Pada tahun 2023 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan lanjut usia dengan
menerapkan Ilmu dan Teknologi keperawatan
Abstrak VS Konkret
Abstrak Konkret
1. Spesifik 1. General
Konsep dapat dikategorikan sebagai variabel atau non variabel (Hardy, 1973). variabel
diskrit adalah variabel yang berupa data pengkategorian atau membedakan atau
mengelompokkan jenis tertentu. Biasanya data tersebut untuk jenis variabel yang didapatkan dari
hasil menghitung. Data untuk variabel yang bersifat diskrit sering disebut data nominal atau data
dikotomi. Konsep diskrit mengidentifikasi kategori atau kelas karakteristik. Konsep diskrit
meliputi gender, latar belakang, agama, dan status perkawinan. Variabel diskrit dapat berupa
kategori variabel tunggal yang dapat dijawab sebagai “ya” atau “tidak” (misalnya, apakah
seorang lansia masih dapat berjalan dengan tegap atau tidak; satu adalah lansia dengan diabetes
mellitus atau tidak). Selain itu variabel disktiy cocok dengan kategori yang telah ditentukan,
misalnya, agama, status perkawinan, pencapaian pendidikan.
Konsep variabel kontinu merupakan variabel yang datanya dapat dioperasikan secara
matematika. Data untuk kontinu didapatkan dari proses mengukur sehingga data tersebut dapat
berbentuk pecahan atau dalam bentuk decimal (misalnya, tekanan darah pada lansia, tingkat
nyeri post op karatarak pada lansia);
2.3 Pilih model konseptual keperawatan yang tepat untuk klien lanjut usia dan jelaskan
alasannya dari tinjauan model konsep
Teori Model Keperawatan OREM adalah kemampuan seseorang untuk merawat diri sendiri
sehingga tercapai kemandirian untuk memepertahankan kesehatan. Orem dalam teori
sistem keperawatannya menggaris bawahi tentang bagaimana kebutuhan self-care klien dapat
dipenuhi oleh perawat, klien atau kedua-duanya.
Teori self-care berprinsip pada usaha menolong atau membantu pasien atau individu yang
tidak mampu untuk terlibat dalam tindakan self-care yang memerlukan kemandirian dan
ambulansi yang terkontrol serta penatalaksanaan medis untuk menahan diri dari aktivitas-
aktivitas. Baik pasien maupun perawat mempunyai peran yang besar dalam pelaksanaan tindakan
perawatan untuk melakukan tindakan self-care terapeutik yang diperlukan berorientasi secara
eksternal atau internal tapi tidak bisa melakukannya tanpa bantuan. Hasil akhir tindakan
keperawatan menurut Orem adalah adanya peran perawat sebagai pendidik atau konsultan dalam
meningkatkan kemampuan klien sehingga di harapkan kemandirian pasien berangsur-angsur
dapat terwujud.
1. Perawatan diri yang bersifat holistik, seperti kebutuhan oksigen, air, nutrisi, eliminasi,
aktivitas dan istirahat.
2. Perawatan mandiri yang harus di lakukan sesuai dengan tumbuh kembang manusia.
3. Perawatan mandiri yang harus di lakukan karena adanya masalah kesehatan atau penyakit.
Model konsep menurut dorothea orem yang dikenal dengan model self care memberikan
pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu
pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit
yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang keperawatan diri sendiri.
Alasan Teori Orem termasuk model keperawatan yang cocok pada lansia karena pada model self
care memberikan gambaran bagaimana lansia dapat menjaga kebutuhan perawatan dirinya
walaupun lansia tersebut mengalami penyakit misalanya hipertensi, diabetes mellitus, minimal
lansia mampu mengontrol kesehatannya dengan menjaga kebutuhan fisik, asupan nutrisi yang
cukup, exercise yang cukup dll dengan pemahaman menjaga kesehatan yang cukup maka dapat
memandirikan lansia. Kebutuhan perawatan diri pada lansia merupakan hal yang penting
dilakukan perawat, semakin tua seseorang maka kebutuhan perawatan diri (self care) sangat
diperlukan.
Model adaptasi Roy merupakan salah satu teori keperawatan yang berfokus pada
kemampuan adaptasi klien terhadap stressor yang dihadapinya. Dalam penerapannya Roy
menegaskan bahwa individu adalah makhluk biopsikososial sebagai satu kesatuan utuh yang
memiliki mekanisme koping untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Roy
mendefinisikan lingkungan sebagai semua yang ada di sekeliling kita dan berpengaruh pada
perkembangan manusia. Sehat adalah suatu keadaan atau proses dalam menjaga integritas diri,
respon yang menyebabkan penurunan integritas tubuh menimbulkan adanya suatu kebutuhan dan
menyebabkan individu berespon terhadap kebutuhan tersebut melalui upaya atau prilaku tertentu.
Menurutnya peran perawat adalah membantu pasien beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
Alasan Teori Adaptasi Roy cocok untuk lansia karena permasalahan pada lansia
membuat kebanyakan ia depresi. Penanganan depresi yang baik pada lansia akan menghasilkan
adaptasi pada diri lansia terhadap segala perubahan yang dialami. Dukungan sosial baik dari
keluarga maupun masyarakat sangat dibutuhkan pada penanganan depresi lansia. Model ini
dipilih karena dapat menjelaskan proses adaptasi yang dilakukan lansia dalam menghadapi
depresi.
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti
antropologi,sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers
berfokuspada proses kehidupan manusia secara utuh. Marta Rogers (1992) mengungkapkan
metaparadigma lansia. Dia menyajikan lima asumsi tentang manusia:
Alasan Teori Roger cocok untuk diterapkan pada lansia adalah karena pada teori ini
berfokus mempelajari manusia secara utuh dari sejak lahir hingga tutup usia.
Alasan Teori model Keperawan Neuman cocok untuk lansia adalah perawat gerontik
dapat memberikan penjelasan terhadap lansia mengenai faktor penyakit yang diderita serta cara
lansia menghadapi stressor tersebut. Teori ini juga sangat memungkinkan digunakan dalam
pengkajian praktik keperawatan di komunitas dengan agrerat lansia DM. Pengkajian lansia
dilakukan secara holistik meliputi bio-psiko-sosial-kultural-spiritual.
Fokus keperawatan pada teori Henderson adalah klien yang memiliki keterikatan hidup
secara individual selama daur kehidupan, dari fase ketergantungan hingga kemandirian sesuai
dengan usia, keadaan, dan lingkungan. Perawat merupakan penolong utama klien dalam
melaksanakan aktivitas penting guna memelihara dan memulihkan kesehatan klien atau
mencapai kematian yang damai.
Alasan Teori Henderson cocok untuk lansia karena Henderson menjelaskan bahwa
perawat harus mempertimbangkan beberapa hal misalnya usia, temperanmem, status sosial atau
buday, kemampuan fisik dan intelektual. Hal itu diterapkan pada setiap individu yang berbeda.
Alasan teori model Leininger tepat untuk asuhan keperawatan pada lansia karena
hubungan antara budaya dan kesehatan sangatlah erat hubungannya, sebagai salah satu contoh
lansia sakit yang tinggal di desa sederhana dapat bertahan dengan cara pengobatan tertentu
sesuai dengan tradisi mereka. Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaandan respons
terhadap kesehatan dan penyakit dalam segala masyarakat tanpa memandangtingkatannya.
Karena itulah penting bagi tenaga kesehatan untuk tidak hanya mempromosikan kesehatan, tapi
juga membuat mereka mengerti tentang proses terjadinya ssuatu penyakit dan bagaimana
meluruskan keyakinan atau budaya yang dianut hubungannyadengan kesehatan
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress actual atau potensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan dari keperawatan adalah menurunkan stress
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya (Johnson, 1968).
Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokkan perilaku
berikut:
Alasan Teori Johnson cocok untuk keperawatan gerontik karena dalam asuhan
keperawatannya memiliki tujuan antara lain agar lansia mampu beradaptasi terhadap perubahan
fungsi tubuhnya dan bermanfaat bagu dirinya sendiri serta orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Iskim Luthfa, Citra Windani, M.S. 2015. PENERAPAN TEORI BETTY NEUMAN DALAM
PENGKAJIAN LANSIA DENGAN DIABETES MELLITUS DI DESA MARGALAKSANA
KECAMATAN CILAWU KABUPATEN GARUT
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKK/article/view/3998/3716