Anda di halaman 1dari 14

FRAKTUR

kelompok 4 :
Alifah Fitri Rizki (23311002)
Imam Mulyadi (23311009)
Yessika Yolanda (23311027)

INSTITUT KESEHATAN PAYUNG NEGRI


PEKANBARU
ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Tulang panjang dalam tubuh yang


dibagi atas caput, corpus, dan
collum dengan ujung distal dan
proximal
• Tulang paha terdiri dari 3 bagian,
yaitu epiphysis proximal,
diaphysis, dan epiphysis distal.
FRAKTUR
Pengertian Etiologi Manifestasi Klinis
Fraktur adalah • Cedera Patofisiologi • Edema,
patah tulang langsung atau perdarahan,
yang biasanya tidak langsung dislokasi
disebabkan oleh • Letih • Nyeri, Hilangnya
trauma
tenaga fisik.
atau
• Osteoporosis WOC fungsi, Deformitas,
pemendekan
tulang, Krepitus,
Pemeriksaan Komplikasi Ekimosis
diagnostik
Penatalaksanaan
• Komplikasiawal • Konservatif • Perubahan
• Rontgen (X-ray) • Komplikasi neurovascular,
• Scan tulang,
dalam waktu
• pembedahan Syok
temogram, atau atau operasi
scan CT/MRIB lama
• Anteriogram
dan darah
lengkap
MCP TEORI
MCP TEORI
MCP TEORI
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Utama
• Nyeri Akut b.d agen pencedera fisik
• Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi
• Risiko Syok Hipovolemik b.d kehilangan volume darah akibat fraktur
• Gangguan Mobilitas Fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang

Diagnosa Keperawatan Pendukung


• Gangguan Integritas Kulit/Jaringan b.d fraktur terbuka
• Defisit Perawatan Diri b.d gangguan muskuloskeletal
• Hipertermia b.d respon trauma

3. Intervensi Keperawatan
4. Evaluasi
KASUS DAN PEMBAHASAN
Pembahasan
Dari kasus yang terlampir dapat dilakukan untuk pasien dengan
kondisi fraktur yaitu melakukan pengecakan foto rontgen pada
anggota tubuh yang mengalami fraktur, hasil mengatakan bahwa
pasien harus di operasi untuk pemasangan pen. Sebelum

KASUS dilakukannya operasi maka pasien akan dilakukan pemeriksaan


darah terlebih dahulu, hasil yang di dapatkan yaitu hemoglobin
14,3 g/dL, hematokrit 41,7%, leukosit 14,80 ribu/ µL, serta
trombosit 250 ribu/ µL. Setelah pemeriksaan darah dilakukan
tahapan selanjutnya pemasangan gips sambil menunggu jadwal
operasi untuk pemasangan pen. Setelah pemasangan pen di
berikan maka langkah selanjutnya yaitu pemberian terapi selama
proses perawatan dengan infus NS 21 cc per jam, Omeprazole 2x1
40 mg, Injeksi Antrain 500 mg, Injeksi Cefotaxime 2x1 mg, dan
Asam Mefenamat 3x1 500 mg.
MCP TEORI
MCP TEORI
FRAKTUR
IDENTITAS STATUS KESEHATAN PEMERIKSAAN FISIK
KLIEN • Keluhan utama :
Nama : Tn. S nyeri pada
Jenis kelamin : fraktur femur DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Laki-laki dextra akibat • Nyeri Akut b.d agen
Umur : 65 tahun fraktur dan post- pencedera fisik
Agama : Islam op pemasangan
EVALUASI
• Gangguan Mobilitas
Pendidikan : pen. Fisik b.d kerusakan
SMP Riwayat perjalanan integritas struktur tulang
Status penyakit • Gangguan Pola Tidur
b.d nyeri
pernikahan : • Riwayat penyakit • Defisit Perawatan Diri
Menikah terdahulu : batuk b.d gangguan
Diagnosa dan demam muskuloskeletal
medis : Fraktur • Riwayat penyakit
Femur Dextra dalam keluarga: - INTERVENSI
KEPERAWATAN
ANALISIS JURNAL
Judul : Pemberian Terapi Guided Imagery terhadap Pasien dengan Nyeri dan Ansietas Post Operasi Fraktur Collum Humerus

Jurnal Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Di Ruang Bougenvil RSUD Dr. R. Koesma
Tuban
Hasil : Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan pada kedua Jurnal Penelitian tersebut, dapat simpulkan bahwa pemberian terapi Guided
Analisis Imagery berpengaruh mengurangi nyeri pada pasien post operasi fraktur. Hal tersebut dikarenakan terapi Guided Imageryyang
diberikan pada pasien post operasi fraktur dengan berimajinasi dan bersugesti membantu mengalihkan perhatian dari
ketidaknyamanan fisik dan psikologis dengan tetap berkonsentrasi pada citra yang menyenangkan, yang dapat mengurangi
kecemasan dan rasa sakit akibat nyeri.
Terapi Guided Imagerydengan memandu imajinasi dan menggunakan sugesti positif berpengaruh untuk mengurangi rasa
nyeri dari nyeri berat menjadi nyeri ringan. Dan hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana
disebutkan bahwa terapi Guide Imagery berpengaruh sebesar 85,7%dalam mengurangi nyeri.

Daftar : Astuti, N. D., & Respati, C. A. (2018). Pengaruh Terapi Guided Imagery Terhadap Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Di Ruang Bougenvil
RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Jurnal Midpro, 10(2), 52. https://doi.org/10.30736/midpro.v10i2.81
Pustaka Khasanah, A. N., & Syahruramdhani, S. (2023). Pemberian Terapi Guided Imagery terhadap Pasien dengan Nyeri dan Ansietas Post Operasi
Fraktur Collum Humerus. Jurnal Medika Nusantara, 1(2), 123–137.
JURNAL
Terapi
Komplemen ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN MUSKULOSKELETA L
ter Fraktur PADA PEKERJA SHIFT PAGI ASSEMBLING 1 DI PT. X SUNTER
 Pemberi ASSEMBLY PLANT JAKARTA UTARA
an terapi
Guided
POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL
Imagery DISORDERS PADA PEKERJA MANUAL HANDLING
 Pemberi BAGIAN ROLLING MILL
an terapi
musik
Mozart
 Pemberi
an
Cryother
-TERIMA KASIH-

Anda mungkin juga menyukai