Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN KEBUTUHAN

ELIMINASI

SITI MARDHIAH
SITI MARDHIAH AMBON
AMBON
AGUS HEHANUSSA
AGUS HEHANUSSA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. ANALISA DATA
1. Ds : Pasien Mengatakan Pembesaran Retensi Urin
 Nyeri pada Daerah Kemaluan dan perut bagian bawah Prostat
 Nyeri Saat Kencing
 Sulit Kencing
 Nyeri menyebar ke Paha dan Pinggang
Do
 Retensi Urin
 TD : 160/100 mmhg
 Frekuensi Nadi : 100x/menit
 Suhu : 36ºC
 RR : 20x/m
 Pasien terpasang kateter
 Ada Asites
 Distensi Abdomen
 Nyeri tekan pada Suprapubik

. 2. Ds: Pasien Mengatakan Ketidakcukupan Konstipasi


 Tidak BAB selama 3 hari terakhir asupan Serat,
 BAB memang sering tidak lancar Ketidak cukupan
 Sering lama di toilet karena BAB nya keras asupan Cairan
 Selalu Mengejan untuk BAB
Do:
 Peristaltik usus menurun (4x/menit)
 Abdomen Tegang
II. Diagnosa keperawatan

1. Retensi Urin b/d Pembesaran Prostat yang


ditandai dengan :
 Ds : Pasien Mengatakan
 Nyeri pada daerah Kemaluan dan Perut
bagian bawah 2. Konstipasi b/d Ketidakcukupan asupan Serat,
 Nyeri Saat Kencing Ketidakcukupan asupan Cairan yang ditandai
dengan :
 Sulit Kencing
 Ds : Pasien Mengatakan :
 Nyeri menyebar ke Paha dan Pinggang
 Tidak BAB selama 3 hari terakhir
 Do :
 BAB memang sering tidak lancar
 Retensi Urin
 Sering lama di toilet karena BAB nya keras
 Pasien terpasang kateter
 Selalu Mengejan untuk BAB
 TD : 160/100 mmhg
 Do :
 Frekuensi Nadi : 100x/menit
 Peristaltik usus menurun (4x/menit)
 Suhu : 36ºC
 Abdomen Tegang
 RR : 20x/m
 Ada Asites
 Distensi kandung kemih
III INTERVENSI
 Nyeri tekan pada Suprapubik
NCP (NURSING CARE PLAN)
 Ada bunyi Timpani pada Abdomen
 Intake Cairan 6-7 gelas/Hari
 Output Cairan ± 2000 ml/hari  
 Warna Urin Kuning ada endapan
N DIAGNOSA Tujuan Intervensi Rasionalisasi
O KEPERAWATAN
1. Retensi Urine b/d Setelah melakukan Observasi 1. Untuk mengevaluasi
Pembesaran Prostat ditandai tindakan Asuhan 1. Monitor tanda dan gejalah Obstruksi
dengan : Keperawatan diharapkan obstruksi aliran urin 2. Untuk mengumpulkan dan
2. Monitor input dan ouput menganalisis data pasien
Ds : Pasien Mengatakan masalah Retensi urin Cairan. untuk mengatur
teratasi dengan kriteria keseimbangan cairan
 Nyeri pada daerah  Pasien mengatakan Tindakan Mandiri
Kemaluan dan Perut
nyeri berkurang 1. Pastikan selang kateter dan kantung 1. Mencegah terjadinya lipatan
bagian bawah 2. Mencegah terjadinya
 Retensi urin urin terbebas dari lipatan
 Nyeri Saat Kencing sumbatan aliran urine pada
berkurang 2. Pastikan kantung urin diletakkan di
 Sulit Kencing selang kateter
bawah ketinggian kandung kemih dan
 Nyeri menyebar ke  Tidak Disuria 3. Untuk mencegah
tidak di lantai
Paha dan Pinggang  Tidak menggunakan kontaminasi uretra
3. Lakukan perawatan perineal (perineal
kateter hygiene) minimal 1x sehari 4. Untuk mencegah terjadinya
Do :
 TTV Normal 4. Ganti kateter dan kantung urin secara infeks
 Retensi urin  Tidak asites rutin sesuai indikasi 5. Mempertahankan Privasi
5. aga privasi selama melakukan tindakan  pasien
 Distensi kandung
 Pasien terpasang kateter,
TD 160/100 mmhg kemih menurun Kolaborasi 6. Untuk mengetahui adanya
 Tidak ada nyeri tekan gangguan fungsi ginjal
6. Kolaborasi dengan Petugas
 Nadi 100x/menit, Suhu pada suprapubik Laboratorium untuk pemerikasaan 7. Mempercepat proses
36ºC,ada asites  Tidak ada bunyi LED dan Ureum penyembuhan pasien
Timpani 7. Kolaborasi dengan dokter dalam
 Distensi kandung kemih ,  Intake cairan 7-8 pemberian antibiotik seperti  Memenuhi hak pasien untuk
nyeri tekan pada levofloxacin mendapatkan informasi
gelas/hari tentang penyakit yg sedang
suprapubik, ada bunyi Edukasi
timpani pada  Output Cairan ± 1500 di derita.
abdomen,Inteke cairan 6-7 ml/hari  Jelaskan penyebab terjadinya retensi
gelas/hari Urin pada pasien dan keluarga  cairan mempertahankan
perfusi ginjal, membersihkan
 Ouput cairan ± 2000  Dorong pasien untuk memasukan ginjal dan kandung kemih
ml/hari, Warna urin kuning cairan samoai 3000 ml/hari dari pertumbuhan bakteri
ada endapan
N DIAGNOSA Tujuan Intervensi Rasionalisasi
O KEPERAWATAN
2. Konstipasi b/d penurunan 1. Untuk mengidentifikasi
motalitas gastrointestinal Setelah melakukan Observasi dan dan memberikan
ditandai dengan : tindakan Asuhan 1. monitor tanda, gejala, dan faktor resiko intervensi yang tepat
Keperawatan konstipasi
Ds : Pasien Mengatakan : diharapkan masalah   2. Membantu memperlancar
 Tidak BAB selama 3 Konstipasi teratasi Tindakan Mandiri pencernaan
hari terakhir dengan kriteria : 2. Anjurkan minum air hangat 2. Membantu feses menjadi
 BAB memang sering  Keluhan defekasi 3. Anjurkan diet tinggi serat lunak dan mudah
tidak lancar lama dan sulit jadi 4. Lakukan masasse abdomen melewati saluran
 Sering lama di toilet berkurang   pembuangan
karena BAB nya keras  Tidak mengejan saat   3. Menstimulasi sistem
 Selalu Mengejan defekasi   persyarafan parasimpatis
untuk BAB  Peristaltik usus   sehingga dapat
normal Kolaborasi menurunkan tegangan
Do :
 Distensi abdomen 5. Kolaborasi pemberian obat pencahar pada otot abdomen.
 Peristaltik usus menurun  
Konsistensi feses 4. Mempercepat proses
menurun (4x/menit) 
lunak penyembuhan
 Abdomen tegang
 Frekuensi defekasi > Edukasi
 Membantu pasien
2x perminggu  Jelaskan etiologi masalah
mengetahui penyebab dari
 Jelaskan jenis makanan yg membantu penyakit yg di derita

   Membantu pasien dan


keluarga untuk
  mendapatkan informasi
dan mau mengikuti
anjuran perawat untuk
diettingi serat
IV TINDAKAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA Implementasi Evaluasi (SOAP)
1. Retensi Urine b/d Pembesaran Prostat Kamis, 07 April 2022 Jumat, 08 April 2022
  Pukul : 07.00 WIT
08.30 WIT  
1. Menjelaskan penyebab terjadinya retensi S : Pasien mengatakan :
Urin pada pasien dan keluarga Masih susah BAK
Hasil : Pasien memahami apa yg dijelaskan Berkemih tak menentu
oleh perawat  
  O:
08.45 WIT TD : 140/90 mmhg
2. Mendorong pasien untuk masukkan cairan N : 90x/menit
sampai 3000 ml/hari S : 36,2ºC
Hasil : Pasien mau melakukannya sesuai R : 20x/m
anjuran perawat. Pasien tampak cemas
  LED 60 mm/jam
08.50 WIT Ureum 10-19 mg/dl
3. Memastikan selang kateter dan kantung  
urin terbebas dari lipatan A : Masalah belum teratasi
Hasil : tidak ada lipatan di selang kateter  
  P : intervensi dilanjutkan
08.52 WIT Monitor input dan output cairan
4. Memastikan kantung urin diletakkan di Lakukan perawatan perineal
bawah ketinggian kandung kemih dan Membuang urin dari kantung urin secara rutin
tidak di lantai Lanjutkan terapi dokter
Hasil : Tidak ada sumbatan aliran Urine pada Jaga privasi pasien selama melakukan
selang kateter tindakan
 
08.55 WIT
5. Memonitor tanda dan gejala obstruksi
aliran urin
Hasil : aliran air kencing yang lemah dan
lambat, pasien mengatakan kesulitan
mengeluarkan urine saat BAK
 
IV TINDAKAN
KEPERAWATAN
DIAGNOSA Implementasi

1. Retensi Urine b/d Pembesaran Prostat 09.00 WIT  


6. Berkolaborasi dengan Petugas 10. 15.00 WIT
Laboratorium untuk pemerikasaan Memberikan antibiotik sesuai anjuran dokter
LED dan Ureum Hasil : pasien mengatakan agak membaik dari
Hasil : Hasil LED dan Ureum sebelumnya setelah diberikan antibiotik.
menunjukkan adanya gangguan fungsi  
11. Mengganti kateter dan kantung urin secara
ginjal. rutin sesuai indikasi
  Hasil : dilakukan sesuai indikasi, urin selalu
09.25 WIT dibuang jika urine sudah setengah kantung.
7. Menjaga privasi selama
melakukan tindakan
Hasil : Pasien merasa nyaman
 
09.35 WIT
8. Melakukan perawatan perineal
(perineal hygiene)
Hasil : pasien bersedia untuk dilakukan
tindakan, pasien tampak rileks saat
melakukan tindakan
13.00 WIT
9. Memonitor input dan Output
Cairan
Hasil : pasien mengatakan sudah
minum 3 gelas dengan ukuran 200
ml/5jam, BAK 400 ml/5jam

 
 
IV TINDAKAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA Implementasi Evaluasi (SOAP)


2. Konstipasi b/d Ketidakcukupan asupan Sabtu, 09 April 2022 Sabtu, 09 April 2022
Serat, Ketidakcukupa 08.30 WIT Pukul : 14.00 WIT
3. n asupan Cairan Memeriksa tanda, gejala konstipasi  
Hasil : pasien mengatakan tidak BAB selama S: pasien mengatakan :
3 hari terakhir, bising usus 4x/menit sudah BAB setelah diberi obat pencahar
 08.40 WIT pasien mengatakan BAB nya berwarna gelap
Menjelaskan etiologi masalah dengan konsistensi keras
Hasil : Pasien dan keluarga mengerti.  
 08.45 WIT O:
Menganjurkan Pasien minum air hangat untuk Peristaltik usus 10x/menit
melancarkan pengeluaran feses Abdomen kembali normal (tidak tegang)
Hasil : Pasien mau mengikuti anjuran perawat  
dan sudah melakukannya A : Masalah Konstipasi teratasi
   
08.50 WIT P : intervensi dihentikan
Menganjurkan diet tinggi serat dengan
menjelaskan jenis makanan yg membantu
mengatasi konstipasi.
Hasil : Pasien mengatakan sudah makan sayur
dan buah saat sarapan pagi
 
09.30 WIT
Melakukan masasse abdomen pada pasien
Hasil : pasien tampak rileks dan setelah
melakukan tindakan pasien belum bisa BAB
 
10.30 WIT
Kolaborasi pemberian obat pencahar
Hasil : Pasien dibantu oleh keluarga dalam
pemberian obat suppositoria dulcolax, tidak
lama kemudian pasien BAB dengan warna
hitam dan konsistensi keras.
TERIMAH KASIH
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai