I. Analisis Masalah
1. Ny. Rani, 42 tahun, datang ke RSMP dengan keluhan utama tangan sering
gemetar dan jantung berdebar-debar sejak 2 bulan yang lalu dan makin
bertambah sejak 1 minggu terakhir.
a. Bagaimana anatomi, fisiologi dan histologi organ yang terlibat?
2. Keluhan disertai mudah lelah bila banyak beraktivitas, terkadang ada rasa
mengganjal saat menelan, keringat berlebihan, mata agak menonjol, mudah
merasa cemas dan mudah tersinggung. Ny. Rini tidak tahan pada cuaca panas
dan nafsu makan pasien meningkat namun tidak disertai peningkatan berat
badan.
a. Apa makna semua keluhan diatas ?
Makna dari keluhan ini merupakan manifestasi klinis dari penyakit grave.
Nafsu makan meningkat namun tidak disertai peningkatan berat badan, tidak tahan
cuaca panas, keringat berlebihan, mudah lelah = terjadi peningkatan metabolisme
energi dan peningkatan metabolisme panas. Rasa mengganjal saat menelan karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat hiperplasi dan hipertropi. Mata agak menonjol
terjadi hipertiroid yang meyebabkan inflamasi retrobulbar. Mudah cemas dan mudah
tersinggung karena meningkatnya kepekaan reseptor beta terhadap katekolamin.
3. Ny. Rini merasakan adanya benjolan pada leher bagian tengah agak ke
bawah yang makin lama makin membesar sejak 1 tahun yang lalu. Pasien
tidak merasakan nyeri dileher seiring bertambahnya besarnya benjolan.
a. Apa saja kemungkinan penyebab benjolan pada leher ?
1. Faktor makanan: kekurangan iodium yang diperlukan untuk sintesis
hormon tiroid
2. Faktor immunologi: antibody yang abnormal (LATS: Long Acting
Thyroid Stimulator) akan merangsang hormon tiroid secara
berlebihan
3. Faktor infeksi : pembesaran kelenjar getah bening
4. Proses penyakit lain: kanker atau penyakit tumor
4. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : BB 48 kg, TB 165 cm
Tanda vital : TD 130/80 mmHg, Nadi: 110x/menit, regular
Kepala : Exopthalmus (+), lid retraction (+), lid lag (+), Stelwag sign (+),
Rosenbach sign (+), Mobius sign (+), Von grave sign (+), Joffroy sign (+)
a. Bagaimana interpretasi hasil pem. Fisik ?
Pemeriksaan Keadaan normal Interpretasi
BB : 48 kg BB Kurang : <18,5 Underweight
TB: 165 cm Normal : 18,5 - 22,9
IMT = BB lebih : ≥ 23
BB : TB2 (m) Beresiko : 23-24,9
48 : 2,72 = 17,64 Obese 1: 25-29,9
0bese 2 : ≥ 30
TD: 130/80 mmHg 120/80 mmHg Pre-hipertensi
Nadi: 110 x/menit 40-100 x/menit Takikardi
Kepala :
Eksoftalmus (+) Tidak ada Abnormal
Lid retraction(+) Tidak ada Abnormal
Lid lag (+) Tidak ada Abnormal
Stelwag sign (+) Tidak ada Abnormal
Rosenbach sign (+) Tidak ada Abnormal
Mobius sign (+) Tidak ada Abnormal
Von grave sign (+) Tidak ada Abnormal
Joffroy sign (+) Tidak ada Abnormal
5. Pemeriksaan khusus
a. Interpretasi ?
Hasil Pemeriksaan Keadaan normal Interpretasi
Inspeksi
Tampak benjolan leher Tidak adanya benjolan dileher Berarti benjolan
sebelah kanan dan kiri, tersebut berasal dari
bulat seperti telur ayam, jaringan kelenjar tiroid
rata, ikut bergerak saat karena kelenjar tiroid
menelan terfiksasi pada cincin
trakea kedua dan ketiga
melalui ligamentum
Berry.
Palpasi
Massa kenyal padat Tidak ada Menandakan bahwa
ukuran 6x7 cm, mobile. benjolan tersebut jinak
karena benjolan
tersebut masih mobile
berarti tidak terjadi
invasi, selain itu
memiliki batas yang
jelas dan tidak teraba
panas yang berarti
tidak terjadi inflamasi.
Auskultasi
Bruit (+) Karena terjadi
peningkatan aliran
darah menuju kelenjar
tiroid yang
mengarahkan adanya
penyakit Grave
Jantung :
Palpasi: iktus kordis Dapat teraba pada ISC V Abnormal
teraba 2 jari lateral sinistra, agak ke medial (2
linea midclavicularis cm) dari linea midclavikularis
sinistra. sinistra.
Batas jantung kiri atas terletak Abnormal
Perkusi: batas jantung ICS II sinistra di linea
kiri 2 jari lateral linea parastrenalis sinistra.
midclavicularis sinistra. Batas jantung kiri bawah
terletak ICS V sinistra agak
ke medial line midclavikularis
sinistra.
b. Mekanisme abnormalnya ?
Benjolan
TSI (tiroid stimulating immunoglobulin) → Hipersekresi tiroid →
perbesaran pada kelenjar tiroid
Perbesaran Jantung
Hipertiroid → ↑ reseptor katekolamin → ↑ efektivitas katekolamin → ↑
sistem saraf simpatis → takikardi → terjadi perbesaran jantung
Kulit basah
Hipertiroid → Peningkatan metabolisme energi → metabolisme panas ↑ → Respon
tubuh mengeluarkan panas dengan berkeringat.
Kendati ciri-ciri fisik kelenjar tiroid, seperti ukuran, bentuk, dan konsistensi
merupakan hal yang penting secara diagnostik, namun ciri-ciri fisik itu
kurang menggambarkan fungsi tiroid. Penilaian fungsi tiroid bergantung
pada gejala, tanda pada bagian tubuh yang lain, dan pemeriksaan
laboratorium
Mekanisme abnormalnya?
Tubuh mengeluarkan long acting thyroid stimulator (LATS) / TSI
Reseptor TSH/TIH ditutupi oleh TSI (hyiroid stimulating
imunoglobulin)/LATS Pembentukan hormon tiroid secara terus
menerus tanpa di kontrol oleh TSH (dikontrol oleh TSI (LATS)
peningkatan kerja kelenjar tiroid untuk menghasilkan T3 dan T4
Negative feedback ke hipotalamus penurunan hormon TSH
13. Prognosis ?
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
14. KDU ? 3A
15. Pandangan Islam pada kasus ?
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit beserta obatnya, Dia lah yang telah
menciptakan penyakit beserta obatnya. Maka dari itu berobatlah kamu, tetapi jangan
yang haram” (H.R Daud)
II. Kesimpulan
Ny. Rini, 42 tahun datang ke RSMP dengan keluhan utama jantung berdebar-debar
yang makin bertambah akibat menderita Tirotoksikosis ec struma difusa toksik atau
grave’s disease.