Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MIKROBIOLOGI

BLOK HEMATOLOIMUNOLOGI

DISUSUN OLEH:

BERLIANA MAYA AGUSITINA MANULLANG 219 210 001

PARAF

dr. Juli Yosa Mega Siahaan. MKT

DEPARTEMEN FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

2020/2021
1. Sebutkan mekanisme pertahanan hospes dan sel-sel apa saja penyebabnya?
Mekanisme pertahanan hospes meliputi:
1) Pertahanan fisik dan kimiawi : sekresi asam lemak dan asam laktat
melalui kelenjar keringat, sekresi lender, sekresi air mata, air liur, urin, asam
lambung.
2) Simbiosis dengan bakteri flora normal : yang akan memproduksi zat yang
dapat mencegah invasi mikroorganisme, seperti laktobasilus pada epitel organ.
3) Innate immunity : innate immunity merupakan
mekanisme pertahanan tubuhh non-spesifik yang mencegah masuknya dan
menyebarnya mikroorganisme dalam tubuh serta mencegah terjadinya kerusakan
sel. Ada beberapa komponen innate immunity terdiri dari: pemusnahan bakteri
intraselular oleh polimorfonuklear (PMN) dan makrofag, aktivasi komplemen
melalui jalur allternatif, degranulasi sel mast yang melepaskan mediator
inflamasi, pemusnahan mikroorganisme ekstraselular oleh sel natural killer (sel
NK) melalui pelepasan granula yang mengandung perforin.
4) Imunitas spesifik spesifik : mekanisme imunitas ini
memerlukan perkenalan terhadap antigen terlebih dahulu. Mekanisme imunitas
spesifik ini terdiri dari:
a) Imunitas humoral : produksi anntibodi spesifik oleh sel limfosit B (T
dependent dan non T depedent)
b) Imunitas selular : limfosit yang berperan dalam system imun spesifik
humoral adalah limfosit T. Terdapat dua subpopulasi utama sel T, yaitu sel
CD8 atau sel T sitotoksik dan sel CD4+ atau sel T-helper.

2. Sebutkan interaksi sel dalam respon imun dan definisinya?


Berikut macam-macam interaksi sel:
1) Endokrin : hormon mensinyali sel target pada jarak yang lebih jauh. Pada
hewan, sel endokrin terspesialisasi mensekresi hormon ke dalam cairan tubuh,
yaitu darah.
2) Parakrin : parakrin adalah sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang
berdekatan dengan melepas molekul regulator lokal (misalnya faktor
pertumbuhan) ke dalam cairan luar sel.
3) Autokrin : sel dapat berkomunikasi dengan cara kontak langsung. Baik sel
hewan maupun sel tumbuhan memiliki sambungan sel yang bila memang ada
memberikan kontinuitas sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan.
4) Sinaptik : sinaptik adalah tipe pensinyalan jarak jauh melalui system
persyarafan. Sel saraf melepaskan molekul neurotransmitter ke dalam sinapsis
sehingga merangsang sel target.

3. Sebutkan jenis-jenis hipersensitivitas dan defenisinya?


Hipersensivitas adalah respon imun yang berlebihan dan yang tidak diinginkan karena
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 4
yaitu:
1) Reaksi tipe I : reaksi tipe 1 yang disebut juga reaksi cepat., reaksi
anfilaksis atau reaksi alergi dikenal sebagai reaksi yang segera timbul sesudah
allergen masuk kedalam tubuh. Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan
ditangkap oleh fagosit, lalu dipresentasikan ke sel Th2. Sel akhir akan melepas
sitokin yang merangsang sel B untuk membentuk IgE. IgE akan diikat oleh sel
yang memiliki reseptor untuk IgE (Fce-R) seperti sel mast, basofil dan eosinofil.
2) Reaksi tipe II : reaksi tipe II yang disebut juga reaksi sitotoksik terjadi
oleh karena dibentuk antibodi jenis IgG atau IgM terhadap antigenyang
merupakan bagian sel penjamu. Ikatan antibody dengan antibodi dengan antigen
yang merupakan bagian dari sel penjamu yang dapat mengaktifkan komplemen
dan menimbulkan lisis.
3) Reaksi tipe III : reaksi tipe III yang juga disebut reaksi kompleks imun
yang terjadi akibat endapan kompleks antigen-antibodi dalam jaringan atau
pembuluh darah. Antibody ini biasanya jenis IgG atau IgM. Antigen dapat berasal
dari infeksi kuman pathogen yang persisten (malaria), bahan yang terhirup atau
dari jaringan sendiri (penyakit autoimun).
4) Reaksi tipe IV : reaksi tipe IV yang juga disebut reaks hipersensitivitas
lambat yang timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpajan dengan antigen.
Reaksi tipe IV dibagi dalam delayed type hypersensitivity yang terjadi melalui sel
CD4+ dan T cell mediated cytolysis yang terjadi melalui sel CD8+.
4. Sebutkan jenis-jenis penyakit kompleks imun?
1) Arthritis reheumatoid : Rheumatoid arthritis: dibentuk
immunoglobulin berupa IgM yang spesifik terhadap fraksi Fc dari molekul IgG.
Kompleks RF dan IgG ditimbun pada synovial sendi dan mengaktifkan
komplemen yang melepas mediator dengan sifat kemotaktik dan lisis jaringan
setempat. Respon inflamasi yang disertai dengan peningkatan permeabilitas
vascular yang menimbulkan pembengkakan sendi dan nyeri bila eksudat
bertambah banyak. Enzim hidrolitik yang dilepaska pada reaksi ini dapat pula
menimbulkan dektruksi permukaan sendi sehingga menggangu fungsi normal
sendi.
2) Demam reumatik akut : adalah konsekuensi autoimun dari infeksi
streptococcus grup A. Demam reumatik menyebabkan inflamasi umum dan
penyakit yang mengenai jantung, sendi, otak dan kulit secara selektif.
3) Systemic lupus erythematosus (SLE) : immunoglobulin akan membentuk
komplek DNA yang berasal dari degradasi jaringan normal. Agredasi komplek
imun kemudian disaring di ginjal dan akan mengendap di membrane basal
glomerulurus. Sedangkan komplek imun lainnya akan mengaktifkan komplemen
dan menarik glanulosit dan menimbulkan reaksi inflamasi sebagai
glomerulonefritis.

5. Sebutkan variasi-variasi reaksi hipersensitivitas tipe IV?

Anda mungkin juga menyukai