Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


Jl. Tamansari Gobras PO.BOX 114 Telp (0265) 2350982 Tasikmalaya

KASUS
GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN DAN PENCERNAAN

Kerjakan dengan jujur dan penuh percaya diri


Hindari Plagiarism
Selamat bekerja-Semoga berhasil

KASUS 1 : TBC PARU

Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam, dengan keluhan sesak dan batuk
produktif, batuk dirasakan > 2 minggu. Hasil pengkajian menunjukkan pasien batuk berdahak kental,
ronchi (+) pada lobus apek. Pasien tampak lemah dan tidak napsu makan. Tanda-tanda vital
menunjukkan frekuensi napas : 23x/menit, suhu pada malam hari : 40 celcius, pasien mempunyai
riwayat merokok, tidak teratur makan, bekerja di pabrik textile. Perawat akan melakukan tindakan
keperawatan membimbing teknik batuk efektif pada pasien tersebut, sebelum melakukan tindakan
perawat sebelumnya menjelaskan prosedur tindakan dan kesediaan pasien.

1. Sebutkan data focus pengkajian pada kasus diatas yang menjadi acuan penegakkan diagnose
medis pada kasus diatas? . Sebutkan data focus pengkajian lain yang harus perawat lakukan
/kaji untuk menegakkan secara pasti diagnose medis pada kasus diatas!
 Anamnesa
 Klinis
 Pemeriksaan penunjang
3. Berdasarkan data focus diatas, jelaskan analisis anda (patofisiologi) sehingga munculnya
diagnose keperawatan prioritas pada kasus diatas!
4. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus diatas? (NANDA/NIC-NOC) Dan 2 diagnosa
keperawatan lainnya yang mungkin muncul akibat gangguan system tubuh diatas!
5. Sebutkan tindakan keperawatan prioritas pada kasus diatas? Dan jelaskan rasional tindakan
keperawatan tersebut (Sertakan bukti evidence based practice terbaru (jurnal), minimal : 3 buah
6. Sebutkan terapi medis pada kasus penyakit diatas, dan jelaskan efek samping terapi yang perlu
di monitor oleh perawat!
7. Jelaskan isu etik apa yang terdapat pada kasus tersebut?

KASUS 2 : ASMA BRONCHIALE

Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam, dengan keluhan sesak, batuk
berdahak (+) kental berwarna putih sulit dikeluarkan. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat serangan
setelah kontak dengan debu, ronchi (+) di lobus apeks anterior dekstra dan sinistra, wheezing
(+)..Tanda-tanda vital menunjukkan frekuensi napas 30x/menit, irama irregular, CRT < 2” Hasil
laboratoriium : kadar Ig E meningkat. Pasien tampak lemas, mengeluh tidak nafsu makan,terpasang
kateter (jumlah urine 24 jam : 1000 ml), aktifitas dibantu keluarga. Perawat akan memberikan terapi
nebulizer pada pasien tersebut, sebelum melakukan tindakan pasien melakukan pemeriksaan nadi
terlebih dahulu untuk memastikan kontraindikasi tindakan tersebut.

1. Sebutkan data focus pengkajian pada kasus diatas yang menjadi acuan penegakkan diagnose
medis pada kasus diatas? . Sebutkan data focus pengkajian lain yang harus perawat
lakukan/kaji untuk menegakkan secara pasti diagnose medis pada kasus diatas!
 Anamnesa
 Klinis
 Pemeriksaan penunjang
3. Berdasarkan data focus diatas, jelaskan analisis anda (patofisiologi) sehingga munculnya
diagnose keperawatan prioritas pada kasus diatas!
4. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus diatas? (NANDA/NIC-NOC) Dan 2 diagnosa
keperawatan lainnya yang mungkin muncul akibat gangguan system tubuh diatas!
5. Sebutkan tindakan keperawatan/kolaboratif pada kasus diatas? Dan jelaskan rasional tindakan
keperawatan tersebut (Sertakan bukti evidence based practice terbaru (jurnal), minimal : 3 buah
6. Sebutkan terapi medis pada kasus penyakit diatas, dan jelaskan efek samping terapi yang perlu
di monitor oleh perawat!
7. Jelaskan isu etik apa yang terdapat pada kasus tersebut?

KASUS 3 : EFUSI PLEURA

Seorang laki-laki berusia 56 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam, dengan keluhan sesak. Hasil
pemeriksaan menunjukkan ronchi (+) di lobus dekstra inferior, pengembangan dada tertinggal sebelah
kanan, dan terpasang CTT. Kedua kaki pasien tampak edema (+3), Urine output 500 cc/24 jam. TTV
menunjukkan TD 100/80 mmHg, frekuensi napas : 14x/menit. Hasil thorax foto menunjukkan terdapat
cairan pada lobus paru dekstra ± 1200 ml. Perawat mengganti botol CTT pada pagi hari,pada saat
melakukan penggantian botol perawat lupa tidak mengklem selang, sehingga udara masuk.

1. Sebutkan data focus pengkajian pada kasus diatas yang menjadi acuan penegakkan diagnose
medis pada kasus diatas? . Sebutkan data focus pengkajian lain yang harus perawat lakukan/kaji
untuk menegakkan secara pasti diagnose medis pada kasus diatas!
 Anamnesa
 Klinis
 Pemeriksaan penunjang
3. Berdasarkan data focus diatas, jelaskan analisis anda (patofisiologi) sehingga munculnya
diagnose keperawatan prioritas pada kasus diatas!
4. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus diatas? (NANDA/NIC-NOC) Dan 2 diagnosa
keperawatan lainnya yang mungkin muncul akibat gangguan system tubuh diatas!
5. Sebutkan tindakan keperawatan prioritas pada kasus diatas? Dan jelaskan rasional tindakan
keperawatan tersebut (Sertakan bukti evidence based practice terbaru (jurnal), , minimal : 3
buah
6. Sebutkan terapi medis pada kasus penyakit diatas, dan jelaskan efek samping terapi yang perlu
di monitor oleh perawat!
7. Jelaskan isu etik apa yang terdapat pada kasus tersebut?

Anda mungkin juga menyukai