berguna untuk mengkaji aliran udara melalui bronkial dalam rangka mengevaluasi
adanya cairan atau obstruksi padat dalam paru.
Untuk mengevaluasi kondisi paru, pemeriksa mengauskultasi bunyi napas normal, bunyi
napas tambahan dan bunyi suara.
4. Ronchi :
Adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi. Penyebab :
gerakan udara melewati jalan napas yang menyempit akibat obstruksi napas.
Obstruksi : sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor. Contoh : suara
ngorok.
Ronchi kering : suatu bunyi tambahan yang terdengar kontinyu terutama
waktu ekspirasi disertai adanya mucus/secret pada bronkus. Ada yang high
pitch (menciut) misalnya pada asma dan low pitch oleh karena secret yang
meningkat pada bronkus yang besar yang dapat juga terdengar waktu
inspirasi.
Ronchi basah (krepitasi) : bunyi tambahan yang terdengar tidak kontinyu
pada waktu inspirasi seperti bunyi ranting kering yang terbakar, disebabkan
oleh secret di dalam alveoli atau bronkiolus. Ronki basah dapat halus, sedang,
dan kasar.
Ronki halus dan sedang dapat disebabkan cairan di alveoli misalnya pada
pneumonia dan edema paru, sedangkan ronki kasar misalnya pada
bronkiekstatis.Perbedaan ronchi dan mengi. Mengi berasal dari bronki dan
bronkiolus yang lebih kecil salurannya, terdengar bersuara tinggi dan bersiul.
Biasanya terdengar jelas pada pasien asma. Ronchi berasal dari bronki dan
bronkiolus yang lebih besar salurannya, mempunyai suara yang rendah, sonor.
Biasanya terdengar jelas pada orang ngorok.
6. Gargling : suara seperti berkumur, kondisi ini terjadi karena ada kebuntuan yang
disebabkan oleh cairan (eg: darah), maka lakukanlah cross-finger(seperti di atas), lalu
lakukanlah finger-sweep (sesuai namanya, menggunakan 2 jari yang sudah dibalut
dengan kain untuk “menyapu” rongga mulut dari cairan-cairan).