SERUMEN PROP
Oleh :
201910330311008
FAKULTAS KEDOKTERAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
maupun pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
merupakan sekresi normal dari kelenjar seruminosa dan sebasea yang berasal
dari 1/3 bagian luar saluran pendengaran. Serumen terdiri dari glikopeptida,
lipid, asam hialuronat, asam sialat, enzim lisosom dan imunoglobulin. Serumen
keseimbangan asam (pH 5,2–7,0) di auditori kanal eksterna dan juga melumasi
Serumen prop umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Hal inilah yang
banyak dibandingkan yang lain. Faktor berikutnya adalah variasi bentuk anatomi
otalgia, tinnitus, vertigo, batuk, rasa gatal dan penuh pada telinga serta
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang tepat untuk menilai faktor-faktor yang
antikoagulan..
2.2 Patofisiologi
epitel yang bercampur dengan sekresi kelenjar sebaceous dan ceruminous yang
juga dapat melindungi liang telinga dari bakteri, jamur, dan serangga. Proses
tipe serumen yang lebih kering. Peningkatan rambut saluran telinga pada pria
yang lebih tua juga merupakan faktor peningkatan insiden impaksi serumen pada
terjadi. Adanya air di dalam kanal, baik dengan mandi atau dengan mencoba
terkena dampak dapat menjebak bakteri di saluran telinga medial yang dapat
menyebabkan infeksi saluran dalam bentuk otitis eksternal dengan gejala nyeri
dan drainase, dengan temuan objektif berupa puing-puing berbau busuk, dan
coklat tua dan lengket dengan konsentrasi butiran lipid dan pigmen yang relatif
2.4 Diagnosis
otalgia, tinitus, vertigo, oklusi total dan atau saat pemeriksaan fisik telinga
Anamnesis
gejala, gejala yang dapat timbul adalah gatal-gatal pada telinga, nyeri, tinnitus,
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada serumen prop atau pada telinga secara umum
dilakukan dengan lampu ruang pemeriksaan yang diredupkan. Hal ini bertujuan
menggunakan otoskop.
kotoran yang ada di telinga bagian luar dan carilah tanda-tanda kelainan yang
Adakah tanda-tanda trauma pada pinna dan lesi kulit yang mengarah pada
Kondisi kulit pinna dan kanal eksterna, apakah terdapat infeksi atau radang
saluran telinga luar dengan ada atau tidaknya cairan serta tanda atau bekas luka
dapat memiliki visualisasi yang lebih baik untuk melihat membran timpani
bagian atas dan belakang untuk membantu meluruskan saluran telinga sehingga
Kondisi kulit saluran apakah adanya kotoran atau tidak, jaringan asing atau
keluarnya cairan
timpani berbentuk lingkaran dengan diameter 1 cm. Hal yang dapat dinilai
berupa refleks cahaya, pars tensa dan pars flaccida serta penyangga malleus
lateral. Namun terkadang, pada membran timpani yang sehat dan tipis mungkin
Tes garpu tala berupa tes Rinne dan Weber dilakukan untuk deteksi awal
adanya gangguan pendengaran atau tuli pada pasien dan jenis tulinya, apakah
serumen prop untuk melihat apakah ada gangguan pendengaran akibat penyakit
Diagnosis Banding
Diagnosis banding serumen prop atau impaksi telinga dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Otitis Eksterna
Keratosis Obturans
epidermis di liang telinga yang disebabkan oleh terbentuknya sel epitel yang
berlebihan yang tidak bermigrasi ke arah luar telinga. Dapat menyebabkan
terjadinya obstruksi saluran telinga parsial atau total. Diagnosis dapat ditegakkan
Polip
atau mastoid.
Benda Asing
Jika dicurigai masuknya benda asing, gejala dan tanda hampir sama
Pada osteoma saluran telinga akan ditemukan massa tertutup kulit yang
parsial atau total pada saluran telinga. Diagnosis ini dapat dilakukan dengan
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri
pendengaran. Tes ini menguji intensitas dan nada suara, serta masalah
keseimbangan dan masalah lain yang terkait dengan fungsi telinga bagian dalam.
Terdapat beberapa tes dalam audiometri di antaranya adalah tes nada murni
untuk mengukur suara paling pelan yang dapat pasien dengar di nada yang
berbeda dan tes pada latar belakang suara keras. Pasien akan mendapatkan
2.5 Tatalaksana
Pengangkatan Serumen
.
BAB III
KESIMPULAN
yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang
telinga. Ada dua tipe dasar, basah dan kering. Serumen normal ditemukan pada
1. Adams et al. Serumen dalam BOIES Buku Ajar Penyakit THT (BOIES Fundamentals
of Otolaryngology) Edisi 6. Jakarta; EGC. 1997: 76-7