Anda di halaman 1dari 36

GANGGUAN

CEMAS
Kriteria Diagnostik

Cemas
Kecemasan adalah suatu penyerta yang
normal dari pertumbuhan, dari
perubahan, dari pengalaman sesuatu
yang baru dan belum dicoba, dan dari
penemuan identitasnya sendiri dan arti
hidup.
Sebaliknya kecemasan patologis adalah
respon yang tidak sesuai terhadap
stimulus yang diberikan berdasarkan
pada intensitas/durasinya

ICD 10

Neurotic, stress related and


somatoform disorders ( ICD 10 )
Phobic anxiety disorders ( F 40 )
Agoraphobia without panic disorder ( F 40.00 )
; Agoraphobia with panic disorders( F 40.01);
Social Phobias ( F 40.1 )
Other anxiety disorders ( F 41 ) panic
disorders ( F 41.0 ), Generalized Anxiety
disorders ( F 41.1 )
Obsessive compulsive disorders ( F 42 )
Reaction to severe stress, and adjustment
disorders ( F 43 )
Dissociative ( conversion ) disorders ( F 44 )
Somatoform disorders ( F 45 )
Other neurotic disorders ( F 48 )

ETIOLOGI
Tidak diketahui
Faktor biologi dan psikologi
FAKTOR BIOLOGI
Benzodiazepin dan Azaspirone GABA
dan Seroronin.
Bzd
(agonis)

menurunkan
kecemasan
Tidak ada data reseptor Bzd
abnormal pada GAD

Peneliti fokus pada lobus


oksipital konsentrasi reseptor
Bzd tertinggi.
Bagian otak lain : ganglia basalis,
sistem limbik, korteks frontal.
Buspirone (agonis serotonin) ada
hipotesis
regulasi
sistem
serotonergik pada GAD abnormal.
NT lain yg diteliti NE, glutamat,
dan cholecystokinin.

Bukti Pasien GAD subsensitif pada


reseptor alpha2 adrenergik mengindikasikan penumpulan growth hormone,
setelah infus klonidin.
One PET metabolisme rendah pada
ganglia basalis dan substansia alba.
Studi genetika :
Hubungan genetika GAD dan MDD
pada wanita.
Kira-kira 25% hub kelurga derajat
pertama pasien GAD juga akan terkena.
Kembar monozigot 50% , dizigot 15 %.

EEG
Abnormal

irama
potensial cetusan.
Sleep EEG
-

alfa

dan

peningkatan diskontinuitas tidur,


penurunan tidur delta,
penurunan tidur stadium 1 dan
penurunan tidur REM.
Perubahan Arsitek tidur ini berbeda
dengan perubahan pada gangguan
depresi.

Agoraphobia
A. Adanya ketakutan yang bermanifestasi scr konsisten & jelas
dalam, atau avoidance dari, sekurangnya 2 dari situasi berikut:
Keramaian
Tempat umum
Berpergian sendirian
Berpergian jauh dr rumah

B. Sekurangnya 2 gejala cemas pada situasi yg ditakuti tsb harus


ada bersamaan, pada sekurangnya satu waktu sejak onset
gangguan. Salah satu gejala tsb harus merupakan item 1-4
berikut:
Gejala otonomik:
Palpitasi atau peningkatan detak jantung
Berkeringat
Gemetar
Mulut kering (bkn krn pengobatan atau dehidrasi)
Gejala pd dada dan perut:
Kesulitan bernapas
Perasaan tercekik
Nyeri dada/ rasa tidak nyaman pada dada

Mual/ rasa tidak nyaman pd perut


Gejala yg melibatkan keadaan mental:
Perasaan pusing, tidak seimbang, kepala ringan, akan pingsan
Perasaan bahwa benda2 tidak nyata (derealisasi) atau dirinya
sendiri terasa jauh atau tidak ada disana (depersonalisasi)
Ketakutan akan kehilangan kendali, menjadi gila, atau pingsan
Ketakutan akan mati
Gejala umum:
Hot flushes/ cold chills
Mati rasa atau sensasi geli

C. Penderitaan emosional bermakna yg disebabkan oleh
avoidance atau oleh gejala kecemasan, dan individu tsb
menyadari bahwa hal ini merupakan sesuatu yg berlebihan dan
irasional
D. Gejala terbatas pd, atau mendominasi dalam situasi yg
ditakuti atau perenungan dr situasi yg ditakuti

E. Ekslusi: Ketakutan atau avoidance dr situasi pd kriteria A


bukan akibat waham, halusinasi, atau gangguan lain spt GMO
(F00-F09), skizofrenia

Social Phobias ( F 40.1 )


A. Dua dari hal berikut harus didapatkan:
Ketakutan yg jelas ttg mjd pusat perhatian, atau
ketakutan akan berperilaku yg memalukan
Avoidanceyg jelas dr situasi mjd pusat perhatian, atau pd
situasi dimana tjd ketakutan akan berperilaku yg
memalukan
Ketakutan ini bermanisfetasi pd situasi sosial spt makan/
berbicara di depan umum, berjumpa dgn individu lain yg
dikenal di tempat umum, atau bergabung dgn situasi
kelompok yg kecil (pesta, meeting, ruang kelas)
B. Sekurangnya 2 gejala kecemasan pada situasi yg
ditakuti spt yg didefinisikan di F40.0 (agorafobia), kriteria
B, harus bermanifestasi pada satu waktu sejak onset
gangguan, bersamaan dgn sekurangnya salah satu dari:
Blushing atau gemetar
Takut muntah
Dorongan/ ketakutan akan miksi/ defekasi

Social Phobias ( F 40.1 )


C. Penderitaan emosional yg bermakna yg
disebabkan oleh gejala atau oleh avoidance , dan
individu menyadari bahwa ini merupakan hal yg
berlebihan atau tidak masuk di akal
D. Gejala terbatas pd, atau mendominasi dalam
situasi yg ditakuti atau perenungan dr situasi yg
ditakuti
E. Ekslusi: Ketakutan atau avoidance dr situasi pd
kriteria A bukan akibat waham, halusinasi, atau
gangguan lain spt GMO (F00-F09), skizofrenia
(F20-F29), gangguan mood (F30-F39), atau OCD
(F42-), dan bukan sekunder thdp kepercayaan
kultural

Fobia spesifik ( F 40.2 )


A. Dua dari hal berikut harus didapatkan:
1. Ketakutan yg jelas thdp objek spesifik atau situasi yg tidak
termasuk agorafobia atau fobia sosial
2. Avoidance yg jelas dr objek spesifik atau situasi yg tidak
termasuk agorafobia atau fobia sosial
Beberapa objek & situasi tersering: binatang, burung,
serangga, ketinggian, petir, tmpt sempit & tertutup, darah,
suntikan, dokter gigi, rumah sakit
B. Sekurangnya 2 gejala kecemasan pada situasi yg ditakuti
spt yg didefinisikan di F40.0 (agorafobia), kriteria B, harus
bermanifestasi pada satu waktu sejak onset gangguan
C. Penderitaan emosional yg bermakna yg disebabkan oleh
gejala atau oleh avoidance , dan individu menyadari bahwa
ini merupakan hal yg berlebihan atau tidak masuk di akal

D. Gejala terbatas pd, atau mendominasi dalam situasi yg


ditakuti atau perenungan dr situasi yg ditakuti

Panic disorders ( F 41.0 )


A.

Individual mengalami serangan panik berulang yg tidak scr


konsisten berhubungan dgn situasi atau objek spesifik & tjd scr
spontan (episode tidak dapat diprediksi). Tidak berhubungan dengan
pengerahan tenaga atau dgn paparan thdp situasi yg berbahaya
atau mengancam jiwa
B. Serangan panik dikarakterisasi oleh:
1. Episode yg jelas ttg ketakutan/ ketidaknyamanan hebat
2. Mulai mendadak
3. Mencapai puncak dlm wkt bbrp menit & bertahan beberapa menit
4. Sekurangnya 4 dr gejala berikut harus ada, salah satunya harus
merupakan item a-d
Gejala otonomik:
Palpitasi atau peningkatan detak jantung
Berkeringat
Gemetar
Mulut kering (bkn krn pengobatan atau dehidrasi)
Gejala pd dada dan perut:
Kesulitan bernapas
Perasaan tercekik
Nyeri dada/ rasa tidak nyaman pada dada
Mual/ rasa tidak nyaman pd perut

Panic disorders ( F 41.0 )


Gejala yg melibatkan keadaan mental:
Perasaan pusing, tidak seimbang, kepala ringan, akan pingsan
Perasaan bahwa benda2 tidak nyata (derealisasi) atau dirinya
sendiri terasa jauh atau tidak ada disana (depersonalisasi)
Ketakutan akan kehilangan kendali, menjadi gila, atau pingsan
Ketakutan akan mati
Gejala umum:
Hot flushes/ cold chills
Mati rasa atau sensasi geli

C. Ekslusi: Serangan panik tidak terjadi krn gangguan fisik, GMO


(F00-F09) atau gangguan mental lainnya spt skizofrenia,
gangguan mood, gangguan somatoform
Rentang variasi individual dlm isi & beratnya serangan
sedang (sekurangnya 4 serangan panik dlm kurun waktu 4
mgg) & berat (sekurangnya 4 serangan panik per minggu
selama kurun waktu 4 mgg)

Generalized Anxiety disorders (


F 41.1 )
GANGGUAN CEMAS
A. Harus ada periode
sekurangnya 6 bulan dgn
MENYELURUH
ketegangan, kekhawatiran, dan ketakutan yg menonjol
ttg kejadian & masalah sehari2
B. Sekurangnya 4dari gejala-gejala berikut harus ada,
sekurangnya 1 hrs merupakan item 1-4:
Gejala otonomik:
Palpitasi atau peningkatan detak jantung
Berkeringat
Gemetar
Mulut kering (bkn krn pengobatan atau dehidrasi)
Gejala pd dada dan perut:
Kesulitan bernapas
Perasaan tercekik
Nyeri dada/ rasa tidak nyaman pada dada
Mual/ rasa tidak nyaman pd perut

GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Gejala yg melibatkan
keadaan mental:

Perasaan pusing, tidak seimbang, kepala ringan, akan pingsan


Perasaan bahwa benda2 tidak nyata (derealisasi) atau dirinya sendiri
terasa jauh atau tidak ada disana (depersonalisasi)
Ketakutan akan kehilangan kendali, menjadi gila, atau pingsan
Ketakutan akan mati
Gejala umum:
Hot flushes/ cold chills
Mati rasa atau sensasi geli
Gejala ketegangan
Ketegangan/ nyeri otot
Gelisah & ketidakmampuan u/ relaks
Bersemangat atau tegang scr mental
Sensasi gumpalan pd tenggorokan/ kesulitan menelan
Gejala non-spesifik lainnya
Respons berlebihan thdp kejutan kecil
Kesulitan konsentrasi
Iritabilitas menetap
Kesulitan tidur krn cemas
C.

Gangguan tidak memenuhi kriteria untuk gangguan panik, gangguan


anxietas fobik, OCD, gangguan hipokondriakal

Obsessive compulsive
F42) ) terjadi hampir
Obsesif ataudisorder
kompulsif ( atau( keduanya
setiap hari selama sedikitnya
menyebabkan hendaya.

dua

minggu

dan

Gejala-gejala obsesif harus memiliki ciri-ciri dibawah ini :


1. Harus dikenal/ disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri
individu itu sendiri.
2. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak
berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan oleh penderita.
3. Pikiran untuk melakukan tindakkan tersebut di atas bukan
merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (
sekedar perasaan lega dari ketegangan atau ansietas tidak
dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas ).
4. Pikiran , bayangan atau impuls tersebut merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan.
Termasuk : neurosis anankastik
neurosis obsesional
neurosis obsesif kompulsif

Acute Stress
Reaction
(F43.0)
A.
Pasien harus
terpapar pd stressor mental

atau fisik yg berat


B. Paparan thdp stressor diikuti oleh onset
segera dr gejala (dlm 1 jam)
C. 2 kelompok gejala, dibedakan atas:
Ringan (hanya 1 kriteria yg terpenuhi)
Sedang (kriteria 1 terpenuhi, dan ada 2
gejala lainnya dr kriteria 2)
Berat (kriteria 1 terpenuhi + 4 gejala lain dr
kriteria 2, atau stupor disosiatif)
Kriteria B,C,D dr GAD terpenuhi
(a) Penarikan diri dr interaksi sosial
(b) Atensi yg menyempit
(c) Disorientasi

Acute Stress
Reaction
(d) Kemarahan
atau agresi verbal
(F43.0)

(e) Putus asa atau tidak berdaya


(f) Akivitas berlebihan yg tidak sesuai/ tidak
bertujuan
(g) Kesedihan yg tidak terkontrol atau berlebihan

C. Bila stressor sementara atau dapat disingkirkan,


gejala harus menghilang dlm waktu tdk lebih dr 8
jam. Bila paparan thdp stressor berlanjut, gejala
harus mulai menghilang dlm waktu krg dr 48 jam
D. Ekslusi:Reaksi harus terjadi saat gangguan
mental & perilaku lain (kec gangguan cemas
menyeluruh & gangguan kepribadian) & tidak tjd
dlm kurun waktu 3 bulan setelah berakhirnya
sebuah episode gangguan mental atau perilaku

Post Traumatic Stress Disorder


( F 43.1)

A. Pasien harus terpapar pada kejadian atau situasi yg


stressful (jangka pendek/ jangka panjang) yg luar
biasa mengancam atau katastrofik yg menyebabkan
penderitaan pervasif pd semua org yg
mengalaminya

B. Mengingat atau mengalami ulang (reliving) dr


stressor yg menetap, atau adanya kilas balik yg
intrusif, memori yg vivid, mimpi yg berulang, atau
mengalami penderitaan ketika terpapar pd keadaan
yg mewakili atau berhubungan dgn stressor

C. Pasien harus menunjukkan avoidance thdp


keadaan yg mewakili atau berhubungan dgn
stressor yg sebelumnya tidak ada sebelum pasien
terpapar pd stressor

Post Traumatic Stress Disorder


( F 43.1)

D. 2 hal berikut harus terpenuhi:


Ketidakmampuan mengingat kembali, sebagian
atau seluruhnya, beberapa aspek penting selama
periode terpapar pada stressor
Gejala menetap dr peningkatan sensitivitas
psikologis dan kewaspadaan (tidak ada sblm
paparan thdp stressor), ditunjukkan oleh 2 dari:

Kesulitan untuk tidur atau tetap tidur


Iritabilitas atau ledakan kemarahan
Kesulitan konsentrasi
Hipervigilans
Respons thdp rasa kaget yg berlebihan

E. Kriteria B, C, dan D terpenuhi dalam waktu 6


bulan setelah kejadian stressful atau pada akhir
dari periode stress

Gangguan Penyesuaian ( F
43.2 )
A. Onset gejala tjd dlm 1 bulan stlh terpapar pd
stressor psikososial yg dapat diidentifikasi,
bukan tipe stressor yg katastrofik
B. Individu memanifestasikan gejala2 atau
gangguan perilaku yg mirip dgn yg
ditemukan pd gangguan afektif (F30-39) kec
waham & obsesi, gangguan lain di F40-48
(neurotik, terkait stress, somatoform) dan
conduct disorder (F91-) tp kriteria untuk
gangguan tunggal tidak terpenuhi. Dapat
bervariasi dlm bentuk dan keparahan

Gangguan Penyesuaian ( F
43.2
)
Subtipe:
Reaksi depresif singkat (keadaan depresi ringan dgn
durasi < 1 bln)
Reaksi depresif berkepanjangan (keadaan depresi ringan
sbg respons thdp paparan berkepanjangan dgn durasi <
2 thn)
Reaksi campuran anxietas dan depresi (kedua gejala
menonjol tp tdk lebih menojol drpd kriteria spesifikasi
F41.2 & F41.3)
Predominan gangguan emosi lain
Predominan gangguan conduct
Campuran gangguan conduct dan emosi
Gejala predominan terspesifikasi lainnya

C. Kecuali reaksi depresif berkepanjangan, gejala tidak


boleh menetap smp lebih dr 6 bulan sejak
menghilangnya stressor atau konsekuensinya

Gangguan disosiasi/ konversi


(F44 )

PPGDJ III

Ciri-ciri klinis
Hilangnya (sebagian atau seluruh)
integrasi normal: ingatan masa lalu
identitas/ penghayatan diri, kendali
thd gerakan tubuh
Berkaitan dengan adanya kejadian
traumatik, problem yg tdk dapat
diselesaikan atau gangguan dalam
pergaulan
Onset dan berakhirnya mendadak

PPGDJ III
F44.0 Amnesia Disosiatif
F44.1 Fugue Disosiatif
F44.2 Stupor Disosistif
F44. 3 Trans & Kesurupan
F44.4 Ggn Motorik Disosiatif
F44.5 Konvulsi Disosiatif
F44.6 Anestesia & Kehilangan Sensorik Disosiatif
F44.7 Ggn Disosiatif (Konversi) Campuran
F44.8 Ggn Disosiatif (Konversi) lainnya
F44.80 Sindrom Ganser
F44.81 Ggn Kepribadian Multipel
F44.82 Ggn Disosiatif (konversi) sementara
tjd pd masa kanak & remaja.
F44.88 Ggn Disosiatif (Konversi) lainnya YDT
F44. 9 Ggn Disosiatif (Konversi) YTT

Somatoform disorders ( F 45
)
Ciri utama gangguan ini adanya keluhan
gejala fisik yg berulang disertai dgn
permintaan pemeriksaan medik, meskipun
sdh berkali2 terbukti hasilnya negatif dan
sdh dijelaskan oleh dokter bhw tdk
ditemukan kelainan yg mjd dasar keluhan.
Penderita juga menyangkal dan menolak
utk membahas kemungkinan kaitan antara
keluhan fisiknya dgn problem / konflik dlm
kehidupan yg dialaminya, bahkan
meskipun didapatkan gejala anxietas dan
depresi.

Gangguan Somatosasi ( F
45.0 )
Adanya byk keluhan2 fisik yg bermacam2 yg
tdk dpt dijelaskan atas dasar adanya kelainan
fisik, yg sdh berlanjut sedikitnya 2 tahun.
Tdk mau menerima nasehat / penjelasan dari
bbrp dokter bhw tdk ada kelainan fisik yg dpt
menjelaskan keluhannya.
Terdapat disabilitas dlm fungsinya di
masyarakat dan keluarga, yg berkaitan dgn
sifat keluhan2nya dan dampak dari
perilakunya.

Somatoform disorders ( F 45
Keluhan gastrointestinal )
Perasaan sakit, kembung, bertahak/bersendawa,
muntah dan mual

Keluhan pada kulit


Perasaan Gatal , rasa terbakar, kesemutan, baal,
pedih dll, serta bercak-bercak pada kulit
Riwayat nyeri
berhubungan dgn paling kurang empat fungsi
atau tempat yg berbeda.
Keluhan genital
Keluhan seks dan haid

Gangguan Hipokondrik
a) Keyakinan yg menetap adanya sekurang2nya 1
penyakit fisik yg serius mendasari keluhan2nya,
meskipun pemeriksaan yg berulang2 tdk
menunjang, ataupun adanya preokupasi yg
menetap kemungkinan deformitas atau
perubahan bentuk penampakan fisiknya (tdk
sampai waham).
(b)

09/05/16

Tdk mau menerima nasehat / dukungan


penjelasan dari bbrp dokter bhw tdk ditemukan
penyakit / abnormalitas fisik yg melandasi
keluhan2nya.
RinaAmtarina

31

FARMAKOTERAPI
cemas

gangguan

Anxiolytic (hati-hati pemberian jangka panjang).


Obat :
1.Benzodiazepin
2.SSRIs
3.Buspirone
4.Venlafaxine
Obat lain :
Obat trisiklik (imipramine)
Antihistamin
Beta adrenergik antagonis (propanolol)

FARMAKOTERAPI
Gangguan Disosiasi
Bukan terapi utama
Stabilisasi dan komorbiiditas
Biasanya didapatkan fluktuasi
mood
Anti cemas : beta blocker dan
benzodiazepin
Anti depresan : SSRI, tricyclic,
monoamine oxidase inhibitor
(MAOI)
Antipsikotik

Farmakoterapi OCD
Obat2an , yg bbrp digunakan untuk
mengobati ggn depresif atau ggn mental
lainnya dpt diberikan dlm dosis yg biasa
dipakai
Efek inisial umumnya terlht slth 4-6 mgg
pengobatan, walau 8-16 mgg biasanya
dibutuhkan untuk mencapai manfaat
terapeutik yg maksimal
Pendekatan standar adalah memulai
pengobatan dgn SSRI atau Clomipramine
kmd beralih ke strategi farmakologis lain
jika obat serotonin spesifik tdk efektif

Psikoterapi

Psikoterapi supportif
Psikoterapi interpersonal
CBT (Cognitif Behaviour Therapy)
Psikoterapi dinamik
Hipnoterapi

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai