OLEH :
HERISON EFRATA S 060100094
SUPERVISOR :
Dr. OTMAN SIREGAR, Sp.OT(K)Spine
Pendahuluan
• Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi
degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi paling sering
vertebra, panggul, lutut dan pergelangan
kaki
• Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia
cukup tinggi yaitu mencapai 15,5% pada
pria dan 12,7% pada wanita
Definisi
• Osteoartritis (OA) adalah gangguan sendi
yang bersifat kronis disertai kerusakan
tulang rawan sendi berupa disintegrasi
dan perlunakan progresif, diikuti
pertambahan pertumbuhan pada tepi
tulang dan tulang rawan sendi yang
disebut osteofit, diikuti dengan fibrosis
pada kapsul sendi
Klasifikasi
• Osteoartritis primer tidak diketahui
dengan jelas penyebabnya
• Osteoartritis sekunder, penyebabnya
– Post trauma
– Kelainan kongenital atau perkembangan
– Metabolik
– Endokrin
– Penyakit tulang dan sendi lainnya
– Neuropatik, dan lain-lain
Etiologi & Faktor Predisposisi
• Umur, umumnya ditemukan pada usia lanjut (di atas 50 tahun)
• Jenis kelamin, osteoartritis primer lebih banyak pada wanita pasca
menopause sedangkan osteoartritis sekunder lebih banyak pada
laki-laki
• Ras, lebih sering pada orang Asia khususnya Cina, Eropa dan
Amerika daripada kulit hitam
• Faktor keturunan
• Faktor metabolik/endokrin, penderita obesitas, hipertensi,
hiperurisemia dan DM lebih rentan menderita OA
• Faktor mekanik serta kelainan geometrik sendi
• Trauma dan faktor okupasi
• Cuaca/iklim, gejala lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca
dingin atau lembab
• Diet
Congenital disorder (hip)
Legg-Calvé-Perthes disease
Acetabular dysplasia
Slipped capital femoral epiphysis
Inborn error of connective tissue
Ehlers-Danlos syndrome
Marfan syndrome
Posttraumatic (knee)
Anterior cruciate ligament tear
Meniscus tear with or without prior meniscectomy surgery
Metabolic disorders
Hemochromatosis
Wilson disease
Ochronosis (alkaptonuria)
History of a septic joint
Postinflammatory
Underlying rheumatoid arthritis
Generalized osteoarthritis
Predilection for first CMC, DIP, PIP, knee, and hip joints
Patogenesis
Diagnosis
• Tanda dan Gejala : Nyeri, kekakuan,
pembengkakan, deformitas, gangguan
pergerakan, deformitas
• Pemeriksaan penunjang
– Radiologis penyempitan ruang sendi,
tampaknya osteofit, kista subkondral, dan
sklerosis
– Artrosentesis dijumpai kadar leukosit
<1000/mm3
Diagnosis Banding
• Artritis reumatoid
• Artritis psoriasis
• Gout
• Artritis tuberkulosa
• Nekrosis avaskuler
Penatalaksanaan
• Non farmakologis : edukasi, terapi
fisik/rehabilitasi, penurunan berat badan
• Farmakologis : analgesik oral non opiat,
analgesik topikal, AINS, chondroprotective
agent, steroid intraartikuler
• Terapi bedah
Komplikasi
Microcrystalline arthropathy (knee and hand joints)
Gout
Pseudogout
Bursitis