Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aditya (108120046)

Prodi : S1 Keperawatan 1B
Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan II (KDK II)
Dosen : Rusana, M.Kep., Sp.Kep.An

Luaran Keperawatan (SLKI)


1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan (b.d) sekresi yang tertahan
dibuktikan dengan (d.d) batuk tidak efektif, tidak mampu batuk, suara nafas
wheezing, banyak terdapat sekret, pasien tampak batuk-batuk tidak keluar dahak,
pasien ada riwayat perokok aktif, gelisah, frekuensi nafas berubah (FP:32x /menit)
dan pasien mengeluh sesak nafas.
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Bersihan Jalan Napas Meningkat 1.Batuk tidak efektif
meningkat (5)
2.Suara nafas wheezing
menurun (5)
3.Produksi secret
menurun (5)
4.Frekuensi napas
membaik (16-20 kali x/
menit) (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka bersihan jalan
napas meningkat dengan kriteria hasil batuk efektif meningkat, produksi secret
menurun, wheezing menurun, daan frekuensi nafas membaik (16-20x /menit)

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Diagnosis Keperawatan Intervensi Keperawatan
Bersihan Jalan Napas tidak Efektif Intervensi keperawatan : Latihan batuk
berhubungan dengan (b.d) sekresi yang efektif (1.01006)
tertahan dibuktikan dengan (d.d) pasien Observasi :
mengeluh sesak napas, batuk tidak 1. Identifikasi kemampuan batuk
mengeluarkan lender, tampak kesulitan 2. Monitor adanya retensi sputum
batuk, sputum berlebih, terdengar Terapeutik :
wheezing, frekuensi napas 32 1. Buang sekret pada tempat
kali/menit sputum
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
batuk efektif
2. Anjurkan mengurangi Tarik
napas dalam hingga 3 kali
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian mukolitik
dan ekspektor jika perlu

Luaran Keperawatan (SLKI)


2. Hipertermia b.d dehidrasi d.d suhu tubuh 39 C, takikardi (120 kali/menit
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Termoregulasi Membaik 1. Suhu tubuh
membaik (36 °C-
37 °C) (5)
2. Takikardi
menurun (5)
Hipertermia dilakukan intervensi keperawatan selama 3X24 jam, maka
termoregulasi membaik dengan kriteria hasil suhu tubuh membaik ((36 °C-37 °C),
takikardi menurun..

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Intervensi keperawatan Manajemen Hipertermia

Diagnosis keperawatan Intervensi keperawatan


Hipertermia berhubungan dengan Observasi :
(b.d) dehidrasi dibuktikan dengan 1. Monitor suhu tubuh
(d.d) suhu tubuh diatas nilai Terapeutik :
normal (39 °C), takikardi 1. Sediakan lingkungan yang dingin
menurun 2. Lakikan pendinginan eksternal
(missal, kompres dingin
didahi,dada,abdomen,aksoda)
Edukasi :
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian cairan
intervena, jika perlu.

Intervensi
Luaran Keperawatan (SLKI)
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan (b.d) faktor psikologis dibuktikan dengan (d.d)
pasien mengeluh nafsu makan turun, berat badan menurun minimal 10% di bawah
rentang ideal, dan pasien hanya menghabiskan 1/3 dari porsi yang disediakan RS.
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Status Nutrisi Membaik 1. Porsi makanan yang
dihabiskan meningkat
(5)
2. Frekuensi makan
membaik (5)
3. Nafsu makan
mambaik (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka status nutrisi
meningkat dengan kriteria hasil porsi makanan yang dihabiskan meningkat,
frekuensi makan membaik, dan nafsu makan membaik.

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Manajemen Nutrisi (I.03119)
Diagnosis keperawatan Intervesi keperawatan
Risiko Defisit Nutrisi dibuktikan Itervensi keperawatan : Manajemen Nutri
dengan (d.d) ketidakmampuan (1.03119)
menelan makanan, factor psikologis Observasi :
(sress, keengganan untuk makan 1. Identifikasi status
(D.0032) nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
3. Monitor asupan
makanan
4. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik :
1. Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika
perlu
2. Berikan maka nan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
3. Berikan makan tinggi
kalori dan tinggi
protein
4. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetic), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

Luaran Keperawatan (SLKI)


4. Nyeri akut berhubungan dengan (b.d) agen pencedera fisiologis (inflamasi) dibuktikan dengan
(d.d) pasien mengeluh nyeri dada (nyeri dirasakan dari 2 minggu yang lalu), tampak meringis
kesakitan, gelisah, frekuensi nadi meningkat (126x /menit), sulit tidur, nafsu makan berubah, dan
keluar keringat banyak (diaforesis).
Luaran Ekspetasi Kriteria Hasil
Tingkat Nyeri Menurun 1. Keluhan nyeri
menurun (5)
2. Meringis menurun (5)
3. Gelisah menurun (5)
4. Kesulitan tidur
menurun (5)
5. Diaphoresis menurun
(5)
6. Pola napas membaik
(5)
7. Nafsu makan
membaik (5)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3x24 jam, maka tingkat nyeri
menurun dengan kriteria hasil keluhan nyeri menurun, meringis menurun, gelisah
menurun, kesulitn tidur menurun, diaphoresis menurun, pola napas membaik, dan
nafsu makan membaik.

Intervensi Keperawatan (SIKI)


Manajemen Nyeri (I.08238)
Dignosis keperawatan Intervensi keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan (b.d) Observasi :
agen pencedera fisik dibuktikan dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
(d.d) pasien mengeluh nyeri tampak durasi, frekuensi, kualitas,
meringis, bersikap protektif, tampak intensitas nyeri
gelisah frekuensi nadi meningkat, sulit
tidur (D.00077) 2. Indentifikasi skala nyeri
Terapeutik:
1. kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(misal suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan
2. fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi :
1. Anjurkan posisi duduk jika
mampu
2. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
3. Jelaskan strategi meredakan nyeri
4. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai