LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama
: Ny.L
Jenis kelamin :
Perempuan
Tanggal Lahir :
31/12/1931
Umur
: 85
tahun
Alamat
Agama
Kristen
Tanggal MRS :
15/02/2015
No.RM
014610
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada panggul kiri.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari RS Lintang Laut datang ke RS Hikmah diantar oleh
keluarganya dengan keluhan nyeri di panggul kiri yang dialami sejak 3
minggu yang lalu akibat tergelincir dan terjatuh di kamar mandi. Pasien
mengeluh nyeri bertambah parah bila paha kiri digerakkan. Nyeri juga
bertambah parah bila pasien berjalan. Nyeri dirasakan hilang timbul di dalam
paha kiri. Tidak terdapat luka terbuka pada daerah panggul dan pangkal paha
kiri. Pasien tidak mengalami benturan pada kepala dan bagian tubuh lain.
BAB dan BAK lancar. Riwayat demam tidak ada. Riwayat diurut 4 kali ada.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat trauma (-)
Riwayat DM (+)
Riwayat HT (-)
Riwayat Penyakit Keluarga: (-)
Riwayat Penggunaan Obat:
Riwayat Alergi Obat: (-)
Riwayat Konsumsi obat Diabetes (+)
C. PEMERIKSAAN FISIK
o
Keadaan Umum
Sakit sedang/Gizi Cukup/Compos mentis/GCS 15 (E4M6V5)
o Status Vitalis
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84x/menit
Pernafasan
: 24x/menit
Suhu
: 36.4oC (Axilla)
o Status Generalis
o Kepala
Konjungtiva
Sklera
Mata
Bibir
: kering
o Leher
tengah
o Thorax
Inspeksi
Perkusi
o Abdomen
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi
: Massa tumor : tidak teraba
Hati
: tidak teraba
Limpa
: tidak teraba
Ginjal
: tidak teraba
Perkusi : Tympani (+), asites (-)
o Alat Kelamin
: dalam batas normal
o Anus dan rektum : tidak dilakukan pemeriksaan
o Punggung
o Inspeksi
: Gerakan normal, tidak ada edema dan
hematom, tidak tampak massa tumor
o Auskultasi
: BP : vesikuler
BT : Ronkhi-/-, Wheezing-/o Palpasi
: nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak
teraba
o Perkusi
: Nyeri ketok tidak ada
o Ekstremitas
: Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-)
3
Hasil
10.4 H
2.84 L
9.9 L
26.6 L
210
53.0 H
3.14 H
5
10
163 H
Nilai Normal
3.5-10.0 103/mm3
3.80-5.80 106/mm3
11.0-16.5 g/dl
35.0-50.0 %
150-390 103/mm3
10-50 mg/dl
0.5-0.9 mg/dl
< 31 U/L
<32 U/L
70-120 mg/dl
Pemeriksaan radiologi
Foto Pelvis AP
E. Gambaran klinis
Pre operasi
F. RESUME
Pasien rujukan dari RS Lintang Laut datang ke RS Hikmah diantar oleh
keluarganya dengan keluhan nyeri di panggul kiri yang dialami sejak 3 minggu yang
lalu akibat tergelincir dan terjatuh di kamar mandi. Pasien mengeluh nyeri bertambah
parah bila paha kiri digerakkan. Nyeri juga bertambah parah bila pasien berjalan.
Nyeri dirasakan hilang timbul di dalam paha kiri. Tidak terdapat luka terbuka pada
daerah panggul dan pangkal paha kiri. Pasien tidak mengalami benturan pada kepala
dan bagian tubuh lain. BAB dan BAK lancar. Riwayat demam tidak ada. Riwayat
diurut 4 kali ada.
Dari pemeriksaan fisik didapati pasien sakit sedang, gizi cukup dan compos
mentis. Status lokalis regio panggul sinistra didapati deformitas (+), function laesa
(+), panjang kiri < kanan, nyeri tekan (+), krepitus (+), nyeri gerak (+), dan Range of
Motion berkurang. Pada pemeriksaan laboratorium didapati WBC meningkat, RBC,
hemoglobin, hematocrit menurun, ureum dan kreatinin meningkat, GDS meningkat.
Foto polos pelvis AP dan femur sinistra memberi kesan Fraktur Collum Femoris
(Basocervical) Sinistra dengan gambaran Osteoporosis Senilis.
6
G. DIAGNOSIS
Fraktur collum femoris sinistra
H. PENATALAKSANAAN
Planing Terapi
a. Konservatif
: Pemasangan Traksi
b. Operatif
: Bipolar Hemiarthroplasty
Planing Edukasi
Fisioterapi : latihan fisik
Planing Monitoring
a. Awasi sindroma kompartemen: monitoring KU, Kesadaran, TTV
b. Awasi terjadi syok
c. Awasi terjadi pendarahan
I. PROGNOSA
Dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Tulang
b.
Usia pasien dan mekanisme cedera penting diketahui. Jika fraktur terjadi
dengan trauma sepele, curigai lesi patologis.
Nyeri, memar dan pembengkakan adalah gejala umum tetapi mereka tidak
membedakan fraktur dengan cedera jaringan lunak. Deformitas (Deformity)
jauh lebih sugestif.
Setelah keadaan darurat yang akut telah ditangani, tanyakan tentang cedera
sebelumnya, atau kelainan muskuloskeletal lainnya yang mungkin
menyebabkan kebingungan ketika terlihat pada X-ray.
F. Pemeriksaan Fisik
General Signs
Sampai jelas riwayat bahwa pasien mengalami cedera lokal dan cukup
sederhana, prioritas yang harus diberikan adalah yang berkaitan dengan efek
umum akibat trauma.
Ikuti ABC: mencari, dan jika perlu tangani, Airway obstruction, Breathing
problems, Circulation problems dan Cervical spine injury.
Local Signs
LOOK
Bengkak, memar dan deformitas mungkin jelas terlihat, tetapi yang penting
adalah apakah kulit masih utuh, jika kulit rusak dan luka berkomunikasi
dengan fraktur, cederanya 'terbuka' ('compound').
Perhatikan juga postur ekstremitas distal dan warna kulit (Untuk mengetahui
kerusakan saraf atau pembuluh darah).
FEEL
Seringkali fraktur terlewat ditemukan jika tidak dicari secara teliti, misalnya
tanda klasik (memang satu-satunya tanda klinis!) dari fraktur scapoid adalah
nyeri tekanan tepat pada daerah sesuai anatomisnya.
11
Kelainan saraf perifer dan pembuluh darah harus diuji sebelum dan setelah
pengobatan.
MOVE
Tanda-tanda fraktur
a. Krepitasi
b. Deformitas
c. False movement
G. Bone Healing
Pemulihan bisa terjadi walaupun tidak dipasang splint, karena pembentukan callus terjadi
sebagai respon dari gerakan.
12
13
14
Union
Konsolidasi
Timetable
15
Non-Union
16
Ada periosteum minimal di sekitar collum femur, dengan demikian, setiap callus
yang terbentuk dibentuk oleh proliferasi endosteal.
Calcar femorale:
Suatu plat berorientasi secara vertikal dari bagian posteromedial dari corpus
femur yang menyebar superior menuju ke trochanter major
17
Vaskularisasi:
1. Basis collum femur: Sebuah cincin ekstrakapsular dibentuk anterior oleh
cabang ascending dari arteri sirkumfleksa femoralis lateralis dan posterior oleh arteri
sirkumfleksa femoralis medialis.
18
20
rendah dan berhubungan terutama dengan trauma energi tinggi. Faktor risiko
termasuk jenis kelamin perempuan, ras kulit putih, bertambahnya usia, kesehatan
yang buruk, merokok dan minum alkohol, riwayat fraktur sebelumnya, riwayat jatuh,
dan tingkat estrogen yang rendah.
Evaluasi Klinis
Anamnesis biasanya menunjukkan adanya riwayat jatuh dari ketinggian
disertai nyeri panggul terutama daerah inguinal depan. Tungkai pasien dalam posisi
rotasi lateral dan anggota gerak bawah tampak pendek. Pada foto polos penting
dinilai pergeseran melalui bentuk bayangan yang tulang yang abnormal dan tingkat
ketidakcocokan garis trabekular pada caput femoris dan ujung collum femoris.
Penilaian ini penting karena fraktur yang terimpaksi atau tak bergeser (stadium I dan
stadium II berdasarkan Garden) dapat membaik setelah fiksasi internal, sementara
fraktur yang bergeser sering mengalami non-union dan nekrosis avaskular 8.
Pasien dengan fraktur displacement collum femur biasanya tidak dapat
berjalan, dengan pemendekan dan rotasi eksternal dari ekstremitas bawah. Pasien
fraktur stres atau impakta dapat menunjukkan temuan kecil saja, seperti nyeri kapsul
anterior, nyeri dengan kompresi aksial, tidak adanya deformitas, dan mungkin dapat
menanggung berat badan. Nyeri mengakibatkan range of motion (ROM) pinggul
terbatas, dapat disertai nyeri kompresi aksial dan nyeri pada palpasi pangkal paha.
Riwayat yang akurat penting dalam fraktur energi rendah yang biasanya terjadi pada
orang tua, dalam menentukan perawatan yang optimal dan disposisi. Kita harus
menilai pergelangan tangan dan bahu pada orang tua karena 10% terkait dengan
cedera ekstremitas atas.
Penanganan
Pengobatan fraktur collum femoris dapat berupa terapi konservatif dengan
indikasi yang sangat terbatas dan terapi operatif. Pengobatan operatif hampir selalu
22
dilakukan baik pada orang dewasa muda ataupun pada orang tua karena perlu reduksi
yang akurat dan stabil dan diperlukan mobilisasi yang cepat pada orang tua untuk
mencegah komplikasi. Jenis operasi yang dapat dilakukan, yaitu pemasangan pin,
pemasangan plate dan screw, dan artroplasti yang dilakukan pada penderita umur di
atas 55 tahun, berupa: eksisi artroplasti, hemiartroplasti, dan artroplasti total 9.
Tujuan daripada terapi adalah untuk meminimalisasi ketidaknyamanan
pasien, memulihkan fungsi pinggul, mobilisasi cepat dengan melakukan reduksi
anatomi lebih awal dan fiksasi internal yang stabil atau penggantian prosthetic.Terapi
awal: obat anti nyeri dan bidai pada tungkai, bila operasi ditunda bisa dilakukan
femoral nerve block. Terapi nonoperatif untuk fraktur traumatik hanya diindikasikan
pada
bila
dipertimbangkan pula pasien untuk rawat inap walau nyeri minimal pada pinggul.
Mobilisasi tidur-duduk penting untuk menghindari resiko dan komplikasi dari
perawatan yang berkepanjangan, seperti gangguan paru (atelektasis, pneumonia),
stasis vena, and pressure ulceration. Penggantian prosthetic lebih dipilih daripada
fiksasi internal pada orang usia lanjut karena resiko perlu dilakukan operasi berulang
kecil.
Prosthetic replacement Hemiarthroplasty
Kerugian
Indikasi:
Fraktur patologis
23
Kontraindikasi
Sepsis yang aktif
Orang yang masih muda
Penyakit pada acetabulum yang sudah ada sebelumnya (rheumatoid arthritis)
Bipolar versus unipolar implants:
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta: ECG
MD.
Femur
Fracture.
In
site
Chen, John W.
26