• Freq:
• Indonesia 63,5%
• Amerika 6%
• WHO
• Sebagian besar oleh karena defisiensi besi
• 40% kematian Ibu di negara berkembang
Gejala Klinis:
◦ Lemah, pucat, tensi masih dalam batas normal
◦ Malnutrisi
Diagnosis
◦ Kadar Hb
◦ Pemeriksaan darah tepi
◦ Hipokromik mikrositer
◦ DL
MCV <80 fL
MCHC < 31%
◦ 2 dari 3 parameter
a) besi serum < 50mg/dl
b) TIBC > 350 mg/dl
c) Saturasi transferin < 15%
◦ Feritin Serum < 20 μg/dl
◦ Pengecatan sumsum tulang: butir-butir hemosiderin (-)
◦ Dengan pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg /hari selama 4 minggu kadar HB meningkat 2g/
dl
Terapi:
◦ Profilaksis: kombinasi 60mg besi dalam 50μg asam folat / hari
◦ Terapeutik:
Oral:
Ferosulfat
Ferogluconat
Na-fenobisitrat dosis: 60mg/hari (peningkatan Hb 1g per
dl)
Parenteral:
Ferum dextran 1000mg (20ml) IV atau 2 x 10 ml/im pada
gluteus
↑ Hb lebih cepat 2g%
Efek samping alergi (test dengan 0,5cc/im)
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
• Mual muntah pada kehamilan muda (s/d UK 20 minggu)
• Segala yang dimakan/ diminum dimuntahkan
• Mengganggu aktivitas pekerjaan sehari-hari
• Penyebab:
• Secara pasti?
• Berhubungan dengan endokrin, biokimiawi, psikologis
KLASIFIKASI
• Tingkat I
• Muntah terus-menerus
• Intoleransi terhadap makanan atau minuman
• BB menurun, nadi naik 100x/ menit
• Tekanan darah turun
• Mata cekung, lidah kering
• Turgor berkurang
• Tingkat II
• Muntah lebih hebat
• Tekanan darah Sistolik <80mmHg, nadi 100-140x/menit
• Subfebril
• Apatis, kadang ikterik
• Aceton dalam urin
• Tingkat III
• Gangguan kesadaran
• Ikterik
• Materi dalam urin
• Diagnosis
• Anamnesa
• Pemeriksaan fisik
• Labolatorium
• Resiko
• Maternal
• Defisiensi tiamin (B1)
• Fetal
• Gangguan pertumbuhan janin
• Terapi
• MRS
• Stop intake oral 24-48 jam
• Pemberian cairan glukosa 5-10% : RL 2:1 tetesan 40 tetes/menit
• Obat-obatan:
• Vitamin B1, B2, B6 50-100 mg/hari
• Vitamin B12 200μg / h
• Fenobarbital
• Antiemetik
• Antasid
• Diet
• Disesuaikan dengan derajat penyakit
• Rehidrasi dan suplemen
• NaCl 0,9%
• Vitamin
• Antiemesis
• Antihistamin
• Corticosteroid + antagonis 5 hidroksiplamin (ondansentron)
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
• KLASIFIKASI
1. Hipertensi kronik
2. Preeklampsia-eklampsia
3. Hipertensi kronik dengan Superimposed preeklampsia
4. Hipertensi gestasional
HIPERTENSI KRONIK
• Hipertensi Gestasional
- Hipertensi timbul pada kehamilan
- Tanpa proteinuri
- Hipertensi menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan
KORIOAMNIONITIS
• Definisi: korion, amnion, cairan ketuban terkena infeksi bakteri
• Komplikasi paling sering bagi ibu dan janin
• Dapat berlanjut sepsis
Penyebab
• Bakteri berasal dari traktus urogenitalis ibu (vagina, anus, rektum
uterus)
• Diagnosis:
• Anamnesa
• Ketuban pecah
• Klinis:
• Demam, nadi cepat, berkeringat
• Cairan berbau dari vagina
• Perabaan uterus lembek
• Penanganan: antibiotika spektrum luas
• Kehamilan: Terminasi upayakan pervaginam
• Pasca persalinan + uterotonika (antibiotika: kombinasi)
a) Ampisilin 3 x 1000mg
b) Gentamisin 5mg/kgBB/hari
c) Metronidazol 3 x 500mg