Anda di halaman 1dari 29

ltas Keperawatan Universitas Airlangga

ASUHAN
KEPERAWATAN
PADA Px

Chondrosarco
ma
BY : EMMALIA A.F (131611133113)
A3-2016
Types of Bone Cancer
DEFINISI CHONDROSARCOMA

Kondrosarkoma ialah tumor


ganas dengan ciri khas
pembentukan jaringan tulang
rawan oleh sel-sel tumor .
Yang terdiri dari sel-sel
kartilago (tulang rawan)
anaplastik yang berkembang
menjadi ganas

Kondrosarkoma biasanya ditemukan pada


daerah tulang femur, humerus, kosta dan
bagian permukaan pelvis
PENGETAHUAN

Sistem muskuloskeletal tersusun dari JENIS KARTILAGO


tulang, kartilago, sendi, bursa, ligamen
dan tendon.

Kartilago memegang peranan


penting dalam pertumbuhan
panjang tulang dan membagi
beban tubuh. Tulang bertambah
panjang akibat proliferasi sel
kartilago di lempeng epifisis
Kartilago hialin
menutupi bagian
tulang yang
menanggung beban
tubuh pada sendi
sinovial Kartilago ini
memegang peranan
penting dalam
membagi beban
tubuh
KLASIFIKASI
BERDASARKAN HASIL
METASTASIS

CHONDROSARCO Keganasan yang berasal dari kartilago (tulang


MA PRIMER sentral)

Keganasan yang berasal dari penyakit lain


CHONDROSARCO seperti enkoroma , osteokondroma dan
MA SEKUNDER kondrolatoma(berasal dari tumor jinak yang
mengalami transformasi)

CHONDROSARCO
MA MESENKIM Chondrosarcoma mesenkim; berasal dari sel-
sel mesenkim primitif.
KLASIFIKASI
BERDASARKAN
KEGANASAN

Terdiri dari sel tumor berinti dua dan tidak


STAGE ada pembelahan sel (mitosis). Sel tumor
1 masih jarang dan berkembang sangat
lambat.

Terdiri dari sel pleomorphic chondrocytes


STAGE dan terjadi pembelahan sel serta
2 metastasis (menyebar). Sel tumor mulai
padat dan berkembang cepat.

Terdiri dari sel-sel chondroblast yang bersatu


STAGE dan terjadi pembelahan sel serta metastasis.
3 Sel tumor sangat padat dan berkembang
sangat cepat
Klasifikasi chondrosarcoma berdasarkan
patologi anatomi

Clear cell chondrosarcoma termasuk


grade rendah dengan pertumbuhan yang
lambat dan secara khas terdapat di epifisis
tulang-tulang tubular terutama pada femur
dan humerus

Mesenchymal
chondrosarcoma
Di bawah mikroskop, selnya berbentuk
lingkaran kecil/oval dari spindled neoplastic
cells dengan gumpalan ireguler kromatin dan
nukleoli. Terjadi peningkatan perubahan
mitosis dan penipisan kartilago.
Dedifferentiated
chondrosarcoma
Sifat khasnya adalah gabungan antara
grade rendah chondrosarcoma dan proses
keganasan degeneratif, di mana terjadi
keganasan jaringan lunak yang utuh sehingga
tidak dapat diidentifikasi lagi sebagai keganasan
kartilago.

Juxtacortical
chondrosarcoma

Merupakan 2% dari seluruh chondrosarcoma.


Lesi umumnya terletak pada bagian metafisis
femur, jarang pada diafisis
EPIDEMIOLOG
I
Menurut Spjut dkk. serta Lichtenstein,
chondrosarcoma lebih sering ditemukan
pada pria daripada wanita. Dari segi ras
penyakit ini tidak ada perbedaan.
Meskipun tumor ini dapat terjadi pada
seluruh lapisan usia, namun terbanyak
pada orang dewasa (20-40 tahun). Tujuh
puluh enam persen, chondrosarcoma
primer berasal dari dalam tulang (sentral)
sedangkan chondrosarcoma sekunder
banyak ditemukan berasal dari tumor
jinak seperti osteocondroma atau
enkondroma yang mengalami
transformasi
ETIOLOGI EKSOSTOSIS HEREDITER

Sampai saat ini, etiologi atau


penyebab pasti terjadinya OLLIER’S DISEASE
chondrosarcoma belum diketahui
dengan jelas. Namun, Batsakis JG dkk
MAFFUCCI’S SYNDROME
(1980) menyatakan bahwa
chondrosarcoma sering dihubungkan
dengan pasien dengan riwayat PAGET’S DISEASE
enchondroma atau osteosarcoma.
Sedangkan, faktor-faktor predisposisi
CHONDROMYXOID FIBROMA
terjadinya chondrosarcoma
diantaranya….
RADIASI
Patofisiologis
Patofisiologi chondrosarcoma primer maupun sekunder adalah
terbentuknya kartilago oleh sel-sel tumor tanpa disertai osteogenesis. Sel
tumor hanya memproduksi kartilago hialin yang mengakibatkan
abnormalitas pertumbuhan tulang dan kartilago.
Secara fisiologis, kondrosit yang mati dibersihkan oleh osteoklas
kemudian dareah yang kosong itu, diinvasi oleh osteoblast-osteoblas yang
melakukan proses osifikasi. Proses osifikasi ini menyebabkan diafisis
bertambah panjang dan lempeng epifisis kembali ke ketebalan semula.
Seharusnya kartilago yang diganti oleh tulang di ujung diafisis lempeng
memiliki ketebalan yang setara dengan pertumbuhan kartilago baru di
ujung epifisis lempeng. Namun pada chondrosarcoma proses osteogenesis
tidak terjadi, sel-sel kartilago menjadi ganas dan menyebabkan
abnormalitas penonjolan tulang, dengan berbagai variasi ukuran dan lokasi.
Proses keganasan kondrosit dapat berasal dari perifer atau sentral.
Apabila lesi awal dari kanalis intramedular, di dalam tulang itu sendiri
dinamakan chondrosarcoma sentral sedangkan chondrosarcoma perifer
apabila lesi dari permukaan tulang seperti kortikal dan periosteal. Tumor
kemudian tumbuh membesar dan mengikis korteks sehingga menimbulkan
reaksi periosteal pada formasi tulang baru dan jaringan lunak
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis 1 PEMBENGKAKAN
chondrosarcoma ini sangat
beragam. Pada umumnya NYERI
penyakit ini memiliki
perkembangan yang lambat,
2 Gejala nyeri yang ditimbulkan
tergantung pada predileksi serta
kecuali saat menjadi agresif. ukuran tumor. Gejala dini
Gejala Chondrosarcoma berikut biasanya berupa nyeri yang
adalah gejala yang bisa bersifat tumpul akibat
ditemukan pada pembesaran tumor yang
manifestasi klinis
chondrosarcoma : ini tidak
selalu ada di perlahan-lahan. Nyeri
berlangsung lama dan memburuk
setiap chondrosarcoma. Gejala yang pada malam hari
ditimbulkan tergantung dari gradenya. MASSA YANG TERABA
Pada grade tinggi, selain pertumbuhan 3 Teraba massa yang diakibatkan
penonjolan tulang
tumor cepat juga disertai nyeri yang
hebat. Sedangkan pada grade rendah,
pertumbuhan tumor lambat dan 4 FREKUENSI MIKSI MENINGKAT
Manifestasi klinis ini ditemukan
biasanya disertai keluhan orang tua pada chondrosarcoma di pelvis
seperti nyeri pinggul dan
pembengkakan
enentu grade
Stage 1A merupakan tumor grade rendah di dalam tulang

Stage 1B merupakan tumor grade rendah di luar tulang


yang meliputi jaringan lunak, nervus dan pembuluh
darah
Disebut grade rendah
(G1) apabila jinak dan Stage 2A merupakan tumor grade tinggi di lapisan
grade tinggi (G2) bila keras tulang.
agresif.
Pada grade normal masih Stage 2B merupakan tumor grade tinggi di luar tulang
yang meliputi jaringan lunak, nervus dan pembuluh
terlihat masih mirip
darah.
dengan sel norma , Pada
grade tinggi sudah Stage 3 merupakan tumor grade rendah-tinggi, bisa di
tumbuh sel abnormal . dalam atau di luar tulang namun telah mengalami
metastase
Stadium N 1 Apabila didapatkan keterlibatan kelenjar
limfa regional dan N 0 apabila tidak ada keterlibatan
kelenjar limfa .

M1 didapatkan Apabila ada metastase dan jika tidak


didapatkan metastase disebut M0
EMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Darah

1 Pemeriksaan darah rutin dilakukan


sebagai bagian dari pemeriksaan pra
operasi

Pemeriksaan radiologi
merupakan pemeriksaan penting 1
2 dalam usaha penegakan diagnosis
tumor

Foto konvensional

3 merupakan pemeriksaan penting yang


dilakukan untuk diagnosis awal
chondrosarcoma
CT Scan

4 Pada Chondrosarcoma ditemukan


gambaran radiolusen yang berisi
kalsifikasi matriks kartilago

MRI sangat berharga dalam


perencanaan bedah karena
menunjukkan keterlibatan jaringan
intraosseus dan lembut dari tumor.

5
MRI juga membantu dalam
mengevaluasi degenerasi ganas
kemungkinan osteochondromas
dengan memungkinkan pengukuran
akurat dari tutup tulang rawan yang
harus kurang dari 2 cm tebalnya

Pemeriksaan Histopatologi
Memperlihatkan sifat

6 kartilaginosa; besar dengan


penampilan berkilau dan
berwarna kebiru-biruan.
PENATALAKSANAAN 1 PEMBEDAHAN
Variasi penatalaksanaan bedah dapat
dilakukan dengan kuret intralesi untuk lesi
Jenis terapi yang diberikan kepada grade rendah, eksisi radikal, bedah beku
pasien tergantung pada beberapa hingga amputasi radikal untuk lesi agresif
grade tinggi.
hal seperti:
1. Ukuran dan lokasi dari
kanker
Kemoterapi
2
2. Menyebar tidaknya sel ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke
kanker tersebut. area tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan
3. Grade dari sel kanker obat anti kanker (cytotoxic) untuk
menghancurkan sel-sel kanker
tersebut.
4. Keadaan kesehatan umum
pasien
3 Radioterapi
membunuh sel kanker menggunakan sinar
berenergi tinggi. Radioterapi diberikan apabila
masih ada residu tumor, baik makro maupun
mikroskopik.
WOC
CHONDOSARCOMA

Causa Riwayat
Faktror
Unkown enchondrosarco
Predesposisi
ma atau
osteosarcoma
Pembentukan
Adanya efek
tulang oeh sel
pajanan radiasi
tumor tanpa
osteogenesis
Terbentuk sel
kanker primer
Sel menumpuk
Metastase sel
melalui darah
Sel yang mati
dibersihkan Sel ganas mulai
oleh osteoklas berkembang
Terjadi
Terjadi proses abnomalitas
osifikasi penonjolan
tulang
Penonjolan
tulang
Korteks terkikis
akibat
abnormalitas
tulang
Lapisan membran
fibrosa menebal di
permukaan tulang
Benjolan
membesar
CHONDROSARCOMA
Terjadinya
pergeseran pada
Tonjolan pada tulang akibat
Muncul benjolan di
tulang di gesekan saat
tulang
kaertilago makin aktivitas
Gangguan
terbentuk Bentuk tulang Benjolan
Mobilitas fisik
abnormalitas memerah
Saraf pada tulang
tertekan Benjolan semakin Adanya lesi Terbentuknya
besar pada daerah lesi
benjolan
Gangguan Rasa Aman : Terjadi metastase
Nyeri di benjolan Resiko infeksi
KAS
TUAN A USIA 25 TAHUN merupakan pekerja bangunan di
US
daerah rumahnya , mojoarum kurang lebih dari 3 bulan yang
lalu klien mengeluh ada benjolan di tungkai sebelah kiri ,
terasa panas dan nyeri . Kemudian klien ke RS pad tanggal
12 Maret 2018 dan kemudian dilakukan biopsy pada benjolan
di kaki kirinya . Dengan T3N3M1 , dan sekarang klien dirawat
di ruang orthopedic dengan keluhan tungkai bawah sebelah
kiri yang mengalami pembengkakan . Klien mengatakan nyeri
pada kakinya dirasakan terus menerus , pada skala 8 . Klien
tampak menggigit sarung bantal dan sesekali merintih .
Tampak massa sebesar bola tenis ditungkai sebelahkiri
,kemerahan,mengkilap . Kulit sekitar benjolan tampak terjadi
lesi . Klien mengatakan disentuh dan bergesekan kain saja
akan menyebabkan nyeri bertambah . Klien saat ini
dipersiapkan untuk dilakukan tindakan amputasi . Kelurga
belum mengetahi tentang penyakit yang dialami klien.
A. PENGKAJIAN
NAMA : Tn A
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Lahir : -
Tanggal MRS :12 Maret 2018
Dx Medis : Chondrosarcoma
Alamat : Mojo arum ,
2.Keluhan Utama
klien mengeluh ada benjolan di tungkai sebelah kiri , terasa panas dan nyeri
3.Riwayat Penyakit Sekarang
Terdapat benjolan ditungkai sebelah kiri , dan rasanya nyeri dengan skla nyeri 8( dari 0-
10 ) , massa benjolan sebesar bola tenis . Teraasa makin nyeri apabila bergesekan dengan
kain  
4.Riwayat Penyakit Dahulu : -
5.Riwayat Penyakit Keluarga : -
penggunaan otot bantu nafas .
B2 : Hipertermi suhu badannya 39 ,
congjungtiva anemis , TD : 120/80 Pemeriksaan Penunjang
(bradicardy) , Nadi 100x/menit. Pemeriksaan Diagnostic
B3 : kesadaran klien normal , namun Sudah dilakukan Biopsi menT3N3M1
klien merintih nyeri akibat adanya CT SCAN : Menunjukkan tumor telah
benjolan pada tungkai kaki kirinya .. metastase di tungkai sebelah kiri kaki
B4 :normal ,, produksi urine normal 0,5 klien
cc kgBB/jam MRI
B5 : BB normal , BAB normal Pemeriksaan Laboratorium
B6 : Nyeri Pada tungkai yang terasa Hb : 17,8 g/dL PH :
terus menerus , klien sulit bahkan tidak 7,34
bisa tidur Leukosit : 3100 x 10 u/l pco2 :
Inspeksi      : tampak massa sebesar 39
bola tenis di tungkai kanan, kemerahan, Trombosit : 150.000 mcl PO2
mengkilap. Kulit sekitar benjolan tampak : 75 %
merah, dibagian puncak benjolan Eritrosit : 2,8 juta/uL (mm3)
tampak luka terbuka berukuran 2x3 cm HC03 : 27
Palpasi        : ada pembesaran lokal Albumin : 2,0 Dl
(benjol) dengan ukuran sebesar bola Terapi
tenis dan terasa panas. Injeksi antrain 100 mg
Kaji juga karakteristik benjolan serta
lihat apakah ada atropi pada otot atau
spasme otot yang menunjukan tingkat
kemampuan
DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS : Klien mengatakan Adanya mediator kimia Nyeri kronis
nyeri pada kakinya ,
dirsaka nyeri terus terjadi tumor
menerus , klien tampak
meringis kesakitan . Menekan syaraf kaki
DO: skala nyeri yang
dirasakan klien 8 ( dari 0- Persepsi nyeri
10 )
Nyeri

DS : - Nyeri Resiko infeksi


DO : dibagian tungkai Peregangan kulit
sebelah kiri terdapat Laserasi pada kulit
benjolan sebesar bola Timbul luka
tenis , terdaoat luka Terjadi resiko infeksi
goresan .
DS : klien menatakan nyeri Permebilitas kapiler Hambatan mobilitas fisik
bertambah saat terjadi Shift cairan ke intrastisial
gesekan dan di sentuh . Edema
DO : T3N3M1 ( adanya Tumor
metastase ) tampak Menekan syaraf
sebesar bola tenis hambatan mobilitas fisik
DIAGNOSA
1. Nyeri kronis berhubungan dengan keluhan tentang intensitas
menggunakan standar skala nyeri (missal,skala WongBaker FACES
,skala analog visual ,skala penilaian numeric )(Domain 12
Kenyamanan , kelas 1 00133)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit
(Domain 11 keamanan / Perlindungan , Kelas 1 00004)
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
musculoskeletal ( domain 4 aktivitas/istirahat , kelas 2 0085)
DIAGNOSA NOC NIC
Nyeri kronis berhubungan Tingkat Nyeri Pemberian Analgesik
dengan keluhan tentang • Nyeri yang dilaporkan • Tentukan lokasi
intensitas menggunakan (210210) ,karakteristik,kualitas,dan
standar skala nyeri • Berkeringat (210214)’ keparahan nyeri sebelum
(missal,skala WongBaker • Ekspresi nyeri wajah mengoati pasien .
FACES ,skala analog visual ( 210206) • Tentukan pilihan obat
,skala penilaian numeric KH : nyeri yang dirasakan klien analgesic (narkotik,non
dapat berkurang narkotik , atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri .
• Ajarkan tentang
penggunaan
analgesik,strategi untuk
menurunkan efek samping
dan harapan terkait dengan
keterlibatan dalam
keputusan pengurangan
nyeri .
Resiko infeksi berhubungan Kontrol resiko : Proses infeksi Kontrol infeksi
dengan gangguan integritas • Mengenali faktor risiko • Berikan terapi antibiotic
kulit (Domain 11 keamanan / individu terkait infeksi yang sesuai
Perlindungan (192402) • Lakukan tindakan –tindakan
KH : Proses infeksi dapat • Mengeidentifikasi tanda dan pencegahan yang bersifat
Hambatan mobilitas fisik Pergerakan sendi : Terapi latihan : Mobilitas
berhubungan dengan • Keseimbangan (020801) sendi
gangguan musculoskeletal • Gerakan sendi(020804) • Tentutakn batasan
( domain 4 • Kinerja pengaturan pergerakan sendi dan
aktivitas/istirahat tubuh(020802) efeknya terhadap fungsi
sendi
• Monitor lokasi dan
kecenderungan adanya
nyeri dan
ketidaknyamanan selama
pergerakan atau
aktivitas .
• Kolaborasikan dengan
ahli terapi fisik dalam
mengembangkan dan
menerapkan sebuah
program latihan.
       
1. Nyeri kronis   Nyeri Kronis   S = klien masih terlihat merintih .
berhubungan dengan   a) Pemberian obat analgesic   O = TD 120/80 ,nadi 100x/menit
keluhan tentang   b) Kolaborasi pemberian obat NSAID apabila nyeri   A =nyeri
intensitas   dilaporkan tidak berkurang 1 x 24 jam P = skala nyeri yang dinyatakan
menggunakan   c) Injeksi IV antrain 100 mg   klien masih 5 (masalah
standar skala nyeri   d) Mengurangi aktivitas berlebih ( usahakan klien untuk   keperawatan belum teratasi-
  tidur dengan posisis ternyaman )   intervensi dilanjutkan )
       
     
  S = klien megatakan lukanya
    perih dan memerah
  3 x 24 jam O = klien tidak mengalami
Resiko Infeksi   penurunan berat badan , luka
2. Resiko infeksi     masih perih dan tertekan
berhubungan dengan e) Pemebrian terapi antibiotik   A= keparahan pada infeksi yang
gangguan integritas f) Meningkatkan intake nutrisi klien   dialami klien tidak semakin
kulit g) Lakukan tindakan pencegahan universal .   memburuk
    P= pemberian terapi antibiotic
    sesuai prosedur ( dilanjutkan )
     
     
Hambatan Mobilitas fisik 3 x 24 jam S= klien sulit menggerakkan
h) Menentukan batasan pergerakan sendi sesauai klien kakinya
i) Monitor lokasi dan kecenderungan nyeri yang terjadi O=klien mengatakan bahwa
3. Hambatan mobilitas j) Kolaborai penerapan program latihann . kakinya semakin sakit untuk di
fisik berhubungan   gerakan
dengan gangguan   A = memberikan obat analgesic
musculoskeletal     sesuai indikasi dokter dan
    mmberikan terapi mobilisasi .
    P = masalah keperawatan
    teratasi sebagian .
     
     
 
DAFTAR PUSTAKA

1. Kafil Akhtar, Ray Prasenjit,et all(2013)” Extraskeletal


mesenchymal chondrosarcoma in an elderly male - A rare
entity: Journal of Solid Tumors, 2013, Vol. 3 No. 4 “ . ISSN
1925-4067 E-ISSN 1925-4075
2. Surendran Divya , Deepti Ramakrishnan” Dedifferentiated
Chondrosarcoma of Femoral Shaft: A Case Report”.
Scholars Journal of Medical Case Reports:Sch J Med Case
Rep 2015; 3(2):99-101. ISSN 2347-6559 (Online).
3. Mamudi, O C et al. (2015). “Kondrosarkoma Mediastinum
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta: Sebuah
Laporan Kasus”. Indonesian Journal of Critical and
Emergency Medicine CHEST Vol. 2, No. 1 Jan - Mar 2015.

Anda mungkin juga menyukai