Anda di halaman 1dari 4

BUNYI NAPAS NORMAL DAN BUNYI NAPAS ABNORMAL

DISUSUN OLEH :

1. AMLIA 14220190040
PENDAHULUAN
1. BUNYI PERNAPASAN NORMAL
Suara nafas normal dihasilkan dari getaran udara ketoka melalui jalan nafas dari laring
ke alveolus, dengan sifat bersih

 Suara nafas normal :


a. Bronchial : sering juga disebut dengan ‘’Tubuler sound’’ karena suara ini
dihasilkan oleh udara yang melalui suatu tube (pipa),suranya terdengar
keras, nyaring , dengan hembusan yang lembut. Fase ekspirasinya lebih
panjang daripada inspirasi, dan tidak ada henti diantara kedua fase tersebut.
Normal terdengar di atas trachea atau daerah suprasternal nocth.
b. Bronchovesikuler : merupakan gabungan dari suara nafas bronchial dan
vesikuler. Suaranya terdengar nyaring dengan ekspirasi. Suara ini terdengar
di daerah thoraks dimana bronchi tertutup oleh dinding dada.
c. Vesikuler : terdengar lembut, halus, seperti angina sepoi-sepoi. Inspirasi lebih
panjang dari eksipirasi, ekspirasi terdengar seperti tiupan.

SUARA NAPAS TAMBAHAN / ABNORMAL

Suara napas tambahan hanya didapatkan pada keadaan tidak normal.


Suara napas tambahan (adventitious sound atau added soud ), suara
napas tidak normal. Suara ini disebabakan karena adanya penyempitan
jalan napas atau obstruksi. Menurut lamanya bunyi, suara yang terdengar
kontinu dan suara yang terdengar tidak kontinu.

Suara napas tambahan dibedakan menjadi empat bunyi , yaitu :


1. Stridor
Yaitu suara yang terdengar kontinu ( tidak terputus-putus ), bernada
tinggi yang terjadi baik pada saat inspirasi maupun pada saat
ekspirasi, dapat terdengar tanpa menggunakan stetoskop , bunyinya
ditemukan pada lokasi saluran napas atas (laring) atau trakea,
disebabkan karena adanya penyempitan pada saluran napas tersebut.
Pada orang dewasa , keadaan ini mengarahkan kepada dugaan
adanya edema laring, kelumpuhan pita suara, tumor laring, stenonsis
laring , yang biasanya disebabakan oleh tindakan trakeostomi atau
dapat juga akibat pipa endotrakeal.

2. Ronkhi basah
Yaitu suara yang terdengar kontinu. Ronkhi adalah suara napas
tambahan bernada rendah sehingga bersifat sonor, terdengar tidak
mengenakkan (raspy), terjadi pada saluran napas besar seperti trakea
bagian bawah dan bronkus utama. Disebabakan karena udara
melewati penyempitan, dapat terjadi pada inspirasi maupun
ekspirasi.

3. Suara mengi (wheezing )


Yaitu suara yang terdengar kontinu, nadanya lebih tinggi dbandingkan
suara napas lainnya, sifat musical, disebabakan karena adanya
penyempitan saluran napas kecil (bronkus perifer dan brokiolus ).
Karena udara melewati suatu penyempitan,mengi dapat terjadi, baik
pada inspirasi maupun saat ekspirasi. Penyempitan jalan napas dapat
disebabakan oleh sekresi berlebihan, konstriksi otot polos , edema
mukosa, tumor , maupun benda asing.
4. Ronkhi kering (Rules atau crackles )
Yaitu suara yang terdengar diskontinu (terputus-putus ) ditimbulkan
karena adanya cairan di dalam saluran napas dan kolapsnya saluran
udara bagian distal dan alveolus. Ada tiga macam ronkhi kering : halus
(fine rales ), sedang (medium rules ), dan kasar (coarse rules ).

5. Bising gesek pleura (pleura friction rubs )


Bising gesek pleura dihasilkan oleh bunyi gesekan permukaan antara
pleura prietalis dan pleura visceral. Bunyi gesekan terjadi karena
kedua muka pleura kasar. Permukaan pleura perietalis dan pleura
yang kasar biasanya disebabkan oleh eksudat fibrin. Suara gesekan
terdengar keras pada akhir inspirasi maupun ekspirasi. Bisisng gesek
pleuran terdengar pada saat pernapas dalam. Gesekan lebih string
terdengar pada dinding dada lateral bawah dan anterior. Gesekan
yang kuat juga dapat dirasakan pada saat palpasi, dan terasa sebagai
vibrasi.

Pada literasi literature, mengi (wheezing)disamakan dengan ronkhi,


seperti halnya pada buku kedokteran inggris. Buku kedokteran
amerikan, menyebut mengi dengan istilah wheezing menurut tisi,
pada ronkhi nadanya lebih rendah dibandingkan dengan nada
mengi,ronkhi bersumber disaluran napas yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai