Anda di halaman 1dari 25

Diskusi Portofolio

Alergi Makanan
Oleh
Nurlan 11120202141

Dokter pendidik Klinik


dr. Pratiwi Nasir Hamzah, Sp. PD
Identitas Pasien

Nama Pasien : Tidak dilampirkan


Jenis Kelamin : Pria
Umur : 75 Tahun
Alamat : Tidak dilampirkan
Suku : Tidak dilampirkan
Pekerjaan : Tidak dilampirkan

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell
activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Anamnesis
Keluhan Utama : tidak responsif, Pasien tidak dapat
mengingat garis waktu timbulnya
gejala.

Riwayat penyakit sekarang : tidak dilampirkan

Riwayat penyakit dahulu : tidak dilampirkan

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell activation
syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : sempat dengan gejala yang sesuai anafilaksis.


Vital Sign : di unit gawat darurat
Hipoksemik dengan sPO 2 dari 88% dengan oksimetrik Nadi.
Tekanan Darah : Menurun (tekanan darah 71/44 mm Hg)
Suhu : Hipotermia pada 34,7 ° C secara oral,
Nadi : Tidak dilampirkan
Pernapasan : Tidak dilampirkan

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected
mast cell activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Pemeriksaan Fisis

Kedaan Umum : Tidak dilampirkan


K/L : Tidak dilampirkan
Thorax : Tidak dilampirkan
Abdomen : Tidak dilampirkan
Ekstremitas : Tidak dilampirkan

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell activation
syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Pemeriksaan Penunjang

Uji tes tusuk kulit dan IgE

Pengujian mutasi c-KIT negatif

biopsi sumsum tulang Normal

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast
cell activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
TATALAKSANA

• Dirawat dengan 3000 cc kristaloid IV.


• epinefrin 1: 1000 0,3 mg IM sekali, diphenhydramine 25
mg IV dengan dosis kedua 50 mg IV.
• ranitidine 150 mg IV sekali, dan metilprednisolon 250
mg IV sekali dengan perbaikan.

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast
cell activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Follow up

• Interpretasi tes tusuk kulit dan IgE spesifik serum membutuhkan evaluasi fitur sejarah,
pemeriksaan fisik dan kadang-kadang.
• Meskipun tantangan makanan oral yang diawasi akan memberikan bukti definitif dari
alergi makanan yang dimediasi IgE daripada sensitisasi
• Hal ini tidak dilakukan karena keparahan presentasinya dengan perkembangan infark
miokard, cadangan miokard terbatas pada dasarnya, dan beberapa komorbiditas.
• Diakui bahwa ini membatasi konfirmasi definitif dari alergi makanan yang dimediasi IgE,
tetapi dibuat berdasarkan keputusan risiko-manfaat untuk kepentingan terbaik pasien.

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell activation
syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Diskusi
• Kombinasi alergi makanan dengan sindrom aktivasi sel mast dengan onset pada
populasi lansia merupakan kombinasi baru yang tidak dijelaskan dengan baik.
• Meningkatnya prevalensi alergi makanan diseluruh dunia, dan meningkatnya
kecenderungan anafilaksis yang mengancam nyawa pada orang-orang dengan
aktivitas sel mast
• Laporan kasus ini menyoroti pentingnya tingkat kecurigaan yang tinggi untuk
gangguan sel mast pada pasien dengan anapilaksis dengan kardiovaskuler
mendalam

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell
activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
Diangnosis Akhir

Alergi makan ikan dan sup kerang yang


telah dikonsumsi tanpa reaksi secara
teratur

Barber, Colin; Kalicinsky, Chrystyna. A novel combination of an IgE mediated adult onset food allergy and a suspected mast cell
activation syndrome presenting as anaphylaxis. Allergy, Asthma & Clinical Immunology, 2016, 12.1: 1-4.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Alergi makanan merupakan salah satu penyebab,reaksi


alergi yang bahaya, walaupun kejadian alergi makanan lebih
sering ditemua pada anak-anak

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
Epidemiologi
Penelitian terbaru melaporkan 1,4-6% populasi dewasa
juga pernah mengalami alergi makanan. Prevalensi
pada perempuan dewasa juga dilaporkan lebih banyak
daripada laki-laki dewasa. Sebagaian besar alergi
makan sudah muncul pada masa kanak-kanak,
kemudian menghilang setelah usia 3 tahun. Alergi
makanan yang baru muncul pada usia dewasa jarang
terjadi.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
PATOFISIOLOGI

Alergi makanan pada orang dewasa dapat merupakan interaksi


yang memmang sudah terjadi saat kanak-kanak atau reaksi
yang memang baru terjadi pada usia dewasa. Secara umum
patofisiologi alergi makanan dapat diperpanjang IgE maupun
tidak diperantarai

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
ETIOLOGI

• Hampir setiap jenis makanan memeiliki potensi untuk menimbulkan reaksi


alergi.
• Alergi dalam makanan terutama dalam berporein yang terdapat di
dalammnya.
• Penyebab tersering alergi makanan pada orang dewasa adalah kacang-
kacangan, ikan dan kerang.
• Penyebab tersering alergi makanan pada anak adalah susu, telur, kacang-
kacangan, ikan dan gandum.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
Penyebab Alergi Makanan Pada Usia Dewasa

Golongan Contoh
Makanan sehari- hari Lumen tree nuts Susu sapi, telur kacang tanah kedelai. Almod/ kacang
brazil, kacang mede, kemiri, kenari, fibert, pine nuts,
pistacia
Biji-bijian Biji bunga matahari, opium, biji matahari, biji kapas

crustacea Lobster,kepiting,udang. Dan udang kerang


Kerang-kerangan Remis, tiram keong/siput, gurita, cumi-cumi
Sayuran buah-buahan Seledri, wortel, tomat, kentang apel peach,pir, aprikot,
melon, semangka, pisang, alpukat, kiwi,

Sereal protein bukan n maknan Gandum, gandum hitam, barleypolen (serbuk sari
tumbuhan)
 

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425
2014
Manifestasi alergi makanan pada berbagai organ
Organ target Hipersensitivitas IgE
Hipersensitivitas Non-n IgE
Kulit Urtikaria dan angioderma
Dermatitis atopik dermatitis
atopik
herpetifomis
Saluran cerna Sindrome alergi oral
Anafilakasis gastrointestinal Proktokolitis Enterokolitis
gastroenteritis eosinofilik
Gastroenteritis
alergi
Saluran ‘asama rinitis aleri food Eosinofilik Alergi
Napas induced Anaphylaxis food- Sindrom enteropatik
Multisistem associated exercise-
indecude Anaphylaxis Penyakit celiac
Sindrom Heiner
(pada anak)

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
DIANGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang teliti merupakan hal
terpenting dalam alergi makanan. Kebanyakan reaksi cepat
akibat makanan terjadi dalam beberapa menit. Tetapi dapat
terjadi sampai 30 menit. Identifikasi makanan yang diduga
sebagai penyebab, dan singkiran sebab-sebab lainnya.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425
2014
TERAPI
Sebenarnya terapi alergi makanan adalah menghindari makanan
penyebab. Hal itu kadang sulit untuk dilakukan, sehingga perlu
konsultasi dengan ahli gizi. Pada reaksi alergi makanan ringan
hanya diberikan antihistamin dan jika perlu ditambahkan
kortikosteroid pada reaksi sedang. Sedangkan pada sarangan
anafilaksis terapi utamanya adalah epinefrin/adrenalin

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 6. Jakarta : interna. Publiching, p1425 2014
TINJAUAN KASUS
TINJAUAN KASUS ANAMNESIS

Teori Kasus

• Sensasi gatal dimulut tidak responsif


• Bintik-bintik merah
• Sakit perut, diare
• Pusing, terasa mau pingsan
TINJAUAAN KASUS PEMERIKSAAN PENUNJANG

Teori Kasus

• Pemeriksaan IgE • Uji tes tusuk kulit dan IgE


• Pemeriksaan diagnostik • Pengujian mutasi c-KIT negatif
component-resolved • biopsi sumsum tulang Normal
TINJAUAN KASUS TATALAKSANA

Teori Kasus

• Antihistamin • Dirawat dengan 3000 cc kristaloid IV.


• epinefrin 1: 1000 0,3 mg IM sekali,
• kortikosteroid
diphenhydramine 25 mg IV dengan
dosis kedua 50 mg IV.
• ranitidine 150 mg IV sekali, dan
metilprednisolon 250 mg IV sekali
dengan perbaikan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai