Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 3

1. Nessa Aulia
2. Nunung Nurliah
3. Nurma Alfiantunnisa
4. Putri Dwi Selvianingsih

KASUS PEMICU
SGD 1

1. OSTEOMIELITIS
Data Demografi dan riwayat kesehatan pasien:
Tn. A (36 tahun) Alamat di Kp. Mutiara Indah, diagnosis Osteomielitis dan sedang dirawat
di rumah sakit sejak 19-06-2023 jam 11.00 WIB. Perawat ET melakukan pengkajian pada 23-
06- 2023 jam 10.00 WIB. Saat dikaji : Kesadaran: Compos Mentis, TD: 120/77 mmHg,
Nadi: 76 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu 36,600C, SPo2 : 98%.

Pasien mengatakan sering keluar cairan pada luka bekas operasi dan terasa nyeri. Pasien
mengalami kecelakaan lalu lintas pada januari 2021 lalu mengalami patah tulang dan pada
bulan ini semakin parah kemudian langsung di bawa ke RS. Pasien mengatakan nyeri di area
luka dengan skala nyeri 4 dan masih keluar cairan didalam luka. Pasien tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan ataupun yang lain. Keluarga pasien juga tidak ada yang
mengalami penyakit keturunan ataupun yang lainnya.

Pasien menerima keadaannya saat ini dan keluarganya pun sangat mendukung untuk
kesembuhan pasien dan setiap hari banyak yang menjenguk pasien bik itu keluarga, kerabat
ataupun teman terdekat.

Deskripsi Hasil Pemeriksaan Fisik:


Sistem Muskuloskeletal
Bibir kering, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid tidak ada deviasi trakea, tidak teraba
pembesaran kelenjar getah bening, konjungtiva an-anemis, pupil isokor, sklera ikterik, reflek
cahaya normal, mampu menggerakkan kedua tangan tetapi tidak mampu menggerakkan salah
satu kaki yaitu kaki kiri. Pasien kesulitan berjalan, terdapat nyeri otot pada pedis, sisi tubuh
kanan dan kiri simetris, kemampuan bergerak sisi tubuh simetris, pasien mampu berubah
posisi dari sim ke supinasi dan sebaliknya, bahu simetris, tidak terdapat pembesaran otot
bahu, tidak ada kelainan bentuk kaki, tidak terdapat claw foot, hammer toe dan charhot,
pasien belum mampu melakukan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
kekuatan otot lengan 5, terdapat ekspresi nyeri saat berubah posisi menggerakkan kaki,
terdapat luka fraktur terbuka di kaki kiri, ditemukan kekakuan pada otot disekitar trauma,
terdapat rembesan cairan pada balutan berwarna kuning, kulit teraba panas disekitar balutan,
denyut nadi teraba lemah, saat dilakukan pembukaan balutan kondisi luka tampak
kemerahan, terdapat banyak darah dan nanah, kekuatan otot kaki kanan 5, kekuatan otot kaki
kiri 3, reflek patella (+), CRT <2 detik, akral teraba hangat, turgor kulit baik, tidak terdapat
edema.
Genogram

Pemeriksaan Hasil Laboratorium:


Tangga Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi Hasil Lab
l
19/06/2 Fungsi
0 Ginjal 17 6.0-46.0mg/ Nor
23 Ureum 0.6 dL mal
Kreatinin 0.6-1.5mg/dL Nor
mal
Elektrolit 148
Natrium 3.20 135-
(Na) 106 148 mmol/L Normal
Kalium 3.3- Mening
(K) 5.9mmol/L kat
Klorida Non 96-120 Normal
(Cl) Reaktif mmol/L

Hepatitis Normal
Marker HbsAg Non Reaktif
Kualitatif
23/06/2 Hematologi
0 Rutin 10.9 13.0-17.0g/dL Menur
23 Hemoglobin 32 40.0-52.0% un
Hematokrit 6,100 4,400- Menur
Leukosit 11,300/uL un
349.000 150000- Norma
Trombosit 450000/uL l

27 0.00- Norma
Laju Endap Darah 15.00mm/jam l

Meningkat

Pemeriksaan Diagnostik:
Foto Cruris AP & Lateral
- Fraktur 1/3 proksimal tibia dan fibula sinistra
- Osteomielitis (+) - Gangren (+)
Foto Thorax PA (AP)
- Cor (cardio) dan Pulmo (paru) normal
Terapi Di Rumah Sakit:
- Operasi Remove Implant
- Cefazolin 2x1 mg
- Ketorolac 2x1 mg
- Ranitidine 2x1 mg

A. Kata kata yang tidak dimengerti


a. Claw foot : Claw foot merupakan kelainan atau deformitas kaki yang membentuk cakar.
Pada claw foot, sendi jari kaki yang dekat dengan pergelangan kaki menekuk ke atas,
sedangkan sendi yang lain menekuk ke bawah.
b. Hamer tos : adalah kelainan bentuk jari kaki yang ditandai dengan jari menekuk ke
bawah.
c. Charcot : Penyakit Charcot-Marie-Tooth (CMT) adalah kelompok penyakit yang merusak
sistem saraf tepi
d. Fibula sinistra : patah tulang yang terjadi pada tulang tibia fibula bagian atas pada kaki
kiri tepatnya dibawah lutut
e. Gangren : jaringan mati yang disebabkan oleh infeksi atau kurangnya aliran darah, sering
terjadi akibat kehilangan suplai darah.
f. Kreatinin : zat dalam darah yang diproduksi oleh jaringan otot pada saat bergerak atau
beraktivitas.
g. Hematokrit : digunakan untuk mengukur persentase volume sel darah merah dalam darah.

B. Patflow osteomielitis

Riwayat trauma

Pembedahan

Kerusakan
Keterbatasan pembuluh Peningkatan tekan
pergerakan tulang dan medula

Invasi kuman ke tulang dan


sendi
Penurunan Iskemia dan nekrosis
pergerakan tulang

OSTEOMIELITIS
MK : kerusakan Pembetukan
MK : nyeri

MK : gangguan intergitas kulit

B. Validasi data
DATA NORMAL ATAU TIDAK NORMAL
Td : 120/77 mmhg
Nadi: 76x/menit
NORMAL
Rr: 20x/menit
S: 36,6C
Spo2:98%
Pasien mengatakan sering keluar cairan pada TIDAK NORMAL
luka bekas operasi dan terasa nyeri
Skala nyeri 4 TIDAK NORMAL
Bibir kering, tidak dapat menggerakan kaki TIDAK NORMAL
kiri dan pasien kesulitan berjalan
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah NORMAL
bening, tidak ada deviasi trakhea, tidak
tampak pembesaran kelenjar tiroid
Konjungtiva an anemis, pupil isokor, sklera NORMAL
ikterik, reflek cahaya normal, mampu
menggerakan kedua tangan
Terdapat nyeri otot pada pedis, kekuatan otot TIDAK NORMAL
kaki kiri 3 terdapat kekakuan pada otot
disekitar trauma
Terdapat luka fraktur terbuka di kaki kiri,
terdapat rembesan cairan pada balutan
TIDAK NORMAL
berwarna kuning, kulit teraba panas sekitar
balutan
Denyut nadi teraba lemah, luka tampak TIDAK NORMAL
kemerahan, terdapat banyak darah dan nanah
terdapat ekspresi nyeri ketika menggerakan
kaki kiri
Tidak terdapat claw foot, hammer toe, dan NORMAL
charhot, kekuatan otot lengan 5 dan kekuatan
otot kaki kanan 5
Reflek patella (+), CRT <2 detik, akral teraba NORMAL
hangat, turgor kulit baik, tidak terdapat edema
Kemampuan bergerak sisi tubuh simetris,
tidak terdapat pembesaran otot bahu, tidak ada
NORMAL
kelainan bentuk kaki

1. ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

Ds: Riwayat trauma


- Pasien mengatakan
sering keluar cairan
pada luka bekas
operasi dan terasa
Fraktur tulang
nyeri

- Pasien mengatakan
nyeri di area luka
dengan skala nyeri Pembedahan
4 dan masih keluar
cairan didalam luka
Nyeri akut

. Invasi kuman ke tulang dan


sendi

DO:
- Terdapat nyeri otot
pada pedis, Skala nyeri 4
kekuatan otot kaki
kiri 3 Terdapat ekspresi nyeri

- Tampak ekspresi
nyeri ketika
menggerakan kaki Nyeri akut
kiri

Fraktur terbuka di kaki


sinistra

- Terdapat luka
fraktur terbuka di
kaki kiri, terdapat
rembesan cairan Distensi cairan
pada balutan
berwarna kuning

- Kulit teraba panas Suhu kulit teraba panas


sekitar balutan

- Luka tampak
kemerahan, Kemerahan
terdapat banyak
darah dan nanah
Gangguan intergitas kulit

- Kalium (K) Gejala infeksi


meningkat 3,20

- Hemaglobin (hb)
10,9 Kerusakan jaringan

- Hematokrit 32

- Laju endap darah


27 meningkat
Nekrosis tulang

Gangguan intergitas kulit


Kerusakan integritas
struktur tulang

Kekakuan otot sekitar


- Terdapat kekakuan
trauma
pada otot disekitar
trauma

- Pasien belum
mampu melakukan
Kekuatan otot kaki kiri 3
berpindah dari
tempat tidur ke Gangguan mobilitas fisik
kursi roda atau
sebaliknya.

Penurunan pergerakan

Belum mampu melakukan


perpindahan dari tempat
tidur ke kursi roda

Gangguan mobilitas fisik

2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
- Nyeri akut b.d agen pencedera fisik prosedur oprasi d.d keluhan nyeri dengan skala nyeri
4 dan pasien tampak meringis
- Gangguan integritas kulit b.d faktor mekanis pada tonjolan tulang d.d Terdapat luka
fraktur terbuka di kaki kiri, Luka tampak kemerahan, terdapat banyak darah dan nanah
- Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d Pasien belum
mampu melakukan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal Dx Tujuan dan Intervensi Aktivitas


Keperawatan kriteria hasil
23 Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi
septembe (D.0077) intervensi - Identifikasi lokasi,
r 2023 keperawatan karakteristik ,frekuensi,durasi ,kualitas,intensitas
selama 2x 24 jam, nyeri
maka tingkat nyeri - Identifikasi skala nyeri
menurun dengan - Indentifikasi respons nyeri non verbal
kriteria hasil: - Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Keluhan - Monitor efek samping penggunaan analgetik
nyeri Terapeutik
menurun - Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
- Meringis Manajemen rasa nyeri ( mis. Tens,hipnosis,akupuntur,terapi
menurun nyeri musuk,biofeedback,terapi pijat,aromaterapi,teknik
imajinasi terbimbing,kompres hangat/dingin,terapi
bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (
mis. Suhu ruangan ,pencahayaan ,kebisingan )
- Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
- Jelakan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
- jelaskan startegi meredakan nyeri
- anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- anjurkan menggunakan analgenitik secara tepat
- ajarkan tenik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
- kolaborasi pemeberian analgetik,jika perlu.

Gangguan Setelah dilakukan Perawatan


integritas intervensi integritas Observasi
kulit keperawatan kulit - Identifikasi penyebab gangguan intergitas kulit
(D.0129) selama 2x 24 jam, (penurunan mobilitas)
maka integritas
kulit dan jaringan Teraupeutik
meningkat dengan - Ubah posisi tiap 2 jam jika trah baring
kriteria hasil: Edukasi

- Nyeri - Anjurkan minum air yang cukup


cukup - Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
menurun - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
- Kemerahan - Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
cukup - Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
menurun secukupnya
- Suhu kulit
cukup
membaik
- Sensasi
cukup
membaik

Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Observasi


mobilitas intervensi mobilisasi - Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
fisik keperawatan lainnya
(D.0054) selama 2x 24 jam, - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
maka mobilitas - Monitor frekuensi Jantung dan tekanan darah
fisik meningkat sebelum memulai mobilisasi
dengan kriteria - Monitor kondisi umum selama melakukan
hasil: mobilisasi
Terapeutik
- Pergerakan - Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
ekstermitas - Fasilitas melakukan pergerakan, jika periu
cukup - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkat meningkatkan pergerakan
- Kekuatan Edukasi
otot cukup - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
meningkat - Anjurkan melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI NO TINDAKAN PERAWATAN RESPON PARAF
/TANGGAL KLIEN
Sabtu, 23 1. Mengukur tanda tanda vital Suhu: 36 C,
September 2023 (tekanan darah, nadi, suhu, Nadi:95x/menit,
08.00 WIB pernafasan dan saturasi O2) tekanan darah :
120/80 mmHg,
respirasi:
24x/menit dan
saturasi O2:
98%
(Markonah)

2. Mengobservasi tanda gejala Kalor, dan rubor


infeksi pada luka kaki
kiri

3. Memberikan pendidikan Tn. A mulai


kesehatan tentang manajemen mengetahui cara
nyeri manajemen
nyeri

Tn a perlahan
4 Memfasilitasi Tn a untuk melakukan
melakukan gerakan secara pergerakan
perlahan

Tn mulai
5. Menganjurkan meningkatkan mengkonsusmi
asupan buah dan sayur untuk buah dan sayur
memenuhi nutrisi
6. Mengajarkan mobilisasi
sederhana Tn a melakukan
mobilisasi
sederhana
duduk di tempat
tidur

5. Evaluasi

Hari/ No dx Evaluasi keperawatan Paraf


tanggal/
jam
Sabtu, 23 Nyeri S : Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 4
September Akut
2023 O:
- Meringis sudah berkurang
Gangguan - Nyeri berkurang
integritas - Nadi membaik
kulit dan - Kemerahan berkurang
jaringan
A: Masalah keperawatan teratasi Sebagian
( Nurliah )
Gangguan P : Intervensi dilanjutkan ke tahap selanjutnya
mobilitas
fisik

Anda mungkin juga menyukai