SIK
Disebutkan ada data, data disini masih berupa kumpulan bahan baku atau material dari
berbagai sumber yang belum bisa didapat kesimpulannya. Kumpulan data tersebut
nantinya akan digabungkan menjadi satu, dari penggabungan data tersebut barulah nanti
dapat disimpulkan, jadi proses ini disebut "Pengolahan Analisis Data". Dari hasil
pengolahan analisis data tersebut maka akan didapatkan sebuah informasi (data baru)
mengenai SIK yang valid kebenerannya.
Penjelasan lebih mendalam menurut saya terdapat pada halaman 6 dimana Data akan di
kumpulkan (Pengumpulan Data) yang di peroleh dari berbagai sumber salah satu nya
adalah Masyarakat, setelah data di kumpulkan maka data tersebut akan
dikelolah (Pengelolahan Data) menjadi suatu data yang Valid dan benar dengan tujuan
agar tidak ada ketidaksamaan dalam data tersebut. Setelah data dikelolah data akan
di Analisis dan dilakukan sebuah Penyajian pada data tersbut dan menghasilkan
sebuah Informasi. Pada saat Informasi dihasilkan maka muncul suatu Pengambilan
Keputusan yang berguna untuk memilih suatu tindakan yang baik dari informasi tersebut.
Jika sudah di sah kan dalam pengambilan keputusan tersebut makan akan dilaksanakan
(Implementasi) kepada masyarakat.
Contoh layanan SIK :
a. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan (SIMDinKes)
b. Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
c. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS).
PermalinkShow parentReply
Menurut saya penting Pak, karena Bank Data Kesehatan Nasional merupakan inti dari
pengembangan sistem informasi tersebut.
Dan tempat atau wadah dimana berbagai data dihimpun, diatur dalam database kesehatan
yang berstruktur sesuai kaidah-kaidah informatika untuk digunakan setiap saat dalam
upaya menghasilkan informasi. Dengan adanya bankdata, perubahan situasi kesehatan
dan situasi program yang dinamis di tingkat kabupaten dan propinsi dapat selalu dipantau.
Hal ini karena dalam bank data tersebut tersimpan database yang mutakhir dan dapat
digunakan setiap saat oleh seluruh pemegang atau pengendali program kesehatan di
kabupaten dan propinsi.
Adanya bank data ini, secara berangsur-angsur akan menyadarkan seluruh pengguna
sistem Informasi untuk secara bersama-sama meningkatkan mutu Sistem Informasi
Kesehatan, dengan meningkatkan seluruh komponen sistem yaitu: data, manusia,
prosedur, software dan hardware.
Menurut saya makna dari kalimat menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan dan menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik itu adalah, pemerataan
dalam jumlah tenaga kesehatan baik ditingkat pusat maupun daerah karena penempatan
tenaga kesehatan yang tidak merata telah mengakibatkan rendahnya mutu pelayanan
kesehatan di daerah terpencil. Maka harus mengoptimalkan dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Menciptakan tata kelola dari pemerintahan yang baik tersebut merupakan suatu bentuk
maupun wujud tanggung jawab, dan dalam mewujudkannya harus bersifat transparan dan
akuntabel.
Dengan melakukan pemerataan jumlah tenaga kesehatan, dan menciptakan tata kelola pemerintahan
denggan baik. Makan derajat kesehatan akan terbangun secara baik dan selaras.
PermalinkShow parentReply
7. Ujicoba sistem
Salah satu tahapan penting dalam pengembangan suatu Sistem Informasi yaitu Uji coba
sistem sebelum diimplementasikan, suatu sistem harus diujicoba pada kondisi yang
mencerminkan kondisi sebenarnya.
Jika saya seorang pemangku kepentingan, sistem informasi kesehatan yang saya inginkan
yaitu menciptakan suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik, maka akan
menghasilkan output yang baik juga. Karena dengan sistem Informasi kesehatan yang baik
maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan.
Dengan begitu maka akan tercapainya derajat kesehatan masayarakat yang setinggi-tingginya.
PermalinkShow parentReply
Menurut anda dalam penyelenggaraan implementa SIK terdapat kendala yang mungkin timbul.
sebutkan dan uraikan kendala yang dimaksud?
1. Faktor Pemerintah
a. Standar SIK belum ada sampai saat.
b. Pedoman SIK sudah ada tapi belum seragam.
c. Belum ada rencana kerja SIK nasional.
d. Pengembangan SIK di kabupaten atau kota tidak seragam.
2. Fragmentasi
a. Terlalu banyak sistem yang berbeda-beda di semua jenjang administasi (kabupaten atau kota, provinsi
dan pusat), sehingga terjadi duplikasi data, data tidak lengkap, tidak valid dan tidak conect dengan
pusat.
b. Kesenjangan aliran data (terfragmentasi, banyak hambatan dan tidak tepat waktu).
c. Hasil penelitian di NTB membuktikan bahwa : Puskesmas harus mengirim lebih dari 300 laporan dan
ada 8 macam software sehingga beban administrasi dan beban petugas terlalu tinggi. Hal ini dianggap
tidak efektif dan tidak efisien.
d. Format pencatatan dan pelaporan masih berbeda-beda dan belum standar secara nasional.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
Faktor kelemahan/kendala kritis yang diidentifikasi secara garis besar adalah sebagai
berikut :
5. Pemanfaatan TIK dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dan pengelolaan data yang
belum optimal.
Hampir sebagian besar daerah dan pusat telah memiliki infrastruktur TIK untuk mendukung pelaksanaan
sistem informasi kesehatan, namun fasilitas TIK tersebut belum secara optimal dimanfaatkan. Hal ini
dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti kemampuan sumber daya manusia yang masih
terbatas, tidak berfungsinya perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi pengelolaan data kesehatan,
tidak tersedianya prosedur pengoperasian (SOP) atau petunjuk manual untuk mengoperasikan
perangkat keras maupun perangkat lunak aplikasi pengolahan data. Banyak pula fasilitas komputer dan
infrastruktur TIK yang akhirnya kadaluarsa atau rusak sebelum SIK diimplementasikan.
PermalinkShow parentReply
Pangkalan Data merupakan suatu hal yang mutlak di dalam implementasi SIK. Menurut anda apa
manfaat dari pangkalan data itu sendiri?
Penyimpanan data dan informasi kesehatan dilakukan dalam pangkalan data, pada tempat yang aman,
dan tidak rusak atau mudah hilang, dengan menggunakan media penyimpanan elektronik atau non
elektronik. Pangkalan data harus dikelola oleh pengelola sistem informasi kesehatan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
Basis data mempunyai tujuan utama yaitu untuk mempermudah dan mempercepat dalam
menemukan data yang diinginkan. Disamping itu basis data juga bermanfaat untuk
memenuhi beberapa tujuan seperti :
2) Efisian ruang penyimpanan (space), keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam
sebuah basis data memungkinkan terjadinya pengulangan (redudansi data). Banyaknya
redudansi ini akan memperbesar ruang penyimpanan.
4) Ketersediaan (availability), basis data dapat memilih adanya data utama, data transaksi,
dan data historis hingga data kedaluarsa. Data yang sudah jarang dipakai atau bahkan
tidak pernah lagi digunakan dapat dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif
dengan cara memindahkanya ke media penyimpanan 0ffline, disisi lain karena kepentingan
pemakai data, sebuah basis data dapat memiliki data yang tersebar dibanyak lokasi
(tersedia).
5) Kelengkapan (completeness), lengkap tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis
data bersifat relatif, karena itu untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang
semakin berkembang selain dapat ditambahkan record–record data, dapat juga merubah
struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau
penambahan field–field baru pada suatu tabel.
6) Keamanan (security), dengan basis data sistem keamanan dapat diterapkan dengan
ketat. Basis data dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data serta
objek-objek didalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi yang dilakukan.
7) Kebersamaan pemakai, pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai,
lokasi atau oleh satu sistem aplikasi saja, basis data dapat dikelola oleh sistem (aplikasi)
yang mendukung lingkungan multiuser.
Uraikan dengan singkat inti sari dari pokok bahasan pada pertemuan ke lima ini!
Dibalik prinsip penyelenggaraan atau pengembangan dan penguatan SIK, Sistem Informasi
Kesehatan, masih memiliki permasalahan yang cukup kompleks, seperti faktor pemerintah,
fragmentasi, dan sumber daya yang masih minim. Yang menyebabkan seringnya
mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan yang tepat karena keterbatasan
atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan cepat. Data dan
informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan pembangunan
kesehatan yaitu pada proses manajemen, pengambilan keputusan, kepemerintahan dan
penerapan akuntabilitas.
Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup
serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat.
Manajemen data kesehatan adalah rangkaian kegiatan pengelolaan data mulai dari kegiatan pencatatan,
pengumpulan, pengolahan, analisis data hingga menjadi suatu informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan bagi organisasi maupun individu.
Oleh karena itu, menurut saya, dengan adanya Manajemen data kesehatan dapat memudahkan dalam
melakukan pengelolaan data. Kebutuhan data tidak hanya dibutuhkan oleh eksekutif organisasi saja
melainkan seluruh civitas dalam organisasi membutuhkan data untuk melakukan penetapan tindakan
yang akan diambil. Contohnya, manajemen data kesehatan berperan dalam memberikan informasi
untuk memudahkan penindakan saat pasien ingin melakukan pengobatan, memberikan informasi yang
akurat berdasarkan kondisi kesehatan yang terjadi di daerah tertentu, serta dapat meminimalisir
tindakan terhadap pasien karena merujuk pada data yang telah diinput sebelumnya, sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melakukan diagnosa akan dapat diminimalisir.
PermalinkShow parentReply
Coba anda uraikan makna kalimat berikut : Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada
karakterisitik dasar yaitu : penyampaian (delivery), ketepatan (accuracy) dan waktu (timeliness)!
Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat melalui beberapa bentuk media transmisi
seperti kabel tembaga. Dengan saling mengirimkan data atau informasi dari sumber ke tujuan dalam
bentuk sinyal. Supaya komunikasi data terjadi, perangkat komunikasi harus menjadi bagian dari sistem
komunikasi yang dibangun dari kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak. Nilai efektifitas dari
suatu sistem komunikasi data tergantung dari 3 karakteristik utama, yaitu delivery, accuracy, timeliness.
PermalinkShow parentReply
Komunikasi Data Kesehatan memegang peranan penting didalam ketersedian informasi. menurut
anda sebarapa pentingkah itu?
Menurut saya sangat penting Pak, karena Komunikasi Data Kesehatan berfungsi untuk menangani
proses sinkronisasi atau migrasi data yang berbentuk soft copy, yang berasal dari dinas kesehatan
kabupaten atau kota, puskesmas, rumah sakit, laboratorium, apotek atau farmasi, dan institusi
kesehatan lainnya yang telah menggunakan perangkat komputer.
PermalinkShow parentReply
Dan dengan adanya Komunikasi Data Kesehatan juga memudahkan pengiriman data
dalam jumlah besar (tanpa kesalahan dan ekonomis), memungkinkan penggunaan sistem
komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use), memungkinkan
orang dan bisnis yang mempunyai lokasi geografis berlainan dapat saling berkomunikasi,
mendukung manajemen dalam mengontrol karena memungkinkan penggunaan sistem
komputer secara terpusat maupun tersebar, memungkinkan pengelolaan dan pengaturan
data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer, mengurangi waktu untuk
pengolahan data, mendapat data langsung dari sumbernya atau memperoleh data bisnis
selagi data tersebutdibuat (online), dan komunikasi data kesehatan dapat mempercepat
penyebaran informasi.
Komunikasi data merupakan penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, yaitu pengiriman
informasi diantara dua titik kode biner menggunakan transmisi dan melewati saluran perangkat, bisa
antara komputer dan komputer, komputer dan terminal, atau komputer dengan peralatan, dan atau
peralatan dengan peralatan.
PermalinkShow parentReply
Jadi, inti dari komunikasi data adalah saling mengirimkan data atau informasi dari sumber ke tujuan
dalam bentuk sinyal. Supaya komunikasi data terjadi, perangkat komunikasi harus menjadi bagian dari
sistem komunikasi yang dibangun dari kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak.
PermalinkShow parentReply
Di dalam jaringan komputer ada perangkat yang dinamakan Switch dan Router, jelaskan fungsi dari
masing-masing perangkat tersebut!
1. Switch
Adalah sebuah komponen pada komputer yang digunakan untuk membentuk sebuah hubungan.
Hubungan tersebut dibuat dengan cara menghubungkan beberapa HUB menjadi satu agar membentuk
jaringan yang lebih besar. Switch juga bisa digunakan untuk menghubungkan banyak komputer menjadi
satu. Sehingga, terpenuhinya jaringan dengan bandwidth besar tercapai. Switch merupakan perangkat
jaringan yang beroperasi di OSI Layer 2, Data Link Layer. Perangkat tersebut sebagai penyambung atau
concentrator dalam jaringan. Berbeda dengan Hub, Switch tidak dapat mengalami collision karena
Switch dapat mengenal MAC Address atau Physical Addresssehingga Switch dapat memilah data yang
akan ditransmisikan.
PermalinkShow parentReply
2. Router
Adalah sebuah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan lebih dari satu jaringan. Jaringan
yang dihubungkan bisa memiliki teknologi yang sama maupun berbeda. Jaringan yang saling terhubung
tersebut bisa berkomunikasi dengan cara mengirimkan data antara satu dengan yang lainnya. Router
adalah jaringan yang beroperasi di OSI Layer 3, Network Layer. Layerini terkenal dengan pengalamatan
jaringan menggunakan IP Address. Sehingga Router berperan sebagai penghubung atau penerus paket
data antara dua segmen jaringan atau lebih.
PermalinkShow parentReply
Menurut saya penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan ini memang memberikan
berbagai manfaat bagi provider pelayanan kesehatan. Dengan dukungan teknologi
tersebut, manfaat yang dapat diperoleh diantaranya adalah tersedianya informasi
kesehatan pasien yang akurat dan komprehensif, sehingga provider dapat memberikan
berbagai kemungkinan perawatan terbaik. Lebih lanjut dengan penerapan teknologi
informasi yang lengkap dan akurat dapat membantu dalam proses diagnosa, meminimalkan
medical error serta dapat menawarkan pelayanan kesehatan yang aman.
Dengan memperkaya informasi dan pengetahuan terkait penggunaan teknologi informasi pada proses
pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya peningkatan mutunya, maka pelayanan kesehatan harus
menyajikan berbagai artikel dan informasi terkait penggunaan teknologi di berbagai aspek pelayanan
kesehatan oleh fasilitas pelayanan kesehatan. Serta bagaimana perkembangan teknologi informasi
dapat dipergunakan sebagai sarana dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
PermalinkShow parentReply
Buatlah Kalimat Singkat Intisari dari Materi "PENYEBARAN INFORMASI DATA KESEHATAN"!
Penyebaran informasi adalah penyebaran pesan yang berisi fakta yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi Data
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kinerja dan kelancaran kerja suatu perusahaan atau organisasi.
Perusahaan atau organisasi membutuhkan penyusunan data yang baik agar dapat membantu para
pimpinan atau pengambil kebijakan dalam menyusun rencana kegiatan dan mengambil sebuah
keputusan.
PermalinkShow parentReply
Jadi penyebaran informasi adalah data atau pesan yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk
membuat keputusan, selain itu informasi berguna untuk membuat keputusan karena informasi
menurunkan ketidak pastian atau meningkatkan pengetahuan informasi menjadi penting sekarang ini,
termasuk informasi.
MATERI 2
Apa yang anda ketahui tentang SIM RS?
Yang saya ketahui yaitu, SIM RS merupakan sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat. SIM RS memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis
layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi, yang
mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
SIMRS sangat bermanfaat dalam membantu meningkatkan kinerja rumah sakit, diantaranya
yaitu :
1. Manfaat umum, yaitu memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan,
standar praktek yang baik dan benar, domumentasi yang auditable dan accountable, mendukung
jasa pemasaran RS, dan peningkatkan akses dan pelayanan terhadap berbagai sumber daya.
2. Manfaat organisasi, yaitu budaya kerja, transpransi, koordiansi antar unit (Team Work),
pemahaman sistem, dan mengurangi biaya administrasi.
3. Manfaat operasional, yaitu kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan layanan, peningkatan
efisiensi, dan kemudahan pelaporan.
4. Manfaat manajerial, yaitu kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan mengambil
keputusan, dan kemudahan menyusun strategi.
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS ini adalah:
1. Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian
lainnya.
2. Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek/floorstock) bisa dilakukan
dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui setiap saat.
3. Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua jasa
perawatan yang telah diterima pasien.
4. Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan dipanggil dengan
cepat dan otomatis.
5. Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan dengan standard
yang telah ditetapkan WHO.
6. Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
7. Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.
8. Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa
dikurangi.
9. Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data sharing)
baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun data transaksi.
10. Pemanfaatan data keluaran/output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan /
input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
Dalam hal keamanan fisik terdapat kebijakan hak akses pada ruang data center/server.
Coba jelaskan apa maksudnya?
Yang dimaksud dari kebijakan hak akses pada ruang data center/server yaitu sebuah fitur
keamanan yang berkaitan dengan usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak
mengakses. Maksudnya keamanan suatu informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang
memiliki wewenang, yaitu berhubungan dengan kerahasiaan informasi pasien agar informasi
tersebut tidak diakses dari orang yang tidak berhak.
Pengaturan pembatasan hak akses yang diterapkan di RS setiap unit di bagian rumah sakit hanya
diterapkan satu modul SIMRS yang diperlukannya saja, sehingga unit lain tidak dapat
menggunakan modul SIMRS yang tidak dibutuhkan. Misal contohnya seperti pada bagian filing
maka hanya terdapat modul SIMRS filing dan hanya dapat dibuka oleh petugas bagian filing
saja.
Menjaga integritas dan kemanan data merupakan pencegahan terhadap data yang tersimpan di
simpanan luar supaya tidak hilang, rusak dan supaya tidak diakses oleh orang yang tidak berhak.
Keamanan fisik mendeskripsikan ukuran yang mencegah atau menanggulangi dari pengaksesan
sebuah fasilitas, sumber daya, atau informasi yang disimpan pada media fisik.
Dapat disimpulkan keamanan fisik adalah tindakan atau cara yang dilakukan untuk mencegah
atau menanggulangi dan menjaga orang, hardware, program, jaringan dan data dari bahaya fisik
dan kejadian yang dapat menyebabkan kehilangan yang besar atau kehancuran. Keamanan fisik
termasuk perlindungan terhadap kebakaran, bencana alam dan pencurian. Adanya keamanan data
ini maka informasi yang ada hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki akses dan wewenang,
hal ini untuk menjaga kerahasiaan pasien.
Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan kedua hal
tersebut dengan tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:
A. Availability.
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus
bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu
kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-
failure untuk seluruh komponennya.
B. Scalability dan flexibility.
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau ketika
adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang
cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
C. Security.
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem
keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.
Seandainya anda sebagai manajer RS, sistem Informasi apa saja yang akan anda bangun?
Sistem informasi yang akan saya bangun yaitu SIMRS, karena setiap RS wajib
menyelenggarakan SIMRS. SIMRS yang akan saya selenggarakan yaitu meliputi keamanan
secara fisik, jaringan, dan sistem aplikasi. Tujuannya yaitu agar informasi (data) hanya bisa
diakses oleh pihak yang memiliki wewenang, Informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang
memiliki wewenang, pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan ada
jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu, dan memastikan pengirim maupun penerima
informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Yang kedua yaitu Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang merupakan suatu bentuk dari
sistem informasi kesehatan (SIK). Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan
yang berurusan dengan pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi, analisis dan
penyimpulan informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan Rumah
Sakit. Sistem informasi Rumah Sakit meliputi : sistem informasi klinik, sistem informasi
administrasi dan sistem informasi manajemen. SIMRS dapat meningkatkan kualitas pelayanan,
menjaga standar praktek medis yang baik dan benar, menjadi alat koordinasi yang sangat efektif,
mendukung fungsi kontrol yang konsisten, dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
rumah sakit.
Jika saya menjadi seorang pengelola di Rumah Sakit saya akan memberikan suatu sistem
informasi Rumah Sakit (SIRS) yang merupakan suatu benuk dari sistem informasi kesehtan
(SIK). Sistem informasi Rumah Sakit (SIRS) adalah suatu tatanan yang berurusan dengan
pengumpulan data, pengolahan, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta
penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan Rumah Sakit. Sistem informasi Rumah
Sakit meliputi : sistem informasi klinik, sistem informasi administrasi dan sistem informasi
manajemen. Dalam sistem informasi manjemen meliputi manajement pasien/klien dimana tujuan
informasi yang diperoleh dari tingkat ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan
mengenai individu pasien atau klien. Informasi tentang pasien dan klien pada tingkat ini penting
karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien/klien, dan
menentukan kualitas data yang digunakan pada sistem di tingkat berikutnya.
Manfaat yang dapat diperoleh pada penerapan sistem manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
kecepatan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi rumah sakit (pengadaan barang atau
alat kesehatan), kecepatan dalam melacak data pasien baik data rekam medis, maupun data
history kesehatan yang diperlukan pada proses diagnosis, kecepatan pelayanan (untuk
menyelesaikan administrasi rawat inap ataupun rawat jalan), kecepatan dalam penyusunan
laporan bagi manjemen rumah sakit. Secara umum, SIMRS dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, menjaga standar praktek medis yang baik dan benar, menjadi alat koordinasi yang
sangat efektif, mendukung fungsi kontrol yang konsisten, dan pada akhirnya dapat meningkatkan
pendapatan rumah sakit.
Manfaat yang diterima bagi tenaga kesehatan maupun pasien dalam Implementas Sistem
Informasi Puskesmas ini antara lain :
1. Bagi pegawai Puskesmas termasuk Dokter
- Mempermudah pekerjaan dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.
- Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
- Koneksi data antar bagian mempermudah penyampaian informasi
- Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan dalam
pengolahan data ditingkat Puskesmas.
- Proses regristasi yang cepat dan mudah.
- Meningkatkan kevalidan data serta data tersimpan rapi.
3. Bagi pemerintah
- Integrasi data membantu pemerintah lebih cepat memperoleh data kesehatan disetiap pusat
kesehatan.
- Mengantisipasi kejadian luar biasa berdasarkan perolehan data laporan harian atau pun bulanan,
sehingga membantu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat.
PermalinkShow parentReply
Manfaatnya yaitu :
- Mempermudah dan mempercepat pelayanan.
- Membakukan prosedur dan standar pelayanan serta mendapatkan data dan informasi
yang akurat.
Apa kendala yang mungkin timbul pada saat Implementas Sistem Informasi Puskesmas?
Berbagai kendala dalam implementasi SIMPUS di Puskesma dapat menjadi masukkan untuk
menentukan model pengembangan SIMPUS. Kendala-kendala yang ada di Puskesamas dalam penerapan
SIMPUS, antara lain :
1. Pengoperasian SIMPUS membutuhkan jaringan internet, perangkat keras seperti komputer dan
kapasitas server yang cukup besar. Perawatan terhadap perangkat-perangkat tadi memerlukan biaya
yang besar dan biaya tersebut dibebankan kepada Puskesmas.
2. Pengolahan data oleh SIMPUS dipengaruhi oleh data yang masuk atau data yang di input oleh
Pegawai/Petugas, sementara proses input data tersebut membutuhkan kedisiplinan dan ketelitian yang
cukup baik sehingga memperoleh informasi yang baik. Kendala di Puskesmas adalah kurangnya
kedisiplinan petugas/pegawai dalam melakukan input data, sehingga terkadang terjadinya ketidak
validan data sebagai informasi yang diolah.
PermalinkShow parentReply
3. SIMPUS adalah sistem yang dapat melakukan proses pengolahan, transfer dan akses data secara
otomatis, namun semua proses tersebut tidak bisa lepas dari campur tangan manusia dalam
pengoperasiannya. Kesalahan data dan informasi pernah dialami oleh Puskesmas, hal tersebut terjadi
karena faktor-faktor tertentu, baik error sistem ataupun human error sehingga menyebabkan informasi
yang muncul tidak sesuai dengan data sebenarnya.
4. Penerapan SIMPUS di Puskesmas masih sering terkendala down server, atau down sistem yang
menyebabkan terhambatnya pekerjaan di Puskesmas, karena sebagian besar sistem kerja Puskesmas
saat ini menggunakan SIMPUS.
PermalinkShow parentReply
Apa kendala yang mungkin timbul pada saat Implementas Sistem Informasi
Puskesmas?
Kendala saat implementasi sistem informasi puskesmas yang mungkin terjadi yaitu :
1. Kendala di bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk
pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak
pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Selain itu kendala dari sisi
sumber daya listrik dan internet yang tidak memadai juga sering menjadi masalah.
Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik rutin
sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Sehingga pelaksanaan SIK belum
dapat berjalan dengan optimal.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
Medical Record merupakan dokumen yang sangat penting terkait dengan riwayat pasien. Ada 2 hal
terkait dengan manfaat medical record itu sendiri yaitu bagi pasien dan bagi rumah sakit. Sebutkan dan
jelaskan manfaat bagi keduanya!
Manfaat Medical Record bagi pasien dan bagi rumah sakit, yaitu :
1. Manfaat bagi pasien
a. Sebagai pengobatan Pasien, yaitu Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk
merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan
medis yang harus diberikan kepada pasien.
b. Pembiayaan, yaitu berkas rekam medis bisa dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan
pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut bisa digunakan
sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.
c. Sebagai alat perlindungan hukum bagi pasien di Rumah Sakit.
d. Meningkatkan ketersediaan catatan elektronik pasien dirumah sakit. Hal ini juga bermanfaat bagi
pasien karena meningkatkan efisiensi dalam proses pelayanan kesehatan.
e. Memberikan informasi bagi pihak ketiga.
f. Sebagai bukti dokumentasi medik atau riwayat penyakit dan pengobatan.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
Salah satu kendala dari Unit Rekam Medis adalah Kekurangan tenaga (yang terdidik), apa maksudnya
dan bagaimana solusinya?
Kendala dari Unit Rekam Medis adalah Kekurangan tenaga (yang terdidik). Maksudnya yaitu pengelolaan
rekam medis yang baik membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dalam bidang rekam medis dilihat
dari segi kualitas maupun kuantitas. Kualitas tenaga kerja meliputi pengetahuan, keterampilan dan
tingkat pendidikan, sedangkan kuantitas adalah jumlah tenaga kerja yang ada harus sesuai dengan
beban kerja. Beban kerja sangat memengaruhi efisiensi, efektivitas dan produktifitas tenaga kerja.
Sehingga perlu adanya kesesuaian antara jumlah tenaga kerja dengan beban kerja di suatu unit
pelayanan.
PermalinkShow parentReply
Lalu bagaimana solusinya? Salah satu metode untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja yaitu dengan
menggunakan metode WISN (Workload Indicator Staff Need) dimana metode tersebut dapat
menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga
lokasi atau relokasi akan lebih mudah dan rasional. Melakukan pelatihan dan pendidikan, sesuai
ketentuan yang berlaku di tempat kerja untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi atau
profesionalisme setiap kategori SDM memiliki hak untuk mengikuti pelatihan/kursus/seminar/lokakarya
dalam 6 hari kerja.
PermalinkShow parentReply
Rekam Medik (Medical record) adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Medical record memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah
sebagai bukti bagi penyakit pasien. Jika dokter ingin menyembuhkan pasien dengan
memberi obat, maka medical record lah bukti atau dasar obat yang diberikan kepada
pasien. Isi dari medical record itu sendiri juga beragam sesuai dengan jenisnya.
Jadi intinya, Medical Record adalah berkas dan dokumen yang bersifat rahasia, berkas-berkas medical
record adalah milik sarana pelayanan kesehatan (misalnya rumah sakit) dan isinya yang berupa
ringkasan medical record merupakan milik pasien. Ringkasan tersebut (bukan berkas medical record)
dapat diberikan, dicatat atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan
tertulis pasien atau keluarganya yang berhak untuk itu.
PermalinkShow parentReply
Pengelolaan dan penyimpanan rekam medis merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
melindungi dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medik itu sendiri. Maka rekam medis
harus disimpan dengan baik, dilindungi, dan dirawat sebaik mungkin, agar jika arsip atau
rekam medis terebut dibutuhkan kembali dapat ditemukan dengan mudah dan cepat
sehingga pelayanana yang diberikan menjadi lebih efektif.
Pelayanan rekam medis di rumah sakit merupakan subsistem pelayanan kesehatan yang berperan dalam
kegiatan pengumpulan data, pengolahan data menjadi informasi hingga menyajikan informasi
kesehatan tersebut kepada pengguna, baik internal maupun eksternal.
Kebutuhan informasi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit menjadi bagian
penting dalam kegiatan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Oleh karena itu, mutu informasi
kesehatan selalu terjaga dan terus meningkat serta berkesinambungan, perlu adanya pengelolaan rekam
medis yang baik. Pengelolaan rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Pengolahan data rekam medis terbagi menjadi assembling, indeks, coding,
analising dan filling.
PermalinkShow parentReply
Oleh karena itu dengan adanya pengolaan dan penyimpanan rekam medis yang baik dan
benar, dokumen-dokumen penting akan aman dan terjaga kerahasiannya. Dilihat dari
pemusatan atau penyatuan dokumen dapat dibedakan menjadi 2 cara, yaitu :
- Sistem penyimpanan sentralisasi, merupakan penyimpanan rekam medis seorang pasien
dalam satu kesatuan baik catatan-catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-catatan
selama seorang pasien dirawat dalam satu ruangan yang sama.
- Sistem desentralisasi, yaitu sistem penyimpanan rekam medis dimana terjadi pemisahan
antara rekam medis kunjungan poliklinik dan rekam medis selama pasien dirawat. Rekam
medis kunjungan poliklinik disimpan di poliklinik yang bersangkutan sedangkan rekam
medis perawatan disimpan di bagian rekam medis.
Terdapat dalam Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang Wajib Simpan Rahasia
kedokteran. Rahasia Medik adalah segala sesuatu yang dianggap rahasia oleh pasien yang
terungkap dalam hubungan medis dokter-pasien baik yang diungkapkan secara langsung
oleh pasien (subjektif) maupun yang diketahui oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan
fisik dan pengunjung (objektif). Rahasia medis ini juga sering disebut sebagai rahasia
jabatan dokter yang timbul karena menjalankan tugas profesionalnya sebagai dokter.
Rahasia medis merupakan hak pasien yang harus dilindungi dan dijunjung tinggi oleh
setiap penyelenggara pelayanan kesehatan.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien saat
berada di sarana kesehatan. Bila itu dilakukan oleh rumah sakit, maka tindakan dan
pelayanan tersebut diberikan selama diberikan pelayanan di rumah sakit yang dilakukan di
unit-unit rawat jalan, termasuk unit gawat darurat dan unit rawat inap. Rekam medis
tersebut dibagi menjadi dua, yaitu berkas dan isinya. Berkasnya adalah milik
penyelenggara pelayanan kesehatan, sedangkan isinya milik pasien. Berkaitan dengan
berkasnya, maka rumah sakit wajib menjaga kerahasiaan berkas rekam medis tersebut. Di
antara upaya perundang-undangan yang dilakukan oleh rumah sakit untuk menjaganya
adalah dengan menyimpan di tempat penyimpanan khusus dan hanya boleh dibuka oleh
orang-orang tertentu.
Oleh karena itu, setiap rumah sakit harus menjaga keamanan dan kerahasiaan data rekam medis
tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, amanat udang-undang tentang kewajiban menjaga
kerahasiaan rekam medis pasien dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan pasien akan merasa aman
tentang diagnosa atau pun riwayat catatan penyakit yang dideritanya.
Rekam medis itu sendiri berisi informasi seperti : diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan
riwayat pengobatan pasien, yang harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, nakes tertentu,
petugas pengelola dan pimpinan sarana yankes. Itulah mengapa rekam medis bersifat rahasia.
PermalinkShow parentReply
SIKDA (Sistem Informasi Kesehatan Daerah), mencakup sub sistem informasi yang
dikembangkan di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, Poliklinik, Praktek Swasta,
Apotek, Laboratorium), sistem informasi untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan
sistem informasi untuk Dinas Kesehatan Propinsi. Dengan mplementasi SIKDA berbasis
Teknologi Informasi, maka informasi menjadi aset organisasi yang sangat berharga karena
melalui SIKDA organisasi dapat menguasai informasi internal dan eksternal sebagai salah
satu keunggulan kompetitif. Informasi yang dihasilkan akan menentukan kelancaran dan
kualitas kerja serta dapat digunakan sebagai ukuran kinerja organisasi.
SIKDA itu sendiri merupakan sistem yang tak terpisahkan dengan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS), karena SIKDA adalah bagian dari SIKNAS itu sendiri.
SIKNAS yang mendukung keberhasilan penyelenggaraan sistem kesehatan nasional
sangat tergantung dari keberhasilan SIKDA yang melekat pada sistem kesehatan daerah.
Dengan demikian, keselarasan dan keterpaduan SIKDA sangat mendukung keberhasilan
SIKNAS.
Saat ini sedang dikembangkan SIKDA Generik, yaitu aplikasi sistem informasi kesehatan daerah yang
berlaku secara nasional yang menghubungkan secara online dan terintegrasi seluruh puskesmas, rumah
sakit, dan sarana kesehatan lainnya, baik itu milik pemerintah maupun swasta, dinas kesehatan
kabupaten/kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
Sehingga SIKDA Generik terbagi menjadi beberapa sub sistem sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIM Puskesmas).
2. Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan (SIM Dinkes).
3. Sistem Informasi Eksekutif (EIS).
4. Sistem Komunikasi Data.
PermalinkShow parentReply
Sistem Informasi Eksekutif (EIS), merupakan salah satu jenis manajemen sistem informasi untuk
memudahkan dan mendukung keterangan dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan eksekutif senior
dengan menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar yang
relevan dengan tujuan organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai bentuk dari sistem pendukung
keputusan (SPK). Sistem Informasi Eksekutif juga di definisikan sebagai sistem terkomputerisasi yang
memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan faktor
keberhasilan kebutuhannya.
Sistem Informasi Eksekutif, berfungsi untuk menampilkan profil kesehatan daerah, yang di dalamnya
berisi indikator kesehatan daerah yang merupakan rangkuman dari data data puskesmas, rumah sakit,
dan gudang farmasi kabupaten/kota. Informasi disajikan secara ringkas dalam bentuk grafik, tabel,
maupun statistik, yang dapat diakses oleh jajaran pimpinan misalnya bupati, gubernur, kepala dinas
kesehatan, dan pemangku kepentingan lainnya.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply
Dari kondisi di atas Kementerian Kesehatan melalui pusat data dan informasi meluncurkan
aplikasi ”SIKDA Generik”, yaitu seluruh unit pelayanan kesehatan yang meliputi puskesmas
dan rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta, dapat terhubung jejaring kerjasamanya
melalui aplikasi SIKDA Generik.
Oleh karena itu aplikasi SIKDA Generik dirancang dan dibuat untuk memudahkan petugas
puskesmas saat melakukan pelaporan ke berbagai program di lingkungan Kementerian
Kesehatan. Diharapkan aplikasi SIKDA Generik dapat berguna secara efektif sebagai alat
komunikasi pengelola data/informasi di daerah, dapat saling tukar menukar data dan
informasi, membantu pengelola data/informasi agar selalu siap memberikan data atau
gambaran kondisi kesehatan secara utuh dan berdasarkan bukti, sehingga dapat tersedia
data dan informasi kesehatan yang cepat, tepat dan akurat dengan mendayagunakan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pengambilan keputusan/kebijakan dalam bidang
kesehatan.
Jadi manfaat adanya SIKDA terhadap pelayanan kesehatan saat ini perannya sudah cukup jauh dalam
membantu meningkatkan suatu pelayanan kesehatan menjadi lebih baik dan mudah dalam pengelolaan
suatu informasi/data. Lalu selanjutnya dari pengembangan SIKDA Generik ini adalah mendistribusikan
aplikasi SIKDA Generik kepada pemerintah daerah yang belum memiliki/menggunakannya. Untuk
pemerintah daerah yang telah memiliki/menggunakan SIKDA elektronik dapat tetap menggunakannya
dengan beberapa penyesuaian terhadap Pedoman Nasional SIK atau beralih ke SIKDA Generik.
PermalinkShow parentReply
Apa yang anda ketahui tentang SOP?
Standar Operasional Prosedur (SOP), adalah suatu alur atau cara kerja yang sudah
terstandarisasi, Standar Operasional Prosedur ini memiliki kekuatan sebagai suatu
petunjuk. Hal ini mencakup hal-hal yang dibuat secara tertulis yang sudah pasti. Juga berisi
peraturan dan pedoman kerja bagi setiap pekerja di dalam badan usaha, dan dijadikan
sebagai standar pada kegiatan operasionalnya.
Tujuan umum dari SOP yaitu, agar proses kerja terlaksana dengan efisien, efektif,
konsisten atau seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku
Tujuan khusus dari SOP, yaitu :
- Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja melaksanakan sesuatu tugas.
- Sebagai acuan.
- Untuk menghindari kesalahan, keragu-raguan, duplikasi.
- Merupakan parameter untuk menilai mutu.
- Menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya dengan efisien dan efektif.
- Menjelaskan alur tugas.
- Dokumen yang menjelaskan proses kerja.
- Dokumen yg dpt digunakan utk pelatihan.
- Dokumen sejarah ketika dibuat revisi baru.
Seberapa jauh fungsi SOP di dalam mendukung proses bisnis yang terjadi pada pelayanan rekam medis
dan informasi kesehatan RS?
Menurut saya SOP dalam mendukung proses bisnis yang terjadi pada pelayanan rekam medis dan
informasi kesehatan RS, fungsinya sudah cukup jauh. Misalnya dalam menyelesaikan suatu proses kerja
rutin tertentu, dimana Standar Prosedur Operasional memberikan langkah yang benar dan terbaik,
sebagai fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi.
PermalinkShow parentReply
Contohnya saja, fungsi SOP dari materi sebelumnya yaitu Rekam Medis, adalah sebagai
berikut :
SOP pelayanan merupakan alur pemberian pelayanan rekam medis yang diberikan tenaga
kesehatan untuk mengambil data pasien yang telah tersimpan di instalasi rekam medis.
SOP tersebut diberikan agar proses pelayanan rekam medis dapat tercatat dan dapat
dipertanggung jawabkan dengan baik. Standar Operasional Prosedur (SPO) rekam medis
terdiri dari SOP pelayanan yaitu alur pemberian pelayanan rekam
medis untuk mengambil data pasien yang telah tersimpan di instalasi rekam medis, SOP
pencatatan yaitu tata cara pencatatan oleh petugas kesehatan dalam memberikan catatan
tindakan dan siapa saja yang berhak memberikan catatan rekam medis dan SOP
penyimpanan yaitu tata cara yang dipergunakan oleh pihak internal instalasi rekam medis
dalam menyimpan berkas rekam medis (Nugraheni, 2015).
Jadi dari contoh diatas sudah jelas, peran SOP cukup penting dalam pelayanan rekam
medis dan informasi kesehatan RS.
Menurut saya implementasi SIMPUS dalam mendukung operasional puskesmas sudah efektif, karena
SIMPUS yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan manajemen puskesmas untuk mencapai sasaran kegiatannya. SIMPUS dapat
meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dalam memberikan pelayanan melalui pemanfaatan
secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas, yang merupakan salah satu
sumber informasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).
Fungsi utama SIMPUS yaitu memanage data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi,
pemeriksaan (diagnosis) serta pengobatan pasien. Adapun manfaat SIMPUS adalah
mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar
pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat. Jadi implementasi SIMPUS
dalam mendukung operasional Puskesmas, menurut saya sudah cukup efektif. Meskipun
masih ada beberapa kendala dalam pelaksanaan/penerapannya.
Saat ini dunia teknologi dan informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga
untuk mengimbangi kemajuan dan perkembangan dari teknologi dan informasi tersebut kita dituntut
untuk mengikuti perkembangan yang ada. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas atau yang sering
disebut dengan "SIMPUS" adalah suatu Aplikasi Manajemen Puskesmas yang dimana fungsi utamanya
adalah memanage semua data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan (Diagnosis) serta
pengobatan Pasien tersebut, kemudian data-data yang sudah diinputkan ditampung kedalam sebuah
database yang nantinya akan dikategorikan sesuai dengan parameter untuk kebutuhan laporan seperti
Laporan kunjungan harian, cara pembayaran, jenis penyakit serta laporan lainnya yang sebagaimana
dibutuhkan didalam Manajemen Puskesmas. Sejauh ini efektifitas implementasi SIMPUS sangat
mendukung operasional Puskesmas yang ada, karena sangat membantu kinerja yang ada pada
Puskesmas tetapi masih saja terdapat hambatan/kekurangan yang ada.
Sistem informasi harus ada pada setiap Puskesmas, karena adanya suatu sistem informasi dapat
menyajikan dan menggambarkan secara menyeluruh tentang kondisi dan situasi kesehatan di suatu
wilayah, dengan data yang valid, akurat dan lengkap, serta dapat diakses dengan mudah, cepat dan
dengan jangkauan yang luas. Sistem informasi puskesmas juga dapat menyajikan informasi secara cepat,
tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang disajikan puskesmas dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan
baik untuk manajemen pasien, unit dan sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan Dinas Kesehatan kepada masyarakat.
G. Edward III, menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi implementasi, yaitu :
1. Komunikasi
a. Transmisi, yaitu pemerintah sebagai pihak yang berperan langsung dalam
mengimplementasi kebijakan/program telah mentransmisikan (mengirimkan) perintah-
perintah implementasi sesuai dengan keputusan yang telah dibuat.
b. Kejelasan, yaitu petunjuk implementasi bukan saja diterima, melainkan juga harus jelas,
dimana bila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas, atau bahkan tidak diketahui
sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari
kelompok sasaran.
2. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia (human resources), yaitu tidak cukup hanya dengan adanya
jumlah implementator yang memadai, untuk menjalankan sebuah kebijakan, bila tidak
dibarengi dengan ketrampilan yang sesuai dengan kualifikasi standar yang diharuskan.
Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan dalam menjalankan kebijakan, pentingnya
ketrampilan SDM itu untuk menjalankan sebuah kebijakan.
b. Informasi, yaitu berkenaan dengan berupa petunjuk dalam melaksanakan kebijakan dan
data untuk menyesuaikan antara implementasi dengan kebijakan pemerintah.
c. Kewenangan atau otoritas, yaitu hak untuk mengeluarkan jaminan, mengeluarkan
perintah untuk pejabat lain, menarik dana dari sebuah program, memberikan dana, bantuan
teknik, membeli barang dan jasa, pengawasan serta mengeluarkan cek untuk para warga.
d. Fasilitas, yaitu berbagai fasilitas fisik, yang disediakan oleh implementator sebagai
persediaan yang esensial, yang bisa menunjang implementasi kebijakan atau program.
3. Disposisi
Merupakan watak dan karakteristik yang harus dimiliki oleh implementator, seperti,
komitmen, kejujuran, dan sifat demokratis. Apabila implementor memiliki disposisi yang
baik, maka dia dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh
pembuat kebijakan. Ketika implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda
dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif
(Subarsono, 2005:90).
4. Struktur Birokrasi
Prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks, akan menyebabkan aktifitas birokrasi tidak
flexibel.
PermalinkShow parentReply
PermalinkShow parentReply