Anda di halaman 1dari 22

Otitis media efusi

Oleh:
Najwa Anggareni Kadir

Pembimbing:
dr. Meilina Wardhani, Sp.THT-KL
Latar belakang
Otitis Media adalah peradangan sebagian atau
seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum
mastoid dan sel-sel mastoid. Banyak ahli membuat
pembagian dan klasifikasi otitis media. Secara mudah, otitis
media terbagi atas otitis media supuratif dan otitis media
non-supuratif otitis.
OME termasuk dalam golongan otitis media non
supuratif. Terdapat banyak sinonim dari OME ini. Tetapi
yang paling banyakditerima berdasarkan terminologi adalah
otitis media efusi.
2
Bab II
tinjauan pustaka

3
Anatomi Telinga
Salah satu sistem indera yang dibahas adalah indera pendengaran. Telinga manusia terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.

4
1
OTITIS MEDIA EFUSI
DEFINISI:
Adanya cairan di telinga tengah tanpa
dengan membran timpani utuh tanpa tanda
- tanda infeksi disebut juga sebagai otitis
media dengan efusi.

Apabila efusi tersebut encer otitis media


serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti
lem otitis media mukoid (glue ear).
6
Epidemiologi:
Infeksi telinga tengah merupakan diagnosa utama
yang paling sering dijumpai pada anak-anak.

Anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun, 17%


memiliki peluang untuk kambuh kembali. 30-45% anak-anak
dengan OMA dapat menjadi OME setelah 30 hari dan 10%
lainnya menjadi OME setelah 90 hari, sedikitnya 3,84 juta
kasus OME terjadi pada tahun tersebut, 1,28 juta kasus
menetap setelah 3 bulan.

7
ETIOLOGI:
Etiologi dan patogenesis OME bersifat
multifaktorial antara lain infeksivirus atau bakteri,
gangguan fungsi tuba Eustachius, status imunologi,
alergi, faktor lingkungan dan sosial. Walaupun
demikian tekanan telinga tengah yang negatif,
abnormalitas imunologi, atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut diperkirakan menjadi faktor
utama dalam patogenesis OME.

8
Patofisiologi:
Ada 2 mekanisme utama yang menyebabkan OME:

✗ Kegagalan fungsi tuba eustachi


Kegagalan fungsi tuba eustachi untuk pertukaran
udara pada telinga tengah dan juga tidak dapat
mengalirkan cairan.

✗ Peningkatan produksi sekret dalam telinga


tengah
9
Klasifikasi:
Pada dasarnya otitis media efusi/serosa
dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
 Otitis media serosa akut:
Otitis media serosa akut adalah keadaan
terbentuknya sekret di telinga secara tiba-
tiba yang disebabkan oleh gangguan fungsi
tuba.
10
Klasifikasi:
Pada dasarnya otitis media efusi/serosa
dapat dibagi atas dua jenis yaitu:
 Otitis media serosa kronik:
sedangkan pada keaadaan kronis secret
terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri
dengan gejala- gejalan pada telinga yang
berlangsung.
11
Gejala Klinis:
Gejala seperti :
 nyeri pada teliga
 demam
 ataupun telinga berair kadang juga adanya
penurunan pendengaran.

Pada anak OME sering tidak terdektesi baik oleh


orang tuanya, guru, bahkan anakya sendiri.
12
Diagnosis:
Diagnosis OME seringkali sulit ditegakkan karena
prosesnya sendiri yang kadang tidak bergejala (asimtomatik),
atau dikenal silent otitis media.
Anamnesis (gejala klinik) meliputi:
✗ Berkurangnya fungsi pendengaran
Keadaan ini sering ditemukan dan kadang-kadang satu–satunya
gejala
✗ Sakit pada telinga tengah
Hal mungkin disebabkan adanya infeksi pada saluran
pernapasan atas

13
Diagnosis:
Pemeriksaan Penunjang:
Beberapa instrumen panjang juga membantu
menegakkan diagnosis OME, antara lain:
✗ Tes pendengaran dengan garputala.
✗ Efusi telinga tengah diperiksa dengan otoskop
(alat untuk memeriksa liang dan gendang telinga
dengan jelas).
✗ Audiometri impedens (timpanometri)
✗ Pure tone audiometry
14
Diagnosis Banding
OMA dapat dibedakan dari
otitis media dengan efusi
yang dapat menyerupai
OMA. Efusi telinga tengah
(middle ear effusion)
merupakan tanda yang ada
pada OMA dan otitis media
dengan efusi OME
Untuk membedakannya dapat
diperhatikan hal-hal berikut:
15
Komplikasi:
Akibat lanjut OME dapat mengakibatkan hilangnya
fungsi pendengaran sehingga akan mempengaruhi
perkembangan bicara dan intelektual.
Atelektasis dan otitis media adesif biasanya terjadi
bersamaan dengan OME, meski OME dapat mengalami resolusi
sehingga memungkinkan aerasi atik dan mastoid, namun tidak
semua pasien dengan OME kronik berkembang menjadi
atelektasis.

16
Tatalaksana:
Diagnosis dan pengobatan sedini mungkin
memegang peranan penting. Keberhasilan dari
penatalaksanaan ditentukan dengan mencari
faktor penyebab dan mengatasinya guna
mencegah akibat lanjut penyakit tersebut, Hal ini
dapat dicapai dengan non bedah/medikamentosa,
pembedahan atau kombinasi keduanya:

17
Tatalaksana:
Non Bedah
Terapi medikamentosa dapat berupa decongestan, anti
histamin, antibiotik, perasat valsava (bila tidak ada tanda-
tanda infeksi jalan napas atas), dan hiposensitisasi alergi.

Bedah
Beberapa pilihan untuk tatalaksana bedah antara lain:
miringitomi, pemasangan tuba timpanostomi,
adenoidektomi.

18
kesimpulan:

Salah satu sistem indera yang dibahas adalah indera


pendengaran. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian yaitu
bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam.
Otitis danya cairan di telinga tengah tanpa dengan
membran timpani utuh tanpa tanda - tanda infeksi
disebut juga sebagai otitis media dengan efusi.
Infeksi telinga tengah merupakan diagnosa utama yang
paling sering dijumpai pada anak-anak.

19
kesimpulan:

Penyebab dan patogenesis OME bersifat


multifaktorial antara lain infeksivirus atau bakteri,
gangguan fungsi tuba Eustachius, status
imunologi, alergi, faktor lingkungan dan sosial.
Pada dasarnya otitis media efusi/serosa dapat
dibagi atas dua jenis yaitu: otitis media efusi akut
dan otitis media efusi kronik.

20
kesimpulan:

Gejala seperti nyeri pada teliga, demam, ataupun


telinga berair kadang juga adanya penurunan pendengaran.
Pada anak OME sering tidak terdektesi baik oleh orang
tuanya, guru, bahkan anakya sendiri. Diagnosis dan
pengobatan sedini mungkin memegang peranan penting.
Keberhasilan dari penatalaksanaan ditentukan dengan
mencari faktor penyebabdan mengatasinya guna mencegah
akibat lanjut penyakit tersebut

21
Thanks! 

22

Anda mungkin juga menyukai