Anda di halaman 1dari 8

KESETIAAN

(FIDELITY)
Keperawatan Maternitas I

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Mohammad Prajab Baderan
(841419
Fadzli Shiddiq R. Pasune
(841419
Natasya Julianingsih Darise
(841419
Ani Fitriani A. Maru
(841419122)
Adinda Maharani Karim
(841419131)
Shandra Citra Zuriaty Idris
(841419
Risdayanti
(841419
Pengertian Prinsip Etik Kesetian
(Fidelity)

Prinsip fidelity menjelaskan kewajiban perawat


untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu
kewajiban memperatankan hubungan saling percaya
antara perawat dan pasien yang meliputi menepati
janji dan menyimpan rahasia serta caring (Sitorus,
2000 : 3). Sikap Seorang Perawat Dalam Prinsip
Kesetiaan (Fidelity)
Penerapan prinsip fidelity dalam praktik
keperawatan misalnya, seorang perawat tidak
menceritakan penyakit pasien pada orang yang
tidak berkepentingan, atau media lain baik diagnosa
medisnya, maupun diagnosa keperawatanya.Selain
itu yang merupakan rahasia pasien adalah
pemeriksaan hasil laboratorium, kondisi ketika mau
meninggal dan sebagainya.
Contoh Kasus Fidelity

Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu Rumah Sakit di
kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 6 hari. Selain itu bapak-
bapak tersebut (Tn. A) menderita sariawan sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat
badannya turun secara berangsur-angsur. Tn. A ini merupakan seorang sopir truk yang sering
pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-kadang 2 minggu
sekali bahkan sebulan sekali.
Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena
kondisi Tn. A yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani Tn. A
melakukan visit kepada Tn. A, dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Tn. A yang ingin tahu sekali
tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya
setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah
diterima oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa
Tn. A positif terjangkit penyakit HIV/AIDS. Tn.A dan keluarganya meminta kepada dokter
terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakit ini kepada orang lain. Karena hal ini
dapat menjadi ancaman bagi orang lain dan dikhawatirkan masyarakat tdak dapat menerima
kondisinya serta memungkinkan klien akan dikucilkan dari masyarakat.
Pada kasus tersebut tindakan perawat untuk
menjalankan prinsip etik kesetian/menepati janji (
fidelity) kepada privasi atau penyakit klien sangat
berpengaruh. Tindakan yang harus dilakukan oleh
perawat meliputi : 04
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu

03 yang dikehendaki sehubungan dengan tugas


yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
02
01 Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara
suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan
kelangsungan hidup beragama klien.

Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat


manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.
Alasan prinsip etik kesetian(fidelity) diterapkan yaitu dimana
tanggung jawab seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang lain.
Dalam contoh kasus diatas dapat kita lihat dimana perawan
perawat menepati janji untuk menjaga rahasia klien sangat
berpengaruh kepada kesehatan psikologis klien. Pada kasus
hiv/aids klien pasti sangat mengganggu psikologis pasien dimana
pasien akan mengalami syok,merasa bersalah, marah, tidak
berdaya.
Prinsip fidelity (menepati janji) yaitu perawat dalam memberikan pelayanan harus setia
kepada klien serta memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan dengan baik. Dukungan
yang dapat diberi berupa.

Dukungan sosial sangat diperlukan terutama pada ODHA yang kondisinya sudah
parah.
01

Menguatkan harapan yang realistis kepada pasien


02

Pandai mengambil hikmah dari kejadian yang dialami


03

Meningkatkan ketabahan hati dan keteguhan dalam menghadapi cobaan


04

Dukungan psikologis, sosial dan spiritual yang baik akan mampu meningkatkan
kualitas hidup pasien dan daya tahan terhadap perkembangan infeksi HIV.
05
DAFTAR PUSTAKA
 
Prawiroharjo P, Endiyarti F, Djoerban Z, Sjamsuhidajat R, Wasisto B, Santosa F, Et Al. Tinjauan Etik
Penyampaian Diagnosis HIV/AIDS Pada Pihak Ketiga. JEKI. 2019;3(2):45–52. Doi:
10.26880/Jeki.V3i2.34.
 
Kurniawan, Dicky Endrian. 2015. Penyelesaian Masalah Etik Dan Legal Dalam Penelitian Keperawatan.
Universitas Jember.
 
Setyawan, Dody. 2011. Etik, Dilema Etik Dan Contoh Kasus Dilema Etik. Sarjana Ilmu Keperawatan
UNPAD Bandung
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai