Anda di halaman 1dari 19

ACUTE LYMPHOBLASTIC

LEUKIMIA
Kelompok 5:
 Bani (1911102411193)
 Syahril Fauzi (1911102411141)
 Delvia Ariani Rukmana (1911102411154)
 Ferra Yuliana (1911102411197)
 Ayu Cita Larasari (1911102411190)
 Nani Mariani (1911102411174)
 Fitri Handayani (1911102411158)
 Imriani (1911102411185)
A. PENGERTIAN
Leukemia adalah keganasan organ pembuat darah,
sehingga sumsum tulang didominasi oleh limfoblas
yang abnormal. Leukemia limfoblastik akut
Youradalah
Picture Here

keganasan yang sering ditemukan pada masa anak-


anak (25-30% dari seluruh keganasan pada anak),
sering ditemukan dari pada anak perempuan dan
terbanyak pada anak usia 3-4 tahun. Faktor risiko
terjadi leukimia adalah faktor kelainan kromosom,
bahan kimia, radiasi faktor hormonal, infeksi virus
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
1. Fungsi darah terdiri atas:
a. Sebagai alat pengangkut.
b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan
racun yang akan membunuh tubuh dengan perantaraan leukosit, anti
bodi / zat-zat anti racun.
c. Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.

2. Bagian-bagian darah:
a. Air : 91%
b. Protein : 8% (albumin, globulin, protombi dan fibrinogen)
c. Mineral : 0,9% (Natrium Klorida, Natrium Bikarbonat, Garam,
Posphatt, Magnesium dan Asam Amino).
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI
3. Darah terdiri dari 2 bagian yaitu:
a. Sel darah ada 3 macam yaitu:
1. Eritrosit (sel darah merah)
2. Leukosit (sel darah putih)
3. Trombosit (sel pembeku darah)
b. Plasma darah
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Granulosit
4. Trombosit
5. Hemoglobin
6. Plasma darah
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI

4. Zat-zat yang terdapat dalam plasma darah:


a. Fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah.
b. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium dan lain-
lain) yang berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan
osmotil.
c. Protein darah (albumin, globulin) meninggalkan viskositosis
darah dan juga menimbukan tekanan osmotic untuk memelihara
keseimbangan cairan dalam tubuh
C. KLASIFIKASI LLA
1. L-1 terdiri dari sel-sel limfoblas kecil serupa dengan kromatin
homogen, nucleus umumnya tidak tampak dan sitoplasma
Your Picture Here

sempit.
2. L-2 pada jenis ini sel limfoblas lebih besar tapi ukurannya
bervariasi, kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti.
3. L-3 terdiri dari sel limfoblas besar, homogeny dengan kromatin
berbecak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang
basofilik dan bervakuolisasi.
D. ETIOLOGI
1. Genetik.
2. Virus.
3. Bahan Kimia dan Obat-obatan.
4. Radiasi.
5. Leukemia Sekunder.
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Anemia: mudah lelah, letargi, pusing, sesak, nyeri dada.
2. Anoreksia, kehilangan berat badan, malaise.
3. Nyeri tulang dan sendi (karena infiltrasi sumsum tulang oleh sel leukemia), biasanya terjadi pada
anak.
4. Demam, banyak berkeringat pada malam hari (hipermetabolisme).
5. Infeksi mulut, saluran napas, selulitis, atau sepsis. Penyebab tersering adalah gramnegatif usus
stafilokokus, streptokokus, serta jamur.
6. Perdarahan kulit, gusi, otak, saluran cerna, hematuria
7. Hepatomegali, splenomegali, limfadenopati
8. Massa di mediastinum (T-ALL)
9. Leukemia SSP (Leukemia cerebral); nyeri kepala, tekanan intrakranial naik, muntah,kelumpuhan
saraf otak (VI dan VII), kelainan neurologik fokal, dan perubahan statusmental.
F. PATOFISIOLOGI
Komponen sel darah terdiri atas eritrosit atau sel darah
merah (RBC) dan leukosit atau sel darah putih (WBC) serta
trombosit atau platelet. Seluruh sel darah normal diperoleh
dari sel batang tunggal yang terdapat pada seluruh
sumsum tulang. Sel batang dapat dibagi ke dalam
lymphpoid dan sel batang darah (myeloid), dimana pada
kebalikannya menjadi cikal bakal sel yang terbagi
sepanjang jalur tunggal khusus. Proses ini dikenal sebagai
hematopoiesis dan terjadi di dalam sumsum tulang
tengkorak, tulang belakang., panggul, tulang dada, dan
pada proximal epifisis pada tulang-tulang yang panjang.
G. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan penunjang mengenai leukemia adalah :


1. Hitung darah lengkap menunjukkan normositik,
anemia normositik.
2. Hemoglobin : dapat kurang dari 10 g/100 ml.
3. Retikulosit : jumlah biasanya rendah.
4. Jumlah trombosit : mungkin sangat rendah
(<50.000/mm)
H. PENATALAKSAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

1. Pelaksanaan Kemoterapi.
2. Terapi Biologi.
3. Terapi Radiasi.
4. Transplantasi Sel Induk (Stem Cell).
5. Kortikosteroid.
6. Sitostatika.
7. Infeksi sekunder dihindarkan (bila mungkin penderita diisolasi dalam
kamar yang suci hama).
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian keperawatan
a. Identitas
b. Riwayat Kesehatan
c. Pemeriksaan Diagnostik
2. Diagnosa Keperawatan
a. (D.0019) Defisit nutrisi b/d kurangnya asupan makanan.
b. (D.0023) Hipovolemia b/d kekurangan intake cairan.
c. (D.0056) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.
d. (D.0077) Nyeri akut b/d agen ppencedera fisiologis.
e. (D.0129) Gangguan integritas kulit/ jaringan b/d efek samping terapi.
f. (D.0136) Risiko cedera.
g. (D.0142) Risiko infeksi.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
3. INTERVENSI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :


keperawatan selama ... x 24 jam Manajemen Nutrisi
diharapkan defisit nutrisi Intervensi pendukung:
berkurang dengan kriteria hasil : Edukasi diet
Adanya peningkatan berat Edukasi kemoterapi
badan sesuai dengan tujuan Konseling nutrisi
(D.0019) Defisit nutrisi b/d Berat badan ideal sesuai dengan Pemantauan nutrisi
1 tinggi badan Pemantauan cairan
kurangnya asupan makanan
Mampu mengidentifikasi Manajemen kemoterapi
kebutuhan nutrisi Pemberian makanan
Tidak ada tanda tanda malnutrisi
Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
I. ASUHAN KEPERAWATAN
3. INTERVENSI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

Intervensi utama :
Setelah dilakukan intervensi Pemantauan cairan
keperawatan selama ... x 24 jam Intervensi pendukung:
diharapkan hipovolemia Manajemen nutrisi
berkurang dengan kriteria hasil : Manajemen cairan
Mempertahankan urine output Pemantauan tanda tanda vital
sesuai dengan usia dan BB, BJ Pemberian obat intravena
(D.0023) Hipovolemia b/d
2 urine normal, HT normal Perawatan dialisis
kekurangan intake cairan
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
dalam batas normal
Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
I. ASUHAN KEPERAWATAN
3. INTERVENSI

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :


keperawatan selama ... x 24 jam Terapi aktivitas
diharapkan intoleransi aktivitas Intervensi pendukung:
berkurang dengan kriteria hasil : Pemantauan tanda tanda vital
Berpartisipasi dalam aktivitas Terapi aktivitas
fisik tanpa disertai peningkatan
(D.0056) Intoleransi aktivitas b/d tekanan darah, nadi dan RR.
3 Mampu melakukan aktivitas
kelemahan
sehari hari (ADLs) secara
mandiri
I. ASUHAN KEPERAWATAN

4. Implementasi.
a. Intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan validasi.
b. Keterampilan interpersonal, intelektual, teknikal, dilakukan dengan cermat
dan efisien pada situasi yang tepat.
c. Keamanan fisik dan psikologis dilindungi.
5. Evaluasi
Evaluasi terdiri dari dua bagian yaitu :
a. Tinjauan laporan klien harus mencakup riwayat perawatan, kartu catatan,
hasil-hasil tes dan semua laporan observasi.
b. Pengkajian kembali terhadap klien berdasarkan pada tujuan kriteria yang
diukur dan mencakup reaksi klien terhadap lingkungan yang dilakukan.
Penutup Kesimpulan

Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) merupakan suatu


keganasan pada sel-sel precursor limfoid yakni sel darah
yang nantinya akan berdiferensiasi menjadi limfosit T dan
limfosit B. LLA ini berkembang sangat cepat dan tiba – tiba,
mempengaruhi perkembangan sel darah. ALL banyak terjadi
pada anak-anak yakni 75%, sedangkan sisanya terjadi pada
orang dewasa. Lebih dari 80% dari kasus LLA adalah
terjadinya keganasan pada sel T dan sisanya adalah
keganasan pada sel B. Insidennya 1 : 60.000 orang/tahun dan
didominasi oleh anak-anak usia < 15 tahun dengan insiden
tertinggi pada usia 3-5 tahun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai