Anda di halaman 1dari 24

KELOMPOK 7

FRANSISCO WALA
RIRIN VAN GOBEL
INDRIYANI MANAGKODA
A. DEFINISI
 Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel
darah putih di sumsum tulang belakang, yang
menyebabkan proliferasi salah satu jenis darah
putih dengan menyingkirkan jenis sel lain
(Corwin, 2008)
1) KLASIFIKASI LEUKEMIA
Menurut Perpustakaan Nasional (2008), Tambayong
(2000), dan Handayani (2008), klasifikasi leukemia
dapat berdasarkan jenis sel (limfositik atau mielositik)
dan perjalan penyakit (akut atau kronik).
a) Leukemia Akut
b) Leukemia Mieloid Akut
c) Leukemia Limfoblastik Akut
d) Leukemia Mieloid Kronik
e) Leukemia Limfosit Kronik
B. ETIOLOGI

Menurut Handayani (2008) ada beberapa faktor


yang terbukti dapat menyebabkan leukemia, faktor
genentik, sinar radioaktof, dan virus
1. Faktor genetik
2. Radioaktif
3. Virus
C. PATOFISIOLOGIS

Menurut Hidayat (2006) dan Handayani (2008), leukimia terjadi akibat


dari beberapa faktor antara lain faktor genetik, sinar radioaktif, dan virus.
Menurut Corwin (2009) dan Hidayat (2006), leukimia tampak merupakan
penyakit klonal, yang berarti satu sel kanker abnormal berpoliferasi tanpa
terkendali, menghasilkan sekelompok sel anak yang abnormal sehingga
dapat menyebabkan terjadinya anemia trombositopenia. Kemudian
leukimia atau limfositik akut merupakan kanker jaringan yang
menghasilkan leukosit yang imatur dan berlebih sehingga jumlahnya yang
menyusup ke berbagai organ seperti sum-sum tulang dan mengganti unsur
sel yang normal sehingga mengakibatkan jumlah eritrosit kurang untuk
mencukupi kebutuhan sel (Hidayat, 2006). Karena faktor-faktor ini
leukimia disebut gangguan akumulasi sekaligus gangguan klonal. Pada
akhirnya, sel-sel leukemik mengambil alih sumsum tulang. Sehingga
menurunkan kadar sel-sel nonleukemik di dalam darah yang merupakan
penyebab berbagai gejala umum leukimia. Trombosit pun berkurang
sehingga timbul pendarahan. Proses masuknya leukosit yang berlebihan
D. MANIFESTASI KLINIS LEUKIMIA

 Leukemia akut memperlihatkan gejala klinis yang mencolok. Leukemia kronis berkembang
secara lambat dan mungkin hanya memperlihatkan sedikit gejala sampai stadium lanjut.

1. Kepucatan dan rasa lelah akibat anemia


2. Infeksi berulang akibat penurunan sel darah putih
3. Perdarahan dan memar akibat trombositopenia dan gangguan koagulasi
4. Nyeri tulang akibat penumpukan sel di sumsum tulang, yang menyebabkan peningkatan
tekanan dan kematian sel. Tidak seperti nyeri yang semakin meningkat, nyeri tulang
berhubungan dengan leukemia biasanya bersifat progresif.
5. Penurunan berat karena berkurangnya nafsu makan dan peningkatan konsumsi kalori oleh
sel-sel neoplastik.
6. Limfadenopati, spinomegali, dan hepatomegali akibat infiltrasi sel leukemik ke organ-organ
limfoid dapat terjadi.
7. Gejala system saraf pusat dapat terjadi.) (Davey, 2005
 Gejala leukemia akut biasanya terjadi setelah
beberapa minggu dan dapat dibedakan menjadi
tiga tipe:
a) Gejala kegagalan sumsum tulang
b) Gejala sistemik
c) Gejala local,
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Hitung darah lengkap (FBC)


2. Pemeriksaan biokimia
3. Profil koagulasi dapat menunjukkan waktu protombin
dan waktu tromboplastin parsial teraktivasi (APPT)
4. Kultur darah
5. Foto toraks
6. Golongan darah
8. Cairan spinal
F. PENATALAKSANAAN MEDIS PADA LEUKIMIA

1. Kemoterapi
2. Transplantasi sumsum tulang
3. Resusitasi
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA ANAK
DENGAN LEUKEMIA

A. Pengkajian
1. Pengkajian Kesehatan
a. Identitas Klien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Perawatan Sebelumnya
d. Riwayat kelahiran anak
e. Riwayat Tumbuh Kembang
f. Riwayat keluarga
2. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI (ADL)

a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
c. Pola Istirahat dan tidur
d. Pola aktivitas dan latihan
e. Pola presepsi dan konsep diri
f. Pola sensori kognitif
g. Pola reproduksi seksual
3. PEMERIKSAAN FISIK
A. Gambaran Umum : ditemukan pasien tampak lemah.
B. Kesadaran pasien : Compos mentis cooperatif, sampai terjadi
penurunan samnolen.
C. Vital sign :

1) TD : Biasanya ditemukan dalam batas normal


2) Nadi : Terkadang ditemukan frekuensi nadi meningkat
3) Pernafasan :Biasanya ditemukan frekuensi pernafasan
meningkat
4) Suhu :Biasanya ditemukan Suhu tubuh menigkat karena demam.
5) BB : Biasanya mengalami penurunan
d. TB : Biasanya tidak mengalami masalah
e. Kepala : Bentuk kepala simetris,biasanya tidak ada nyeri tekan
f. Mata : Biasanya ditemukan konjungtiva anemis, sclera tidak
ikhterik,Terjadi gangguan penglihatan akibat infiltrasi ke SSP.
g. Hidung : Biasanya ditemukan membran mukosa pucat.
h. Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan bibir pucat, sudut- sudut
bibir mengalami pecah- pecah.
i. Jantung : Biasanya tidak ditemukan kelainan
j. Paru-paru : Biasanya tidak ditemukan kelainan
k. Abdomen : Biasanya terjadi penurunan bising usus
l. Ekstremitas : Biasanya terjadi nyeri pada tulang dan sendi
4. PENGKAJIAN PALIATIF

a. Domain 1
1) Nyeri

b. Domain 2 Kondisi Sosial dan Pekerjaan


1) Dukungan keluarga
2) Dukungan emosional dan social
3) Kondisi praktikal
4) Harapan pasien
c. Domain 3 Kondisi Psikologis
1) Kondisi pikiran dan suasana hati (mood)
2) Penyesuaian terhadap sakit
3) Sumber – sumber dan hal yang menguatkan
4) Total Pain (nyeri multidimensi yang tidak
terkontrol)
5) Sakit sebelumnya (dapat dikaji langsung atau
pada keluarga):
d. Domain 4 Kondisi Spiritual (gunakan format
HOPE)
1) H (Sources of hope/sumber dari harapan)
2) O (Organised religion/Organisasi agama)
3) P (Personal spirituality & practices/tindakan
spiritualitas pribadi)
4) E (Effect on medical care and end of life issues/
efek dari perawatan dan isu akhir kehidupan)
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Hitung darah lengkap


b. Darah tepi
c. Sumsum tulang
d. Biopsi limpa
e. Cairan cerebrospinal
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan kurang asupan makanan
NOC :
Status Nutrisi (1004)
1. Asupan gizi
2. Asupan makanan
3. Asupan cairan
NIC :
Manajemen Gangguan Makan (1030)
1. Tentukan pencapaian berat badan harian sesuai keinginan
2. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang baik dengan klien (dan
orang terdekat klien dengan tepat)
3. Monitor intake/asupan dan asupan cairan yang tepat
4. Monitor asupan kalori makanan harian
2. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
biologis (leukemia)
NOC : Tingkat Nyeri (2102)
1) 210201 nyeri yang dilaporkan
2) 210206 ekspresi nyeri wajah
3) 210221 menggosok area yang terkena dampak
4) 210222 agitasi
5) 210209 ketegangan otot
NIC : Manajemen Nyeri (1400)
1) Lakukan pengkajian nyeri komperhensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, kualitas, intensitas dan faktor pencetus
2) Monitor kepuasan klien terhadap manajemen nyeri
3) Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
4) Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya
dengan tepat
5) Berikan informasi yang akurat untuk mrningkatkan pengetahuan
dan respon keluarga terhadap pengalaman nyeri
6) Kolaborasi dengan pasien, orang terdekta dan tim kesehatan untuk
mengimplementasikan tindakan penurun nyeri
3. Risiko infeksi berhubungan dengan leukopenia
Kriteria hasil (NOC): klien bebas dari tanda dan gejala infeksi,
mendeskripsikan proses penularan penyakit, faktor yang
mempengaruhi penularan serta penatalaksanaanya, menunjukan
kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit
dalam
batas normal, menunjukan perilaku hidup sehat.
Intervensi NIC:
1. Kaji tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
2. Dorong masukan nutrisi yang cukup.
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
4. Ajarkan keluarga cara menghindari infeksi.
4. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
volume cairan aktif
 Kriteria hasil (NOC): mempertahankan urine output sesuai dengan usia
dan BB, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada
tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa
lembab tidak ada rasa haus yang berlebihan.
Intervensi NIC:
1. Kaji status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik) jika diperlukan.
2. Monitor status nutrisi.
3. Motivasi masukan makanan dan cairan.
4. Jelaskan untuk mempertahankan catatan intake dan output yang
akurat
5. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
5. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan program pengobatan
(kemoterapi)
 Kriteria hasil NOC: verbalisasi penerimaan diri,komunikasi

terbuka,mempertahankan kontak mata, tingkat kepercayaan diri


meningkat, keseimbangan dalam berpartisipasi dan mendengarkan
dalam kelompok
 Intervensi NIC:

1) Anjurkan kegiatan social dan masyarakat


2) Anjurkan untuk meningkatkan kontak mata saat berkomunikasi
3) Tingkatkan berbagi masalah umum dengan orang lain
4) Minta dan harapkan komunikasi verbal
5) Berikan umpan balik positif saat pasien bersedia menjangkau orang
lain
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai