Anda di halaman 1dari 2

Rhinitis alergi

Gangguan fungsi pernafasan akibat inflamasi pada saluran hidung


Pengertian (Definisi) diakibatkan paparan alergen yang diperantarai IgE.

2. Anamnesis Keluhan pilek berulang atau menetap, rinorea, gatal hidung, bersin-
bersin, sumbatan hidung, sering bernafas melalui mulut pada penderita
dengan riwayat keluarga atopi. Bila parah terdapat gangguan tidur,
gangguan sekolah.
Rhinorea, adenoid face, maloklusi gigi, allergic gape, allergic shiners,
transverse nasal crease, edema konjungtiva, mata gatal dan kemerahan.
3. Pemeriksaan Fisik Sekret hidung jernih, membrane mukosa edema, basah dan kebiru-
biruan (boggy and bluish).

4. Pemeriksaan penunjang 1. Uji kulit goresan


2. IgE total, IgE spesifik,
3. Eosinofil hapusan mukosa hidung.

5. Kriteria Diagnosis 1. Anamnesa


2. Pemeriksaan fisik
3. Penunjang

6. Diagnosis 1. Anamnesa: pilek berulang dengan riwayat atopi


2. Pemeriksaan fisik: seperti dijelaskan di atas
3. Pemeriksaan penunjang: Uji kulit, IgE total/spesifik, eosinofil pada
hapusan mukosa hidung

7. Diagnosis banding 1. Rinitis vasomotorik


2. Rinitis bakterial
3. Rinitis virus
4. Abnormalitas anatomis kongenital terutama diketahui sejak lahir
5. Benda asing

Penghindaran alergen Farmakoterapi


• Antihistamin H1 (Oral, Intranasal, Intraokuler)
8. Terapi • Kortikosteroid intranasal
• Kromolin (Intranasal, Intraokuler)
• Dekongestan (Intranasal, Oral)
• Antikolinergik
• Antilekotrien

Imunoterapi

9. Edukasi 1. Penghindaran Alergen


2. Pengobatan memerlukan waktu yang lama
3. Pendidikan penggunaan obat harus benar (kortikosteroid hirupan atau
semprotan)

Ad vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad bonam Ad


fumgsionam : dubia ad bonam
10. Prognosis

IV
11. Tingkat Evidens

C
12. Tingkat Rekomendasi

13. Penelaah Kritis 1. Prof.DR.Ariyanto Harsono,dr,SpAK


2. DR.Anang Endaryanto,dr,SpAK
3. Zahrah Hikmah,dr,SpA
4. Azwin Mengindra Putera,dr,SpA
Gejala semakin memberat atau tidak sehingga mempengaruhi kualitas
hidup (sekolah, sosial). 80% Pasien akan sembuh dalam waktu 5 hari.
14. Indikator Medis

15. Kepustakaan 1. Asha’aari A Z A, et al. Comparison of Serum Specific IgE with Skin
Prick Test in the Diagnosis of Allergy in Malaysia. Med J Malaysia
2011:6(3):202-6
2. Bousquet J, et al. Allergic rhinitis management pocket reference 2008.
Allergy 2008: 63: 990–996
3. Gerez I F A, Shek L P C, Chng H H, Lee B W. Diagnostic tests for food
allergy. Singapore Med J 2010; 51(1): 4-9
4. Gourbeyre P, Denery S, Bodinier M.Probiotics,prebiotics, and
synbiotics: impact on the gut immune system and allergic reaction
J.Leukoc.Biol. 2011;89:685-95.
5. Lim M Y, Leong J L. Allergic rhinitis: evidence-based practice.
Singapore Med J 2010; 51(7) : 542
6. Munasir Z, Rakun M.W. Rinitis Alergik. Dalam: Arwin AP Akib,
Zakiudin Munasir, Nia Kurniati. Penyunting.Buku Ajar Alergi-Imunologi
Anak.Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia,2007.h 246-52.
7. Oliver P, Raapc U, Holza M, Hörmannb K, Klimeka L. Pathophysiology
of itching and sneezing in allergic rhinitis. Swiss Med Wkly 2009;139(3–
4):35 – 40

Anda mungkin juga menyukai