MAKANAN
Klara Yuliarti
Laila
Matahari Harumdini
Rini Purwanti
PENDAHULUAN
‘Alergi makanan’ istilah yang salah
Tidak semuanya merupakan reaksi alergi
(imunologik)
Amerika
6% anak mengalami alergi makanan pada 3 tahun pertama
kehidupan
2,5% bayi mempunyai alergi terhadap susu sapi, 1,5% alergi
terhadap telur, dan 0,6% mempunyai alergi terhadap kacang tanah
Food allergy/hypersensitivity
reaksi tak diinginkan terhadap makanan, timbul
akibat reaksi imunologik (biasanya
hipersensitivitas tipe I, diperantarai oleh IgE)
DEFINISI
Food intolerance
Reaksi tak diinginkan terhadap makanan,
timbul karena proses fisiologis (bukan reaksi
imunologik)
Dapat disebabkan oleh:
Kontaminasi toksin, c/ histamin pada
keracunan ikan, toksin Salmonella, Shigela,
dan lain sebagainya)
zat farmakologik, c/ kafein pada kopi,
tiramin pada keju
kelainan metabolisme, c/ defisiensi laktase
KLASIFIKASI
I. Intoleransi Makanan
Faktor pejamu
Defisiensi enzim: laktase, fruktase
Kelainan saluran cerna: inflammatory bowel disease, irritable bowel syndrome
Reaksi idiosinkratik: kafein pada softdrinks
Psikologik: fobia makanan
Migren (jarang)
Faktor makanan
Organisme infeksius: E. Coli, S. aureus, Clostridium
Toksin: histamin, soxitoxin (shellfish)
Agen farmakologik: kafein, teobromin (coklat, teh), triptamin (tomat), tiramin (keju)
Kontaminasi: logam berat, pestisida, antibiotik
• Alergen kelas 1
- masuk melalui saluran cerna
- semua makanan
• Alergen kelas 2
– protein buah atau tanaman yang
mengandung protein yang homolog parsial
dengan protein serbuk sari (pollen)
ETIOLOGI
Kelas 1
Kelas 2
• Pemeriksaan Fisis
- stigmata atopi
- dermatitis atopi
- urtikaria
- gagal tumbuh
- sangat bervariasi
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang:
• Uji cukit kulit PPV rendah
• RAST (Radioallergosorbent test) IgE spesifik dlm
darah, PPV rendah
• Gold standard: Double blind, placebo controlled food
challenge (DBPCFC)
- bila gejala kronik, kurang jelas & dicurigai disebabkan
oleh banyak alergen
- bebas alergen yg dicurigai 2 mgg, bebas antihistamin 3
hari
- pemberian makanan tersangka satu persatu
dgn jarak minimal 7 hari, dicatat gejala yg timbul scr
lengkap
- siapkan pertolongan kedaruratan
Pendekatan Umum Diagnosis Alergi Makanan (AAFP)
1. Menyusun riwayat penyakit secara detil dan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
• Membuat daftar makanan yang dicurigai sebagai penyebab alergi berdasarkan riwayat
penyakit dan penemuan klinis
• Menyingkirkan penyebab lain yang dapat menimbulkan gejala yang sama
2. Pemeriksaan alergi makanan yang diperantarai oleh IgE dengan uji kulit Prick / Skin Prick Test
atau tes radioallergoabsorbent (RAST)
• Jika tes negatif :
• Memberikan kembali makanan yang dicurigai
• Jika terdapat riwayat reaksi alergi yang berat atau jika terdapat kecurigaan adanya reaksi
yang tidak diperantarai oleh IgE, pemberian makanan harus diawasi oleh dokter
• Jika tes positif
• Eliminasi makanan yang dicurigai
• Jika pasien memiliki riwayat sensitivitas terhadap banyak makanan atau riwayatnya tidak
jelas, lakukan uji provokasi makanan tanpa disamarkan (open) atau tersamar tunggal
(single-blind)
• Jika hasil negatif, makanan yang dicurigai boleh diberikan kembali
• Jika hasil positif, lakukan:
• Eliminasi makanan (jika makanan yang dicurigai hanya sedikit)
• Jika terdapat banyak makanan yang dicurigai, lakukan double-blind, placebo-
controlled food challenges
• Jika hasil positif, lakukan eliminasi makanan
• Jika hasil negatif, lakukan pemberian makanan (reintroduce food)
3. Diagnosis tegak
• Berikan edukasi kepada pasien mengenai tatalaksana dan penghindaran pencetus
(avoidance)
• Evaluasi kembali setelah beberapa waktu jika terjadi toleransi
TATALAKSANA ALERGI MAKANAN
Konsekuensi :
Asupan kalori & nutrien lain tidak adekuat gangguan
tumbuh kembang
DIET ELIMINASI
Edukasi lengkap ttg :
• Penghindaran alergen
• Produk makanan yg mengandung alergen
(beri daftarnya)
• Interpretasi label makanan pada produk
komersial
• Istilah2 pd label makanan (whey, kasein)
• Kemungkinan reaksi silang
• Pemilihan makanan pengganti
Daftar makanan dan produk makanan yang sering menyebabkan alergi
Alergen Makanan yang mengandung alergen Bahan makanan yang dapat
mengandung alergen (perlu dicari
pada label komposisi bahan makanan)
Susu Susu, susu no n-fat, susu evaporasi, curds (susu asam), whey dan Laktalbumin, laktoglobulin, kasein,
produk whey, keju sodium kaseinat, laktosa
Coklat, permen krim, krimmer, custard, no ugat, es krim, margarine,
pudding, saus putih
Telur Telur, putih telur, kuning telur, eggnog, krim Bavarian, kue-kue basah Globulin, albumin, apovitellenin, livetin,
maupun kering, pie, donat, permen, biskuit, krim, custard, egg ro lls, mi ovalbumin, ovomucinn, ovomucioid,
telur, es krim, mayo naisse, marshmallows, berbagai saus ovovitellin, phosvitin
Kedelai Tepung kedelai, buah, kacang, susu kecambah, miso, saus kedelai, tofu, Protein kedelai, textured vegetable
tempe protein (TPV), hydrolized plant protein,
protein kedelai hidrolisat, hydrolized
vegetable protein, vegetable gum
Tepung semua tepung terigu,tepung gandum dengan kandungan gluten yang Gluten ,Gelatinized starch, Hydrolyzed
gandum/ tinggi, tepung gandum dengan kandungan protein tinggi, roti, biskuit, vegetable protein Vital gluten , Wheat bran
terigu carckers, kue, yang terbuat dari tepung gandum, sereal, pasta, bahan , Wheat germ , Wheat gluten , Vegetable
(mengandung dasar untuk pembuatan minuman keras (bir) dari gandum, Vinegar gum ,Vegetable starch
protein, yaitu (penambah rasa cair) dari gandum , Rye (sejenis cerealia) , non-dairy
gluten) cream (krim terbuat bukan dari susu), beberapa saus , beberapa jenis
yoghurt dan es krim, co klat bubuk campuran, beberapa produk sosis
beberapa makanan / daging kalengan , sup kalengan, bahan saus atau
penghias salad yang mengandung zat pengemulsi, beberapa jenis obat
Kacang tanah Kacang tanah, minyak kacang tanah, selai kacang, tepung yang terbuat Hydrolyzed plant protein, Hydrolyzed
(peanut) dari kacang, kue kering, biskuit, roti pastry yang mengandung kacang, vegetable protein
permen
Kacang- Kacang almo nd,Kacang brazil, Cashews nut, Chest nut, Hazelnut, Hydrolyzed plant protein, Hydrolyzed
kacangan Hickorynut, Macadamia nut, Pecans, Pine nut, Walnut, Pasta almo nd, vegetable protein
Mentega kacang, Minyak yang terbuat dari kacang-kacangan, Pasta
kacang,ekstrak kacang
Ikan berbagai macam ikan, Saus yang mengandung bahan dasar ikan, telur
ikan, kaviar, makanan laut lain
Kerang Abalone , kerang mutiara, kepiting, Crawfish, crayfish , Lobster, Oysters ,
Scallops , udang , Cockle, sea urchin, Mussels
Sulfit (dapat makanan yang dipanggang, sop campuran, selai, sayur kalengan,
menyebabkan Pickled foods, buah-buahan kering, keripik kentang, minuman
reaksi beralko hol, anggur, jus sayuran,sayuran dan buah-buahan yang
anafilaksis) dibekukan atau dikalengkan,jus buah, Apple cider, jus dalam kemasan
botol, teh, Molasses, udang segar atau beku,Guacamole,Maraschino
cherries,kentang yang kering
Salisilat Buah-buahan seperti apel, alpukat, buah beri, kiwi, peach, anggur, plum,
strawberi, ceri, jeruk citrun, sayuran seperti alfalfa, kembangkol, jamur,
radishes, broad beans, eggplant, bayam, ketimun hijau, brokoli, rempah-
rempah dan bumbu, saus dan pasta tomat, vinegar, kopi instant, anggur,
jus jeruk, teh, bir, rum, sherry, kacang-kacangan, permen (peppermint),
parf um, shampoo dan kondisioner, obat-obatan herbal, lipstik, body
lotion, pasta gigi dan obat kumur (peppermint), krim cukur, sunblock,
krim analgetik untuk otot, sodium bikarbo nat dengan aspirin
DIET ELIMINASI
Kebutuhan nutrien
• Kebutuhan zat gizi anak dgn alergi tidka
berbeda dgn anak tanpa alergi
• Berpotensi memiliki status gizi suboptimal
• Dihitung berdasar AKG, Schofield, dll
Kebutuhan kalori dan protein