FARMAKODINAMIK:
Obat Pada Penyakit Dengan
Gangguan Endokrin
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang
2019
Sasaran Pembelajaran
• Menjelaskan Farmakokinetik dan
Farmakodinamik Insulin dan Anti Diabetik
Oral
• Menjelaskan Farmakokinetik dan
Farmakodinamik Obat-Obat Tiroid dan
Antitiroid
• Menjelaskan Penggunaan Klinis Insulin,
ADO, Obat Tiroid, Antitiroid, dan
Kontrasepsi Hormonal
Insulin dan Antidiabetik Oral
Wanita 57 mengeluhkan mudah lelah, sering haus,
sering BAK, selama beberapa bulan terakhir.
Menyangkal adanya masalah kesehatan dan tidak
sedang menjalani pengobatan. Orang tua dan
beberapa keluarganya menderita kencing manis,
tekanan darah tinggi, dan obesitas. Pemeriksaan
fisik didapatkan IMT 32, TD 150/90 mmHg, GDS
270 mg/dl, GDP 195 mg/dl.
What's the problem and how would
you treat this women
Diabetes Mellitus
• DM tipe 1 (IDDM)
• DM tipe 2 (NIDDM)
• DM tipe lain
• DM kehamilan
Insulin
• Insulin: polipeptida (51 as. amino),
tersusun atas 2 rantai (A dan B),
dihubungkan oleh ikatan disulfida
• Menghambat sekresi:
– aktivitas simpatis α adrenergik
– hormon: somatostatin, insnulin, leptin
Insulin
• Kadar insulin serum basal: 5-15 μU/mL dan
mencapai 60-90 μU/mL saat makan
• T1/2 3-5 menit
• Dalam peredaran darah didsitribuikan melalui
cairan ekstrasel
• Degradasi:
– Hati, ginjal, otak
– enzim: glutation insulin transhidrogenase (ik.
disulfida) dan proteolitik (rantai as. amino)
Reseptor Insulin
Efek Insulin pada Organ Target
• Hati • Otot
– Menghambat glikogenolisis – Meningkatkan sintesis glikogen
– Menghambat glukoneogenesis – Memfasilitasi transpor glukosa
– Merangsang sintesis glikogen melalui GLUT-4
– Meningkatkan glikolisis – Meningkatkan sintesis protein
– Menghambat konveri as.
amino dan as. lemak menjadi
keton
• Jaringan adiposa
– meningkatkan sintesis
trigliserida dan pembentukan – Meningkatkan ambilan glukosa
VLDL (lipogenesis) oleh GLUT-4
– Meningkatkan metabolisme
glukosa
– Meningkatkan simpanan
trigliserida
Terapi Insulin
Klasifikasi Insulin
1. Kerja cepat (rapid acting insulin)
• Lispro, aspart, glulisin (human analog)
Glargin Detemir
Peakless (kons dlm plasma relatif Modified→ agregasi dalam
datar, plateau) jar subkutan↑,ikatan albumin
Larut dlm lar, asam, dlm tubuh setelah ↑→ memperpanjang
injeksi SC mengalami presipitasi→ ketersediaan insulin
lambat larut→ menyediakan insulin
dlam sirkulasi terus-menerus Onset 1-2jam,durasi ebih
dari 12 jam
Onset 1-1.5 jam, efek maksimum 4-6
jam, dan dipertahankan selama 11-24 2x/hari
jam atau lebih
1-2 x/hari
• Tujuan:
– Normalisasi glukosa darah dan semua aspek
metabolisme
– Glukosa puasa: 90-120 mg/dL; glukosa 2 jam
postprandial: 150 mg/dL; HbA1c <7%
Sediaan dan Dosis
• Kombinai insulin
– Level terapi yang adekuat
– kerja cepat-kerja sedang, kerja cepat-kerja panjang
• Sulfonilurea
• Meglitinid
• Biguanid
• Inhibitor α-glukosidase
• Tiazolidinedion
• Agonis Glucagon like polypeptide-1 (GLP-
1)_parenteral
• Inhibitor dipeptidyl peptidase-4 (DPP-4)
• Inhibitor sodium glucose co-transporter 2 (SGLT-2)
Sulfonilurea
• Mekanisme kerja
– Meningkatkan sekresi insulin oleh β pankreas (insulin
secretagogues)
• Berikatan dengan ATP sensitive K channel→ menghambat efluks ion
K→ depolarisasi→ terbukanya kanal Ca→ influks Ca→ sekresi insulin
• Terdiri atas
Generasi pertama (tolbutamid, klorpropamid, tolazamid,
asetoheksamid)
Generasi kedua (gliburid/glibenklamid, glipizid, glimepiridin,
gliclazid)
afinitas thd reseptor dan efek hipoglikemia lebih besar
Sulfonilurea
• Farmakokinetik
Bervariasi, tapi absorbsi di GI cukup efektif
90-99% terikat pd protein plasma
Metabolisme di hepar, ekskresi oleh ginjal
Sulfonilurea
• Farmakokinetik (generasi I)
Tolbutamid: T1/2 4-5 jam, met di hati menjadi
bentuk inaktif, dosis terbagi
Klorpropamid: T1/2 32 jam, met di hati tidak
lengkap, 20-30% dieksresi utuh di urin, dosis
tunggal
Tolazamid: Diantara sulfonilurea absorbsi
lebih lambat, T1/2 7 jam, di met menjadi bbrp
senyawa yg juga punya efek hipoglikemik
Sulfonilurea
• Farmakokinetik (generai II)
– Potensi hipoglikemik 100-200x > generasi I
– T1/2 pendek tp efeknya panjang
Biosintesis
Hormon tiroid
• T4 dan T3 terikat pd protein plasma (reversibel)
terutamaTBG, tiroksin binding globulin→ T1/2
cukup panjang
• T3: sangat lemah, mudah lepas→ onset lbh
cepat
• T4 bebas 0.04%, T3 bebas 0.4%
• Aktivitas biologi→ hormon tiroid bebas
• Perubahan kadar protein plasma dan afinitas
ikatan→ kadar total hormon dlm darah
Regulasi fungsi tiroid
1. Mekanisme umpan balik
2. Autoregulasi kelenjar tiroid
• Kelenjar tiroid jg mengatur ambilan iodida dan
sintesis hormon mll mekanisme intratiroidal (bebas
dr pengaruh TSH)
• Mekanisme ini berhubungan dg kadar iodin dlm
darah ->gbr sblmnya!
• hipotiroid subklinis
– TSH↑, hormon tiroid normal atau sedikit↓
– levotiroksin diberikan pd kadar TSH
>10μIU/mL
Obat-obat antitiroid
1.Menghambat sintesis hormon secara
langsung
2.Memblok mekanisme transport iodida
3.Iodium konsentrasi tinggi→ mengurangi
sintesis dan pelepasan hormon
4.Iodium radioaktif→ destruksi kelenjar
Tioamid
Propiltiourasil (PTU) dan Metimazol: obat utama tirotoksikosis
Vd 20L 40L
• Efek samping
• sering: maculopapular rash
• jarang: atralgia, limfadenopati,urtikaria,
hepatitis->PTU
• sangat jarang tp serius: agranulositosis
Penghambat transpor ion iodida
• Perklorat, tiosianat
• Menghambat ambilan iodida oleh kel tiroid
• Menghambat fungsi tiroid dan
menimbulkan goiter (pembesaran
kelenjar)
• sodium/potasium perklorat digunakan pd
pasien hipertiroid yg diinduksi iodida
(hipert diinduksi amiodaron)
Iodida (I−)
• menghambat sintesis dan pelepasan hormon
(menghambat transport aktifnya sendiri ke dalam tiroid,
kadarnya >>> menghambat sintesis iodotironin)
• menghambat proteolisis tiroglobulin
• menurunkan ukuran dan vaskularisasi kelenjar->
preoperasi (diberikan stlh gejala hipertiroid diatasi
antitiroid)
• Indikasi:
• hipertiroid usia lanjut dg peny. jantung
• peny. Grave yg menetap atau kambuh setelah tiroidektomi subtotal
atau stlh th/ antitiroid lama
• goiter nodular toksik
• goiter multinodular nontoksik
• kanker tiroid
• Kontraindikasi:
• hamil, menyusui, anak
Antagonis β adrenergik
•Propanolol
– Untuk persiapan operasi & thyroid storm
– Mengurangi tanda & gejala hipertiroidism
[takhikardia, disritmia, tremor, agitasi]
Penggunaan klinis
• Penyakit Grave
1. PTU atau metimazol
– px muda dg penyakit ringan
– dapat mempertahankan kel tiroid tp waktu terapi
panjang (12-18bln) dan dapat terjadi kekambuhan
– th/ biasanya dimulai dg dosis terbagi, pemeliharaan
dg dosis tunggal ketika klinis pasien eutiroid
• metimazol: 20-40 mg pagi hr (4-8 mggu), pemeliharaan 5-
15 mg 1x/hr
• PTU: 100-150 mg setiap 6-8 jam sampai px eutiroid,
penurunan bertahap mencapai dosis pemeliharaan 50-150
1x/hr
2. tiroidektomi
terapi pilihan utk pasien dg kelenjar yg sangat besar
atau goiter multinodular
3. iodin radioaktif
pasien >21 tahun
4. tambahan terhadap terapi antitiroid
fase akutdpt diberikan beta bloker (th/ simptomatis)->
px >60 th atau peny. jantung
propanolol 20-40 mg p.o setiap 6 jam KI→ diltiazem
metoprolol 25-50 mg p.o 6-8 jam 90-120 mg 3-4x/hr
• Penyakit Grave
Radioaktif iodin, obat antitiroid, tireidectomy
– oral
• kombinasi (estrogen dan progestin)
• progestin (mini pil)
– suntikan
• depo medroksiprogesteron asetat
• cyclofem (MPA dan estradiol sipionat)
– implan subdermal
• pelepasan lambat dan kerja jangka panjang
Efek samping
• gangguan kardiovaskuler
– terjadi pd wanita dg faktor risiko: perokok,
obesitas, hipertensi
• mual, edema, sakit kepala ringan, migrein,
perdarahan
• peningkatan BB, jerawat, hirsutisme,
amenore
• gangguan toleransi glukosa pada
diabetes, tromboemboli
Mekanisme kerja
• Mencegah ovulasi
• Efek lain:
– mempengaruhi transpor di tuba falopii (transit
sperma, sel telur, dan ovum)
– menghasilkan mukus yg tebal dan kental di serviks->
mengurangi penetrasi sperma
– mencegah implantasi di endometrium
Kontraindikasi
• KI absolut • KI relatif
– peny. tromboembolik – migrein
– peny. PD otak – hipertensi
– MI – DM
– peny. arterikoroner
– peny. kandung kemih
– hiperlipidemia bawaan
– bbrp bulan sebelum
– ca mamae dan
neoplasia lain yg pembedahan
tergantung hormon
– kerusakan fungsi hati
– kehamilan
Pemilihan sediaan
• antara lain:
– dimulai dg dosis minimum dg cakupan yg
efektif
• 30-35 μg estrogen, 20μg utk BB<40 kg, 50μg lebih
gemuk
– usia >40th atau menyusui-> progestin saja
Terima Kasih
Manjadda wajada
''Barangsiapa yg bersungguh-sungguh maka dapatlah ia''