Anda di halaman 1dari 16

ASKEP PADA PASIEN FRAKTUR

PENGERTIAN FRAKTUR

• Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintregritas tulang,


penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan tetapi faktor lain
seperti proses degeneratif juga dapat berpengaruh terhadap kejadian
fraktur (Brunner & Suddarth, 2008).
• Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan
tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa
(Mansjoer, 2007).
FAKTOR PREDISPOSISI
(PENYEBAB)

Menurut Carpenito (2000) adapun penyebab fraktur antara lain:


Kekerasan Langsung
Kekerasan Tidak Langsung
Kekerasan Akibat Tarikan Otot
Menurut Doengoes (2000) penyebab fraktur antara lain:
Trauma Langsung
Trauma Tak Langsung
Fraktur Patologik
KLASIFIKASI

Fraktur Komplit
Fraktur Tidak Komplit
Fraktur Terbuka
Fraktur Tertutup
MANIFESTASI KLINIS
(BRUNNER DAN SUDDARTH, 2002)

Nyeri
Deformitas
Terjadi Pemendekan Tulang
Krepitasi
Pembengkakan dan Perubahan Warna Lokal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
(PERMENKES RI 2014)

• Foto Polos
• Pemeriksaan Radiologi Lainnya (radioisotope scanning tulang, tomografi,
artrografi, CT-scan, dan MRI)
• Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah
• Ht mungkin meningkat atau menurun
• Kreatinin
• Profil koagulasi
PENATALAKSANAAN MEDIS

• Rekognisi (Pengenalan)
• Reduksi fraktur (setting tulang)
• Retensi (Imobilisasi fraktur)
• Rehabilitasi (Mempertahankan dan mengembalikan fungsi)
MANAJEMEN PREOPERATIF
PADA PASIEN FRAKTUR
• Evaluasi Pra Anestesi
Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
konsultasi dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital dan
penentuan status fisik pasien praanestesi.
• Persiapan Pra Anestesi
Mempersiapkan pasien baik psikis maupun fisik agar pasien siap dan
optimal untuk menjalani prosedur anestesi dan diagnostik atau
pembedahan yang direncanakan
KOMPLIKASI

A.Komplikasi Awal
Syok hipovolemik atau traumatik
Emboli lemak
Sindrom kompartemen (Pain, Pallor, Pulsesness, Parestesia, Paralysis)
Infeksi
Tromboemboli emboli paru
Koagulopati intravaskuler diseminata (KID)
B.Komplikasi Lambat
Penyatuan terlambat atau tidak ada penyatuan
Nekrosis Avaskuler Tulang
Reaksi terhadap alat fiksasi interna
KONSEP ASKEP FRAKTUR

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

• Anamnesis (menggunakan pengkajian PQRST)


• Pemeriksaan Umum (Keadaan umum dan pemeriksaan head-
to-toe)
• Pemeriksaan Penunjang (Pemeriksaan radiologi, pemeriksaan
laboratorium)
KONSEP ASKEP FRAKTUR

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

• Nyeri berhubungan dengan patah tulang, spasme otot, edema dan kerusakan
jaringan lunak.
• Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuscular
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan menurunnya aliran
darah akibat cidera vaskuler
• Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanik (tekanan, teriris,
gesekan)
• Risiko infeksi
• Risiko Syok Hipovolemik
KONSEP ASKEP FRAKTUR

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIRENCANAKAN SESUAI DENGAN NANDA NIC NOC


KONSEP ASKEP FRAKTUR

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DILAKUKAN SESUAI DENGAN


INTERVENSI
KONSEP ASKEP FRAKTUR

EVALUASI

Evaluasi yang diharapkan pada pasien fraktur disesuaikan


dengan Kriteria hasil yang telah ditentukan pada
intervensi

Anda mungkin juga menyukai