Anda di halaman 1dari 9

Visi:

Pada tahun 2023 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan lanjut usia dengan
menerapkan Ilmu dan Teknologi keperawatan

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Program studi : Prodi Profesi Ners Tingkat III


Mata kuliah : Keperawatan Gerontik
Pembimbing : Dr. Prayetni, SKp., M.Kes
Kelompok :4
Anggota : 1. Safira Ramandhanty Putri P3.73.20.2.17.030
2. Salsabila Rizki Narendra P3.73.20.2.17.031
3. Shabrina Nisa Sarazumar P3.73.20.2.17.033
4. Shafana Salsabila P3.73.20.2.17.034
5. Tammy Melliani Eka Putri P3.73.20.2.17.035
6. Tinezia Febriani Kusumadewi P3.73.20.2.17.036
7. Tyagita Ratih Nugraheni P3.73.20.2.17.037
8. Vidia Eka Septiasari P3.73.20.2.17.038
9. Wahyu Chandra Yoga P3.73.20.2.17.039
10. Yasinta Fadilasari P3.73.20.2.17.040

PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2019
JENIS KONSEP

1. Abstract Versus Concrete Concepts

Abstrak VS Konkret
Abstrak Konkret
1. Spesifik 1. General

2. Tidak dapat diobservasi langsung 2. Simpel


atau tidak langsung
3. Di definisikan dalam bentuk konsep 3. Di observasi langsung
yang diobservasi
4. Tidak bergantung ruang dan waktu 4. Terbatas pada ruang dan waktu

5. Misal : seni, dukungan sosial, 5. Misal : musik pop, degeneratif,


kepribadian, perubahan peran, kemunduran, kemampuan aktivitas
pasrah, kesepian.
contoh: perlakuan yang buruk terhadap contoh: masalah yang menyebabkan kemandirian
lansia membuat mereka cenderung lansia terganggu ialah seperti nyeri, gangguan
mengembangkan konsep diri yang buruk penglihatan, gangguan pendengaran ,pikun yang
sehingga dapat memperlihatkan bentuk dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia.
perilaku yang buruk. selain itu, sikap sosial
yang tidak menyenangkan yang didapatkan
oleh lansia dari lingkungan sekitarnya dapat
membuat lansia menjadi merasa sendiri dan
mengasingkan diri.

2. Variable (Continuous) Versus Nonvariable (Discrete) Concepts

Konsep dapat dikategorikan sebagai variabel atau non variabel (Hardy, 1973). variabel
diskrit adalah variabel yang berupa data pengkategorian atau membedakan atau
mengelompokkan jenis tertentu. Biasanya data tersebut untuk jenis variabel yang didapatkan dari
hasil menghitung. Data untuk variabel yang bersifat diskrit sering disebut data nominal atau data
dikotomi. Konsep diskrit mengidentifikasi kategori atau kelas karakteristik. Konsep diskrit
meliputi gender, latar belakang, agama, dan status perkawinan. Variabel diskrit dapat berupa
kategori variabel tunggal yang dapat dijawab sebagai “ya” atau “tidak” (misalnya, apakah
seorang lansia masih dapat berjalan dengan tegap atau tidak; satu adalah lansia dengan diabetes
mellitus atau tidak). Selain itu variabel disktiy cocok dengan kategori yang telah ditentukan,
misalnya, agama, status perkawinan, pencapaian pendidikan.

Konsep variabel kontinu merupakan variabel yang datanya dapat dioperasikan secara
matematika. Data untuk kontinu didapatkan dari proses mengukur sehingga data tersebut dapat
berbentuk pecahan atau dalam bentuk decimal (misalnya, tekanan darah pada lansia, tingkat
nyeri post op karatarak pada lansia);

2.3 Pilih model konseptual keperawatan yang tepat untuk klien lanjut usia dan jelaskan
alasannya dari tinjauan model konsep

1. Konsep Keperawatan Teori Orem

Teori Model Keperawatan OREM adalah kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri
sehingga tercapai kemandirian untuk memepertahankan kesehatan. Orem dalam teori
sistem keperawatannya menggaris bawahi tentang bagaimana kebutuhan self-care klien dapat
dipenuhi oleh perawat, klien atau kedua-duanya.

Teori self-care berprinsip pada usaha menolong atau membantu pasien atau individu yang
tidak mampu untuk terlibat dalam tindakan self-care yang memerlukan kemandirian dan
ambulansi yang terkontrol serta penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas-
aktivitas. Baik pasien maupun perawat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan tindakan
perawatan untuk melakukan tindakan self-care terapeutik yang diperlukan berorientasi secara
eksternal atau internal tapi tidak bisa melakukannya tanpa bantuan. Hasil akhir tindakan
keperawatan menurut Orem adalah adanya peran perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam
meningkatkan kemampuan klien sehingga di harapkan kemandirian pasien berangsur-angsur
dapat terwujud.

Ada 3 prinsip dalam keperawatan selfcare yaitu :

1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air, nutrisi, eliminasi,
aktivitas dan istirahat.

2. Perawatan mandiri yang harus di lakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus di lakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit.

Model konsep menurut dorothea orem yang dikenal dengan model self care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit
yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang keperawatan diri sendiri.

Alasan Teori Orem termasuk model keperawatan yang cocok pada lansia karena pada model self
care memberikan gambaran bagaimana lansia dapat menjaga kebutuhan perawatan dirinya
walaupun lansia tersebut mengalami penyakit misalanya hipertensi, diabetes mellitus, minimal
lansia mampu mengontrol kesehatannya dengan menjaga kebutuhan fisik, asupan nutrisi yang
cukup, exercise yang cukup dll dengan pemahaman menjaga kesehatan yang cukup maka dapat
memandirikan lansia. Kebutuhan perawatan diri pada lansia merupakan hal yang penting
dilakukan perawat, semakin tua seseorang maka kebutuhan perawatan diri (self care) sangat
diperlukan.

2. Model Konseptual Adaptasi Callista Roy

Model adaptasi Roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus pada
kemampuan adaptasi klien terhadap stressor yang dihadapinya. Dalam penerapannya Roy
menegaskan bahwa individu  adalah makhluk  biopsikososial sebagai satu kesatuan  utuh yang
memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Roy
mendefinisikan lingkungan sebagai semua yang ada di sekeliling kita dan berpengaruh pada
perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri,
respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu kebutuhan dan
menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau prilaku tertentu.
Menurutnya peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

Alasan Teori Adaptasi Roy cocok untuk lansia karena permasalahan pada lansia
membuat kebanyakan ia depresi. Penanganan depresi yang baik pada lansia akan menghasilkan
adaptasi pada diri lansia terhadap segala perubahan yang dialami. Dukungan sosial baik dari
keluarga maupun masyarakat sangat dibutuhkan pada penanganan depresi lansia. Model ini
dipilih karena dapat menjelaskan proses adaptasi yang dilakukan lansia dalam menghadapi
depresi.

2.    Model Konseptual Human Being Rogers

Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi,sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokuspada proses kehidupan manusia secara utuh. Marta Rogers (1992) mengungkapkan
metaparadigma lansia. Dia menyajikan lima asumsi tentang manusia:

 Setiap manusia diasumsikan sebagai kesatuan yang dengan individualitas


 Manusia secara kontinyu mengalami pertukaran energi dengan lingkungan
 Manusia mampu abstraksi, citra, bahasa, pikiran, sensasi, dan emosi.
 Manusia diidentifikasi dengan pola dan mewujudkan karakteristik dan perilaku yang
berbeda dari bagian dan yang tidak dapat diprediksi dengan pengetahuan tentang bagian -
bagiannya.
1. Lingkungan terdiri dari semua pola yang ada di luar individu. Keduanya, individu dan
lingkungan dianggap sistem terbuka. Lingkungan merupakan, tereduksi terpisahkan,
energi lapangan pandimensional diidentifikasi dengan pola dan integral dengan
bidang manusia (Rogers, 1992).
2. Perawatan utamanya adalah seni dan ilmu dan humanistik kemanusiaan. Ditujukan
terhadap semua manusia dan berkaitan dengan sifat dan arah pembangunan manusia.
Tujuannya untuk berpartisipasi dalam proses perubahan sehingga orang dapat
mengambil manfaat (Rogers, 1992).
3. Kesehatan tidak secara khusus diatur, Malinski (1986) dikutip dari komunikasi
pribadi dengan Rogers di mana di negara bagian Rogers bahwa ia memandang
kesehatan sebagai sebuah nilai. Komunikasi ini menegaskan kesimpulan sebelumnya
bahwa penyakit, patologi dan kesehatan adalah sebuah nilai.

Alasan Teori Roger cocok untuk diterapkan pada lansia adalah karena pada teori ini
berfokus mempelajari manusia secara utuh dari sejak lahir hingga tutup usia.

3.  Model Konseptual Keperawatan Neuman


Neuman menyatakan bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh dan
keperawatan adalah sebuah profesi yang unik yang mempertahankan semua variabel yang
mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Melalui penggunaan model keperawatan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan level
maksimum dari total wellness. Keunikan keperawatan adalah berhubungan dengan integrasi dari
semua variabel yang mana mendapat perhatian dari keperawatan . Neuman (1981) menyatakan
bahwa dia memandang model sebagai sesuatu yang berguna untuk semua profesi kesehatan
dimana mereka dan keperawatan mungkin berbagi bahasa umum dari suatu pengertian. Neuman
juga percaya bahwa keperawatan dengan perspektif yang luas dapat dan seharusnya
mengkoordinasi pelayanan kesehatan untuk pasien supaya fragmentasi pelayanan dapat dicegah.

Alasan Teori model Keperawan Neuman cocok untuk lansia adalah perawat gerontik
dapat memberikan penjelasan terhadap lansia mengenai faktor penyakit yang diderita serta cara
lansia menghadapi stressor tersebut. Teori ini juga sangat memungkinkan digunakan dalam
pengkajian praktik keperawatan di komunitas dengan agrerat lansia DM. Pengkajian lansia
dilakukan secara holistik meliputi bio-psiko-sosial-kultural-spiritual.

4.  Model Konseptual Keperawatan Henderson

Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan hidup
secara individual selama daur kehidupan, dari fase ketergantungan hingga kemandirian sesuai
dengan usia, keadaan, dan lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam
melaksanakan aktivitas penting guna memelihara dan memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai.

Alasan Teori Henderson cocok untuk lansia karena Henderson menjelaskan bahwa
perawat harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya usia, temperanmem, status sosial atau
buday, kemampuan fisik dan intelektual. Hal itu diterapkan pada setiap individu yang berbeda.

5.  Model Konseptual Budaya Leininger

Model konseptual Leininger sering disebut sebagai  Trancultural Nursing Theoryatau


teori perawatan transkultural.
Pemahaman yang benar pada diri perawat mengenai budaya klien, baik individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat, dapat mencegah terjadinya culture shockatau culture
imposition. Culture shock terjadi saat pihak luar (perawat) mencoba mempelajari atau
beradaptasi secara efektif dengan kelompok budaya tertentu (klien). Klien akan merasakan
perasaan tidak nyaman, gelisah dan disorientasi karena perbedaan nilai budaya, keyakinan, dan
kebiasaan. Sedangkan culture impositionadalah kecenderungan tenaga kesehatan (perawat), baik
secara diam-diam maupun terang-terangan, memaksakan nilai-nilai budaya, keyakinan, dan
kebiasaan/perilaku yang dimilikinya kepada individu, keluarga, atau kelompok dari budaya lain
karena mereka meyakini bahwa budayanya lebih tinggi daripada budaya kelompok lain.

Alasan teori model Leininger tepat untuk asuhan keperawatan pada lansia karena
hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu contoh
lansia sakit yang tinggal di desa sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaandan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandangtingkatannya.
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi
juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya ssuatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannyadengan kesehatan

6.  Model Konseptual Perilaku Johnson

  Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968).
Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan perilaku
berikut:

a. Perilaku mencari keamanan


b. Perilaku mencari perawatan
c. Menguasai diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi prestasi
d.  Mengakomodasi diet dengan cara yang diterima secar sosial dan cultural
e. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara yang diterima secara sosial dan cultural
f. Perilaku seksual dan identitas peran
g. Perilaku melindungi diri sendiri

Menurut Johnson, perawat mengkaji kebutuhan klien berdasarkan kategori perilaku


diatas, yang disebut subsistem perilaku. Dalam kondisi normal klien berfungsi secara efektif
didalam lingkungannya.Akan tetapi ketika stres mengganggu adaptasi normal, perilaku klien
menjadi tidak dapat diduga dan tidak jelas.Perawat mengidentikasi ketidakmampuan beradaptasi
seperti ini dan memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah dalam memenuhi
kebutuhan tersebut.

Alasan Teori Johnson cocok untuk keperawatan gerontik karena dalam asuhan
keperawatannya memiliki tujuan antara lain agar lansia mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya dan bermanfaat bagu dirinya sendiri serta orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Novita. 2014. KONSEP DAN TEORI MODEL KEPERAWATAN


https://id.scribd.com/doc/248192260/Konsep-dan-Teori-Model-Keperawatan-Gerontik (diakses
tanggal 11 Februari 2020)

Ginanjar, Heru. 2017. RANCANGAN APLIKASI MODEL OREM.


https://www.academia.edu/33370124/Rancangan_Aplikasi_Model_OREM_Agregate_in_Elderly
(diakses tanggal 11 Februari 2020)

Iskim Luthfa, Citra Windani, M.S. 2015. PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM
PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA
KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKK/article/view/3998/3716

Lia, Delyamon. 2013. ASKEP BUDAYA PADA LANSIA.


https://id.scribd.com/doc/148296854/Askep-Budaya-Pada-Lansia

Nur, Ami. 2017. APLIKASI MODEL ADAPTASI ROY.


https://www.slideshare.net/ArniArnotz/aplikasi-model-adaptasi-roy (diakses tanggal 11 Februari
2020)
Oktaviani, Lia. 2015. TEORI DOROTHY JOHNSON.
https://www.academia.edu/29030299/Teori_Dorothy_E._Johnson (diakses tanggal 11 Februari
2020)

Sari, Indah. 2012. KONSEP KEPERAWATAN BERDASARKAN TEORI OREM


https://www.academia.edu/9007194/Konsep_Keperawatan_Berdasarkan_TEORI_OREM

(diakses tanggal 11 Februari 2020)

Septiana Lika. 2014. TEORI KEPERAWATAN MARTHA ROGER.


https://id.scribd.com/document/249595691/Teori-Keperawatan-Martha-e-Roger

(diakses tanggal 11 Februari 2020)

Stikes Harapan Bangsa Purwokerto. 2013. TEORI KONSEPTUAL VIRGINIA HENDERSON.


https://www.slideshare.net/yabniellitjingga/teori-konseptual-virginia-henderson (diakses tanggal
11 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai