KEBUTUHAN
ELIMINASI
ELIMINASI
Anik Anafilah (E2014401011)
Deliana Munawar (E2014401038)
Mila Yulia Putri (E20144010
Sinta Nur Aini (E2014401003)
Konsep Dasar
Kebutuhan
Eliminasi
1. Pengertian
Pengeluaran urine :
Kontraksi otot dinding abdomen dan diafragma
Peningkatan tekanan kandung kemih yang sebelumnya terisi 170-230 ml
Pola Eleminasi Karakteristik
Urine Normal Frekuensi
Urine normal
Frekuensi untuk berkemih Warna urine normal adalah
Seseorang berkemih
tergantung kebiasaan dan kuning terang. disebabkan
sangat tergantung pada
individu dan jumlah cairan
kesempatan. Banyak orang adanya pigmen oruchrome,
berkemih kira-kira 70% dari juga tergantung intake
yang masuk, Orang-orang
urine setiap hari pada cairan.
biasanya berkemih
waktu bangun tidur dan Bau urine normal adalah bau
pertama kali pada waktu
tidak memerlukan waktu
bangun tidur, setelah khas amoniak. merupakan
untuk berkemih pada
berkerja dan makan. hasil pecahan urea oleh
malam hari.
bakteri.
4. Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Berkemih
a) Alvi Kostipasi
b) Diare
c) Inkontinensia Usus
d) Kembung
e) Hemorroid
f) Fecal Imfaction
9. Faktor yang mempengaruhi proses defekasi usia
1) Diet
2) Asupan cairan
3) Aktivitas
4) Pengobatan
5) Gaya hidup
6) Penyakit
7) Nyeri
8) Kerusakan sensori dan motori
Konsep Asuhan
Keperawatan
Pengkajian
Biodata pasien :
Nama : An. B
Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Pendidikan: Belum bersekolah
Pekerjaan : -
Alamat : Makassar
No Register :
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian : 2 – 4 September 2019
Riwayat Kesehatan
Data Subjektif
Terapi yang diberikan pada klien adalah cairan intravena, Ringer Lactat (RL) 16
tpm, Paracetamol 120 ml, Zinkid 10 ml/24 jam, Omedom sirup 25 ml/8jam, dan
Cefixime 4 mg/ 12 jam.
Hasil Pemeriksaan Lab : analisa feses menunjukkan bakteri negative, Ascaris
sp negative, Trichiuris sp negative, dan Ancylostoma sp negative.
2. Diagnosa Keperawatan
B. Tujuan
Sebagai acuan tatalaksana penderita GE agar petugas menyatakan tanda, gejala, tingkat dehidrasi dan
mampu menghitung kebutuhan cairan. Tanda-tanda dehidrasi derajat ringan hingga sedang :
1) Mulut kering kantuk atau kelelahan
2) Anak cenderung kurang aktif dari biasanya
3) Rasa haus
4) Penurunan output urin – popok tetap kering selama 3 jam untuk bayi dan 8 jam atau lebih tanpa
buang air kecil pada anak-anak dan remaja
5) Sedikit atau tidak ada air mata saat menangis
6) Kulit kering, sakit kepala, pusing, dan sembelit
Tanda-tanda dehidrasi berat :
1) Rasa haus yang ekstrim, sangat rewel atau kantuk pada bayi dan anak, mudah marah-marah,dan
kebingungan (konsentrasi kurang) pada orang dewasa
2) Mulut, kulit, dan membrane mukosa sangat kering
3) Sedikit keringat walaupun udara panas
4) Sedikit atau tidak buang air kecil – setiap urin yang dihasilkan akan berwarna kuning gelap atau
kecoklatan
5) Mata cekung, kulit keriput dan kering, kurang elastic (turgor turun) sehingga bila dicubit tidak cepat
kembali (tetap mengerut)
6) Pada bayi, fontanel (ubun-ubun) cekung
7) Tekanan darah rendah rendah detak jantung cepat, nafas cepat
8) Tidak ada air mata saat menangis
9) Demam
10) Dalam kasus yang paling serius, delirium atau tidak sadarkan diri.
C. Prosedur
1. Gejala yang menonjol dari GE adalah muntah dan BAB serta berulang, sehingga berakibat kehilangan
cairan / dehidrasi
2. Dehidrasi secara klinik dibedakan 3 langkah
a) Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5 % BB
b) Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5-8 % BB
Gambaran klinik : turgor jelek suara serak, nadi cepat, nafas cepat
c) Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 – 10 % BB
Gambaran klinis : syok, apatis, syonotik, kejang, sampai koma
3. Prinsip tindakan adalah rehidrasi sesuai tindakan dehidrasi :
a) Dehidrasi ringan dilakukan rehidrasi peroral
b) Dehidrasi sedang dan berat dilakukan rehidrasi parenteral dengan infus cairan
4. Penderita di MRS kan (Dalam 3 jam pertama diharapkan penderita berubah status tingkat dehidrasi
menjadi dehidrasi ringan).
Kesimpulan