Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian/Makna Syirik

Secara etimologi, syirik berarti persekutuan yang terdiri dari dua atau lebih yang disebut
sekutu. Sedangkan secara terminologi, syirik berarti menjadikan bagi Allah tandingan
atau sekutu. Definisi ini bermuara dari hadis Nabi tentang dosa terbesar

Allah Ta’ala berfirman,

‫َوَأ َّن ْال َم َسا ِج َد هَّلِل ِ فَاَل تَ ْدعُوا َم َع هَّللا ِ َأ َحدًا‬

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu ialah milik Allah. Maka janganlah kalian
menyembah sesuatu pun di dalamnya selain Allah.” (QS. Al-Jinn: 18)

Sebagian ulama membagi makna syirik menjadi makna umum dan makna khusus.
Bermakna umum, jika menyekutukan Allah di dalam peribadahan hamba kepada-Nya
(uluhiyyah), menyekutukan-Nya di dalam perbuatan-Nya (rububiyyah), nama-Nya, dan
sifat-Nya (al-asma’ wa ash-shifat).

Akan tetapi, jika disebutkan secara mutlak, syirik berarti memalingkan suatu ibadah
kepada selain Allah. Dan inilah makna syirik secara khusus. Sebagaimana tauhid
bermakna mengesakan Allah -dalam ibadah- jika disebut secara mutlak.

2. Macam-Macam Syirik
a. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
 Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki,
menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.
 Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat,
memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat
uluhiyyah.
 Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat
khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat
lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
b. Syirik Menurut Kadarnya
 Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama
islam.
- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah
dan isti’anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang
atau untuk kepentingan dunia semata.
- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa
Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan
syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.
c. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi
pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk
syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar
hanya berupa riya’.
d. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk
riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana
anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.
3. Syirik Menurut Letak Terjadinya
a) Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain
juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal
ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita
berlindung kepada Allah dari hal ini.
b) Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan,
seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan
lainnya.
c) Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan,
seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian
orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal
kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan
begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.
4. Menurut DR. Firanda Andirja, Lc. MA. berikut tiga bahaya dari syirik besar:
 Seluruh amalannya akan gugur
Allah ‫ ﷻ‬berfirman,
َ ُ‫ك لَِئ ْن َأ ْش َر ْكتَ لَيَحْ بَطَ َّن َع َمل‬
َ‫ك َولَتَ ُكون ََّن ِمن‬ َ ِ‫ك وَِإلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبل‬ ِ ‫و َلَقَ ْد ُأ‬
َ ‫وح َي ِإلَ ْي‬
ِ ‫ْالخ‬
َ‫َاس ِرين‬
"Telah diwahyukan kepada engkau dan juga Rasulullah-Rasulullah sebelum engkau. 
Apabila engkau berbuat syirik (syirik akbar) maka akan gugurlah seluruh amalanmu, dan
sungguh engkau akan menjadi orang yang merugi (di neraka Jahanam)" (QS. Az-Zumar:
65).
Ancaman ini berlaku untuk umat Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬dan juga umat seluruh
utusan Allah sebelumnya.
 Dosanya tidak akan diampuni
Allah ‫ ﷻ‬berfirman:
َ ِ‫ِإ َّن هَّللا َ اَل يَ ْغفِ ُر َأ ْن يُ ْش َركَ بِ ِه َويَ ْغفِ ُر َما ُدونَ َذل‬
‫ك لِ َم ْن يَ َشا ُء‬
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa lainnya
bagi siapa yang Ia kehendaki" (QS. An-Nisa: 48)
Jika seseorang meninggal dunia dalam kondisi berbuat maksiat, misalnya sedang berzina,
atau karena bunuh diri, atau merampok lalu meninggal karena ditembak polisi, maka dia
telah melakukan dosa besar yang mana belum sempat bertobat sehingga terancam dengan
neraka Jahanam. Akan tetapi masih ada kemungkinan bagi Allah untuk mengampuninya.
Berbeda halnya jika dia meninggal dalam keadaan berbuat syirik besar dan belum sempat
bertobat, maka mustahil diampuni oleh Allah ‫ﷻ‬.
 Kekal di dalam neraka Jahanam
Allah ‫ ﷻ‬berfirman:
‫ِإنَّهُ َم ْن يُ ْش ِر ْك بِاهَّلل ِ فَقَ ْد َح َّر َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه ْال َجنَّةَ َو َمْأ َواهُ النَّا ُر َو َما لِلظَّالِ ِمينَ ِم ْن‬
‫ار‬
ٍ ‫ص‬َ ‫َأ ْن‬
"Sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan kepada Allah maka telah Allah
haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka Jahanam dan tidak ada
penolong baginya" (QS. Al-Maidah: 72)

Ketiga musibah ini saling berkaitan. Barang siapa yang melakukan syirik besar maka
seluruh amalannya akan gugur, kemudian jika ia meninggal dalam keadaan belum
bertobat maka tidak akan diampuni oleh Allah, dan akan dikekalkan di dalam neraka.

Anda mungkin juga menyukai