Anda di halaman 1dari 38

Appendicitis Akut

Penguji : dr. Raja, Sp.B

Oleh
CHINDY P. GOUTAMA LAY
LAPORAN KASUS
+ IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. R.L.S


Umur : 15 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Doyo Baru
Tanggal masuk RS : 10-09-2018
Ruang rawat : Ruangan Bedah Wanita
Anamnesa

RIWAYAT PENYAKIT
KELUHAN UTAMA SEKARANG
Nyeri perut kanan
bawah  Nyeri pada perut kanan bawah ± 6 hari
SMRS
 nyeri hilang timbul seperti ditusuk - tusuk,
awalnya dari ulu hati, kemudian perut kanan
bawah dan menjalar ke bagian tengah.
Demam (-), mual (+), muntah (+), Nyeri BAK
(-), BAB lancar
 pasien sempat di rawat di IGD (BPL)
namun sakit kembali.

 
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama (-).
Riwayat maag (+)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


DISANGKAL

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI


 Riwayat merokok (-), riwayat konsumsi beralkohol (-), riwayat
konsumsi makanan rendah serat (-)
Pemeriksaan Fisik

Primary Survey : Status Generalis


A : Baik
B : RR = 20x/menit Keadaan Umum   : Pasien tampak kesakitan
Kesadaran            : Compos mentis
C : TD = 110/70 mmHg
Tanda Vital            : T: 110/70  mmHg            
Nadi = 68 x/menit
N: 68 x/menit
D : GCS = E4 M6 V5 = 15, pupil
RR: 20x/menit
isokor, refleks cahaya +/+
Suhu : 36,8oC (Axilla)

6
Lanjutan … (1)
Thorax

Pulm Dextra Sinistra


o

Ins Simetris statis dinamis Simetris statis dinamis


Pal Stem fremitus ka = ki Stem fremitus ka = ki
Status Generalis Per Sonor seluruh lapang paru Sonor seluruh lapang paru
Aus SD Vesikuler, Ronki (-), SD Vesikuler, Ronki (-),
Kepala : Normochepal
Wheezing (-) Wheezing (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) ,
Sklera ikterik (-/-)
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-),
mukosa hiperemis (-/-), konka
hipertrofi (-/-)
Cor :
Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-), OC (-)
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Tenggorok : Faring Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V 1-2 cm media
hiperemis (-) tonsil T1- T1 linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternal kiri
Telinga : Normotia, deformitas (-), Batas kanan bawah : ICS V linea sternalis kanan
serumen (-/-), sekret (-/-) Batas pinggang jantung : ICS III linea parasternal kiri
Leher : Pembesaran KGB (-), struma (-), Batas kiri bawah : ICS V 1-2 cm media linea
deviasi trakhea (-) midclavicula sinistra
Konfigurasi jantung : normal
  Auskultasi : BJ I-II normal, gallop (-) murmur (-)

The Power of PowerPoint | 7


thepopp.com
Lanjutan … (2)

Status generalis Status Lokalis


Abdomen :
Inspeksi : Perut datar (+), Regio Abdomen
Auskultasi : Peristaltik (+) normal, Inspeksi: Perut distensi, darm countour (-), darm
Palpasi : Nyeri tekan (+), steifung (-)
hepatomegali (-), Auskultasi : Bising usus (+), metalic sound (-),
splenomegali (-) borborigmi (-)
Perkusi : Pekak sisi (-), pekak alih (- Palpasi : Dinding perut simetris, supel , massa
), tympani (+) (+), nyeri tekan (+) kuadran kanan bawah
(Mc.Burney sign), Nyeri lepas (+) Psoas sign (+).
Obturator sign (+), Rovsing sign (+), defans
muskular (+) di kuadran kanan bawah.
Perkusi : Tymphani (+)

8
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium 10-09-2018

Hb 14,2 g/DL

Ht 45,5 %

Leukosit 10,47/mm3

Trombosit 339.000/mm3
Lanjutan … (3)

HASIL USG

The Power of PowerPoint | 10


thepopp.com
Diagnosa Kerja

Susp. Appendicitis Akut

•Pemeriksaan penunjang

USG abdomen
Pemeriksaan Darah Lengkap, PT APTT
Urine lengkap
Penatalaksanaan

Pre-operasi
IVFD RL 500 mL / 8 jam
Ceftriaxone 1 x 2 g IV
Post-operasi
IVFD RL 20 tpm/makro
Injeksi Cefuroxime 1 gr/ 8 jam
Injeksi Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Injeksi Ranitidin 50 mg ? 12 jam

The Power of PowerPoint | 12


thepopp.com
LAPORAN OPERASI
Operasi laparoskopi apendektomi (03 Oktober 2018).
Pasien supine di atas meja operasi dalam anastesi .
A dan antisepsis daerah lapangan operasi dan sekitarnya.
Lesi intraumbilical masukkan tadia kemudian kamera
mengidentifikasi tampak perlengketan omemtum ke dinding
abdomen, bebaskan.
Identifikasi tampak appendiks meradang, ovarium kanan dan
kiri meradang.
Dilakukan appendektomi, hentikan perdarahan
Luka operasi dicuci dengan kassa lembab NaCl 0,9% steril.
Luka operasi ditutup lapis demi lapis.
Operasi selesai
Prognosis

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

The Power of PowerPoint | 14


thepopp.com
TINJAUAN PUSTAKA
• peradangan pada appendiks
Apendicitis vermiformis
• merupakan kasus bedah
emergensi yang paling sering
ditemukan
Anatomi

Pada 65% kasus, apendiks terletak di


intraperitoneal.
Pada kasus selebihnya apendiks terletak
retroperitoneal, yaitu dibelakang sekum,
di belakang kolon asendens, atau ditepi
lateral kolon asendens

17
Normal
Appendicitis

18
Persarafan dan peredaran darah

Persarafan apendiks berasal dari saraf parasimpatis cabang


dari n.vagus yang mengikuti arteri mesentrika superior dan
a. appendikularis. Perdarahan apendiks berasal dari
a.apendikularis yang merupakan arteri tanpa kolateral
19
Etiologi

Obstruksi Infeksi Makanan


rendah
serat

-Fekalit
Infeksi
-- hiperplasia jaringan limfe
-- ada parasit (ascaris,lumbruicoides)
ulserasi mukosa
appendix oleh parasit E.
histolytica

20
The Power of PowerPoint | 21
thepopp.com
KLASIFIKASI
Gejala klinis

Awalnya : Nyeri samar-samar dan tumpul (nyeri viseral


1 di daerah epigastrium) disekitar umbilikus

Beberapa jam : nyeri akan berpindah ke kanan bawah ke


2 titik Mc Burney, Nyeri tajam, Lokasi jelas ( nyeri somatik)

Mual, muntah, Nafsu makan menurun, Kadang kala


3
konstipasi

4 Diare akibat infeksi sekunder /iritasi pada ileum


terminal/caecum
Penegakan Diagnosa

1 ANAMNESA

1. ANAMNESA
Pada anamnesis penderita akan
mengeluhkan nyeri atau sakit 2 PEMERIKSAAN FISIK

perut.
Demam ringan dengan suhu 37.5-38.5
celcius, jika suhu lebih tinggi mungkin 3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
perforasi

The Power of PowerPoint | 24


thepopp.com
Pemeriksaan Fisik

1 Inspeksi : Perut kembung (sering pada perforasi),


Penonjolan perut kanan bawah (massa/abses periapendikular)

Palpasi : Nyeri terbatas pada regio iliaka kanan,


2 nyeri lepas dan tekan regio mc. burney, defans muskular
Perkusi : Nyeri ketok perut kanan bawah, jika
pekak hepar hilang (perforasi)
3
Auskultasi : Peristaltik usus normal, menghilang/ileus
paralitik pada peritonitis generalisata (appendisitis perforata)
Rectal Touche : Tidak dilakukan, berdasarkan teori akan
4
didapatkannNyeri pada pukul 9-12 (appendisits pelvika), sfingter
ani longgar (peritonitis)

25
Lanjutan.. (4)

Add an image

PSOAS SIGN

# posisi pasien berbaring pada sisi sebelah


kiri sendi pangkal kanan diekstensikan
Nyeri pada cara ini menggambarkan iritasi
pada otot psoas kanan dan indikasi iritasi
retrocaecal dan

The Power of PowerPoint | 26


thepopp.com
Add an image

OBTURATOR SIGN

# posisi pasien terlentang, kemudian


gerakan endorotasi tungkai kanan
dari lateral ke medial
Nyeri pada cara ini menunjukkan
peradangan pada M. obturatorius di
rongga pelvis.

The Power of PowerPoint | 27


thepopp.com
Rovsing’s sign Nyeri perut kanan bawah saat

penekanan perut kiri

Blumberg Sign Nyeri perut kanan bawah


bila tekanan di kiri dilepas

Dunphy sign
Nyeri saat batuk

The Power of PowerPoint | 28


thepopp.com
Lanjutan.. (5)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORAT FOTO USG


ABDOMEN &
ORIUM ABDOMEN CT SCAN

LEUKOSITOSIS FEKOLIT

Leukositosis ringan
(10.000-18.000) dengan
peningkatan jumlah neutrofil.
Leukositosis tinggi (>20.000)
jika telah terjadi perforasi

The Power of PowerPoint | 29


thepopp.com
1. Appendicitis Point Pain 2
2. Leucositosis (>10.000/mm3) 2

ALVARADO 3. Vomitus/Nausea 1

4. Anorexia 1

SCORE 5. Rebound Tenderness Phenomen 1


6. Abdominal Migrate Pain 1

7. Degree of Celcius (>37,3ْ C) 1

8. Observation of Hemogram (segmen >75%) 1

>8 : Acute Appendicitis


5–7 : Suspect Acute Appendicitis
<5 : Not Acute Appendicitis

30
31
PENATALAKSANAAN
Penanggulangan konservatif / sebelum operasi

. Observasi
Pasien diminta melakukan tirah baring dan dipuasakan, . Pada kebanyakan kasus,
diagnosis ditegakkan dengan lokalisasi nyeri di daerah kanan bawah dalam 12
jam setelah timbulnya keluhan.

Perbaikan keadaan umum dengan infus, pemberian antibiotik untuk


kuman gram negatif dan positif serta kuman anaerob, dan
pemasangan pipa nasogastrik perlu dilakukan sebelum pembedahan.

Antibiotik
OPERASI

32
PEMBAHASAN
ANAMNESI
S
Nyeri pada perut kanan bawah ± 5 hari
SMRS
 nyeri hilang timbul seperti ditusuk - tusuk,
awalnya dari ulu hati, kemudian perut
kanan bawah dan menjalar ke bagian
tengah.
Demam (-), mual (+), muntah (+), Nyeri BAK
(-), BAB lancar
 Awalnya : Nyeri samar-samar dan tumpul
(nyeri viseral di daerah epigastrium)
disekitar umbilikus.

BERDASARKA  Beberapa jam : nyeri akan berpindah ke

N TEORI kanan bawah ke titik Mc Burney, Nyeri


tajam, Lokasi jelas ( nyeri somatik).
 Mual, muntah
 Nafsu makan menurun
 Kadang kala konstipasi
 Diare akibat infeksi sekunder /iritasi
pada ileum terminal/caecum

35
PEMERIKSAAN FISIK Regio Abdomen
Inspeksi: Perut distensi, darm countour (-),
darm steifung (-)
Auskultasi : Bising usus (+), metalic sound
(-), borborigmi (-)
Palpasi : Dinding perut simetris, supel ,
massa (+), nyeri tekan (+) kuadran kanan
bawah (Mc.Burney sign), Nyeri lepas (+)
Psoas sign (+). Obturator sign (+), Rovsing
sign (+), defans muskular (+) di kuadran
kanan bawah.
Perkusi : Tymphani (+)

36
Demam ringan dengan suhu 37.5-38.5 celcius, jika suhu
lebih tinggi mungkin perforasi
Inspeksi : Perut kembung (sering pada
BERDASARKAN perforasi), Penonjolan perut kanan bawah (massa/abses
TEORI periapendikular)
Palpasi : Nyeri terbatas pada regio iliaka
kanan, nyeri lepas dan tekan regio mc. burney, defans
muskular
Perkusi : Nyeri ketok perut kanan bawah, jika
pekak hepar hilang (perforasi)
Auskultasi : Peristaltik usus normal,
menghilang/ileus paralitik pada peritonitis generalisata
(appendisitis perforata)
Rectal Touche : Nyeri pada pukul 10-11
(appendisits pelvika), sfingter ani longgar (peritonitis)

37
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai