KEPERAWATAN MATERNITAS
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Pencipta
Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Kep.Mat., Sri Mulyanti,
Nama : M.Kep.,
Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa Baregbeg, Kecamatan
1
Kep.Mat. Baregbeg
LAMPIRAN PEMEGANG
No Nama Alamat
Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa Baregbeg, Kecamatan
1
Kep.Mat. Baregbeg
Program Studi D3
Keperawatan, Fakultas Ilmu
3 Jl. Tamansari Km 2,5, Tamansari PO.BOX. 115
Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
“ Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tigapuluh bulan,
sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umumnya mencapai empat puluh
tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku,
dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi; dan berilah aku kebaikan
yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada
Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.” (Q.S Al- Ahqaf : 15)
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Alloh ada pahala yang besar.” (Q.S Al-Anfal : 28)
‘Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (adam) dan darinya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa
ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-sitri)
bermohon kepada Alloh, Tuhan mereka (seraya berkata),”jika Engkau memberi kami
anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.” (Q.S Al-Araf : 189)
Bismillahirrohmannirrohim
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi bahwasannya atas nikamat dan
ijinnya buku praktikum keperawatan maternitas dapat terselesaikan. Tujuan
disusunnya buku ini untuk membantu mahasiswa dalam melakukan tindakan
keperawatan khususnya pada system reproduksi dengan metoda pembelajaran
praktikum di laboratorium secara daring sehingga mahasiswa dapat mengikuti
prosedur yang seharusnya.
Penyusunan buku praktikum ini tentunya masih jauh dari sempurna namun
diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun pasien yang menjadi sasaran
penerima asuhan keperawatan. Kamipun menyadari banyak kekuranganhya oleh
karena itu kami mengharapkan masukan dan kritikan untuk perbaikan kedepannya.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun buku panduan praktikum ini.
Demikian, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Tim Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
VISI
“Menjadi fakultas yang unggul dan terkemuka tingjat global pada tahun 2035”
MISI
TUJUAN
VISI
MISI
TUJUAN
Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep dasar obstetrik ginekologi, konsep dasar
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir
dan ibu nifas baik fisiologis maupun patologis, bedah kebidanan, keluarga berencana
dalam konteks keluarga, kesehatan perempuan pada masa subur sampai dengan masa
menopause dan gangguan sistem reproduksi. Proses pembelajarannya melalui proses
belajar praktikum di laboratorium secara daring untuk melengkapi metode
pembelajaran secara daring pula.
Sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Srudi D III Keperawatan, yaitu:
1. Pengetahuan :
P1 Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan patofisiologi
kelainan struktur dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitology dan farmakologi
P7 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan
yang dilakukannya secara mandiri atau berkelompok
P9 Menguasai jenis, manfaat dan manual penggunaan alat kesehatan
P10 Menguasai konsep dan prinsip sterilisasi dan desinfektan alat
2. Keterampilan Khusus :
KK1 Mampu memberikan asuhan kepada individu,keluarga dan kelompok baik
sehat,sakit dan kegawat daruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko,
sosi,kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan pasien sesuai standar askep
dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah tersedia
KK6 Mampu memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pola hidup sehat
klien dan menurunkan angka kesakitanKeterampilan Umum
KU3 Mmemecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan
bidang keahlian terapannya, didasrkan pada pemikiran logis dan inovatif ,
dilaksanakan dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri
4. Sikap
S1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius
S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, niali budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhankeperawatan
dan kesehatan yang diberikan, serta tanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai
lingkup tanggungjawabnya
A. Tindakan Perawatan/Skill
Kelompok A Kelompok B
C. Jadwal Praktikum
Waktu Praktikum di mulai dari jam 08.00 – 14.00 WIB
Persiapan
1 Cuci tangan
2 Siapkan alat : selimut, fetoscope (Linex/monoaural atau doppler)
dan set pemeriksaan fisik
3 Menyiapkan lingkungan : privacy & keamanan klien
4 Menyiapkan klien
Pelaksanaa
n
1 Penampilan umum : kebersihan, kesadaran, postur tubuh
2 Tanda vital : TD, nadi, respirasi dan suhu
3 BB ( sebelum hamil dan saat ini ) & TB
4 Kepala : kebersihan, massa, kerontokan rambut
5 Muka: cloasma gravidarum, mata, hidung, telinga dan mulut
6 Leher : JVP, kel tyroid
Dada : jantung, paru, payudara (putting, kebersihan, pengeluaran
7 kolostrum)
8 Abdomen :
a. Inspeksi : linea nigra dan striae gravidarum
b. Auskultasi : Bising usus
b. Palpasi : keempat kuadran abdomen, Kandung kemih, TFU*
Ukur TFU dengan metode Mc. Donal:
1) Letakan angka nol metline tepat di atas simpisis dan tarik
sampai ke fundus uterus atau dari fundus uterus ke atas simpisis
2) Lihat angka pada metline pada bagian fundus uteri
3) Dokumentasikan
Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan Leopold
Lakukan manuveur Leopold I
1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 12
2. Letakkan kedua belah telapak tangan di bagian fundus uteri klien
3. Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung jari untuk
menentukan apa yang ada di bagian fundus uteri
4. Tentukan apa yang ada di bagian fundus
Lakukan manuveur Leopold II
1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
2. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen
klien
3. Pertahankan letak uterus denganmenggunakan tangan yang satu
4. Gunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus disisi
yang lain
5. Tentukan dimana letak punggung janin
Lakukan manuveur Leopold III
1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
2. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen
klien tepat diatas simphisis
3. Anjurkan klien untuk menarik dalam dan menghembuskannya
4. Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam sekitar
bagian presentasi,pada saat klien menghembuskan nafas
5. Tentukan bagian apa yang menjadi presentasi
Lakukan manuveur Leopold IV
1. Posisi pemeriksa menghadap ke kaki klien
2. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen
3. Gerakkan jaritangan secara perlahan ke sisi bawah abdomen ke
arah pelvis
4. Tentukan letak dari bagian presentasi tersebut
5. Evaluasi perasaan klien
c. Lakukan auskultasi DJJ
d. Lakukan perkusi pada keempat kuadran abdomen
9 Genetalia dan anus
a. Vulva, vagina : kebersihan, tanda chadwicks, edema, varises &
flour albus
b. Anus : hemoroid
10 Ekstremitas
a.Atas : kekuatan otot, rentang gerak sendi, oedema
b. Bawah : kekuatan otot, rentang gerak, oedema,varises, refleks
patela, tanda human
11 Rapihkan ibu dan alat
12 Cuci tangan
13 Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan fisik
A. Identitas Pasien
Nama Pasien :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
B. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan : Kg Tinggi Badan : Cm
Tanda-tanda Vital ; Tekanan Darah mmHg, Nadi x/m, Suhu
o
C
Respirasi x/m
HPHT :
Taksiran Partus :
Pemeriksaan Head To Toe :
………………………………………………… ………………………………………………………….
LATIHAN II
SENAM HAMIL
A. Tujuan
B. Syarat
1. Mintalah nasehat kepada petugas kesehatan sebelum melakukan/mengikuti senam hamil
2. Senam hamil mulai dilakukan setelah umur kehamilan 22 minggu
3. Lakukan secara teratur, disiplin dalam batas-batas kemampuan fisik
3. Perlengkapan :
Perlak
3 buah tempat sampah
1 buah ember
Tempat plasenta
Lampu sorot
Perlengkapan perlindungan diri : celemek, pelindung muka
Alat tenun : perlengkapan ibu &bayi, handuk, alas bokong
2 bh Waskom plastik
Metlin dan timbangan bayi
A. Prosedur Tindakan
a. Persiapan
Siapkan perlengkapan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah
secara ergonomis
13 Laksanakan bimbingan
meneran pada saat ibu merasa
ingin meneran atau kontraksi
yang kuat:
Bimbing ibu agar dapat
meneran secara benar dan
efektif
Dukung dan beri semangat
pada saat menerandan
perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
Anjurkan ibu untuk
beristirahat diantara
kontraksi
Anjurkan keluarga
memberi dukungan dan
semangat untuk ibu
Berikan cukup asupan
cairan per-oral (minum)
Menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai
Segera rujukjika bayi belum
atau tidak akan segera lahir
setelah pembukaan lengkap
dan dipimpin meneran ≥
120 menit (2 jam) pada
primigravida atau ≥ 60
menit (1jam) pada
multigravida
Lahirnya Bahu
22 Setelah putaran paksi luar
selesai, pegang kepala bayi
secara biparietal. Anjurkan ibu
untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembutgerakkan kepala
kea rah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan kea rah
atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 24
Lahirnya Badan dan Tungkai
23 Setelah kedua bahu lahir, geser
tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.
Mengeluarkan Plasenta
36 Bila pada penekanan bagian
bawah dinding depan uterus
kea rah dorso cranial ternyata
tidak diikuti dengan pergeseran
tali pusat kea rah distalmaka
lanjutkan dorongan kea rah
cranial hingga plasenta dapat
dilahirkan
Ibu boleh meneran tetapi
tali pusat hanya
ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika
uterus tak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan
lahir (kearah bawah sejajar
lantai atas)
Jika tali pusat bertambah
panjang, pindahkah klem
hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva dan lahirkan
plasenta
Jika plasenta tidak lepas
stelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
1. Ulangi pemberian oksitosin
10 unit IM
2. Lakukan katerisasi
(gunakan teknik aseptic)
jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga menyiapkan
Dokumentasi
60 Lengkapi partograf (halaman
depan dan belakang), periksa
tanda-tanda vital dan asuhan
kala IV persalinan
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai
berikut :
Praktek
NO LANGKAH/TUGAS
1 2 UP
Lahirnya Bahu
Evaluasi
Dokumentasi
…………………………,
………………………………
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing
………………………………………………… ………………………………………………………….
PARTOGRAF
Petunjuk : Bacalah kasus berikut ini, kemudian buatkan partograf persalinan sesuai
dengan data-data yang ada
KASUS I
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 49
Ibu Sinta, 24 tahun, datang ke RSUD pukul 6 pagi tanggal 1 Februari 2020 dengan
alasan telah mengalami mules-mules sejak 3 jam yang lalu dan ketuban belm pecah.
Pemeriksaan menunjukan adanya 4 kontraksi dalam 10 menit, lamanya 35 detik;
penurunan kepala 3/5, DJJ 140 X/menit; TD 120/80 mmHg, suhu tubuh 37 0 C; nadi 84
X/menit. Pembukaan serviks 6 cm, tidak ada molase tulang kepala.
Hasil pemantauan lanjut DJJ, kontraksi dan nadi setiap 30 menit adalah sebagi berikut:
Sekitar pk. 09.00 ibu mengatakan mules dan ingin mengedan. Ada pengerluaran
cairan jernih pervaginam. HAsil pemeriksaan menunjukan terdapat 5 kontraksi
dalam 10 mnt lamanya 45 detik. DJJ 148 X/mnt, penurunan kepala 1/5. Dari hasil
periksa dalam ditemukan pembukaan lengkap, selaput ketuban telah pecah sehingga
teraba ranbut bayi dan tidak ada molase.
Ibu dibimbing untuk meneran secara benar dan efekti dan setelah 30 menit kemudian,
lahir secara spontan bayi laki-laki dengan berat badan 3.000 gram dengan panjang 50
cm. Dilakukan manajeman aktif kala III, placenta lahir lengkap 5 menit setelah bayi
lahir. Perineum hanya mengalami lecet dan tidak dijumpai robekan. Jumlah
perdarahan + 350 cc.
KASUS II
Ny. Ani, 23 tahun, hamil pertama, tanggal 14 Februari 2020 , Pukul 19.00 datang
dengan kontraksi yang dirasakan sejak 5 jam yang lalu, ketuban belum pecaH
Pada pemeriksaan di dapatkan: Suhu 36,5 0 C, nadi 88 X/mnt, tekanan darah 120/80
mmHg, kontraksi uterus 2 X 10 menit dengan lama 35 detik, penurunan kepala 3/5,
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 50
DJJ teratur 136 X/mnt. Hasil periksa dalam : pembukaan 4 cm, tidak teraba molase,
ketuban utuh.
Pukul 01.20 Ny. Ani inginmengedan,ketuban pecah jernih, penurunan kepala 1/5.
Perikasa dalam: pembukaan lengkap, ketuban tidak ada, teraba sutura saling
berdekatan.
Pk. 01.35 Ny. Ani melahirkan bayi perempuan dengan berat 3.200 gram dan panjang
48 cm. Perineum lecet tanpa ada ada robekan. Perdarahan + 250 cc.
Tujuan : Mahasiswa mmapu melakukan pemeriksaan Fisik pada bayi baru lahir
Persiapan Alat :
2. Spigmomanometer
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Metline
6. Ll
Langkah-langkah :
1. Melakukan informed consent; menjelaskan tujuan dan prosedur dalam
pemeriksaan fisik pada BBL
2 Mengkaji riwayat dari ibu / status ibu
Kajian Meliputi :
a. Faktor lingkungan
b. Faktor genetik
c. Faktor sosial
d. Faktor ibu dan perianal
e. Faktor neonatal
3 Menyiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan Susun peralatan secara ergonomis
4 Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di air mengalir, lalu pasang sarung tangan
5 Memastikan pencahayaan baik dan bayi dalam keadaan hangat
6 Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan meliputi
a. Warna kulit dan bibir
b. Aktifitas
c. Usaha nafas / tangis bayi
d. Ukuran keseluruhan
7 Menimbang berat badan bayi
8 Mengukur panjang badan bayi Dari puncak kepala sampai tumit
9 Melakukan pengukuran lingkar kepala pada diameter terbesar yaitu frontalis
oksipitalis
10 Melakukan pengukuran lingkar dada yang dilakukan dari daerah dada ke
punggung kembali ke dada melalui kedua puting susu
11 Melakukan pengukuran lingkar perut yang dilakukan bawah umbilicus ke pinggang
lalu kembali ke perut atas
12 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pernafasan
13 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital denyut jantung
14 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital suhu
15 Memeriksa daerah kepala meliputi
a. Ubun ubun
b. Sutura
Tingkat : ……………………………………………….
Dilakukan/
NO. Langkah-langkah tidak
dilakukan
1 Persiapan Alat :
a. Spigmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Metline
2 Melakukan informed consent; menjelaskan tujuan dan prosedur dalam
pemeriksaan fisik pada BBL
5 Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di air mengalir, lalu pasang
sarung tangan
17 Memeriksa telinga
a. Perhatikan bentuk dan posisinya
b. Perhatikan kesejajaran letak telinga jika ditarik garis khayal dari
mata
33 Mencuci tangan
JUMLAH
Penilai
(……………………….)
LATIHAN V
Langkah-langkahnya:
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Dekatkan alat
4. Pasang sampiran
5. Pasang sarung tangan
6. Memeriksa keadaan umum, tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital
7. Memeriksa kepala; rambut: distribusi, kerontokan, kebersihan, warna
8. Memeriksa mata; bentuk fungsi, konjungtiva: anemis/tidak, sclera:
ikterik/tidak, bentuk pupil
9. Memeriksa telinga; bentuk, fungsi kebersihan
10. Memeriksa Hidung; bentuk, fungsi, sinus, polip, kebersihan, nyeri, kebersihan
11. Memeriksa mulut; bentuk, mukosa bibir, kelembaban, keadaan gigi, reflex
menelan, kebersihan mulut
12. Memeriksa leher; bentuk, pergerakan leher, pembesaran tiroid, peningkatan
vena jugularis
13. Memeriksa bagian dada; ibu terlentang dengan kedua tangan disamping
a. Paru-paru; bentuk, irama nafas, bunyi nafas, frekuensi
b. Jantung; bunyi jantung, irama jantung
c. Payudara (breast) ; bentuk, hiperpigemntasi areola, nipple:
exverted/inverted/flat, kebersihan, ASI, bengkak, nyeri pada kedua
payudara
14. Memeriksa abdomen (uterus);
a. inspeksi: adanya luka/tidak, bila ada keadaan luka adakah tanda-tanda
infeksi, striae gravidarum
b. Auskultasi : bising usus
LATIHAN VI
Penggunaan pompa untuk memerah ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif
mengosongkan payudara
Reflek keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan kontak kulit ke kulit.
Ekonomis
Merangsang peningkatan produksi ASI
PIJAK OKSITOSIN
Manfaat:
Mengurangi bengkak
Mengurangi sumbatan ASI
Merangsang pelepasan hormon oksitosin (hormon yang berperan dalam
pengeluaran ASI)
Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin dapat Meningkatkan Produksi ASI
Selain melakukan teknik di atas ibu harus minum 6-8 gelas/ hari @ 250 cc agar
produksi ASI lancar dan ibu harus rileks (tidak boleh stress)
2. Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk dan jari tengah sekitar 1 cm
hingga 1,5 cm dari areola. Tempatkan ibu jari di atas areola
pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6. Posisi
jari seharusnya tidak berada di jam 12 dan jam 4.
4. Gulung menggunakan jari dan jari lainnya secara bersamaan. Gerakkan ibu jari
dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Perhatikan posisi
dari ibu jari dan jari lainnya. Posisi jari berubah pada tiap
gerakan mulai dari posisi Push/Dorong (jari terletak jauh di
belakang areola) hingga posisi Roll/Gulung (jari terletak di
sekitar areola).
5. Ulangi secara teratur hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara tepat,
Push (dorong), Roll (gulung).
6. Putar ibu jari dan jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat
memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan saat memerah
payudara kiri, gunakan tangan kiri dan saat memerah payudara kanan gunakan
tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun
berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya
Massage Stroke
Shake
WAKTU
1. Lampu
7. Wadah sekali pakai untuk instrument yang sudah dipakai dan sampah klinis
11. Forseps jaringan 12 inci atau tenaklum satu-gigi dengan ujung tumpul yang
steril
1. Sepanjang prosedur, harus diterapkan teknik “jangan menyentuh” (no touch
technique). Bagian dari sonde dan alat pemasangan yang sudah terisi yang masuk
ke dalam uterus jangan disentuh, bahkan dengan tangan yang sudah bersarung,
kapanpun. Dengan demikian, pemakaian sarung tangan yang bersih (non-steril)
sudah memadai.
3. Serviks dibersihkan dengan antiseptik dan dipegang dengan forseps atraumatik
12 inci (forseps Allis panjang sering digunakan). Tarikan ringan untuk meluruskan
kanalis uteroservikalis membantu pemasangan AKDR di fundus.
4. Sonde uterus dimasukkan dengan htai-hati untuk menentukan kedalaman dan
arah rongga uterus serta arah dan kepatenan kanalis servikalis apabila dijumpai
spasme/stenosis serviks, maka mungkin perlu dipertimbangkan pemberian
anestetik lokal dan dilatasi os serviks.
6. AKDR jangan berada di dalam alat pemasanga lebih dari beberapa menit karena
alat ini akan kehilangan “elastisitasnya” dan bentuknya akan berubah.
7. Tabung alat pemasanga secara hati-hati dimasukkan melalui kanalis servikalis,
AKDR dilepaskan sesuai instruksi spesifik untuk masing-masing alat kemudian
alat pemasang dikeluarkan.
8. Setelah pemasangan, dianjurkan untuk melakukan sonde kanalis ulang untuk
menyingkirkan kemungkinan AKDR terletak rendah. AKDR harus diletakkan di
fundus agar insidensi ekspulsi dan kehamilan rendah.
9. Benang AKDR harus dipotong dengan gunting panjang sampai sekitar 3 cm dan os
eksternus.
a. Gunakan speculum untuk melihat serviks dan lihat dengan jelas adanya benang
AKDR
b. Jepit benang (-benang) dengan kuat dekat os eksternus dengan forceps arteri
lurus.
c. Lakukan tarikan lembut kea rah bawah. Biasanya AKDR akan tertarik dengan
mudah dan dengan nyeri minimal. Apabila dijumpai tahanan, atau apabila pasien
merasa nyeri, hentikan tarikan dan
e. Jepit serviks dengan forceps jaringan dan lakukan terikan lembut untuk
meluruskan kanalis uteroservikalis.
f. Lanjutkan terikan pada benang dan keluarkan AKDR seperti biasa.
g. Kadang-kadang kita perlu memberikan anestesia lokal untuk mengurangi rasa
tidak nyaman saat pengeluaran.
Langkah-langkah :
NO LANGKAH / TUGAS
1. Mempersiapkan alat dan bahan
-
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan, menutup pintu dan jendela, memasang screen bila
perlu
4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki
6. Melepaskan pakaian bawah dan celana dalam klien dan sibak pakaian atas
klien
7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pot
8. Cuci tangan
9. Memakai sarung tangan bersih
10. Cari, raba daerah TFU, masase dari atas ke bawah secara perlahan dan
anjurkan tarik nafas Panjang
11. Vulva diguyur dengan air hangat bersih kemudian pot diambil
Dilakukan/
NO LANGKAH / TUGAS tidak dilakukan
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan, menutup pintu dan jendela,
memasang screen bila perlu
4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada
kaki
6. Melepaskan pakaian bawah dan celana dalam klien dan sibak
pakaian atas klien
7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pot
8. Cuci tangan
9. Memakai sarung tangan bersih
10. Cari, raba daerah TFU, masase dari atas ke bawah secara
perlahan dan anjurkan tarik nafas panjang
11. Vulva diguyur dengan air hangat bersih kemudian pot diambil
12. Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9 % :
- Labiya minora
- Labiya mayora
- Vestibulum
- Perineum
- Anus
Dilakukan satu kali usapan dari atas kebawah kemudian ganti
sampai bersih dan kapas dibuang kebengkok, letakkan sarung
tangan dalam larutan clorin 0,5 %
13. Untuk jahitan perineum/luka episiotomi :
- Ganti sarung tangan dengan yang steril
- Tekan dengan deppers sampai dengan tidak keluar
pus secara perlahan
- Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
- Keringkan dengan kassa
14. Keringkan daerah sekitar dengan tissue
15. Kenakan pembalut bersama celana dalam klien, ganti juga
pakaian klien
16. Sarung tangan dilepas dan letakkan dalam larutan clorin 0,5
%, klien dirapihkan
17. Rapihkan alat-alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH
…………………………,………………………………
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing
………………………………………………… ………………………………………………………….
Langkah-langkah
NO
Langkah-langkah
.
Dilakukan/tidak
NO. ASPEK PENILAIAN dilakukan
DAFTAR PUSTAKA