Beberapa teori tersebut dapat menerangkan mengenai peningkatan tahanan perifer akibat
peningkatan vasokonstriktor Kemungkinan memediasi perubahan dalam apa yang disebut
hubungan tekanan natriuresis yang menyatakan individu penderita hipertensi mengalami ekskresi
natrium ginjal yang lebih rendah bila ada peningkatan tekanan darah. (E- Book Alfeus
Manuntung,2018:10)
D. Woc
7
E. Penatalaksanaan
Penanggulangan hipertensi secara garis besar di bagi menjadi dua jenis penatalaksanaan:
8
maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidk dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia
jantung yang menyebabkan infark (E- Book Alfeus Manuntung,2018:12)
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
kapiler ginjal, glomerolus. Rusak nya glomerolus menyebabkan darah akan mengalir ke unit unit
fungsional ginjal , nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan kematian
Gagal jantung atau ketidak mampuan jantung untuk memompa darah yang kembalinya ke
jantung dengan cepat mengakibatkan cairan terkumpul di par, kaki, dan jaringan lain sering
disebut edema.cairan di paru paru menyebabkan sesak napas, timbunan cairan di tungkai
menyebabkan kaki bengkak atau sering dikatakan edema (Amir,2000) (E- Book Alfeus
Manuntung,2018:12)
Ensefalopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna ( hipertensiyang
cepat ).Tekanan yang tinggi pada kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan
mendorong cairan ke dalam ruang intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Neuron neuron di
sekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian (Corwn,2000)
G. Askep Teoritis
Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi nama, umur(kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan, alamat,
pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor register dan diagnosis medis
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sakit kepala
disertai rasa berat di tengkuk, sakit kepala berdenyut.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala. Gejala yang dimaksud
adalah sakit di kepala, pendarahan di hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan yang
bisa saja terjadi pada penderita hipertensi. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak di
obati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, muntah, sesak napas, pandangan menjadi
kabur, yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Kadang
penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma.
Gejala: riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan penyakit serebrovaskuler.
c. Integritas ego
Gejala: perubahan kepribadian, ansietas, euphoria, marah kronik(dapat mengindikasikan
kerusakan serebral).
Tanda: gelisah, otot muka tegang, gerakan fisik cepat, peningkatan pola bicara.
d. Eliminasi
Gejala: gangguan saat ini atau yang lalu/obstruksi riwayat penyaki ginjal.
e. Makanan dan cairan
Gejala: makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol, gula yang berwarna hitam,
kandungan tinggi kalori, mual, muntah, perubahan berat badan.
Tanda: berat badan obesitas, adanya edema, kongesti vena, glikosuria.
f. Neorosensori
Gejala: keluhan Pening/pusing, berdenyut, sakit kepala subosipital, gangguan
penglihatan(diplopia, penglihatan kabur)
Tanda: status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola bicara, proses pikiir, respon motorik:
penurunan kekuatan ganggaman tangan/reflex tendon dalam.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: angina, nyeri tulang timbulpada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen.
h. Pernapasan
10
Gejala: dipsnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja, takipnea, ortopnea, noktural,
paroksimal,batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distres respirasi/penggunaan otot aksesori pernapasan, bunyi napas tambahan, sianosis.
i. Keamanan
Gejala: gangguan koordinasi/ cara berjalan
Tanda: episode Parestesia unilateral transient, hipotensi postural.
j. Pembelajaran/ penyuluhan
Gejala: hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung, DM, penyakit serebrovaskular.
k. Rencana pemulangan
Bantuan dengan pemantauan ATD, perubahan dalam terapi obat.
l. Pemeriksaan penunjang
1. Hemoglobin/hemotokrit: mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan(viskosita)
2. BUN/kreatinin:nmemberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal
3. Glukosa: hiperglikemia diakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin
4. Kalium serum: hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama(penyebab)
5. Kolesterol dan trigliserida serum: peningkatan kadar dapat mengindikasikan
adanyapembentukan plak ateromatosa(efek kardiovaskuler)
6. Foto dada: dapat menunjukan obstruksi kalsifikasi pada area katup
7. EKG: dapat menunjukan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi
j. prioritas keperawatan
1. mempertahankan/meningkatkan kardiovaskuler.
2. mencegah komplikasi
11
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
a. resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi, dan iskemia miokardia.
b. nyeri(akut) : sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral pada
region sub oksipital
d. perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan
sehubungan dengan kebutuhan metabolic pola hidup monoton.
12
5. Perencanaan Keperawatan
13
No Diagnosa Noc Nic
1 Intoleransi Tingkat Ketidak nyamanan (Noc Terapi Aktifitas (4310)
Aktifitas 2109)
Defenisi : Peresapan terkait
Definisi dengan menggunakan bantuan
aktifitas fisik kognisi sosial dan
Keparahan ketidaknyamanan mental
spiritual untuk meningkatkan
atau fisik yang di amati atau
frekuensi dan durasi dari
dilaporkan.
aktifitas kelompok
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, proses yang continue yang penting untuk
menjamin kualitas dan ketetapan perawatan yang diberikan dan dilakukan dengan meninjau
respon pasien untuk menentukan keaktifan rencana perawatan dan memenuhi kebutuhan pasien.
BAB III
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan
- Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak di jumpai pada orang
yang lanjut usia
5.2 Saran
- Didalam proses keperawatan perlu adanya motivasi atau bimbingan dan perawat,
berharap px agar keperawatan berjalan efektif dengan menggunakan tujuan
15
pelaksanaan dari tindakan yang dibuat seperti hasil dari tujuan yang diberikan dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
DAFTAR PUSTAKA
Suyono,Slamet.2001. BUKU AJAR Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi 3.Jakarta : balai penerbit
FKUI
Airlangga University Press (AUP)2015. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam edisi II.Surabaya : Press
(AUP)
16
Nuerhidayat, Syaiful.2015. Asuhan keperawatan pada pasien
hipertensi.Ponorego:UNMUHPonorego.
17