A. DASAR TEORI
A.1. DEFINISI DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. DefinisiInkontinensia Urine
Pengertian dari inkontinensia urine adalah ketidakmampuan menahan kemih
dalam vesikaurinaria yang bisa terjadi karena gangguan neurologis atau mekanis pada
sistem yang mengontrol fungsi berkemih normal (Isselbacher, 1999).
Menurut ICS (The International Continence Society) inkontinensia urine merupakan
kondisi urine yang keluar secara involunter yang terlihat jelas serta objektif dan
mengganggu hygiene dan keadaan sosial. Padainkontinensia urine terjadiketidakmampuan
tubuh mengontrol pengeluaran urine dalam waktu setahun.
SDKI Edisi 1
Subjektif :
1. Mengompolsebelummencapaiatauselamausahamencapai toilet
Objektif :
(tidaktersedia)
Subjektif :
1. Mengompol di waktupagihari
2. Mampumengosongkankandungkemihlengkap
Objektif :
(tidaktersedia)
Pathway
Pertambahanusia, kehamilan, setelahmelahirkan ,kegemukan, menopouse, kurangaktivitas, penyakit lain(tumor, kencingbatu, rada
Kelemahanstrukturpanggul
Tidakdapatmengontrolkeluaran urine.Menggangguaktifitastidur.
Urin yang bersifatasammengiritasikulit.
MK :DefisitPerawatanDiri.
Tubuhberbaupesing
MK: KerusakanIntegritasKulit.
A.4. PENATALAKSANAAN MEDIS
Prinsip dasar penatalaksanaan dalam inkontinensia urine ialah terapi perilaku,
pasien dianjurkan untuk segera ke kamar mandi jika ada perasaan berkemih
(Harrison, 1999).
Peranperawatdalamhaliniyaituuntuk:
1. Pelatihankandungkemih
Menentukan edukasi, berkemih yang terjadwal.Tindakan menghambat berkemih
harus dilakukan sampai suatu waktu tertentu dan jumlah waktu yang ditentukan
harus ditingkatkan secara progresif. Mulai dengan 2 sampai 3 jam dan tingkatkan.
12% pasien akan menjadi kontinen total, serta 75% akan mengalami penurunan
episode inkontinensia sebesar 50%. Paling baik dilakukan pada inkontinensia
dorongan, tetapi juga dapat dilakukan pada inkontinensia tekanan.
2. Pelatihankebiasaan
Dorong pasien untuk berkemih disaat yang normal seperti dipagi hari, sebelum
tidur, setelah makan.
3. Latihandasarpanggul (senamkegel)
4. Menganjurkanpasienuntukberkonsultasidengandokteruntukpenggunaanobat-
obatan.
B. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
Keperawatan
:Inkontinensiaurinfungsionalberhubungandenganhambatanmob
ilisasi (keterbatasan neuromuscular)
Intervensi :
1. Identifikasifaktorapasajapenyebabinkontinensiapadapasien (misalnya,usia,
riwayatoperasi, disfungsineurologis, gangguan medulla spinalis,urinoutput,
polaberkemih, fungsikognitif, masalahperkemihan, residupascaberkemih, danobat-
obatan).
Rasional:Untukmengetahuipenyebabinkontinensia urine.
2. Jagaprivasipasiensaatberkemih.
Rasional :
Menjagaprivasipasiensaatberkemihdapatmembuatpasienmerasanyaman.
3. Jelaskanpenyebabterjadinyainkontinensiadanrasionalisasisetiaptindakan
yangdilakukan.
Rasional: Denganmenjelaskanpenyebab, inkontinensiadapatteratasi.