•   Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau vagina.

•   Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.

•   Mudah marah dan depresi.

•   Ruam atau bintik di kulit.

•   Sesak napas.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 202


 

•   Tubuh selalu terasa lemah.

Penatalaksanaan

Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, namun ada jenis obat yang

dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV
bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk mengganda
menggandakan
kan diri, dan

mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis obat ARV, antara lain (Bhatti, et al.

, 2016):
This website stores data such as
cookies to enable
• Efavirenz 
Efavirenz
  essential  
site
functionality, as well as marketing,
personalization,  andEtravirine
• Etravirine 
analytics. You
may change your settings at any time

  Nevirapine
or accept the defaultNevirapine 
settings.  
•   Lamivudin  
Lamivudin
Privacy Policy    Zidovudin
•  Zidovudin  
Marketing
Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk
Personalization
menilai respons pasien terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3-6 bulan.
Analytics
Sedangkan pemeriksaan HIV RNA dilakukan sejak awal pengobatan, dilanjutkan tiap 3-4 bulan
Saveselama masa
Accept All
pengobatan (Kementrian Kesehatan RI, 2017).

Pasien harus segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis menderita HIV, agar perkembangan
virus HIV dapat dikendalikan. Menunda pengobatan hanya akan membuat virus terus merusak

sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penderita HIV terserang AIDS. Selain itu,

penting bagi pasien untuk mengonsumsi ARV sesuai petunjuk dokter. Melewatkan konsumsi obat

akan membuat virus HIV berkembang lebih cepat dan memperburuk kondis
kondisii pasien (Simon, et a,

2006).

Bila pasien melewatkan jadwal konsumsi obat, segera minum begitu ingat, dan tetap ikuti jadwal

berikutnya. Namun bila dosis yang terlewat cukup banyak, segera bicarakan dengan dokter.

Dokter dapat mengganti resep atau dosis obat


o bat sesuai kondisi pasien saat itu.

Pasien HIV juga dapat mengonsumsi lebih dari 1 obat ARV dalam sehari. Karena itu, pasien perlu

mengetahui efek samping yang timbul akibat konsumsi obat ini, di antaranya:

•   Diare.

•   Mual dan muntah.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 203


 

•   Mulut kering.

•   Kerapuhan tulang.

•   Kadar gula darah tinggi.


•   Kadar kolesterol abnormal.

•   Kerusakan jaringan otot (rhabdomyolysis


rhabdomyolysis)).

•   Penyakit jantung.

•   Pusing.

•   Sakit kepala.

•   Sulit tidur.

•   Tubuh terasa lelah.

Komplikasi HIV dan AIDS


This website stores data such as
cookies to enable essential site
Infeksi HIV membuat sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terserang
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
berbagai penyakit,You
antara lain:
may change your settings at any time
or accept the default settings.
•  Tuberculosis (TB).
(TB). TB adalah infeksi paru-paru yang sering menyerang penderita HIV,

bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penderita AIDS.


Privacy Policy
  • Toksoplasmosis adalah
Toksoplasmosis  adalah infeksi parasit yang dapat memicu kejang bila menyebar ke otak.
Marketing
  Cytomegalovirus
• Cytomegalovirus.. Cytomegalovirus
Personalization Cytomegalovirus  adalah infeksi yang disebabkan oleh salah satu

Analytics kelompok virus herpes. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, saluran

pencernaan, dan paru-paru.


Save Accept All
•   Candidiasis. Candidiasis
Candidiasis. Candidiasis adalah infeksi jamur Candida
Candida  yang menyebabkan ruam pada
sejumlah area tubuh.

•   Infeksi ini disebabkan oleh parasit  yang


 yang hidup di sistem pencernaan.

•   Meningitis kriptokokus.
kriptokokus. Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan tulang

belakang yang disebabkan oleh jamur.

•   Wasting syndrome.
syndrome. Wasting syndrome 
syndrome merupakan kondisi ketika penderita
penderit a AIDS

kehilangan 10% berat badan. Kondisi ini umumnya disertai diare serta demam kronis.

•   HIV-associated
HIV-associated nephropathy (HIVAN).
nephropathy (HIVAN). HIVAN
 HIVAN adalah peradangan pada saringan di ginjal.

Kondisi ini menyebabkan gangguan untuk membuang limbah sisa metabolisme dari
tubuh.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 204


 

•   Gangguan neurologis.
neurologis. Meski AIDS tidak menginfeksi sel saraf, akan tetapi penderita AIDS

dapat mengalami sejumlah kondisi se (Bhatti, et al. , 2016)perti depresi, mudah marah,

bahkan sulit berjalan. Salah satu gangguan saraf yang paling sering menimpa penderita

AIDS adalah demensia
adalah demensia (Bhatti, et al. , 2016).

Selain sejumlah penyakit di atas, ada beberapa jenis kanker yang dapat menyerang penderita

HIV, di antaranya adalah sarkoma kaposi dan limfoma.


dan limfoma. Sarkoma
 Sarkoma kaposi adalah kanker yang bisa

muncul di sepanjang pembuluh darah atau saluran getah bening. Sedangkan limfoma merupakan

kanker kelenjar getah bening.

Asuhan Keperawatan Pada Klien HIV-AIDS


Pengkajian

1.  Riwayat kesehatan


a.  Riwayat masa lalu:

  Kaji hasil test HIV positif/negatif


This website stores• data such as


Perilaku berisiko (perilaku seksual, pengguna obat)
cookies to enable essential site
functionality, as well
•  as marketing,
Riwayat tranfusi
personalization, and analytics. You
•  Tertusuk
may change your settings at anyjarum
time suntik
or accept the default settings.
b. Riwayat
Riwayat saat ini:

Privacy Policy   Kaji gejala klinis infeksi HIV seperti: demam, kelainan penglihatan,
• penglihatan, berkeringat banyak

Marketing
di malam hari, pruritus, penurunan berat badan, ulkus genital, anoreksia, bercak kulit

Personalizationatau gatal, diare, kesulitan menelan,


menelan, batuk, ssesak
esak nafas,
nafas, kejang, nyeri kepala yang

Analytics makin memberat

Save
  Obat-obat
• yang diminum
Accept All
2.  Pemeriksaan Fisik:
•  Penampilan umum: tingkat kesadaran, berat badan, tanda-tanda vital
•  Penurunan berat badan 10 % dalam 1 s/d 2 bulan
•  Kelenjar limpa: pembesaran kelenjar limpa, lokasi
•  Kulit: mudah pecah, ulserasi, infeksi
•  Mata: bintik putih, infiltrat, perdarahan retina, photopobia,
photopobia, penglihatan kabur

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 205


 

•  Rongga mulut: ulkus, lesi putih, radang gusi, radang jaringan penyangga gigi, radang
sudut bibir, perdarahan gusi

•  Paru-paru: ronchi, nafas pendek, dyspnea, Tachypnea


  Jantung: murmur
•  Abdomen: pembesaran hepar, pembesaran limfa, kram
kram abdomen
abdomen

•  Genetalia: ulkus/luka, kutil


•  Anus: ulkus/luka, kutil
•  Sistem neurologi:
neurologi: disorientasi,
disorientasi, daya ingat
ingat menurun,
menurun, kemampuan berhitung menurun,

apatis

•  Tidak napsu makan, mual, muntah, diare.


3.  Pengkajian psikososial

Kaji sistem pendukung termasuk keluarga, orang yang berarti dan teman; aktivitas

kehidupan sehari-hari termasuk perubahan yang terjadi; status pekerjaan, aktivitas sosial,
hobi, dan sumber finansial. Kaji tingkat kecemasan, suasana hati/mood, kemampuan

kognitif, perubahan harga diri, citra tubuh, peran, dan strategi koping.

4.  Pengkajian terkait pengetahuan klien dan keluarga dan tugas keluarga dalam bidang

kesehatan terkait dengan HIV-AIDS :

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit HIV-AIDS, meliputi:
This website stores data such as
cookies to enable essential site penyebab, tanda dan gejala.
pengertian,
functionality, as well as marketing,
personalization,b.and analytics. Youklien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi HIV-AIDS.
  Kemampuan
may change your settings at any time
c.  Kemampuan
or accept the default settings. klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami HIV-AIDS.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien
Privacy Policy
dan keluarga
Marketing
e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan
Personalization
sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah HIV-AIDS
Analytics
5.  Pemeriksaan diagnostic/laboratorium.
diagnostic/laboratorium.
Save Accept All
Pemeriksaan antibody HIV, pemeriksaan kultur, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada.
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 206


 

Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada

klien dengan HIV/AIDS


HIV/AIDS adalah sebagai
sebagai berikut:

1.  Defisit nutrisi

2.  Risiko terjadi infeksi


3.  Defisit penget
pengetahuan:
ahuan: proses penyakit dan perawatan

4.  Harga diri rendah

Rencana Tindakan

1.  Defisit nutrisi

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien akan memperlihatkan peningkatan status

nutrisi

Kriteria hasil:
Intake zat gizi meningkat, Intake makanan meningkat, Ratio BB/TT meningkat, tingkat energi

meningkat

Rencana tindakan:

a.  Identifikasi pola diet klien terkait makanan yang disukai/ tidak disukai

b.  Catat status nutrisi


nutrisi klien (turgor kulit, berat
berat badan, integritas mukosa oral, kemampuan
kemampuan
menelan, riwayat mual/muntah atau diare)

c.  Kaji anoreksia, mual dan muntah dan catat kemungkinan hubungan dengan pemberian
This website stores data such as
obat
cookies to enable essential site
functionality, asd.well as marketing,
  Jelaskan kebutuhan gizi seimbang (tinggi kalori dan protein dengan porsi kecil tetapi sering)
personalization, and analytics. You
may change your e.  Libatkan
settings at keluarga
any time dalam mengawasi masukan/ pengeluaran dan berat badan secara
or accept the default settings.
periodik

f.  Ajarkan klien dan keluarga dalam menyusun menu seimbang sesuai
se suai kebutuhan klien
Privacy Policy
2.  Risiko terjadi infeksi
Marketing
Tujuan:
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 207


 

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien akan terbebas dari infeksi oportunistik dan

infeksi lainnya

Kriteria hasil:

Tidak adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan suhu tubuh, nyeri, panas; tidak ada

drainase sputum yang purulent, tidak ada diare, tanda-tanda


tanda -tanda vital dalam batas normal

Rencana tindakan:
a.  Lakukan pemantauan
pemantauan tanda-tanda vital dan
dan tanda-tanda infeks
infeksii

b.  Ajarkan klien cara menghindari infeksi seperti tehnik cuci tangan yang benar, pemasukan

nutrisi dan cairan yang adekuat, atur keseimbangan waktu aktivitas dan istirahat
istirahat  

c.  Jelaskan pada klien pentingnya minum obat secara tepat dan libatkan keluarga untuk

memantau pengobatan klien 


klien 

d.  Ajarkan klien dan keluarga untuk mengenali tanda-tanda infeksi seperti: peningkatan suhu

tubuh, batuk persisten, pengeluaran cairan atau pus pada daerah luka yang terbuka, urin

berbau

e.  Jika ditemukan gejala infeksi, anjurkan keluarga membawa klien ke pelayanan kesehatan

untuk pemeriksaan lanjutan

3.  Kurang pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit, pencegahan transmisi HIV

dan pengobatan

Tujuan :
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien dan keluarga meningkat tentang

pencegahan transmisi HIV dan pengobatan


pengobatan

Kriteria hasil :

Klien dan keluarga mampu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko

dan akibat dari HIV/AIDS; menjelaskan tentang cara transmisi HIV, perawatan dan

pengobatan yang dijalankan, klien minum obat secara teratur


This website stores data such as
cookies to enable essential
Rencana site
tindakan:
functionality, as well as marketing,
personalization,a.and analytics.kepada
  Jelaskan You klien dan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
may change your settings at any time
or accept the defaultfaktor risiko dan akibat dari HIV
settings.

b.  Jelaskan kepada klien dan keluarga cara transmisi HIV


Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics
 

Save Accept All

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 208


 

c.  Anjurkan klien dan keluarga untuk mencegah transmisi HIV dengan cara:

•  Menghindari kontak seksual dengan berbagai pasangan


•  Menggunakan alat pengaman (kondom) saat melakukan hubungan
•  Menghindari penggunaan obat melalui suntikan
d.  Jelaskan jenis obat, aturan minum obat dan efek samping pengobatan

e.  Jelaskan tentang pentingnya pemeriksaan


pemeriksaan kesehatan secara rutin dan fasilitas pelayanan

kesehatan yang bisa dikunjungi

4.  Harga diri rendah

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien dapat meningkatkan harga dirinya

Kriteria hasil:

Klien mampu mempertahankan kontak mata, mengekspresikan perasaannya secara terbuka,

dapat mengidentifikasi aspek positif, dapat menerima dirinya, menerima penghargaan dari

orang lain, melakukan kegaiatan sesuai kemampuannya


Rencana tindakan:

a. Bina hubungan saling percaya dan gunakan komunikasi terapeutik saat berinteraksi
dengan klien

b. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaan tidak berguna, dan ketidakberdayaannya


c. Identifikasi aspek positif yang dimiliki klien
d. Libatkan keluarga untuk membantu klien mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan
sesuai kemampuannya

e. Ajarkan cara untuk meningkatkan harga dirinya seperti melakukan kegiatan yang disukai,

berinteraksi dengan orang lain seperti keluarga, teman


f. Dorong kemandirian klien dalam perawatan diri, pengambilan
p engambilan keputusan

g. Libatkan keluarga dalam membantu klien mengambil keputusan dan memberi pujian
terhadap kegiatan yang berhasil dilakukan klien

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

 
Privacy Policy

Marketing
Personalization Buku Ajar Keperawatan Keluarga 209
 
Analytics

SavePelaksanaan
Accept All
Pelaksanaan tindakan
tindakan keperawatan
keperawatan dilaksanakan sesuai
sesuai dengan rencana keperawatan
keperawatan dengan
melibatkan anggota keluarga dalam setiap tindakan keperawatan sehingga keluarga memiliki

kemampuan dalam melakukan perawatan pada anggota keluarga yang mengalami masalah HIV-

AIDS. Disamping itu, perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam

keluarga dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

1.  Kebutuhan nutrisi terpenuhi

2.  Gejala infeksi tidak ada

3.  Pengetahuan klien meningkat

4.  Harga diri meningkat

This website stores data such as


cookies to enable essential site
 
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings. Buku Ajar Keperawatan Keluarga 210
 

Privacy Policy
Topik 5
Marketing

 Asuhan Keperawatan Klien


Personalization Klien Hipertensi dalam
Analytics
Konteks Keluarga. 
Save Accept All

Konsep Dasar Hipertensi


Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekana
tekanan
n sistolik ≥ mmHg dan

atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg (Joint National Committee on Prevention Detection,

Evaluation and Treatment of High Blood Pressure VII/JNC-VII-2003).

Penyebab

Hipertensi disebut primer bila penyebabnya tidak diketahui (90 %),bila ditemukan penyebabnya

disebut sekunder (10%). Penyebab antara lain:

•   Penyakit: penyakit ginjal kronik, sindroma cushing, koarktasi aorta, obstructive sleep

apnea, penyakit paratiroid, feokromositoma, aldosteronism primer, penyakit renovascular,

penyakit tiroid.

•   Obat-obatan:

-  Prednisone, fludrokortison, triamsolon.


-  Amfetamin/anorektik: phendimetrazine,
phendimetrazine, phentermine, sibutramine

-  Antivasculer endothelin growth factor agents.


-  Estrogen: kontrasepsi oral.

-  Calcineurin inhibitors: siklosporin, tatcrolimus.

-  Dekongestan: phenylpropanolamine
phenylpropanolamine & analog.

-  Erythropoiesis stimulating agents: erythropoietin, darbepoeitin.

-  NSAIDs, COX-2 inhibitors,venlafaxine, bupropion, bromokriptin, buspirone,

carbamazepine, clozapine,ketamin, metoklopramid.

•   Makanan: sodium, etanol, licorice

•   Obat jalanan yang mengandung bahan-bahan sebagai berikut: cocaine, cocaine

withdrawal, ephedra alkaloid, herbal ecstasy, phenylpropanolamineanalogs, nicotine

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 211


This website  stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
withdrawal,
personalization, and anabolic steroids, narcotic withdrawal, methylphenidate, phencyclidine
analytics. You
may change your settings at any time
ketamin,
or accept the default ergot-contaning herbal products.
settings.

Klasifikasi
Privacy Policy
Hipertensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All


Patofisiologi

Biasanya jantung memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan sel akan

oksigen dan nutrisi.


nutrisi. Saat memompa darah melalui pembuluh darah
darah ke organ dan jaringan
jaringan vital.

Tekanan diberikan oleh darah di dinding pembuluh darah diukur sebagai tekanan darah. Tekanan

darah ditentukan oleh cardiac output (CO), Peripheral Vascular Resistance (PVR; kemampuan

pembuluh untuk meregangkan), viskositas (Kekentalan) darah, dan jumlah darah yang beredar

volume. Penurunan kemampuan peregangan dan peningkatan viskositas dan volume cairan

meningkatkan tekanan darah.

Beberapa proses mempengaruhi tekanan darah dengan mengendalikan CO dan PVR. Proses

ini termasuk regulasi sistem saraf, baroreseptor dan kemoreseptor arteri, mekanisme renin-

angiotensin-aldosteron, dan keseimbangan cairan tubuh. Salah satu cara tekanan darah

dipengaruhi melalui penyesuaian CO, yang merupakan jumlah darah yang dipompa jantung

setiap menit. Denyut jantung naik untuk meningkatkan CO sebagai respons aktifitas fisik atau

emosional yang membutuhkan lebih banyak oksigen untuk organ dan jaringan. PVR juga

mempengaruhi tekanan darah. Apapun yang menyebabkan pembuluh darah menjadi semakin

sempit maka akan meningkatkan PVR, sehingga lebih banyak tekanan dibutuhkan untuk
mendorong darah melalui pembuluh, jadi tekanan darah meningkat sebagai hasilnya. Jika PVR

menurun, lebih sedikit tekanan yang dibutuhkan. Peningkatan PVR arteriolar adalah me
mekanisme
kanisme

utama yang meningkatkan


meningkatkan tekanan darah pada hipertensi.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 212


 

Faktor-faktor yang merusak pengaturan normal tekanan darah dapat menyebabkan


hipertensi. Banyak dari faktor-faktor ini yang tidak baik dimengerti. Stimulasi sistem saraf
This website stores data
simpatik, suchmenyebabkan
yang as vasokonstriksi, dapat berkontribusi terhadap hipertensi. Dapat
cookies to enable essential site
functionality, as wellperubahan
terjadi as marketing,
pada baroreseptor dan chemoreseptor juga mempengaruhi perkembangan
personalization, and analytics. You
may change hipertensi. Sebagai
your settings at any contoh,
time baroreseptor mungkin menjadi kurang sensitif dari peningkatan
peningkatan yang
or accept the default settings.
berkepanjangan dalam tekanan pembuluh darah dan selanjutnya gagal merangsang vasodilatasi

melalui peregangan pembuluh. Selain itu, peningkatan hormon yang menyebabkan retensi
Privacy Policy
natrium, seperti aldosteron, menyebabkan peningkatan retensi cairan. Perubahan fungsi ginjal
Marketing
yang mengubah ekskresi cairan juga menghasilkan peningkatan
Personalization peningkatan cairan tubuh secara keseluruhan

yang dapat menyebabkan hipertensi.


Analytics

SaveManifestasi
Accept
KlinikAll

Seringkali hipertensi tidak menyebabkan tanda atau gejala selain tergambarnya tekanan darah
tinggi. Akibatnya, hipertensi disebut sebagai "silent killer." Pasien dengan hipertensi sering kali

pertama didiagnosis ketika mencari pelayanan kesehatan alasan yang tidak terkait dengan

hipertensi. Dalam sejumlah kecil kasus-kasus,


kasus-kasus, seorang pasien dengan
d engan hipertensi dapat mengeluh

tentang sakit kepala, hidung berdarah, atau pandangan kabur, meskipun biasanya mustahil bagi

pasien untuk menghubungkan ketidakhadiran


ketidakhadiran atau kehadiran gejala dengan derajat peningkatan

tekanan darah. Sebagian besar tanda dan gejala hipertensi berasal dari efek jangka panjang pada

pembuluh darah besar dan kecil jantung, ginjal, otak, dan mata. Efek ini dikenal sebagai penyakit

organ target.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien dengan hipertensi adalah:

1.  Kurangi berat badan bila kelebihan berat badan

2.  Hindari minuman alkohol, merokok, dan minum kopi

a.  Kurangi makan garam


garam sesuai dengan
dengan tingkatan
tingkatan berat dan ringannya tekanan darah:

Tekanan darah antara 140-159/90-99 mmHg (maksimal


(maksimal 1 sendok teh/hari)
b.  Tekanan darah antara 160-179/100-109 mmHg (maksimal ½ sendok teh/ hari)

c.  Tekanan darah di atas 180/110 mmHg (maksimal ¼ sendok teh/hari)

3.  Hindari makanan berlemak tinggi (gajih, usus, kulit ayam)

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 213


 

4.  Manajemen stress yang dapat dilakukan antara lain dengan teknik relaksasi pernafasan

dengan cara menarik nafas melalui hidung atau mulut, beri sedikit jeda sebelum dihembuskan,
dihembuskan,

dan kemudian hembuskan melalui hidung atau mulut

5.  Minum obat secara teratur seperti inhibitor adrenergik (propranolol), diuretik (lasix),

vasodilator (apresoline), inhibitor ACE (captopril), dan antagonis Ca (nifedipine) (Smeltzer,

2001: hal 901-906)


This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization,
Asuhanand analytics. You
Keperawatan Pada Klien Hipertensi.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Pengkajian.

1.  Riwayat Kesehatan


Privacy Policy
a.  Riwayat kesehatan/medis yang lalu.
Marketing
b.  Riwayat kesehatan saat ini & pengobatan yang didapat.
Personalization
c.  Riwayat kesehatan keluarga
Analytics
2.  Pemeriksaan Fisik
Save Accept All
a.  Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolic ≥ 90 mmHg. 
mmHg.  

b.  Pusing;
c.  Gejala-gejala kerusakan retina (misalnya perubahan visual);

d.  Gejaja penyakit ginjal (misalnya nocturia,


nocturia, peningkatan BUN dan kreatinin seru
serum)
m)

e.  Tinnitus;
f.  Kelemahan;

g.  Kegugupan;
h.  Sensasi kemerahan;

i.  Epitaksis;

 j.  Edema;

k.  Gejala disfungsi sereberal (misalnya sakit kepala, kelelahan, lupa, mudah marah)l;

l.  Gejala gangguan jantung (misalnya nyeri angina, palpitasi, sesak napas) (Doenges, &

Moor, 2014)

3.  Psikososial

a.  Usia

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 214


 

b.  Kepribadian

c.  Kondisi gaya hidup

d.  Stressor

e.  Strategi koping yang digunakan


di gunakan

f.  Obesitas

g.  Denial (perlunya informasi tentang hipertensi, gejala-gejala,


gejala -gejala, perlu pengobatan untuk

lebih baik)

h.  Kecemasan dan ketegangan

i.  Ketakutan kehilangan pekerjaan


This website stores data such as
4.  Pengetahuan
cookies to enable klien dan Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
essential site
functionality, as well as marketing,
personalization,a. and analytics. Youklien dan keluarga mengenal tentang penyakit hipertensi, meliputi:
Kemampuan
may change your pengertian,
settings at any time
penyebab, tanda dan gejala.
or accept the default settings.
b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi.

Privacy Policy c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien
Marketing
Personalization
dan keluarga
Analytics
e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan sumber-

Save sumber yangAll


Accept ada di masyarakat untuk mengatasi
mengatasi masalah hipertensi.

6.  Pemeriksaan Diagnostik/laboratorium


Diagnostik/laboratorium
a.  Pemeriksaan darah : elektrolit, aldosterone, kholesterol, triglesirida.
b.  Pemeriksaan urin: urinalisis, BUN, asam urat, stroid, catecholamine, renin

c.  Pemeriksaan EKG (untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri dan ischemia)

d.  Pemeriksaan x-ray thorax (untuk rasio kardiotorakis)


kardiotorakis)

e.  Echocardiogram (untuk mengetahui adanya hipertropi venterikel kiri).

Diagnosis Keperawatan

1.  Risiko penurunan curah jantung

2.  Nyeri: Sakit kepala

3.  Defisit pengetahuan: mengenai kondisi, rencana pengobatan

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 215


 

Perencanaan Keperawatan

1.  Risiko penurunan curah jantung


Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali penurunan curah jantung tidak terjadi

Kriteria hasil:

Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas menurunkan TD, mempertahankan TD dalam

rentang individu yang dapat diterima, memperlihatkan irama dan frekuensi jantung stabil

dalam rentang normal.

tindakan:
Rencana tindakan:

a.  Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan,

edema, ortopnea, paroxysmal noctural dyspnea)


b.  Pantau
This website stores Tekanan
data such as darah secara teratur dan anjurkan keluarga untuk tekanan darah secara
cookies to enable essential site
functionality, as wellteratur
as marketing,
personalization, and analytics. You
c.  Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
may change your settings at any time
or accept the default settings.
d.  Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan setelah aktifitas

e.  Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
Privacy Policy
f.  Anjurkan pada klien dan keluarga untuk memberikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi
Marketing
aktivitas atau kebisingan lingkungan
l ingkungan
Personalization
g.  Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan pembatasan
pembatasan aktivitas seperti: istirahat
i stirahat
Analytics
ditempat tidur atau kursi
Save Accept All
h.  Anjurkan keluarga untuk melakukan tindakan-tindakan yang nyaman seperti: pijatan

punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur


i.  Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan

 j.  Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

k. Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan antihipertensi  

l.  Berikan dukungan emosional dan spiritual.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 216


 

2.  Nyeri: sakit kepala

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali nyeri:
n yeri: sakit kepala dapat teratasi

Kriteria:
Melaporkan nyeri hilang atau terkontrol, mengungkapkan metode yang memberikan

pengurangan nyeri, mengikuti penatalaksanaan farmakologi yang diresepkan

tindakan:
Rencanaan tindakan:

a.  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekunesi, kualitas, intensitas nyeri.

b.  Identifikasi skala nyeri

c.  Identifikasi respon nyeri non verbal

d.  Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

e.  Anjurkan klien unuk mempertahankan tirah baring pada fase akut

f.  Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala: pijat
pi jat punggung dan

leher, tenang, redupkan lampu kamar

g.  Anjurkan kepada keluarga untuk mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri,

misalnya suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.


This website stores data such as
cookies to enableh. essential
Anjurkan sitepada klien untuk melakukan aktivitas dengan perlahan
functionality, as well as marketing,
  Berikan
personalization,i.and dorongan
analytics. You untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap
may change your settings at any time
 j.  Anjurkan
or accept the default settings. keluarga untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan
k.  Ajarkan teknik relaksasi
Privacy Policy l.  Hilangkan atau minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala

Marketing seperti: mengejan, batuk panjang dan membungkuk


Personalization
m.  Anjurkan keluarga untuk membantu klien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
Analytics
n. Kolaborasi dalam pemberian analgesik, jika perlu. 
Save Accept All

3.  Defisit pengetahuan mengenai kondisi, rencana pengobatan


Tujuan: 
Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali pengetahuan klien mengenai kondisi, rencana

pengobatan meningkat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 217


 

hasil: 
Kriteria hasil:

Klien mampu menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan,

mengidentifikasi efek samping obat dan kemungkinan


kemungkinan komplikasi, mempertahankan
mempertahankan tekanan

darah dalam parameter normal

tindakan:
Rencana tindakan:

a.  Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat

b.  Tetapkan dan nyatakan batas tekanan darah normal

c.  Jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak

d.  Hindari mengatakan tekanan darah normal dan gunakan istilah terkontrol dengan baik

saat menggambarkan Tekanan


Tekanan darah klien dalam batas yang diinginkan

e.  Bantu pasien dalam mengidentifikasi pentingnya menghentikan merokok dan bantu

pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok

f.  Instruksikan dan peragakan teknik pemantauan tekanan darah mandiri

g.  Jelaskan pada klien dan keluarga tentang obat yang diresepkan

h.  Hindari atau batasi pemasukan alkohol dan kafein seperti kopi, teh, cola dan coklat

i.  Sarankan untuk sering mengubah posisi, olahraga kaki saat berbaring

 j.  Dorong klien untuk membuat program olahraga sendiri seperti olahraga aerobik

(berjalan,berenang) yang klien mampu lakukan

k.  Berikan informasi tentang sumber-sumber dimasyarakat pada klien dan keluarga agar
This website stores memberi
data such dukungan
as pada klien dalam membuat perubahan pola hidup
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
Pelaksanaan
or accept the default settings.
Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga di dalam

setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,
Privacy Policy
afektif serta psikomotor dalam mengatasi
mengatasi masalah hipertensi. Disamping itu, perawat
perawat dapat
Marketing
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dalam rangka meningkatkan
Personalization
perilaku hidup sehat keluarga.
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 218


 

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal
verba l

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

1. Tekanan darah normal


2. Sakit kepala teratasi
3. Pengetahuan keluarga tentang kondisi, rencana pengobatan hipertensi meningkat.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 219


 

Topik 6

 Asuhan Keperawatan Klien


Klien Diabetes Mellitus
dalam Konteks Keluarga
Konsep Dasar Diabetes Mellitus
Pengertian

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolism menahun yang mempengaruhi tubuh dalam

memproduksi dan/atau menggunakan insulin yang diproduksi oleh sel beta pada kelenjar

pankreas.

Klasifikasi Diabetes Mellitus yang utama menurut Smeltzer dan Bare (2001) adalah sebagai

berikut:

1.  Tipe I Diabetes Mellitus tergantung insulin (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

2.  Tipe II Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin


insulin (Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus)

3.  Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan sindrom lainnya

4.  Diabetes Mellitus Gestasional (Gestasional Diabetes Mellitus)


Mell itus)

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pada Diabetes tipe I adalah kombinasi faktor genetik, imunologi, dan mungkin pula

lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta. Diabetes terjadi jika tubuh tidak

menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika

sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin. Penyebab pada Diabetes tipe II adalah

faktor genetik diperkirakan memegang peranan penting dalam proses terjadinya resistensi

insulin.

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada

diabetes tipe II masih belum diketahui.


This website stores data such as
cookies to enable
Faktoressential site Diabetes Mellitus meliputi :
resiko terjadi
functionality, as well as marketing,
1.  Faktor
personalization, keturunan
and analytics. Youatau genetik
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization
 

Analytics

Save  Accept All Buku Ajar Keperawatan Keluarga 220


Faktor keturunan atau genetik memiliki kontribusi untuk seseorang terserang penyakit

diabetes.

2.  Obesitas atau kegemukan

Kegemukan bisa menyebabkan tubuh seseorang mengalami resistensi terhadap hormon

insulin. Sel-sel tubuh bersaing ketat dengan jaringan lemak untuk menyerap insulin.

3.  Usia

Usia diatas 40 tahun banyak organ-organ vital melemah dan tubuh mulai mengalami kepekaan
terhadap insulin.

4.  Kurangnya aktivitas fisik

Kurangnya aktivitas fisik menjadi faktor cukup besar untuk seseorang mengalami kegemukan

dan melemahkan kerja organ-organ vital seperti jantung, liver, ginjal dan juga pankreas.

5.  Mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi

Kolesterol tinggi juga diyakini memberi kontribusi yang cukup tinggi untuk seseorang mudah

terserang penyakit diabetes mellitus.

6.  Stress dalam jangka waktu lama

Kondisi stress berat bisa mengganggu keseimbangan berbagai hormon dalam tubuh termasuk

produksi hormon insulin. Disamping itu stress bisa memacu sel-sel tubuh bersifat liar yang

berpotensi untuk seseorang terkena 


terkena  penyakit kanker juga
kanker juga memicu untuk sel-sel tubuh

menjadi tidak peka atau resiten terhadap hormon insulin.


7.  Kehamilan

Pada saat hamil, plasenta memproduksi hormon yang mengganggu keseimbangan hormon

insulin dan pada kasus tertentu memicu untuk sel tubuh menjadi resisten terhadap hormon

insulin. Kondisi ini biasanya kembali normal setelah masa kehamilan atau pasca persalinan.

Namun demikian menjadi sangat beresiko terhadap bayi yang dilahirkan untuk kedepannya

punya potensi Diabetes Melitus.

8.  Ras
Beberapa ras manusia di dunia ini yang punya potensi tinggi untuk terserang diabetes melitus.

Peningkatan penderita diabetes di wilawah Asia jauh lebih tinggi dibanding di benua lainnya.

Bahkan diperkirakan lebih 60% klien berasal dari Asia.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
 

Privacy Policy
  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 221
Marketing
Personalization
9.  Konsumsi obat-obatan kimia
Analytics
Salah satu obat kimia yang sangat berpotentsi sebagai penyebab diabetes adalah Thiazide
Save Accept All
Diuretik dan Beta Bloker.
Patofisiologi

Pada Tipe II Diabetes Mellitus terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin,

yaitu: resistensi insulin dan gangguan sekresis insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan

reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut,

terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa didalam sel. Resistensi insulin pada

diabetes tipe II disertai dengan penurunan reaksi intrasel ini. Dengan demikian insulin menjadi

tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan. Untuk mengatasi resistensi

insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah, harus terdapat peningkatan jumlah

insulin yang disekresikan.

Pada klien dengan gangguan


gangguan toleransi glukosa terjadi sekresi insulin yang berlebihan dalam

upaya mempertahankan kadar glukosa pada tingkat yang normal/sedikit meningkat. Namun

demikian jika sel –sel


 –sel beta tidak mampu mengimbangi peningkatan kebutuhan akan insulin, maka

kadar glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes melitus tipe II. Meskipun terjadi gangguan

sekresi insulin yang merupakan ciri khas diabetes melitus tipe II, namun masih terdapat insulin

dengan jumlah yang adekuat untuk mencegah pemecahan lemak dan produksi badan keton yang
menyertainya. Karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes
diabetes tipe II.

Klien Diabetes Melitus yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

Pada klien diabetes tipe I, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum.

Meskipun kadar gula di dalam darah tinggi tetapi sebagian besar sel tidak dapat menggunakan

gula tanpa insulin, sehingga sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang lain. Sumber untuk

energi dapat berasal dari lemak tubuh. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang
merupakan senyawa kimia beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).

 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You Buku Ajar Keperawatan Keluarga 222
 
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Manifestasi Klinik
Privacy Policy
Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap Diabetes Melitus,
Marketing
bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya DM jika seseorang
Personalization
mengalami keluhan klasik DM berupa:
Analytics
1.  Poliuria (banyak berkemih).
Save2.  Polidipsia
Accept
(rasaAll
haus sehingga jadi banyak minum)

3.  Polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)


4.  Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya

DM  berupa
Gejala-gejala lain dari DM  berupa::

1.  Lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal

2.  Penglihatan kabur

3.  Penyembuhan luka yang buruk

4.  Disfungsi ereksi pada pasien pria

5.  Gatal pada kelamin pasien wanita

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan klien DM meliputi: edukasi,


Penatalaksanaan edukasi, pengaturan diet, aktivitas fisik secara teratur da
dan
n
pengelolaan farmakologis.

1.  Edukasi
Edukasi secara individual dan pendekatan berdasarkan penyelesaian masalah merupakan inti

untuk melakukan perubahan perilaku pola hidup sehat pada klien DM. Berikut ini materi

edukasi untuk klien DM meliputi:

a.  Makan makanan sehat

b.  Latihan jasmani secara teratur

c.  Menggunaka
Menggunakan
n obat diabetes secara aman, teratur, dan pada waktu-waktu yang spesifik

d.  Melakukan pemantauan glukosa darah mandiri dan memanfaatkan berbagai informasi
yang ada

e.  Melakukan perawatan kaki secara berkala

f.  Mengelola diabetes dengan tepat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 223


 

This website stores data such as


g.  Mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan keterampilan
cookies to enable essential site
functionality, ash.well as marketing,
  Dapat mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan
personalization, and analytics. You
may change 2.your settings atdiet
  Pengaturan any time
or accept the default settings.
Standar yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang dalam hal

Privacy Policy
karbohidrat, protein, lemak, sesuai dengan kecukupan gizi baik
b aik sebagai berikut:

Marketing
• Karbohidrat : 45 – 65% total asupan energi

• Protein : 10 – 20% total asupan energi


Personalization
• Lemak : 20 – 25
Analytics – 25 % kebutuhan kalori

Save Jumlah Accept All


kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan
 jasmani untuk mencapai dan mempertahankan
mempertahankan berat badan ideal. Jumlah kalori yang
diperlukan dihitung dari berat badan ideal dikali kebutuhan kalori basal (30 Kkal/kg BB untuk

laki-laki dan 25 Kkal/kg BB untuk wanita). Kemudian ditambah dengan kebutuhan kalori untuk

aktifitas, koreksi status gizi, dan kalori yang diperlukan untuk menghadapi stres akut sesuai

dengan kebutuhan.

3.  Melakukan aktivitas fisik secara teratur

Aktivitas fisik secara teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit), merupakan

salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 2. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke

pasar, menggunakan tangga, berkebun harus tetap dilakukan (Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2006). Latihan jasmani selain untuk menjaga
kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas insulin,

sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah.

4.  Pengelolaan farmakologis

Sarana pengelolaan farmakologis Diabetes Mellitus dapat berupa Obat Hipoglikemik Oral

(OHO). Berdasarkan
Berdasarkan cara kerjanya, OHO
OHO dibagi menjadi 4 golongan, antara
antara lain: 1) Pemicu

sekresi insulin (insulin secretagogue): sulfonilurea dan glinid 2) Penambah sensitivitas

terhadap insulin: metformin, tiazolidindion, 3) Penghambat glukoneog


glukoneogenesis
enesis (metformin) dan
4) Penghambat absorpsi
absorpsi glukosa: penghambat glukosidase
glukosidase alfa. Obat ini bekerja dengan

mengurangi absorpsi glukosa di usus halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar

glukosa darah sesudah makan.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 224


 

Komplikasi
1.  Komplikasi akut

a.  Ketoasidosis diabetik

Adalah keadaan dekompensasi kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias, terutama
This website stores data such as
cookies to enablediakibatkan
essential siteoleh defisiensi insulin absolut atau insulin relatif.
functionality, as well as marketing,
personalization,b.and analytics. You
Hipoglikemi
may change your settings at any time
Adalah
or accept the default penurunan kadar glukosa dalam darah. Biasanya disebabkan peningkatan kadar
settings.

insulin yang kurang tepat atau asupan karbohidrat kurang.


Privacy Policy
c.  Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Marketing
Adalah suatu dekompensasi metabolik pada pasien diabetes tanpa d isertai adanya ketosis.
Personalization
Gejalanya pada dehidrasi berat, tanpa hiperglikemia berat dan gangguan neurologis.
neurologis.
Analytics
2.  Komplikasi Kronis
Save Accept All
a. Mikroangiopati

Retinopati diabetikum disebabkan karena kerusakan pembuluh darah retina. Faktor


terjadinya retinopati diabetikum: lamanya menderita diabetes, umur penderita, kontrol

gula darah, faktor sistematik (hipertensi, kehamilan).

b. Nefropati diabetikum

Nefropati diabetikum yang ditandai dengan ditemukannya kadar protein yang tinggi dalam

urin yang disebabkan adanya kerusakan pada glomerulus. Nefropati diabetikum merupakan
faktor resiko dari gagal ginjal kronik.

c. Neuropati diabetikum

Neuropati diabetikum biasanya ditandai dengan hilangnya reflex. Selain itu


i tu juga bisa terjadi

poliradikulopati diabetikum yang merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan

gangguan pada satu atau lebih akar saraf dan dapat disertai dengan kelemahan motorik,

biasanya dalam waktu 6-12 bulan.

d. Makroangiopati

Penyakit jantung koroner dimana diawali dari berbagai bentuk dislipidemia,

hipertrigliseridemia dan penurunan kadar HDL. Pada DM sendiri tidak meningkatkan kadar

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 225


 

LDL, namun sedikit kadar LDL pada DM tipe II sangat bersifat atherogeni karena mudah

glikalisasi  dan oksidasi.


mengalami glikalisasi 
e. Kaki diabetik

Terdapat 4 faktor utama yang


yang berperan pada kejadian kaki
kaki diabetes mellitus : (1)Kelainan

vaskular: angiopati, contoh: aterosklerosis (2)Kelainan saraf: neuropati otonom dan perifer

(3)Infeksi (4)Perubahan biomekanika kaki.

This website stores data such as


Asuhan
cookies to enable Keperawatan
essential site Pada Klien Diabates Mellitus
functionality, as well as marketing,
Pengkajian
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
1. default
or accept the Riwayat kesehatan
settings.
a.  Riwayat kesehatan masa lalu
Privacy Policy Usia, pola diet, riwayat
ri wayat obesitas, tingkat aktifitas, merokok, adanya proses penyakit yang
Marketing lain, adanya lesi/luka yang tidak sembuh-sembuh khususnya pada ekstremitas bawah,
Personalization
minum obat hipoglikemia (jenis dan dosisnya), obat-obat yang lain, teknik monitoring
Analytics
glukosa yang digunakan.
Save Accept
b.  Riwayat All
kesehataan saat ini
Keluhan haus berlebihan (polidipsia), banyak makan (Poliphagia), banyak berkemih
(poliuri), luka kronis/infeksi yang lama sembuh, gangguan vaskularisasi perifer dengan
atau tanpa neuropathi (gangguan sensasi), kelemahan dan kelelahan, penurunan berat
badan.

c.  Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga diabetes mellitus, penyakit jantung dan stroke.

2.  Pemeriksaan fisik

Tinggi badan dan berat badan, tugor kulit,tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, napas berbau

aseton, penurunan sensasi, penurunan reflex, penurunan temperatur kulit, perubahan

tekanan darah akibat perubahan posisi, penurunan sirkulasi dan penurunan kemampuan

penglihatan.

3.  Psikososial

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 226


 

Pekerjaan, hobi, stressor yang dialami, pola koping, dukungan keluarga dan orang

dekat/teman, perubahan
perubahan gaya hidup untuk mengontrol penyakitnya,
penyakitnya, ungkapan verbal klien

tentang penyakit DM yang dialami.

4.  Pengetahuan klien dan Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit diabetes mellitus, meliputi:

pengertian, penyebab, tanda dan gejala.

b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi diabetes mellitus.

c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami mellitus.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien

dan keluarga
This website stores data such as klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan
e.  Kemampuan
cookies to enable essential site
functionality, as wellsumber-sumber
as marketing, yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah diabetes mellitus.
personalization, and analytics. You
may change 5.   Pemeriksaan
your diagnostik
settings at any time meliputi :
or accept the default settings.
.  Glukosa darah puasa ( fasting blood glucose
glucose))

.  Glukosa darah sewaktu atau glukosa darah 2 jam postprandial (2 jam setelah makan)
Privacy Policy
.  Glycosylated hemoglobin (HbA1c)
hemoglobin (HbA1c)
Marketing
Diagnosis Keperawatan
Personalization
Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada
Analytics
klien dengan Diabetes Mellitus adalah sebagai berikut:
ber ikut:
Save Accept All

1.  Ketidakstabilan kadar glukosa darah


2.  Risiko disfungsi neurovaskuler perifer

3.  Risiko tidak efektifnya manajemen regimen teraputik

Perencanaan Keperawatan

1.  Ketidakstabilan kadar glukosa darah

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien akan memperlihatkan kestabilan kadar gula
darah dalam rentang normal.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 227


 

Kriteria hasil:

Mengantuk klien menurun, lesu dan lelah


l elah menurun, pusing menurun, rasa lapar menurun,

kadar glukosa darah membaik.

Rencana tindakan:

a.  Identifikasi kemungkinan penyebab dari hiperglikemia

b.  Monitor kadar glukosa darah, jika diperlukan dengan melibatkan klien dan keluarga

c.  Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan dengan melibatkan klien dan keluarga

d.  Monitor berat badan setiap minggu atau sebagaimana kebutuhan dengan melibatkan klien

dan keluarga

e.  Monitor adanya tanda-tanda hipoglikemia dengan melibatkan klien dan keluarga.

f.  Anjurkan klien minum sesuai dengan anjuran atau minimal 2500 cc dalam sehari.

g.  Anjurkan untuk menghindari olah raga atau aktifitas fisik berlebih bila kadar glukosa lebih
dari 250 mg/dl

h.  Anjurkan untuk kepatuhan terhadap diet dan aktifitas.


This website stores data such as
cookies to enablei.  essential
Ajarkan site
pengelolaan diabates mellitus ( misalnya pengelolaan obat insulin, oral, monitor
functionality, as well as marketing,
personalization, and asupan cairan,
analytics. You penggantian karbohidrat dan bantuan profesional kesehatan)
may change your settings at any time
 j.  Kolaborasi
or accept the default settings. untuk pemberian insulin atau oral hipoglikemia.
2.  Risiko cidera: kaki
Privacy Policy Tujuan:

Marketing
Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali
sebanyak...kali klien akan bebas cidera kaki
Personalization
Kriteria hasil:
Analytics
Tempatur kulit meningkat, sensasi meningkat, elasitas kulit meningkat, kelembaban kulit
Save Accept
meningkat, All jaringan meningkat, dan intergeritas kulit meningkat
perfusi

Rencana tindakan:
a.  Kaji penampilan umum kaki

b.  Kaji status kuku klien


c.  Kaji integeritas kulit klien

d.  Kaji adanya pembentukan


pe mbentukan kalus

e.  Kaji status status sirkulasi kaki dengan palpasi


palpasi denyut nadi perifer

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 228


 

f.  Kaji kemungkinan adanya infeksi

g.  Kaji untuk adanya edema

h.  Periksa kondisi kaos kaki dan sepatu dan kecocokannya

i.  Kaji kemampuan klien untuk melakukan perawatan kaki sendiri


 j.  Instruksikan klien dengan dibantu keluarga untuk merawat kaki dengan cara mencuci

bersih secara setiap hari menggunakan air hangat, sabun lembut, tetapi hindari berendam

kaki. Keringkan secara hati-hati dan lembut, khususnya diantara jari-jari kaki. Ajurkan

menggunakan lotion pelembab.

k.  Ajarkan klien dan keluarga untuk memeriksa kondisi kaki setiap hari untuk adanya luka,

goresan dan melepuh. Gunakan untuk mengunakan kaca untuk memeriksa kedua kaki.

l.  Laporkan adanya tanda dan gejala ke fasilitas pelayanan kesehatan terkait adanya

kerusakan kulit.

m. Ajarkan kepada klien dan keluarga untuk memeriksa kondisi sepatu setiap hari terkait
bagian dalam sepatu yang tidak rata, adanya benda tajam pada soel sepatu dan benda

asing di dalam sepatu.

n.  Intruksikan klien untuk menggunakan stocking yang bersih dan pas, terbuat dari bahan

katun atau wool.


This website stores data such as
a.  Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari cidera thermal dengan cara memeriksa
cookies to enable essential site
functionality, as wellsuhu
as marketing,
air mandi, hindari penggunaan kantong air panas, botol air panas dan selimut listrik.
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time jarak secara aman dari sumber panas.
Dan pertahankan
or accept the default settings.
b.  Instruksikan kepada klien untuk selalu menggunakan pelindung kaki dan jangan pernah

Privacy Policy telanjang kaki.

Marketingc.  Instruksikan kepada klien untuk memotong kuku lurus ke seberang dan untuk memajukan
sudut tajam agar sesuai dengan
Personalization de ngan kontur sepatu.

Analyticsd.  Instruksikan pasien untuk menghindari mengobati sendiri. Jangan menggunakan plester,

Save
obat kutil, atau antiseptik yang kuat dan obat jamur berlebih tanpa petunjuk petugas
Accept All
kesehatan.
e.  Menekankan pentingnya menjaga kadar glukosa darah normal

f.  Anjurkan klien untuk berhenti merokok.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 229


 

3.  Risiko tidak efektifnya manajemen regimen teraputik

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien akan memperlihatkan peningkatan

pengetahuan penyakit Diabetes Mellitus dan perawatan yang dilakukannya.


hasil:
Kriteria hasil:

Peningkatan pengetahuan klien tentang pengertian,


penger tian, penyebab tanda gejala, akibat akibat

lanjut, cara perawatan klien, cara menciptakan lingkunga


lingkungan
n yang aman untuk klien DM, serta

sumber/ fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan dalam penanganan DM.

Rencana tindakan:

a.  Kaji upaya klien dan keluarga sebelumnya untuk mengelola rejimen perawatan diabetes.

b.  Evaluasi keterampilan manajemen diri pasien, meliputi kemampuan untuk melakukan

prosedur monitoring glukosa darah.

c.  Kaji factor-faktor negatif yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam rejimen diabetes

(misalnya keterbatasan penglihatan, dll).

d.  Kaji sumber keuangan


keuangan untuk perawatan kesehatan.

e.  Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang penyakit DM (pengertian, penyebab, tanda

dan gejala dan akibat lanjut)

f.  Jelaskan kepada klien dan keluar


keluarga
ga tentang pencegahan hyperglikemia
hyperglike mia akibat pemasukan
makanan yang meningkat, penurunan dosis obat, infeksi, sakit dan stress.

g.  Jelaskan
This website stores data suchkepada
as klien dan keluarga tentang cara perawatan klien DM di rumah meliputi:
cookies to enable essential site
diet DM, latihan, obat-obatan dan kebersihan diri, senam kaki, perawatan kaki/ luka DM
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
serta You
cara memantau kadar glukosa darah
may change your settings at any time
or accept the default settings.kepada klien dan keluarga tentang tanda-tanda hipoglikemia dan hiperglikemia
h.  Jelaskan

serta penanganan awalnya.


Privacy Policy
i.  Jelaskan tentang pentingnya menjaga
menjaga kebersiha
kebersihan
n dan penataan
penataan lingkungan yang
yang dapat
Marketing
mencegah cidera pada klien DM
Personalization
 j.  Jelaskan tentang fasilitas kesehatan (Puskesmas dan RS) yang dapat dimanfaatkan untuk
Analytics
penanganan masalah DM.
Save Accept All
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 230


 

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga di dalam

setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,

afektif serta psikomotor dalam mengatasi


mengatasi masalah diabetes mellitus. Disamping
Disamping itu, perawat

dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dalam rangka meningkatkan

perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

1. Glukosa darah klien dalam keadaan stabil


2. Injuri pada kaki klien tidak terjadi
3. Manajemen regimen terapeutik yang dijalani dengan efektif.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All


 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 231
 

Topik 7
 Asuhan Keperawatan Klien
Klien Paska Stroke
dalam Konteks Keluarga
Konsep Dasar Stroke
Pengertian

Stroke adalah cedera vaskular akut pada otak y


yang
ang disebabkan karena sumbatan, penyempitan,

atau pecahnya pembuluh darah otak, yang mengakibatkan suplai darah ke salah satu bagian otak

terganggu yang dapat berdampak lanjut pada


pada kelainan neurologi.

Penyebab

Penyebab dari stroke dapat terjadi berupa:

1.  Thrombus

a.  Atherosclerosis pada arteri intra dan ekstrakranial

b.  Arteritis yang disebabkan oleh kolagen (penyakit autoimun atau arteritis bakteri

c.  Hypercoagulability seperti polycythemia

d.  Thrombosis vena serebral

2.  Emboli

a.  Kerusakan katup akibat penyakit jantung rematik.

b.  Miokardial infark

c.  Fibrilasi arteri

d.  Endokarditis bakteri atau endokarditis nonbakteri yang menyebabkan bekuan darah pada

endokardium

3.  Perdarahan
a.  Perdarahan intraserebral hipertensi

b.  Perdarahan subarachnoid


subarachnoid

c.  Ruptur anurisma

d.  Arteriovenous malformation


This website stores data such as
cookies to enablee.  essential site
Hiperkuagulasi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.
4.  Hipoksia Umum You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

 
Marketing
Personalization

Analytics Buku Ajar Keperawatan Keluarga 232


 

Save Accept All


a.  Hipotensi berat
b.  Cardiac arrest

5.  Hipoksia Lokal

a.  Spasme arteri serebral yang dihubungkan dengan perdarahan subarachnoid

b.  Vasokonstr
Vasokonstriksi
iksi arteri serebral yang dikaitkan dengan sakit kepala migrain.

Faktor resiko pada
resiko pada stroke meliputi:
1.  Hipertensi (faktor resiko utama)

2.  Penyakit kardiovakuler-emboli serebral berasal dari jantung (penyakit arteri koronaria, gagal

 jantung kongestif, hipertropi


hipertropi ventrikel kiri, abnormalisasi
abnormalisasi irama

3.  Kolesterol tinggi

4.  Obesitas

5.  Peningkatan hematokrit meningkatkan resiko infark serebral

6.  Diabetes mellitus

7.  Kontrasepsi oral (khususnya dengan hipertensi, merokok dan kadar estrogen tinggi)

8.  Merokok
9.  Penyalahgunaan obat (khususnya kokain)

10.  Konsumsi alcohol

Patofisiologi

Otak sangat tergantung pada oksigen dan tidak mempunyai persediaan suplai oksigen. Pada saat

terjadi anoksia, sebagaimana pada stroke, metabolisme serebral akan segera mengalami

perubahan dan kematian sel dan kerusakan permanen dapat terjadi dalam 3 –
 –10
10 menit. Banyak

kondisi yang merubah perfusi serebral sehingga menyebabkan terjadi hipoksia atau anoksia.

Hipoksia pertama kali menimbulkan iskhemia. Iskhemia dalam waktu singkat (kurang dari 10 –
 –15
15

menit) menyebabkan defisit sementara. Iskhemia dalam waktu yang lama menyebabkan
kematian sel permanen dan infark serebral dengan disertai edema serebral.

Tipe defisit focal permanen akan bergantung pada daerah otak yang dipengaruhi. Daerah

otak yang terkena sangat tergantung pada pembuluh darah serebral yang dipengaruhi. Paling

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
 

or accept the default settings.

  Buku Ajar Keperawatan Keluarga 233


Privacy Policy

Marketing
umum pembuluh darah yang dipengaruhi adalah middle cerebral artery; yang kedua adalah arteri
Personalization
karotis interna.
Analytics
Stroke thrombotik, adalah tipe stroke yang paling umum, dimana sering dikaitkan dengan
Saveatherosclerosis
Accept Allmenyebabkan penyempitan lumen arteri,
dan arteri , sehingga menyebabkan gangguan

suplai darah yang menuju ke otak. Fase awal dari thrombus tidak selalu menyumbat komplit
lumen. Penyumbatan komplit dapat terjadi dalam beberapa jam. Gejala-gejala
Gejala -gejala dari stroke akibat

thrombus terjadi selama tidur atau segera setelah bangun tidur. Hal ini berkaitan pada orang tua

aktifitas simpatisnya menurun dan sikap berbaring menyebabkan menurunnya tekanan darah,
yang akan menimbulkan iskhemia otak. Pada orang ini biasanya mempunyai hipotensi postural

atau buruknya reflek terhadap perubahan posisi. Tanda dan gejala neurologi sangat sering

memperlihatkan keadaan yang lebih buruk pada 48 jam pertama setelah thrombosis.

Stroke embolik, yang disebabkan embolus adalah penyebab umum kedua dari stroke. Klien

yang mengalami stroke akibat embolus biasanya usianya lebih muda dan paling umum embolus

berasal dari thrombus jantung. Miokardial thrombus


thrombus paling umum disebabkan
disebabkan oleh penyakit

 jantung rhematik dengan mitral stenosis atau atrial fibrilasi. Penyebab yang lain stroke embol ik

adalah lemak, tumor sel embolik, septic embolik, eksudat dari subakut bacterial endokarditis,

emboli akibat pembedahan jantung atau vaskuler.

Transient Ischemic Attack   (TIA) berkaitan dengan iskhemik serebral dengan disfungsi

neurologi sementara. Disfungsi neurologi dapat berupa hilang kesadaran dan hilangnya seluruh
fungsi sensorik dan motorik, atau hanya ada defisit focal. Defisit paling umum a dalah kelemahan

kontralateral wajah, tangan, lengan, dan tungkai, dysphasia sementara dan beberapa gangguan

sensorik. Serangan iskhemik berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam.

Manifestasi Klinik

Tanda dan gejala stroke tergantung pada luas dan lokasi yang dipengaruhinya. Arteri serebral

yang tersumbat oleh thrombus atau embolus dapat memperlihatkan tanda dan gejala sebagai
berikut:

1.  Sindroma arteri serebral media

a.  Hemiplegia (flaccid pada muka, lengan dan tungkai pada sisi kontralateral)

b.  Gangguan sensorik (pada daerah yang sama sebagai hemiplegia)

This website stores data such as


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 234
cookies to enable
  essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your c.  settings
Aphasiaat(aphasia
any time global jika hemisphere dominan yang dipengaruhi)
di pengaruhi)
or accept the default settings.
d.  Homonymous hemianopsia

Privacy Policy e.  Bingung sampai dengan koma (makin buruk tingkat kesadaran)
f.  Ketidakmampuan menggerakan mata terhadap sisi yang
Marketing y ang paralysis

g.  Denial paralysis


Personalization

Analytics
h.  Possible berstamnn syndrome (aculculia,
syndrome  (aculculia, alexia, agnosia jari dan bingung kiri dan kanan)

Save i.  Kemungkinan


Accept All pernapasan cheynestokes
 j.  Sakit kepala
k.  Paresis vasomotor

2.  Sindroma arteri serebral anterior

a.  Paralysis dari telapak kaki dan tungkai

b.  Gangguan dalam berjalan

c.  Paresis kontralateral dari lengan

d.  Kontralateral grasp reflek  dan


 dan sucking reflek  

e.  Hilang fungsi sensorik secara berlebihan pada ibu jari kaki, telapak kaki dan tungkai

f.  Abulia (ketidakmampuan melakukan kegiatan, pergerakan yang terkontrol atau membuat

keputusan)

g.  Gangguan mental

h.  Serebral paraplegia (bila keduanya dipengaruhi) sering dikombinasi dengan ataxia dan
akinetic mutism 
mutism 

i.  Inkontinen urin (biasanya berlangsung beberapa minggu)

3.  Sindroma arteri serebral posterior

Daerah perifer:

a.  Homonymous hemianopsia

b.  Beberapa kelainan penglihatan seperti : buta warna, kurang dalam persepsi, kegagalan

melihat objek pada lokasi yang tidak sentral, halusinasi penglihatan.


c.  Berkurangnya daya ingat

d.  Berkeringat

Daerah pusat:

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 235


 

a.  Jika thalamus yang dipengaruhi, akan ada sensorik yang hilang dari seluruh modalitas,

This website storesnyeri


data spontan,
such as intentional tremors dan hemiparesis ringan
cookies to enable essential site
functionality, as   Jika
b.well as serebral
marketing,penduncle yang dipengaruhi akan ada sindroma weber’s (kelumpuhan saraf
personalization, and analytics. You
oculomotorik dengan kontralateral hemiplegia)
may change your settings at any time
or accept the default
c.  Jikasettings.
batang otak dipengaruhi akan mempengaruhi conjungate gaze, nystagmus 
nystagmus  dan

ketidaknormalan
ketidaknormalan pupil dengan gejala-gejala yang lain berupa tremor postural, ataxia
Privacy Policy
4.  Sindroma arteri karotis internal
Marketing
a.  Berulangnya serangan kebutaan atau penglihatan kabur pada ipsilateral
i psilateral mata
Personalization
b.  Parastesia dan kelemahan lengan kotralateral, wajah dan tungkai.
Analytics
c.  Hemiplegia dengan hilangnya sensorik secara komplit dan hemianopsia.
Save Accept All
d.  Kemungkinan atropi saraf optik pada mata ipsilateral.

e.  Dysphasia intermittent


5.  Sindroma arteri sereberal inferior posterior

a.  Disphagia dan disarthria

b.  Hilangnya rasa nyeri dan temperatur pada bagian sisi ipsilateral dari wajah

c.  Hilangnya rasa nyeri dan temperatur pada sisi tubuh dan tungkai

d.  Nystagmus horizontal

e.  Sindroma horner’s ipsilateral 


ipsilateral 
f.  Tanda-tanda serebellar (ataxia dan vertigo)
6.  Sindroma arteri serebellar inferior anterior

Sisi ipsilateral 
ipsilateral 

a.  Tuli dan tinnitus

b.  Paralisis wajah

c.  Hilangnya sensasi pada wajah

d.  Syndrome horners’s 


horners’s 

e.  Tanda-tanda sereberal (ataxia dan nystagmus)

Sisi kontralateral
a.  Gangguan sensasi nyeri dan temperatur pada tubuh dan tungkai

b.  Nystagmus horizontal

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 236


 

Penatalaksanaan

Penatalasanaan
Penatalasanaan medis pada klien dengan stroke meliputi:

1.  Terapi antikoagulan

2.  Kontraindikasi pemberian terapi antikoagulan pada klien dengan riwayat ulkus, uremia dan

kegagalan hepar. Sodium heparin diberikan secara subkutan atau melalui IV drip
This website stores data such as
3.  Phenytonin
cookies to enable essential (Dilantin)
site dapat digunakan untuk mencegah kejang
ke jang
functionality, as well as marketing,
4.  Enteris-coated,
personalization, misalnya aspirin dapat digunakan untuk lebih dulu untuk menghancurkan
and analytics. You
may change your settings at any time
trombotik dan embolik
or accept the default settings.
5.  Epsilon-aminocaproic acid (Amicar) dapat digunakan untuk stabilkan bekuan diatas anurisma
Privacy Policy
yang rupture
Marketing
6.  Calcium channel blocker (nimodipine) dapat diberikan untuk mengatasi vasospasme
Personalization
pembuluh darah.
Analytics
Komplikasi
Save Accept All
Beberapa komplikasi yang terjadi pasca stroke:
1.  Dekubitus

Akibat berbaring yang terlalu lama, akan mengakibatkan luka lecet pada bagian tubuh yang

sering sebagai tumpuan berbaring, misalnya, pinggul, bokong dan kaki. Sehingga di daerah

itu sering infeksi. Biasanya, klien pasca stroke yang depresi, mereka justru malas untuk
berpindah posisi dalam berbaring. Bisa seharian dalam posisi sama karena mereka ingin

merasakan ‘mati’ dari pada terus tahu bahwa tubuh fisiknya mengalami cacat dan dalam

derajat kecacatan tinggi.

2.  Bekuan darah karena kelumpuhannya

Bekuan darah biasanya ada di beberapa tempat pada daerah kelumpuhan karena memang

anggota tubuh yang lumpuh tidak bergerak. Darah yang membeku, bisa mengancam sirkulasi

aliran darah mereka, sehingga akan berakibat pembengkakkan ke arah beberapa organ

penting tubuh, seperti ke otak,jantung atau paru-paru, sehingga komplikasi ini berlanjut dan

memburuk.
3.  Kekakuan sendi dan otot karena kurang bergerak

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 237


 

Klien pasca stroke yang terlalu lama berbaring, tubuhnya pasti akan kaku. Dan lama kelamaan

akan sakit. Bagi organ tubuh yang sehat (bukan yang lumpuh), seharusnya bagian tubuh ini
terus berusaha bergerak sehingga fisik tubuh bisa tetap beraktifitas.

4.  Pneumonia

Pneumonia ini terjadi karena klien pasca stroke biasanya susah untuk menelan dan sering

terbatuk-batuk karena tersedak, yang mengakibatkan cairan berkumpul di paru-paru sampai

infeksi.

5.  Stres dan depresi


This website stores
Kliendata such as
pasca stroke mengalami stres dan depresi, sampai berkepanjangan. Bila klien
cookies to enable essential site
functionality, asmengalami
well as marketing,
serangan stroke berat dan mengkibatkan kelumpuhan separuh tubuh. Klien yang
personalization, and analytics. You
may change your settings at any
mengalami timestroke tidak akan mampu menjalani hidupnya jika tidak mendapat
pasca
or accept the default settings.
dukungan dari keluarganya. 
keluarganya.  

Privacy Policy
Asuhan Keperawatan
Marketing
Pengkajian
Personalization

Analytics
1.  Riwayat keperawatan
keperawatan

Save
a.  Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit kardiovaskuler, transient ischemic attacks
Accept All
(TIA).
b. Merokok

c.  Menggunakan kontrasepsi hormonal

d. Gangguan sensorik/motorik
e.  Gangguan penglihatan

b.  Pemeriksaan fisik

a.  Tingkat kesadaran dan status mental

b. Gangguan sensorik dan motorik

c.  Aphasia

d. Penglihatan

e.  Fungsi saraf kranial


f.  Tanda-tanda vital

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 238


 

g.  Kegemukan/obesitas

c.  Psikososial

a.  Usia
b.  Jenis kelamin

c.  Sistem dukungan

d.  Gaya hidup

e.  Strategi koping yang biasa digunakan

f.  Pekerjaan

g.  Peran dan tanggung jawab selama ini

h.  Reaksi emosional terhadap penyakitnya

d.  Pengetahuan klien dan keluarga tentang:

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit stroke, meliputi: pengertian,
This website stores data such as
cookies to enable penyebab,
essential site
tanda dan gejala.
functionality, as well as marketing,
personalization,b.and analytics. You
  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi stroke.
may change your settings at any time
c.  Kemampuan
or accept the default settings. klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami stroke.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk klien
Privacy Policy
dan keluarga
Marketing
e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
kesehatan dan sumber-
Personalization
sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi
mengatasi masalah stroke.
Analytics
e.  Pemeriksaan penunjang
Save Accept Alldarah (pembekuan darah, hitung sel darah, Trigliserida, cholesterol, gula
a.  Pemeriksaan

darah)
b.  CT scan; angiogram; EKG, EEG

Diagnosis Keperawatan

Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada
klien dengan stroke adalah sebagai berikut:

1  Gangguan mobilitas fisik

2  Defisit nutrisi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 239


 

3  Gangguan citra tubuh

4  Resiko/ gangguan integritas kulit

Rencana Tindakan

1.  Gangguan mobilitas fisik

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien akan menunjukkan peningkatan mobilisasi

fisik.

Kriteria hasil:

Klien dapat berdiri dari kursi roda dan melakukan ambulasi sesuai dengan kemampuan, klien

terhindar dari penekanan, atropi otot dan kontraktur

Rencana tindakan:

a.  Kaji fungsi motorik klien, sensasi dan reflek pada seluruh ekstremitas untuk menetapkan

kemampuan dan keterbatasan

b.  Pertahankan sikap tubuh anatomis yang meliputi kepala, bahu, dan sendi panggung pada
This website stores data such as
mattress dengan
mattress  dengan papan tempat tidur
cookies to enable essential site
functionality, as
c.well as marketing,
  Berikan
Berikan footboard
 footboard dan mattres
mattresss untuk mencegah penekanan dan mencegah footdrop
mencegah  footdrop dan
 dan
personalization, and analytics. You
may change yourkerusakan
settings at any time
kulit.
or accept the default settings.
d.  Letakkan sendi-sendi pada posisi fungsional: siku sedikit fleksi, pergelangan tangan

Privacy Policy ekstensi, handroll (dengan bola karet) untuk menjaga posisi menggenggam dan untuk

Marketing
mengontrol spasme, lengan ditinggikan untuk mencegah edema.
e.  Ajarkan keluarga untuk melakukan perubahan posisi setiap 2 jam.
Personalization

Analytics
f.  Berikan bimbingan klien dan keluarga untuk melakukan latihan pergerakan pasif ROM bila
bi la

Save tidakAccept
ada kontraindikasi
kontraind
All ikasi

g.  Bimbing klien dan keluarga untuk latihan ambulasi dengan tetap mempertahankan
keamanannya
h.  Berikan petunjuk pada keluarga untuk dapat memberikan bantuan dalam melatih

kemampuan motorik klien secara bertahap.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 240


 

2.  Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan


kebutuhan

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien akan meningkat status nutrisinya.

hasil:
Kriteria hasil:

•   Kenaikan/penuruna
Kenaikan/penurunan
n berat badan 10% dari berat badan ideal

•   Toleransi terhadap nutrisi parenteral, makanan cair dengan residu minimal, tidak diare,
elektrolit seimbang (pada klien yang menggunakan NGT)

•   Klien dapat menelan makanan


makanan yang lunak tanpa aspirasi

Rencana tindakan:

a.  Kaji gag reflek, kemampuan menelan, adanya


adanya paralysis wajah, fungsi sensorik dan motorik

ekstremitas atas untuk menetapkan kemampuan fungsional klien untuk makan.

b.  Monitor pemasukan diet untuk menetapkan defisit, dengan cara melatih keluarga untuk

dapat mendokumentasikan makanan atau minuman yang dikonsumsi klien dalam sehari
(food recall) 
recall) 

c.  Dengan teknik guidence


teknik guidence,, ajarkan keluarga untuk dapat mengenal jenis dan kalori makanan

yang dibutuhkan klien

d.  Bersama keluarga menyusun kebutuhan gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi klien

e.  Motivasi
This website stores data such as
keluarga untuk dapat memberikan makanan oral (bila tidak ada kontra indikasi)
cookies to enable essential site
f. well
functionality, as Latih
as klien untuk melakukan gerakan lidah dan bibir
marketing,
personalization, and analytics. You
g.  Monitor berat badan (bila klien sulit untuk di timbang berat badannya, gunakan penilaian
may change your settings at any time
or accept the default settings.
status gizi melalui pengukuran lingkar lengan atas, pada sisi yang tidak mengalami
kelemahan)
Privacy Policy

Marketing
3.  Gangguan konsep diri: gambaran tubuh, harga diri, peran, identitas
Personalization

Analytics
Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan


kunjungan sebanyak...kali
sebanyak...kali klien akan beradapatasi
beradapatasi secara efektif terhadap
Save Accept All
peran..
perubahan penampilan, ketidakmampuan dan peran

Kriteria hasil:
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 241


 

•   Klien mampu melihat dirinya di cermin


•   Klien dapat berpartisipasi dalam perawatan.
•   Klien menunjukkan
menunjukkan adanya peningkatan kemandirian

•   Klien menyatakan apa yang pikirkan


pi kirkan dan ditakutkan


  Klien dapat bersosialisasi dengan lingkungannya
Rencana tindakan:

a.  Gali rasa takut klien/keluarga terhadap kematian, hilangnya kemandirian, hilangnya kontrol

fungsi tubuh, kecacatan dan hilangnya


hil angnya kemampuan bicara

b.  Bantu klien untuk menyatakan perasaannya (marah, depresi, frustasi, cemas dan tidak

berdaya)

c.  Berikan penjelasan pada keluarga dampak dari gangguan status kesehatan klien dan

keluarga

d.  Berikan tindakan untuk mengatasi masalah psikologisnya, misalnya melalui komunikasi

terapeutik, memberikan alternatif-alternatif pemecahan masalah.


e.  Latih klien untuk melakukan relaksasi progresif untuk menurunkan stres

f.  Anjurkan keluarga untuk


untuk mendampingi dan memfasilitasi
memfasilitasi klien selama fase depresi

4.  Resiko/ gangguan integritas kulit

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali klien dapat mempertahankan integritas, tonus,

dan turgor kulit.

Kriteria hasil:
This website stores data such as
cookies to enable essential
Integritas siteutuh, bebas dari kemerahan pada kulit di area tulang yang menonjol.
kulit
functionality, as well as marketing,
personalization,Rencana tindakan:
and analytics. You
may change your settings at any time
a.  Kajisettings.
or accept the default keutuhan kulit klien, perubahan warna, temperatur, dan adanya edema

b.  Pertahankan kebersihan kulit dan kekeringan.


Privacy Policy c.  Ajarkan keluarga untuk dapat melakukan perawatan
perawatan kebersihan kulit, mata, dan mulut
Marketing
d.  Ajarkan keluarga untuk melakukan alih posisi setiap 2 jam sekali agar sirkulasi darah
Personalization
meningkat
Analytics

Save Accept All


 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 242


 

e.  Ajarkan keluarga untuk dapat menggunakan


menggunakan alat-alat untuk mencegah penekanan, seperti

membuat lingkaran handuk yang diletakkan pada ujung-ujung tumit atau siku yang tertekan

lama.

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga di dalam
setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,

afektif serta psikomotor dalam mengatasi


mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada
pada klien pasca stroke.

Disamping itu, perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga

dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal

klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan. Pada klien dengan stroke yang perlu dievaluasi adalah:

1.  Klien dapat melakukan mobilitas fisik secara oprimal

2.  Klien memilki status nutrisi secara adekuat

3.  Klien memilki konsep diri yang positif

4.  Klien memiliki integritas


i ntegritas kulit

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization

 
Analytics

Save Accept All


Buku Ajar Keperawatan Keluarga 243
 
Topik 8
 Asuhan Keperawatan Klien
Klien Maternal Risiko
Tinggi Konteks Keluarga
Konsep Dasar Ibu Hamil

Pengertian

Ibu hamil adalah suatu


suatu kondisi dima
dimana
na seorang perempuan
perempuan mengalami k
kehamilan
ehamilan Kehamilan

adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan persenyawaan antar
antara
a sel telur (ovum)

dan sperma (spermatozoa). Kehamilan terbagi atas: trimester I (1 –


 –14
14 minggu), trimester II (14 –
(14  –  

28 minggu), trimester III (28 –


(28 – 42
 42 minggu)

Perubahan fisik dan psikologis ibu hamil

a.  Trimester I (1 –


(1 – 14
 14 minggu) meliputi:

Terdapat mual muntah (morning


( morning sickness)
sickness) timbul pada 50-75% wanita hamil, sering ada

perasaan terbakar di perut, kram perut, sering berkemih disebabkan penurunan kapasitas

kandung kemih seiring dengan pembesaran rahim, ada rasa lesu, keletihan perubahan
perubahan mood ,

perubahan pola seksual biasanya pada trimester pertama libido menurun.


b.  Trimester II (14 –
(14 – 28
 28 minggu) meliputi:

Pigmentasi, kadang-kadang terjadi hipotensi ortostatik, varises, hemoroid, timbul baal atau

kesemutan di jari biasanya terjadi pada 5% wanita hamil, nyeri sendi, nyeri punggung, leukore,

perasaan lebih nyaman serta kebutuhan


kebutuhan mempelajari perkembangan dan pertumbuhan janin

meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri sendiri.

c.  Trimester III meliputi (28 –


(28 – 42
 42 minggu) meliputi:
Sesak napas karena ekspansi diafragma terbatas akibat perbesaran uterus, insomnia karena

ketidaknyamanan akibat gerakan janin/sesak napas, rasa ingin selalu berkemih, sering kram

tungkai, edema mata kaki, kontraksi uterus, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman

masa lalu.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 244
 
Personalization

Analytics
Faktor -Faktor Yang Berhubungan Dengan Kehamilan Maternal Saat Kehamilan
Save Accept All
Berdasarkan hasil survey demografi dan kesehatan, ada tiga penyebab terbanyak kematian

maternal adalah perdarahan, eklamsi dan infeksi (SDKI, 2007). Adapun factor-faktor yang
berhubungan kuat dengan kematian maternal saat kehamilan adalah usia (< 20 tahun dan > 35

tahun) kurangnya antenatal care, kurangnya pengetahuan yang dibutuhkan, status tidak menikah

(Lowdermik & Perry, 2006).

Kategori Kehamilan Risiko Tinggi

1.  Usia ibu dan factor kelahiran:

a.  Usia ibu 16 tahun ke bawah

b.  Kelahiran pertama di usia 35 tahun keatas.

c.  Melahirkan di usia 40 tahun atau lebih.

d.  Terjadi kehamilan dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang dari kehamilan yang terakhir

 jarak kehamilan 8 tahun


tahun atau lebih
lebih dari kehamilan yang terakhir.
terakhir.
e.  Hamil diluar perkawinan.

2.  Hipertensi karena kehamilan, hipertensi dan penyakit ginjal:


a.  Preeklamsi/Eklamsi

b.  Penyakit ginjal (pyelonephritis, nephritis, nephrosis)

c.  Hipertensi kronik, berat ( 160/100 mmHg atau lebih)

d.  Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih.

3.  Anemia dari perdarahan

a.  Hemoglobin , 10 gr% & perdarahan (kehamilan muda dan tua)

b.  Perdarahan yang hebat pada kehamilanb sebelumnya (sampai membutuhkan tranfusi

darah).

c.  Riwayat gangguan perdarahan atau penggumpalan darah.


4.  Faktor-faktor fetal.

a.  Riwayat kehamilan kembar ditambah 1 kelahiran

b.  Dua atau lebih mengalami keguguran secara berurutan.

c.  Bayi meninggal setelah dilahirkan (satu atau lebih)

This website stores data such as


 
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time Buku Ajar Keperawatan Keluarga 245
or accept the default settings.
 

Privacy Policy d.  Ketidakcocoka


Ketidakcocokan
n Rhesus (Rh)

e.  Riwayat kelainan pada kehamilan sebelumnya.


Marketing sebel umnya.

Personalization
f.  Riwayat mengandung anak berukuran besar
besar (> 4 kg)
Analytics
5.  Riwayat distosia (lama/macet di jalan lahir)

Save DistosiaAccept
dapat terjadi
All oleh karena panggul sempit, riwayat seksio, partus lama, kelainan jalan

lahir, kelainan TB (< 1,5 meter), bentuk tubuh (skoliasis, dll)


d ll)
6.  Penyakit penyerta (DM, hipertensi,
hipertensi, jantung, malnutrisi,
malnutrisi, tiroid, TBC, TORCH (toxoplasmosis,
(toxoplasmosis,

rubella, cytomegalovirus, herpes simplex, and HIV), mola, adisi, NAFZA, psikriatik, retardasi)
7.  Riwayat yang berhubungan dengan

a.  Terlambat datang ke pelayanan antenatal/ ANC kurang dari standar dari standar K1- K4).

b.  Kekerasan, penganiyaan, perkosaan, incest.


incest.  

c.  Situasi rumah tidak menunjang ANC, termasuk masalah social budaya (tanpa keluarga,

adopsi, perceraian, perpisahan, tidak ada system dukungan)

d.  Sosial ekonomi rendah.

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

Kehamilan dengan risiko


risiko tinggi membutuhkan
membutuhkan perhatian
perhatian bagi perawat dengan melakukan
melakukan
pendeteksian dini adanya tanda-tanda bahaya kehamilan yang meungkin terjadi selama

kehamilan yaitu:
1.  Pada Trimester I

Tanda bahaya kehamilan Trimester I meliputi:

a.  Perdarahan pervaginam/perdarahan


pervaginam/perdarahan dari jalan lahir

Perdarahan pervaginam adalah perdarahan


perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari

22 minggu. Pada masa awal kehamilan ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit

(spotting). Perdarahan ini terjadi karena serviks mengalami pembesaran dan pembuluh

darah disekitarnya menjadi rentan terhadap trauma seperti intercourse, pemeriksaan


dalam bahkan pada aktifitas sehari-hari. Perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,

perdarahan yang banyak atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 246


 
This website stores data such as
cookies to enable essential site
abortus,
functionality, as well kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Perdarahan pada awal kehamilan dapat
as marketing,
personalization, and analytics. You
merupakan tanda keguguran.
may change your settings at any time
or accept the default settings.
Macam-macam
Macam-maca m perdarahan pervaginam:

1)  Abortus
Privacy Policy
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat
Marketing
 janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya: perdarahan dengan nyeri abdomen,
Personalization
rasa mulas atau rasa nyeri, terkadang disertai syok.
Analytics
2)  Kehamilan ektopik
Save Accept All
Kehamilan dimana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi diluar endometrium
atau diluar rahim. Tanda-tandanya: perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya
sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.

3)  Molahydatidosa (hamil anggur)

Kehamilan abnormal dimana hamper seluruh vili korialisnya mengalami perubahan

hidrofik. Tanda-tandanya adalah perdarahan berulang, neyeri perut, tidak teraba

bagian janin, tidak terdengarnya denyut jantung janin (DJJ).

b.  Mual muntah berlebihan

Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering ditemukan pada kehamilan trimester

I. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan

HCG dalam serum (Matteson, 2001). Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan
keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai

4 bulan. Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Mual dan muntah yang terus

menerus akan menyebabkan terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) dan kekurangan

kadar mineral dalam tubuh karena banyak cairan tubuh keluar lewat muntahan. Jika tidak

dirawat dan mendapat penanganan yang memadai.Hiperemesis bisa menjurus pada

kekurangan gizi dan dapat membahayakan ibu serta janin yang dikandungnya.

c.  Sakit kepala yang hebat.


Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala

hebat, menetap dan tidak


ti dak hilang dengan beristirahat. Terkadang disertai penglihatan kabur

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 247


 

atau berbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.

Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh
This website stores data such as
cookies to enable peregangan
essential site pembuluh darah di otak akibat hormone kehamilan, khususnya hormone
functionality, as well as marketing,
progesterone.
personalization, and analytics. YouJIka ibu hamil merasa Lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata
may change your settings at any time
bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya
or accept the default settings.
menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama
Privacy Policy kehamilan.
Marketing
d.  Nyeri perut yang hebat
Personalization
Nyeri abdomen yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap dan
Analytics
tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, pre
Save Acceptaborsi,
eclampsia, All penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong

empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain: kehamilan
ektopik, persalinan premature, solusio plasenta, abortus, rupture uteri imminens.

e.  Ibu mengalami cidera atau trauma pada daerah perut.

Keadaan cedera tersebut bisa diakibatkan kecelakaan, terjatuh maupun akibat tindakan

kekerasan misalnya dipukul atau ditendang daerah perut. Keadaan seperti ini dapat

berakibat ibu mengalami perdarahan, keguguran dan gangguan pertumbuhan dalam

Rahim.
f.  Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan haemoglobin dibawah 11 gr%

pada trimester I dan III,


I II, < 10,5gr% pada trimester II. Selama kehamilan terjadi pengenceran

darah (Hemodelusi). Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai

puncaknya pada kehamilan 32 –


32 – 36
 36 minggu. Secara fisiologis hemodelusi untuk membantu
me mbantu

meringankan kerja jantung.

Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak

 jarang kedua saling berinteraksi. Anemia ditandai dengan


dengan lemah, letih, lesu,
l esu, pucat, pusing
(kadang berkunang-kunang) dan sering sakit-sakitan. Anemia atau kurang darah

merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang anemia tidak dapat

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 248


 

memenuhi tubuh ibu dan janin akan


akan nutrisi dan oksigen
oksigen yang dibaw
dibawa
a dalam dara
darah,
h,

sehingga pertumbuhan janin terganggu. Pada saat melahirkan, wanita yang menderita

anemia dapat mengalami syok karena kehilangan banyak darah dan bahkan berisiko pada

kematian.

g.  Demam tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh > 38 C dalam kehamilan merupakan suatu
This website stores data such
masalah. as
Demam tinggi merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Proses infeksi
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil
personalization, and analytics. You
may change your yang kemudian
settings menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
at any time
or accept the default settings.
Ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas atau demam tinggi

perlu segera dibawa kepada tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan untuk
Privacy Policy
mendapatkan pertolongan. Keterlambatan penanganan dapat menimbulkan bahaya bagi
Marketing
ibu. Selain itu, bayi berpontensi mengalami keguguran dan terlahir premature bahkan
Personalization

Analytics kematian bayi (Davidson, et al., 2012).

Save Accept All


2.  Tanda Bahaya Trimester II
Tanda bahaya kehamilan trimester II meliputi:

b.  Edema pada wajah, kaki dan tangan.

Edema ialah penimbunan cairan yang berlebihan pada jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibial

yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti

c.  Keluar air ketuban sebelumnya.

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu.Ketuban dinyatakan

pecah dinin jika terjadi sebelum proses persalinan berlangs


berlangsung.
ung. Pecahnya selaput
selaput ketuban

dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan

aterm.
Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan beberapun bila mengalami cairan keluar dari jalan

lahir, baik itu merembes maupun mengalir, segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan
untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban. Jangan lupa perhatikan warna

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 249


 

air ketuban atau perembesan air ketuban. Kondisi tersebut dapat mempermudah

terjadinya infeksi pada kandungan


kandungan yang dapat membahayakan ibu maupun janinnya.

d.  Perdarahan hebat.

Pada usia kehamilan yang lanjut mendekati cukup bulan, bila tiba-tiba mengalami keluar

darah merah segar maupun gumpalan kehitaman dari jalan lahir kemungkinan besar

berasal dari ari-ari atau plasenta yang terlepas sebagian sebelum bayi lahir.Pada kondisi ini

sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.

e.  Gerakan bayi berkurang

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat

merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah. Bayi
This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah
personalization, and analytics.
terasa You
jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.Bila
may change your settings at any time
dalam
or accept the default keadaan terjaga, diharapkan seorang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin kurang
settings.

lebih sepuluh kali dalam 12 jam. Apabila ibu tidak merasakan gerakan janin,maka perlu
Privacy Policy
diwaspadai adanya risiko tanda bahaya. Janin kurang bergerak seperti biasa dapat
Marketing
dikarenakan oleh aktifitas ibu yang terlalu berlebih, keadaan psikologis ibu maupun
Personalization
kecelakaan sehingga aktifitas bayi didalam Rahim tidak seperti biasanya, sebaiknya
sebaiknya segera
Analytics
menuju tempat pelayanan kesehatan agar tidak terlambat dan terjadi kematian janin
Save Accept All
dalam kandungan.

f.  Berat badan ibu hamil tidak naik


Selama kehamilan, ibu hamil diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya

6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan

yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan

adanya pertumbuhan janin yang terhambat. Pertambahan berat badan selama kehamilan,

kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-

masing bertambah 5 kg.Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9  –
 –  
12 Kg.Bila terdapat BB yang berlebihan,perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan

kembar, hidroamnion dan anak besar.

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 250


 

3.  Tanda Bahaya Trimester III

Tanda dan bahaya kehamilan trimester III meliputi:

a.  Penglihatan menjadi kabur atau berbayang.


Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda preeclampsia.

Masalah visual yang mengidentifikasi keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan

visual yang mendadak.Misalnya


mendadak.Misalnya

b.  Nyeri kepala, gangguan penglihatan,kejang dan atau koma, tekanan darah tinggi.

Gejala-gejala tersebut dapat merupakan pertanda adanya pre eclampsia.Biasanya terjadi

pada usia kehamilan 20 minggu (akhir trimester II atau pada trimester III),namun dapat

 juga dijumpai lebih awal. Pre eclampsia dapat diikuti terjadinya eclampsia yang bisa

berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

c.  Perdarahan
Perdarahan pada akhir kehamilan dapat merupakan tanda plasenta terlepas dari Rahim
This website stores data such as
(abrusiosite
cookies to enable essential plasenta). Perdarahan yang hebat dan terus menerus setelah melahirkan dapat
functionality, as well as marketing,
menyebabkan ibu kekurangan darah dan merupakan tanda bahaya dimana ibu harus
personalization, and analytics. You
may change your settings at anypertolongan
mendapat time tepat dari bidan atau dokter.
or accept the default settings.

4.  Penatalaksanaan
Privacy Policy

Intervensi keperawatan utama yang dilaksanakan oleh perawat melaluikunjungan rumuh


Marketing
Personalization
bertujuan untuk memandirian klien dan keluarga melalui upaya-upaya pencegahan.
Analytics
Komponen upaya pencegahan. Komponen upaya pencegahan yang essensial adalah

Save konseling, pendidikankesehatan,


Accept All mengembangkan pemberdayaan klien dan keluarga untuk

berperilaku tepat dalam merawat anggota. Juga melibatkan sumber daya manusia dalam
memantau kesehatan ibu hamil dilingkungan tempat tingggal seperti kader kesehatan.

Kunjungan rumah bagi ibu hamil dengan resiko dilaksanakan setiap 4 minggu sampai usia

kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu untuk kehamilan 28 –


28 – 36
 36 minggu dan selanjutnya setiap
minggu (> 36 mingggu).

Penetapan taksiran kelahiran:

•  Rata-rata lama kehamilan adalah 280 hari (40 hari atau 9 bulan kalender).

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 251


 

•  Menghitung taksir kelahiran menurut Nagele rule (Straight, 2001); bulan dikurang 3, hari
ditambah 7 tahun ditambah 1

•  Contoh: HPHT 15 Mei 2013 taksiran adalah 22 Februari 2014



  Jika tidak diketahui HPHT: ukur tinggi fundus uteri (minimal kehamilan 12 minggu)
•  Denyut jantung janin, dapat dideteksi pada usia 10 - 12 minggu dengan menggunakan
dopler; dan 16 –
16  – 20
 20 minggu dengan fetoscope

•  USG dapat mendeteksi kehamilan berusia 5 –


5  – 6
 6 minggu.

Asuhan Keperawatan Dan Terapi Keperawatan Pada Ibu Hamil Risti


Pengkajian

1.  Riwayat Kesehatan:

•   Riwayat kehamilan saat ini: status gravida,hari pertama haid terakhir (HPHT) hasil tes
kehamilan, kontraksi dan perdarahan, keluhan ketidaknyamanan (mual,

munyah,pusing/sakit kepala hebat, sering berkemih, nyeri abdomen dan kelelahan,dll)

dan upaya yang dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan.

•   Riwayat kehamilan yang lalu: jumlah anak 4 orang atau lebih jarak kehamilan kurang dari
This website stores data such as
2 tahun,
cookies to enable essential ibu pernah mengalami perdarahan, kejang-kejang, demam tinggi, persalinan
site
functionality, as well as marketing,
lama (<12 jam) melahirkan dengan cara operasi, bayi lahir mati, kelahiran premature,
personalization, and analytics. You
may change your settings
pernahataborsi.
any time
or accept the default settings.
•   Riwayat penyakit: penyakit yang diderita seperti diabetes, hipertensi, kardiovaskuler,

Privacy Policy renal atau infeksi.


Marketing   Pola hidup:diet, kebiasaan merokok, minum alcohol, kopi, obat-obatan, personal hygiene,

Personalization
aktifitas dan istirahat.
i stirahat.
Analytics•  Riwayat psikososial: harapan terhadap kehamilan, dampak emosional dan finansial dalam

Save keluarga,
Accept sikap
All suami terhadap kehamilan, aktifitas seksual, apakah kehamilan ini

direncanakan atau tidak, kebutuhan akan Pendidikan kesehatan dan sumber, support
system, keyakinan agama dan perilaku yang terkait dengan kelahiran dan parenting,

persiapan menjadi orang tua.


2.  Pemeriksaan fisik

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 252


 

•  Tanda-tanda vital (nadi, pernapasan, tekanan darah,


da rah, suhu tubuh), tingkat kesadaran.

•  BB, TB, Lingkar lengan atas.


•  Perubahan payudara : ukuran bertambah, putting payu dara lebih besar, kehitaman dan
tegak, adanya kolostrum)

•  Perubahan kardiovaskuler: peningkatan


peningkatan denyut jantung, sedikit menurun tekanan darah
dar ah

pada trimester kedua kecendrungan adanya edema)

•  Perubahan pernapasan (hidung tersumbat, sinus tersumbat, peningkatan kecepatan


napas, peningkatan konsumsi
konsumsi oksigen, peningkatan tidal volume).

•  Perubahan perkemihan:peningkatan
perkemihan:peningkatan frekuensi berkemih,peningkatan kapasitas kandung

kemih, adanya sedikit protein atau glukosa di urin).

•  Perubahan gastrointestinal: gusi lembut dan hiperemis, saliva berlebihan, mual dan
muntah pada trimester pertama.

  Perubahan neurologi: pusing, sakit kepala, perubahan sensorik pada tungkai bawah.
•  Perubahan muskoloskeletal: penurunan tonus otot abdomen, peningkatan kurve
lumbosacral, hipermobilitas pada sendi perlvis.

•  Perubahan integument: kulit menebal, lemak subdermal meningkat, hiperpigmentasi,


peningkatan pertumbuhan rambut dan kuku, peningkatan aktifitas kelenjar keringat dan

sebasea, acne vulgaris, angioma pada leher, thorak, muka dan tangan.

•  Abdomen: tinggi fondus uteri, penurunan kepala janin, kesejahteraan janin, denyut

This website stores jantung


data suchjanin
as (DJJ), pergerakan
pergerakan janin, kont
kontraksi
raksi utus
cookies to enable essential site
•  Pemeriksaan pelviks: nyeri abdomen atau nyeri perut bagian bawah.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
Anogenital:
may change your settings

at any leukhorea/cairan
time vagina (karakteristik: warna, konsistensi, bau, banyaknya),
or accept the default settings. cairan vagina, haemorrhoid.
rembesan

•  Ekstremitas: reflek patella, edema


Privacy Policy
3.  Psikososial
Marketing
Pekerjaan, hobi, stressor yang dialami, pola koping, dukungan keluarga dan orang
Personalization
dekat/teman, perubahan
perubahan gaya hidup, ungkapan
ungkapan verbal klien tentang penyakit/kondisi yang
Analytics
dialami.
Save Accept All
4.  Pengetahuan klien dan Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
 

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 253


 

a.  Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang resiko tinggi kehamilan, meliputi:

pengertian, penyebab, tanda dan gejala.

b.  Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi risiko tinggi

kehamilan.

c.  Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami risiko tinggi

kehamilan.

d.  Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk

klien dan keluarga

e.  Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan

sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah resiko tinggi

kehamilan.

3.  Pemeriksaan penunjang: Hemoglobin, gula darah dan Urinalysis

4.  Riwayat medikasi dan obat-obat yang di konsumsi: misalnya antibiotic, vitamin, suplemen

Fe.
Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan kajian data yang diperoleh maka diagnosis keperawatan yang dapat ditemukan pada

keluarga dengan ibu hamil risiko tinggi adalah:

1.  Defisit nutrisi

2.  Kurang pengetahuan tentang risiko tinggi kehamilan dan penatalaksanaannya


penatalaksanaannya
3.  Kecemasan/ansietas

4.  Risiko hipolemia atau hipervolemia

Rencana Tindakan

1.  Defisit nutrisi


This website stores data such as
cookies to enable essential site
Tujuan:
functionality, as well as marketing,
personalization,Setelah
and analytics. You kunjungan sebanyak...kali
dilakukan sebanyak...kali keadaan status nutrisi klien meningkat
may change your settings at any time
Kriteria
or accept the default hasil:
settings.

Porsi makan yang dihabiskan meningkat, berat badan membaik, IMT membaik, nafsu makan
Privacy Policy
membaik.
Marketing
Rencana tindakan:
Personalization

Analytics

Save Accept All

 
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 254
 

a.  Identifikasi status nutrisi klien selama kehamilan

b. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient klien

c.  Monitor berat badan klien

d. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium: darah dan urin

e. Monitor asupan makan klien dengan melibatkan keluarga

f.  Diskusikan dengan keluarga dalam menyusun menu seimbang untuk ibu hamil risiko tinggi
dan upaya meningkatkan
meningkatkan asupan dengan mengatasi ketidaknyamanan.
ketidaknyamanan.

g.  Tempatkan daftar menu makanan serta anjuran diet lainnya ditempat yang mudah dilihat

sehingga dapat dibaca oleh seluruh anggota keluarga.

h. Anjurkan kepada keluarga untuk menyajikan makanan untuk klien secara menarik dan

suhu yang sesuai.

i.  Anjurkan klien mengkonsumsi tablet fe untuk memenuhi


memenuhi konsumsi zat bes
besii bagi ibu dan

 janin, sehari sekali malam hari sebelum tidur untuk me


menghindari
nghindari rasa mual
mual

 j.  Jika terjadi muntah berat, anjurkan untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat

2.  Kurang pengetahuan tentang risiko tinggi kehamilan dan penatalaksanaannya


penatalaksanaannya

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali


sebanyak...kali klien dan keluarga meningkat pengetahuannya
pengetahuannya

tentang risiko tinggi kehamilan dan penatalaksanaannya


penatalaksanaannya
Kriteria hasil:

Klien dapat menjelaskan factor risiko kehamilan dan penatalaksanaannya, perilaku sesuai

anjuran meningkat, pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun.

Rencana tindakan:

a.  Identifikasi kesiapan dan kemampuan klien dan keluarga menerima informasi

b.  Identifikasi pengetahuan klien dan keluarga mengenai perawatan masa kehamilan

c.  Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang perubahan fisik dan psikologis masa
kehamilan
This website stores data such as
cookies to enabled. essential
Jelaskansite
kepada klien dan keluarga tentang perkembangan janin
functionality, as well as marketing,
personalization,e.and analytics.kepada
  Jelaskan You klien dan keluarga terkait dengan factor
f actor risiko kehamilan yang dihadapi.
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization
 

Analytics
Buku Ajar Keperawatan Keluarga 255
 
Save Accept All

f.  Jelaskan kepada klien dan keluarga tanda bahaya kehamilan


g.  Jelaskan kepada klien dan keluarga terkait dengan kebutuhan nutrisi, aktifitas dan

istirahat selama kehamilan.

h.  Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang persiapan persalinan.

i.  Ajarkan kepada klien cara mengatasi ketidaknyaman


ketidaknyaman selama kehamilan

 j.  Anjurkan klien untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.

k.  Ajarkan tentang manajemen nyeri untuk persalinan


l.  Ajarkan tentang persiapan menyusui

m.  Jelaskan tentang system dukungan selama kehamilan.

3.  Kecemasan

Tujuan:

Setelah dilakukan kunjungan


kunjungan sebanyak
sebanyak...kali,
...kali, tingkat kecemasan
kecemasan klien menurun

Kriteria hasil:

Perilaku gelisah menurun, perilaku tegang menurun, verbalisasi ketegangan menurun,

verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi, konsentrasi membaik, pola tidur membaik
Rencana tindakan:

a.  Identifikasi saat tingkat kecemasan berubah (misalnya kondisi, waktu, stressor)

b.  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

c.  Monitor tanda-tanda ansietas (verbal atau nonverbal)

d.  Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan.

e.  Pahami situasi yang membuat klien cemas

f.  Dengarkan klien dengan penuh perhatian

g.  Anjurkan klien untuk mengungkapkan perasaannya dan persepti

h.  Ajarkan klien tentang latihan relaksasi

i.  Ajarkan klien latihan kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan.

4.  Risiko Hipovolemia/Hipervolemia

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
 
or accept the default settings.

Privacy Policy Buku Ajar Keperawatan Keluarga 256


 
Marketing

Personalization
Tujuan:
AnalyticsSetelah dilakukan kunjungan sebanyak...kali
sebanyak...kali klien akan memiliki status cairan yang membaik

Save KriteriaAccept
hasil: All

Kekuatan nadi meningkat, output urin meningkat, membrane mukosa lembab, frekuensi nadi
membaik, tekanan darah membaik, tugor kulit membaik, edema menurun.

Rencana tindakan:

a.  Periksa tanda-tanda hipovolemia atau hypervolemia

b. Monitor intake dan output

c.  Hitung kebutuhan cairan

d. Berikan asupan cairan peroral dengan melibatkan keluarga (untuk risiko hypovolemia) atau

batasi asupan cairan dan garam (untuk hypervolemia)

e. Anjurkan pada klien dan keluarga memperbanyak asupan cairan peroral (untuk risiko

hypovolemia)

f.  Anjarkan pada klien dan keluarga cara membatasi cairan (untuk hypervolemia)

g.  Anjurkan kepada klien dan keluarga untuk menimbang


meni mbang berat badan setiap hari pada waktu

yang sama.

Pelaksanaan

Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana dan libatkan anggota keluarga didalam

setiap melakukan tindakan keperawatan agar klien dan keluarga memiliki kemampuan kognitif,

afektif serta psikomotor dalam mengatasi


mengatasi masalah risiko
risiko tinggi pada
pada ibu hamil.
hamil. Disamping itu,

perawat dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dalam rangka

meningkatkan perilaku hidup sehat keluarga.

Evaluasi

Tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian (evaluasi) terhadap respon verbal dan non verbal
klien selama melakukan tindakan keperawatan untuk melihat keberhasilan dari tindakan

keperawatan yang dilakukan.


di lakukan.

Evaluasi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan adalah:

1.  Peningkatan tehadap status nutrisi klien

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, Buku Ajar Keperawatan Keluarga 257
  as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.
2.  Peningkatan pengetahuan klien dan keluarga mengenai risiko tinggi pada ibu hamil.

3.  Penurunan kecemasan klien


Privacy Policy
4. Peningkatan terhadap status cairan klien  
Marketing

Personalization
KONSEP IBU NIFAS  
Analytics
Pengertian::
Pengertian
Save Accept All
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ-organ

reproduksi kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6
minggu. (Abdul Bari. S, dkk, 2002)

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai organ-

organ reproduksi kembali seperti sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8
6 -8 minggu. (Rustam

Mochtar, 1998)

Masa nifas adalah masa dimulainya beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu

setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003)


Nifas dibagi dalam tiga periode : 

1.  Immediate postpartum,


postpartum, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan

berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah


telah bersih dan boleh bekerja setelah
setelah 40 hari.

2.  Early postpartum,


postpartum, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang lamanya 6 –
6  – 8
 8 minggu.

3.  Late postpartum,


postpartum, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila

selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna

bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan.

Perubahan Fisik dan Psikologis Pada Ibu Nifas

Selama menjalani masa nifas, ibu mengalami perubahan yang bersifat fisiologis yang meliputi

perubahan fisik dan psikologik, yaitu:

1.  Perubahan Fisik


a.  Involusi Uterus

Proses kembalinya uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan

seperti sebelum hamil. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi

Buku Ajar Keperawatan Keluarga 258


 

otot-otot plos uterus. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus mencapai kurang lebih 1 cm diatas
This website stores data such as
cookies to enable umbilicus.
essential site
Selanjutnya turun kira-kira 1 –
1 – 2
 2 cm setiap 24 jam. Pada hari ke 6 akan berada di
functionality, as well as marketing,
personalization, andpertengahan antara umbilicus dan simpisis pubis. Pada hari ke 9 tidak bisa dipalpasi.
analytics. You
may change your settings at any time
b.  Lokhea
or accept the default settings.
Pengeluaran darah dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokea terdiri dari
Privacy Policy lokea rubra ( 1-4 hari) jumlah sedang, warna merah dan terutama darah; lokea serosa
serosa (4 -
Marketing 8 hari) jumlahnya berkurang dan berwarna merah muda (hemoserosa) lokea alba ( 8 -14

Personalization
hari) jumlah sedikit, berwana putih atau hamper tidak berwarna).
Analytics
c.  Serviks
Save Accept
Serviks All
mengalami involusi Bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna

dapat dimasuki oleh 2 –


2  – 3
 3 jari tangan setelah minggu postnatal, serviks menutup.

Anda mungkin juga menyukai