KMB 4 DM Ganggren
KMB 4 DM Ganggren
Kelompok :2
Anggota kelompok :
1. Muhammad Erga A
2. Nunung Nurliah
3. Rohanah
4. Rifa Ratu
5. Sarmiah
6. Shafira Alief R
Pasien mengatakan awalnya mengalami bisul di kedua kakinya selama 3 tahun sampai
sekarang, di daerah metatarsophalangeal. Bisul tersebut tidak pernah sepenuhnya sembuh walau
sudah berusaha diobati ke puskesmas dan ke rumah tenaga kesehatan. Pasien membutuhkan
beberapa perawatan di rumah sakit karena infeksi berulang dan membutuhkan debridemen dan
antibiotik IV dalam beberapa kali selama perawatan. Dokter menyarankan amputasi
sebelumnya, tetapi pasien selalu menolaknya.
Saat ini menurut pasien sendiri, meskipun ia menyadari pertimbangan utama dalam perawatan
bisul kaki diabetes, kepatuhannya terhadap diet, obat, dan olahraga tidak konsisten seperti yang
seharusnya, terutama juga yang berkaitan dengan penanganan kaki diabetik. Pasien tidak
merokok dan tidak pernah merokok serta tidak melaporkan penggunaan alkohol. Pasien
memiliki kontrol metabolik yang tepat atas penyakitnya dengan nilai hemoglobin glikasi atau
HbA1C 7,4%.
Perawatan medis pada saat masuk rumah sakit yaitu:
a. Lantus® Insulin 28 Unit: sekali sehari
b. Apidra® Insulin: Jika Hiperglikemia
c. Atorvastatin® 10mg: sekali sehari
d. Adiro® 100mg: sekali sehari
e. Hidroxil B1-B6-B12®: sekali sehari
f. Saat ini ia tidak mengeluhkan rasa sakit meskipun sebelumnya ia telah menggunakan
Pregabalin® dan Tramadol® tetapi telah menghentikan pengobatan ini karena efek
sekunder.
g. Perawatan untuk Ulkus dengan menggunakan balutan dengan menggunakan obat topikal
untuk menyembuhkan yaitu dengan madu terapeutik dan membersihkan dengan sabun
lembut.
h. Pasien juga menggunakan sepatu dengan bantalan setebal 1cm sebagai sol kaki. Pasien
menggunakan tongkat untuk menghindari berat bertumpu pada kaki yang sakit.
i. Senyawa asam lemak hiperoksigenasi (HFAC): tiga kali sehari di kedua kaki.
j. Berpakaian untuk mendukung pad/ bantalan.
Hasil normal ultrasonografi droppler yaitu ketika tidak ada tanda tanda penyumbatan,
gumpalan darah, atau dengan kata lain aliran darah arteri yang normal
Pemeriksaan laboratorium
- Nilai normal pemeriksaan darah lengkap : hemoglobin laki-laki : 13-16
g/Dl,perempuan : 12-14 g/dL. Hematokrot laki-laki : 37-52 %,perempuan : 35-47
%. Leukosit : 3,8-10,6 ribu/mm3. Trombosit : 150-400 ribu/uL
- Nilai normal kadar elektrolit : Natrium (Na+): 135 – 145 mEq/L, Kalium (K+):
3,5 – 5,3 mEq/L dan Klorida (Cl‾): 100 – 106 mEq/L.
- Nilai normal fungsi renal : 90 atau lebih
Kaitkan dengan kasus pemicu apakah hasil mengarah pada abnormalitas atau tidak?
HBA1C 7,4%: kadar Hba1c normalnya adalah ketika nilai berada di bawah 7,4%. Kadar
hba1c yang tertera pada kasus menunjukan adanya ketidaknormalan atau abnormlitas, untuk
pemeriksaan fisik yang didapat adalah pasien menyajikan borok tunggal pada kedua kaki:
lebar 2x3 cm di kaki kanan dan lebar 4x3 cm di kaki kirinya, ini lebih parah. Luka terlihat
memiliki sejumlah besar hiperkeratosis, edema tepi luka, bengkak dengan eksudasi dan bau
yang buruk. Area di antara jari -jari juga lembab, lembut dan juga bau. Pedal dorsal dan
pulsasi tibialis posterior di kaki kanan sangat lemah. Onychomycosis hadir di semua kuku
dan itu semua adalah hasil yang abnormal.
a. Apakah Anda memiliki riwayat diabetes melitus sebelumnya? Jika ya, sudah berapa
lama Anda mengidap penyakit ini?
b. Adakah faktor risiko lain yang bisa mempengaruhi kondisi kesehatan Anda, seperti
riwayat merokok atau memiliki tekanan darah tinggi?
c. Bagaimana pola makan dan aktivitas fisik Anda sehari-hari?
d. Apakah Anda sedang menjalani pengobatan untuk ulkus gangrenosa ini? Jika ya,
seperti apa regime terapi yang saat ini Anda jalani?
e. Apakah Anda sudah pernah mengalami komplikasi kesehatan lainnya terkait dengan
diabetes melitus Anda?
f. Bagaimana tingkat nyeri yang Anda rasakan pada ulkus gangrenosa ini dan bagaimana
Anda mengelolanya?
g. Bagaimana kondisi emosional dan mental Anda saat ini menghadapi masalah
kesehatan ini?
h. Apakah ada tanda atau gejala lain yang mungkin terkait dengan ulkus gangrenosa ini
yang perlu Anda sampaikan kepada kami?
i. Apakah Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran lain terkait dengan kondisi
kesehatan Anda ini?
RPS : Riwayat penyakit sekarang pasien meliputi adanya bisul di kedua kakinya selama 3
tahun, dengan luka pada kaki kanan berukuran 2x3 cm dan pada kaki kiri berukuran 4x3 cm.
Luka tersebut dideskripsikan memiliki hiperkeratosis, edema tepi luka, bengkak dengan
eksudasi, dan bau yang buruk. Pasien juga mengalami kram di kedua kaki, klaudikasi
intermiten kurang dari 150 meter, serta gatal-gatal dari daerah tibialis malleolar dan anterior,
terutama di kaki kiri. Selain itu, pasien juga mengalami pigmentasi kulit di daerah malleolar
kaki kiri, lepuh tanpa ulserasi, edema, dan dermatitis di pangkal jari kaki tanpa tanda-tanda
eksternal varises. Pasien juga memiliki artropati charcot moderat di kaki kirinya. Meskipun
demikian, pasien masih mampu melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari meskipun dalam
kondisi luka.
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
Riwayat Penyakit Sekarang pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai
dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam buku Brunner dan Suddarth, antara lain:
1. Apakah Anda mengalami nyeri atau sensasi tidak nyaman pada area ulkus atau gangrene
Anda?
2. Bagaimana perubahan warna kulit di sekitar daerah ulkus atau gangrene?
3. Apakah terdapat luka terbuka atau tanda infeksi pada ulkus atau gangrene Anda?
4. Apakah Anda mengalami pembengkakan di daerah yang terkena ulkus atau gangrene?
5. Bagaimana intensitas nyeri yang Anda rasakan pada ulkus atau gangrene tersebut?
6. Apakah Anda mengalami keluarnya cairan berbau busuk dari ulkus atau gangrene tersebut?
7. Berapa lama Anda telah mengalami ulkus atau gangrene ini?
8. Apakah Anda memiliki riwayat perawatan pada ulkus atau gangrene sebelumnya?
9. Apakah kadar gula darah Anda terkontrol dengan baik?
10. Apakah Anda memiliki riwayat komplikasi diabetes lainnya seperti gangguan sirkulasi
atau neuropati?
RPD :
Riwayat penyakit dahulu dari kasus di atas mencakup diagnosis diabetes mellitus tipe-2
(DM2) yang sudah terjadi selama empat belas tahun. Awalnya, diagnosis ini disertai dengan
neuropati perifer sensitif dan motorik, artropati metatarsophalangeal tanpa tanda-tanda
osteomielitis, dan artropati diabetes. Pasien juga mengalami bisul di kedua kakinya selama 3
tahun, di daerah metatarsophalangeal yang tidak pernah sembuh sepenuhnya meskipun telah
berusaha diobati di puskesmas dan rumah tenaga kesehatan. Pasien telah membutuhkan
beberapa perawatan di rumah sakit karena infeksi berulang dan telah disarankan untuk
amputasi sebelumnya, namun selalu menolaknya. Kepatuhan pasien terhadap diet, obat, dan
olahraga berkaitan dengan penanganan kaki diabetik tidak konsisten.
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
Riwayat Penyakit Dahulu pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai
dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam buku Brunner dan Suddarth, antara lain:
RPK : -
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
Riwayat Penyakit Keluarga pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai
dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam buku Brunner dan Suddarth, antara lain:
Psikologis : -
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
Psikologis pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai dengan prinsip-
prinsip yang terdapat dalam buku Brunner dan Suddarth, antara lain:
1. Bagaimana perasaan Anda menghadapi kondisi kesehatan yang sedang Anda alami saat ini,
terutama dengan adanya ulkus gangrene?
2. Apakah Anda merasa cemas, takut, atau khawatir dengan progresi penyakit Anda dan
dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana Anda mengelola stres atau tekanan yang muncul akibat kondisi kesehatan Anda
saat ini?
4. Apakah Anda mengalami perubahan mood, kecemasan, atau depresi sejak mengalami ulkus
gangrene dan diagnosis diabetes melitus?
5. Bagaimana kondisi kesehatan Anda saat ini memengaruhi kualitas hidup dan kemandirian
Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari?
6. Bagaimana dukungan sosial dari keluarga, teman, atau orang terdekat membantu Anda
dalam menghadapi tantangan kesehatan yang Anda alami?
7. Apakah ada kekhawatiran atau ketakutan khusus yang ingin Anda diskusikan mengenai
kondisi kesehatan Anda?
8. Bagaimana Anda merasa terhadap kemungkinan perawatan jangka panjang dan
pengelolaan penyakit kronis seperti diabetes dan ulkus gangrene?
9. Apakah ada strategi atau cara tertentu yang telah Anda gunakan untuk mengatasi stres atau
kecemasan terkait kondisi kesehatan Anda?
10. Bagaimana harapan, keinginan, dan tujuan hidup Anda terkait dengan kondisi kesehatan
yang sedang Anda alami saat ini?
Sosial : -
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
sosial pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai dengan buku Brunner
dan Suddarth, antara lain:
1. Bagaimana dukungan sosial dari keluarga, teman, atau orang terdekat membantu Anda
dalam menghadapi kondisi kesehatan yang sedang Anda alami?
2. Apakah ada perubahan dalam hubungan sosial Anda sejak mengalami ulkus gangrene dan
diabetes melitus?
3. Bagaimana interaksi sosial Anda dalam lingkungan sekitar, seperti di tempat kerja,
komunitas, atau kelompok sosial?
4. Apakah Anda merasa terisolasi atau kesulitan menjalani aktivitas sosial akibat kondisi
kesehatan Anda?
5. Bagaimana kondisi kesehatan Anda memengaruhi aktivitas sosial dan hubungan
interpersonal Anda sehari-hari?
6. Apakah Anda merasa ada stigma atau diskriminasi terkait dengan penyakit Anda dari
lingkungan sekitar?
7. Bagaimana rencana perawatan atau pengelolaan kesehatan yang sedang Anda jalani
memengaruhi kehidupan sosial dan rutinitas harian Anda?
8. Apakah ada kebutuhan atau harapan spesifik terkait dukungan sosial atau sumber daya
sosial dalam menghadapi ulkus gangrene dan diabetes?
9. Bagaimana Anda mengatasi tantangan sosial yang muncul akibat kondisi kesehatan yang
Anda alami saat ini?
10. Apakah terdapat peran dukungan sosial yang diperlukan dari tim perawatan kesehatan
untuk membantu Anda mengatasi dampak sosial dari penyakit kronis Anda?
Spiritual : -
Beberapa pertanyaan wawancara keperawatan yang dapat diajukan untuk mengkaji aspek
spiritual pada pasien dengan ulkus gangrene dan diabetes melitus, sesuai dengan prinsip-
prinsip yang terdapat dalam buku Brunner dan Suddarth, antara lain:
1. Bagaimana peran spiritualitas atau keyakinan agama dalam membantu Anda mengatasi
kondisi kesehatan yang sedang Anda alami?
2. Apakah Anda merasa adanya perubahan atau pertimbangan spiritual sejak menerima
diagnosis ulkus gangrene dan diabetes melitus?
3. Bagaimana Anda menjelaskan arti atau makna dari penyakit yang Anda alami secara
spiritual?
4. Apakah Anda merasa adanya kebutuhan untuk mendapatkan dukungan spiritual atau
konseling religius dalam menghadapi kondisi kesehatan Anda?
5. Bagaimana perasaan Anda terhadap Tuhan atau kekuatan spiritual lainnya dalam
menghadapi tantangan kesehatan yang Anda alami?
6. Apakah ada ritual, doa, atau praktik spiritual tertentu yang membantu Anda dalam proses
penyembuhan atau pengelolaan penyakit kronis Anda?
7. Bagaimana pendekatan spiritualitas Anda memengaruhi cara Anda berinteraksi dengan tim
perawatan kesehatan atau dalam membuat keputusan terkait perawatan medis Anda?
8. Apakah ada konflik atau pertanyaan spiritual yang muncul akibat kondisi kesehatan yang
Anda alami?
9. Bagaimana dukungan spiritual dan keyakinan Anda memengaruhi kualitas hidup Anda saat
ini?
10. Apakah ada keinginan khusus terkait pendekatan perawatan yang mempertimbangkan
aspek spiritualitas Anda?
Data Fokus pemeriksaan Fisik ( Persistem) sesuai data kasus dan buku rujukan
1. Keadaan umum
Sadar dan berorientasi
2. Tanda vital
Suhu :-
Tekanan darah :-
Nadi :-
Respirasi :-
Saturasi :-
3. Kepala
- Inspeksi ekspresi dan gerakan wajah simetris atau tidak
4. Mata
- Inspeksi sclera ikterik atau tidak
- Inspeksi konjungtiva anemis atau tidak
- Kaji apakah terdapat edema atau lesi
5. Hidung
- Kaji nares paten ( lubang hidung terbuka)
- Kaji mukosa hidung
- Kaji drainase hidung
6. Mulut /tenggorokan
- Inspeksi warna selaput lendir
7. Leher
- Kaji distensi vena jugularis
- Kaji hipertrofi otot leher
- Palpasi kelenjar ketah bening
- Palpasi kelenjar tiroid
8. Dada
- Kaji frekuensi,kedalaman dan ritme
- Kaji nadi apical dan radial
- Auskultasi suara paru
- Auskultasi suara jantung S1 dan S2 normal,teratur atau tidak,
- Kaji apakah ada suara tambahan atau bunyi jantung ekstra
9. Abdomen
- Inspeksi abdomen untuk ukuran, bentuk, dan simetris
- Kaji nyeri tekan pada abdomen
- Kaji organomegali
- Auskultasi bising usus
10. Ekstremitas
- Inspeksi warna kulit,kelembapan
- Kaji suhu akral
- Kaji edema
- Denyut nadi +2
Pada kasus :
- Borok tunggal pada kedua kaki: lebar 2x3 cm di kaki kanan dan lebar 4x3 cm
di kaki kirinya
- Luka terlihat memiliki sejumlah besar hiperkeratosis, edema tepi luka, bengkak
dengan eksudasi dan bau yang buruk
- Area di antara jari -jari juga lembab, lembut dan juga bau. Pedal dorsal dan
pulsasi tibialis posterior di kaki kanan sangat lemah. Onychomycosis hadir di
semua kuku.
- Kram di kedua kaki, lebih sering di yang kiri, klaudikasi intermiten kurang dari
150 meter dan gatal -gatal dari daerah tibialis malleolar dan anterior, sebagian
besar di kaki kiri.
- Pigmentasi kulit di daerah malleolar dengan dua area lepuh tanpa ulserasi lebih
lanjut dan edema tanpa lubang di daerah tibialis. Luka juga menunjukkan
dermatitis di pangkal jari kaki tanpa tanda -tanda eksternal varises. Pasien
memiliki artropati charcot moderat di kaki kirinya.
11. Reproduksi/genetalia
- Inspeksi kebersihan,keutuhannya
- Inspeksi apakah ada lesi atau secret
12. Neurologis
- Kaji kekuatan otot
- Kaji atrofi
- Kaji sensasi
- Kaji reflex tendon dalam (TDR
Predisposisi : Usia
Buat Patofisiologis penyakit (Gambarkan dalam bentuk WOC
Presipitasi : DM
Insulis tidak
Neuropati adekuat
Penurunan jumlah
insulin
Menolak amputasi
Infeksi
Ganggren
Ketidakpatuhan
Neuropati perifer
Gangguan sensori
motorik
Deformitas tulang
Ulkus
Infeksi
Ganggren
Ds : Penurunan jumlah
innsulin
Pasien menggunakan tongkat untuk
menghindari berat yang tertumpu
pada kaki yang sakit Glukosa tidak dapat
Pasien juga melaporkan kram di dihantar ke sel
kedua kaki meskipun lebi sering di
yang kiri
Hiperglikemi
Pasien mengatakan luka terasa sakit
pada malam hari dan mereda posisi
kaki di turunkan Hipoalbumin
Do : Gagren
Klaudikasi intermiter kurang dari
150 meter da gatal-gatal dari daerah
tibialis malleolar dan anterior Aktivitas terbatas
Angiopati diabetik
Terasa sakit
Nyeri kronis
4. Ds : Tidak patuh Ketidakpatuhan
mengontrol diet dan
Pasien menolak amputasi olahraga
Do :
Menolak amputasi
Luka menunjukkan dermatitis di
pangkal jari kaki tanpa tanda-tanda
eksternnal varises Ketidakpatuhan
Luka terlihat memiliki sejumlah
besar hyperkeratosis
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan integritas kulit b.d perubahan pigmentasi d.d pemeriksaan fisik Pasien
menyajikan borok tunggal pada kedua kaki: lebar 2x3 cm di kaki kanan dan lebar 4x3 di kaki
kiri, Luka terlihat memiliki sejumlah besar hyperkeratosis , Edema tepi luka, Bengkak dengan
eksudasi dan bau yang buruk, Area diantara jari-jari juga lembab, lembut dan juga bau
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan musculoskeletal d.d Pasien menggunakan
tongkat untuk menghindari berat yang tertumpu pada kaki yang sakit, Pasien juga melaporkan
kram di kedua kaki meskipun lebi sering di yang kiri, Pasien mengatakan luka terasa sakit pada
malam hari dan mereda posisi kaki di turunkan, Klaudikasi intermiter kurang dari 150 meter
dan gatal-gatal dari daerah tibialis malleolar dan anterior, Sebagian besar di kaki kiri, Di kaki
kiri ia memiliki pigmentasi kulit didaerah malleolar dengan dua area lepuh tanpa lubang
didaerah tibiallis, Luka juga menunjukkan dermatitis di pangkal jari kaki tanpa tanda-tanda
eksternnal varises, Pasien memiliki artropati charcot moderat di kaki kirinya.
3. Nyeri kronis b.d kerusakan system syaraf d.d Pemeriksaan fisik menunjukkan pasien
menggunakan sepatu dengan bantalan setebal 1cm sebagai sol kaki.
Tujuan, Kriteria Hasil dan Intervensi yang dirumuskan (Buat Dalam Bentuk Tabel Rencana
Keperawatan)
SARMIAH
Edukasi
- Jelaskan penyebab,peri
ode,dan pemicu nyeri
- Jelaskan startegi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunaka
n analgenitik secara
tepat
- Ajarkan tenik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- kolaborasi
pemeberian analgetik,jika
perlu.
Seorang laki2 berusia 61 tahun yang didiagnosis dengan diabetes mellitus tipe-2
(DM2) sejak empat belas tahun yang lalu. Diagnosis ini awalnya disertai dengan
neuropati perifer sensitif dan motorik, artropati metatarsophalangeal tanpa tanda -
tanda osteomielitis dan artropati diabetes.