Tujuan:
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan
yang dialami dengan keadaan dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi
berduka yang dialaminya
strategi pelaksanaan komunikasi pasien
Berduka
SP1 Pasien:
1. Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
2) Pasien mengenali peristiwa kehilangan yang dialaminya
3) Pasien dapat memahami hubungan antara kehilangan yang
dialami dengan keadaan dirinya
4) Pasien dapat memanfaatkan faktor pendukung
5) Pasien dapat mengidentifikasi cara – cara mengatasi berduka
yang dialaminya
SP 2 Pasien : melatih cara ke II
dst
Fase orientasi
Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Tiara Kusuma,
ibu bisa panggil saya suster Tiara.”
Perawat : “Nama Ibu siapa? Ibu senangnya dipanggil apa?”
Perawat : “Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu Gebby ya? Baiklah Ibu Gebby, saya
perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari pukul 08.00 sampai 14.00”
Evaluasi validasi
Perawat : “Bagaimana keadaan ibu M hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
Kontrak kerja
Perawat : “Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar?”
Perawat : “Kita berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu
alami. Kira-kira 15 menit saja Bu, bagaimana? “
Perawat : “Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu? Bagaimana kalau di
taman?”
Perawat : “Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di
taman saja ya bu”
Fase Kerja
Perawat :
“Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini “ “iya bu, saya mengerti apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”
Perawat : “anak ibu memang sudah meninggal dan itu sudah menjadi kehendak Tuhan”
Perawat : “ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha
kuasa “
Perawat : “ tidak ada satupun yang mau orang yangdisayanginya dipanggil yang
Maha Kuasa dan tidak ada yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi”
Perawat : “Ibu tidak perlu sedih, ibu masih punya keluarga yang bersedia
mendukung dan membantu ibu ,apakah ibu bisa memahaminya?”
Perawat : “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk
mengatasi rasa cemas yang ibu alami?
Perawat : Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa melakukan tarik
napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan melalui mulut”
Perawat : “Coba ibu sekarang lakukan sendiri” “ iya bu, bagus sekali, benar
seperti itu”
Fase terminasi
Evaluasi ( subjektif)
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang sebenarnya terjadi pada ibu ?”
Evaluasi (objektif)
Perawat : “Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam perasaan cemas”
Rencana tindak lanjut
Perawat : Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu sedang dalam kondisi merasakan sedih”
Kontrak yang akan dating
Perawat : “Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bu, besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu”
Perawat : “ dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan saya, bu? baiklah kita akan berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup bu?
Perawat : “baiklah kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit ditaman ya bu, sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi”
Prosedur tindakan strategi pelaksanaan
komunikasi pasien Berduka(SP 1)
• https://www.youtube.com/watch?v=uG8INRi
md_g
strategi pelaksanaan komunikasi keluarga
pasien defisit perawatan diri
Tujuan
• Keluarga mampu merawat anggota keluarga
yang mengalami masalah Berduka
Tindakan keperawatan