Anda di halaman 1dari 14

1LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIK II

PERCOBAAN III

PENENTUAN PENGARUH ZAT TAMBAHAN TERHADAP VISKOSITAS


PROPILEN GLIKOL MENGGUNAKAN VISKOMETER OSTWALD

OLEH :

NAMA : SARMADHAN SAPUTRA T.

NIM : O1A115134

KELAS :D

KELOMPOK : V (LIMA)

ASISTEN : SONY RUBEN S.Farm

LABORATORIUM FARMASI FISIK II

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

2016
PENENTUAN PENGARUH ZAT TAMBAHAN TERHADAP VISKOSITAS
PROPILEN GLIKOL MENGGUNAKAN VISKOMETER OSTWALD

A. Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami cara penentuan viskositas larutan
menggunakan viscometer Ostwald.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengaruh kehadiran zat lain
terhadap viskositas propilen glikol.

B. Landasan Teori
Farmasi Fisik adalah bidang ilmu yang mempelajari
persoalan yang berhubungan dengan fenomena fisika dan kimia terutama
yang erat kaitannya dengan formulasi sediaaan dan sistem dispersi.
Untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap
fenomena fisika dan kimia yang terkait dengan formulasi sediaan dan
sistem dispersi maka diperlukan praktek di laboratorium (Irawan,
2006).
Viskositas (kekentalan) berasal dari perkataan Viscous. Suatu
bahan apabila dipanaskan sebelum menjadi cair terlebih dulu menjadi
viscous yaitu menjadi lunak dan dapat mengalir pelan-pelan. Viskositas
dapat dianggap sebagai gerakan di bagian dalam (internal) suatu fluida.
Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa
disebut dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2.
Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Apabila suhu naik maka
viskositas menjadi turun atau sebaliknya (Budianto, 2008).
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan
oleh gesekan antara molekul-molekul cairan, yang mampu menahan aliran
fluida sehingga dapat dinyatakan sebagai indicator tingkat kekentalannya.
Nilai kuantitatif dari viskositas dapat dihitung dengan membandingkan
gaya tekan per satuan luas terhadap gradient kecepatan aliran fluida
(Warsito dkk., 2012).
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas zat cair
yaitu: Tekanan. Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan sedangkan
viskositas gas tidak dipengaruhi oleh tekanan. Tekanan pada vsikositas
fluida akan memberikan pengaruh pada ikatan partikel-partilkel pada zat
cair. Temperatur. Viskositas akan turun dengan naiknya temperatur,
sedangkan viskositas gas naik dengan naiknya temperatur. Pemanasan zat
cair menyebabakan molekul molekulnya memperoleh energi. Molekul-
molekul cairan bergerak sehingga gaya interaksi antar molekul melemah.
Dengan demikian viskositas cairan akan turun dengan kenaikan
temperature. Ukuran dan berat molekul. Viskositas naik dengan naiknya
berat molekul. Misalnya laju aliran alkohol cepat, larutan minyak laju
alirannya lambat dan kekentalannya tinggi. Larutan minyak misalnya CPO
memiliki kekentalan tinggi serta laju aliran lambat sehingga viskositas juga
tinggi. Kekuatan antar molekul. Semakin besar ikatan antar molekul suatu
zat cair maka nilai viskositas yang dimiliki akan semakin tinggi ( Juhantoro
dkk., 2012).
Alat pengukur viskositas suatu cairan dinamakan viscometer
(viscometer). Zat yang dapat diukur viskositasnya seperti oli pelumas
mesin, produk susu, cat, air murni, darah, minyak goring atau sirup. Ini
berarti yidak sedikit bidang profesi yang membutuhkan data viskositas,
diantaranya fisikawan, kimiawan, analis kimia industry, dokter, kimia
farmasi, kimia lingkungan, perminyakan, biokimia, dan sebagainya. Ada
beberapa metoda yang digunakan untuk mengukur viskositas yaitu metoda
bola jatuh, bola bergulir, pipa kapiler, rotasi silinder kosentris, rotasi
kerucut-plat, pelat parallel dan Ford-cup (Surtono dan Eko, 2007).
Metode Ostwald ditentukan berdasarkan hokum Poiseuille
menggunakan alat viscometer Ostwald. Penetapannya dilakukan dengan
jalan mengukur waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam
pipa kapiler dari a ke b. sejumlah cairan yang akan diukur vskositasnya
dimasukkan ke dalam viscometer Ostwald melalui tabung P. cairan dihisap
ke tabung Q sampai melewati tanda a, dan dibiarkan mengalir melalui
batas. Saat mengalir melaui batas atas (tanda a), stopwatch dijalankan dan
saat melewati batas bawah (tanda b), stopwatch dimatikan. Kemudian
waktu yang diperlukan cairan untuk melewati batas atas ke batas bawah
dicatat (Apriani dkk., 2013)
Propilen glikol digunakan sebagai humectants yang akan
mempertahankan kandungan air dalam sediaan sehingga sifat fisik dan
stabilitas sediaan selama penyimpanan dapat dipertahankan. Propilen
glikol memiliki stabilitas yang baik pada pH 3 6. Oleh karena itu
propilen glikol dapat digunakan sebagai humektan dalam sediaan (Rini,
2010)
Propilen glikol unik di antara glikol-glikol lainnya karena aman
bagi manusia untuk digunakan secara internal. Propilen glikol
dimaksudkan untuk digunakan manusia sebagai USP grade dan umumnya
ditemukan dalam makanan, obat-obatan, kosmetik, dan aplikasi lainnya
yang melibatkan kemungkinan konsumsi atau penyerapan melalui kulit.
AS Food and Drug Administration telah menyetujui penggunaan propilen
glikol dalam berbagai kategori makanan. Sebuah kelas industri dari
propilen glikol biasanya ditentukan untuk kegunaan lain. Secara umum
dengan sebagian glikol lainnya, propilen glikol tidak berbau dan tidak
berwarna, dan memiliki berbagai solvabilitas untuk bahan organik, selain
benar-benar menjadi air (Martin dan Frank, 2010).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a) Botol semprot
b) Corong
c) Filler
d) Piknometer
e) Pipet tetes
f) Statif dan klem
g) Stopwatch
h) Timbangan analitik
i) Viskometer Ostwald
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan percobaan ini adalah :
a) Akuades
b) Propilen glikol 5%, 10%, 15% dan 20%
c) Tisu
D. URAIAN BAHAN
1. Aquades (Ditjen POM, 1979 : 96)
Nama Resmi : Aqua Destillata
Nama Lain : Air silung
RM/BM : H2O/ 18,02 gr/mol
Rumus Struktur :

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna; tidak berbau; tidak


mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Khasiat : Sebagai pelarut.

2. Propilen Glikol (Ditjen POM, 1979 : 534)


Nama Resmi : Propylenglycolum
Nama Lain : Propileng glikol
RM/BM : C3H8O2/ 76,10 gr/mol
Pemerian : Cairan kental, jernih tidak berwarna; tidak berbau;
rasa agak manis; higroskopik.
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol (95%) P,
dan dengan kloroform P; larut dalam enam bagian eter
P; tidak dapat campur dengan eter minyak tanah P dan
minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Sebagai pelarut, zat tambahan
E. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan Viskositas
Aquades

- Dimasukkan ke dalam viskometer Ostwald sebanyak 15


ml
- Dihisap menggunakan filler sampai batas atas (start
mark)
- Dibiarkan mengalir sampai batas bawah (stop mark)
- Dicatat waktu alirnya
- Diulangi hingga tiga kali (triple)
- Dihitung viskositasnya
- Diulangi perlakuan yang sama untuk propilen glikol
5;10;15; dan 20 %

Hasil Pengamatan . ?
F. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Hasil Pengamatan
NO SAMPEL t1 t2 t3 Trata-rata DENSITAS
1 Akuades 1:30 1:25 1:28 88 s 1 g/mL
2 Propilen glikol 5% 2:35 2:40 2:13 149 s 0,05 g/mL
3 Propilen glikol 10% 3:08 3:07 3:01 185 s 0,1 g/mL
4 Propilen glikol 15% 3:38 3:31 3:28 212 s 0,15 g/mL
5 Propilen glikol 20% 6:44 6:35 6:17 392 s 0,20 g/mL

2. Perhitungan
a. Propilen glikol 5%
Dik: 2 (viskositas air) = 0,910-3 N/m2s
t2 (waktu rata-rata air) = 88 s
t1 (waktu rata-rata sampel) = 149 s
1 (densitas sampel) = 0,05 g/mL
2 (densitas air) = 1 g/mL
Dit: 1 = .?
Peny:
1 1 1
=
2 2 2
1 0,05 149
=
0,009 N/m2 s 1 88
1 = 0,0008 /2
b. Propilen glikol 10%
Dik : t1 (waktu rata-rata sampel) = 185 s
1 (densitas sampel) = 0,1 g/mL
Dit : 1 = .?
Peny :
1 1 1
=
2 2 2
1 0,1 185
=
0,009 N/m2 s 1 88
1 = 0,0019 /2

c. Propilen glikol 15%


Dik: t1 (waktu rata-rata sampel) = 212 s
1 (densitas sampel) = 0,15 g/mL
Dit: 1 = .?
Peny:
1 1 1
=
2 2 2
1 0,15 212
2
=
0,009 N/m s 1 88
1 = 0,0032 /2

d. Propilen glikol 20%


Dik: t1 (waktu rata-rata sampel) = 392 s
1 (densitas sampel) = 0,2 g/mL
Dit: 1 = .?
Peny:
1 1 1
=
2 2 2
1 0,20 392
2
=
0,009 N/m s 1 88
1 = 0,0080 /2
G. PEMBAHASAN

Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan


besar kecilnya gesekan didalam fluida. Semakin besar viskositas suatu
fluida maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda
begerak didalam fluida tersebut.
Viskositas dalam zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antar
partikel zat cair. Oleh karena itu, semakin besar viskositas zat cair maka
semakin susah benda padat bergerak di dalam zat cair tersebut. Akibat
adanya kekentalan zat cair di dalam pipa maka besarnya kecapatan
gerakpartikel pada penampang melintang tersebut tidak sama, hal ini
disebabkan adanya gesekan antar molekul pada cairan kental. Besaran
viskositas berbanding terbalik dengan perubahan temperatur karena
kenaikan temperatur akan melemahkan ikatan antar molekul suatu jenis
cairan sehingga akan menurunkan nilai viskositasnya. Penentuan
viskositas larutan dilakukan dengan menggunakan viskometer Ostwald
dan juga menggunakan piknometer.
Percobaan ini menggunakan viskometer Ostwald, yang mana pada
metode ini dilakukan dengan mengukur waktu alir yang dibutuhkan oleh
suatu cairan (fluida) pada konsentrasi tertentu untuk mengalir antara dua
tanda pada pipa viskometer. Keunggulan dari metode ini adalah lebih
cepat, lebih mudah, alatnya murah serta perhitungannya lebih sederhana.
Prinsip dari penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald ini
dilakukan dengan memasukkan cairan (aquadest dan propilen glikol) ke
dalam alat viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara menghisap
cairan dibawa ke B sampai garis atas. Selanjutnya cairan dibiarkan
mengalir bebas dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari garis atas
ke bawah diukur. Masing-masing perlakuan di ulangi tiga kali, hal ini
dilakukan karena untuk mendapatkan nilai yang mendekati benar sebab
alat yang digunakan tidak dapat menentukan hasilnya secara pasti. Dari
ketiga hasil tersebut kemudian dirata-ratakan.
Cairan yang akan ditentukan viskositasnya pada percobaan ini
adalah propilen glikol dengan konsentrasi yaitu 5 %, 10%, 15 %, dan 20 %
ini dimaksudkan agar kita mengetahui bagaimana pengaruh kadar zat
tambahan atau konsentrasi terhadap viskositas cairan tersebut. Bahan lain
yang digunakan untuk diukur viskositasnya adalah aquades yang berfungsi
sebagai pembanding saja.
Pengamatan pada propilen glikol 15 mL konsentrasi 5 % waktu
yang diperlukan dari start mark ke stop mark adalah 02:29 menit ,
konsentrasi 10 % waktu yang diperlukan dari start mark ke stop mark
adalah 03:05 menit, konsentrasi 15 % waktu yang diperlukan dari start
mark ke stop mark adalah 03:32 menit, dan konsentrasi 20 % waktu yang
diperlukan dari start mark ke stop mark adalah 06:32 menit sedangkan
pada aquades 15 ml waktu yang diperlukan adalah 01:28 menit. Secara
teori, semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengalirnya suatu fluida
dari gaeris atas ke garis bawah, maka semakin besar pula nilai viskositas
cairan. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yaitu gliserin dengan
konsentrasi yang diperoleh. Propilen glikol konsentrasi 20% memerlukan
waktu yang relatif lebih lama untuk mengalir dalam pipa viskometer
dibandingkan dengan aquadest, sehingga propilen glikol yang memiliki
konsentrasi yang lebih tinggi dibanding aquadest cenderung memiliki nilai
viskositas yang lebih besar pula. Hal tersebut dikarenakan konsentrasi
larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.
prinsip-prinsip rheologi dalam bidang farmasi diaplikasikan dalam
pembuatan krim, suspensi, emulsi, lotion, pasta, penyalut tablet dan lain-
lain. Selain itu, prinsip rheologi digunakan juga untuk karakteristik produk
sediaan farmasi sebagai penjamin kualitas yang sama untuk setiap batch.
Rheologi juga meliputi pencampuran aliran dari bahan, penuangan,
pengeluaran dari tube atau pelewatan jarum suntik.
H. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan yaitu :
1. Cara penentuan viskositas dengan metode viskometer Ostwald
dilakukan dengan memasukkan cairan (aquadest dan propilen glikol)
ke dalam alat viskometer melalui pipa A kemudian dengan cara
menghisap cairan dibawa ke B sampai garis atas (start mark).
Selanjutnya cairan dibiarkan mengalir bebas dan waktu yang
diperlukan untuk mengalir dari garis atas (start mark) ke garis bawah
(stop mark) diukur.
2. Propilen glikol konsentrasi 30% memerlukan waktu yang relatif lebih
lama untuk mengalir dalam pipa viskometer dibandingkan dengan
aquadest, sehingga propilen glikol memiliki nilai viskositas yang lebih
besar pula. Hal tersebut dikarenakan perbedaan konsentrasi akibat
adanya kehadiran zat lain yang terlarut. Semakin banyak partikel yang
terlarut, gesekan antar partikel semakin tinggi dan viskositasnya
semakin tinggi pula.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Surtono, A., dan Eko, S., 2007, Aplikasi Sensor Fotodioda Pada Viskometer
Metode Bola Jatuh Berbantukan Komputer, Jurnal Sains Mipa,, Vol.13(3).

Apriani, D., Gusnedi, dan Yenni D., 2013, Studi Tentang Nilai Viskositas Madu
Hutan dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat untuk Mengetahui Kualitas
Madu, Jurnal Pillar Of Physics, Vol.2.

Budianto, A. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair Dengan


Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes. Seminar Nasional IV SDM
Teknologi Nuklir Yogyakarta, ISSN 1978-0176

Ditjen POM RI., l979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI., Jakarta.

Dwiastuti, R., 2010, Pengaruh Penambahan Cmc (Carboxymethyl Cellulose)


Sebagai Gelling Agent Dan Propilen Glikol Sebagai Humektan Dalam
Sediaan Gel Sunscreen Ekstrak Kering Polifenol Teh Hijau (Camellia
Sinensis L), Jurnal Penelitian, Vol.13(2).

Irawan, E. D., 2006, Studi In Vitro Hubungan Logaritma Koefisien Partisi Dengan
Ikatan Protein Plasma Dari Antidiabet Turunan Sulfonil Urea Sebagai
Bahan Pembelajaran Mata Kuliah Farmasi Fisik, Jurnal Pengembangan
Pendidikan, Vol.3(1).

Juhantoro, N., I Made Ariana, dan Semin Sanuri., 2012, Penentuan Properties
Bahan Bakar Batubara Cair untuk Bahan Bakar Marine Diesel Engine,
Jurnal Teknis ITS, 1(1).

Martin, E. A., dan Frank, H. M., 2010, Glycols Propylene Glycols, Dow Chemical
Company, Vol 12.

Warsito, Sri, W.S., dan Dyan I., 2012, Desain dan Analisis Pengukuran Viskositas
dengan Metode Bola Jatuh, , Jurnal Natur Indonesia, Vol.14(3).

Anda mungkin juga menyukai

  • 5927 9717 1 SM
    5927 9717 1 SM
    Dokumen13 halaman
    5927 9717 1 SM
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 135 397 1 PB
    135 397 1 PB
    Dokumen7 halaman
    135 397 1 PB
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Kar Linda
    Kar Linda
    Dokumen11 halaman
    Kar Linda
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Higroskopisitas
    Higroskopisitas
    Dokumen3 halaman
    Higroskopisitas
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 4 - fulltexPDF2
    4 - fulltexPDF2
    Dokumen10 halaman
    4 - fulltexPDF2
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • FENDIS
    FENDIS
    Dokumen7 halaman
    FENDIS
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Kelarutan Panji
    Kelarutan Panji
    Dokumen9 halaman
    Kelarutan Panji
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 4 - fulltexPDF2
    4 - fulltexPDF2
    Dokumen6 halaman
    4 - fulltexPDF2
    Rustifah Nishikata
    Belum ada peringkat
  • Lit. Biokim 6
    Lit. Biokim 6
    Dokumen3 halaman
    Lit. Biokim 6
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Kelarutan Kara
    Kelarutan Kara
    Dokumen8 halaman
    Kelarutan Kara
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • RHEOLOGI
    RHEOLOGI
    Dokumen18 halaman
    RHEOLOGI
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Mikromeritik Compatibility Mode
    Mikromeritik Compatibility Mode
    Dokumen38 halaman
    Mikromeritik Compatibility Mode
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Difusi
    Difusi
    Dokumen43 halaman
    Difusi
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Difusi
    Difusi
    Dokumen43 halaman
    Difusi
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 1 Rheologi
    1 Rheologi
    Dokumen48 halaman
    1 Rheologi
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 4 Larutan
    4 Larutan
    Dokumen38 halaman
    4 Larutan
    Danie Moreno Damanik
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fendib
    Laporan Fendib
    Dokumen20 halaman
    Laporan Fendib
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • BAB I Farfis
    BAB I Farfis
    Dokumen18 halaman
    BAB I Farfis
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI DISTRIBUSI
    OPTIMASI DISTRIBUSI
    Dokumen19 halaman
    OPTIMASI DISTRIBUSI
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • KECAP
    KECAP
    Dokumen7 halaman
    KECAP
    windaariyanir
    Belum ada peringkat
  • Perc 6 Farfis Panji
    Perc 6 Farfis Panji
    Dokumen13 halaman
    Perc 6 Farfis Panji
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • KECAP
    KECAP
    Dokumen7 halaman
    KECAP
    windaariyanir
    Belum ada peringkat
  • Laporan Percobaan III Baru
    Laporan Percobaan III Baru
    Dokumen17 halaman
    Laporan Percobaan III Baru
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Perc 6 Farfis
    Perc 6 Farfis
    Dokumen13 halaman
    Perc 6 Farfis
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • 2010 Mei - 06 Rini - Dwiastuti
    2010 Mei - 06 Rini - Dwiastuti
    Dokumen14 halaman
    2010 Mei - 06 Rini - Dwiastuti
    Reiamury Azraq
    Belum ada peringkat
  • Laporan Percobaan III Baru
    Laporan Percobaan III Baru
    Dokumen17 halaman
    Laporan Percobaan III Baru
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Perc 6 Farfis
    Perc 6 Farfis
    Dokumen13 halaman
    Perc 6 Farfis
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Percobaan III
    Laporan Percobaan III
    Dokumen13 halaman
    Laporan Percobaan III
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat
  • Laporan Percobaan III
    Laporan Percobaan III
    Dokumen13 halaman
    Laporan Percobaan III
    fitrah fajriani
    Belum ada peringkat