A. Definisi
B. Epidemologi
Pada orang dewasa, kartilago tidak mendapat aliran darah, limfe atau
persarafan. Oksigen dan bahan-bahan metabolisme dibawa oleh cairan sendi yang
membasahi kartilago. Proses ini dihambat dengan adanya endapan garam-garam
kalsium. Akibatnya sel-sel kartilago tua yang terletak di batas diafisis mengalami
kekurangan nutrien dan mati.
D. PREDILEKSI
E. Etiologi
F. PATOFISIOLOGI
G. DIAGNOSIS
1. Diagnosis Klinis
Gejala Kondrosarkoma
1. Nyeri
Grade(G) dilihat dari agresif tidaknya tumor tersebut. Disebut grade rendah (G1)
apabila jinak dan grade tinggi (G2) bila agresif. Penilaian grade kondrosarkoma dapat juga
melalui pemeriksaan mikroskopis Pada grade rendah biasanya sel tumor masih mirip dengan
sel normal dan pertumbuhannya lambat serta kemungkinan metastase sangat kecil. Pada
grade tinggi, sel tumor tampak abnormal dengan pertumbuhan dan kemampuan metastase
yang sangat cepat. Kebanyakan kondrosarkoma itu berada pada grade rendah. Grade tinggi
kondrosarkoma lebih sering akibat rekurensi dan metastase ke bagian tubuh yang lain. Yang
termasuk grade rendah adalah kondrosarkoma sekunder sedangkan yang termasuk grade
tinggi adalah kondrosarkoma primer.
Tujuan penentuan stage ialah mendeskripsikan ukuran dan mengetahui apakah sel
tumor ini telah bermetastase di luar lokasi aslinya. Untuk lokasi anatomi, dituliskan (T1) jika
tumor tersebut berada di dalam tulang dan (T2) jika diluar tulang.
Stage 1B merupakan tumor grade rendah di luar tulang yang meliputi soft tissue
spaces, nervus dan pembuluh darah.
Stage 2B merupakan tumor grade tinggi di luar tulang yang meliputi soft tissue
spaces, nervus dan pembuluh darah.
Stage 3 merupakan tumor grade rendah-tinggi, bisa di dalam atau di luar tulang
namun telah mengalami metastase.
2. Pemeriksaan Radiologi
CT scan
Clear cell chondrosarcoma termasuk grade rendah dengan pertumbuhan yang lambat
dan secara khas terdapat di epifisis tulang-tulang tubular terutama pada femur dan humerus.
Sesuai dengan namanya, biopsi dari tumor ini akan menunjukkan clear cell dengan
banyak vakuola besar. Akan tampak pula lobular cartilaginous di dalam clear cells,
multinucleated giant cells, mitosis sedikit, dan susunan matriks menjadi sedikit disertai
kalsifikasi fokal.
2. Mesenchymal chondrosarcoma
3. Dedifferentiated chondrosarcoma
Pada gambaran patologi anatomi tampak ikatan antara sel kartilago dan nonkartilago,
stroma kondroid, sel kondrosit mengecil dan nukleus padat dengan disertai beberapa
pembesaran.
4. Juxtacortical chondrosarcoma
1 Osteokondroma
Perubahan ke arah ganas hanya satu persen. Eksisi dilakukan bila kelainan cukup
besar sehingga tampak di bawah kulit atau, bila mengganggu.
2 Enkondroma
Enkondroma merupakan tumor jinak pada kartilago displastik yang biasanya berupa
lesi soliter pada bagian intramedullar tulang dan metafisis tulang tubular. Hal yang penting
pada penyakit ini adalah komplikasi, terutama fraktur patologis atau perubahan bentuk ke
arah keganasan yang disertai fraktur patologis.
I. PENATALAKSANAAN
Jenis terapi yang diberikan kepada pasien tergantung pada beberapa hal seperti:
1 Surgery
2 Kemoterapi
Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika kanker
telah menyebar ke area tubuh lainnya. Terapi ini menggunakan obat anti kanker (cytotoxic)
untuk menghancurkan sel-sel kanker. Namun kemoterapi dapat memberikan efek samping
yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian
obat.
3 Radioterapi
Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi.
Radioterapi diberikan apabila masih ada residu tumor, baik makro maupun mikroskopik.
Radiasi diberikan dengan dosis per fraksi 2,5 Gy per hari dan total 50-55 Gy memberikan
hasil bebas tumor sebanyak 25% 15 tahun setelah pengobatan. Pada kasus-kasus yang hanya
menjalani operasi saja menunjukkan kekambuhan pada 85%. Efek samping general
radioterapi adalah nausea dan malasea. Efek samping ini dapat diminimalkan dengan
mengatur jarak dan dosis radioterapi.
J. PROGNOSIS
Prognosis untuk kondrosarkoma ini tergantung pada ukuran, lokasi dan grade dari tumor
tersebut. Usia pasien juga sangat menentukan survival rate dan prognosis dari penyakit ini.
Pasien anak-anak memiliki mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dewasa.