Anda di halaman 1dari 12

Tugas : Keperawatan Medikal Bedah III

Dosen : Maryam Jamaluddin, S.Kep.Ns.M.Kes.M.Kep

ANATOMI FISIOLOGI SENSORI PERSEPSI PENGECAPAN

Oleh :
KELOMPOK 5
Kelas A2/2018

AUDINA ISMUL SULIASNI (NH0118012)


MUHAMMAD IQBAALUL RASYID (NH0118049)
NURHALISAH (NH0118058)
RATNAWATI (NH0118063)
RICKY SAPUTRA (NH0118066)
SANAWIAH (NH0118074)
SOFIYANI W. SALIM (NH0118079)
SUCIWATI (NH0118083)
TASYA PUTRI TAMARA. MAKMUR (NH0118088)
WULAN SANNA (NH0118093)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada
kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun
dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “Anatomi
Fisiologi Sensori Persepsi Pengecapan” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan
pengetahuan kita.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca
dan belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan
memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat
minim,sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami
harapkan demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Makassar, November 2020

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................4
C. Tujuan............................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi..........................................................................................................5
B. Anatomi..........................................................................................................5
C. Fisiologi..........................................................................................................7
D. Fungsi lidah....................................................................................................8
E. Kelainan pada lidah........................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Anatomi atau ilmu urai mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-
bagiannya satu sama lain. Anatomi regional mempelajari letak geografis bagian
tubuh. Setiap region atau daerah, misalnya lengan, tungkai, kepala, dada, dan
seterusnya ternyata terdiri atas sejumlah struktur atau susunan yang umum didapati
pada semua region. Struktur ini meliputi tulang, otot, saraf, pembuluh darah, dan
seterusnya. Dengan dasar penelaahan seperti itu dijumpai sejumlah sistem jaringan
yang berbeda-beda. Fisologi mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam
keadaan normal. Ilmu ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan tentang semua
makhluk hidup yang tercakup. Selain itu ilmu berhubungan erat dengan tugas ahli
sitologi yang mempelajari detail struktur sel, dan ahli biokimia yang berurusan
dengan perubahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyediliki proses jasad hidup
(Pearce, n.d. 2009)

Anatomi fisiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari ana yang artinya
memisah-misahkan atau mengurai dan tomos yang artinya memotong-motong.
Anatomi berarti menguraikan dan memotong, ilmu yang menjelaskan tentang bentuk
dan susunan tubuh dapat diperoleh dengan cara mengurai badan melalui potongan
bagian-bagian dari badan dan hubungan alat tubuh satu dengan yang lain. Sedangkan
fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal, fungsi atau pkerjaan dari tiap jaringan
tubuh atau bagian dari alat tubuh tersebut (Hati, 2017).

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah,sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Anatomi dan fisiologi?
2. Bagaimana Anatomi dan fisiologi indera pengecapan/lidah?
3. Apa fungsi lidah?
4. Apa saja kelainan pada lidah?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah,sebagai berikut:
1. Untuk memahami yang dimaksud dengan Anatomi dan fisiologi
2. Untuk memahami Anatomi dan fisiologi indera pengecapan/lidah
3. Untuk memahami fungsi lidah
4. Untuk memahami kelainan pada lidah
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Kata anatomy berasal dari bahasa Yunani (Greek) yang secara makna harfiah
diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Anatomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia
dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya, sebagai contohnya adalah
mempelajari organ uterus dan posisinya dalam tubuh.
Kata physiology juga berasal dari bahasa Yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Fisiologi
secara makna kata dari Bahasa Latin, berasal dari kata Fisis (Physis) adalah alam atau
cara kerja. Logos (Logi) adalah Ilmu pengetahuan. Maka fisiologi adalah Ilmu yang
mempelajari faal atau pekerjaan atau fungsi dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian
dari alat-alat tubuh dan fungsinya.
B. Anatomi

Pada manusia hanya terdapat pada lidah. Zat perangsangnya adalah zat kimia
yang larut dalam air/reseptornya adalah ludah dan langit-langit mulut. Permukaan
dorsal lidah terbagi atas 2/3 bagian anterior dan 1/3 bagian posterior oleh lekukan
berbentuk huruf V, disebut sulkus terminalis. Apeks dari lekukan huruf V mengarah
ke posterior dan merupakan lokasi foramen sekum. Pada bagian dorsal lidah terdapat
beberapa jenis papila lidah yang berperan dalam fungsi mekanis mengatur makanan
dalam kavum oris dan fungsi pengecapan (organ indera) (Wangko, 2017)
Pada permukaan lidah, reseptornya berupa tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papila feliformis, papila fungitormis dan papila circumfalata. Reseptornya
berbentuk piala pengecap yang disebut gemma sustantorea. Pengecapan ini juga
disarafi oleh Nervus VII (Fasialis), dan Nervus IX (Glosofaringeus). Disamping itu
pada lidah ada Nervus V (Trigeminius), yaitu untuk mensarafi raba, sakit dan suhu.
(Mega Iswari, 2019)
a. Jenis – jenis papilla
Terdapat empat jenis papilla pada lidah manusia,yaitu:
1. Papila fungiform, terletak di 2/3 anterior lidah dan pada umumnya terdiri
dari satu hingga beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh
nervus facial (VII). Papila ini terlihat seperti bintik-bintik berwarna merah
karena kaya akan pembuluh darah. Jumlah papila fungiform di setiap lidah
manusia adalah sekitar 200 papila. Papila ini lebih sensitif terhadap rasa
manis dan asin. Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak taste
buds (1-18) dibanding dengan papila di lidah bagian tengah (1-9).
Diperkirakan ada sekitar 1120 taste buds di papila fungiform pada setiap
lidah. Sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa adanya
hubungan antara kepadatan papila fungiform dengan pemeriksaan rasa
manis menggunakan larutan sukrosa pada pria dewasa muda. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa anatomi papila sangat erat hubungannya dengan
ambang sensitivitas rasa khususnya pada papila fungiformis.
2. Papila circumvalata, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sulcus
terminalis linguae yang tersusun seperti huruf V. Papila ini sensitif
terhadap rasa asam dan pahit di 1/3 posterior lidah yang diinervasi oleh
nervus glossopharyngeal (IX). Jumlahnya berkisar 3-13 papila di setiap
lidah dengan jumlah taste buds 252 di setiap papila sehingga total 2200
taste buds yang terdapat di papila circumvalata pada setiap lidah. Dalam
jumlah besar taste buds ini terletak mengelilingi papila circumvalata yang
membentuk garis seperti huruf V ke arah posterior lidah.
3. Papila foliate, terletak pada lipatan dan celah bagian lateral lidah.
Sensitivitas papila ini lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi
oleh nervus glossopharyngeal (IX). Rata-rata terdapat 5-6 papila foliata di
setiap sisi lidah yang terdiri dari 117 taste buds per papila sehingga total
terdapat 1280 taste buds di papila foliata pada setiap lidah.
4. Papila filiform, papila terkecil dengan penampang 0,1 - 0,25 mm dan
tidak memiliki taste buds. Papila ini lebih dominan untuk menerima
rangsang sentuh.
C. Fisiologi

Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis
rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada
daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah,
rasa asam paling baik diterima di sepanjang samping/tepi lidah dan sensasi pahit dapat
dideteksi dengan sangat baik pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal
dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah
teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat.
1. Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol,
alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam
halogen, dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir
semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik;
satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis merupakan
garam-garam tertentu dari timah hitam dan berillium.
2. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion
hidrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan
logaritma konsentrasi ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu
makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
3. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion
sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam
lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di
samping rasa asin.
4. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia,
tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan
zat organik. Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit
adalah: (1) Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan (2)
alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam
kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
5. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya,
termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-
glutamat dan 5'-ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya.
Umami adalah rasa yang dominan ditemukan pada makanan yang
mengandung L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).
D. Fungsi lidah
Fungsi utama lidah pada manusia seperti yang kita ketahui adalah:(Tanudjaja,2013)
1. Mengecap rasa
Yaitu pada sensor atau syaraf pada lidah akan mendeteksi rasa makanan dan
minuman yang masuk kedalam mulut
2. Mencerna makanan
Lidah sangat memiliki fungsi penting dalam mencerna makanan hal tersebut
dikarenakan didalam lidah terdapat enzim yang bisa digunakan untuk
membantu dalam pencernaan makanan, enzim lipase merupakan senyawa
protein yang memiliki enzim lipase untuk membantu pemecahan makanan
yang ditelan oleh mulut
3. Sebagai alat berbicara
Tanpa lidah mungkin manusia tidak dapat berbicara dengan sempurna, hal
tersebut dikarenakan fungsi lidah yang sebagai pengatur bagi pita suara untuk
bisa menghasilkan suara sesuai dengan yang diharapkan oleh mulut
4. Mengatur letak makanan
Dalam system pencernaan lidah diguanakan sebagai system pengatur letak
makanan. Ketika dikunyah lidah dapat mengatur makanan yang ada dimulut
dapat berubah dari kiri kekanan, sehingga makanan yang terdapat didalam
mulut dapat terubah posisinya ketika sedang dikunyah
5. Membantu Menelan
Tanpa kita sadari, lidah juga memiliki fungsi dalam menelan makanan. Ketika
dikunyah didalam mulut, lidah dapat membantu mendorong makanan masuk
kedalam tenggorokan.
E. Kelainan pada lidah
Kelainan pada lidah meliputi beberapa hal di bawah ini.
1) Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.
Gejalanya yaitu lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2) Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah
maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah
kekurangan zat besi. Jadi banyak ditemukan pada penderita anemia.
3) Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian
pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih
tebal.
4) Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.
5) Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit
dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan.
Hal ini lebih banyak disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan
kelainan pada syaraf.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anatomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam (internal) dan luar
(external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh
yang lainnya. Pada bagian dorsal lidah terdapat beberapa jenis papila lidah yang
berperan dalam fungsi mekanis mengatur makanan dalam kavum oris dan fungsi
pengecapan (organ indera). Jumlahnya berkisar 3-13 papila di setiap lidah dengan
jumlah taste buds 252 di setiap papila sehingga total 2200 taste buds yang terdapat di
papila circumvalata pada setiap lidah. Rata-rata terdapat 5-6 papila foliata di setiap
sisi lidah yang terdiri dari 117 taste buds per papila sehingga total terdapat 1280 taste
buds di papila foliata pada setiap lidah.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap kepada para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khusunya juga para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Mega Iswari, N. (2019). Anatomi, Fisiologi Dan Genetika. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Pearce, E. C. (n.d.). ANATOMI FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS. 20091, 1–55.

Wangko, S. (2017). Papila Lidah Dan Kuncup Kecap. Jurnal Biomedik (Jbm), 5(3), 2013.
https://doi.org/10.35790/jbm.5.3.2013.4349

Tanudjaja, G. N. (2013). PERSARAFAN LIDAH. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 5(3).

Hati, I. P. (2019). (2017). model pembelajaran two stay two stray (Dua Tinggal Dua Tamu).
Journal Information, 10, 1–16.

Anda mungkin juga menyukai