DISUSUN OLEH:
MERI FEBRIYANTI (1911312007)
DOSEN PENGAMPU:
Ns. MULYANTI ROBERTO, M.Kep
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. IdentitasPasien
Nama : Ny.S
Umur : 32 Tahun
Agama :Islam
JenisKelamin :Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Guru
SukuBangsa :Minang
Alamat :Jl.X NO.2 Padang
TanggalMasuk :8 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian :9 Oktober 2021
No.Register : 123456789
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.R
Umur :50 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Ibu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat :Jl.X No.2 Padang
b. PolaNutrisi-Metabolik
Saatsakit :-
2. BAK
Sebelum sakit : Frekuensi 4-8 kali sehari warna kuning
jernih, tidak ada keluhan saat BAK.
Saat sakit :-
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
2) Latihan
Sebelum sakit :-
Saat sakit :-
e. Pola kognitif danPersepsi :-
f. Pola Persepsi-Konsepdiri : Pasien tidak percaya diri dengan
kulitnya sekarang
g. Pola Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Tidur 7-8 jam sehari
Saat sakit : Klien mengeluh susah tidur tenang
h. Pola Peran-Hubungan :-
i. Pola Seksual-Reproduksi :
Sebelum sakit : Tidak ada gangguan
Saat sakit : Tidak ada gangguan
j. Pola Toleransi Stress-Koping : -
k. Pola Nilai-Kepercayaan :-
2. PengkajianFisik
I. PemeriksaanFisik
a. Keadaan umum : Sakit sedang
Tingkat kesadaran : komposmetis
/apatis/somnolen/sopor/koma
GCS :Verbal 5; Psikomotor:
6; mata: 4.
b. Tanda-tanda Vital :TD: 120/70 mmHg; Nadi:
75x/menit; Suhu: 36,5oC
RR:20x/menit
c. Keadaan fisik
Kepala dan leher :-
Dada
Paru :-
Jantung :-
Payudara dan ketiak : Tidak dikaji
Abdomen :-
Genitalia : Bersih, tidak ada daki
Kulit : Iritasi pada kulit bagian leher,
pundah, lengan bawah kiri dan kanan, kulit memutih, kering,
mengelupas dan memerah. Muncil bintil-bintil kecil pada
pinggir kulit yang mengelupas dan berair
II.Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
Tidak dikaji
b. Pemeriksaan radiologi
Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
c. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
Tidak dilakukan
DO:
-
Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan integritas kulit b.d ruam oleh alergi dan infeksi d.d paparan alergen
dan parfum
b) Resiko harga diri rendah d.d gangguan gambaran diri dimana pasien tidak
percaya diri dengan kulitnya sekarang
Tes alergi melalui kulit. Tes alergi melalui kulit dapat dilakukan dengan tes
tusuk maupun tes tempel. Tes tempel dilakukan dengan cara menempelkan
kertas yang mengandung beberapa zat alergen untuk mengidentifikasi
penyebab munculnya dermatitis kontak alergi. Setelah dua hari, kertas dilepas
dan reaksi pada kulit diperiksa.
ROAT test atau tes iritasi. Pada pemeriksaan ini, pengidap akan diminta untuk
mengoleskan zat tertentu pada bagian kulit yang sama, dua kali sehari, selama
5 sampai 10 hari, untuk melihat bagaimana reaksi kulitnya.
KASUS 2
Pasien Ny.V berusia 34 tahun dirawat dengan keluhan terdapat ruam kemerahan
disertai vesikel-vesikel pada daerah sekitar abdomen kiri. Vesikel banyak, tumbuh
berkelompok dan pasien mengeluh nyeri. Hasil pengakajian didapatkan bahwa
sebelum muncul vesikel pasien mengalami demam selama 2 hari, keluhan nyeri pada
tulang dan sendi. Pasien pernah menderita cacar air. Saat ini keluhan pada daerah
perut yang terdapat vesikel terasa panas, rasa terbakar dan perih, beberapa ada yang
pecah dan terkelupas. Pasien juga mengeluh sakit kepala, penurunan nafsu makan dan
mudah lelah. TD: 100/ 80 mmHg, N: 72x/ menit, RR: 20x/ menit, Suhu: 37 oC. Pasien
mendapatkan terapi paracetamol, asiclovir, cetirizin.
Etiologi: Herpes zoster disebabkan oleh VZV. Varicella Zoster Virus merupakan
bagian dari famili herpes virus, subfamili alpha herpes viridae. Virus ini
berukuran 140-200 nm, berbentuk ikosahedral, mempunyai envelope (selubung),
dan mengode lebih dari 70 gen. Hanya ada 1 serotipe VZV, tetapi terdapat banyak
genotipe VZV, dan variasi minor pada sekuens nukleotida yang membedakan tipe
wild dengan vaccine virus strain dan finger print viruses yang diisolasi dari
masing-masing pasien (Pusponegoroet al., 2014; Levin et al., 2019)
Do:
Beberapa vesikel
tampak pecah dan
terkelupas
Nafsu makan menurun
Klien tampak lemah
2) Patofisiologi singkat
HERPES ZOSTER
Timbul Eritema
Pelepasan zat bradiakimin
serotin dan histamin
Vesikel berkelompok
Merangsang nosiseptor
Adanya tonjolan-
tonjolan di permukaan
kulit dan berisi air
Gejala lokal
Kerusakan Integritas
6. Nyeri, rasa terbakar, panas, Buatlah diagnosa Kulit
perih di daerah abdomen keperawatan yang
muncul pada kasus tersebut!
Nyeri Akut
1) Nyeri Akut b.d Agen pencedera fisiologis d.d klien mengeluh panas, rasa
terbakar pada bagian perutnya
2) Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d kurang terpapar informasi tentang
upaya mempertahankan/melindungi integritas jaringan d.d kerusakan
jaringan/lapisan kulit, nyeri dan kemerahan
Kasus 3
Tn.J usia 38 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan badan terasa lemas, lemah
tidak berenergi, terasa pegal, badan terasa gatal, sakit kepala, nyeri ketika menelan.
Klien sebelumnya mengalami demam dan berobat pada bidan di dekat rumahnya.
Setelah mengkonsumsi antibiotik dari bidan tersebut, klien mengalami gejala gatal
pada kulit dan memerah. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan eritema dan bula pada
seluruh tubuh pasien, mata sulit dibuka, terdapat konjungtivitas, edema, pada area
bibir terdapat stomatitis yang luas. TD: 110/ 86 mmHg, N: 68x/ menit, RR: 22x/
menit, Suhu: 37,2oC.
1. Jelaskan etiologi dari penyakit yang dialami Tn.J pada kasus diatas!
Penyakit yang dialami Tn. J adalah Steve Jhonson Syndrom dimana penyakit
ini terjadi dikarenakan berbagai obat yang diduga dapat menyebabkan Sindrom
Stevens-Johnson diantaranya adalah penisilin dan derivatnya, streptomysin,
sulfonamide, tetrasiklin, analgesik/antipiretik (misalnya deriva salisilat, pirazolon,
metamizol, metampiron dan paracetamol), digitalis, hidralazin, barbiturat
(Fenobarbital), kinin antipirin, chlorpromazin, karbamazepin dan jamu-jamuan.