Anda di halaman 1dari 78

BUKU PANDUAN PRAKTIKUM

KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama Mahasiswa : ……………………………………


Tingkat : ……………………………………
NPM : ……………………………………

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
SEPTEMBER, 2021
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
ASASI MANUSIA

SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:

Nomor dan tanggal permohonan : EC00201821216, 16 Juli 2018

Pencipta
Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Kep.Mat., Sri Mulyanti,
Nama : M.Kep.,

Alamat : Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa Baregbeg,


Kecamatan Baregbeg, Tasikmalaya, Jawa Barat,
46274
Kewarganegaraan : Indonesia

Pemegang Hak Cipta


Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Kep.Mat., Sri Mulyanti,
Nama : M.Kep., , dkk

Alamat : Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa


Baregbeg, Kecamatan Baregbeg, Ciamis, Jawa
Barat, 46274
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Ciptaan : Buku Panduan/Petunjuk

Judul Ciptaan : Buku Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas

Tanggal dan tempat diumumkan untuk


: 27 April 2018, di Tasikmalaya
pertama kali di wilayah Indonesia atau di
luar wilayah Indonesia
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut
pertama kali dilakukan Pengumuman.
Nomor pencatatan : 000113259

adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.


Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA DIREKTUR JENDERAL
KEKAYAAN INTELEKTUAL

Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS. NIP.


196611181994031001
No Nama Alamat

Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa Baregbeg, Kecamatan
1
Kep.Mat. Baregbeg

2 Sri Mulyanti, M.Kep. Cikalang Girang RT/RW 004/004, Kahuripan, Tawang

LAMPIRAN PEMEGANG

No Nama Alamat

Neni Nuraeni, M.Kep., Ns., Sp. Dusun Ciwalung, RT/ RW 001/012, Desa Baregbeg, Kecamatan
1
Kep.Mat. Baregbeg

2 Sri Mulyanti, M.Kep. Cikalang Girang RT/RW 004/004, Kahuripan, Tawang

Program Studi D3
Keperawatan, Fakultas Ilmu
3 Jl. Tamansari Km 2,5, Tamansari PO.BOX. 115
Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Tasikmalaya
“ Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan
susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tigapuluh bulan,
sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umumnya mencapai empat puluh
tahun, dia berdoa, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri
nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku,
dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhoi; dan berilah aku kebaikan
yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada
Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.” (Q.S Al- Ahqaf : 15)

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Alloh ada pahala yang besar.” (Q.S Al-Anfal : 28)

‘Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (adam) dan darinya Dia
menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah
dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa
ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami-sitri)
bermohon kepada Alloh, Tuhan mereka (seraya berkata),”jika Engkau memberi kami
anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.” (Q.S Al-Araf : 189)

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 4


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohim
Assalammu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi bahwasannya atas nikamat dan
ijinnya buku praktikum keperawatan maternitas dapat terselesaikan. Tujuan
disusunnya buku ini untuk membantu mahasiswa dalam melakukan tindakan
keperawatan khususnya pada system reproduksi dengan metoda pembelajaran
praktikum di laboratorium secara daring sehingga mahasiswa dapat mengikuti
prosedur yang seharusnya.

Penyusunan buku praktikum ini tentunya masih jauh dari sempurna namun
diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun pasien yang menjadi sasaran
penerima asuhan keperawatan. Kamipun menyadari banyak kekuranganhya oleh
karena itu kami mengharapkan masukan dan kritikan untuk perbaikan kedepannya.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun buku panduan praktikum ini.
Demikian, semoga bermanfaat untuk kita semua.

Wassalammu’alaikum Wr.Wb.

Tasikmalaya, September 2021

Tim Penyusun

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 5


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….. 5


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. 6
VISI, MISI, DAN TUJUAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN ………………………………… 7
VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM D III KEPERAWATAN ……………………………... 8
Pendahuluan ………………………………………………………………………………………………. 9
Latihan I Pemeriksaan fisik pada ibu hamil …………………………………………………... 12
Latihan II Senam Hamil ………………………………………………………………………….. 15
Latihan III Pertolongan Persalinan dan partograf ………………………………………….. 16
Latihan IV Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir ………………………………………….. 54
Latihan V Pemeriksaan fisik pada Ibu Nifas ………………………………………………….. 60
Latihan VI Kombinasi Tehnik Marmet dan Pijat Oksitosin ……………………………… 62
Latihan VII Persiapan pemasangan dan pelepasan IUD …………………………………… 74
Latihan VIII Perawatan Luka Post SC dan Luka Perineum ………………………………... 78

DAFTAR PUSTAKA

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 6


VISI, MISI, DAN TUJUAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

VISI

“Menjadi fakultas yang unggul dan terkemuka tingjat global pada tahun 2035”

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan kesehatan yang berkualitas


2. Menyelenggarakan penelitian kesehatan dengan prinsip kebebasan berpikir
ilmiah
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan Al-Islam
Kemuhammadiyahan yangmengintegrasikan penyelenggaraan Tri Dhama
Perguruan Tinggi
5. Menyelenggarakan kerjasama dalam meningkatkan kualitas pendidikan
kesehatan

TUJUAN

1. Menghasilkan peserta didik menjadi sarjana muslim yang beriman dan


bertaqwa, berakhlak Mulia, memiliki kemampuan akademik dan/atau
profesional, dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama,adil,dan
makmur yang diridhoi Alloh SWT
2. Meningkatkan kegiatan pengetahuan penelitian kesehatan sebagai landasan
penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam
bidang kesehatan
3. Menghasilkan, mengamankan,mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan dalam skala nasional dan internasional
4. Mewujudkan pengelolaan yang terencana, terorganisir, produktif, efektif,
efesien dan terpercaya
5. Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam
lingkup nasional dan internasional untuk pengembangan pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 7


VISI, MISI, DAN TUJUAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN

VISI

Menjadi Penyelenggara Diploma 3 Keperawatan yang unggul dan islami berbasis


keperawatan klinik di tingkat nasional pada tahun 2019

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan dengan keunggulan keperawatan klinik yang


berlandaskan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
2. Menyelenggarakan penelitian di bidang keperawatan.
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat yang berkesinambungan.

TUJUAN

1. Menghasilkan peserta didik menjadi ahli madya keperawatan muslim yang


beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, yang memiliki kemampuan akademik dan
beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhoi
Alloh SWT.
2. Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah yang unggul dalam keperawatan
klinik.
3. Terlaksananya pengabdian masyarakat dan publikasi ilmiah yang unggul dalam
keperawatan klinik.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 8


PENDAHULUAN

Mata Kuliah ini menguraikan tentang konsep dasar obstetrik ginekologi, konsep dasar
keperawatan maternitas, asuhan keperawatan ibu hamil, persalinan, bayi baru lahir
dan ibu nifas baik fisiologis maupun patologis, bedah kebidanan, keluarga berencana
dalam konteks keluarga, kesehatan perempuan pada masa subur sampai dengan masa
menopause dan gangguan sistem reproduksi. Proses pembelajarannya melalui proses
belajar praktikum di laboratorium secara daring untuk melengkapi metode
pembelajaran secara daring pula.

Capaian Pembelajaran Mata kuliah ini, diharapkan :


1. Menguasai konsep asuhan keperawatan klien dalam rentang sehat-sakit berbagai
tingkat usia (CP.P9)
2. Mampu memberikan asuhan keperaawtan kepada individu, keluarga dan kelompok
baik sehat, sakit dan kegawatdaruratan dengan memperhatikan aspek bio-psiko-sosial
kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan klien sesuai standard
asuhankeperawatan (CP.KK1)
3. Mampu mengelola asuhan keperaawtan sesuai kewenangan klinis (CP. KK2)
4. Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta metode
yang sesuai dan dipilih dari beragam metode yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisa data (CP.KU1)
5. Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur (CP.KU2)

Sesuai dengan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Srudi D III Keperawatan, yaitu:
1. Pengetahuan :
P1 Menguasai konsep anatomi fisiologi tubuh manusia, patologi dan patofisiologi
kelainan struktur dan fungsi tubuh, gizi, mikrobiologi, parasitology dan farmakologi
P7 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/praktek keperawatan
yang dilakukannya secara mandiri atau berkelompok
P9 Menguasai jenis, manfaat dan manual penggunaan alat kesehatan
P10 Menguasai konsep dan prinsip sterilisasi dan desinfektan alat

2. Keterampilan Khusus :
KK1 Mampu memberikan asuhan kepada individu,keluarga dan kelompok baik
sehat,sakit dan kegawat daruratan dengan memperhatikan aspek bio, psiko,
sosi,kultural dan spiritual yang menjamin keselamatan pasien sesuai standar askep
dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah tersedia

KK4 Mampu memilih dan menggunakan peralatan keperawatan dalam memberikan


askep sesuai dengan standar askep

KK5 Mampu mengumpulkan data, menganalisa dan merumuskan, mendokumentasikan


dan menyajikan informasi asuhan keperawatan

KK6 Mampu memberikan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pola hidup sehat
klien dan menurunkan angka kesakitanKeterampilan Umum

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 9


3. Keterampilan Umum
KU1 Menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dengan menganalisis data serta metode
yang sesuai dan dipilih dari beragam metode yang sudah maupun belum baku
dengan menganalisa data

KU2 Menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur

KU3 Mmemecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan
bidang keahlian terapannya, didasrkan pada pemikiran logis dan inovatif ,
dilaksanakan dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri

4. Sikap
S1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

S2 Menjungjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,


moral dan etika

S3 Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik

S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta


pendapat atau temuan orisinil orang lain

S11 Mampu bertanggung gugat terhadap praktik professional meliputi kemampuan


menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan professional sesuai
dengan lingkup praktik dibawah tanggungjawabnya dan hokum/peraturan
perundangan

S12 Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia

S13 Memiliki sikap menghormati hak privasi, niali budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhankeperawatan
dan kesehatan yang diberikan, serta tanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai
lingkup tanggungjawabnya

A. Tindakan Perawatan/Skill

TINDAKAN PERAWATAN/SKILL METODE


I. Pemeriksaan fisik ibu hamil Luring
II. Senam Hamil Daring
III. Membantu pertolongan persalinan dan partograf Luring
IV. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir; APGAR SCORE, Daring
Mengukur BB, PB, LK, LLA, LD dan lingkar abdomen
V. Pemeriksaan fisik pada ibu nifas/postpartum Luring
VI. Kombinasi pijat oksitosin dan teknik marmet Luring
VII. Persiapan Pemasangan dan pelepasan IUD Daring
VIII. Perawatan luka postoperasi dan perineum Daring

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 10


B. Daftar Kelompok Mahasiswa

Kelompok A Kelompok B

A1 : NIM E2014401001 s/d E2014401007 B1 : NIM E2014401021 s/d E2014401027

A2: NIM E2014401008 s/d E2014401014 B2 : NIM E2014401028 s/d E2014401034

A3 : NIM E2014401015 s/d E2014401020


B1 : NIM E2014401035 s/d E2014401040

C. Jadwal Praktikum
Waktu Praktikum di mulai dari jam 08.00 – 14.00 WIB

KLP 3 NOV 6 NOV 10 NOV 13 NOV


A LURING DARING LURING DARING
TINDAKAN : I, III TINDAKAN: VIII,IV TINDAKAN : TINDAKAN:
08.00 – 10.00A1 V, VI II, VII
10.00 – 12.00A2 08.00 – 10.00A1
12.00 – 14.00A3 10.00 – 12.00A2
12.00 – 14.00A3

B DARING LURING DARING LURING


TINDAKAN: VIII,IV TINDAKAN : I, III TINDAKAN: TINDAKAN :
II, VII V, VI
08.00 – 10.00B1
10.00 – 12.00B2 08.00 – 10.00B1
12.00 – 14.00B3 10.00 – 12.00B2
12.00 – 14.00B3

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 11


LATIHAN I
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL

Kompotensi : Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik pada ibu


hamil

Persiapan
1 Cuci tangan
2 Siapkan alat : selimut, fetoscope (Linex/monoaural atau doppler)
  dan set pemeriksaan fisik
3 Menyiapkan lingkungan : privacy & keamanan klien
4 Menyiapkan klien
   
Pelaksanaa
n  
1 Penampilan umum : kebersihan, kesadaran, postur tubuh
2 Tanda vital : TD, nadi, respirasi dan suhu
3 BB ( sebelum hamil dan saat ini ) & TB
4 Kepala : kebersihan, massa, kerontokan rambut
5 Muka: cloasma gravidarum, mata, hidung, telinga dan mulut
6 Leher : JVP, kel tyroid
Dada : jantung, paru, payudara (putting, kebersihan, pengeluaran
7 kolostrum)
8 Abdomen :
  a. Inspeksi : linea nigra dan striae gravidarum
  b. Auskultasi : Bising usus
  b. Palpasi : keempat kuadran abdomen, Kandung kemih, TFU*
  Ukur TFU dengan metode Mc. Donal:
1) Letakan angka nol metline tepat di atas simpisis dan tarik
  sampai ke fundus uterus atau dari fundus uterus ke atas simpisis
  2) Lihat angka pada metline pada bagian fundus uteri
  3) Dokumentasikan
  Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan Leopold
  Lakukan manuveur Leopold I
  1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 12
  2. Letakkan kedua belah telapak tangan di bagian fundus uteri klien
3. Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung jari untuk
  menentukan apa yang ada di bagian fundus uteri
  4. Tentukan apa yang ada di bagian fundus
 
  Lakukan manuveur Leopold II
  1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
2. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen
  klien
  3. Pertahankan letak uterus denganmenggunakan tangan yang satu
4. Gunakan tangan yang lain untuk melakukan palpasi uterus disisi
  yang lain
  5. Tentukan dimana letak punggung janin
 
  Lakukan manuveur Leopold III
  1. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
2. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen
  klien tepat diatas simphisis
  3.   Anjurkan klien untuk menarik dalam dan menghembuskannya
4. Tekan jari tangan ke bawah secara perlahan dan dalam sekitar
  bagian presentasi,pada saat klien menghembuskan nafas
5. Tentukan bagian apa yang menjadi presentasi
 
  Lakukan manuveur Leopold IV
  1. Posisi pemeriksa menghadap ke kaki klien
  2. Letakkan kedua belah telapak tangan di kedua sisi abdomen
3. Gerakkan jaritangan secara perlahan ke sisi bawah abdomen ke
  arah pelvis
  4. Tentukan letak dari bagian presentasi tersebut
  5. Evaluasi perasaan klien
  c. Lakukan auskultasi DJJ
  d. Lakukan perkusi pada keempat kuadran abdomen
   
9 Genetalia dan anus
a. Vulva, vagina : kebersihan, tanda chadwicks, edema, varises &
  flour albus
  b. Anus : hemoroid
10 Ekstremitas
  a.Atas : kekuatan otot, rentang gerak sendi, oedema
b. Bawah : kekuatan otot, rentang gerak, oedema,varises, refleks
  patela, tanda human
11 Rapihkan ibu dan alat
12 Cuci tangan
13 Dokumentasikan semua hasil pemeriksaan fisik

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 13


HASIL PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL

A. Identitas Pasien
Nama Pasien :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :

B. Pemeriksaan Fisik
Berat Badan : Kg Tinggi Badan : Cm
Tanda-tanda Vital ; Tekanan Darah mmHg, Nadi x/m, Suhu
o
C
Respirasi x/m
HPHT :
Taksiran Partus :
Pemeriksaan Head To Toe :

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 14


…………………………,
………………………………
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing

………………………………………………… ………………………………………………………….

LATIHAN II
SENAM HAMIL

A. Tujuan

1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, panggul yang


berhubungan dengan proses persalinan
2. Membentuk sikap tubuh
3. Relaksasi tubuh
4. Membantu ibu saat mengejan

B. Syarat
1. Mintalah nasehat kepada petugas kesehatan sebelum melakukan/mengikuti senam hamil
2. Senam hamil mulai dilakukan setelah umur kehamilan 22 minggu
3. Lakukan secara teratur, disiplin dalam batas-batas kemampuan fisik

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 15


LATIHAN III
PROSEDUR PERTOLONGAN PERSALINAN

A. Tujuan : Mahasiswa mampu mempraktekkan pertolongan persalinan


B. Alat, Bahan dan Perlengkapan
1. Alat:
Troly 3 tingkat, berisi:

o Partus set : bak stenlis berpenutup berisi :2 klem kocher,gunting tali


pusat,gunting episiotomi,benang tali pusat,nelaton kateter,klem ½
kocher,2 pasang sarung tangan DTT atau steril,kassa spuit 3 ml.
o Hecting set : bak stenlis berpenutup berisi :spuit 10 ml atau 5
ml,pincet,nald fowder atau pegangan jarum, 2 jarum jahit uk 9 dan
11,benang chromic uk 2,0 atau 3,0,1 pasang sarung DTT dan 1 kain bersih.
o Untuk pemeriksaan TTV,DJJ: tensimeter, stetoskop, termometer,fetoskop.
o Alat Resusitasi bayi : sungkup, pengisap lendir, ambu bag

2. Obat dan bahan :


o Uterustonika,Lidocain,Vit.K1
o Vaksin Hepatitis B
o Salep mata Antibiotik
o Obat gawat darurat kebidanan : MGSo4,
o Infus set dan Cairan infus
o Betadin
o Kasa steril,kapas alkohol dan kapas cebok
o Spuit 1 ml, 3 ml, 5 ml, 10 ml

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 16


o Larutan Klorin
o Deterjen dan sabun cuci tangan
o Partograf, formulir rujukan, Atk

3. Perlengkapan :
 Perlak
 3 buah tempat sampah
 1 buah ember
 Tempat plasenta
 Lampu sorot
 Perlengkapan perlindungan diri : celemek, pelindung muka
 Alat tenun : perlengkapan ibu &bayi, handuk, alas bokong
 2 bh Waskom plastik
 Metlin dan timbangan bayi

A. Prosedur Tindakan
a. Persiapan
Siapkan perlengkapan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah
secara ergonomis

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 17


b. Langkah-Langkah Tindakan

NO LANGKAH KERJA GAMBAR


I. MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA II
1 Dengar dan lihat adanya tanda
persalinan II :
 Ibu merasakan ada
dorongan kuat untuk
meneran
 Ibu merasakan tekanan yang
semakin kuat pada rektum
dan vagina
 Perineum tampak menonjol
 Vulva dan sfingter ani
membuka

II. MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN


2. Pastikan kelengkapan
peralatan, bahan dan obat-
obatkan esensia untuk
menolong persalinan dan
menatalaksana komplikasi ibu
dan bayi baru lahir. Untuk
asuhan bayi baru lahir tau
resusitasi, siapkan:
 Tempat datar, rata, bersih,
kering dan hangat
 3 handuk/ kain bersih dan
kering (termasuk ganjal
bahu bayi)
 Alat penghisap lender
 Lampu sorot 60 watt
dangan jarak 60 cm dari
bayi
Untuk ibu :
 Menggelar kain di perut
bawah ibu
 Menyiapkan oksitosin 10
unit
 Alat suntik steril sekali
pakai di dalam partus set

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 18


3. Pakai celemek plastik atau dari
bahan yang tidak tembus cairan

4. Melepaska dan menyimpan


semua perhiasan yang dipakai,
cuci tangan dengan sabun dan
air bersih mengalir kemudian
keringkan tangan dengan tissue
atau handuk pribadi yang
bersih dan kering.

5. Pakai sarung tangan DTT yang


akan digunakan untuk periksa
dalam

6. Masukan oksitosin ke dalam


tabung suntik (gunakan tangan
yang memakai sarung tangan
DTT atau steril dan pastikan
tidak terjadi kontaminasi pada
alat suntik)

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 19


III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK

7. Membersihkan vulva dan


perineum, menyekanya dengan
hati-hati dari depan ke
belakang menggunakan kapas
yang di basahi air DTT.
 Jika introitus vagina
perineum atau anus
terkontaminasi tinja,
bersikan dengan seksama
dari arah depan ke belakang
 Buang kapas yang kotor ke
dalam wadah yang tersedia
 Ganti sarung tangan jika
terkontaminasi dan rendam
dalam larutan klorin 0,5 %
→ langkah #9. Pakai sarung
tangan DTT/steril untuk
melaksanakan langkah
lanjutan
8 Lakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan
lengkap.

 Bila selaput ketuban belum


pecah dan pembukaan
sudah lengkap, maka
lakukan amniotomi

9 Dekontaminasi sarung tangan


dan cuci tangan
 Celupkan tangan yang
masih memakai sarung
tangan ke dalam larutn
klorin 0,5 % kemudian
lepaskan dan rendam dalam
keadaan terbalik slama 10
menit
 Cuci kedua tangan setelah
sarung tangan dilepas

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 20


10 Periksa denyut jantung janin
setelah kontraksi uterus
selesai pastikan DJJ masih
dalam batas normal (120-
160x/menit)
 Mengambil tindakan yang
sesuai jika DJJ tidak normal
 Mendokumentasikan hasil-
hasil peeriksa dalam, DJJ
dan semua temuan
pemeriksaan dan asuhan
yang diberikan ke dalam
partograf

IV. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES


BIMBINGAN MENERAN
11 Beritahukan bahwa pembukaan
sudah lengkap dan keadaan
janin cukup baik, kemudian
bantu ibu menemukan posisi
yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya.
 Tunggu hingga timbul
kontraksi atau rasa ingin
meneran, lanjutkan
pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin
(ikuti pedoman pelaksanaan
fase aktif) dan
dokumentasikan semua
temuan yang ada
 Jelaskan pada anggota
keluarga tentang peran
mereka untuk mendukung
dan member semangat pada
ibu dan meneran secara
benar

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 21


12 Minta bantuan keluarga untuk
menyiapkan posisi ibu untuk
meneran atau kontraksi yang
kuat. Pada kondisi ini, ibu
diposisikan setengah duduk
atau posisi lain yang diinginkan
dan pastikan ibu merasa
nyaman.

13 Laksanakan bimbingan
meneran pada saat ibu merasa
ingin meneran atau kontraksi
yang kuat:
 Bimbing ibu agar dapat
meneran secara benar dan
efektif
 Dukung dan beri semangat
pada saat menerandan
perbaiki cara meneran
apabila caranya tidak sesuai
 Anjurkan ibu untuk
beristirahat diantara
kontraksi
 Anjurkan keluarga
memberi dukungan dan
semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan
cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi
uterus selesai
 Segera rujukjika bayi belum
atau tidak akan segera lahir
setelah pembukaan lengkap
dan dipimpin meneran ≥
120 menit (2 jam) pada
primigravida atau ≥ 60
menit (1jam) pada
multigravida

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 22


14 Anjurkan ibu untuk berjalan,
berjongkok, atau mengambil
posisi yang nyaman, jika ibu
belum merasa ada dorongan
untuk meneran dalam 60 menit.

V. PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI


15 Letakkan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) di perut
ibu, jika kepala bayi telah
membuka vulva dengan
diameter 5-6 cm

16 Letakkan kain bersih yang


dilipat 1/3 bagian di bawah
bokong ibu

17 Buka tutup partus set dan


perhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan

18 Pakai sarung tangan DTT pada


kedua tangan

VI.PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN BAYI

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 23


19 Setelah tampak kepala bayi
dengan diameter 5-6 cm
membuka vulva, maka lindungi
perineum dengan satu tangan
yang dilapisi kain bersih dan
kering. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan
membantu lahirnya kepala.
Anjurkan ibu untuk meneran
perlahan atau bernafas cepat
dan dangkal.
20 Periksa kemungkinan adanya
lilitan tali pusat dan ambil
tindakan yang sesuai jika hal itu
terjadi, dan segera lanjutkan
proses kelahiran bayi
 Jika tali pusat melilit leher
secara longgar, lepaskan
lewat bagian atas kepala
bayi
 Jika tali pusat melilit leher
secara kuat, klem tali pusat
di dua tempat dan potong
diantara dua klem tersebut.

21 Setelah kepala lahir, tunggu


putaran paksi luar secara
spontan

Lahirnya Bahu
22 Setelah putaran paksi luar
selesai, pegang kepala bayi
secara biparietal. Anjurkan ibu
untuk meneran saat kontraksi.
Dengan lembutgerakkan kepala
kea rah bawah dan distal
hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan
kemudian gerakkan kea rah
atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 24
Lahirnya Badan dan Tungkai
23 Setelah kedua bahu lahir, geser
tangan bawah untuk menopang
kepala dan bahu. Gunakan
tangan atas untuk menelusuri
dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.

24 Setelah badan dan lengan lahir,


penelusuran tangan atas
berlanjut ke punggung, bokong,
tungkai dan kaki. Pegang kedua
mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kaki dan pegang kedua
kaki dan pegang kedua kaki
dengan melingkarkan ibu jari
pada satu sisi dan jari-jari
lainnya pada sisi yang lain agar
bertemu dengan jari telunjuk

VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR


25 Lakukan penilaian (selintas)
 Apakah bayi cukup
bulan?
 Apakah bayi menangis
kuat dan atau bernafas
tanpa kesulitan?
 Apakah bayi bergerak
dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah
“TIDAK”, lanjut ke langkah
resusitasi pada bayi baru lahir
dengan asfiksia
Bila semua jawaban adalah
“YA”, lanjut ke 26

26 Keringkan tubuh bayi


Keringkan bayi mulai dari
muka, kepala dan bagian tubuh
lainnyak kecuali bagian tangan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 25


tanpa membersihkan verniks.
Ganti handuk basah dengan
handuk/ kain yang kering.
Biarkan bayi di atas perut
bagian bawah ibu

27 Periksa kembali uterus untuk


memastikan hanya satu bayi
yang lahir (hamil tunggal) dan
bukan kehamilan ganda
(gemeli)

28 Beritahu ibu bahwa ia akan di


suntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 26


29 Dalam waktu 1 menit setelah
bayi lahir, suntikan oksitosin 10
unit IM (intramuskuler)di 1/3
paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin)

30 Setelah 2 menit sejak bayi


(cukup bulan) lahir, pegang tali
pusat dengan satu tangan pada
sekitar 5 cm dari pusar bayi,
kemudian jari telunjuk dan jari
tengah tangan lain menjepit tali
pusat dan geser hingga 3 cm
proksimal dari pusat bayi. Klem
tali pusat pada titik tersebut
tahan klem ini pada posisinya,
gunakan jari telunjuk dan
tengah tangan lain untuk
mendorong isi tali pusat ke
arah ibu (sekitar 5cm) dan klem
tali pusat pada sekitar 2cm
distal dari klem pertama

31 Pemotongan dan pengikatan


tali pusat :
 dengan satu tangan, pegang
tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi)dan
lakukan pengguntingan tali
pusat diantara 2 klem
tersebut
 Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau seteril
pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali
benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya
 Lepaskan klem dan
masukan dalam wadah yang
telah disediakan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 27


32 Letakkan bayi tengkurap
didada ibu untuk kontak kulit
ibu-bayi. Luruskan bahu
sehingga dada bayi menempel
di dada ibunya. Usahakan
kepala bayi lberada di antara
payudara ibu dengan posisi
lebih rendah dari putting susu
atau areola mamae.

 Selimuti ibu-bayi dengan


kain kering dan hangat,
pasang topi dikepala bayi
 Biarkan bayi melakukan
konta kulit ke kulit di dada
ibu paling sedikit 1 jam
 Sebagian besar bayi akan
berhasil melakukan inisiasi
menyus dini dalam waktu
30-60 menit. Menyusu
untuk pertama kali akan
berlangsung sekitar 10-15
menit. Bayi cukup menyusu
dari satu payudara
 Biarkan bayi berada di dada
ibu selama 2 jam walaupun
bayi sudah berhasil
menyusu

VIII. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA TIGA


33 Pindahkan klem pada tali pusat
hingga berjarak 5 – 10 cm dari
vulva

34 Letakan satu tangan diatas kain


pada perut ibu, di tepi atas
simpisis,untuk mendeteksi,
tangan lain menegakan tali
pusat

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 28


35 Setelah uterus berkontraksi,
tegakan tali pusat ke arah
bawah sambil uterus ke arah
belangan – atas (dorso-kranial )
secara hati-hati (untuk
mencegah inversio uteri)jika
plasenta lahir setelah 30-40
detik ,hentikan penegangan tali
pusat dan tunggu hingga timbul
kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas
 jika uterus tida segera
berkontraksi,minta
ibu,suami atau anggota
keluarga untuk melakukan
stimulasi puting susu

Mengeluarkan Plasenta
36 Bila pada penekanan bagian
bawah dinding depan uterus
kea rah dorso cranial ternyata
tidak diikuti dengan pergeseran
tali pusat kea rah distalmaka
lanjutkan dorongan kea rah
cranial hingga plasenta dapat
dilahirkan
 Ibu boleh meneran tetapi
tali pusat hanya
ditegangkan (jangan ditarik
secara kuat terutama jika
uterus tak berkontraksi)
sesuai dengan sumbu jalan
lahir (kearah bawah sejajar
lantai atas)
 Jika tali pusat bertambah
panjang, pindahkah klem
hingga berjarak sekitar 5-10
cm dari vulva dan lahirkan
plasenta
 Jika plasenta tidak lepas
stelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
1. Ulangi pemberian oksitosin
10 unit IM
2. Lakukan katerisasi
(gunakan teknik aseptic)
jika kandung kemih penuh
3. Minta keluarga menyiapkan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 29


rujukan
4. Ulangi tekanan dorso
cranial dan penegangan tali
pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir
dalam 30 menit sejak bayi
lahir atau terjadi
perdarahan maka segera
lakukan plasenta manual

37 Saat plasenta muncul di


introitus vagina,lahirkan
plasenta dengan kedua tngan.
Pegang dan putar plasenta
hingga selaput ketuban terpilin
kemudian lahirkan dan
tempatkan plasenta pada
wadah yang telah disediakan
 Jika selaput ketuban robek
pakai sarung tangan DTT
atau seteril untuk
melakukan eksplorasi sisa
selaput kemudian gunakan
jari-jari tangan atau klem
DTT atau steril untuk
mengeluarjkan bagian
selaput yang tertinggal

Rangsang Taktil (Masase) Uterus


38 Segera setelah plasenta dan
selaput ketuban lahir lakukan
masase uterus, letakan telapak
tangan di fundus dan lakukan
masase dengan gerakan
melingkar dan lembut hingga
uterus berkontraksi (fundus
terasa keras)
 Lakukan tindakan yang
diperlukan jika uterus
berkontraksisetelah 15
detik masase

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 30


IX. MENILAI PERDARAHAN
39 Periksa kedua sisi plasenta
(maternal-fetal) pastikan
plasenta telah dilahirkan
lengkap.
Masukkan plasenta ke dalam
kantung plastik atau tempat
khusus.

40 Evaluasi kemungkinan laserasi


pada vagina dan perineum.
Lakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan
perdarahan

Bila ada robekan yang


menimbulkan perdarahan aktif,
segera lakukan penjahitan

41 Celupkan kedua tangan yang


memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5%, bilas
kedua tangan tersebut dengan
air DTT dan keringkan dengan
kain yang bersih dan kering

X. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA PERSALINAN


42 Pastikan uterus berkontraksi
dengan baik dan tidak terjadi
perdarahan pervaginam.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 31


Evaluasi
43 Pastikan kandung kemih
kosong dan uterus berkontraksi

44 Ajarkan ibu, keluarga cara


melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi

45 Evaluasi dan estimasi jumlah


kehilagan darah

46 Memeriksa nadi ibu dan


pastikan keadaan umum ibu
baik
47 Pantau keadaan bayi dan
pastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik (40-60 kali/menit)
 Jika bayi sulit bernafas,
merintih atau retraksi,
diresusitasikan dan segera
rujuk ke rumah sakit
 Jika bayi nafas terlalu cepat
atau sesak nafas segera
rujuk ke RS rujukan
 Jika kaki teraba dingin,
pastikan ruangan hangat.
Lakukan kembali kontak
kulit ibu-bayi dalam satu
selimut

Kebersihan dan Keamanan


48 Bersihkan ibu dari paparan
darah dan cairan ketuban
menggunakan air DTT.
Bersihkan cairan ketuban,
lendir dan darah diranjang atau
sekitar ibu berbarng. Bantu ibu
memakai pakaian yang bersih
dan kering

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 32


49 Pastikan ibu merasa nyaman.
Bantu ibu memberikan ASI.
Anjurkan keluarga untuk
memberikan ibu minuman dan
makanan yang diinginkannya

50 Dekontaminasi tempat bersalin


dengan larutan klorin 0,5%

51 Tempatkan semua peralatan


bekas pakai dalam larutan
klorin o,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci
dan bilas peralatan setelah
didekontaminasi.

52 Celupkan sarung tangan kotor


kedalam larutan klorin 0,5%,
balikan bagian dalam keluar
dan rendam dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.

53 Cuci kedua tangan dengan


sabun dan air mengalir,
kemudian keringkan denga
tissue atau handuk pribafi yang
bersih dan kering

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 33


54 Pakai sarung tangan
bersih/DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik bayi

55 Dalam satu jam pertama, beri


tetes mata profilaksis infeksi,
vitamin K1 IM dipaha hiri
bawah lateral, pemeriksaan
fisik bayi baru lahir, pernafasan
bayi normal (40-60 kali/ menit)
dan temperature tubuh (normal
36,5-37,5 oC), setelah satu jam
pemberian VIT K berikan HBO

56 Pemberian HBO setelah 1 jam


pemberian Vit. K

57 Memeriksa nadi ibu dan


keadaan kandung kemiih setiap
15 menit selama 1 jam pertama
pasca persalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca
persalinan.
 Memeriksa suhu tubuh ibu
sekali setiap selama 2 jam
pertama pasca persalinan.
 Melakukan tindakan yang
sesuai untuk temuan yang
tidak normal

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 34


58 Lepaskan sarung tangan dalam
keadaan terbalik dan rendam di
dalam larutan kloron 0,5%
selama 10 menit

59 Cuci kedua tangan dengan


sabun dan air mengalir,
kemudian keringkan denga
tissue atau handuk pribafi yang
bersih dan kering

Dokumentasi
60 Lengkapi partograf (halaman
depan dan belakang), periksa
tanda-tanda vital dan asuhan
kala IV persalinan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 35


DAFTAR TILIK

Nama Keterampilan : Asuhan Persalinan Normal

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai
berikut :

1. Perlu Perbaikan : Langkah tidak dikerjakan atau tidak dikerjakan dengan


benar atau tidak sesuai dengan urutan langkah kerja
2. Mampu : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi
kurang tepat dan atau pelatih perlu mmbantu atau
mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tep[at tanpa ragu-ragu
atau tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang ilakukan tidak sesuai
dengan situasi yang dihadapi

Praktek
NO LANGKAH/TUGAS
1 2 UP

A. MENGENALI TANDA GEJALA KALA II

1. Dengar dan lihat adanya tanda persalinan II :

 Ibu merasakan ada dorongan kuat untuk meneran


 Ibu merasakan tekanan yang semakin kuat pada
rektum dan vagina
 Perineum tampak menonjol
Vulva dan sfingter ani membuka

B. MENYIAPKAN PERALATAN PERSALINAN

2 Pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat-


obatkan esensia untuk menolong persalinan dan
menatalaksana komplikasi ibu dan bayi baru lahir.
Untuk asuhan bayi baru lahir tau resusitasi, siapkan:

 Tempat datar, rata, bersih, kering dan hangat


 3 handuk/ kain bersih dan kering (termasuk
ganjal bahu bayi)

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 36


 Alat penghisap lender
 Lampu sorot 60 watt dangan jarak 60 cm dari
bayi
Untuk ibu :

 Menggelar kain di perut bawah ibu


 Menyiapkan oksitosin 10 unit
 Alat suntik steril sekali pakai di dalam partus set
3 Pakai celemek plastik atau dari bahan yang tidak
tembus cairan

4 Melepaska dan menyimpan semua perhiasan yang


dipakai, cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir kemudian keringkan tangan dengan tissue
atau handuk pribadi yang bersih dan kering.

5 Pakai sarung tangan DTT yang akan digunakan untuk


periksa dalam

6 Masukan oksitosin ke dalam tabung suntik (gunakan


tangan yang memakai sarung tangan DTT atau steril
dan pastikan tidak terjadi kontaminasi pada alat
suntik)

C. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik

7 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya


dengan hati-hati dari depan ke belakang
menggunakan kapas yang di basahi air DTT.

 Jika introitus vagina perineum atau anus


terkontaminasi tinja, bersikan dengan seksama
dari arah depan ke belakang
 Buang kapas yang kotor ke dalam wadah yang
tersedia
 Ganti sarung tangan jika terkontaminasi dan
rendam dalam larutan klorin 0,5 % → langkah #9.
Pakai sarung tangan DTT/steril untuk
melaksanakan langkah lanjutan
8 Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
pembukaan lengkap.

 Bila selaput ketuban belum pecah dan


pembukaan sudah lengkap, maka lakukan
amniotomi
9 Dekontaminasi sarung tangan dan cuci tangan

 Celupkan tangan yang masih memakai sarung


tangan ke dalam larutn klorin 0,5 % kemudian
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 37
lepaskan dan rendam dalam keadaan terbalik
slama 10 menit
 Cuci kedua tangan setelah sarung tangan dilepas
10 Periksa denyut jantung janin setelah kontraksi
uterus selesai pastikan DJJ masih dalam batas
normal (120-160x/menit)

 Mengambil tindakan yang sesuai jika DJJ tidak


normal
 Mendokumentasikan hasil-hasil peeriksa dalam,
DJJ dan semua temuan pemeriksaan dan asuhan
yang diberikan ke dalam partograf

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 38


D. MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN

11 Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan


keadaan janin cukup baik, kemudian bantu ibu
menemukan posisi yang nyaman dan sesuai dengan
keinginannya.

 Tunggu hingga timbul kontraksi atau rasa ingin


meneran, lanjutkan pemantauan kondisi dan
kenyamanan ibu dan janin (ikuti pedoman
pelaksanaan fase aktif) dan dokumentasikan
semua temuan yang ada
 Jelaskan pada anggota keluarga tentang peran
mereka untuk mendukung dan member
semangat pada ibu dan meneran secara benar
12 Minta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi
ibu untuk meneran atau kontraksi yang kuat. Pada
kondisi ini, ibu diposisikan setengah duduk atau
posisi lain yang diinginkan dan pastikan ibu merasa
nyaman.

13 Laksanakan bimbingan meneran pada saat ibu


merasa ingin meneran atau kontraksi yang kuat:

 Bimbing ibu agar dapat meneran secara benar


dan efektif
 Dukung dan beri semangat pada saat
menerandan perbaiki cara meneran apabila
caranya tidak sesuai
 Anjurkan ibu untuk beristirahat diantara
kontraksi
 Anjurkan keluarga memberi dukungan dan
semangat untuk ibu
 Berikan cukup asupan cairan per-oral (minum)
 Menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai
 Segera rujukjika bayi belum atau tidak akan
segera lahir setelah pembukaan lengkap dan
dipimpin meneran ≥ 120 menit (2 jam) pada
primigravida atau ≥ 60 menit (1jam) pada
multigravida
14 Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau
mengambil posisi yang nyaman, jika ibu belum
merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.

E. PERSIAPAN PROSES KELAHIRAN BAYI

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 39


15 Letakkan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi)
di perut ibu, jika kepala bayi telah membuka vulva
dengan diameter 5-6 cm

16 Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di


bawah bokong ibu

17 Buka tutup partus set dan perhatikan kembali


kelengkapan alat dan bahan

18 Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 40


Lahirnya Kepala

19 Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm


membuka vulva, maka lindungi perineum dengan
satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya
kepala. Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau
bernafas cepat dan dangkal.

20 Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan


ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan
segera lanjutkan proses kelahiran bayi

 Jika tali pusat melilit leher secara longgar,


lepaskan lewat bagian atas kepala bayi
 Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali
pusat di dua tempat dan potong diantara dua
klem tersebut.
21 Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar
secara spontan

Lahirnya Bahu

22 Setelah putaran paksi luar selesai, pegang kepala


bayi secara biparietal. Anjurkan ibu untuk meneran
saat kontraksi. Dengan lembutgerakkan kepala kea
rah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan kea
rah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang

Lahirnya Badan dan Tungkai

23 Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah untuk


menopang kepala dan bahu. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku
sebelah atas.

24 Setelah badan dan lengan lahir, penelusuran tangan


atas berlanjut ke punggung, bokong, tungkai dan
kaki. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk
diantara kaki dan pegang kedua kaki dan pegang
kedua kaki dengan melingkarkan ibu jari pada satu
sisi dan jari-jari lainnya pada sisi yang lain agar
bertemu dengan jari telunjuk

F. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 41


25 Lakukan penilaian (selintas)

 Apakah bayi cukup bulan?


 Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas
tanpa kesulitan?
 Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Bila salah satu jawaban adalah “TIDAK”, lanjut ke
langkah resusitasi pada bayi baru lahir dengan
asfiksia

Bila semua jawaban adalah “YA”, lanjut ke 26

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 42


26 Keringkan tubuh bayi

keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian


tubuh lainnyak kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/ kain yang kering. Biarkan bayi di atas perut
bagian bawah ibu

27 Periksa kembali uterus untuk memastikan hanya


satu bayi yang lahir (hamil tunggal) dan bukan
kehamilan ganda (gemeli)

28 Beritahu ibu bahwa ia akan di suntik oksitosin agar


uterus berkontraksi baik

29 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan


oksitosin 10 unit IM (intramuskuler)di 1/3 paha atas
bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum
menyuntikan oksitosin)

30 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat


dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.
Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama.

31 Setelah 2 menit sejak bayi (cukup bulan) lahir,


pegang tali pusat dengan satu tangan pada sekitar 5
cm dari pusar bayi, kemudian jari telunjuk dan jari
tengah tangan lain menjepit tali pusat dan geser
hingga 3 cm proksimal dari pusat bayi. Klem tali
pusat pada titik tersebut tahan klem ini pada
posisinya, gunakan jari telunjuk dan tengah tangan
lain untuk mendorong isi tali pusat ke arah ibu
(sekitar 5cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2cm
distal dari klem pertama

32 Pemotongan dan pengikatan tali pusat :

 dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah


dijepit (lindungi perut bayi)dan lakukan
pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut
 Ikat tali pusat dengan benang DTT atau seteril
pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali
benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 43


 Lepaskan klem dan masukan dalam wadah yang
telah disediakan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 44


33 Letakkan bayi tengkurap didada ibu untuk kontak
kulit ibu-bayi. Luruskan bahu sehingga dada bayi
menempel di dada ibunya. Usahakan kepala bayi
lberada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting susu atau areola mamae.

 Selimuti ibu-bayi dengan kain kering dan hangat,


pasang topi dikepala bayi
 Biarkan bayi melakukan konta kulit ke kulit di
dada ibu paling sedikit 1 jam
 Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan
inisiasi menyus dini dalam waktu 30-60 menit.
Menyusu untuk pertama kali akan berlangsung
sekitar 10-15 menit. Bayi cukup menyusu dari
satu payudara
 Biarkan bayi berada di dada ibu selama 2 jam
walaupun bayi sudah berhasil menyusu
G. PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA III

34 Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 –


10 cm dari vulva

35 Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di


tepi atas simpisis,untuk mendeteksi, tangan lain
menegakan tali pusat

36 Setelah uterus berkontraksi, tegakan tali pusat ke


arah bawah sambil uterus ke arah belangan – atas
(dorso-kranial )secara hati-hati (untuk mencegah
inversio uteri)jika plasenta lahir setelah 30-40
detik ,hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur diatas

 Jika uterus tida segera berkontraksi,minta


ibu,suami atau anggota keluarga untuk
melakukan stimulasi puting susu
Mengeluarkan Plasenta

37 Bila pada penekanan bagian bawah dinding depan


uterus kea rah dorso cranial ternyata tidak diikuti
dengan pergeseran tali pusat kea rah distalmaka
lanjutkan dorongan kea rah cranial hingga plasenta
dapat dilahirkan

 Ibu boleh meneran tetapi tali pusat hanya


ditegangkan (jangan ditarik secara kuat terutama
jika uterus tak berkontraksi) sesuai dengan
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 45
sumbu jalan lahir (kearah bawah sejajar lantai
atas)
 Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkah
klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva
dan lahirkan plasenta
 Jika plasenta tidak lepas stelah 15 menit
menegangkan tali pusat :
1. Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IM
2. Lakukan katerisasi (gunakan teknik aseptic) jika
kandung kemih penuh
3. Minta keluarga menyiapkan rujukan
4. Ulangi tekanan dorso cranial dan penegangan
tali pusat 15 menit berikutnya
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit sejak
bayi lahir atau terjadi perdarahan maka segera
lakukan plasenta manual
38 Saat plasenta muncul di introitus vagina,lahirkan
plasenta dengan kedua tngan. Pegang dan putar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin kemudian
lahirkan dan tempatkan plasenta pada wadah yang
telah disediakan

 Jika selaput ketuban robek pakai sarung tangan


DTT atau seteril untuk melakukan eksplorasi sisa
selaput kemudian gunakan jari-jari tangan atau
klem DTT atau steril untuk mengeluarjkan bagian
selaput yang tertinggal
Rangsang taktil ( Masase) Uterus

39 Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir


lakukan masase uterus, letakan telapak tangan di
fundus dan lakukan masase dengan gerakan
melingkar dan lembut hingga uterus berkontraksi
(fundus terasa keras)

 Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus


berkontraksisetelah 15 detik masase
H. PENILAIAN PERDARAHAN

40 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan


perineum. Lakukan penjahitan bila laserasi
menyebabkan perdarahan

Bila ada robekan yang menimbulkan perdarahan


aktif, segera lakukan penjahitan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 46


41 Celupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan
ke dalam larutan klorin 0,5%, bilas kedua tangan
tersebut dengan air DTT dan keringkan dengan kain
yang bersih dan kering

I. MELAKUKAN PROSEDUR PASCA TINDAKAN

42 Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak


terjadi perdarahan pervaginam.

Evaluasi

43 Pastikan kandung kemih kosong dan uterus


berkontraksi

44 Ajarkan ibu, keluarga cara melakukan masase uterus


dan menilai kontraksi

45 Evaluasi dan estimasi jumlah kehilagan darah

46 Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu


baik

47 Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi


bernafas dengan baik (40-60 kali/menit)

 Jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi,


diresusitasikan dan segera rujuk ke rumah sakit
 Jika bayi nafas terlalu cepat atau sesak nafas
segera rujuk ke RS rujukan
 Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat.
Lakukan kembali kontak kulit ibu-bayi dalam
satu selimut
Kebersihan dan Keamanan

48 Bersihkan ibu dari paparan darah dan cairan


ketuban menggunakan air DTT. Bersihkan cairan
ketuban, lendir dan darah diranjang atau sekitar ibu
berbarng. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering

49 Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan


ASI. Anjurkan keluarga untuk memberikan ibu
minuman dan makanan yang diinginkannya

50 Dekumentasi tempat bersalin dengan larutan klorin


0,5%

51 Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam


larutan klorin o,5% untuk dekontaminasi (10 menit).
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 47
Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi.

52 Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan


klorin 0,5%, balikan bagian dalam keluar dan
rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

53 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir,


kemudian keringkan denga tissue atau handuk
pribafi yang bersih dan kering

54 Pakai sarung tangan bersih/DTT untuk melakukan


pemeriksaan fisik bayi

55 Dalam satu jam pertama, beri tetes mata profilaksis


infeksi, vitamin K1 IM dipaha hiri bawah lateral,
pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pernafasan bayi
normal (40-60 kali/ menit) dan temperature tubuh
(normal 36,5-37,5 oC), setelah satu jam pemberian
VIT K berikan HBO

56 Pemberian HBO setelah 1 jam pemberian Vit. K

57 Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemiih


setiap 15 menit selama 1 jam pertama pasca
persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan.

 Memeriksa suhu tubuh ibu sekali setiap selama 2


jam pertama pasca persalinan.
 Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan
yang tidak normal
58 Lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
rendam di dalam larutan kloron 0,5% selama 10
menit

59 Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir,


kemudian keringkan denga tissue atau handuk
pribafi yang bersih dan kering

Dokumentasi

60 Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang),


periksa tanda-tanda vital dan asuhan kala IV
persalinan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 48


Jumlah nilai
Nilai ¿
0,6

…………………………,
………………………………
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing

………………………………………………… ………………………………………………………….

PARTOGRAF

Petunjuk : Bacalah kasus berikut ini, kemudian buatkan partograf persalinan sesuai
dengan data-data yang ada

KASUS I
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 49
Ibu Sinta, 24 tahun, datang ke RSUD pukul 6 pagi tanggal 1 Februari 2020 dengan
alasan telah mengalami mules-mules sejak 3 jam yang lalu dan ketuban belm pecah.
Pemeriksaan menunjukan adanya 4 kontraksi dalam 10 menit, lamanya 35 detik;
penurunan kepala 3/5, DJJ 140 X/menit; TD 120/80 mmHg, suhu tubuh 37 0 C; nadi 84
X/menit. Pembukaan serviks 6 cm, tidak ada molase tulang kepala.

Hasil pemantauan lanjut DJJ, kontraksi dan nadi setiap 30 menit adalah sebagi berikut:

Waktu DJJ Kontraksi Nadi


06.30 140X/mnt 3 X 10 mnt; 40” 84 x/mnt
07.00 135X/mnt 3 X 10 mnt; 40” 88 X/mnt
07.30 144 X/mnt 4 X 10 mnt; 40” 88 X/mnt Ibu makan 1 porsi
habis
08.00 140 X/mnt 4 X 10mnt; 45 “ 86 X/mnt Ibu minumteh manis
250 CC
08.30 148X/mnt 4 X 10 mnt; 45” 88 X/mnt

Sekitar pk. 09.00 ibu mengatakan mules dan ingin mengedan. Ada pengerluaran
cairan jernih pervaginam. HAsil pemeriksaan menunjukan terdapat 5 kontraksi
dalam 10 mnt lamanya 45 detik. DJJ 148 X/mnt, penurunan kepala 1/5. Dari hasil
periksa dalam ditemukan pembukaan lengkap, selaput ketuban telah pecah sehingga
teraba ranbut bayi dan tidak ada molase.

Ibu dibimbing untuk meneran secara benar dan efekti dan setelah 30 menit kemudian,
lahir secara spontan bayi laki-laki dengan berat badan 3.000 gram dengan panjang 50
cm. Dilakukan manajeman aktif kala III, placenta lahir lengkap 5 menit setelah bayi
lahir. Perineum hanya mengalami lecet dan tidak dijumpai robekan. Jumlah
perdarahan + 350 cc.

KASUS II

Ny. Ani, 23 tahun, hamil pertama, tanggal 14 Februari 2020 , Pukul 19.00 datang
dengan kontraksi yang dirasakan sejak 5 jam yang lalu, ketuban belum pecaH

Pada pemeriksaan di dapatkan: Suhu 36,5 0 C, nadi 88 X/mnt, tekanan darah 120/80
mmHg, kontraksi uterus 2 X 10 menit dengan lama 35 detik, penurunan kepala 3/5,
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 50
DJJ teratur 136 X/mnt. Hasil periksa dalam : pembukaan 4 cm, tidak teraba molase,
ketuban utuh.

Hasil pemantauan lanjut :

Waktu DJJ Nadi Kontraksi Uterus Keterangan


19.30 140Xmnt 84X/mnt 2X10 mnt; 35 detik
20.00 136X/mnt 84X/mnt 3X10mnt; 40 detik Minum 200 cc
20.30 144 88X/mnt 4X10mnt; 42 detik Minum 200 cc
X/mnt
21.00 140X/mnt 88X/mnt 4X10mnt; 44 detik b.a.k. 100 cc
21.30 132X/mnt 86X/mnt 4 X10 mnt;43 detik minum 100 cc
22.00 140X/mnt 92X/mnt 4X10 mnt;43 detik Minun 100 cc
22.30 132X/mnt 88x/mnt 4X10 mnt;45 detik
23.00 136X/mnt 86X/mnt 5X10 mnt; 45 detik Kecing 200 cc,
dilakukan periksa
dalam dengan hasil:
pembukaan 9 cm,
ketuban utuh, tidak
terdapat molase,
penurunan kepala
janin2/5. TD: 120/80
mmHg.
23.30 136X/mnt 88 x/mnt 5X10 mnt; 44 detik b.a.k 150 cc
24.00 132X/mnt 88X/mnt 5X10 mnt; 45 detik
00.30 140X/mnt 92X/mnt 5X10 mnt; 45 detik Minum 100 cc
01.00 144X/mnt 92X/mnt 5X10 mnt; 45 detik

Pukul 01.20 Ny. Ani inginmengedan,ketuban pecah jernih, penurunan kepala 1/5.
Perikasa dalam: pembukaan lengkap, ketuban tidak ada, teraba sutura saling
berdekatan.

Pk. 01.35 Ny. Ani melahirkan bayi perempuan dengan berat 3.200 gram dan panjang
48 cm. Perineum lecet tanpa ada ada robekan. Perdarahan + 250 cc.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 51


Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 52
LATIHAN IV
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Tujuan : Mahasiswa mmapu melakukan pemeriksaan Fisik pada bayi baru lahir
Persiapan Alat :
2. Spigmomanometer
3. Stetoskop
4. Termometer
5. Metline
6. Ll

Langkah-langkah :
1. Melakukan informed consent; menjelaskan tujuan dan prosedur dalam
pemeriksaan fisik pada BBL
2 Mengkaji riwayat dari ibu / status ibu
Kajian Meliputi :
a. Faktor lingkungan
b. Faktor genetik
c. Faktor sosial
d. Faktor ibu dan perianal
e. Faktor neonatal
3 Menyiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan Susun peralatan secara ergonomis
4 Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di air mengalir, lalu pasang sarung tangan
5 Memastikan pencahayaan baik dan bayi dalam keadaan hangat
6 Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan meliputi
a. Warna kulit dan bibir
b. Aktifitas
c. Usaha nafas / tangis bayi
d. Ukuran keseluruhan
7 Menimbang berat badan bayi
8 Mengukur panjang badan bayi Dari puncak kepala sampai tumit
9 Melakukan pengukuran lingkar kepala pada diameter terbesar yaitu frontalis
oksipitalis
10 Melakukan pengukuran lingkar dada yang dilakukan dari daerah dada ke
punggung kembali ke dada melalui kedua puting susu
11 Melakukan pengukuran lingkar perut yang dilakukan bawah umbilicus ke pinggang
lalu kembali ke perut atas
12 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pernafasan
13 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital denyut jantung
14 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital suhu
15 Memeriksa daerah kepala meliputi
a. Ubun ubun
b. Sutura

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 53


c. Penonjolan / mencekung
16 Memeriksa telinga
a. Perhatikan bentuk dan posisinya
b. Perhatikan kesejajaran letak telinga jika ditarik garis khayal dari mata
17 Memeriksa daerah mata dengan memperhatikan kesimetrisan dan tanda tanda
infeksi
18 Memeriksa hidung dengan memperhatikan pengeluaran, nafas cuping hidung
19 Memeriksa hidung meliputi
a. Bibir dan langit langit
b. Periksaadanya sumbing
c. Reflek hisap
20 Memeriksa daerah leher,
a. Pembengkakan kelenjar
b. Gumplaan
21 Melakukan pemeriksaan dada
a. bentuk dada
b. puting dan pengeluarannya
c. pergerakan dada
22 Memeriksa bagian bahu, lengan dan tangan
a. gerakan
b. kelengkapan jari
23 Memeriksa refkel moro dengan pemeriksa menepuk tangan
24 Melakukan pemeriksaan abdomen
a. bentuk
b. tali pusat
c. memeriksa adanta massa
d. pergerakan abdomen
25 Memeriksa genitalia Laki laki
a. testis berada di skrotum
b. lubang urethra berada di ujung penis
26 Memeriksa genitalia perempuan
a. vagina dan urethra berlubang
b. labia mayora menutupi labia minora
27 Memeriksa bagian tungkai dan kaki bayi
a. gerakan kaki
b. panjang kaki
c. kelengkapan jari
28 Memeriksa punggung bayi, Apakah ada tonjolan atau cekungan

29 Memeriksa kulit bayi, yaitu terdapatnya


a. verniks
b. warna kulit
c. bercak hitam / ruam

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 54


d. tanda lahir
30 Mengobservasi pengeluaran urine dan meconium dalam 24 jam pertama
31 Menjelaskan hasil periksaan dengan orang tua dan beri konseling
a. jaga kehangatan bayi
b. pemberian ASI
c. perawatan tali pusat
d. mengawasi tanda tanda bahaya
32 Mendokumentasikan hasil pengamatan dan pemeriksaan secara lengkap

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 55


HASIL PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Nama Mahasiswa : ……………………………………………….

Tingkat : ……………………………………………….
Dilakukan/
NO. Langkah-langkah tidak
dilakukan
1 Persiapan Alat :

a. Spigmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Metline
2 Melakukan informed consent; menjelaskan tujuan dan prosedur dalam
pemeriksaan fisik pada BBL

3 Mengkaji riwayat dari ibu / status ibu


Kajian Meliputi :
a. Faktor lingkungan
b. Faktor genetik
c. Faktor sosial
d. Faktor ibu dan perianal
e. Faktor neonatal

4 Menyiapkan bahan, peralatan dan perlengkapan Susun peralatan


secara ergonomis

5 Mencuci tangan dengan sabun dan cuci di air mengalir, lalu pasang
sarung tangan

6 Memastikan pencahayaan baik dan bayi dalam keadaan hangat

7 Mengkaji keadaan umum bayi secara keseluruhan meliputi


a. Warna kulit dan bibir
b. Aktifitas
c. Usaha nafas / tangis bayi
d. Ukuran keseluruhan

8 Menimbang berat badan bayi

9 Mengukur panjang badan bayi Dari puncak kepala sampai tumit

10 Melakukan pengukuran lingkar kepala pada diameter terbesar yaitu


frontalis oksipitalis

11 Melakukan pengukuran lingkar dada yang dilakukan dari daerah dada


ke punggung kembali ke dada melalui kedua puting susu

12 Melakukan pengukuran lingkar perut yang dilakukan bawah umbilicus


ke pinggang lalu kembali ke perut atas

13 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital pernafasan

14 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital denyut jantung

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 56


15 Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital suhu

16 Memeriksa daerah kepala meliputi


a. Ubun ubun
b. Sutura
c. Penonjolan / mencekung

17 Memeriksa telinga
a. Perhatikan bentuk dan posisinya
b. Perhatikan kesejajaran letak telinga jika ditarik garis khayal dari
mata

18 Memeriksa daerah mata dengan memperhatikan kesimetrisan dan


tanda tanda infeksi

19 Memeriksa hidung dengan memperhatikan pengeluaran, nafas cuping


hidung

20 Memeriksa hidung meliputi


a. Bibir dan langit langit
b. Periksaadanya sumbing
c. Reflek hisap

21 Memeriksa daerah leher,


a. Pembengkakan kelenjar
b. Gumplaan

22 Melakukan pemeriksaan dada


a. bentuk dada
b. puting dan pengeluarannya
c. pergerakan dada

23 Memeriksa bagian bahu, lengan dan tangan


a. gerakan
b. kelengkapan jari

24 Memeriksa refkel moro dengan pemeriksa menepuk tangan

25 Melakukan pemeriksaan abdomen


a. bentuk
b. tali pusat
c. memeriksa adanta massa
d. pergerakan abdomen

26 Memeriksa genitalia Laki laki


a. testis berada di skrotum
b. lubang urethra berada di ujung penis

27 Memeriksa genitalia perempuan


a. vagina dan urethra berlubang
b. labia mayora menutupi labia minora

28 Memeriksa bagian tungkai dan kaki bayi


a. gerakan kaki
b. panjang kaki

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 57


c. kelengkapan jari

29 Memeriksa kulit bayi, yaitu terdapatnya


a. verniks
b. warna kulit
c. bercak hitam / ruam
d. tanda lahir

30 Mengobservasi pengeluaran urine dan meconium dalam 24 jam


pertama

31 Menjelaskan hasil periksaan dengan orang tua dan beri konseling


a. jaga kehangatan bayi
b. pemberian ASI
c. perawatan tali pusat
d. mengawasi tanda tanda bahaya

32 Mendokumentasikan hasil pengamatan dan pemeriksaan secara


lengkap

33 Mencuci tangan

JUMLAH

Nilai ; Jumlah x 100

Penilai

(……………………….)

LATIHAN V

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 58


PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU NIFAS

Tujuan : Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemeriksaan fisik


pada ibu nifas
Alat-alat :
1. Tensi meter
2. Termometer
3. Jam tangan
4. Stetoskop
5. Penlight
6. Kassa secukupnya
7. Kom kecil 1 buah
8. Sarung tangan dan tempatnya
9. Neirbeken 1 buah
10. Reflek hammer

Langkah-langkahnya:
1. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan
3. Dekatkan alat
4. Pasang sampiran
5. Pasang sarung tangan
6. Memeriksa keadaan umum, tingkat kesadaran dan tanda-tanda vital
7. Memeriksa kepala; rambut: distribusi, kerontokan, kebersihan, warna
8. Memeriksa mata; bentuk fungsi, konjungtiva: anemis/tidak, sclera:
ikterik/tidak, bentuk pupil
9. Memeriksa telinga; bentuk, fungsi kebersihan
10. Memeriksa Hidung; bentuk, fungsi, sinus, polip, kebersihan, nyeri, kebersihan
11. Memeriksa mulut; bentuk, mukosa bibir, kelembaban, keadaan gigi, reflex
menelan, kebersihan mulut
12. Memeriksa leher; bentuk, pergerakan leher, pembesaran tiroid, peningkatan
vena jugularis
13. Memeriksa bagian dada; ibu terlentang dengan kedua tangan disamping
a. Paru-paru; bentuk, irama nafas, bunyi nafas, frekuensi
b. Jantung; bunyi jantung, irama jantung
c. Payudara (breast) ; bentuk, hiperpigemntasi areola, nipple:
exverted/inverted/flat, kebersihan, ASI, bengkak, nyeri pada kedua
payudara
14. Memeriksa abdomen (uterus);
a. inspeksi: adanya luka/tidak, bila ada keadaan luka adakah tanda-tanda
infeksi, striae gravidarum
b. Auskultasi : bising usus

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 59


c. Palpasi : Tinggi fundus uteri, kontraksi, letak
15. Memeriksa kandung kemih (Bladder); distensi kandung kemih
16. Memeriksa Bowel; distensi abdomen, BAB sudah/belum, ada konstipasi atau
tidak
17. Memeriksa Lochea; karakteristik, jumlah
18. Memeriksa Epistiotomi (bila diepisiotomi); lihat REEDA ( Redness: kemerahan
disekitar luka, Eqimosis: kebiru-biruan seperti memar, Edema: adanya
pembengkakan pada daerah luka, Dischange: keluar cairan, Approxyemitis:
penyatuan jaringan)
19. Mencuci tangan
20. Mendokumetasikan

LATIHAN VI

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 60


KOMBINASI TEKNIK MARMET DAN PIJAT OKSITOSIN

Manfaat Memerah ASI (Air Susu Ibu) dengan Teknik Marmet :

 Penggunaan pompa untuk memerah ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif
mengosongkan payudara
 Reflek keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan kontak kulit ke kulit.
 Ekonomis
 Merangsang peningkatan produksi ASI

PIJAK OKSITOSIN

Manfaat:

 Mengurangi bengkak
 Mengurangi sumbatan ASI
 Merangsang pelepasan hormon oksitosin (hormon yang berperan dalam
pengeluaran ASI)
 Mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.

Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat Oksitosin dapat Meningkatkan Produksi ASI

Selain melakukan teknik di atas ibu harus minum 6-8 gelas/ hari @ 250 cc agar
produksi ASI lancar dan ibu harus rileks (tidak boleh stress)

ALAT DAN BAHAN

1. Handuk besar 2 buah


2. Washlap 2 buah
3. Kom berisi kapas
4. Bengkok 1 buah
5. Baby oil atau minyak kelapa dalam tempatnya
6. Tempattertutup penyimpan ASI
7. Waskom 2 buah
8. Air hangat dan air dingin

LANGKAH KOMBINASI TEKNIK MARMET DAN PIJAT OKSITOSIN


Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 61
1. Posisi duduk, baju dan bra dilepas

2. Letakkan ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk dan jari tengah sekitar 1 cm
hingga 1,5 cm dari areola. Tempatkan ibu jari di atas areola
pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6. Posisi
jari seharusnya tidak berada di jam 12 dan jam 4.

3. Dorong (push) ke arah dada, hindari meregangkan jari.

4. Gulung menggunakan jari dan jari lainnya secara bersamaan. Gerakkan ibu jari
dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Perhatikan posisi
dari ibu jari dan jari lainnya. Posisi jari berubah pada tiap
gerakan mulai dari posisi Push/Dorong (jari terletak jauh di
belakang areola) hingga posisi Roll/Gulung (jari terletak di
sekitar areola).

5. Ulangi secara teratur hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara tepat,
Push (dorong), Roll (gulung).

6. Putar ibu jari dan jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat
memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan saat memerah
payudara kiri, gunakan tangan kiri dan saat memerah payudara kanan gunakan
tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun
berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 62


pada posisi jam 6 dan jam 12, kemudian posisi jam 11 dan jam 5, kemudian jam
2 dan jam 8, kemudian jam 3 dan jam 9.

7. Hindari gerakan menekan payudara, menarik puting dan


mendorong payudara.

8. Lanjutkan dengan gerakan untuk merangsang refleks keluarnya ASI yang


terdiri dari massage (pemijatan), stroke (tekan) dan shake (guncang). Pijatlah
(massage) sel-sel produksi ASI dan saluran ASI mulai dari bagian atas
payudara. Dengan gerakan memutar, pijatlah dengan menekan ke arah dada.
Kemudian tekan (stroke) daerah payudara dari bagian atas hingga sekitar
puting dengan tekanan lembut dengan jari seperti menggelitik. Gerakan
dilanjutkan dengan mengguncang (shake) payudara dengan arah memutar.

Massage Stroke

Shake

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 63


9. Ulangi seluruh proses memerah ASI pada tiap payudara (langkah no. 2-7) dan
teknik stimulasi refleks keluarnya ASI sekali atau dua kali (langkah no. 8)
10. Prosedur ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit: peraslah
tiap payudara selama 5-7 menit (langkah no. 2-7) dilanjutkan gerakan
stimulasi refleks keluarnya ASI (langkah no. 8), peras lagi tiap payudara selama
3-5 menit, dilanjutkan gerakan stimulasi refleks keluarnya ASI dan terakhir
peraslah ASI tiap payudara selama 2-3 menit.
11. Ubah posisi duduk bersandar ke depan, lipat lengan di atas meja di depannya
dan letakkan kepala di atas lengan.

12. Biarkan payudara tergantung lepas, tanpa pakaian.


13. Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk memijat sepanjang kedua sisi
tulang belakang dengan menggunakan dua kepalan tangan, dengan ibu jari
menunjuk ke depan.
14. Tekan kuat-kuat membentuk gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil dengan
kedua ibu jarinya.
15. Pada saat bersamaan, pijat ke arah bawah pada kedua sisi tulang belakang, dari
leher ke arah tulang belikat, selama dua atau tiga menit.
16. Bersihkan payudara dan punggung dengan menggunakan waslap atau kain
bersih
17. Mencuci tangan

WAKTU

 Lakukan sehari dua kali (pagi dan sore)

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 64


Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 65
LATIHAN VII

PERSIAPAN PEMASANGAN IUD

A.   Pemasangan IUD

Apabila prosedur pemasangan telah dijelaskan dan pertanyaan atau


kekhawatiran wanita telah diatasi, maka ia kemungkinan besar menjadi lebih santai
saat prosedur sehingga memfasilitasi pemasangan dan meminimalkan rasa tidak
nyaman. Teknik pemasangan yang benar dapat secara bermakna mengurangi risiko
kehamilan dan komplikasi-ekspulsi, perdarahan dan nyeri, perlorasi serta infeksi.

B.   Peralatan Yang Diperlukan Untuk Pemasangan

1.     Lampu

2.     Speculum dua katup

3.     Apusan bakleriologis (apabila diindikasikan)

4.     Lidi kapas

5.     Larutan antiseptik

6.     Sarung tangan bersih

7.     Wadah sekali pakai untuk instrument yang sudah dipakai dan sampah klinis

8.     Baki/bengkok steril (wadah untuk instrument pemasangan)

9.     Forseps steril 10 inci untuk memegang spons

10.            Sonde uterus lentur steril yang berskla sentimeter

11.            Forseps jaringan 12 inci atau tenaklum satu-gigi dengan ujung tumpul yang
steril

12.            Gunting yang cukup panjang sehingga dapat memotong benang 

C.   Penentuan Waktu Pemasangan

AKDR dapat dipasang setiap saat selama siklus menstruasi asalkan


kehamilan sudah disingkirkan. AKDR dapat dipasang segera setelah terminasi

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 66


kehamilan secara penghisapan atau evakuasi aborsi spontan, dan 6 minggu setelah
persalinan per vaginam atau melalui seksio sesarea. Pemasangan AKDR pascaplasenta
(dalam 48 jam setelah melahirkan) juga aman dan nyaman, terutama apabila wanita
selanjutnya sulit berhubungan dengan petugas kesehatan, tetapi angka eksplulsinya
tinggi.

Pemasangan AKDR selama masa menstruasi secara konvensional dianjurkan


karena beberapa alasan berikut: kecil kemungkinannya ada kehamilan, serviks lebih
lunak dan os internus sedikit membuka, kemungkinan pemasangan lebih mudah, dan
perdarahan setelah pemasangan tersamar oleh darah menstruasi. Namun, juga ada
kekurangan-angka ekspulsi sedikit lebih tinggi karena kontraktilitas uterus meningkat
dan sebagian wanita tidak senang apabila diperiksa saat menstruasi.

D.   Teknik Pemasangan

Karena metode pemasangan berbeda untuk masing-masing alat, maka


pemasangan paling aman apabila kita mengikuti petunjuk produsen dengan cermat.

1.     Sepanjang prosedur, harus diterapkan teknik “jangan menyentuh” (no touch
technique). Bagian dari sonde dan alat pemasangan yang sudah terisi yang masuk
ke dalam uterus jangan disentuh, bahkan dengan tangan yang sudah bersarung,
kapanpun. Dengan demikian, pemakaian sarung tangan yang bersih (non-steril)
sudah memadai.

2.     Setelah pemeriksaan panggul bimanual, serviks dipajankan dengan speculum


sementara wanita berbaring dalam posisi litotomi modifikasi atau posisi lateral.

3.     Serviks dibersihkan dengan antiseptik dan dipegang dengan forseps atraumatik 
12 inci (forseps Allis panjang sering digunakan). Tarikan ringan untuk meluruskan
kanalis uteroservikalis membantu pemasangan AKDR di fundus.

4.     Sonde uterus dimasukkan dengan htai-hati untuk menentukan kedalaman dan
arah rongga uterus serta arah dan kepatenan kanalis servikalis apabila dijumpai
spasme/stenosis serviks, maka mungkin perlu dipertimbangkan pemberian
anestetik lokal dan dilatasi os serviks.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 67


5.     AKDR dimasukkan ke dalam alat pemasangan sehingga AKDR akan berletak rata
dalam bidang transversal rongga uterus saat dilepaskan.

6.     AKDR jangan berada di dalam alat pemasanga lebih dari beberapa menit karena
alat ini akan kehilangan “elastisitasnya” dan bentuknya akan berubah.

7.     Tabung alat pemasanga secara hati-hati dimasukkan melalui kanalis servikalis,
AKDR dilepaskan sesuai instruksi spesifik untuk masing-masing alat kemudian
alat pemasang dikeluarkan.

8.     Setelah pemasangan, dianjurkan untuk melakukan sonde kanalis ulang untuk
menyingkirkan kemungkinan AKDR terletak rendah. AKDR harus diletakkan di
fundus agar insidensi ekspulsi dan kehamilan rendah.

9.     Benang AKDR harus dipotong dengan gunting panjang sampai sekitar 3 cm dan os
eksternus.

E.   Teknik Pengeluaran

1.     Benang terlihat

a.     Gunakan speculum untuk melihat serviks dan lihat dengan jelas adanya benang
AKDR

b.     Jepit benang (-benang) dengan kuat dekat os eksternus dengan forceps arteri
lurus.

c.      Lakukan tarikan lembut kea rah bawah. Biasanya AKDR akan tertarik dengan
mudah dan dengan nyeri minimal. Apabila dijumpai tahanan, atau apabila pasien
merasa nyeri, hentikan tarikan dan

d.     Periksa ukuran dan posisi uterus dengan pemeriksaan bimanual.

e.      Jepit serviks dengan forceps jaringan dan lakukan terikan lembut untuk
meluruskan kanalis uteroservikalis.

f.       Lanjutkan terikan pada benang dan keluarkan AKDR seperti biasa.

g.     Kadang-kadang kita perlu memberikan anestesia lokal untuk mengurangi rasa
tidak nyaman saat pengeluaran.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 68


2.     Apabila benang putus

Sewaktu pengeluaran, kanalis servikalis harus dieksplorasi secara hati-hati


dengan forseps arteri lurus untuk memeriksa apakah ujung bawah AKDR telah
turun ke kanalis servikalis. Apabila terasa, maka batang vertical AKDR dapat
dijepit dan dikeluarkan. Apabila AKDR seluruhnya berada di dalam rongga uterus,
maka dapat dilakukan eksplorasi rongga uterus dengan forceps bengkok yang
kecil dan panjang atau “pengait” untuk mengetahui lokasi dan mengeluarkan
AKDR. Dilatasi serviks dapat dicapai dengan pemberian misoprostol 400 μg per
vagina sebelum eksplorasi uterus. Hanyar dokter yang berpengalaman dalam
teknik intrauterus yang boleh melakukan prosedur semacam ini.

3.     Perubahan AKDR

AKDR sebaiknya tidak diganti sebelum interval yang dianjurkan karena


pengeluaran dan pemasangan kembali meningkatkan risiko kegagalan, ekspulsi,
dan infeksi. Pada wanita yang berusia 40 tahun atau lebih, AKDR yang
mengandung tembaga dapat dibiarkan di tempatnya sampai 12 bulan setelah
periode menstruasi terakhir.

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 69


LATIHAN VIII
PERAWATAN LUKA LUKA PERINEUM DAN POST SC

A. Perawatan Luka Perineum


Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan perawatan luka perineum
Alat dan Bahan :
- Bak instrument berisi : sarung tangan steril satu pasang, deppers, kassa steril
- kapas Nacl dalam kom
- Larutan NaCl dalam kemasan
- Sarung tangan bersih
- Korentang
- Botol cebok berisi air hangat
- Bengkok
- Selimut mandi
- Pembalut wanita
- Celana dalam dan pakaian bersih
- Pengalas
- Tissue
- Pot
- Screen/sampiran bila perlu
- Larutan clorin 0,5 %

Langkah-langkah :

NO LANGKAH / TUGAS
1. Mempersiapkan alat dan bahan
-
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan, menutup pintu dan jendela, memasang screen bila
perlu
4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki
6. Melepaskan pakaian bawah dan celana dalam klien dan sibak pakaian atas
klien
7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pot

8. Cuci tangan
9. Memakai sarung tangan bersih
10. Cari, raba daerah TFU, masase dari atas ke bawah secara perlahan dan
anjurkan tarik nafas Panjang
11. Vulva diguyur dengan air hangat bersih kemudian pot diambil

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 70


12. Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9 % :
- Labiya minora
- Labiya mayora
- Vestibulum
- Perineum
- Anus
Dilakukan satu kali usapan dari atas kebawah kemudian ganti sampai bersih
dan kapas dibuang kebengkok, letakkan sarung tangan dalam larutan clorin
0,5 %
13. Untuk jahitan perineum/luka episiotomi :
- Ganti sarung tangan dengan yang steril
- Tekan dengan deppers sampai dengan tidak keluar pus secara
perlahan
- Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
- Keringkan dengan kassa
14. Keringkan daerah sekitar dengan tissue
15. Kenakan pembalut bersama celana dalam klien, ganti juga pakaian klien
16. Sarung tangan dilepas dan letakkan dalam larutan clorin 0,5 %, klien
dirapihkan
17. Rapihkan alat-alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 71


HASIL PEMERIKSAAN

Dilakukan/
NO LANGKAH / TUGAS tidak dilakukan
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Menyiapkan lingkungan, menutup pintu dan jendela,
memasang screen bila perlu
4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent
5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada
kaki
6. Melepaskan pakaian bawah dan celana dalam klien dan sibak
pakaian atas klien
7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pot
8. Cuci tangan
9. Memakai sarung tangan bersih
10. Cari, raba daerah TFU, masase dari atas ke bawah secara
perlahan dan anjurkan tarik nafas panjang
11. Vulva diguyur dengan air hangat bersih kemudian pot diambil
12. Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9 % :
- Labiya minora
- Labiya mayora
- Vestibulum
- Perineum
- Anus
Dilakukan satu kali usapan dari atas kebawah kemudian ganti
sampai bersih dan kapas dibuang kebengkok, letakkan sarung
tangan dalam larutan clorin 0,5 %
13. Untuk jahitan perineum/luka episiotomi :
- Ganti sarung tangan dengan yang steril
- Tekan dengan deppers sampai dengan tidak keluar
pus secara perlahan
- Bersihkan dengan kapas NaCl seperti diatas
- Keringkan dengan kassa
14. Keringkan daerah sekitar dengan tissue
15. Kenakan pembalut bersama celana dalam klien, ganti juga
pakaian klien
16. Sarung tangan dilepas dan letakkan dalam larutan clorin 0,5
%, klien dirapihkan
17. Rapihkan alat-alat
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
JUMLAH
…………………………,………………………………
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing

………………………………………………… ………………………………………………………….

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 72


B. PERAWATAN PADA LUKA POST SC

Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan perawatan luka post SC


Alat dan Bahan :
b. Sarung tangan bersih
c. Sufratul
d. Plester
e. Pinset Sirurgis
f. Kantong sampah
g. Perlak/pengalas
h. Gunting
i. Bengkok
j. Korentang dalam tempatnya
k. Nacl 0,9 %
l. Skreen
m. Sarung tangan steril dalam tromol
n. Set steril, yang berisi :
 2 buah pinset anatomis
 1 buah pinset sirurgis
 1 buah gunting jaringan
 Kassa/depper
 Kasa lidi
 2 buah kom kecil

Langkah-langkah

NO
Langkah-langkah
.

1 Persiapan alat dan bahan :


PERSIAPAN LINGKUNGAN
2 Jaga privacy klien
PERSIAPAN KLIEN
3 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
4 Beri klien posisi senyaman mungkin dan yang memudahkan kerja perawat
PELAKSANAAN
5 Cuci tangan
6 Pakai sarung tangan bersih
7 Pasang pengalas dibawah luka
8 Letakkan bengkok disamping pengalas
9 Buka perban dengan menggunakan pinset bersih, jika perban sangat
lengket, bantu dengan menyiramkan Nacl 0,9 % secukupnya. Jika yang
terangkat kassa bagian luar, maka biarkan kasa bagian dalam (akan
diangkat kemudian dengan menggunakan alat steril)
10 Buang perban lama ke dalam bengkok

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 73


11 Observasi karakteristik luka: tanda-tanda infeksi, warna, ukuran, dan
adakah cairan yang keluar
12 Lepaskan sarung tangan bersih
13 Buka set steril
14 Tuangkan cairan Nacl 0,9 % kedalam kom
15 Buka dan keluarkan isi supratul kedalam set steril
16 Pasang sarung tangan steril
17 Bersihkan luka dengan cairan Nacl 0,9 % dengan menggunakan kasa atau
depper dari arah dalam ke luar
18 Keringkan luka dengan menggunakan kassa atau depper
19 Gunting supratul sesuai ukuran yang dibutuhkan
20 Berikan supratul di area luka
21 Balut luka dengan kassa
22 Pasang plester mengelilingi kassa luka
23 Rapihkan alat dan pasien
24 Lepaskan sarung tangan
25 Cuci tangan
26 Mendokumentasikan prosedur
SIKAP
27 Melakukan tindakan dengan sistematis
28 Komunikatif dengan klien
29 Percaya diri

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 74


HASIL PEMERIKSAAN

Dilakukan/tidak
NO. ASPEK PENILAIAN dilakukan

1 Persiapan alat dan bahan :


PERSIAPAN LINGKUNGAN
2 Jaga privacy klien
PERSIAPAN KLIEN
3 Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan.
4 Beri klien posisi senyaman mungkin dan yang memudahkan
kerja perawat
PELAKSANAAN
5 Cuci tangan
6 Pakai sarung tangan bersih
7 Pasang pengalas dibawah luka
8 Letakkan bengkok disamping pengalas
9 Buka perban dengan menggunakan pinset bersih, jika perban
sangat lengket, bantu dengan menyiramkan Nacl 0,9 %
secukupnya. Jika yang terangkat kassa bagian luar, maka
biarkan kasa bagian dalam (akan diangkat kemudian dengan
menggunakan alat steril)
10 Buang perban lama ke dalam bengkok
11 Observasi karakteristik luka: tanda-tanda infeksi, warna,
ukuran, dan adakah cairan yang keluar
12 Lepaskan sarung tangan bersih
13 Buka set steril
14 Tuangkan cairan Nacl 0,9 % kedalam kom
15 Buka dan keluarkan isi supratul kedalam set steril
16 Pasang sarung tangan steril
17 Bersihkan luka dengan cairan Nacl 0,9 % dengan
menggunakan kasa atau depper dari arah dalam ke luar
18 Keringkan luka dengan menggunakan kassa atau depper
19 Gunting supratul sesuai ukuran yang dibutuhkan
20 Berikan supratul di area luka
21 Balut luka dengan kassa
22 Pasang plester mengelilingi kassa luka
23 Rapihkan alat dan pasien
24 Lepaskan sarung tangan
25 Cuci tangan
26 Mendokumentasikan prosedur
SIKAP
27 Melakukan tindakan dengan sistematis
28 Komunikatif dengan klien
29 Percaya diri
Jumlah
Total Nilai
…………………………,………………………………
Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 75
Mengetahui, Pemeriksa,
Pembimbing

DAFTAR PUSTAKA

1. Robert Priharjo, S,Kp.,M.Sc.,RN. Pengkajian Fisik Keperawatan. Penerbit Buku


Kedokteran.2007. Jakarta
2. Kozier, Erb, Berman, Synder. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses & Praktik. Volume 1 Penerbit Buku Kedokteran. EGC. 2011. Jakarta
3. Potter, Perry. Fundamental keperawatan. edisi 7, buku 1. Salemba
Medika.2009. Jakarta
4. Guyton. Fisiologi Manusia. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2008. Jakarta
5. Ganong. Fisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2006. Jakarta
6. Syaifudin. Anatomi Fisiologi Manusia. Berbasis Masalah Keperawatan. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2011. Jakarta
7. Bobak. Keperawatan maternitas. Edisi 4.EGC.2005. Jakarta
8. Reeder, Martin & Griffin. (2011). Keperawatan maternitas;kesehatan wanita,
bayi dan keluarga. Alih bahasa; Afiyanti, Nur Rachmawati dkk (2003/2011).
Edisi 18. Volume 1. Jakarta: EGC.
9. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.1999.Jakarta
10. Carpenito LJ. Diagnosa keperawatan. Edisi 8. EGC. 2001. Jakarta
11. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Pedoman diagnosis dan terapi
obstetri dan ginekologi RSUP Dr Hasan sadikin Bandung. Bagian kedua
(ginekologi). Bagian obtetrik dan ginekologi FK.Unpad. 2009. Bandung
12. NANDA. Nursing diagnosies: definitions & clasification 2010-2011. Nanda
International. 2011. Philadelphia
13. Wilkinson. Diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan kriteria hasil NOC.
Edisi 7. EGC. 2007. Jakarta
14. JNKP.2017.Langkah Persalinan.Jakarta

Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 76


Buku Petunjuk Praktikum Keperawatan Maternitas D3 Kep 77

Anda mungkin juga menyukai