Oleh:
Eka Octazelvi
Tamara Wulandari
Cyntia Harkhansa
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Epistaksis dapat
mengakibatkan
Hampir semua gangguan hemodinamik
kejadian dan menimbulkan
diperkirakan epistaksis kecemasan pada
terjadi pada merupakan hal penderita dan
60% manusia yang keluarganya
bukan suatu selama terabaikan dan
penyakit, hidupnya dan tidak
melainkan 6% dari mendapat
gejala dari mereka perhatian
Sering suatu mencari
dijumpai kelainan penanganan
dalam medis
kehidupan
sehari -
hari.
Batasan
Masalah
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi
Epistaksis adalah perdarahan akut
yang berasal dari hidung, rongga
hidung atau nasofaring. Epistaksis
disebabkan oleh kelainan lokal
maupun sistemik dan sumber
perdarahan yang paling sering dan
pleksus Kiessel-bach.
Klasifikasi
Epistaksis
Anterior
Epistaksis
Posterior
Vaskularisasi
Septum
Vaskularisasi
Dinding
Lateral
Hidung
Etiologi
Lokal Sistemik
• Trauma • Kelainan darah
• Infeksi (hemophilia,
• Neoplasma trombositopenia,
leukemia, obat-obatan)
• Kelainan Kongenital
• Penyakit kardiovaskuler
• Pengaruh Lingkungan
(hipertensi,
• Operasi arteriosclerosis)
• Infeksi Akut
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Diagnosis hemoptisis
Banding
varises esofagus yang berdarah
karsinoma nasofaring
hentikan perdarahan
Penatalaksanaan
dengan fibrin
Koreksi glue
gangguan
Gangguan Konsultasi-rawat koagulopati
Faal bersama
Perdarahan Hematologis-
Onkologis
Identifikasi
causa
Intervensi Septum koreksi
LAPORAN
KASUS
Identitas
Pasien
• Nama : Tn. BNI
• Umur : 28 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• No MR : 521473
• Alamat : Lasih, Bukittinggi
Keluhan
Utama
Sekarang
kuat kemudian terdapat bercak darah pada ingus tersebut. Setelah itu
hari berikutnya darah keluar lagi menetes pada hidung pasien dan
semakin lama semakin banyak.
• Terasa cairan mengalir pada tenggorokan pasien
• Pasien mengalami batuk dan flu.
• Pasien sudah mengalami demam selama 1 minggu, saat pagi terasa
dingin malam terasa panas.
• Sakit kepala tidak ada.
• BAB pasien berwarna hitam.
• BAK pasien berwarna orange.
• Tidak terdapat riwayat mimisan pada pasien sebelumnya.
• Riwayat luka yang sukar sembuh pada pasien tidak ada.
Riwayat
Penyakit
Dahulu Pasien memiliki riwayat GERD
kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
Umum
Status Generalis Pemeriksaan Sistemik
Telinga
Hidung
karsinoma nasofaring
Tranexamic Acid 3 x 1
Carbazochrome sodium
sulfonate/ drip/ 8 jam
Prognosis
Quo ad vitam :
dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam
BAB 4
DISKUSI
TERIMA
KASIH