Anda di halaman 1dari 3

Makrognatia

Definisi

Macrognathia adalah penyakit yang memilki kondisi di mana rahang atas tumbuh

membesar tidak normal tetapi tidak menyakitkan. Makrognasia adalah rahang yang besar.

Jika terjadi pada rahang bawah, hal inidpat menyebabkan protusi (kelas III Angle)

dengan dagu menonjol. Keadaan ini dapat bersifat konginetal dan dapat pula

bersifat dapatan melalui penyakit serta dapat dikoreksi dengan tindakan bedah. Hal

ini juga disebut sebagai megagnathia.1

Macrognathia dapat dikaitkan dengan gigantisme hipofisa, tumor, dan gangguan

lain. Hal ini dapat disebabkan karena trauma, bawaan atau bisa diwariskan. Macrognathia

dikaitkan dengan tumor dan gangguan lain. Macrognathia juga dikenal sebagai mandibula

prognathic.

Macrognathia adalah suatu keadaan dimana mandibula dan regio protuberansia

pada penderita lebih besar daripada ukuran normal,biasanya terjadi pertumbuhan berlebih

dari maksila dan atau mandibula penderita. Macrognathia juga kadang disebut

sebagai megagnathia. Macrognathia mengalami gambaran klinis yaitu dagu berkembang

lebih besar. Sebagian besar macrognathia ini tidak menyebabkan terjadinya maloklusi

pada penderita.2,3 Macrognathia ini paling mudah terjadi pada kondisi hormonal yaitu

akromegali. Dsini pertumbuhan terus berlanjut diransang karena sekresi yang berlebihan

dari hormone pertumbuhan (growth hormone). Pada akromegali selain rahang nya besar

gigi juga mengalami pembesaran yang tidak normal.

Macrognathia ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan gigi tidak rata.

Seseorang dapat menyadari hal ini dengan melihat gigi nya secara dekat. Seiring

berjalannya waktu gigi tidak memiliki ruang yang cukup untuk pertumbuhan gigi

tersebut. Dilain hal, macrognathia juga dapat dikaitkan dengan tumor dan gangguan lain.

Kondisi ini dapat menimbulkan masalah masalah lainnya seperti dapat mengubah

penampilan, gaya berbicara dan gaya makannya.3


7

Etiologi

Macrognathia disebabkan oleh beberapa factor pencetus seperti heredity,

pitituary gigantisme, paget’s disease of bone, akromegali dan leosntiasis ossea.

Namun diantara tersebut yang paling banyak terjadi adalah karena trisomi

kromosom 13 maupun 18. Juga etiologi macrognathia berhubungan dengan

perkembangan protuberantia yang berlebih yang dapat bersifat kongenital dan

dapat pula bersifat dapatan melalui penyakit. Ada beberapa kondisi yang

berhubungan dengan macrognathia, yaitu gigantisme ptituary, paget’s disease, dan

akromegali.4

Pathogenesis

Beberapa kondisi yang berhubungan dengan macrognathia adalah

gigantisme pituitary, paget’s disease dan akromegali. Gigantisme dan akromegali

adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormone pertumbuhan yang

berlebihan yang disebabkan oleh tumor hipofise jinak (adenoma). Penderita

biasanya menunjukkan hipertiroidisme, lemas otot, parestesi, pada tulang muka

dan rahang terlihat perubahan orofasial seperti penonjolan tulang rontal, hipertrofi

tulang hidung, dan pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) yang

bisa menyebabkan rahang menonjol (prognatisme). Selain itu, macrognathia juga

bisa disebabkan oleh faktor keturunan (herediter). Brophy mengatakan

bahwa ligamen artikularmenjadi longgar dan memungkinkan mandibula untuk

bergerak ke depan. Ketika gigi anterior rahang bawah tumbuh

untukpertama kali, rahang bawah akan mendesak

maju, sehingga bagian posterior rahang bawah lebih luas dibandingkan bagian

anterior rahang atas. Keadaan ini terus berkembang sehingga dapat

menyebabkan macrognathia.5

Sifat

Macrognathia ditandai dengan penonjolan pada dagu. Kurva gigi rahang

bawah berada jauh di luar dari gigi rahang atas, menghasilkan penampilan yang
tidak simetris pada wajah. Biasanya ada jarak antara gigi-geligi anterior rahang

bawah dan rahang atas. Ketika rahang ditutup, gigi seri rahang bawah gigi

menutupi gigi anterior rahang atas dan gigi molar mandibula letaknya miring ke

dalam.6

Pengobatan

Pengobatan dilakukan dengan proses pembedahan. Mandibula

macrognathia umumnya di lakukan pengobatan dengan reseksi sebagian dari

mandibula diikuti oleh perawatan ortodontik.

Sudiono, J . Gangguan Tumbuh Kembang Dentokraniofasial . 2008. EGC . Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai