FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PERIODE 12 DEMBER 2016 – 25 FEBRUARI 2017 Referat Anatomi Sistem Pernapasan Global Initiative Asthma (GINA) • suatu penyakit heterogen, biasanya ditandai dengan inflamasi kronik saluran respiratori. Inflamasi kronik ini ditandai dengan riwayat gejala-gejala pada saluran respiratori seperti wheezing (mengi), sesak napas, dan batuk yang bervariasi dalam waktu maupun intensitas, disertai dengan limitasi aliran udara ekspiratori. International Consensus on Pediatric Asthma • gangguan inflamasi kronik yang berhubungan dengan obstruksi saluran respiratiru dan hiperresponsif bronkus, yang secara klinis ditandai dengan adanya wheezing, batuk, dan sesak napas yang berulang. Epidemiologi ISAAC fase 1 ISAAC fase 2 ISAAC fase 3 Patofisiologi Diagnosa Asma • Anamnesis – Gejala timbul secara episodik atau berulang – Variabilitas – Reversibilitas – Timbul bila ada faktor pencetus – Adanya riwayat alergi pada pasien atau keluargamya • Pemeriksaan Fisik – Inspeksi terlihat retraksi interkosta,penggunaan otot bantu nafas, dan pernapasa cuping hidung – Auskultasi dapat terdengar wheezing – tanda alergi seperti allergic shinners atau geograpic tongue. • Pemeriksaan Penunjang – Peak Flow Meter – Skin Prick Test – Uji Inflamasi saluran respiratori – Uji provokasi bronkus Diagnosis Banding 1. Infeksi dan kelainan imunologis 2. Obstruksi mekanis 3. Patologi bronkus 4. Kelainan sistem organ lain Klasifikasi Asma Umur Fenotip Timbulnya Beratnya Derajat kendali gejala serangan Asma baduta Asma tercetus Intermiten Asma serangan Asma Asma balita infeksi virus Persisten ringan – terkendali Asma usia Asma tercetus ringan sedang penuh sekolah aktivitas Persisten Asma serangan Asma tidak Asma remaja Asma tercetus sedang berat terkendali alergen Persisten berat Asma dengan Asma terkait ancaman henti obesitas napas Asma dengan banyak pencetus Tatalaksana Asma