Anda di halaman 1dari 20

Konsep dan

Asuhan
Keperawatan
pada Pasien
ALERGI
Keperawatan Medical Bedah 02
Kelompok 1
N 9 Putri Nabila 18 Windiarti
NAMA
O
10 Resta Aura Putri 19 Yessika Efrianti
1 Aprilia Syaharani
11 Santiya 20 Gita Puspita Sari
2 Ayu Hijrah
12 Sarah Wulandari
3 Fitriansyah
13 Sarisma
4 Gagas Abdi
14 Shafa Amira Keperawatan
5 Ismi Tri Utami Tk2
15 Silva Risma Amsti
Muhammad
6 16 Sopia Lestari
Nizam
7 Nailah zhafira 17 Syarah Hasya

8 Putri Ayu
Allergies Definision

Menurut (Baratawidjaja, 2006) :

Alergi adalah suatu reaksi sistem imun tubuh


yang bersifat spesifik terhadap rangsangan suatu
bahan yang disebut alergen yang mempunyai
pengaruh berbeda pada orang yang berbeda
(Soedarto, 2012). Istilah alergi pertama kali
digunakan oleh Clemens tahun 1906 yang
diartikan sebagai “reaksi pejamu yang berubah”
bila terpajan dengan bahan yang sama untuk
kedua kalinya atau lebih
Etiologi Allergi Multifaktorial

HOST
dapat berupa daya tahan
tubuh dan usia dimana
usia dini semakin rentan
terhadap alergi.
Lingkunga
n
Lingkungan dapat berupa
suhu, musim.

AGEN
Agen
dapat berupa alergen
PATHWAY
ALERGI
MANIFESTASI KLINIS
SALURAN CERNA KULIT SALURAN NAFAS

a. Muntah dan mual a. Dermatitis atopi a. Hidung meler


b. Sering regurgitasi b. Angio edema b. Otitis media
c. Nyeri Perut/kolik c. Urtikaria c. Batuk kronis
d. Diare d. Flushing d. Mengi/ asma
e. Konstipasi e. Eksim e. Sesak nafas
f. Darah dalam feses f. Eksudatif/ f. Edema laring
g. Anemia defisiensi dermatitis atopi g. Rhinitis
besi berat
h. Kolik peresistenti.
i. Susah menelan
j. Gagal tumbuh
k. Enteropathyl.
l. Kolitis
PEMERIKSAN PENUNJANG

1 2 3 4
TES
IgE TOTAL DAN
UJI KULIT DARAH TEPI SPESIFIK INTRADERMA
Sebagai pemerikasaan bila eosinofilia 5% atau harga normal IgE total
L
kerusakan terbatas,
penyaring (misalnya 500/ml condong pada adalah 1000u/lsampai berbahaya.
denganalergen hirup alergi. Hitung leukosit umur 20 tahun. Kadar
seperti tungau, kapuk, 5000/ml disertai IgE lebih dari 30u/ml
debu rumah, bulu neutropenia 3% sering pada umumnya
kucing, tepung sari ditemukan pada alergi menunjukkan bahwa
rumput, atau makanan makanan. penderita adalah atopi,
alergen seperti susu, atau mengalami infeksi
telur, kacang, ikan). parasit atau keadaan
depresi imun seluler.
PEMERIKSAN PENUNJANG

5 6 7 8
Tes hemaglutinin dan Pemeriksaan Diit coba buta
antibodi presipitat BIOPSI USUS tes D Xylose ganda
tidak sensitif. sekunder dan sesudah proktosigmoidoskopi ( Tantangan makanan
dirangsang dengan makanan dan biopsi usus. buta ganda ) untuk
food challenge didapatkan diagnosis pasti
inflamasi / atrofi mukosa usus,
peningkatan limfosit
intraepitelial dan IgM.IgE
(dengan mikroskop
imunofluoresen)
PENATALAKSANAAN
1. Identifikasi Alergen
Sangat penting untuk mengetahui riwayat alergi klien atau anggota keluarga terdekat untuk menentukan uji yang tepat.
Klien harus tahu kapan gejala muncul dalam satu tahun untuk menentukan diagnosis yang tepat. Jika gejala muncul
sepanjang tahun, cari tahu kapan gejala terparah muncul. Pengamatan faktor lingkungan perlu dilakukan dengan
saksama

2. Hindari Alergen
Menghindari alergen merupakan metode paling mudah, murah, dan aman dalam menghadapi alergi, namun identifikasi
antigen spesifik terkadang sulit dilakukan, terutama jika klien menolak, tidak dapat melakukan atau tidak dapat
menemukan lokasi uji alergi di sekitarnya.
3. Kontrol Lingkungan
Kontrol lingkungan terkadang membantu menghilangkan alergen yang disebarkan melaui udara.

4. Berikan Medikasi
Klien atopik mengatasi alergi dengan obat-obatan berresep maupun obat bebas tertentu.

5. Tingkatkan DesensitisasiImunoterapi (terapi desensitisasi)


dirancang untuk terapi reaksi hipersensistivitas tipe IgE Dosis tepat sejumlah alergen disuntikan dengan interval dalam
kurun waktu tertentu untuk mengubah respon sistem imun terhadap alergen sehingga berkurangnya gejala rhinitis umum
yang dipicu substansi tertentu.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosis medis, sumber biaya, dan sumber informasi)

2. Identitas Penanggung (nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, agama, suku bangsa,
pendidikan, pekerjaan, alamat, dan hubungan dengan pasien)

3. Riwayat Kesehatan SekarangMengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien,
meliputi:
a) Alasan masuk rumah sakit : Pasien mengeluh nyeri perut,sesak nafas, demam,bibirnya
bengkak,tibul kemerahan pada kulit,mual muntah,dan terasa gatal
b) Keluhan utama
1. Pasien mengeluh sesak nafas 2. Pasien mengeluh nyeri bengkak 3. Pasien mengaku tidak ada
nafsu makan, mual dan muntah 4. Pasien mengeluh nyeri di bagian perut 5.Pasien mengeluh
gatal-gatal dan timbul kemerahan di sekujur tubuhnya.6. Pasien mengeluh diare 7. Pasien
mengeluh demam
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3. Riwayat Kesehatan
Dahulu Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang
berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya sebelumnya pasien mengatakan pernah
mengalami nyeri perut,sesak nafas,demam,bibirnya bengkak,tibul kemerahan pada kulit,mual
muntah,dan terasa gatal dan pernah menjalani perawatan di RS atau pengobatan tertentu.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami penyakit yang sama.

5. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga.

6. POLA KEGIATAN SEHARI – HARI


Dikaji berdasarkan 14 kebutuhan dasar menurut Virginia Handerson, yaitu :
a. Bernafas Dikaji apakah pasien mengalami gangguan pernafasan, sesak, atau batuk, serta
mengukur tingkat respirasi.
b. Makan Dikaji apakah klien menghabiskan porsi makan yang telah disediakan RS, apakah pasien
mengalami mual atau muntah atau kedua-duanya.
c. Minum Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada perubahan
(lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
c. Minum Dikaji kebiasaan minum pasien sebelum dan saat berada di RS, apakah ada perubahan
(lebih banyak minum atau lebih sedikit dari biasanya).

d. Eliminasi (BAB/BAK) Dikaji pola buang air kecil dan buang air besar.

e. Gerak dan aktifitas Dikaji apakah pasien mengalami gangguan/keluhan dalam melakukan
aktivitasnya saat menderita suatu penyakit (dalam hal ini adalah setelah didiagnosa mengalami alergi)
atau saat menjalani perawatan di RS.

f. Rasa Nyaman Dikaji kondisi pasien yang berhubungandengan gejala-gejala penyakitnya, misalnya
pasien merasa nyeri di perut bagian kanan atas (dikaji dengan PQRST : faktor penyebab,
kualitas/kuantitasnya, lokasi, lama dan skala nyeri

g. Personal Hygiene / Kebersihan Diri Dikaji kebersihan pasien saat dirawat di RSH. Rasa Aman Dikaji
apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya, dan
apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani keluarganya selama di RS.I. Sosial dan komunikasi
Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan lingkungan sekitar (termasuk
terhadap pasien lainnya).J. Pengetahuan Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang
diderita saat ini dan terapi yang akan diberikan untuk kesembuhannya.K. Rekreasi Dikaji apakah
pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.L. Dikaji bagaimana pendapat pasien
tentang penyakitnya, apakah pasien menerima penyakitnya adalah karena murni oleh penyakit medis
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
h. Rasa Aman Dikaji apakah pasien merasa cemas akan setiap tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya, dan apakah pasien merasa lebih aman saat ditemani keluarganya selama di RS.

i. Sosial dan komunikasi Dikaji bagaimana interaksi pasien terhadap keluarga, petugas RS dan
lingkungan sekitar (termasuk terhadap pasien lainnya).

j. Pengetahuan Dikaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakitnya yang diderita saat ini dan terapi
yang akan diberikan untuk kesembuhannya.

k. Rekreasi Dikaji apakah pasien memiliki hobi ataupun kegiatan lain yang ia senangi.

l. Dikaji bagaimana pendapat pasien tentang penyakitnya, apakah pasien menerima penyakitnya
adalah karena murni oleh penyakit medis ataupun sebaliknya.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
7. PEMERIKSAAN FISIK
• Mengkaji keadaan umum
• Tingkat kesadaran (CCS)
• tanda-tanda vital.
• Mengkaji keadaan fisik :
a. Kepala dan leher
b. Dada
c. Payudara dan ketiak
d. Abdomen
e. Genitalia
f. Integumen
g. Ekstremitas
h. Pemeriksaan saraf
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas berhubungan dengan respon alergi (D.0001)


2. Nausea berhubungan dengan efek agen farmakologis (D.0076)
3. Risiko syok ditandai dengan kekurangan volume cairan (D.0039)
INTERVENSI
IMPLEMENT
ASI EVALUASI

Implementasi adalah tahap ketika perawat Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
mengaplikasikan rencana asuhan merupakan perbandingan yang sitematis dan terencana
keperawatan ke dalam bentuk intervensi antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria
keperawatan guna membantu kien mencapai hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi
tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan dilakukan secara bersinambungan dengan melibatkan
yang harus dimiliki perawat pada tahap pasien dan tenaga kesehatan lainnya
implementasi adalah kemampuan
komunikasi yang efektif, kemampuan untuk
menciptakan hubungan saling percaya dan
saling bantu, kemampuan melakukan teknik
psikomotor, kemampuan melakukan
observasi sistematis, kemampuan
memberikan pendidikan kesehatan,
kemampuan advokasi, dan
kemampuan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai