Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN

( BENIGN PAROXYMAL POSITIONAL VERTIGO ) PADA


TELINGA BAGIAN DALAM

NAMA :
EMMALIA ADHIFITAMA
131611133113

DOSEN PENGAMPU :

Lailatun Ni’mah S.kep., NS., M.Kep.

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SEMESTER GENAP
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb


Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara
lingkungan dan menjaga kesehatan serta mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunia
Tuhan itu dengan sebaik-baiknya. Jadi, rasa syukur itu harus senantiasa kita wujudkan dengan
rajin belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan cara itu, kita akan
menjadi generasi bangsa yang dapat membangun kehidupan berbangsa yang lebih baik lagi
.Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan dalam waktu yang relatif singkat. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Medikal Bedah II ..
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan yang mungkin kurang sesuai dengan keinginan pembaca. Olehnya
itu, penulis sangat terbuka untuk menerima semua saran dan kritikan yang dapat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Dan juga bertambahnya pengawasan dan wawasan penulis
dalam pembuatan makalah berikutnya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I .........................................................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Anatomi dan fisiologi lidah................................................................................................3
2.2 Penatalaksanaan umum gangguan lidah.........................................................................11
2.3 Kasus patologis ada lidah dengan gangguan stomatitis.................................................12
2.4 Definisi ...............................................................................................................................12
2.5 Etiologi ...............................................................................................................................14
2.6 Patofisiologis .....................................................................................................................16
2.7 Manifestasi klinis...............................................................................................................17
2.8 Penatalaksanan medis dan non medis..............................................................................18
2.9 Pemeriksaan penunjang....................................................................................................19
2.10 Pencegahan.......................................................................................................................19
2.11 WOC.................................................................................................................................20
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN...................................................................................22
3.1 Kasus patologis pada lidah dengan gangguan stomatitis...............................................22
3.2 Pengkajian..........................................................................................................................22
3.3 Diagnosa.............................................................................................................................25
3.4 Intervensi............................................................................................................................28
3.5 Implementasi......................................................................................................................32
3.6 Evaluasi..............................................................................................................................34
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................................35
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................35
4.2 Saran..................................................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN

Manusia menangkap informasi dari lingkungan sekitar yang berupa


rangsangan untuk dapat melangsungkan hidupnya dengan baik.Rangsangan tersebut
nantinya akan ditangkap oleh alat-alat tubuh yang memiliki fungsi khusus tertentu
bernama indera . Alat indera pada manusia terdii dari lima alat indera , yaitu mata ,
hidung,teinga , kulit , dan lidah . Dengan adanya alat indera ini,manusia dapat
memberikan respon sesuai dengan keinginan kita .Tanpa alat indera sebagai reseptor
dalam tubu , kita tidak mungkin menyadari perubahan suhu,kita juga tidak mungkin
mendengar atau melihat sesuatu . Rangsangan dari lingkungan luar dapat berupa
gelombang suara . Alat indera yang berperan dalam hal ini adalah telinga . Telinga
merupakan salah satu organ yang dapat mendeteksi suara dari luar . Selain sebagai
alat indera pendengaran,telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan .Telinga
merupakan organ pendengaran sekaligus juga organ keseimbangan. Telinga terdiri
atas tiga bagian yaitu telinga luar, tengah dan dalam .Gelombang suara yang diterima
oleh telinga luar di ubah menjadi getaran mekanis oleh membran timpani.
Berdasarkan hasil pengamatan Sjahrir (2008), nyeri kepala menduduki komposisi
jumlah pasien terbanyak yang berobat jalan ke dokter saraf, ini dapat dibuktikan dari
hasil pengamatan insidensi jenis penyakit dari praktek klinik di Medan selama tahun
2003 didapati 10 besar penyakit dan satu diantaranya adalah vertigo . Angka
kejadian vertigo terkait migraine sebanyak 0,89% dan benign paroxysmal positional
vertigo (BPPV) sebanyak1,6% .Dalam penelitian yang dilakukan oleh Breven et al,
(2007), di Jerman 3 dalam jangka waktu satu tahun diperkirakan sebanyak 1,1 juta
orang dewasa menderita BPPV .
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan salah satu
penyakit kelainan perifer dan menjadi penyebab utama dari vertigo . Vertigo jenis
ini paling sering didapati, dimana vertigo dicetuskan oleh keadaan perubahan posisi
kepala. Vertigo berlangs ung beberapa detik saja dan paling lama satu menit
kemudian reda kembali. Penyebabnya biasanya tidak diketahui namun sekitar 50%
diduga karena proses degenerasi yang mengakibatkan adanya deposit batu di kanalis
semisirku laris posterior sehingga bejana menjadi hipersensitif terhadap perubahan
gravitasi yang menyertai keadaan posisi kepala. Penderita benign paroxysmal
positional vertigo (BPPV) paling sering dijumpai pada usia 60 sampai 75 tahun dan
wanita lebih sering daripada pria (Sielski et al., 2015) .

4
1.2 Rumusan Masalah

1) Menjelaskan anatomi dan fisiologi lidah.


2) Menjelaskan penatalaksanaan umum gangguan pada lidah
3) Menjelaskan salah satu kasus tentang gangguan pada lidah.
4) Menjelaskan etiologi dan patofiolosi tentang satu kasus gangguan pada lidah.
5) Menjelasakan WOC dari salah satu kasus gangguan pada lidah.
6) Menjelaskan diagnosa dan asuhan keperawatan pada satu kasus gangguan pada lidah.

1.3 Tujuan Penulisan

1) Menjelaskan anatomi dan fisiologi telinga


2) Menjelaskan penatalaksanaan umum gangguan pada telinga
3) Menjelaskan salah satu kasus tentang gangguan pada telinga
4) Menjelaskan etiologi dan patofisiologi tentang kasus gangguan pada telinga
5) Menejlaskan WOC dari salah satu kasus gangguan pada lidah
6) Menjelaskan diagnose dan asuhan keperawatan pada satu kasus gangguan pada telinga .

5
6

Anda mungkin juga menyukai