Anda di halaman 1dari 1

DEFINISI;

Manifestasi Klinis:
ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut WOC ISPA
adalah infeksi terutama mengenai struktur Gambaran klinis secara umum yang sering didapat adalah
saluran pernapasan di atas laring, tetapi rinitis, nyeri tenggorokan, batuk dengan dahak kuning/ putih
penyakit ini kebanyakan mengenai bagian kental, nyeri retrosternal dan konjungtivitis. Suhu badan
saluran atas dan bawah secara simultan meningkat antara 4-7 hari disertai malaise, mialgia, nyeri
Pola nafas membaik atau berurutan (Nelson,edisi 2015) kepala, anoreksia, mual, muntah dan insomnia. Bila peningkatan
Kriteria hasil:
suhu berlangsung lama biasanya menunjukkan adanya penyulit
- Dispnea menurun
- Penggunaan otot bantu nafas
menurun
- Pemanjangan fase ekspirasi
menurun
PATHWAY
- Frekuensi nafas membaik
- Kedalaman nafas membaik
ISPA Pemeriksaan Penunjang :
Manajemen jalan nafas ETIOLOGI
Menurut (Wuandari.D & Purnamasari. L, 2015)
- Monitor pola napas (frekuensi,
1. Pemeriksaan Darah Rutin
kedalaman, usaha nafas)
Pola nafas tidak Invasi kuman 2. Analisa Gas darah (AGD)
- Monitor bunyi napas tambahan
3. Foto rontgen toraks
(mis. Gurgling, mengi, wheezing, efektif
ronkhi kering) Termogulasi membaik
- Monitor sputum Peradangan pada Kriteria hasil:
- Pertahankan kepatenan jalan nafas Inflamasi - Menggigil menurun
saluran pernafasan
dengan head-till chin-lift - Suhu tubuh membaik
- Posisikan semi-fowler atau fowler Komplikasi :
Suhu kulit membaik
- Lakukan penghisapan lendir Merangsang pengeluaran Manajemen hipertermi Komplikasi yang dapat timbul dari penyakit ini yaitu
Kuman melepas
kurang dari 15 detik zat-zat seperti mediator - Monitor suhu sesering mungkin
endotoksin asma.
- Berikan oksigen jika perlu kimia, bradikinin, - Monitor dasar elektrolit
- Ajarkan teknik batuk efektif serotinin, histamin & - Monitor penyebab hiportermi Komplikasi lain
- Kolaborasi pemberian prostaglandin Merangsang tubuh ubntuk - Monitor haluaran urine yang dapat timbul yaitu:
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
melepas zat pirogen oleh - Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Selimuti pasien
 Otitis media
Niciseptor leukosit
- Longgarkan atau lepaskan pakaian  Croup
Tingkat nyeri menerun - Sediakan lingkungan yang dingin  Gagal nafas
Kriteria hasil: Spinal cord Hipotalamus ke
- Keluhan nyeri menurun bagian termogulator
- Meringis menurun
- Sikap protektif menurun Thalamus Penatalaksanaan :
Suhu tubuh
- Gelisah menurun Hipertermia
Frekuensi nadi membaik meningkat  Istrirahat Total
Manajemen Nyeri Korteks serebri  Peningkatan intake cairan
- Identifikasi lokasi, karakteristik, Merangsang mekanisme Bersihan jalan nafas membaik  Memberikan penyuluhan sesuai
durasi, frekuensi, kualitas, pertahankan tubuh terhadap
intensitas nyeri. Produksi sputum menurun penyakit
Nyeri akut
- Identifikasi skala nyeri.
adanya mikroorganisme Mengi menurun  Memberikan kompres hangat
Wheezing menurun
- Identifikasi respon non verbal
Dspnea menurun  Pencegahan infeksi lebih lanjut
- Identifikasi faktor yang Meningkatkan produksi
memperberat dan memperingan Frekuensi nafas membaik
mukus sel-sel basilia Pola nafas membaik
nyeri DAFTAR PUSTAKA
- Berikan teknik non farmakologis sepanjang saluran pernafasan Edukasi Fisioterapi dada Amalia Nurin,dkk. 2014. Asuhan Keperawatan Pada Pasien
untuk mengurangi rasa nyeri - Identifikasi keluhan pasien Dengan ISPA. Poltekes Kemenkes Riau : DIIIKeperawatan
- Jelaskan penyebab, periode dan - Identifikasi kemampuan keluarga menerima informasi Ayu, Komang Henny Achjar. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan
Penumpukan sekresi - Jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan
pemicu nyeri. Keperawatan Keluarga. Jakarta: Anggota IKAPI
- Jelaskan strategi meredakan nyeri. mukus pada jalan nafas pendidikan kesehatan Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi
- Anjurkan memonitor nyeri secara - Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan
mandiri. - Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
Obstruksi jalan nafas - Jelaskan segmen paru-paru yang mengandung sekresi Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
berlebihan Medika
untukmengurangi rasa nyeri.
- Kolaborasi pemberian analgetik, - Anjurkan ibu untuk rajin menepuk-nepuk punggung Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis
jika perlu. Bersihan jalan nafas tidak efektif anaknya
Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2016), Standar Luaran

Anda mungkin juga menyukai