Oleh
WILDANIA
Pembimbing
dr. Putri Fathiyah sp. B
Keluhan Tambahan
Nyeri pada bagian luka (+),
Hitam sclera ikterik (-) Pernapasan Gangguan Bibir kering (-), Tiroid : Tidak
tidak mudah konjungtiva cuping pendengaran (-), Perdarahan (+), teraba
dicabut anemis (-) hidung (-) Perdarahan dari Hipertrofi gusi (-), pembesaran
Tampak luka Epistaksis liang telinga (-)
lecet pada (-) karies denti (+)
bagian Sekret (-) Kelenjar
temporo Limfe :
occipital uk tidak teraba
3cm pembesaran
• Thorax
• Paru-Paru
• Inspeksi : Asimetris, hemitorak kiri tertinggal,
terdapat penggunaan otot bantu pernafasan,
sela iga tidak melebar
• Palpasi : Tidak teraba adanya masa ataupun
benjolan, nyeri tekan dan nyeri lepas pada
hemitoraks kiri, krepitasi pada hemithoras kiri,
taktil fremitus hemithoraks kiri kesan melemah
dibanding hemithoraks kanan.
• Perkusi : Hipersonor pada hemithoraks kiri
• Auskultasi: Bunyi pernafasan hemithoraks kiri
melemah dibanding kanan
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis terdorong
• Perkusi : Batas jantung terdorong
• Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni
regular, Gallop (-), Murmur (-)
• Abdomen
• Inspeksi : Datar, tidak membuncit dan tidak ada
luka
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Terdengar suara timpani di
seluruh kuadran abdomen, Shifting dullness (-),
ketok CVA (-)
• Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan
nyeri lepas di seluruh 4 kuadran abdomen,
Pembesaran hepar, lien, ginjal, kandung kemih
tidak teraba,Undulasi (-)
• Ekstremitas
• luka robek pada kaki kiri, luka lecet jari keempat
dan kelima kaki kanan
STATUS LOKALISATA
Primary Survey
Airway
• Clear
Breathing
• Pernapasan : 20 x/meniT
• SPO2 :-
Circulation
• Tekanan Darah 110/80mmHg
• Nadi 80 x / menit
Disability
• GCS 15 (E4 M5 V6) pupil isokor 2,5mm/2,5mm
Esposure
• Suhu 36,7°C (axilla)
Secondary Survey
Anamnesis : Os datang ke RSUD Cut Nyak Dhien dengan keluhan luka robek
pada kaki kiri setelah terjatuh dari sepeda motor sejak 1 jam SMRS, luka robek
tanpak terbuka dan terlihat tulang tibia yang patah, os mengaku luka robek juga
terdapat pada kepala (3cm), dan pada jari ke empat dan ke lima kaki kanan.
nyeri (+), mual-muntah (-), penurunan kesadaran (-)
Penatalaksanaan
Pembedahan : debridement
Follow up
FOLLOW UP.docx
H 31 post
H1 debridement
FRAKTUR TERBUKA GRADE
III A
PENDAHULUAN
Fraktur merupakan suatu
patahan pada kontinuitas
struktur jaringan tulang atau
tulang rawan yang umumnya
disebabkan trauma, baik
trauma langsung ataupun
tidak langsung.
• Fraktur terbuka merupakan
suatu fraktur dimana terjadi
hubungan dengan lingkungan
luar melalui kulit sehingga
terjadi kontaminasi bakteri,
sehingga timbul komplikasi
berupa infeksi.
ETIOLOGI
1. Ekstrinsik meliputi kecepatan
dan durasi trauma yang
mengenai tulang, arah dan
kekuatan trauma.
2. instrisik meliputi kapasitas
tulang mengasorbsi energi
trauma, kelenturan,
kekuatan dan densitas
tulang.
KLASIFIKASI
TIPE BATASAN
III Kerusakan jaringan lunak yang berat dan luas, fraktur segmental terbuka, trauma
amputasi, luka tembak dengan kecepatan tinggi, fraktur terbuka di pertanian, fraktur
yang perlu repair vaskulr dan fraktur yang lebih dari 8 jam setelah kejadian.
KLASIFIKASI GRADE III
TIPE BATASAN
IIIA Periostenum masih membungkus fragmen fraktur dengan kerusakan jaringn lunak
yang luas
IIIB Kehilangan jaringn lunak yang luas, kontaminasi berat, periostenal striping atau
IIIC Disertai kerusakan arteri yang memerlukan repair tanpa melihat tingkat kerusakan
jaringn lunak
PEMERIKSAAN FISIK
• Look (inspeksi)
Pembengkakan, memar, dan
deformitas mungkin terlihat jelas
• Feel (palpasi)
Terdapat nyeri tekan setempat.
• Movement (gerakan)
Krepitus dan gerakan abnormal dapat
ditemukan, tetapi lebih pnting untuk
menanyakan apakah pasien dapat
menggerakkan sendi-sendi di bagian
distal dari cedera.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lanjutan...
• Pemeriksaan radiologis bertujuan
untuk menentukan keparahan
kerusakan tulang dan jaringn lunak
yang berhubungn dengan derajat
energi dari trauma itu sendiri
• Tomografi mungkin berguna untuk lesi
spinal atau fraktur kondilus tibia.
• CT atau MRI mungkin merupakan satu-
satunya cara untuk menunjukkan
apakah fraktur vertebra mengancam
akan menekan medula spinalis
Lanjutan..
• Scanning radioisotop berguna
untuk mendiagnosis fraktur
tekanan yang dicurigai atau
fraktur tidak bergeser yang
lain
DIAGNOSA
• Diagnosis fraktur terbuka dapat
ditegakkan dengan riwayat
penderita, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan radiologis.
Koplikasi pada fraktur terbuka