REMEMBER it !!!!
HIPERPARATIROID
Gangguan yang disebabkan oleh overaktivitas
satu atau lebih kelenjar paratiroid
Biasa terjadi pada usia > 60 tahun
Kejadian pada wanita 2 kali dibanding pria
Diklasifikasikan menjadi : primer, sekunder dan
tersier
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Hiperparatiroid primer: terjadi karena regulasi normal
antara serum kalsium dan sekresi PTH terganggu.
Disebabkan oleh adenoma atau hiperplasi pada kelenjar
tanpa ada tanda injuri
Hiperparatiroid sekunder : terjadi saat hiperplasi kelenjar
karena malfungsi organ lain. Biasanya karena gagal
ginjal, penyakit Paget’s, osteogenesis imperfecta,
myeloma multipel atau Ca dengan metastasis tulang
Hiperparatiroid tersier: terjadi karena produksi PTH tidak
tertekan pada klien dengan kadar Ca2+ normal atau rendah
PATOFISIOLOGI
dapat
mengakibatkan
irritabilitas Idiopa ●
●
Graves’ disease
Hashiomoto’s disease
Both of autoimmune disorder with
neuromuskular
●
Neuromuskular irritability
NURSING MANAGEMENT
Diagnosis: Risiko injuri: tetani b.d. penurunan
kadar kalsium serum
Outcomes: klien bebas injuri dibuktikan dengan
kadar kalsium kembali normal, RR normal,GDA
normal
Intervensi: Cegah henti napas (ET, TT)
monitor dan cegah tetani (calcium carbonat)
Diet tinggi kalsium dan rendah fosfat
ADRENAL DISORDERS
Addison’s Cushing’s
disease syndrom
Medulla adrenal:
Pheochromocyto
ma
ADDISON’S DISEASE
Hiposekresi korteks adrenal (mineralokortikoid
dan glukokortikoid)
Fatal jika tidak diatasi
Penyebab: autoimun atau idiopatik atropi kelenjar
adrenal, tindakan bedah, tidak adekuat sekresi
ACTH dari pituatari dan penggunaan
kortikosteroid
Assessment
Letargi, fatique, kelemahan otot
Gangguan GI
Berat badan turun
Perubahan menstruasi pada wanita; impoten pada laki-laki
Hipotensi postural
Dehidrasi
Gangguan emosional
KRISIS ADDISON
Dikarakteristikkan dengan sianosis dan tanda
klasik syok sirkulasi-pucat, ketakutan, RR
meningkat dn penurunan BP
Pt. sakit kepala, nausea, nyeri abdominal, diare,
pusing dan gelisah
BAGAIMANA DIAGNOSIS DIBUAT?
Onset Addison’s menunjukkan gejala tidak
spesifik
Lab findings: hypoglycemia, hyponatremia,
hyperkalemia and leukocytosis
Confirmation: penurunan kadar hormon
adrenocortical di darah atau urin dan penurunan
kadar kortisol serum
MANAJEMEN MEDIS
Segera lakukan perawatan untuk mencegah syok
Hydrocortisone IV-D5% dalam NS
Vasopressor jika BP masih rendah
Antibiotik
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Kaji pasien
Monitoring dan manajemen krisis Addison
Mengembalikan keseimbangan cairan
Tingkatkan intoleransi aktivitas
Promosi kesehatan di rumah dan komunitas
CONT’D
Kaji pasien: riwayat kesehatan dan
pemerikasaan fokus adanya gejala
ketidakseimbangan cairan dan tingkat stres
pasien.
Monitor Vital sign, turgor kulit, perubahan BB,
kelemahan otot dan fatique
Periksan semua pnyakit atau stres yang memicu
terjadinya krisis akut
CONT’D
Monitoring/ manajemen krisis Addison:
tanda/ gejala syok hipotensi, nadi lemah, RR
meningkat, pucat, kelemahan yang ekstrim
Segera beri cairan IV, glukosa, Na, gantikan
steroid yang hilang dan vasopressor
CONT’D
Pulihkan keseimbangan cairan: turgor kulit,
mukosa membran, dan BB, instruksikan pasien
untuk melaporkan kehausan
Orthostatic BP-menurunSBP (20mm Hg atau
lebih)
Pilih makanan tinggi Na
Berikan pengganti hormon sesuai resep
CONT’D
Meningkatkan toleransi aktivitas: sampai
kondisi stabil, perawat mengambil tindakan
pencegahan untuk menghindari aktivitas yang
tidak penting dan stres yang dapat memicu
episode hipotensi
CUSHING’S SYNDROME
Kondisi dimana terjadi hipersekresi
glukokortikoid dari korteks adrenal
Dapat disebabkan oleh peningkatan sekresi
ACTH oleh pituitary, adenoma pituitary atau
adenoma adrenal
CONT’D
Manifestasi klinis
Obesitas truncal obesity dengan ekstremitas kecil
Moonface
Bungkuk
Tumpukan lemak pada Supraclavicular
Penyusutan otot dan kelemahan
Kulit rapuh dan mudah terluka
Straie merah-ungu pada abdomen dan paha atas
Hirsutism
Hipertensi
↑ Na, WBC
↓Ca and K
BAGAIMANA DIAGNOSIS DIBUAT?
Indikator meliputi peningkatan Na dan kadar
glukosa darah dan penurunan K, pengurangan
eosinofil dan tidak adanya jaringan limfoid
Kadar kortisol urine
Test supresi dexametason
MANAJEMEN MEDIS
Pengangkatan tumor
radiasi
Penurunan atau penyapihan medikasi
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian : informasi tentang tingkat aktivitas
dan kemampuan untuk melakukan self care, kulit,
fungsi mental,perubahan bertahap dari
penampakandan status emosional
CONT’D
Nursing Diagnoses:
1.Risk for injury related to weakness
Interventions:
Decreasing risk for injury
Decreasing risk for infection
Preparing patient for surgery
Encouraging rest and activity
Promoting skin integrity
Improving body image
Improving thought processes
Monitoring/Managing potential complications
Promoting Home and Community-Based Care
PHEOCHROMOCYTOMA
Tumor biasanya benigna dan berasal dari sel di
medulla adrenal
New onset hipertensi 0.2%
Tanpa deteksi dan treatment-FATAL
CONT’D
Assessment:
Hipertensi menetap
peningkatan HR, palpitasi
N/V, kehilangan BB
Hyperglikemia, glukosuria, polyuria
Diaphoresis, pucat, tremor, nervousness
Lemah, gangguan visual
Nyeri
Test histamin
Test regitine
Test VMA
PHEOCHROMOCYTOMA
Diagnosis:
Definisi : hipersekresi katekolamin (epinefrin atau
noreponefrin) mengaktifkan respon fight or flight
karena sekresi tumor di medulla adrenal, tumor dapat
muncul dimana saja, dari leher sampai pelvis
sepanjang rantai nervus simpatik
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan mobilitas fisik
PHEOCHROMOCYTOMA
Plan/Implementation:
Avoid physical and emotional stress
Encourage rest
Frequent bathing, but avoid chilling
Administer analgesics for pain, sedatives for rest
Ample diet due to increased metabolic demand
Avoid coffee, tea, cola and other stimulants
Assist with self-care
Provide post-surgical care-adrenalectomy or medullectomy
PHEOCHROMOCYTOMA
Evaluation:
Fluid and electrolyte balance maintained
Complications prevented
PITUITARY DISORDERS
Diabetes Insipidus
Syndrome of Inappropriate Antidiuretic
Hormone Secretion (SIADH)
DIABETES INSIPIDUS
Hiposekresi ADH dan defisiensi vasopresin.
Karena kegagalan tubular mereabsoprsi air dalam
ginjal.
ASSESSMENT FOR DI
Poliuria 4-24 L/ hari
Polidipsi
Dehidrasi
Penurunan turgor kulit, mukosa kering
Ketidakmampuan memekatkan urine
Gravitasi urine 1,006 atu kurang
Fatique
Nyeri otot dan kelemahan
Sakit kepala
Hipotensi postural
Takikardia
IMPLEMENTATION FOR DI
Monitor VS and Neuro/Cardiovascular status
Safe environment
Monitor electrolyte values for signs of dehydration
Monitor I&Os, weights, urine specific gravity
Maintain the intake of adequate fluids
Avoid foods or liquids with diuretic type action
Diabenese or Atromid-S
Vasopressin tannate (Pitressin) or lypressin (Diapid)
Administration of medicine as prescribed
Medic-Alert bracelet
SYNDROME OF INAPPROPRIATE ANTIDIURETIC HORMONE
(SIADH)