A. CONTOH KASUS
PENGKAJIAN
I. Identitas
Umur : 7 tahun
Pendidikan : SD kelas I
Klien mengeluh badan terasa lemah sejak 3 hari yang lalu, tidak ada nafsu makan sejak
satu minggu yang lalu, mual jika membau makanan, wajah terlihat pucat. Ibu klien
puskesmas terdekat tetapi setelah minum obat tetap tidak ada perbaikan akhirnya klien
Pada tahun 2014 klien pernah berobat ke RSUD dr. Soetomo Surabaya dengan keluhan
yang hampir sama dan di diagnosa ALL (Acute Limphoblastic Leukemia) dan mendapat
terapi yang berakhir tahun 2016. Ibu klien mengatakan klien memang sering sakit, batu
pilek, kadang tiba-tiba tidak mau makan sampai badan lemah dan terlihat pucat.
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular atau
penyakit ganas. Ibu klien pernah melahirkan kakak klien tetapi meninggal dunia saat
Ibu klien mengatakan lingkungannya cukup bersih, hanya bangunan antara satu dengan
yang lainnya sangat berdekatan sehingga untuk ventilasi udara agak terbatas. Karena
Ibu klien mengatakan klien lahir cukup bulan (9 bulan) dengan bantuan vakum
ekstratum oleh dokter karena ketuban pecah dini 1 jam sebelum melahirkan dan ibu
kehabisan tenaga untuk mengejan. Anak lahir langsung menangis kuat dan spontan,
Selama bayi selama satu tahun anak mendapat ASI dan setelah ASI diganti dengan PASI
Lactogen sampai usia 2 tahun dan diganti dengan makan nasi. Pertumbuhan anak seperti
layaknya anak lain normal, tidak ada kelainan tetapi anak sering sakit-sakitan.
Perkembangan motorik anak tumbuh dengan baik sesuai usianya. Riwayat pemberian
imunisasi sudah lengkap sampai dengan usia 9 bulan yaitu campak. Pada tahun 2014
anak pernah sakit dengan keluhan lemah dan wajah pucat serta muncul memar – memar
di kulit dan dibawa berobat ke bagian hematologi RSUD DR. Soetomo dan didiagnosa
Sebelum sakit nafsu makan baik, makan 3x/hari, minum lebih kurang 1500 sampai 1700
ml/hari, tidak ada mual muntah. Pasien tidak alergi makanan. Makanan yang disukai
Saat sakit nafsu makan menurun, klien kadang merasa mual, tapi klien masih mau
ngemil diluar jam makan ,klien minum susu dan air mineral kurang lebih 1600cc/hari,
meskipun harus dibujuk dan dipaksa oleh ibu klien . Tidak terdapat nyeri tekan, bising
X. Pola Istirahat
Keadaan sebelum sakit anak biasa tidur siang selama kurang lebih2 jam dan malam hari
Keadaan anak saat ini : anak bila akan tidur harus ditemani oleh ibunya, malam hari
anak sepulang sekolah mengaji dan bemain. Saat sakit anak cenderung pendiam, bermain
bila ada adiknya saja, waktu luang lebih banyak nonton TV. Untuk pemenuhan
kebutuhan harian dibantu sebagian oleh orang tua.pasien cepat lelah, keringat dingin
Sebelum sakit klien BAK 4 sampai 5 kali sehari, warna urine kuning jernih. BAB hampir
setiap hari. Saat sakit, klien tidak terpasang alat bantu BAK, BAK tidak ada hambatan,
warna urine kuning agak pekat, frekuensi BAK 2 – 3 kali sehari. Klien belum BAB, klien
a. Keadaan umum tampak lemah, kesadaran compos mentis, GCS 456, akral dingin,
wajah pucat.
b. Tanda-tanda vital: BP: 90/60 mmHg, HR: 98x/menit, S=37,5 ºC, RR: 28x/menit,
c. Pemeriksaan kepala leher: kepala tidak terdapat lesi, rambut tersebar merata, tidak ada
memar pada wajah, wajah simetris kanan dan kiri, tidak ada pembesaran vena
d. Rongga mulut: Rongga mulut bersih, gusi : Tidak terjadi perdarahan , gigi Geligi :
Lengkap, geraham belakang belum tumbuh, gigi seri karies, mukosa bibir kering dan
pucat.
detik.
g. Pemeriksaan dada dan thorax: Pergerakan dada simetris, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung, frekuensi napas 28x/menit. Bunyi nafas vesikuler di semua lapang
h. Pemeriksaan abdomen:
Menurut ibu anak tahu bahwa ia mengidap sakit Leukemia. Tetapi, ibu tidak menjelaskan
Anak N merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Tetapi kakaknya sudah meninggal saat
Menurut ibu, semenjak anak N didiagnosa ALL, anak menjadi sensitif, mudah marah dan
cepat menangis. Bila ada yag tidak disenagai atau masalah anak biasanya cerita kepada
ayahnya.
Keluarga adalah keluarga Islam yang taat beragama. Ibu memakai jilbab, tetapi OT tidak
DARAH LENGKAP
Hematokrit 27 35 – 47%
Eosinofil 1 2–4%
Basofil 0 0–1%
Neutrofil 82 50 – 70%
Limfosit 55 25 – 40 %
Monosit 8 2–8%
ANALISA DATA
Akral dingin
Anemis + Anemia
Kulit pucat
Suplai O2 ke jaringan
Turgor kulit menurun
berkurang
CRT > 3 detik
TTV :
Perfusi perifer tidak efektif
S : 375,
HR: 98x/mnt
BP : 90/60 mmHg
RR 28x/mnt
nasal 3lpm.
Hb = 8,8
O : K/u lemah
Anemis + Anemia
TTV :
Intoleransi aktivitas
BP: 90/60 mmHg
HR: 98x/menit,
RR:28x/menit
nasal 3 lpm.
PRIORITAS MASALAH
kebutuhan oksigen
INTERVENSI KEPERAWATAN
nafas paten
- Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
>94%berikan posisi
modified
trendelenberg
- Pasang DC untuk
- Kolaborasi pemberian
darahjika perlu
meningkat(4) kelelahan
- Sediakan lingkungan
stimulus
- Lakukan latihan
- Berikan latihan
distraksi yang
menyenangkan
Edukasi
- Anjurkan melakukan
aktifitas bertahap
- Anjurkan
menghubungi
tidak berkurang
- Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi:
meningkatkan asupan
makanan