Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN ANEMIA

Tanggal Masuk : 21 Januari 2019


Tanggal Pengkajian : 22 Januari 2019
No.RM : 004367866
Diagnosa Medis : Anemia
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
NAMA : An.S
UMUR : 2 tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
AGAMA : Islam
ALAMAT :

II. IDENTITAS PENGANGGUNGJAWAB


NAMA : Ny.M
UMUR : 27 tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
AGAMA : Islam
PEKERJAAN : PNS
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : Ibu Kandung
ALAMAT :

B. KELUHAN UTAMA
Ibu klien mengatakan klien terlihat lemas, tidak nafsu makan, sesak napas sejak 2 hari
sebelum dibawa ke Rumah Sakit.

C. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang anak S berusia 2 tahun dibawa orangtuanya ke RS pada tanggal 21
Januari 2019. Ibu mengeluhkan aktivitas berkurang sejak 4 hari yang lalu, nafsu
makan menurun, dan sesak napas. Ibu mengatakan anak tidak mau mengkonsumsi
sayur.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien belum pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang sama maupun
penyakit lainnya.

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit keturunan, kronis, dan penyakit
menular.

4. Riwayat Masa Lalu


a. Kehamilan ibu
Jumlah gravida :1
Kesehatan selama hamil : baik
b. Persalinan dan Melahirkan
Tipe Melahirkan : Normal
Tempat Melahirkan : Di Rumah Sakit
c. Kelahiran
BB : 3,2 kg TB : 50 cm
Kondisi Kesehatan : Baik
Adanya anomali kongestal : Tidak ada
d. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi pada benda, bau, makanan.
e. Pertumbuhan dan Perkembangan
BB lahir : 3,2 kg
BB sekarang :
Gigi : tidak ada ,asalah dalam pertumbuhan gigi
Motorik kasar : - klien dapat berjalan tanpa bantuan, berlari
tanpa bantuan
- berjalan naik tangga dengan berpegangan
- melompat dengan 2 kaki
Motorik Halus : - klien dapat membangun 3-4 blok
-klien dapat meniru coretan vertikal
Bahasa :- klien mampu mengkombinasikan kata
-klien mampu menebak gambar dengan benar
Personal Sosial :-klien dapat makan dengan sendok sedikit-
sedikit
-klien menggosok gigi dan mandi dengan
bimbingan orang tua

5. Riwayat Imunisasi
Klien sudah mendapat imunisasi lengkap BCG; DPT 1,2,3,4 ; Polio 1,2,3,4 dan
campak

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Pola Manajemen Kesehatan dan Persepsi Kesehatan
Arti kesehatan untuk klien beserta sangat penting dan juga kesadaran keluarga
klien terhadap pergi ke rumah sakit saat sakit sangat penting.

2. Pola Metabolik-Nutrisi
A : TB: , BB:
B : Hb: 7 gr/dL
C : mulut lembab, turgor kulit baik
D : bubur, susu (sesuai diit Rumah Sakit)

3. Pola Eliminasi
a. BAK
Sebelum sakit : 5-7 x dalam sehari, normal tidak ada nyeri
Saat sakit : 5-7x dalam sehari, normal tidak ada nyeri
b. BAB
Sebelum sakit : 1 x dalam sehari, bau khas normal
Saat sakit : selama di RS klien belum BAB
4. Pola Aktivitas-Latihan
Aktivitas Nilai
Makan/Minum 2
Mandi 2
Toileting 2
Berpakaian 2
Mobilitas 2
Keterangan : 0 : mandiri
1 : dibantu alat
2 : dibantu orang lain
3 : dibantu alat dan orang lain
4 : tidak mampu

5. Pola Istirahat-Tidur
Sebelum sakit : 10 jam dalam sehari
Saat sakit : lebih banyak tidur dikarenakan keterbatasan gerak yang
dialami karena kondisinya yang lemas.

6. Pola Persepsi-Kognitif
Penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba klien tidak ada
gangguan.

7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri


Klien terus mendapat dukungan dari ayah dan ibunya untuk sembuh.

8. Pola Hubungan-Peran
Peran keluarga bagi kesehatan klien sangat berharga, karena hanya keluarga yang
dapat selalu memantau kesehatan klien.

9. Pola Reproduksi-Seksualitas
Kesehatan reproduksi dan seksualitas klien normal tidak ada kekurangan.

10. Pola Toleransi Terhadap Stress-Koping


Dukungan keluarga terhadap klien sangat membantu dalam tahap peyembuhan.

11. Pola Keyakinan-Nilai


Agama sangat penting bagi keluarga klien sehingga keluarga klien selalu berdoa
untuk kesembuhan klien. Keluarga klien tidak terlalu percaya terhadap mitos atau
larangan yang harus dijauhi pada saat sedang sakit.

E. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Kesadaran : composmentis
3. Kepala : simetris, rambut hitam, tidak terdapat lesi
4. Mata : simetris, konjungtiva pucat
5. Hidung : simetris, hidur bersih
6. Mulut : mukosa bibir lembab, gigi bersih
7. Telinga : tidak terdapat serumen, simetris, telinga bersih
8. Ekstremitas:
a. Atas : terpasang infus pada tangan kiri
b. Bawah : tidak ada kelainan bentuk dan ukuran kaki, tidak ada edema
9. Genetalia : normal tidak ada kelainan
10. Jantung
I : ictus cordis terlihat
P : denyut apeks ICS 5
P : tidak ada nyeri tekan
A : s1 dan s2 reguler
11. Paru-paru
I : inspirasi dan ekspirasi dada terlihat sama
P : sonor
P : tidak ada nyeri tekan
A : vesikuler, tidak ada ronchi
12. Abdomen
I : tidak ada lesi, bekas luka, luka jahit
A : terdapat bising usus 7x/menit
P : timpani
P : tidak ada nyeri tekan

F. DATA PENUNJANG

No. Pemeriksaan Normal Hasil


1. Hemoglobin (Hb) 11-13 gr/dL 7 gr/dL
2. White Blood Cell 4 – 11 L 11,07 L
(WBC)
3. Hematokrit (HCT) 35 – 44 % 20,1 %
4. Platelet (PLT) 150 – 450 L 695 x 103 L
5. Kadar Besi Serum 50 – 120 40 mg/dl
(Fe) mg/dl

G. ANALISA DATA
Tanggal/Jam No.Dx Data Fokus Etiologi Problem Paraf
I Data Subjektif : O2 dan Nutrisi Ketidakefektifan
a. Ibu ke Perifer perfusi jaringan
mengatakan Metabolisme perifer.
anak pucat. anaerob di
b. Ibu mengatakan Perifer
anak teraba Akral teraba
dingin. dingin, pucat,
konjungtiva
Data Objektif : anemis.
a. Anak tampak
pucat.
b. Konjungtiva
anemis
c. Akral teraba
dingin
d. CRT > 3 detik
e. TD 70/50
mmHg
f. Nadi 90
x/menit.
g. T 36,50C
h. Hb 7 gr/dL
i. WBC 11,07
j. HCT 20,1%
k. PLT 695 x 103
Kadar besi
serum 40 mg/dl
II Data Subjektif : O2 dalam paru Gangguan
a. Ibu Gangguan Pertukaran Gas
mengatakan ventilasi
anak sesak Sesak napas
napas.

Data Objektif :
a. Anak tampak
sesak.
RR 33 x/menit.
III Data Subjektif : O2 dan Nutrisi Intoleransi
a. Ibu ke jaringan aktivitas
b. mengatakan Kelemahan
aktivitas anak Intoleransi
berkurang aktivitas
sejak 4 hari
yang lalu.
b. Ibu
mengatakan
anak sesak
napas.

Data Objektif :
a. Anak tampak
lemah.
b. RR 33 x/menit.

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
No.Dx Diagnosa Keperawatan Tanggal Tanggal Paraf
Ditemukan Teratasi
I Ketidakefektifan perfusi 22 Januari
jaringan perifer berhubungan 2019
dengan penurunan O2 dan
Nutrisi ke jaringan perifer
ditandai dengan konjungtiva
anemis, akral teraba dingin, dan
pucat.
II Gangguan pertukaran gas 22 Januari
berhubungan dengan penurunan 2019
O2 di dalam paru ditandai
dengan sesak napas.
III Intoleransi aktivitas 22 Januari
berhubungan dengan 2019
ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen ditandai
dengan kelemahan dan sesak
napas.

I. RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No.Dx Tujuan Dan Intervensi Rasional Paraf
Kriteria Hasil
I Tujuan : 1. Monitor 2. Mengetahui
Setelah TTV TTV klien
dilakukan 2. Monitor 3. Mengetahui
tindakan asuhan status kestabilan
keperawatan pernafasan pernafasan
dalam waktu 2x klien
24 jam, perfusi 3. Monitor 4. Mengetahui
jaringan perifer status ada
klien adekuat. hidrasi tidaknya
tanda-tanda
Kriteria Hasil : dari
d. 1. Anak tidak dehidrasi
pucat. dari klien
e. 2. Konjungtiva 4. Kolaborasi 5. Memberika
tidak anemis. pemberian n terapi
f. 3. Akral obat pada klien
hangat.
g. 4. CRT < 3
detik.
h. 5. TTV dalam
batas normal.
i. 6. Nilai
laboratorium
dalam batas
normal.
7. Kadar serum
besi dalam batas
normal.

II Tujuan : 1. Monitor 1. Mengetahui


Setelah TTV TTV klien
dilakukan 2. Atur posisi 2. Merilekska
tindakan asuhan nyaman n klien
keperawatan klien
dalam waktu 2x 3. Kolaborasi 3. Mengurangi
24 jam, klien dalam sesak napas
sudah tidak pemberian klien
merasakan sesak O2
napas lagi.
Dengan kriteria
hasil:
1. Ibu klien
melaporkan
klien tidak
sesak napas
lagi
2. Klien sudah
tidak
memakai O2
lagi

III Tujuan : 1. Kaji 1. Mengetahui


Setelah penyebab penyebab
dilakukan kelemahan. kelemahan
tindakan 2. Kaji 2. Mengetahui
keperawatan kemampuan kemampuan
selama 2x24 klien dalam klien
jam, kelemahan bergerak.
pasien teratasi. 3. Monitor 3. Memantau
Kriteria Hasil : TTV. TTV klien
a. 1. Dapat 4. Dampingi 4. Memastika
beraktivitas klien saat n latihan
dengan baik. melakukan yang
2. Mobilisasi latihan. dilakukan
bagus. benar

J. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No.Dx Implementasi Respon Paraf
22 Januari I 1. Monitor TTV DS: klien dan keluarga klien
2019 bersedia
08.00 WIB DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36⁰C
N : 78x/menit
RR : 33x/menit

2. Monitor status DS: keluarga klien mengatakan


pernafasan klien susah bernafas
DO: RR: 33x/menit

3. Monitor status DS: klien bersedia


hidrasi DO: tidak ada tanda-tanda
dehidrasi pada klien, turgor
kulit klien baik.
4. Kolaborasi DS: klien bersedia
pemberian DO: klien terlihat lebih rileks
obat setelah diberikan obat

II 1. Monitor TTV DS: klien dan keluarga klien


bersedia
DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36⁰C
N : 78x/menit
RR : 33x/menit

2. Atur posisi DS: keluarga klien mengatakan


nyaman klien klien lebih nyaman dengan
(berbaring) posisi berbaring
DO: klien terlihat lebih rileks
saat berbaring

3. Kolaborasi DS: keluarga klien setuju


dalam DO: awal dipasang klien
pemberian O2 menangis tetapi lama kelamaan
klien terlihat rileks.
III 1. Kaji DS: klien bersedia
penyebab DO: klien terlihat lemah dan
kelemahan. sulit untuk bergerak sendiri

2. Kaji DS: keluarga klien setuju


kemampuan DO: klien lemah dalam
klien dalam bergerak
bergerak.

3. Monitor TTV. DS: klien dan keluarga klien


bersedia
DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36⁰C
N : 78x/menit
RR : 33x/menit

4. Dampingi DS: keluarga klien bersedia


klien saat DO: klien dan keluarga sangat
melakukan kooperatif saat diajarkan latihan
latihan tirah tirah baring
baring.
23 Januari I 1. Monitor TTV DS: klien dan keluarga klien
2019 bersedia
08.00 WIB DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36,4⁰C
N : 78x/menit
RR : 28x/menit

2. Monitor status DS: keluarga klien mengatakan


pernafasan klien susah bernafas
DO: RR: 28x/menit

3. Monitor status DS: klien bersedia


hidrasi DO: tidak ada tanda-tanda
dehidrasi pada klien, turgor
kulit klien baik.

4. Kolaborasi DS: klien bersedia


pemberian DO: klien terlihat lebih rileks
obat setelah diberikan obat

II 1. Monitor TTV DS: klien dan keluarga klien


bersedia
DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36,4⁰C
N : 78x/menit
RR : 28x/menit

2. Atur posisi DS: keluarga klien mengatakan


nyaman klien klien lebih nyaman dengan
posisi berbaring
DO: klien terlihat lebih rileks
saat berbaring

3. Kolaborasi DS: keluarga klien setuju


dalam DO: awal dipasang klien
pemberian O2 menangis tetapi lama kelamaan
klien terlihat rileks

III 1. Kaji DS: klien bersedia


penyebab DO: klien terlihat lemah dan
kelemahan sulit untuk bergerak sendiri

2. Kaji DS: keluarga klien setuju


kemampuan DO: klien lemah dalam
klien dalam bergerak
bergerak.

3. Monitor TTV. DS: klien dan keluarga klien


bersedia
DO: TD : 70/50 mmHg
S : 36,4⁰C
N : 78x/menit
RR : 28x/menit

4. Dampingi DS: keluarga klien bersedia


klien saat DO: klien dan keluarga sangat
melakukan kooperatif saat diajarkan latihan
latihan. tirah baring

K. CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Jam No.Dx Evaluasi Paraf
22 Januari I S : keluarga klien mengatakan keadaan klien masih
2019 lemas.
15.00 WIB O : TD : 70/50 mmHg
S : 36⁰C
N : 78x/menit
RR : 33x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor status pernafasan
3. Monitor status hidrasi
4. Kolaborasi pemberian obat

II S : keluarga klien mengatakan klien masih sesak


nafas
O :RR:31x/menit
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Atur posisi nyaman klien (berbaring)
3. Kolaborasi dalam pemberian O2

III S : keluarga klien mengatakan keadaan klien masih


lemas dalam bergerak
O : klien terlihat masih lemas
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Kaji penyebab kelemahan
2. Kaji kemampuan klien dalam bergerak.
3. Monitor TTV.
4. Dampingi klien saat melakukan latihan.
23 Januari I S : keluarga klien mengatakan keadaan klien masih
2019 lemas.
15.00 WIB O : TD : 70/50 mmHg
S : 36,3⁰C
N : 78x/menit
RR : 25x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Monitor status pernafasan
3. Monitor status hidrasi
4. Kolaborasi pemberian obat

II S : keluarga klien mengatakan klien masih sesak


nafas
O :RR:25x/menit
A :masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor TTV
2. Atur posisi nyaman klien (berbaring)
3. Kolaborasi dalam pemberian O2
III S : keluarga klien mengatakan keadaan klien sudah
agak bebas dalam bergerak
O : klien terlihat sudah bisa bergerak bebas
A :masalah teratasi
P : pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai