Anda di halaman 1dari 26

Asuhan keperawatan pada pasien ny.

T
dengan AML, pneumoni, osteoporosis dan
fraktur humerus sinistra
AML (Acute Myeloid Leukimia)
• Salah satu kelainan sel darah berupa keganasan yang ditandai dengan poliferasi dan pertumbuhan
dari sel hematopoiteic yang imatur dalam sumsum tulang dan darah (Sativa, 2020)
Definisi

• Menurut Nadhiroh, 2020 faktor penyebba leukimia secara pasti tidak diketahui. Faktor yang
diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukimia antara lain :
• Radiasi, leukomogenik, herediter dan virus
Etiologi

• Tanda dan gejala utama AML adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan sindroma
kegagalan sumsum tulang. (Asputra, 2021)
Manifes
tasi
Osteoporosis dan fraktur
Osteoporosis adalah penurunan kepadatan
mineral tulang yang mempengaruhi
individu terhadap cedera, termasuk jatuh
atau luka ringan (Lowery, 2018).
Penyebab : genetik, mekanis, kalsium,
protein, esterogen, rokok, kopi dan alkohol
(Lowery, 2018).

Fraktur adalah patah atau retak pada


tulang yang uth. Biasanya fraktur
disebabkan oleh trauma dimana
terdapat tekanan yang berlebihan pada
tulang, baik berupa langsung dan
trauma tidak langsung (Sjamsuhidajat,
2012).
Pengkajian keperawatan
Identitas pasien
Nama : Ny. T
Usia : 85tahun
Agama : Budha
Suku : Kalimantan
Masuk RS tgl : 15-09-23 jam 17.40
No ip : 101334102
Keadaan umum
 Keluhan utama : Pasien mengatakan lemas
 RPS : Pasien mengatakan 2 hari yang lalu lemas tidak nafsu makan dan ada lebam di telinga kiri teraba lunak
tidak sakit dan tidak pernah jatuh serta pasien mengeluh saat buang air kecil terasa nyeri dari keluarga pasien
sudah periksa rawat jalan ke Rsud Tarakan dan Rs pertamina Tarakan hasil Hb 6,5 Tr 63 lab tgl 14/9/23 dari
keluarga memutuskan untuk rawat inap di rs mika sby
 RPD : pasien mengatakan memiliki rpd HT kurang lebih 10tahun yang lalu
 RPO : pasien mengatakan rutin mengkonsumsi norvas 5mg 1-0-0

Mulut : bibir lembab, pucat +,


bbibir sianosis -, atropi papil
lidah –
Gcs : E4M5V6
Telinga : simetris, telinga kiri
Kesadaran : Composmentis
tampak lebam teraba lunak tidak
Ttv : sakit
Leher : trachea di tengah,
pembesaran –

Mata : konjungtiva anemis +, Dada : bentuk normal, spider


sklera ikterik -/- nevi-
Hidung : nafas cuping hidung -, Jantung : tidak ada kelainan
epitaksis – bab : 1x sehari
Bak : +-7x/hari
Hasil pemeriksaan penunjang pasien

Hasil pemeriksaan laboratorium Post transfusi pcls 3bag


tgl 15/9/23 Pemeriksaan lab tgl 18/9/23

Hb 5.8 Hb 10,9
Leukosit 13280 Leukosit 36.800

Hematokrit 20% Hematokrit 33%


TROMBOSIT 520.000 Trombosit 20.000
Hasil pemeriksaan Thorax tgl 24-09-
Hasil pemeriksaan GDT tgl 24-09-23
23
Click icon to add picture
Hasil pemeriksaan
thorax tgl
Hasil pemeriksaan BMA tgl
26-09-23
kesimpulan : AML
Click icon to add picture
• HT • Tidak pernah
• Norvask 5mg melakukan
1-0-0 operasi

Riwayat
penyakit Riwayat
dahulu dan operasi
RPO

Riwayat
Riwayat
penyakit
kemoterapi
keluarga
• Tidak ada • Tidak pernah
kemoterapi
Terapi
• Santagesik 500mg/ml 2ml 3dd1
• Arcolase 40mg 2dd1
• Infusion resfar 5G/25ml injeksi in

parenteral out 250mg 1dd1


• Cravit 500mg/100ml 1dd1

• Zaldiar 2x1tab pc
• Asthin force 12mg 1dd1 pc

Terapi oral •


Tracetat 10mg 1dd1 pc
Compound samca 15mg 1dd1 pc
R/ pemberian terapi obat dacogen
(masih tunggu penjelasan prof ugro)

Terapi • Post pcls 3/bag


• Posl albuminar 25% 2botol

supportif • Post tc apheresis 2 bag


Analisa data
No Data Etiologi Masalah
keperawatan
1 Ds pasien mengatakan badan AML Resiko perdarahan
lemas D.012 Hal 42
Do : Proliferasi sel darah
Ttv imature
Hasil lab
Hematopotein
Terganggu

Proses pembekuan
darah terganggu

Resiko perdarahan
2. Ds : pasien mengatakan nyeri Osteoporosis Nyeri akut D.0077
Do : hal 172
Humerus kiri tampak Penurunan kepadatan
dipegangi dan ada lebam tulang

P : post jatuh di kamar Kemunduran


mandi struktural jaringan
Q : panas dan kemeng
R : humerus sinistra Kerapuhan tulang
S : vas 5
T : nyeri saat digerakkan +- Kejadian jatuh
5menit
Fraktur

Diskontinutas tulang

Perubahan jaringan
sekitar

Pergeseran fragmen
tulang

Nyeri akut
3. Ds : AML Resiko infeksi 0142
Pasien mengatakan hal 304
badan lemas Imunologi terganggu
Do :
Ttv Imunitas tubuh
Hasil lab Terganggu

Mudah terinfeksi
Virus dan bakteri

Resiko infeksi
Diagnosa keperawatan

Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d bersikap protektif, sulit
tidur, gelisah, tekanan darah meningkat D.0077 hal 172

Resiko infeksi ditandai dengan ketidakadekuatan pertahanan


tubuh sekunder (penurunan hemoglobin, imunosupresi,
leukopenia supresi respon inflamasi) 0142 hal 304

Resiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan koagulasi dan


trauma D.012 Hal 42
Intervensi keperawatan
No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI

1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d Setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam Manajemen nyeri (1.08238)
bersikap protektif, sulit tidur, gelisah, dihapkan tingkat nyeri menurun dengan kriteria Observasi
tekanan darah meningkat hasil : 1. Identifikasi lokasi,
1. Keluhan nyeri cukup menurun skala 4 karakteristik, durasi,
2. Kesulitan tidur cukup menurun skala 4 frekuensi, kualitas,
3. Sikap protektif cukup menurun skala 4 intensitas nyeri
4. Gelisah cukup menurun skala 4 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi nyeri non verbal
4. Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
5. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (kompres
dingin).
6. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
7. Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
8. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri (kompres
dingin)
Kolaborasi
9. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2. Resiko infeksi setelah diberikan asuhan Pencegahan infeksi (1.14539)
dibuktikan dengan keperawatan selama Observasi
ketidakadekuatan 3x2jam diharapkan tingkat 1. Monitor tanda dan gejala
pertahanan tubuh infeksi menurun dengan infeksi lokal dan sistemik
sekunder (penurunan kriteria hasil Terapeutik
hemoglobin, 1. Nafsu makan cukup 2. cuci tangan sebelum dan
imunosupresi dan meningkat skala 4 sesudah kontak dengan pasien
leukopenia) 0142 hal. 2. Demam cukup dan lingkungan pasien
304 menurun 4 3. Pertahankan teknik aseptik
3. Nyeri menurun skala 4 pada pasien beresiko tinggi
4. Kadar sel darah putih Edukasi
cukup membaik skala 4. Jelaskan tanda dan gejala
4 infeksi
5. Kultur sputum cukup 5. Ajarkan cara mencuci
membaik skala 4 tangan dengan benar
6. Anjurkan meningkat
asupan nutrisi
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
3. Resiko perdarahan dibuktikan Setelah diberikan asuhan Pencegahan perdarahan
1.0207
dengan gangguan koagulasi keperawatan selama Observasi
dan trauma D.0012 3x24status sirkulasi L.0201 1. Monitor tanda dan gejala
perdarahan
membaik 2. Monitor nilai
1. Kekuatan nadi cukup hematokrit/hemoglobin
sebelum dan setelah
meningkat skala 4 kehilangan darah
2. Saturasi oksigen cukup Terapeutik
3. Pertahankan bed rest
meningkat skala 4 Edukasi
3. Pucat cukup menurun 4. Jelaskan tanda dan gelaja
perdarahan
skala 5. Anjurkan menghindari aspirin
4. Akral dingin cukup atau antikoagulan
Kolaborasi
menurun skala 4 6. Kolaborasi pemberian produk
5. Pengisian kapiler cukup darah, jika perlu
7. Kolaborasi pemberian pelunak
membaik skala 4 tinja, jika perlu
Implementasi
Tangga Waktu Implementasi
l
21-9-23 14.00 Melakukan timbang terima dengan shift pagi
15.00 Mengobservasi keluhan pasien
Memberikan terapi obat
Mengganti linen pasien
17.00 Membantu pasien bak dengan pispot
18.00 Mengobservasi pasien istirahat
Menghitung balance cairan pasien
Mengobservasi diit pasien 1/2porsi
19.00 Memberikan terapi obat
20.00 Mengobservasi pasien istirahat
Membantu pasien bak dengan pispot ditempat tidur
Menghitung balance cairan pasien
21.00 Melakukan serah terima dengan shift malam
Tanggal Waktu Implementasi

22-9-23 21.00 Melakukan timbang terima dengan shift sore

22.00 Mengobservasi keluhan pasien


Memberikan terapi obat

23.00 Membantu pasien bak dengan pispot

24.00 Mengobservasi pasien istirahat


Menghitung balance cairan pasien

03.00 Membantu pasien bak dengan pispot ditempat tidur

04.00 Mengobservasi pasien istirahat

05.00 Melakukan observasi TTV


Menghitung balance cairan pasien
Melakukan personal hygine
Membantu pasien bak spontan dengan pispot
07.00 Melakukan serah terima dengan shift berikutnya
Tanggal Waktu Implementasi

23-9-23 21.00 Melakukan timbang terima dengan shift sore

22.00 Mengobservasi keluhan pasien


Memberikan terapi obat

23.00 Membantu pasien bak dengan pispot

24.00 Mengobservasi pasien istirahat


Menghitung balance cairan pasien

03.00 Membantu pasien bak dengan pispot ditempat tidur

04.00 Mengobservasi pasien istirahat

05.00 Melakukan observasi TTV


Menghitung balance cairan pasien
Melakukan personal hygine
Membantu pasien bak spontan dengan pispot
07.00 Melakukan serah terima dengan shift berikutnya
Evaluasi
 Evaluasi 21-9-23
S : pasien mengatakan badan lemas
O : ttv
A:
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Resiko perdarahan
P : Intervensi dilanjutkan
4. Manajemen nyeri
5. Pencegahan infeksi
6. Pencegahan perdarahan
 Evaluasi 22-9-23
S : pasien mengatakan badan lemas
O : ttv
A:
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Resiko perdarahan
P : Intervensi dilanjutkan
4. Manajemen nyeri
5. Pencegahan infeksi
6. Pencegahan perdarahan
 Evaluasi 23-9-23
S : pasien mengatakan badan lemas
O : ttv
A:
1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Resiko perdarahan
P : Intervensi dilanjutkan
4. Manajemen nyeri
5. Pencegahan infeksi
6. Pencegahan perdarahan
Discharge planing
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (kompres dingin)
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
5. Anjurkan meningkat asupan nutrisi
6. Jelaskan tanda dan gelaja perdarahan
7. Anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan

Anda mungkin juga menyukai